Anda di halaman 1dari 109

HAL-HAL YANG

MASIH HARUS
DIKEMBANGKAN
DIVERSIFIKASI PRODUK
REEVALUASI & REFORMULASI
PENEMUAN SENYAWA AKTIF UNTUK OBAT BARU

PENDAHULUAN
Obat harus mempunyai kualitas baik
-aman
-efektif
-nyaman

Aspek-aspek apa yang penting?

Jamu, Obat
Tradisional,
Obat Herbal
Indonesia

Quality Safety
Efficacy

Dukungan Riset?
Riset yg mendalam
Ada nilai tambah

Harus ada
kerjasama
dinamis dan
saling
menguntungkan
antara Industri
dan Lembaga
Peneliti

Fokus unggulan
pengembangan?

Riset
Budidaya

Standardisasi
Mutu Simplisia
Prioritas
Pengembangan

CPOTB

Quality Safety

Penyakit
Degeneratif
Imunostimulator

Riset untuk
memastikan
khasiat dan
keamanan

Efficacy

Teknologi dan
Formulasi

Pemeliharaan
Kesehatan

Obat Herbal
Indonesia

Quality Safety
Efficacy

Penggunaan OAI
dengan Anggaran
PEMDA untuk
YANKES

Pengembangan
Pasar Domestik dan
Ekspor

Evidence Base
Road Show ke Luar
Negeri
Riset dan
Pengembangan

Arah Pengembangan Obat Tradisional Indonesia

PEMBUKTIAN EMPIRIS
TURUN TEMURUN HIGIENE
DAN SANITASI

UJI PRA-KLINIK SIMPLISIA


TELAH TERSTANDARDISASI

JAMU
OBAT TRADISIONAL
SEDIAAN EKSTRAK ALAM
HERBAL TERSTANDAR

YANKES FORMAL
UJI KLINIK

FITOFARMAKA

Fitofarmaka

PENGERTIAN
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan
alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji
praklinik dan uji klinik, bahan baku dan
produk jadinya telah distandarisasi

PENGERTIAN
Fitofarmaka adalah sediaan obat dan
obat tradisional yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya, bahan
bakunya terdiri dari simplisia atau
sediaan galenik yang telah memenuhi
persyaratan yang berlaku

Logo fitofarmaka
Logo berupa JARI-JARI DAUN (YANG
KEMUDIAN MEMBENTUK BINTANG)
TERLETAK DALAM LINGKARAN, dan
ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri dari
wadah /pembungkus / brosur.
Logo dicetak dengan warna hijau di atas dasar
putih atau warna lain yang menyolok kontras
dengan warna logo.
Tulisan FITOFARMAKA harus jelas dan
mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam di
atas dasar warna putih atau warna lain yang
menyolok kontras .

Logo fitofarmaka
Logo Fitofarmaka :

Filosofi logo

Bentuk lingkaran menggambarkan sebuah proses


juga sebuah tanda untuk menyatakan aman.
Warna hijau dan kuning merupakan perwujudan
kekayaan sumber daya alam indonesia
(keanekaragaman hayati)
Stilisasi jari-jari daun (yang kemudian membentuk
bintang) melambangkan serangkaian proses yang
cukup kompleks dalam pembuatan fitofarmaka (uji
laboratorium, uji toksisitas, uji praklinik, uji klinik)

Pengertian
Fitofarmaka juga mempunyai pengertian
merupakan bentuk obat tradisional dari
bahan alam yang dapat disejajarkan
dengan obat modern karena proses
pembuatannya yang telah terstandar,
ditunjang dengan bukti ilmiah sampai
dengan uji klinik pada manusia

Prioritas pemilihan
fitofarmaka
a. Bahan bakunya relatif mudah diperoleh
b. Didasarkan pada pola penyakit di Indonesia
c. Perkiraan manfaatnya terhadap penyakit
tertentu cukup besar
d. Memiliki rasio resiko dan kegunaan yang
menguntungkan penderita.
e. Merupakan satu-satunya alternatif
pengobatan

Persyaratan komposisi
Ramuan atau komposisi dari fitofarmaka
terdiri dari satu simplisia /sediaan galenik
apabila hal tersebut tidak mungkin
ramuan dapat terdiri dari beberapa
simplisia /sediaan galenik dengan syarat
tidak melebihi lima simplisia/sediaan
galenik.
simplisia tersebut sekurang-kurangnya
telah diketahui khasiat dan keamanannya
berdasarkan pengalaman.

Bahan baku fitofarmaka


Untuk menjamin keseragaman khasiat
dan keamanan fitofarmaka harus
diusahakan pengadaaan bahan baku
yang terjamin keseragaman komponen
aktifnya,Untuk keperluan tersebut bahan
baku sebelum digunakan harus dilakukan
pengujian melalui analisis kualitatif dan
kuantitatif.

Larangan
Penggunaan zat kimia berkhasiat
(tunggal murni) dalam fitofarmaka
dilarang.

Bentuk sediaan
fitofarmaka
Sediaan oral terdiri dari :serbuk,
rajangan, kapsul (ekstrak), tablet
(ekstrak), pil (ekstrak), sirup, sediaan
terdispers
Sediaan topikal terdiri dari :salep/krim
(ekstrak),suppositoria (ekstrak), linimenta
(ekstrak), bedak

Klaim khasiat
Pernyatan khasiat harus menggunakan
istilah medik seperti diuretik, spasmolitik,
analgetik, antipiretik

Tahapan pengembangan ot
menjadi fitofarmaka

Pemilihan
Pengujian farmakologik
Pengujian toksisitas
Pengujian farmakodinamik
Pengembangan sediaan
Penapisan fitokimia dan standarisasi sediaan
Pengujian klinik

Pemilihan
1) jenis obat tradisional yang diharapkan mempunyai
khasiat untuk penyakit-penyakit yang menduduki
urutan atas dalam morbiditas (pola penyakit).
2) Jenis obat tradisional yang diperkirakan mempunyai
khasiat untuk penyakit-penyakit tertentu berdasarkan
inventarisasi pengalaman pemakaian
3)Jenis obat tradisional yang diperkirakan merupakan
alternatif yang jarang (atau satu-satunya alternatif)
untuk penyakit-penyakit tertentu,misalnya untuk obat
kencing batu (kalkuli)

Pengujian farmakologik
Penapisan efek farmakologik fitofarmaka
ditujukan untuk melihat adanya kerja
farmakologik pada sistem biologik yang
dapat merupakan petunjuk terhadap
adanya khasait terapetik, pengujian
dapat dilakukan secara in vivo maupun in
vitro pada hewan coba yang sesuai

Pengujian toksisitas
Toksisitas akut
Tujuannya untuk menetapkan potensi
toksisitas akut (LD50), menilai berbagai gejala
klinis, spektrum efek toksik, dan mekanisme
kematian.Uji toksisitas akut menyangkut
pemberian beberapa dosis tunggal meningkat
secara teratur pada beberapa kelompok hewan
dari jenis sama.Pengamatan kematian dalam
waktu 24 jam digunakan untuk menghitung
LD50 dan hewan tetap dipelihara selama 14
hari

Toksisitas akut
a. spektrum toksisitas akut
b. cara kematian (mode of death)
c. nilai dosis lethal median (LD50) yang
dihitung dengan metode statistik baku.

Toksisitas jangka panjang


Uji toksisitas subakut dapat memberikan
gambaran tentang toksisitas obat pada
penggunaan berulang untuk jangka waktu
relatif lama.
Kecenderungan kumulasi dan reversibilitas
efek toksik calon obat dapat dinyatakan dari
hasil uji toksisitas sub akut. Jangka waktu uji
pemberian pada toksisitas subakut 3 bulan.
Pemeriksaan organ-organ vital seperti hepar,
ginjal, paru, otak,sistem hematologik
dikerjakan dengan metode standar termasuk
pemeriksaan histopatologik

Toksisitas kronik
Uji toksisitas kronik diprioritaskan pada calon
obat herbal yang penggunaanya
berulang/berlanjut dalam jangka waktu sangat
lama (lebih dari 6 bulan).
Uji toksisitas kronik memberikan gambaran
tentang toksisitas atau keamanan calon obat
pada penggunaan dosis lazim secara berulang
selama hayat hewan.
Rancangan uji toksisitas kronik dibuat
berdasarkan hasil uji toksisitas subakut

Toksisitas khusus
Uji toksisitas khusus mencakup uji
teratogenitas, uji karsinogenitas, uji
mutagenitas, uji toksisitas terhadap janin,
uji terhadap fungsi-fungsi reproduksi dan
lain-lain.
Perlu tidaknya uji-uji ini dilaksanakan
tergantung pada kemungkinan terjadinya
efek-efek toksik tersebut sehubungan
dengan pemakaiaannya pada manusia

Misalnya uji teratogenitas atau uji


toksisitas terhadap janin harus dikerjakan
bila pemakaiaan pada masa-masa
organogenesis dan kehamilan.
Uji mutagenitas dan karsinogenisitas
harus dikerjakan apabila obat tradisional
dipakai secara kronik.

Tahap uji farmakodinamik


Tahap ini dimaksudkan untuk lebih
mengetahui secara lugas pengaruh
farmakologik pada berbagai sistem
biologik.
Bila diperlukan penelitian dikerjakan
pada hewan coba yang sesuai baik
secara in vitro atau in vivo.
Apabila calon fitofarmaka sudah
menjalani uji penapisan biologik

Tahap pengembangan
sediaan
Pengembangan sediaan dimaksudkan
agar bentuk sediaan fitofarmaka yang
akan diberikan pada manusia nantinya
memenuhi persyaratan kualitas maupun
estetika

Hal-hal yang harus


diperhatikan

tidak memberikan bau dan rasa yang


menyebabkan kegagalan pengujian
mempunyai ketersediaan hayati yang
baik, hasil uji farmakologi dan uji klinik
meragukan kadang-kadang disebabkan
ketersediaan hayati calon fitofarmaka
tidak memadai.

Penapisan fitokimia dan


standarisasi sediaan
Apabila belum diketahui kandungan aktifnya
tahap pertama yang harus dilakukan
bersamaan dengan pengujian klinik adalah
pembuatan profil kromatogram sediaan yang
diuji menggunakan 3 macam sari hasil
penyarian bertahap dengan pelarut non
polar,semi polar dan polar.
Selanjutnya dilakukan standarisasi sediaan
dengan menggunakan zat identitas

Contoh fitofarmaka

Nodiar
Rheumeneer
Stimuno
Tensiguard
X-gra

Nodiar
Komposisi:
Attapulgite (bahan kimia, obat untuk
diare), 300 mg
Psidii folium ekstrak (daun jambu biji),
50 mg
Curcumae domesticae
rhizoma ekstrak (kunyit), 7.5 mg

Indikasi : diare yang tidak spesifik,


Ekstrak Folium Psidii efek farmakodina
mik yang bekerja di otot polopolos usus.
Attapulgitemelindungi usus,
menyerap racun bakteri dan
juga meningkatkan
konsistensi feses dengan
penyerapan cairan di lumen intestinal.

Curcuma domestica Rhizoma bekerja


dengan efek sebagai anti
spasmolytical non kompetitif
antagonis pada reseptor asetilkolin.
Produksi: PT. Kimia Farma

Rheumeneer
Zingiberis rhizoma ekstrak (kunyit), 85 mg
Curcumae rhizoma ekstrak, (temulawak) 120 mg
Panduratae rhizoma ekstrak, (temu kunci) 75 mg
Retrofracti fructus ekstrak, (buah cabe jawa), 125 mg
Khasiat: pengobatan nyeri sendi ringan
Produksi : PT. Nyonya Meneer
Komposisi:
Curcumae domesticae rhizoma (temulawak), 95 mg

Stimuno
komposisi : Tiap 5 ml Stimuno Sirup
mengandung ekstrak Phyllanthus
niruri 25 mg.
Tiap kapsul Stimuno
mengandung Phyllanthus niruri 50 mg
Indikasi: Membantu memperbaiki dan
meningkatkan daya tahan tubuh
Produksi: PT. Dexa Medica

Tensiguard
Komposisi:
Apii Herba ekstrak (seledri), 95 mg
Orthosiphon folium ekstrak (daun kumis kucing),
28mg
Indikasi: Menurunkan tekanan darah sistolik dan
diastolik
obat ini gabungan dari komposisi daun kumis
kucing dan daun seledri, disini yang berperan
sebagai agen penurun tekanan darah tinggi adalah
extrak daun seledri, sedangkan untuk daun kumis
kucing (Orthosiphon Folium) lebih ke infeksi ginjal,
saluran kemih, dll.
Produksi: PT. Phapros

X-Gra
Komposisi:
Ganoderma lucidum (jamur ganoderma),
150 mg
Eurycomae radix (akar pasak bumi), 50 mg
Panacis ginseng radix (akar ginseng), 30
mg
Retrofracti fructus (buah cabe jawa), 2.5 mg
Royal jelly, 5 mg

Indikasi: Meningkatkan stamina dan


kesegaran tubuh, membantu meningkatkan
stamina pria, membantu mengatasi
disfungsi ereksi dan juga ejakulasi dini.
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap
bahan yang dikandung dalam X-gra, kanker
prostat, hipertensi berat dan gagal ginjal.
Produksi: PT. Phapros

Diabmeneer
Fitofarmaka Diabetes (Kencing Manis)
mengandung ekstrak momordica fructis
yang membantu mengurangi konsentrasi
gula darah
Produksi : Ny Meneer

OBAT HERBAL
TERSTANDAR

PENGERTIAN
Herbal terstandar adalah sediaan obat
bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan bahan bakunya
telah distandarisasi.

PERSYARATAN
Aman
Klaim khasiat dibuktikan secara
ilmiah/praklinik
Bahan baku untuk sediaan jadi telah
distandarisasi.
Memenuhi persyaratan mutu yang
berlaku

AMAN

Toksisitas akut
Toksisitas jangka panjang
-Toksisitas subakut
-Toksisitas kronik
-Toksisitas khusus

KLAIM KHASIAT
DIBUKTIKAN SECARA
PRAKLINIK
Uji farmakologik
Uji farmakodinamik

BAHAN BAKU UNTUK


SEDIAAN JADI
DISTANDARISASI
Standarisasi dalam kefarmasian tidak lain
adalah serangkaian parameter prosedur dan
cara pengukuran yang hasilnya merupakan
unsur-unsur terkait paradigma mutu
kefarmasian, mutu dalam artian memenuhi
syarat standar (kimia, biologi dan farmasi)
termasuk jaminan (batas-batas stabilitas
sebagai produk kefarmasian umumnya.
Bahan baku :simplisia dan ekstrak

SIMPLISIA

Identitas
Uraian
Nama daerah
Pemeriaan
Baku pembanding
Identifikasi

SIMPLISIA

Uji kemurnian
Susut pengeringan
Kadar air
Zat identitas
Penetapan Kadar
Wadah dan penyimpanan
Peringatan

EKSTRAK

Susut pengeringan
Bobot jenis
Kadar air
Kadar abu
Residu pestisida
Cemaran logam berat
Cemaran mikroba, kapang,
khamir,aflatoksin

EKSTRAK

Identitas
Organoleptik
Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu
Kandungan kimia ekstrak :
-Profil kromatografi
-Kadar total golongan kandungan kimia
-Kadar kandungan kimia tertentu

Bentuk Sediaan Obat Tradisional :


Rajangan

Sediaan OT berupa potongan simplisia, campuran


simplisia, atau campuran simplisia dengan
sediaan galenik, yang penggunaannya dilakuakn
dengan pendidihan atau penyeduhan dengan air
panas

Serbuk

Sediaan OT berupa butiran homogen dengan


derajat halus yangcocok, bahan bakunya berupa
simplisia sediaan galenik atau campurannya

Pil

Sediaan padat OT berupa massa bulat, bahan


bakunya berupa serbuk
simplisia, sediaan
galenik atau campurannya

Dodol atau jenang

Sediaan padat OT, bahan bakunya berupa serbuk


simplisia, sediaan galenik atau campurannya

Pastiles

Sediaan padat OT berupa lempengan pipih


berbentuk segi empat, baku berupa serbuk
simpliasia, sediaan galenik atau campuran
keduanya

Kapsul

Sediaan OT terbungkus cangkang keras atau lunak,


bahan bakunya terbuat dari sediaan galenik,
dengan atau tanpa bahan tambahan

Tablet

Sediaan OT padat kompak, dibuat secara kempa cetak,


dalam bentuk tabung pipih, silindris, atau bentuk lain,
kedua permukaannya rata atau cembung, terbuat dari
sediaan galenik, dengan atau tanpa bahan tambahan

Cairan Obat
Dalam

Sediaan OT berupa larutan emulsi atau suspensi dalam


air, bahan bakunya berasal dari serbuk simplisia atau
sediaan galenik dan digunakan sebagai obat dalam

Sari Jamu

Cairan obat dalam dengan tujuan tertentu diperbolehkan


mengandung etanol

Parem, pilis,
tapel

Sediaan padat OT, bahan bakunya berupa serbuk


simplisia, sediaan galenik atau campurannya dan
digunakan sebagai obat luar

Koyok

Sediaan OT berupa pita kain yang cocok dan tahan air


yang dilapisi dengan serbuk simplisia dan atau
sediaan galenik, digunakan sebagi obat luar dan
pemakaiannya ditempelkan pada kulit

Cairan Obat Luar Sediaan OT berupa larutan suspensi atau emulsi, bahan
bakunya berupa simplisia, sediaan galenik dan
digunakan sebagai obat luar
Salep/Krim

Sediaan setengan padat yang mudah dioleskan, bahan


bakunya berupa sediaan galenik yang larut atau
terdispersi homogen dalam dasar salep/krim yang
cocok dan digunakan sebagai obat luar

Persyaratan Mutu Obat Tradisional

Item

Rjngn

Serbuk

Pil

Kadar air

Max 10%

Max 10%

Max 10%

ALT

Max 107
Max 106
(pendidihan)
, Max 106
(penyeduhan

Dodol
jenang

Max 105

Max 105

Angka kapang Max. 104

Max. 104

Max. 103

Max 103

Mikroba
patogen

negatif

negatif

negatif

negatif

Aflatoxin

Max. 30 bpj

Max. 30
bpj

Max. 30 bpj

Max. 30 bpj

Sesuai
daftar

Sesuai
daftar

Keseragaman
bobot

Lanjutan Persyaratan Mutu Obat Tradisional


Item

Serbuk

Pil

Dodol
jenang

Pengawet

simplisia
negatif
sed. Galenika
ok

Max 0.1 %,
berupa
nipagin,
nipasol,
as/garam
sorbat, na
benzoat

Max 0.1 %,
berupa
nipagin,
nipasol,
as/garam
sorbat, na
benzoat

Pemanis

Gula :tebu,
aren, kelapa,
bit, pemanis
non kimia
murni

Pengisi

Sesuai sed.
galenika

Waktu
hancur
Keseragaman
volume
Kadar etanol

Rjngn

Max. 60
menit

Lanjutan Persyaratan Mutu Obat Tradisional


Item

Pastiles

Kapsul

Tablet

COD

Kadar air

Max 10%

Max 10%

Max 10%

ALT

Max 104

Max 104

Max 105

Max 104

Angka kapang

Max 105

Max 103

Max 105

Max 103

Mikroba
patogen

negatif

negatif

negatif

negatif

Aflatoxin

Max. 30
bpj

Max. 30 bpj

Max. 30 bpj

Max. 30 bpj

Keseragaman
bobot

Sesuai daftar

Sesuai daftar

Pengawet

Max 0.1 %, berupa


nipagin, nipasol,
as/garam sorbat,
na benzoat

Max 0.1 %, berupa


nipagin, nipasol,
as/garam sorbat,
na benzoat

Max. 15 menit

non salut Max.20


menit, salut max.
60 menit

Max 0.1 %,
berupa nipagin,
nipasol, as/garam
sorbat, na
benzoat

Pemanis
Pengisi
Waktu hancur

Keseragaman
volume
Kadar etanol

Beda vol tiap


wadah max. 5%

Lanjutan Persyaratan Mutu Obat Tradisional


Item

Sari Jamu

Kadar air

Parem,
pilis,
tapel

Koyok

COL

Salep/Krim

Max
105

Max 105

Max 105

negatif

negatif

negatif

Max 10%

ALT

Max 104

Max 105

Angka
kapang

Max 103

Max 104

Mikroba
patogen

negatif

negatif

Aflatoxin

Max. 30 bpj

Max. 30 bpj

Keseragama
n bobot
Pengawet

Pemanis
Pengisi
Waktu
hancur

Max 0.1 %,
berupa
nipagin,
nipasol,
as/garam
sorbat, na
benzoat

Max 0.1 %,
berupa nipagin,
nipasol,
as/garam
sorbat, na
benzoat

Max 0.1 %,
berupa
nipagin,
nipasol,
as/garam
sorbat, na
benzoat

KONTROL KUALITAS

A. Rajangan
kadar air
kandungan mikroba, termuk mikroba pathogen
angka kapang/khamir
cemaran aflatoksin
Bahan tambahan;pengawet
zat aktif/zat identitas dan sidik jari
stabilitas

KONTROL KUALITAS

B. serbuk
Penyimpangan bobot
kadar air
kandungan mikroba, termasuk mikroba
pathogen
angka kapang/khamir
cemaran aflatoksin
bahan tambahan:pengawet, pemanis
zat aktif atau zat identitas, dan sidik jari
stabilitas

KONTROL KUALITAS

C. kapsul
penyimpangan bobot
kadar air
waktu hancur
kandungan mikroba, termasuk mikroba pathogen
angka kapang /khamir
cemaran aflatoksin
bahan tambahan:pengawet
zat idetitas
stabilitas

KONTROL KUALITAS

d. pil, tablet, pastiles


penyimpangan bobot
kadar air
waktu hancur
kekerasan
kandungan mikroba, termasuk mikroba pathogen
angka kapang/khamir
cemaran aflatoksin
bahan tambahan;pengawet,pemanis,pengisi,pewarna
zat aktif atu zt identitas dan sidik jari
stabilitas

KONTROL KUALITAS
KONTROL KUALITAS

E. cairan obat dalam dan eliksir


Penyimpangan volume
kadar aklohol (untuk eliksisr)
kandungan mikroba termasuk mikroba pathogen
angka kapang/khamir
cemaran aflatoksin
bahan tambahan :pengawet,pemanis, pewarna
zat aktif atau zat identitas, dan sidik jari
stabilitas

KONTROL KUALITAS
f. salep dan krim
Kandunagn mikroba termasuk mikroba
pathogen
angka kapang/khamir
bahan tambahan:pengawet, pengisi
zat aktif atau zat identitas, dan sidik jari
stabilitas

KONTROL KUALITAS
G. cairan obat luar
Penyimpangan volume
kandungan mikroba, termasuk mikroba
pathogen
angka kapang/khamir
bahan tambahan:pengawet, pewarna
zat aktif atau zat identitas, dan sidik jari
stabiitas

KONTROL KUALITAS
H. koyok
Kandungan mikroba termasuk mikroba
pathogen
zat aktif atau zat identitas, dan sidik jari
stabilitas

KONTROL KUALITAS

I. parem,pilis dan tapel


Kandungan mikroba, termasuk mikroba
pathogen
angka kapang/khamir
bahan tambahan:pengisi
zat aktif atau zat identitas, dan sidik jari
stabilitas

Contoh obat herbal


terstandar

1. Diabmeneer
2. Virugon
3. Diapet
4. Stop Diar Plus
5. Fitogaster
6. Sanggolangit

7. Fitolac
8. Glucogarp
9. Reumakeur
10. Tolak angin
11. Prisidii
12. Irex Max

13. Lelap
14. Kiranti Pegal Linu
15. Kuat Segar
16. Kiranti Sehat Datang Bulan

Virugon
KOMPOSISI :
Ekstrak drymariae setara dengan drymariae herba 10%, bahan
lain hingga 100%
INDIKASI :
Membantu dalam pengobatan penyakit herpes(dompo) pada kulit
KEMASAN :
Netto 5 g
DOSIS :
Oleskan krim secukupnya 3-5 kali sehari pada bagian yang sakit
secara teratur
GOLONGAN :
Obat herbal terstandar
PABRIK :
LABBIO

Diapet
Komposisi :
Psidii Folium (daun jambu biji) 24%
Curcumae domesticae Rhizoma
(rimpang kunyit) 20%
Coicis Semen (biji jali) 41%
Chebulae Fructus (buah mojokeling) 8%
Granati Pericarpium (kulit buah delima)
7%
Indikasi : mengatasi diare

Stop Diar Plus

Komposisi :
- Daun jambu biji
- Kunyit
- Daun poncosudo
- Daun kecubung gunung

Petunjuk pemakaian :
- Dewasa : 3 X sehari 2 tablet bila perlu 4 X sehari 2
tablet
- Anak-anak : 3 X sehari 1 tablet bila perlu

sehari 1 tablet

4X

Fitogaster
Komposisi :
Curcumae Domesticae Rhizoma ekstrak
Indikasi :
Membantu meredakan perut kembung

Sanggolangit
Teh SonggoLangit , berbahan tanaman Tridax procumbens L. yang
dirajang dan dikeringkan yang dikemas dengan sachet foil agar teh
tetap segar ditunjang dengan sistem produksi one day process agar
khasiat teh tetap terjaga.
Komposisi
Tridacis Procumbentis Herba
Indikasi
Efektif sebagai anti nyeri dan anti bengkak pada sendi rematik, pegal
linu dan kaku sendi
Dosis
Minum 2 x sehari pagi dan sore hari, 1 kantung teh dapat digunakan 2x,
untuk pencegahan minum 1x1 sebelum tidur, Songgolangit aman dari
nyeri lambung.
Anjuran
1 kantung teh direbus dalam teko atau panci dengan 2 gelas air, rebus
selama 5 menit.

Fitolac

Komposisi :
Sauropi folium ekstrak
Indikasi :
Memperlancar asi
Produksi : kimia farma

Glucocarp

Komposisi :
Momordiceae Fructus
Morindae Folium
Indikasi :
membantu meringankan gejala kencing
manis

Reumakeur
KOMPOSISI:
Setiap Kapsul lunak mengandung:
Curcuminoid 10mg
Minyak atsiri Temulawak 100mg
Efek farmakologi dan kimia membuktikan bahwa Curcuma
xanthorrhiza (Temulawak) mengandung komponen aktif
Xanthorrhizol dan Curcumene yang mempunyai khasiat anti
inflamasi lebih lama jika dibandingkan dengan curcuma
domestica.
Sedangkan Curcuma domestica (Kunyit) mengandung komponen
Turmerone dan Turmerol yang mempunyai khasiat bereaksi lebih
cepat jika dibandingkan dengan curcuma xanthorrhiza.
Kombinasi komponen aktif di dalam curcuma domestica
(Curcuminoid) berperan memperpanjang dan menguatkan khasiat

anti inflamasi

Tolak angin

Komposisi
amommi Fructus
Foeniculli Fructus
Isorae Fructus
Myristicae Semen
Burmanni Cortex
Centellae Herba
Caryophylli Folium
Parkiae Semen
Oryza sativa
Menthae arvensitis Herba
Usneae thallus
Zingiberis Rhizoma
ekstrak Panacis Radix
70% Mel Depuratum (Madu)

Indikasi
meredakan mual, kembung, sakit perut
melegakan tenggorokan
memperbaiki daya tahan tubuh
Curcumin merupakan komponen aktif yang banyak terkandung di
dalam Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb). Selain dapat
melindungi Hati dari kerusakan juga dapat berfungsi sebagai
Antioksidan yang kuat (menangkap radikal-radikal bebas yang
berbahaya bagi sel tubuh), mampu menahan pelipatgandaan sel
kanker, dapat menurunkan kolesteroldan anti radang.Penelitian
terakhir membuktikan bahwa Curcumin juga dapat untuk
mencegah kanker usus besar. Curcumin ini sudah banyak diteliti
oleh para ahli baik dari luar negeri maupun dalamnegeri sebagai
hepatoprotektor (pelindung hati dari kerusakan) dan mempercepat
regenerasisel hati. Dunia medis modern hingga saat ini masih
mempercayakan terapi hati dengan

Irex Max

Komposisi :
Yohimbehe Cortex extract 125 mg
Eurycomae Radix extract 50 mg
Panacis Radix extract 50 mg
Retrofracti Fructus extract 5 mg.
Indikasi :
Membantu memelihara kesehatan dan
stamina tubuh.

Lelap
Tiap kaplet Lelap mengandung ekstrak:
Valeriane Radix 250 mg
Myristicae Semen 115 mg
Acanthopanacis Senticosi Radix et Caulis 100 mg
Polygalae Radix 135 mg
Indikasi :
Meningkatkan kualitas tidur.
Membuat tidur lebih pulas.
Kontraindikasi
Selama minum obat ini tidak diperkenankan mengendarai
kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.

Kiranti Pegal Linu

Komposisi :
Kaempferiae Rhizoma
Zingiberis Rhizoma
Curcumae Domesticae Rhizoma
Myristicae Flos
Caryophyllum
Paulliniae Fructus
Indikasi :
mengatasi pegal linu dan keletihan
meringankan sakit pada persendian
menghangatkan tubuh.

Kuat segar
Komposisi
Ganodermae Fungus
Panacis Pseudoginseng Radix
Ligustici Radix
Atractylodis Macrocephalae Rhizoma
Gynostemmae Pentaphylli Herba
ndikasi
Mengatasi segala jenis kanker dan tumor (kista, myoma,
endometriosis), hepatitis dan gagal ginjal
Menginduksi apoptosis sel kanker
Mengatasi gangguan tyroid, prostat, dan hormonal
Mempercepat penyembuhan luka atau infeksi dan regenerasi sel
Mengurangi efek samping kemoterapi atau radiasi
Menormalisasi fungsi organ, metabolisme, hormon dan jaringan
tubuh
Menjaga kesehatan jangka panjang (terutama ex penderita kanker)

Kiranti sehat datang bulan

Komposisi :
Curcumae Domesticae Rhizoma
Kaempferiae Rhizoma
Zingiberis Rhizoma
Tamarindi Pulpa

Indikasi

Pada waktu datang bulan mengalami:


nyeri, letih
lesu
keputihan
bau badan

Jamu

Batasan Definisi :
Item

Jamu

Herbal Terstandar

Fitofarmaka

Kriteria

Aman sesuai
Aman sesuai
persyaratan
persyaratan
Klaim khasiat
Klaim khasiat
berdasarkan data
dibuktikan
empiris
secara
Memenuhi
ilmiah/pra klinik
persyaratan mutu Telah dilakukan
yang berlaku
standarisasi
terhadap bahan
baku yang
dipakai

Jenis klaim
penggunaan

Sesuai pembuktian
tradisional

Tingkat
pembuktian

Umum dan medium

Umum dan medium Medium dan tinggi

Logo

Ranting daun dalam


lingkaran

Jari daun (3
pasang) dalam
lingkaran

Aman sesuai
persyaratan
Klaim khasiat
dibuktikan
berdasarkan uji
klinik
Telah dilakukan
standarisasi
terhadap bahan
baku yang dipakai
Memenuhi
persyaratan mutu
yang berlaku

Jari daun (membentuk


bintang) dalam
lingkaran)

Daftar ot yang harus


dikembangkan

Antelmintik
Antiansietas
Anti asma
Anti diabetes
Anti diare
Anti hepatitis kronik

Anti herpes genital


Anti hiperlipidemia
Anti hipertensi
Anti hipertiroid
Anti histamin
Anti inflamasi
Anti kanker

Anti malaria
Anti TBC
Antitusif/ekspektoran
Disentri
Dispepsia
diuretik

Hipotensi
Kardiovaskuler
Kolagogum
Kolera
Kontraseptif
Migrain
Urolitik

Diversifikasi produk

Kontrol sebelum fabrikasi:


-pemeriksaan bahan baku
-kebenaran simplisia
Kontrol selama fabrikasi:
-homogenitas campuran
Kontrol sesudah fabrikasi
-uji keseragaman bobot, kekerasan , dan
waktu hancur tablet

Hal-hal yang harus


diperhatikan
Kondisi bahan baku
Sifat kandungan zat aktif
Bentuk sediaan

Kondisi bahan baku


Simplisia
Ekstrak kental
Dilarutkan solven, dikeringkan dengan
penambahan bahan pengering,
dicampurkan bahan lain.
Ekstrak kering
Bentuk sediaan padat ;homogenitas
dalam pencampuran

Sifat kandungan zat aktif


Bawang putih mengandung:
-minyak atsiri
-glikosida aliin berubah menjadi allisin
oleh enzim allinase
-fruktosa, rafinosa, selulosa, laktosa
-lemak
-adenosin

Alliin , senyawa sulfur tidak berbau, tidak


berasa, terurai oleh enzim allinase
menjadi allisin yg berbau khas dan rasa
membakar
Allisin, senyawa berkhasiat tidak stabil,
cepat berubah menjadi aril tri sulfida
Dibuat tablet , metode bukan granulasi
basah

Bentuk sediaan
Serbuk
Homogenitas dipengaruhi :
-ukuran partikel, bentuk partikel, bobot
jenis partikel, perbandingan konsentrasi
antar komponen
Derajat homogenitas diketahui dari harga
koefisen variasinya

Fluiditas campuran
Fluiditas baik , berat serbuk sama dalam
sachet
Yang harus diperhatikan
-ukuran partikel, bentuk partikel (semakin
bulat makin baik),bobot jenis partikel,
kandungan lembab

Kapsul
Problem mirip serbuk
Kandungan lembab bahan baku sangat
menentukan

PIL
Waktu hancur lama karena jenis &
konsentrasi bahan pengikat, proses
pengeringan tidak tepat
Pada pil tidak bisa ditambahkan bahan
penghancur ekternal

Tablet
Penetapan metode dipengaruhi sifat
bahan baku
-kompresibilitas, fluiditas baik dengan
cetak langsung
-fluiditas & kompresibilitas jelek, tidak
tahan panas dg granulasi basah
Ekstrak, masalah pengeringan.

Reevaluasi & reformulasi


Ketepatan pemilihan obat tradisional untuk
indikasi tertentu
Ketepatan dosis yang digunakan
Ketepatan waktu penggunaan
Ketepatan cara penggunaan
Ketepatan pemilihan bahan secara benar
Bahan ramuan yg berefek keras/efek samping
bahaya
Ciri berbagai ramauan obat tradisional

Tanaman Obat Unggulan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mengkudu
Salam
Jambu Biji
Jati Belanda
Temu Lawak
Cabe Jawa
Sambiloto
Kunyit
Jahe Merah

Penemuan obat baru dari


bahan alam

Pengumpulan bahan
Ekstraksi
Partisi dan fraksinasi
Isolasi senyawa
Identifikaasi struktur

Pengumpulan bahan

Identitas bahan
Tempat tumbuh
Waktu pengambilan
Data lokasi
Penyimpanan
Pengumpulan secara acak/survei
etnofarmakologi

Ekstraksi
Mengekstraksi /melarutkan seluruh
senyawa yang ada dalam bahan alam
Senyawa polar dengan pelarut polar
Senyawa non polar dengan pelarut non
polar

Partisi dan fraksinasi


Mendapatkan fraksi dengan gambaran
kromatogram dilengkapi data aktivitas.

Isolasi senyawa
Pemilihan sistem berdasarkan karakter
senyawa yang diprediksikan dalam data
kromatogram

Identifikasi senyawa
Ditentukan metode untuk identifikasi
senyawa terutama yang berefek
farmakologi.

Anda mungkin juga menyukai