Anda di halaman 1dari 2

NO DOKUMEN : PT-UMUM-02

PROTAP

TANGGAL TERBIT :

PUSKESMAS
TAWANGREJO

NO REVISI :

ISPA
Dibuat Oleh

HALAMAN :

Disetujui Oleh

Disahkan Oleh

Management Representative

Kepala Puskesmas Tawangrejo

ASLI
Drg. Totok Dwi Sanjaya
NIP.

RUANG LINGKUP

Protap ini mencakup diagnosis dan tata laksana ISPA

TUJUAN

Memberikan tata laksana yang tepat pada pasien ISPA

KEBIJAKAN

Protap berlaku untuk semua pasien ISPA

PETUGAS

Dokter

PERALATAN

Tensimeter, Stetoskop, Termometer, Spatula, Timbangan, Senter

PROSEDUR

ISPA (Infeksi Pernapasan Akut)


1. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis penyakit bakteri, virus, dan
riketsia. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus,
Adenvirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain
(DepKes.RI, 2000 : 5).
2. Gejala Klinis
Tanda dan gejala penyakit infeksi saluran pernafasan dapat berupa :
a. Batuk
b. Kesulitan bernafas
c. Sakit tenggorokan
d. Pilek
e. Demam
f. Sakit kepala
(DepKes.RI, 2000: 1)
3. Pemeriksaan
Periksa tanda vital, demam, tenggorokan merah, rongga hidung merah, secret
positif.
4. Penatalaksanaan
a. Istirahat cukup, banyak minum air putih
b. Tidak perlu antibiotik
c. Dewasa
Paracetamol 500 mg 3x1 tablet sehari atau Acetosal 500 mg 3x1 tablet
sehari
Bila batuk kering : Dextromethorphan 15 mg 3x1 tablet sehari
Bila batuk berdahak : Glyceryl Guaiacholate 100 mg 3x1 tablet sehari atau
OBH 3x1 sendok makan sehari
d. Anak < 5 tahun
Periksa RR, Retraksi, Suhu
Paracetamol 10-20 mg/kgBB/kali atau Acetosal 100 mg 3x1 tablet sehari
Bila batuk kering : Dextromethorphan 1 mg/kgBB/hari (terbagi dalam 3
dosis)
5. Roboransia
1. Kapita Selekta Kedokteran, jilid 1, hal 120-122, FKUI, 2001
2. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, hal 10, DEPKES RI, 2006
3. IONI, hal 1-5, DEPKES RI 2000

REFERENSI

PUSKESMAS
TAWANGREJO

PROTAP
DIARE

NO DOKUMEN : PT-UMUM-02
TANGGAL TERBIT :
NO REVISI :

HALAMAN :
Dibuat Oleh

Disetujui Oleh

Disahkan Oleh

Management Representative

Kepala Puskesmas Tawangrejo

ASLI
Drg. Totok Dwi Sanjaya
NIP.

RUANG
LINGKUP

Protap ini mencakup diagnosis dan tata laksana Diare

TUJUAN

Memberikan tata laksana yang tepat pada pasien Diare

KEBIJAKAN

Protap berlaku untuk semua pasien Diare

PETUGAS

Dokter

PERALATAN

Tensimeter, Stetoskop, Termometer, Timbangan

PROSEDUR

DIARE
1. Etiologi
a. Faktor Infeksi
Infeksi bakteri : Vibrio, E.Coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas dan sebagainya
Infeksi virus : Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain
Infeksi parasit : Cacing, Protozoa, Jamur
b. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat seperti disakarida (intoleransi laktosa, maltose, dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa),
malabsorbsi lemak serta malabsorbsi protein.
c. Faktor Makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
d. Faktor Psikologis : rasa takut dan cemas
2. Gejala Klinis
Berak encer/cair 3 kali atau lebih dalam 24 jam
Tidak ada darah dalam Buang Air Besar (BAB)
Kadang disertai sakit perut, mual sampai muntah, demam, serta nafsu makan
berkurang
3. Pemeriksaan
Derajat Dehidrasi
Pengamatan/Pemeriksaan Tidak Ada
Ringan/Sedang
Berat
Baik
Gelisah
Keadaan Umum
Lesu, tidak sadar
Normal
Cekung
Mata
Sangat Cekung
Ada
Tidak ada
Air mata
Tidak ada
Basah
Kering
Mulut dan Lidah
Sangat kering
Biasa
Minum banyak Malas minum
Rasa Haus
Kembali
Kembali
Turgor Kulit
Sangat
lambat
cepat
lambat

REFERENSI

4. Penatalaksanaan
a. Diare tanpa dehidrasi : meningkatkan pemberian cairan (larutan gula, oralit, air
kelapa), meneruskan pemberian makanan, merujuk jika disertai tanda-tanda
bahaya
b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang : Oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam
c. Diare dengan dehidrasi berat/dengan tanda bahaya : Rujuk Rumah Sakit
1. Perawatan Anak Sakit, hal 143, Kedokteran EGC, 1997
2. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, hal 1, DEPKES RI, 2006

Anda mungkin juga menyukai