Anda di halaman 1dari 13

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam dan LK


No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu serta Peraturan
Bapepam dan LK No.X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada
Publik
INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING
UNTUK DIBACA DAN DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM PT LIPPO CIKARANG TBK
(Perseroan).
Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami informasi sebagaimana tercantum dalam
Keterbukaan Informasi ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi
dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, penasihat hukum, akuntan publik atau
penasihat profesional lainnya.

PT Lippo Cikarang Tbk


Berkedudukan di Kabupaten Bekasi, Indonesia
Kegiatan Usaha :
Bergerak dalam bidang perusahaan real estat, industrial estat, urban development, penyelenggaraan
pengelolaan kawasan siap bangun.
Kantor Operasional:
Easton Commercial Centre
Jalan Gunung Panderman Kav 05
Lippo Cikarang - Kabupaten Bekasi 17550
Indonesia
Telpon: (021) 8972484
Faksimili: (021) 8972093/ 8972493
website: http://www.lippo-cikarang.com
email: corsec@lippo-cikarang.com
U.p. Corporate Secretary
Bekasi, 13 Mei 2014
Direksi PT Lippo Cikarang Tbk

Direksi dan dewan komisaris perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama,
bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dan kelengkapan informasi sebagaimana
diungkapkan di dalam keterbukaan informasi ini dan setelah melakukan penelitian secara
seksama, menegaskan bahwa informasi yang tersedia sehubungan dengan transaksi afiliasi
sebagaimana tercantum dalam keterbukaan informasi ini sepanjang pengetahuan dan
keyakinan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah benar dan tidak ada fakta penting
material dan relevan yang berhubungan dengan Transaksi Afiliasi yang tidak diungkapkan
dalam Keterbukaan Informasi ini sehingga menyebabkan informasi yang diberikan dalam
keterbukaan informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.

DEFINISI
Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik RSM Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar &


Saptoto, selaku auditor independen yang terdaftar di Bapepam
& LK (sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan), yang
melakukan audit dan reviu terhadap Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan.

Afiliasi

(a) Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan


sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun
vertikal;
(b) hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau
komisaris dari Pihak tersebut;
(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat
satu atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;
(d) hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik
langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau
dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan,
baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang
sama; atau
(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham
utama.

Bapepam dan LK

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan


sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor: 184/PMK.01/2010 tanggal 11
Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan
kewajibannya.

Benturan Kepentingan

Perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan


kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang
saham utama Perseroan atau pihak terafiliasi dari direktur,
komisaris atau pemegang saham utama.

GTN

PT Graha Teknologi Nusantara, suatu perseroan terbatas yang


didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum negara
Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Selatan.

Keterbukaan Informasi

Keterbukaan Informasi ini yang memuat informasi-informasi


terkait dengan Transaksi yang disiapkan dalam kerangka
memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1.

KJPP JKR

Kantor Jasa Penilai Publik Independen Jennywati, Kusnanto &


rekan, penilai independen yang terdaftar di Bapepam dan LK
(sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan) yang telah
ditunjuk Perseroan untuk melakukan penilaian atas 20,00%
saham GTN dan memberikan pendapat kewajaran atas
Transaksi.

MUM

PT Manunggal Utama Makmur, suatu perseroan terbatas yang


didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum negara
Republik Indonesia dan berkedudukan di Tangerang Kota
Tangerang.

MLPT

PT Multipolar Technology Tbk, suatu perseroan terbatas yang


didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum negara
Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Selatan.

OJK

Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No.


21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (dahulu
dikenal dengan nama Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), yang melakukan fungsi
dalam menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan jasa
keuangan termasuk di sektor Pasar Modal.

Peraturan No. IX.E.1

Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan


Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25
Nopember 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. X.K.1

Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.1, Lampiran Keputusan


Ketua Bapepam No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari
1996, tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik.

Perusahaan Terkendali

Perusahaan Terkendali adalah suatu perusahaan yang


dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung
oleh emiten yang telah melakukan penawaran umum efek
bersifat ekuitas atau perusahaan publik.

Transaksi

Transaksi penjualan saham milik MUM dalam GTN sebanyak


15.295.000 saham senilai dengan Rp15.295.000.000,- atau
setara dengan 20% saham dalam GTN, masing-masing
kepada MLPT sejumlah 15.220.000 saham atau setara dengan
19,90% saham dalam GTN dan kepada TS sejumlah 75.000
saham atau setara dengan 0,10% saham dalam GTN.

Transaksi Afiliasi

Transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan atau Perusahaan


Terkendali dengan Afiliasi dari Perusahaan atau Afiliasi dari
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang
saham utama Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
angka 1 huruf d Peraturan No. IX.E.1.

TS

PT Tryane Saptajagat, suatu perseroan terbatas yang didirikan


berdasarkan dan tunduk kepada hukum negara Republik
Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Selatan.

I.

PENDAHULUAN

Informasi dalam Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka pemenuhan kewajiban Perseroan untuk
mengumumkan keterbukaan informasi atas Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
No.IX.E.1, yaitu transaksi penjualan saham milik MUM yang merupakan perusahaan terkendali dari
Perseroan atas saham yang dimilikinya dalam GTN sebanyak 15.295.000 saham senilai
Rp15.295.000.000,- kepada MLPT sejumlah 15.220.000 saham atau setara dengan 19,90% saham
dalam GTN dan TS sejumlah 75.000 saham atau setara dengan 0,10% saham dalam GTN.
Transaksi merupakan suatu Transaksi Afiliasi dikarenakan MUM (yang merupakan Perusahaan
Terkendali dari Perseroan) melakukan transaksi dengan MLPT dan TS yang merupakan afiliasi dari
Perseroan. MLPT, TS dan Perseroan mempunyai hubungan afiliasi dikarenakan keduanya memiliki
kesamaan pengendali sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.
II. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI AFILIASI
A. OBYEK TRANSAKSI

Obyek dari Transaksi adalah penjualan sebanyak 15.295.000 saham dalam GTN yang dimiliki oleh
MUM (yang merupakan Perusahaan Terkendali dari Perseroan) senilai dengan Rp15.295.000.000,atau setara dengan 20% saham dalam GTN, masing-masing kepada MLPT sejumlah 15.220.000
saham atau setara dengan 19,90% saham dalam GTN dan kepada TS sejumlah 75.000 saham atau
setara dengan 0,10% saham dalam GTN.
B. MANFAAT DAN NILAI TRANSAKSI
GTN merupakan perusahaan yang bergerak dibidang data center. Dengan penjualan seluruh saham
GTN dari Perseroan melalui anak perusahaan yaitu MUM, diharapkan Perseroan akan lebih fokus
pada core business nya yaitu Properti.
Transaksi jual beli saham GTN disepakati dengan harga Rp15.295.000.000,- (lima belas miliar dua
ratus sembilan puluh lima juta Rupiah) dengan beban pajak yang akan ditanggung oleh masingmasing pihak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
C. KETERANGAN MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG BERTRANSAKSI
a. MUM sebagai anak perusahaan Perseroan selaku Penjual
1. Riwayat Singkat
MUM didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 5 tanggal 5 Agustus 2011 dibuat dihadapan
Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., MKn., Notaris di Kabupaten Tangerang, telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Keputusan No. AHU-41064.AH.01.01.Tahun 2011, tanggal 12 Agustus 2011 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82 tanggal 12 Oktober 2012 dan
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 62007/2012, yang diubah dengan Akta No.1
tanggal 1 Agustus 2013 dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., MKn., Notaris di
Kabupaten Tangerang mengenai perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris dan
pengalihan saham-saham, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan
tersebut telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam suratnya No. AHU-AH.01.10-41785 tanggal 10 Oktober 2013.
2. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari MUM berdasarkan Daftar
Pemegang Saham per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000,- per saham
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar

Nilai Nominal
(Rp) Jumlah

2.000.000

2.000.000.000

450.000
150.000

450.000.000
150.000.000

75,00
25,00

600.000

600.000.000

100,00

1.400.000

1.400.000.000

Modal Ditempatkan dan


Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Cahaya Ina Permai
PT Mahkota Sentosa
Ekanusa
Jumlah Modal
Ditempatkan dan Disetor
Jumlah
Penuh Saham Dalam
Portepel

3. Dewan Komisaris dan Direksi MUM


Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham MUM No. 1 tanggal 1
Agustus 2013 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H. MKn, Notaris di
Kabupaten Tangerang, susunan Dewan Komisaris dan Direksi MUM adalah:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris

: Ketut Budi Wijaya


: Elia Yudhistira Susiloputro
: Ganesh Chander Grover

Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur

: Hong Kah Jin


: Ju Kian Salim
: Ninik Prajitno

4. Kegiatan Usaha MUM


MUM melakukan kegiatan usaha dalam bidang Perdagangan, Pembangunan dan Jasa.
b. MLPT selaku Pembeli
1. Riwayat Singkat
MLPT didirikan dengan nama PT Netstar Indonesia didirikan berdasarkan Akta Pendirian
MLPT Terbatas No. 37 tanggal 28 Desember 2001, dibuat dihadapan Myra Yuwono, S.H.,
Notaris di Jakarta, telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan Keputusan No. C-02253.HT.01.01.TH.2002 tanggal 11 Februari 2002, telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No.090315235148 pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 366BH.09.03/III.2002 tanggal 4 Maret
2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 10
Mei 2002 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4619 Tahun 2002.
Anggaran Dasar MLPT telah beberapa kali diubah dan perubahan seluruh anggaran dasar
MLPT dalam rangka melakukan penawaran umum saham (go public) adalah sebagaimana
termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 12 tanggal 21
Februari 2013 dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
keputusannya No. AHU-09278.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 27 Februari 2013, telah
didaftarkan dalam daftar perseroan dengan No. AHU-0016153.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal
27 Februari 2013 dan telah diterima pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHUAH.01.10-07218 tanggal 28 Februari 2013 dan telah diterima pemberitahuan perubahan data
perseroan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya
No. AHU-AH.01.10-07219 tanggal 28 Februari 2013, dan anggaran dasar terakhir dituangkan
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 tanggal 10 April 2014 tentang Perubahan
Pasal 15 Anggaran Dasar MLPT dan Pasal 18 Anggaran Dasar MLPT serta Pengangkatan
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang telah diterima pemberitahuan perubahan anggaran
dasarnya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No.
AHU-00409.40.21.2014 tanggal 14 April 2014 dan pemberitahuan perubahan data perseroan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU02234.40.22.2014 tangal 14 April 2014.
Pada saat Keterbukaan Informasi ini diterbitkan, MLPT berdomisili di Berita Satu Plaza,
Lantai 7, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta Selatan 12950.
2. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari MLPT berdasarkan Daftar
Pemegang Saham per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100 per saham


Keterangan
Jumlah Saham

Nilai Nominal
(Rp) Jumlah

6.000.000.000

600.000.000.000

1.499.750.000
250.000
375.000.000

149.975.000.000
25.000.000
37.500.000.000

79,99
0,01
20,00

Jumlah Modal Ditempatkan


dan Disetor Penuh

1.875.000.000

187.500.000.000

100,00

Jumlah Saham Dalam


Portepel

4.125.000.000

412.500.000.000

Modal Dasar

Modal Ditempatkan dan


Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Multipolar Tbk
PT Tryane Saptajagat
Masyarakat

3. Dewan Komisaris dan Direksi MLPT


Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat MLPT No. 13 tanggal 10 April 2014, yang
dibuat dihadapan Rini Yulianti, S.H.,Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan
Direksi MLPT adalah sebagai berikut:

4.

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Independen
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris

:
:
:
:
:
:
:

Prof. DR. H. Muladi, S.H.


Al Chendra
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Antonius Agus Susanto
Jeffrey Koes Wonsono
Harijono Suwarno
Wellianto Halim

Direksi
Presiden Direktur
Direktur Independen
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

:
:
:
:
:
:

Wahyudi Chandra
Halim D. Mangunjudo
Hanny Untar
Jip Ivan Sutanto
Suyanto Halim
Soegondo

Kegiatan Usaha MLPT


Konsultasi, Integrasi dan Pengelolaan Sistem Teknologi Informasi dan Penyertaan Pada
Entitas Anak yang Bergerak Dalam Bidang Teknologi Informasi.

5.

Ikhtisar Data Keuangan Penting MLPT


Berdasarkan Laporan Keuangan MLPT untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 dan 31 Desember 2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto, dapat disampaikan beberapa data keuangan
penting sebagaimana tabel di bawah ini:

(dalam ribuan rupiah)


31 Desember

31 Desember

2013

2012

ASET
Aset Lancar

853.224.849

611.348.300

Aset Tidak Lancar

393.262.844

392.897.694

1.246.487.693

1.004.245.994

Liabilitas Jangka Pendek

660.879.530

583.363.244

Liabilitas Jangka Panjang

142.023.529

226.571.500

802.903.059

809.934.744

187.500.000

150.000.000

139.690.992

(5.676.113)

89.916.442

33.220.585

JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS

JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Tambahan modal disetor
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali
Proforma modal yang timbul
dari transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba
Jumlah ekuitas yang dapat
diatribusikankepada Pemilik Entitas
Induk
Kepentingan non-pengendali
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

177.544.472
26.477.270

16.766.778

443.584.634

194.311.250

1.246.487.693

1.004.245.994

c. TS selaku Pembeli
1. Riwayat Singkat
TS didirikan dengan nama PT Tryane Saptajagat didirikan berdasarkan Akta Pendirian TS
No. 127 tanggal 17 Juni 1993 dibuat dihadapan Sri Bandaningsih S.H., pengganti Bandoro
Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro S.H., Notaris di Jakarta, telah memperoleh
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. 02-9588
HT.01.01.Th.94 tanggal 22 Juni 1994, telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 2011/95/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal
22 Nopember 1994.
Anggaran Dasar TS telah beberapa kali diubah dan perubahan seluruh anggaran dasar TS
terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta No. 15 tanggal 20 Pebruari 2009 dibuat
di hadapan Unita Christina Winata S.H., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang
yang berkedudukan di Serpong, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusannya No. AHU22931.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 26 Mei 2009 telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
dengan No. AHU-0029372.AH.01.09.Tahun 2009 Tanggal 26 Mei 2009 (Akta No. 15/2009).
Pada saat Keterbukaan Informasi ini diterbitkan, TS berdomisili di Jakarta Selatan.

2. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham


Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari TS berdasarkan Akta No. 15/2009
jo. Akta No. 2 tanggal 7 Oktober 2013 dibuat di hadapan Rini Yulianti S.H., Notaris di
Jakarta Timur, akta mana telah dicatat dan disimpan dalam database Sistem Administrasi
Badan Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Keputusan No. AHU-AH.01.10-45612 tanggal 31 Oktober 2013 adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp500 per saham
Keterangan

Modal Dasar

Jumlah Saham

Nilai Nominal
(Rp) Jumlah

200.000

100.000.000

196.000
4.000
200.000

98.000.000
2.000.000
100.000.000

Modal Ditempatkan dan


Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Multipolar Tbk
Alferd Purbo Susatio P
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam
Portepel
3.

98
2
100

Dewan Komisaris dan Direksi TS


Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat TS No. 11 tanggal 4 April 2014 yang dibuat
di hadapan Rini Yulianti S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana sedang dalam proses
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan surat keterangan No.056/NOT/IV/2014 tanggal 7 April
2014, yang susunan Dewan Komisaris dan Direksi TS adalah sebagai berikut:

4.

Dewan Komisaris
Komisaris

: Harijono Suwarno

Direksi
Presiden Direktur
Direktur

: Chrysologus Radja Nampeken Sinulingga


: Djony Rosnipa

Kegiatan Usaha TS
TS melakukan kegiatan usaha dalam bidang Perdagangan, Perindustrian, Pembangunan,
Pertambangan, Pertanian, Pengangkutan darat, Jasa dan Percetakan.

5.

Ikhtisar Data Keuangan Penting TS


Berdasarkan Laporan Keuangan TS untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret
2014 dan 31 Desember 2013 (non audit), dapat disampaikan beberapa data keuangan
penting sebagaimana tabel di bawah ini:
31
Maret
2014

31
Desember
2013

ASET
Aset Lancar

26.633.308

27.290.331

Aset Tidak Lancar

329.500.000

329.500.000

JUMLAH ASET

356.133.308

356.790.331

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

289.800.000

289.800.000

JUMLAH LIABILITAS

289.800.000

289.800.000

Modal Ditempatkan dan disetor penuh

100.000.000

100.000.000

Tambahan modal disetor

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS

EKUITAS

Proforma modal yang timbul dari:


transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

Saldo Laba

(33.666.692)

(33.009.669)

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


entitas induk

66.333.308

66.990.331

Kepentingan non pengendali

JUMLAH EKUITAS

66.333.308

66.990.331

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

356.133.308

356.790.331

D. SIFAT HUBUNGAN AFILIASI DARI PARA PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI AFILIASI
Transaksi merupakan suatu Transaksi Afiliasi dikarenakan MUM (yang merupakan Perusahaan
Terkendali dari Perseroan) melakukan transaksi dengan MLPT dan TS yang merupakan afiliasi dari
Perseroan. MLPT, TS dan Perseroan mempunyai hubungan afiliasi dikarenakan keduanya memiliki
kesamaan pengendali sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.
E. PENJELASAN, PERTIMBANGAN DAN ALASAN DILAKUKANNYA TRANSAKSI
1. MUM (yang merupakan Perusahaan Terkendali dari Perseroan) , MLPT dan TS adalah samasama perusahaan dalam satu kelompok usaha yang sama yaitu Lippo Group.
2. Transaksi ini memberikan kesempatan kepada Perseroan lebih fokus pada core business nya
yaitu Properti.
3. Dengan melaksanakan Transaksi, tidak akan mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja
keuangan Perseroan dan Perseroan menjadi memiliki dana cash sebagai tambahan modal kerja
untuk mengembangkan bisnis propertinya.
III. PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK DALAM TRANSAKSI
Pihak-pihak independen yang ditunjuk oleh Perseroan adalah :
a.
Makes & Partners Law Firm, dalam rangka mempersiapkan Keterbukaan Informasi ini.
b.

[Kantor Akuntan Publik RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang melakukan audit atas
Laporan Keuangan untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dalam laporannya
tertanggal 20Februari 2014].

c.

KJPP Jennywati, Kusnanto & rekan selaku penilai independen yang terdaftar di Bapepam dan LK
(sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan) yang telah ditunjuk Perseroan untuk melakukan
penilaian atas 20,00% saham GTN dan memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi.

IV. PENDAPAT PENILAI INDEPENDEN


JKR, KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan
terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Bapepam dan LK dengan Surat Tanda
Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam dan LK No. 05/BL/STTD-P/B/2010 (penilai
usaha), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat
penawaran No. JK/140317-001 tanggal 17 Maret 2014 untuk memberikan pendapat sebagai penilai
independen atas nilai pasar wajar 20,00% saham GTN (selanjutnya disebut Obyek Penilaian). Hasil
penilaian atas Obyek Penilaian tersebut tertuang dalam Laporan Penilaian 20,00% Saham GTN dengan
No. JK/SV/140502-001 tanggal 2 Mei 2014 dengan ringkasan sebagai berikut:
1. Pihak-pihak yang Bertransaksi
Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi adalah MUM, MLPT dan TS.
2. Obyek Penilaian
Obyek Penilaian adalah nilai pasar wajar 20,00% saham GTN yang dimiliki MUM.
3. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai dari
Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan atau ekuivalensinya pada tanggal
31 Desember 2013.
4. Kondisi Pembatas dan Asumsi-Asumsi Pokok
Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan
keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan
laporan penilaian ini.
Dalam penugasan penilaian ini, JKR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban
Perseroan. JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal
diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material
terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. JKR tidak bertanggung jawab untuk
menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat JKR karena adanya
perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini.
Dalam melaksanakan analisis, JKR mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan
dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada
JKR oleh Perseroan dan GTN atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar,
lengkap dan tidak menyesatkan dan JKR tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan
independen terhadap informasi-informasi tersebut. JKR juga bergantung kepada jaminan dari
manajemen Perseroan dan GTN bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan
informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.
Analisis penilaian Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana
diungkapkan diatas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil
akhir pendapat JKR secara material. JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas
penilaian JKR maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang
disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang JKR peroleh menjadi tidak lengkap
dan atau dapat disalahartikan.
Karena hasil dari penilaian JKR sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang
mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari
penilaian JKR. Oleh karena itu, JKR sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan
dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai
material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan
cara yang profesional, JKR tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya
perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil
penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data

yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Obyek Penilaian bersifat non-disclaimer
opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat
rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.
Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan penilaian Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat
ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur
tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk
mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam
laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas
status hukum Perseroan dan GTN berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan GTN.
5. Metode Penilaian yang Digunakan
Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian adalah hanya metode
pembanding perusahaan terbuka (guideline publicly traded company method) mengingat penilaian
dilakukan atas Obyek Penilaian dengan kepemilikan hanya 20,00% serta tidak memiliki kemampuan
untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun pengelolaan
dan/atau kebijakan perusahaan tersebut.
Metode pembanding perusahaan terbuka digunakan dalam penilaian ini karena walaupun di pasar
saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala
usaha aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat
digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang dimiliki oleh GTN.
Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang JKR anggap paling sesuai untuk diaplikasikan
dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen GTN. Tidak tertutup kemungkinan
untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang
berbeda.
6. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah JKR terima dan dengan
mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut
pendapat JKR nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp 14,50 miliar.
Selanjutnya, JKR juga telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai
dengan surat penawaran No. JK/140317-001 tanggal 17 Maret 2014 untuk memberikan pendapat
kewajaran atas Transaksi.
1. Pihak-pihak yang Bertransaksi
Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Transaksi adalah MUM, MLPT dan TS.
2. Obyek Transaksi
Obyek Transaksi dalam Pendapat Kewajaran atas Transaksi adalah divestasi yang dilakukan
Perseroan atas 15.295.000 saham GTN senilai dengan Rp 15.295.000.000 atau setara dengan
20,00% saham GTN kepada MLPT dan TS masing-masing sebanyak 15.220.000 saham atau setara
dengan 19,90% saham GTN dan sebanyak 75.000 saham atau setara dengan 0,10% saham GTN.
3. Tujuan Pendapat Kewajaran
Tujuan pemberian Pendapat Kewajaran atas Transaksi adalah untuk memberikan gambaran
mengenai kewajaran Transaksi dari aspek keuangan serta untuk memenuhi ketentuan yang berlaku,
yaitu Peraturan IX.E.1.
4. Kondisi Pembatas dan Asumsi-Asumsi Pokok
Analisis Pendapat Kewajaran atas Transaksi dipersiapkan menggunakan data dan informasi
sebagaimana diungkapkan di atas, data dan informasi mana telah JKR telaah. Dalam melaksanakan

analisis, JKR bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi
keuangan, informasi atas status hukum Perseroan dan GTN dan informasi-informasi lain yang
diberikan kepada JKR oleh Perseroan dan GTN atau yang tersedia secara umum dan JKR tidak
bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Segala perubahan atas data dan
informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat JKR secara material. JKR juga
bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan GTN bahwa mereka tidak mengetahui
fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap
atau menyesatkan. Oleh karenanya, JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas
Pendapat Kewajaran JKR dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut.
JKR tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas GTN. Selain itu, JKR juga tidak
memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Transaksi. Jasa-jasa yang JKR berikan kepada
Perseroan dalam kaitan dengan Transaksi hanya merupakan pemberian Pendapat Kewajaran atas
Transaksi dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit atau perpajakan. JKR tidak melakukan penelitian atas
keabsahan Transaksi dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan. Pendapat Kewajaran atas
Transaksi hanya ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan. Laporan Pendapat Kewajaran atas
Transaksi bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali
terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.
Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan dan GTN
berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan GTN.
Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan Transaksi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan
merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur
tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk
mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam
laporan keuangan atau pelanggaran hukum.
Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis
dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah terkait dengan Transaksi pada tanggal
Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.
Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, JKR menggunakan beberapa asumsi, seperti
terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam
Transaksi. Transaksi dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditetapkan serta keakuratan informasi mengenai Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen
Perseroan.
Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari
analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisis lainnya secara utuh sebagai
satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas proses yang
mendasari Pendapat Kewajaran. Penyusunan Pendapat Kewajaran ini merupakan suatu proses yang
rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap.
JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran sampai dengan
tanggal terjadinya Transaksi ini tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material
terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini. JKR tidak
bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat
JKR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah
tanggal surat ini.
Perhitungan dan analisis dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan
benar dan JKR bertanggung jawab atas laporan Pendapat Kewajaran.
Kesimpulan Pendapat Kewajaran ini berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki
dampak material terhadap Transaksi. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada,
perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan maupun secara eksternal, yaitu kondisi pasar
dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-peraturan
pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini
dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan terjadi perubahanperubahan tersebut di atas, maka Pendapat Kewajaran atas Transaksi mungkin berbeda.

5. Tujuan Pendapat Kewajaran


Dalam evaluasi Pendapat Kewajaran atas Transaksi ini, JKR telah melakukan analisis melalui
pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran Transaksi dari hal-hal sebagai berikut:
I. Analisis atas Transaksi;
II. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif atas Transaksi; dan
III. Analisis atas Kewajaran Transaksi.
6. Kesimpulan
Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dari
manajemen Perseroan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini, penelaahan atas dampak
keuangan Transaksi sebagaimana diungkapkan dalam laporan Pendapat Kewajaran ini, JKR
berpendapat bahwa Transaksi adalah wajar.

V. INFORMASI TAMBAHAN
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut sehubungan dengan Transaksi, pemegang saham dapat
menghubungi Perseroan dengan alamat korespondensi sebagai berikut:
PT Lippo Cikarang Tbk
Kantor Operasional:
Easton Commercial Centre
Jalan Gunung Panderman Kav. 05
Lippo Cikarang - Kabupaten Bekasi 17550
Indonesia
Telpon: (021) 8972484
Faksimili: (021) 8972093/ 8972493
website: http://www.lippo-cikarang.com
email: corsec@lippo-cikarang.com
U.p. Corporate Secretary
Bekasi, 13 Mei 2014
Direksi PT Lippo Cikarang Tbk

Anda mungkin juga menyukai