Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Permasalahan


Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan suatu kondisi di mana

terjadi peradangan pada mukosa telinga bagian tengah (auris media), tuba eustachius,
dan antrum mastoideum yang terjadi selama lebih dari dua bulan, baik hilang timbul
ataupun terus-menerus, dan diikuti dengan terjadinya perforasi pada membran
timpani, serta keluarnya cairan dari dalam telinga. OMSK termasuk penyakit yang
paling sering terjadi sejak anak-anak hingga dewasa dan sering menyebabkan
ketulian di dunia, OMSK diketahui menjadi salah satu penyakit yang paling banyak
terjadi di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Pada survei epidemiologi yang dilakukan pada tahun 1994-1996, di tujuh
provinsi di Indonesia, diketahui 25% pasien yang berobat ke poliklinik THT
merupakan penderita OMSK, sedangkan prevalensinya di Indonesia secara umum
sekitar 3,8%. Berdasarkan survey epidemiologi di 2 seluruh dunia, didapati 65-330
juta orang menderita OMSK dengan otorrhea dan 60% (39-200 juta) diantaranya
mengalami gangguan pendengaran yang signifikan (WHO, 2004). Pada tahun 2012
diperkirakan prevalensi OMSK di Indonesia berkisar 5,4% (semua umur), dan 2,4%
prevalensi OMSK di negara-negara tetangga, seperti Vietnam, Thailand, Filipina, dan
Malaysia. Berdasarkan data tersebut, keberadaan OMSK tidak bisa dipandang sebelah
mata saja. Diperlukan adanya terapi yang sesuai dan efisien untuk dapat
mengatasinya agar tidak menimbulkan komplikasi.
Namun, terapi untuk OMSK terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama
dan harus berulang-ulang, karena sekret yang keluar biasanya tidak cepat kering atau
selalu kambuh lagi. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti
adanya perforasi membran timpani yang permanen, sehingga telinga tengah dapat
berhubungan langsung dengan dunia luar. Selain itu juga sumber infeksi lain pada

organ yang berada di sekitar telinga tengah, seperti faring, nasofaring, hidung, dan
sinus paranasal (Soepardi & Iskandar, 2001). Penyebab lainnya adalah terbentuknya
substansi yang dibentuk atau 3 diproduksi oleh bakteri penyebab, contohnya seperti
biofilm. Biofilm merupakan sekelompok atau populasi bakteri yang melekat pada
suatu permukaan jaringan atau peralatan medis, yang diselubungi suatu matriks
polisakarida (Saylam et al., 2010). Kemampuan itulah yang menyebabkan beberapa
bakteri dapat resisten terhadap beberapa jenis antibiotik. Terbentuknya biofilm
menjadi salah satu kendala dalam melakukan pengobatan OMSK. Bahkan
penggunaan prostesa, seperti cochlear implant, tracheostomy tube, dan myringotomy
tube dapat meningkatkan risiko terbentuknya biofilm. Selain itu, terdapat suatu
penelitian yang membuktikan adanya biofilm yang

dihasilkan dari 60% sampel

sekret telinga tengah penderita OMSK.


Baru-baru ini, keberadaan biofilm dianggap sebagai suatu komponen yang
berhubungan dengan kronisitas suatu infeksi, kejadian infeksi yang berulang, dan
resistensi terhadap antibiotik kemoterapi. Terdapat tiga hipotesis

yang dapat

menjelaskan fenomena tersebut, yaitu terjadinya penetrasi antibiotik ke dalam biofilm


yang tidak sempurna, adanya perubahan lingkungan di dalam biofilm secara kimiawi,
dan bakteri di dalam biofilm mampu membentuk suatu proteksi, yaitu melakukan
suatu diferensiasi sel yang mirip dengan pembentukan spora (Saylam et al., 2010).
Untuk itu, dalam memajukan dan meningkatkan mutu dan pelayanan
kesehatan jiwa pada masyarakat, maka perlu adanya kerjasama antara petugas
kesehatan dan anggota keluarga pasien yang mengalami otitis media supuratif kronik
dalam menjalani pengobatan, baik pasien yang di rawat di rumah sakit untuk periapan
Operasi, maupun pasien yang berobat jalan dan dirawat di rumah. Hal ini sangat
penting, karena pasien yang mengalami otitis media supuratif kronis tidak selamanya
akan melakukan Operai di Rumah Sakit . Dalam hal ini, peran aktif keluarga dituntun
guna mengoptimalkan pasien untuk meningkatkan kepatuhan meminum obat
antibiotik sampai habis seuai dosis yang telah diberikan.

2.2 Tujuan dan Manfaat


2.2.1

Tujuan
Tujuan kunjungan rumah ini adalah pemberian informasi dan edukasi kepada

keluarga tentang pentingnya pengobatan secara tuntas pada otitis media supuratif
kronik.

2.2.2

Manfaat

1. Mengetahui keadaan pasien di rumah sehingga dapat diperoleh data dari keluarga
dan menemukan factor-faktor pencetus.
2. Untuk melengkapi data mengenai perjalanan penyakit otiti media upuratif kronik
yang dialami pasien.
3. Memberi konseling tentang kesehatan telinga pada keluarga pasien.

Anda mungkin juga menyukai