Direksi dan dewan komisaris perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama,
bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dan kelengkapan informasi sebagaimana
diungkapkan di dalam keterbukaan informasi ini dan setelah melakukan penelitian secara
seksama, menegaskan bahwa informasi yang tersedia sehubungan dengan transaksi afiliasi
sebagaimana tercantum dalam keterbukaan informasi ini sepanjang pengetahuan dan
keyakinan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah benar dan tidak ada fakta penting
material dan relevan yang berhubungan dengan Transaksi Afiliasi yang tidak diungkapkan
dalam Keterbukaan Informasi ini sehingga menyebabkan informasi yang diberikan dalam
keterbukaan informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.
DEFINISI
Akuntan Publik
Afiliasi
Bapepam dan LK
Benturan Kepentingan
GTN
Keterbukaan Informasi
KJPP JKR
MUM
MLPT
OJK
Perusahaan Terkendali
Transaksi
Transaksi Afiliasi
TS
I.
PENDAHULUAN
Informasi dalam Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka pemenuhan kewajiban Perseroan untuk
mengumumkan keterbukaan informasi atas Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
No.IX.E.1, yaitu transaksi penjualan saham milik MUM yang merupakan perusahaan terkendali dari
Perseroan atas saham yang dimilikinya dalam GTN sebanyak 15.295.000 saham senilai
Rp15.295.000.000,- kepada MLPT sejumlah 15.220.000 saham atau setara dengan 19,90% saham
dalam GTN dan TS sejumlah 75.000 saham atau setara dengan 0,10% saham dalam GTN.
Transaksi merupakan suatu Transaksi Afiliasi dikarenakan MUM (yang merupakan Perusahaan
Terkendali dari Perseroan) melakukan transaksi dengan MLPT dan TS yang merupakan afiliasi dari
Perseroan. MLPT, TS dan Perseroan mempunyai hubungan afiliasi dikarenakan keduanya memiliki
kesamaan pengendali sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.
II. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI AFILIASI
A. OBYEK TRANSAKSI
Obyek dari Transaksi adalah penjualan sebanyak 15.295.000 saham dalam GTN yang dimiliki oleh
MUM (yang merupakan Perusahaan Terkendali dari Perseroan) senilai dengan Rp15.295.000.000,atau setara dengan 20% saham dalam GTN, masing-masing kepada MLPT sejumlah 15.220.000
saham atau setara dengan 19,90% saham dalam GTN dan kepada TS sejumlah 75.000 saham atau
setara dengan 0,10% saham dalam GTN.
B. MANFAAT DAN NILAI TRANSAKSI
GTN merupakan perusahaan yang bergerak dibidang data center. Dengan penjualan seluruh saham
GTN dari Perseroan melalui anak perusahaan yaitu MUM, diharapkan Perseroan akan lebih fokus
pada core business nya yaitu Properti.
Transaksi jual beli saham GTN disepakati dengan harga Rp15.295.000.000,- (lima belas miliar dua
ratus sembilan puluh lima juta Rupiah) dengan beban pajak yang akan ditanggung oleh masingmasing pihak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
C. KETERANGAN MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG BERTRANSAKSI
a. MUM sebagai anak perusahaan Perseroan selaku Penjual
1. Riwayat Singkat
MUM didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 5 tanggal 5 Agustus 2011 dibuat dihadapan
Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., MKn., Notaris di Kabupaten Tangerang, telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Keputusan No. AHU-41064.AH.01.01.Tahun 2011, tanggal 12 Agustus 2011 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82 tanggal 12 Oktober 2012 dan
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 62007/2012, yang diubah dengan Akta No.1
tanggal 1 Agustus 2013 dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., MKn., Notaris di
Kabupaten Tangerang mengenai perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris dan
pengalihan saham-saham, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan
tersebut telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam suratnya No. AHU-AH.01.10-41785 tanggal 10 Oktober 2013.
2. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari MUM berdasarkan Daftar
Pemegang Saham per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000,- per saham
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar
Nilai Nominal
(Rp) Jumlah
2.000.000
2.000.000.000
450.000
150.000
450.000.000
150.000.000
75,00
25,00
600.000
600.000.000
100,00
1.400.000
1.400.000.000
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Nilai Nominal
(Rp) Jumlah
6.000.000.000
600.000.000.000
1.499.750.000
250.000
375.000.000
149.975.000.000
25.000.000
37.500.000.000
79,99
0,01
20,00
1.875.000.000
187.500.000.000
100,00
4.125.000.000
412.500.000.000
Modal Dasar
4.
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Independen
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
:
:
:
:
:
:
:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur Independen
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
Wahyudi Chandra
Halim D. Mangunjudo
Hanny Untar
Jip Ivan Sutanto
Suyanto Halim
Soegondo
5.
31 Desember
2013
2012
ASET
Aset Lancar
853.224.849
611.348.300
393.262.844
392.897.694
1.246.487.693
1.004.245.994
660.879.530
583.363.244
142.023.529
226.571.500
802.903.059
809.934.744
187.500.000
150.000.000
139.690.992
(5.676.113)
89.916.442
33.220.585
JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Tambahan modal disetor
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali
Proforma modal yang timbul
dari transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba
Jumlah ekuitas yang dapat
diatribusikankepada Pemilik Entitas
Induk
Kepentingan non-pengendali
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
177.544.472
26.477.270
16.766.778
443.584.634
194.311.250
1.246.487.693
1.004.245.994
c. TS selaku Pembeli
1. Riwayat Singkat
TS didirikan dengan nama PT Tryane Saptajagat didirikan berdasarkan Akta Pendirian TS
No. 127 tanggal 17 Juni 1993 dibuat dihadapan Sri Bandaningsih S.H., pengganti Bandoro
Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro S.H., Notaris di Jakarta, telah memperoleh
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. 02-9588
HT.01.01.Th.94 tanggal 22 Juni 1994, telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 2011/95/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal
22 Nopember 1994.
Anggaran Dasar TS telah beberapa kali diubah dan perubahan seluruh anggaran dasar TS
terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta No. 15 tanggal 20 Pebruari 2009 dibuat
di hadapan Unita Christina Winata S.H., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang
yang berkedudukan di Serpong, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusannya No. AHU22931.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 26 Mei 2009 telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
dengan No. AHU-0029372.AH.01.09.Tahun 2009 Tanggal 26 Mei 2009 (Akta No. 15/2009).
Pada saat Keterbukaan Informasi ini diterbitkan, TS berdomisili di Jakarta Selatan.
Modal Dasar
Jumlah Saham
Nilai Nominal
(Rp) Jumlah
200.000
100.000.000
196.000
4.000
200.000
98.000.000
2.000.000
100.000.000
98
2
100
4.
Dewan Komisaris
Komisaris
: Harijono Suwarno
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Kegiatan Usaha TS
TS melakukan kegiatan usaha dalam bidang Perdagangan, Perindustrian, Pembangunan,
Pertambangan, Pertanian, Pengangkutan darat, Jasa dan Percetakan.
5.
31
Desember
2013
ASET
Aset Lancar
26.633.308
27.290.331
329.500.000
329.500.000
JUMLAH ASET
356.133.308
356.790.331
289.800.000
289.800.000
JUMLAH LIABILITAS
289.800.000
289.800.000
100.000.000
100.000.000
EKUITAS
Saldo Laba
(33.666.692)
(33.009.669)
66.333.308
66.990.331
JUMLAH EKUITAS
66.333.308
66.990.331
356.133.308
356.790.331
D. SIFAT HUBUNGAN AFILIASI DARI PARA PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI AFILIASI
Transaksi merupakan suatu Transaksi Afiliasi dikarenakan MUM (yang merupakan Perusahaan
Terkendali dari Perseroan) melakukan transaksi dengan MLPT dan TS yang merupakan afiliasi dari
Perseroan. MLPT, TS dan Perseroan mempunyai hubungan afiliasi dikarenakan keduanya memiliki
kesamaan pengendali sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.
E. PENJELASAN, PERTIMBANGAN DAN ALASAN DILAKUKANNYA TRANSAKSI
1. MUM (yang merupakan Perusahaan Terkendali dari Perseroan) , MLPT dan TS adalah samasama perusahaan dalam satu kelompok usaha yang sama yaitu Lippo Group.
2. Transaksi ini memberikan kesempatan kepada Perseroan lebih fokus pada core business nya
yaitu Properti.
3. Dengan melaksanakan Transaksi, tidak akan mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja
keuangan Perseroan dan Perseroan menjadi memiliki dana cash sebagai tambahan modal kerja
untuk mengembangkan bisnis propertinya.
III. PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK DALAM TRANSAKSI
Pihak-pihak independen yang ditunjuk oleh Perseroan adalah :
a.
Makes & Partners Law Firm, dalam rangka mempersiapkan Keterbukaan Informasi ini.
b.
[Kantor Akuntan Publik RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang melakukan audit atas
Laporan Keuangan untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dalam laporannya
tertanggal 20Februari 2014].
c.
KJPP Jennywati, Kusnanto & rekan selaku penilai independen yang terdaftar di Bapepam dan LK
(sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan) yang telah ditunjuk Perseroan untuk melakukan
penilaian atas 20,00% saham GTN dan memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi.
yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Obyek Penilaian bersifat non-disclaimer
opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat
rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.
Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan penilaian Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat
ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur
tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk
mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam
laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas
status hukum Perseroan dan GTN berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan GTN.
5. Metode Penilaian yang Digunakan
Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian adalah hanya metode
pembanding perusahaan terbuka (guideline publicly traded company method) mengingat penilaian
dilakukan atas Obyek Penilaian dengan kepemilikan hanya 20,00% serta tidak memiliki kemampuan
untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun pengelolaan
dan/atau kebijakan perusahaan tersebut.
Metode pembanding perusahaan terbuka digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar
saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala
usaha aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat
digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh GTN.
Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang JKR anggap paling sesuai untuk diaplikasikan
dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen GTN. Tidak tertutup kemungkinan
untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang
berbeda.
6. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah JKR terima dan dengan
mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut
pendapat JKR nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp 14,50 miliar.
Selanjutnya, JKR juga telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai
dengan surat penawaran No. JK/140317-001 tanggal 17 Maret 2014 untuk memberikan pendapat
kewajaran atas Transaksi.
1. Pihak-pihak yang Bertransaksi
Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi adalah MUM, MLPT dan TS.
2. Obyek Transaksi
Obyek Transaksi dalam Pendapat Kewajaran atas Transaksi adalah divestasi yang dilakukan
Perseroan atas 15.295.000 saham GTN senilai dengan Rp 15.295.000.000 atau setara dengan
20,00% saham GTN kepada MLPT dan TS masing-masing sebanyak 15.220.000 saham atau setara
dengan 19,90% saham GTN dan sebanyak 75.000 saham atau setara dengan 0,10% saham GTN.
3. Tujuan Pendapat Kewajaran
Tujuan pemberian Pendapat Kewajaran atas Transaksi adalah untuk memberikan gambaran
mengenai kewajaran Transaksi dari aspek keuangan serta untuk memenuhi ketentuan yang berlaku,
yaitu Peraturan IX.E.1.
4. Kondisi Pembatas dan Asumsi-Asumsi Pokok
Analisis Pendapat Kewajaran atas Transaksi dipersiapkan menggunakan data dan informasi
sebagaimana diungkapkan di atas, data dan informasi mana telah JKR telaah. Dalam melaksanakan
analisis, JKR bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi
keuangan, informasi atas status hukum Perseroan dan GTN dan informasi-informasi lain yang
diberikan kepada JKR oleh Perseroan dan GTN atau yang tersedia secara umum dan JKR tidak
bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Segala perubahan atas data dan
informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat JKR secara material. JKR juga
bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan GTN bahwa mereka tidak mengetahui
fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap
atau menyesatkan. Oleh karenanya, JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas
Pendapat Kewajaran JKR dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut.
JKR tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas GTN. Selain itu, JKR juga tidak
memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Transaksi. Jasa-jasa yang JKR berikan kepada
Perseroan dalam kaitan dengan Transaksi hanya merupakan pemberian Pendapat Kewajaran atas
Transaksi dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit atau perpajakan. JKR tidak melakukan penelitian atas
keabsahan Transaksi dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan. Pendapat Kewajaran atas
Transaksi hanya ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan. Laporan Pendapat Kewajaran atas
Transaksi bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali
terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.
Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan dan GTN
berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan GTN.
Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan Transaksi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan
merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur
tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk
mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam
laporan keuangan atau pelanggaran hukum.
Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis
dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah terkait dengan Transaksi pada tanggal
Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.
Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, JKR menggunakan beberapa asumsi, seperti
terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam
Transaksi. Transaksi dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditetapkan serta keakuratan informasi mengenai Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen
Perseroan.
Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari
analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisis lainnya secara utuh sebagai
satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas proses yang
mendasari Pendapat Kewajaran. Penyusunan Pendapat Kewajaran ini merupakan suatu proses yang
rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap.
JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran sampai dengan
tanggal terjadinya Transaksi ini tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material
terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini. JKR tidak
bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat
JKR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah
tanggal surat ini.
Perhitungan dan analisis dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan
benar dan JKR bertanggung jawab atas laporan Pendapat Kewajaran.
Kesimpulan Pendapat Kewajaran ini berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki
dampak material terhadap Transaksi. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada,
perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan maupun secara eksternal, yaitu kondisi pasar
dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-peraturan
pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini
dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan terjadi perubahanperubahan tersebut di atas, maka Pendapat Kewajaran atas Transaksi mungkin berbeda.
V. INFORMASI TAMBAHAN
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut sehubungan dengan Transaksi, pemegang saham dapat
menghubungi Perseroan dengan alamat korespondensi sebagai berikut:
PT Lippo Cikarang Tbk
Kantor Operasional:
Easton Commercial Centre
Jalan Gunung Panderman Kav. 05
Lippo Cikarang - Kabupaten Bekasi 17550
Indonesia
Telpon: (021) 8972484
Faksimili: (021) 8972093/ 8972493
website: http://www.lippo-cikarang.com
email: corsec@lippo-cikarang.com
U.p. Corporate Secretary
Bekasi, 13 Mei 2014
Direksi PT Lippo Cikarang Tbk