A subjective observation of Orkestra Bumi Siliwangi rehearsal room is done to analyze whether the room’s acoustics
characteristics meet the standards of a quality rehearsal room. Based on theoretical guidelines, several acoustics aspect
that influence the musician’s perception are evaluated and analyzed, namely, reverberation time, intimacy, wamth,
loudness, blend, ensemble, absence of noise.
Keywords: reverberation time; intimacy; warmth; blend; ensemble; orchestra rehearsal room
CL K
V1
KB
Vio V2
P3 P1
Gambar 1. Denah ruangan tampak atas, komposisi Pada dinding di sebelah kiri, ruangan ini dibatasi
orkestra (K: konduktor; V1: violin 1; V2: violin 2; Vio: viola; oleh susunan jendela kaca berbentuk persegi
KB: kontrabass; CL: cello), dan posisi pengamat
pengamatan (P1, P2, dengan sisii berukuran 65 cm yang sebagian dibuka
P3). (Gambar 3).
2
TF3204 AKUSTIK VICTOR SAMUEL
Pengamatan Subjektif Parameter Akustik Ruang Latihan Orkestra Bumi Siliwangi
3
TF3204 AKUSTIK VICTOR SAMUEL
Pengamatan Subjektif Parameter Akustik Ruang Latihan Orkestra Bumi Siliwangi
tunda yang terlalu besar. Ini mengakibatkan tidak harus diberikan kepada bunyi yang dihasilkan dari
adanya sensasi “jauh” dalam ruangan ini. Ruangan lampu atau sistem HVAC supaya tidak menganggu
ini termasuk ruangan yang keintimannya (intimacy) musik yang dihasilkan.(1)
(2)
tidak bermasalah.
Syarat-syarat “udara tenang” (quiet air) di atas
Namun, Sarwono (3) mengemukakan bahwa “dinding banyak yang tidak dipenuhi pada ruang latihan
paralel, terutama pada ruangan yang berbentuk OsBS. Pertama, adanya kebocoran suara yang
persegi panjang atau kotak” dapat mengakibatkan cukup besar melalui jendela yang dibuka. Pada saat
resonansi yang tidak diinginkan. Bentuk ruangan pengamatan dilakukan, suara kendaraan bermotor
latihan yang kotak dan bahan permukaan ruang di luar terasa sangat mengganggu. Padahal itu
yang reflektif (keramik, gipsum, kaca, tembok) terjadi di malam hari. Bagaimana jika latihan
ditambah dimensi ruangan yang tidak terlalu lebar dilakukan di siang hari? Bukan saja kendaraan
menyebabkan munculnya mode ruangan (2), sehingga bermotor, tentu suara aktivitas orang-orang akan
suara instrumen tidak berpadu dengan lembut sangat menganggu latihan. Dari sisi pengguna jalan,
(blending). Suara violin (frekuensi tinggi) dan cello mereka juga mungkin bisa merasa terganggu oleh
(frekuensi rendah) memiliki kekerasan (loudness) latihan yang dilakukan. Saya sendiri dapat
yang tinggi dan stabil, sedangkan bunyi viola mendengar dengan jelas dari luar gedung ketika ada
(frekuensi menengah) hanya kadang-kadang dapat satu pemain cello yang sedang berlatih di dalam.
terdengar jelas. Terjadi ketidakseimbangan bunyi
instrumen yang terdengar—difusi (diffusion) (2) dari Kedua, ruangan latihan ini berbatasan dengan
ruangan ini tidak baik. koridor di sisi kanan dan ruang latihan band di
bagian atas. Memang suara dari koridor tidak
Ruangan latihan yang baik juga seharusnya terdengar karena tidak banyak orang lalu lalang di
memampukan pemain di sisi yang satu dapat malam hari. Namun pada saat yang sama, di atas
mendengar pemain di sisi yang lain, selain itu sang sedang ada latihan band. Bunyi-bunyi frekuensi
konduktor dapat mendengar bunyi yang seimbang rendah masuk dari atas dengan kerasnya. Ini bisa
dari seluruh pemain (ensemble). Untuk mengamati mempengaruhi persepsi pemain ataupun
ini, salah seorang pemain violin 1 sempat konduktor terhadap bunyi yang dihasilkan oleh
diwawancarai untuk ditanyakan pendapatnya. Ia instrumen orkestra.
mengatakan bahwa ia memang masih dapat
mendengar bunyi instrumen yang ia mainkan dan
juga instrumen yang lain. Namun, ia merasa bunyi
KESIMPULAN
yang terdengar tidak enak, tidak seimbang, dan Ruang latihan Orkestra Bumi Siliwangi kurang
sering tidak stabil. Penyebabnya sama, yaitu dinding memenuhi syarat sebagai tempat latihan orkestra
paralel yang keras. yang baik. Memang ada aspek-aspek akustik yang
cukup baik, seperti waktu dengung frekuensi
Selain itu, ruang latihan yang baik seharusnya rendah, kehangatan, dan keintiman. Namun, banyak
menahan transmisi suara dari dan ke luar ruangan aspek penting lain yang tidak memadai secara
itu. Setiap dinding harus penuh sampai langit-langit akustik, seperti waktu dengung frekuensi menengah
dan dilengkapi segel kedap udara pada bagian dan tinggi yang terlalu singkat, difusi ruang (blending
penyokong yang menempel dengan struktur and ensemble) yang rendah, dan banyaknya
gedung. Ruang latihan juga seharusnya dipisahkan transmisi suara dari luar ruangan (noise). Ini
dari wilayah penyangga (buffer zone), seperti terutama disebabkan volum ruangan yang tidak
koridor dan gudang. Untuk hasil yang paling memenuhi syarat ideal, bentuk ruangan kotak,
optimal, ruang latihan sebaiknya jangan berbatasan karakteristik material permukaan yang bersifat
dengan ruang dengan aktivitas tinggi seperti reflektif, desain lokasi ruangan yang berdampingan
gymnasium, ruang mesin, dan kantin. Jumlah pintu dengan ruang yang beraktivitas tinggi, dan adanya
dan jendela juga harus diminimalkan untuk bagian-bagian yang tidak terisolasi dengan bagian
mengurangi kebocoran suara. Bahkan secara ideal, luar ruangan.
material pintu ataupun jendela, harus didesain
sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik
akustik yang sama dengan dinding. Perhatian juga
4
TF3204 AKUSTIK VICTOR SAMUEL
Pengamatan Subjektif Parameter Akustik Ruang Latihan Orkestra Bumi Siliwangi
REFERENSI
1. Freiheit, Ron. Tailored for Sound. millimeter.
[Online] 1 Desember 2002. [Dikutip: 26 Maret
2010.]
http://digitalcontentproducer.com/mag/avinstall_tail
ored_sound/.