Tulang belakang merupakan frekuensi yang terbanyak yang ditempati oleh tuberculosis.
Radiografi manifestasi menunjukkan detruktif progretivitas dengan minimal perubahan reaktif
pada tulang. Radiograpic pada periode laten untuk tulang belakang adalah 21 hari, yang
menyebabkan penunadaan untuk diagnosis dan terapi. Pada rontgen awal di temukan tanda lesi
litik destruktif yang berada pada anterior dari vertebra endplate, yang dikenal dengan kehilangan
disc space.
Mudah dibedakan pada projeksi projeksi anteroprosterior adalah formasi abses,
penempatan pada paraspinal line. Abses divisualisasikan pada tulang belakang thorax, dengan
paru yang berdekatan radiolusen mendukung pada kontras yang tajam pada perifer margin.
Formasi pada paravertebra formasi abses yang muncul pada setenga pasien dewasa. (18) Pada
thorax bawah dan diatas tulang lumbal adalah lokasi yang tersering pada spondilitis TB ini.
Perluasan dari fokal infeksi pada tulang vertebra lumbal, abses psoas mungkin terbentuk. Secara
radiografik hal ini terlihat sebagai pembengkakan jaringan lunak sekitar lesi detruksi spinal.
Bentuk dan ukurannya akan bervariasi dan terlihat radioopak pada observasi. Gambaran ini
terkadang diasumsikan sebagai Pear shaped configuration dan sering kali kalsifikasi.
Akhirnya, destruksi osteolitik pada badan vertebra terjadi. Proses pelemahan pada
vertebra diikuti dengan kolaps patologis (gambar 12.54 A dan B). Hancurnya tulang secara
progresif, disintegrasi discus dan kolaps nya tulang vertebra merupakan hasil akhir pada
deformitas spinal dan obliterasi discus intervertebralis wedging pada vertebra umum terjadi,
dengan kyfosis angular mengarah pada perkembangan deformitas gibus. (Gambar 12 55 A dan
B). Derajat angulasi bermacam macam dengan situs dan perluasan dari penyakit vertebra.
Angulasi sering terjadi lebih akut pada vertebra thorakal daripada pada servical atau regiolumbal.
Ini juga lebih parah ketika satu atau dua segmen vertebra hancur. Pasien dengan gibus deformitas
kronis sekunder dari tuberculosis mungkin berkembang menjadi kelainan pada rasio tinggi atau
lebar dari badan vertebra. Normalnya berat lumbal vertebra pada manusia lebih besar dari tinggi
mereka. Pada gibus deformitas kronis stress biomekanik menyebabkan perubahan badan vertebra
kaudal terhadap gibus. Hal ini menyebabkan gangguan pada tampilan vertebra yang mana
vertebra menjadi lebih tinggi dari pada luasnya. Kelainan ini hanya dapat ditemukan pada kasus
yang mana pusat pertumbuhan badan vertebra belum tertutup pada waktu penyakit tersebut
terjadi. Kelainan vertebra ini disebut dengan Long Vertebra (Gambar 12.56), dan hanya terjadi
pada pasien quadriplegi yang disebut dengan Tall Vertebra .
GAMBAR
Gambar 12.53. Destruktive lesi vertebra pada tuberculosis. A. ini merupakan penyempitan
ruangan discus antara C6-C7 segmen vertebra. Observasi radiographic awal terlihat tanda
destruksi lesi litik pada sudut antero inferior vertebre endplate C6. (panah). B. follow up
radiografi selama 3 bulan menunjukkan perubahan destruksi lebih jauh pada discus
intervertebralis, dengan perubahan destruksi yang lebih banyak pada sudut antero inferior badan
vertebre C6 (panah). Comment : Pada observasi awal lebih mudah untuk menanadakan
penyempitan ruang diskus antara C6 dan C7 segmen cervical yang berdegenerasi secara natural;
bagaimanapun juga destruksi awal lesi pada sudut antero inferior C6 dan tidak adanya sklerosis
subchondral dan formasi spondilofit menyangkal kesimpulan tersebut.
GAMBAR
Gambar 12.54 Kolaps patologik tuberkulosis tulang pungung. A dan B. Foto polos dan evaluasi
tomografi menunjukkan perluasan destruksi dua segmen vertebra thorakal, dengan kolaps
pathologic badan vertebra yang jelas (panah). Perluasan disintergrasi diskus dan wedging
vertebra memungkinkan predisposisi pada pembentukan kyphosis angular atau deformitas gibus.
GAMBAR
deformitas gibus. Observasi angular kyfosis berat pada tulang belakang bagian bawah sebagai
hasil kolaps multiple badan vertebra dari perluasan tuberculosis tulang belakang. Angular kyfosis
ini disebut sebagai deformitas gibus klasik atau potts disease.
Diferensial diagnosis dari spondilisis tubercular termasuk variasi luas dari kelainan
infeksius dan non infeksius. Lesi infeksi piogenik sering tidak dapat dibedakan pada radiografi,
dan data klinis sangat penting dalam diagnosis awal, sambil menunggu aspirasi sendi. Nyeri
punggung yang tersembunyi dan onsetnya lambat (durasi beberapa bulan), infiltrat pulmonal atau
riwayat sebelum, dan keterlibatan, multiple segmen menunjukkan diagnosis tuberculosis pada
tulang belakang. Penyakit pulmonal aktif hadir 50 persen pada tuberculosis skeletal (Gambar
12.57).
GAMBAR