(http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/histamin.htm)
Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat
pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang
dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa.
Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek psikoaktif
menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-nya menyerang sistem
vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat menyebabkan migren dan
meningkatkan tekanan darah
Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8
mg/ 100 gr ikan. Keracunan ini biasanya akan timbul karena tingginya kadar histamin yang
terdapat pada ikan yang kita konsumsi.
Menurut FDA (Food and Drug Administration) keracunan histamin akan berbahaya
jika seseorang mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gr ikan.
Sedangkan kandungan histamin sebesar 20 mg/ 100 gr ikan, terjadi karena penanganan ikan
yang tidak hiegenis.
Gejala keracunan akan muncul apabila kita mengkonsumsi ikan dengan kandungan
histamin yang berlebih, yaitu dalam jumlah diatas 70-1000 mg. Akibatnya, timbul muntah-
muntah, rasa terbakar pada tenggorokan, bibir bengkak, sakit kepala, kejang, mual, muka dan
leher kemerah-merahan, gatal-gatal dan badan lemas.
(http://www.conectique.com/tips_solution/diet_nutrition/nutrition/article.php?
article_id=6173)
2. putresin,
Putresin merupakan salah satu senyawa yang menyebabkan perubahan bau pada ikan.
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-albiner3.pdf
3. kadaverin,
Kadaverin merupakan salah satu senyawa yang menyebabkan perubahan bau pada
ikan.
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-albiner3.pdf
4. trimetil amin,
Trimetil amin merupakan komponen utama yang menyebabkan bau yang kurang
nyaman di pasar ikan. (http://rohdiana.blogspot.com/2008/01/ini-teh-penghilang-bau-
mulut.html)
5. amnonia,
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas
dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan
penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat
merusak kesehatan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Amonia)
6. H2S,
Hidrogen sulfida, H2S, adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan
berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri
mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa,
dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas
gunung berapi dan gas alam.
Hidrogen sulfida juga dikenal dengan nama sulfana, sulfur hidrida, gas asam (sour
gas), sulfurated hydrogen, asam hidrosulfurik, dan gas limbah (sewer gas).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfida)
Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri. Oleh
karena itu gas ini dapat ditemukan di dalam operasi pengeboran minyak / gas dan panas
bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau pada lokasi pembuangan sampah.
Gas H2S mempunyai sifat dan karakteristik antara lain :
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk pada konsentrasi rendah
sehingga sering disebut sebagai gas telur busuk.
- Merupakan jenis gas beracun.
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3%
( 43000 PPM ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46% ( 460000 PPM ) dengan
nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F ( 260 0C )
- Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di
tempat / daerah yang rendah.
- Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis
H2S : 1.2 atm dan berat jenis udara : 1 atm.
- H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada 0
0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
- H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.
Tingkat konsentrasi H2S dan efek fisik gas H2S]
(http://e-h2s.sokoguru.net/pdf/Umum.pdf)
7. alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup
alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol
yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian
yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
H HH
| ||
H-C-O-H H-C-C-O-H
| ||
H HH
metanol etanol
(http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol)
8. senyawa keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus karbonil
(O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang mengandung
gugus karbonil. Keton memiliki rumus umum:
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari asam
karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan ganda
gugus karbonil membedakan keton dari alkohol dan eter. Keton yang paling sederhana adalah
aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Gugus karbonil bersifat polar, sehingga mengakibatkan senyawa keton polar. Gugus
karbonil akan berinteraksi dengan air melalui ikatan hidrogen, sehingga keton larut dalam air.
Ia merupakan akseptor ikatan hidrogen, dan bukannya donor, sehingga ia tidak akan
membentuk ikatan hidrogen dengan dirinya sendiri. Hal ini membuat keton lebih mudah
menguap daripada alkohol dan asam karboksilat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Keton)
Cara Penyimpanan : Kericu jangan disimpan di tempat yang kena matahari langsung dan
di simpan dalam wadah tertutup dari udara untuk mencegah melempem (liat)
Cara Distribusi : dipasarkan melalui warung atau took-toko dan bisa juga langsung di
jual ke konsumen
Cara Mengkonsumsi : dimakan seperti cemilan/kerupuk, bisa juga sebagai teman makan
bakso
Alur Proses
Telur cumi-
cumi
Cuci bersih
Digiling
Masukkan sagu
Bentuk adonan
Identifikasi Bahaya
Analisis Bahaya
Kelompok Bahaya Kategori Resiko
No. Bahan/Ingredien
A B C D E F 0/I/II/III/IV/V/VI
1. Telor Cumi * - - - - - - 0
2. Sagu * - - - - - - 0
3. Bahan tambahan (garam,
telur ayam dan bumbu - - - - - - 0
penyedap) *
* : bahan dalam keadaan segar dan mutunya masih bagus
Keterangan :
1. Kelompok Bahaya
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti)
B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
E = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsi
F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
CCP à titik, prosedur atau tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk
menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya.