Anda di halaman 1dari 19

Kata Pengantar

Puji dan syukur hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa,yang senantiasa melimpahkan
karunia,rahmat serta nikmat-Nya kepada kita semua.
Dengan ucapan puji dan syukur, kami dapat menyelesaikan sebuah makalah untuk
memenuhi tugas dasar bisnis dan manajemen yang diberikan oleh Santi Lina Siregar SE., MM.
Makalah ini dibuat tidak luput oleh bantuan dari pihak luar baik itu secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Santi Lina Siregar SE., MM. sebagai pengajar dasar bisnis dan manajemen
2. Orangtua yang selalu mendoakan
3. Kelompok empat sebagai teman diskusi
Dalam makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam isi maupun
penyusunannya. Oleh sebab itu , kritik dan saran yang bersifat membangun akan di hargai dan di
sambut dengan senang hati oleh kami.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua , khususnya bagi
penulis sendiri. Amin.

Bandung, 29 Oktober 2014

Kelompok empat,

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................1
Daftar Isi.................................................................................................................................1
BAB I......................................................................................................................................3
Pendahuluan...........................................................................................................................3
1.1

Latar Belakang................................................................................................................3

1.2

Rumusan Masalah...........................................................................................................3

1.3

Tujuan Penelitian.............................................................................................................3

BAB II....................................................................................................................................5
Pembahasan Materi................................................................................................................5
2.1 Pengertian pengorganisasian................................................................................................5
2.2 Tujuan dari Mengorganisasi...............................................Error! Bookmark not defined.
2.3 Prinsip-Prinsip Pengorganisasian.......................................Error! Bookmark not defined.
2.4 Proses Pengorganisasian.....................................................Error! Bookmark not defined.
Bab III...................................................................................Error! Bookmark not defined.
Penutup.................................................................................Error! Bookmark not defined.
3.1 Kesimpulan.........................................................................Error! Bookmark not defined.

BAB I
Pendahuluan

1.1

Latar Belakang
Manajemen berarti mengusahakan agar semua hal terselesaikan. Dengan manajemen

diambil sejumlah keputusan dari berbagai kemungkinan yang masih samar-samar. Suatu kegiatan
dimulai dengan orang-orang yang dipilh untuk melaksanakan kegiatan tersebut .akibatnya suatu
manajemen akan menghasilkan satu system kerja tersendiri, yang hanya akan membuahkan hasil
jika dijalankan dalam suatu system yang ketat dan struktur kerja yang efisien.
Meskipun manajemen mengatur segala sesuatu dengan teliti ,di dalam manajemen pun
terdapat fungsi-fungsi yang menyongkong kesuksekan kegiatan manajemen. Fungsi-fungsi
manajemen yaitu; Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan
(Actuating/Directing), Pengawasan (Controlling).
Setelah menyusun berbagai perencanaan untuk menjalankan perusahaan atau suatu
organisasi

diperlukan adanya pengorganisasian. Didalam pengorganisasian akan tercipta

hubungan antara berbagai fungsi , personalia, dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang
dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada satu tujuan.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah

sebagai berikut :

1. Apa pengertian pengorganisasian?


2. Bagaimana pembagian kerja berdasarkan pengorganisasian suatu perusahaan?
3. Bagaimana cara koordinasi dan bentuk rancangan organisasi berdasarkan
pengorganisasian suatu perusahaan ?
4. Apa pengaruh otoritas, pendelegasian wewenang, dan desentralisasi dalam suatu
perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Mengetahui pengertian pengorganisasian.
2. Mengetahui sistem pembagian kerja berdasarkan pengorganisasian.
3. Mengetahui cara koordinasi dan bentuk rancangan organisasi berdasarkan
pengorganisasian suatu perusahaan.
4. Mengetahui pengaruh otoritas, pendelegasian wewenang, dan desentralisasi dalam
suatu perusahaan

BAB II
Pembahasan Materi

2.1 Pengertian pengorganisasian


O Menurut Cefto Samuel C, The proccess of establishing orderly uses for all
organizational's resources. (pengorganisasian merupakan proses mengatur semua
kegiatan secara sistematis dalam mengelola sumber daya)
O Menurut Williams Chuck, Deciding where decision will be made, who will do that jobs
and task, and who will work for whom. (memutuskan dimana keputusan akan dibuat,
siapa yang akan melakukan pekerjaan dan tugas itu, dan siapa yang akan bekerja
serta untuk siapa mpekerjaan itu dilakukan)
O Menurut Daft Richard, Pengorganisasian merupakan sebuah kegiatan pemanfaatan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan stategis.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan
yang melingkupinya. Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah
tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber
daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.

2. Bagaimana

organisasi

mengelompokkan

kegiatan-kegiatannya,

dimana

setiap

pengelompokan didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk
mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan
tugas tersebut.
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara
berbagai fungsi , personalia, dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukkan dapat
bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
Namun, menurut Ernest Dale, pengorganisasian merupakan suatu proses multi langkah :
1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
Setiap organisasi dibentuk dengan seperangkat tujuan oleh karena itu, agar bisa mencapai
tujuan tersebut pertama-tama terlebih dahulu harus ditentukan tugas organisasi secara
keseluruhan.
2. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai
dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
Organisasi dibentuk karena pekerjaan yang akan diselesaikan yang tidak dapat dilakukan
satu orang saja.
3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien.
Bila suatu perusahaan memperbesar usahanya dan memperkerjakan lebih banyak
pegawai untuk melakukan berbagai aktivias maka perlu dilakukan pengelompokan
pegawai yang tugas nya saling berkaitan. Pemisahan pekerjaan seperti itu pada umumnya
disebut sebagai pendepartemenan.5

4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam


satu kesatuan yang harmonis.
Mekaniseme pengkoordinasian memungkinkan para anggota organisasi untuk tetap
mengarahkan aktivitasnya kearah pencapaian tujuan dan mengurangi konfik yang tidak
efisien yang merusak
5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah langkah penyesuain
untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Mengingat organisasi tumbuh dan situasi berubah, structure organisasai harus selalu
dievaluasi ulang tujuannya untuk memastikan konsistensi dengan pelaksanaan operasi
yang efektif dan efisien.
Di dalam pengorganisasian mengunakan beberapa prinsip :
Pembagian Kerja
Dalam satu organisasi terdapat banyak tugas dan pekerjaan. Prinsip ini menyatakan bahwa
tugas atau pekerjaan itu akan lebih efisien jika pekerjaan dalam mengerjakan pekerjaan
tersebut telah terspesialisasi. Jadi, tugas yang besar dipecah-pecah menjadi tugas-tugas kecil.
Misalkan proses produksi terbagi dalam bagian penemuan, bagian finishing dsb. Namun
demikian harus diperhatikan munculnya faktor kejenuhan karyawan karena mereka dari
waktu kewaktu mengerjakan pekerjaan yang sama terus menerus.
Kesatuan Perintah
Prinsip ini pada dasarnya menghendaki pekerja hanya bertanggung jawab terhadap satu
penyedia (supervisi). Pekerja menghendaki adanya kesatuan perintah dan tanggungjawab.
Hal ini tidak akan terjadi manakala terdapat dua pengawas atau lebih.
Prinsip Skalar

Prinsip ini menyatakan bahwa otoritas dan pertanggungjawaban harus mengalir dengan baik
dan tanpa hambatan dari level manjemen puncak sampai manajemen lini pertama. Prinsip ini
harus dipegang oleh setiap level manajemen sebab jika tidak maka akan terjadi
ketidakjelasan, ketidakpastian bahkan membingungkan bawahan.

2.2

Sistem

pembagian

kerja

dan

pendepartemenan

berdasarkan

pengorganisasian
Pembagian pekerjaan (division of work) merupakan penjabaran tugas yang harus
dikerjakan sehingga setiap orang dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan
seperangkat aktivitas tertentu dan bukan keseluruhan tugas.

Manfaat spesialisasi pekerjaan


Produktivitas lebih besar yang dihasilkan dari spesialisasi pekerjaan memberikan sumber
daya yang diperlukan bagi kemanusiaan untuk bidang-bidang ipteks. Tidak seorang pun
memiliki semua keterampilan oleh karena itu, untuk melaksanakan suatu tugas yang

memerlukan sejumlah langkah perlu diadakan pembagian tugas kepada sejumlah orang.
Desain pekerjaan (job design)
Konsep tentang kedalaman pekerjaan dan cakupan pekerjaan merupakan upaya awal
untuk menggambarkan aspek-aspek spesialisasi perkerjaan.
Dengan kedalaman pekerjaan maksudnya adalah penentuan sampai mana seseorang
mengendalikan pekerjaannya. Sedangkan dengan cakupan pekerjaan maksudnya adalah
penentuan jumlah operasi pelaksanaan yang berbeda dan di perlukan oleh suatu pekerjaan
tertentu.
Sedangkan pendepartemenan adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga

aktivitas itu dan hubungan yang serupa juga logis dapat diselenggarakan secara serempak. Para

pegawai yang di tugasi dengan tugas-tugas departemen yang telah di spesialisasikan akan
mengembangkan keterampilan dan kemahiran dalam fungsi-fungsi tertentu .

2.3

Mengetahui

cara

koordinasi

dan

bentuk

rancangan

organisasi

berdasarkan pengorganisasian suatu perusahaan


Kemampuan para manajer untuk mengadakan koordinasi secara efektif sebagian
tergantung pada jumlah bawahan yang melapor pada mereka dan ke manajer lain. Jumlah itu
dikenal sebagai rentang manajemen. Rancangan organisasi yaitu pemilihan struktur organisasi
terbaik untuk situasi tertentu.

Koordinasi
Para manajer membagi kerja ke dalam fungsi-fungsi atau departemen khusus untuk
meningkatakan produktivitas dan efisiensi perusahaan mereka. Koordinasi adalah proses
pemaduan tujuan dan kegiatan unit-unit yang terpisah dalam suatu perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Tanpa koordinasi orang-orang akan kehilangan pandangan
tentang peranan mereka dalam perusahaan. Pendekatan untuk melaksanakan koordinasi
yang efektif ada tiga yaitu :
- Teknik manajemen dasar terdiri dari
hirarki manajerial
: rantai komando organisasi menyatakan hubungan antara
para anggota dan unit-unit yang mereka awasi senhingga mempermudah aliran
informasi dan kerja diantara unit-unit yang ada
aturan dan prosedur : aturan dan prosedur (tata-tertib) organisasi dirancang untuk
menangani kejadian rutin yang mungkin akan timbul. Jika aturan dan prosedur
tersebut diikuti secara teratur, para bawahan dapat mengambil tindakan secara cepat
dan bebas, sehingga para manajer mempunyai banyak waktu untuk mengkaji kejadian
kejadian baru atau unik.

rencana dan tujuan : rencana dan tujuan akan terkoordinasi apabila semua unit
-

mencurahkan usahanya kepada target yang sama dalam cakupan luas.


Meningkatkan potensi koordinasi melalui
system informasi vertikal : cara untuk mengirimkan data ketingkat atas dan bawah
organisasi
hubungan lateral : dengan memotong garis komando, hubungan lateral
memungkinkan adanya pertukaran informasi dan pengambilan keputusan pada tingkat
yang benar-benar membuthkan informasi. Bentuk yang paling sederhana dari

hubungan lateral adalah kontak langsung diantara perorangan yang saling berurusan.
Mengurangi kebutuhan akan koordinasi seperti
sumberdaya yang cadangan : Penyediaan sumber daya cadangan memberi
kelonggaran pada unit-unit dalam memenuhi tuntutan unit yang lainnya
unit yang independen : Merupakan cara lain untuk mengurangi kebutuhan akan

koordinasi
Rentang manajemen
Rentang manajemen dapat di defenisikan sebagai jumlah bawahan yang melapor
langsung kepada manajer tertentu. Manfaat rentang manajemen bisa mempengaruhi
efisiensi manajer dan keefektifan prestasi bawahaannya, selain itu rentang manajemen
yang sempit menyebabkan struktur organisasi yang kurus artinya terdapat banyak
tingkatan antara manajemen puncak dengan tingkat rendah. Menurut analis Lockheed ada
7 faktor yang mempengaruhi rentang manajemen :
- Kesamaan fungsi yang disupervisi atau diselidiki : sejauh mana kadar kesamaan
fungsi atau tugas bawaan yang berada dibawah tanggung jawab manajer yang
-

bersangkutan
Jarak geografis dari fungsi yang diselidiki : seberapa dekat letak manajer dengan

bawahan
Kerumitan fungsi yang disupervisi; hakikat fungsi atau tugas yang berada dibawah
tanggungjawab manajer

Pengarahan dan pengendalian yang diperlukan bawahan; kadar supervise yang

diperlukan bawahan
Koordinasi yang diperlukan supervisor : kadar usaha manajer dalam melakukan kunci

atau tugas tugas dalam subunit atau antara sub unit dengan bagian organisasi lainnya
Perencanaan yang diperlukan supervisor : kadar sejauh mana manajer harus

memprogramkan dan maninjau aktivitas sub unitnya


Bantuan organisasi yang diterima supervisor : seberapa banyak bantuan dan
dukungan personalia lainnya yang dapat diharapkan manajer

2.4 Pengaruh otoritas, pendelegasian wewenang, dan desentralisasi dalam


suatu perusahaan
Pengaruh adalah tindakan atau contoh yang langsung atau tidak langsung yang
menyebabkan adanya perubahan dalam perilaku atau sikap dari orang atau kelompok lain.
Namun dalam organisasi , kekuasaan dianggap sebagai kemampuan untuk mempengaruhi.

Otoritas lini dan staf


Otoritas memiliki arti untuk membedakan apa yang sering di sebut otoritas lini dan
otoritas staf.
- Kedudukan lini
Manajer lini dapat di defenisikan sebagai bagian dari organisasi yang langsung
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan . Otoritas lini dinyatakan dengan rantai
komando standar yang dimulai dari dewan direksi dan menyebar turun ke berbagai
tingkatan hirarki sampai pada titik dimana kegiatan dasar organisasi dilaksanakan.
Karena kegiatan lini menunjukkan tujuan perusahaan , kegiatan kegiatan yang
termasuk dalam bagian lini akan berbeda-beda untuk setiap organisasi. Bila suatu
organisasi masih kecil, semua kedudukan bisa merupakan peranan dini, peranan staf

harus ditambahkan kalau organisasi berkembang dan pengangkatan para spesialis


akan bermanfaat untuk membantu anggota dini dalam melaksanakan tugas-tugas
-

utamanya.
Kedudukan staf
Staf bisa terdiri dari orang atau kelompok dalam suatu organisasi yang fungsi
utamanya menyediakan pelayanan , saran dan nasehat pada lini. Konsep staf
mencakup semua unsur organisasi yang tidak termasuk lini.

Jejeran staf menampilakn para manajer denagn berbagai jenis keahlian. Staf bisa
menawarkan pada manajer lini saran perencanaan berdasarkan riset, analisis, dan
perkiraan perkembangan. Staf juda dapat membantu dalam menerapkan kebijakan ,
pemantauan dan pengendalian , dalam masalah-masalah hukum dan keuangan , dan
dalam penyusunan dan pelaksanaan system pengolah data.
Pembedaan antara lini dan staf sering dapat dilakukan secara mudah dan tepat walaupun
sering pula tidak jelas , manajer lini seperti terlihat melakukan tugas staf dan anggota staf
kelihatannya mempunyai tanggung jawab lini. Namun , para pekerja staf bagaimana pun
akan menggunakan kebanyakan waktunya untuk memberi pelayanan dan saran pada
bagian lini, sedangkan manajer lini cenderung akan memusatkan upaya yang langsung
menghasilkan produk atau jasa organisasi.

Pendelegasian wewenang
Definisi pendelegasian wewenang adalah pemberian otoritas atau kekuasan normal dan
tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan terntentu pada orang lain . Kelimpahan
otoritas oleh atsan kepada bawahan jelas perlu agar organisasi dapat berfungsi secara
efisien , karena tidak ada atasan yang mampu bekerja secara pribadi.
Apabila otoritas formal diberikan , kekuasaan untuk memberikan imbalan dan
menghukum sampai batas terntentu ikut juga diberikan .Kekuasaan dapat juga secara
tidak langsung dilimpahkan: bawahan yang sekarang bertindak selaku atasan akan
memperoleh kekuasaan ahli sampai batas keahlian yang mampu diperlihatkan.
Derajat pendelegasian wewenang menurut Harvey Sherman :
- Mengambil tindakan ; tidak perlu menghubungi saya lebih lanjut
- Mengambil tindakan ; beri tahu saya apa yang anda lakukan
- Perhatikan masalah ini ; beri tahu saya apa yang anda akan lakukan , kerjakan kecuali
-

saya katakan jangan


Perhatikan masalah ini ; beri tahu saya apa yang anda akan lakukan , jangan
mengambil tindakan sebelum ada tindakan persetujuan dari saya.

Perhatikan msalah ini ; beri tahu saya tindakan alternatif yang ada dengan keburukan
dan kebaikan masing-masing den rekomendasikan salah satu diantaranya , agar saya

pertimbangkan.
Perhatikan masalah ini ; beri saya semua fakta yang ada , saya yang akan menentukan
apa yang akan kita lakukan.

Desentralisasi

Tindak lanjutnya ialah perlunya diadakan desentralisasi wewenang secara konsekuen.


Akan tetapi biasanya orang takut untuk mengadakan desentralisasi karena :
1. Biayanya tidak sedikit.
2. Hilangnya uniformitas kebijaksanaan.
3. Terlalu luasnya pengawasan.
4. Proses pengambilan keputusan yang sulit dll
Desentralisasi pada suatu saat pasti diperlukan karena :
1. Kecenderungan orang ingin bebas mengambil keputusan.
2. Dinamika usaha memerlukan putusan cepat.

3. Makin bertambahnya orang yang mampu mengelola organisasi.


4. Teknik pengawasan berkembang dengan baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi desentralisasi :
1. Strategi lingkungan dan organisasi
Strategi organisasi mempengaruhi jenis pasar lingkungan teknologi dan persaingan yang
dihadapi organisasi. Faktor-faktor ini pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat
desentralisasi yang dianggap tepat bagi perusahaan.
2. Ukuran dan tingkat perkembangan
Untuk menjalankan organisasi secara efisien semua otoritas harus membuat keputusan pada
satu atau beberapa manajer.

BAB III
Penutup
3.1kesimpulan
Dari pembahasan diatas khususnya mengenai fungsi manajemen yaitu pengorganisasian maka
kami dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Fungsi pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian
tugas. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagibagi tersebut.
2. Pengorganisasian juga suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah
ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.
4. Komunikasi antar bagian dalam pengorganisasian harus harus dijaga dengan baik supaya
adanya koordinasi yang kuat dan tidak terjadinya komunikasi sehingga pertukaran
informasi dapat berjalan dengan lancar yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan
perusahaan.
5. Dengan adanya pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenaga yang pada
akhirnya dapat menjadikan suatu perusahaan menjadi maju dan berkembang.

Namun, menurut Ernest Dale, pengorganisasian merupakan suatu proses multi langkah :
1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai
dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien.
4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam
satu kesatuan yang harmonis.
5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah langkah penyesuain
untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Di dalam pengorganisasian mengunakan beberapa prinsip :
Pembagian Kerja
Kesatuan Perintah
Prinsip Skalar
Pembagian pekerjaan (division of work) merupakan penjabaran tugas yang harus dikerjakan
sehingga setiap orang dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan
seperangkat aktivitas tertentu dan bukan keseluruhan tugas.
Kemampuan para manajer untuk mengadakan koordinasi secara efektif sebagian tergantung
pada jumlah bawahan yang melapor pada mereka dan ke manajer lain. Jumlah itu dikenal
sebagai rentang manajemen. Rancangan organisasi yaitu pemilihan struktur organisasi
terbaik untuk situasi tertentu.

Pengaruh adalah tindakan atau contoh yang langsung atau tidak langsung yang
menyebabkan adanya perubahan dalam perilaku atau sikap dari orang atau kelompok lain.
Namun dalam organisasi , kekuasaan dianggap sebagai kemampuan untuk mempengaruhi.

Daftar Pustaka
Stoner, james dan Alfonsus Sirait. Manajemen jilid I. 1991. Jakarta:erlangga

Anda mungkin juga menyukai