Anda di halaman 1dari 5

Materi Kajian ini didownload dari Yusufhartanto.blogspot.

com

TIGA NASEHAT RASUL

Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu


Abdurrahman, Muadz bin Jabal radhiyallahu anhuma,
dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam, beliau
bersabda: Bertaqwalah kepada Allah di mana saja
engkau berada dan ikutilah sesuatu perbuatan dosa
dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan
bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik.
[HR. Tirmidzi, ia telah berkata: Hadits ini hasan, pada
lafazh lain derajatnya hasan shahih]

Rasulullah shollallaahu alaihi wasallam memberikan bimbingan dalam 3 hal:


1. Bertakwa kepada Allah di manapun kita berada. Di waktu sendirian maupun di tengah keramaian.
Di setiap waktu dan tempat.
2. Jika suatu ketika kita melakukan dosa, susulkanlah / iringi dengan banyak perbuatan ibadah dan
kebaikan, agar bisa menghapus dosa itu.
3. Bergaullah sesama manusia dengan akhlak yang baik

1|P a g e

Materi Kajian ini didownload dari Yusufhartanto.blogspot.com

BERTAQWALAH KEPADA ALLAH DI MANA SAJA ENGKAU BERADA


Definisi Taqwa
Thalq bin Habiib(seorang Tabii, salah satu murid Sahabat Nabi Ibnu Abbas) menjelaskan definisi taqwa:
Amalan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah dengan mengharap pahala Allah dan
menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah dengan perasaan takut
dari adzab Allah.
Banyak para Ulama yang memuji definisi ini di antaranya al-Imam adz-Dzahaby, kemudian beliau
mensyarah (menjelaskan) maksud dari definisi tersebut dalam Siyaar Alaamin Nubalaa (4/601)
Ada juga para ulama yang mendefinisikan takwa dengan

Engkau menaati Allah berdasarkan cahaya petunjuk dari Allah (Alquran dan hadis) disertai dengan
perasaan berharap pahala dari Allah. Kemudian engkau menjauhi larangan-larangan Allah berdasarkan
petunjuk dari Allah disertai rasa takut akan adzab Allah.
Beberapa poin penting dari definisi taqwa menurut Thalq bin Habiib tersebut:
1. Taqwa adalah amalan ketaatan kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan kepada Allah. Taqwa
harus berupa amal perbuatan, tidak cukup hanya dalam hati atau ucapan saja.
2. Taqwa harus didasarkan cahaya dari Allah, yaitu ilmu syari dan ittiba (mengikuti Sunnah Nabi).
3. Taqwa harus didasari keikhlasan melakukannya karena Allah bukan karena tendensi yang lain. Ia
jalankan ketaatan karena mengharap pahala Allah, dan ia tinggalkan kemaksiatan karena takut
dari adzab Allah.

2|P a g e

Materi Kajian ini didownload dari Yusufhartanto.blogspot.com

IKUTILAH SESUATU PERBUATAN DOSA DENGAN KEBAIKAN,


PASTI AKAN MENGHAPUSKANNYA
Iringilah Perbuatan Dosa dengan Kebaikan-Kebaikan Niscaya akan Menghapus Dosa Tersebut
Amal ibadah yang dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan Sunnah Rasul selain menambah pahala
juga bisa menghapus dosa sebelumnya. Di antaranya adalah sholat, puasa, shodaqoh, umrah, amar
maruf nahi munkar, duduk di majelis talim, dan semisalnya.

(antara) sholat lima waktu (yang satu dengan berikutnya), Jumat dengan Jumat, Romadlon dengan
Romadlon, sebagai penghapus dosa di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan (H.R Muslim)

Fitnah yang dialami seorang laki-laki pada keluarga, harta, diri, dan tetangganya dihapuskan oleh puasa,
sholat, shodaqoh, dan amar maruf nahi munkar (H.R Muslim)
Namun, yang bisa dihapus dengan perbuatan-perbuatan baik (ibadah) itu adalah untuk dosa-dosa kecil
saja, sedangkan dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nashuha. Syarat taubat nashuha adalah
bertaubat dengan ikhlas karena Allah semata, menyesal secara sungguh atas perbuatannya,
meninggalkan perbuatan maksiat tersebut, bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selama-lamanya, dan
jika terkait dengan hak hamba Allah yang lain, ia harus meminta maaf (minta dihalalkan).

3|P a g e

Materi Kajian ini didownload dari Yusufhartanto.blogspot.com


Apa perbedaan dosa besar dengan dosa kecil? Dosa besar adalah segala macam perbuatan atau ucapan
yang dilarang dan dibenci Allah dan diancam dalam dalil-dalil alQuran atau hadits dengan adzab neraka,
laknat Allah, kemurkaan Allah, tidak akan masuk surga, tidak termasuk orang beriman, Nabi berlepas diri
dari pelakunya, atau dosa yang ditegakkan hukum had di dunia, seperti membunuh, berzina, mencuri, dan
semisalnya. Sedangkan dosa kecil adalah sesuatu hal yang dibenci atau dilarang Allah dan Rasul-Nya
namun tidak disertai dengan ancaman-ancaman seperti dalam dosa besar.
Namun, harus dipahami bahwa suatu dosa yang asalnya kecil bisa menjadi besar jika dilakukan terus
menerus dan dianggap remeh. Sahabat Nabi Anas bin Malik menyatakan:

Tidak ada dosa kecil jika dilakukan secara terus menerus (riwayat ad-Dailamy dan al-Iraqy menyatakan
bahwa sanadnya jayyid (baik))
Rasulullah shollallaahu alaihi wasallam bersabda:

Hati-hatilah kalian dari dosa yang diremehkan (dosa kecil) karena dosa itu bisa berkumpul pada seseorang
hingga membinasakannya (H.R Ahmad, atThobarony, al-Baihaqy, dinyatakan oleh al-Iraqy bahwa
sanadnya jayyid (baik),
Duduk di majelis talim yang di dalamnya dibahas ayat-ayat al-Quran dan hadits-hadits yang shohih
dengan pemahaman Salafus Sholeh, bisa menyebabkan dosa terampuni. Bahkan keburukan-keburukan
diganti dengan kebaikan.

Tidaklah suatu kaum berkumpul mengingat Allah, tidak menginginkan kecuali Wajah-Nya, kecuali akan
ada penyeru dari langit:Bangkitlah dalam keadaan diampuni, keburukan-keburukan kalian telah diganti
dengan kebaikan (H.R Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al-Albany)
4|P a g e

Materi Kajian ini didownload dari Yusufhartanto.blogspot.com

BERGAULLAH SESAMA MANUSIA DENGAN AKHLAQ YANG BAIK


Akhlak yang Baik
Para Ulama Salaf mendefinisikan akhlaq yang baik, di antaranya :
AsySyabi menjelaskan : Akhlaq yang baik adalah suka memberi pertolongan dan bermuka manis
Ibnul Mubaarok mengatakan : Akhlaq yang baik adalah bermuka manis, suka memberi bantuan (maruf) ,
dan menahan diri untuk tidak mengganggu/menyakiti orang lain (Jaamiul Uluum wal Hikaam karya Ibnu
Rajab juz 1 hal 454-457)
Keutamaan akhlaq yang baik banyak disebutkan oleh Rasulullah shollallaahu alaihi wasallam dalam hadits
beliau :

Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya (H.R Ahmad, Abu Dawud,
AtTirmidzi, al-Hakim dan dishahihkan oleh adz-Dzahaby).

(Hal) yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga adalah taqwa kepada Allah dan akhlaq yang
baik (H.R Ahmad, AtTirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al-Albany )

Aku menjamin rumah di bagian surga yang tertinggi bagi orang yang baik akhlaqnya(H.R Abu Dawud
dan AtThobrooni dan dihasankan oleh Syaikh al-Albany)

Sumber : http://salafy.or.id/blog/2013/01/11/iringi-keburukan-dengan-kebaikan/

5|P a g e

Anda mungkin juga menyukai