SULPIANDI
Telusuri
Lahan Asal Struktural
FOLLOW BY EMAIL
Pembentukan lahan pada proses geomorfologis mempunyai banyak asal yang berguna Sulpiandi Sy
Ikuti 30
untuk mengawali kajian tekstur lahannya. Salah satunya adalah bentuk lahan asal
struktural. Bentuk lahan asal struktural merupakan proses pembentukan lahan yang Lihat profil lengkapku
disebabkan oleh adanya proses endogen. Misalnya proses pengangkatan, penurunan dan
pelipatan kerak bumi. Contoh dari bentuk lahan asal struktural adalah pegunungan lipatan,
POSTINGAN
pegunungan patahan dan pegunungan kubah.
1.2 Rumusan Masalahs 2014 (3)
Februari (3)
1. Bagaimana bentuk lahan asal struktural?
Perkembangan anak usia dini
2. Apakah Ciri-Ciri Bentuk Lahan Asal Struktural?
Sejarah Kabupaten natuna
3. Bagaimana bentuk lahan di daerah struktur lipatan, patahan dan lengkungan?
4. Apa Saja Satuan Geomorfologi? Lahan Asal Struktural
2017 (2)
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang bentuk lahan asal struktural. Laporkan Penyalahgunaan
2. Mengetahui Ciri-Ciri Bentuk Lahan Asal Struktural.
3. Mengetahui Bagaimana bentuk lahan di daerah struktur lipatan, patahan dan
lengkungan.
4. Mengetahui Satuan Geomorfologi.
BAGAIMANA
MENURUT ANDA
TENTANG BLOG
SAYA
Baik 0 (0%)
Tidak 0 (0%)
BAB II
PEMBAHASAN Votes so far: 0
Poll closed
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 1/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
1. dip dan strike batuan resisten-non resisten jelas
2. horizon kunci jelas
3. adanya sesar, kekar, pecahan,:gawai sesar, sesar bertingkat
4. adanya materi interusif: dike, kubah granitic
StrikeDip
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 2/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
punggungan topografi, demikian pula sinklinal ditemukan bukan merupakan lembah. Di
samping itu, dimungkinkan pula terjadi pembalikan relief (inversion of relief) sebagai akibat
dari bekerja ulangnya tenaga endogen.
Berikut ini disajikan mengenai perataan relief oleh tenaga eksogen dan pembalikan relief
seperti pada Gambar:
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 3/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
ini benar-benar menunjukkan pembalikan relief.
d. Bentukan lembah sinklinal (synclinal valley),
merupakan lembah yang berkembang sepanjang sumbu sinklinal.
e. Bentukan punggungan sinklinal (synclinal ridge)
Merupakan punggungan yang berkembang sepanjang sumbu sinklin. Inipun
menunjukkan adanya pembalikan relief yang sempurna. Punggungannya biasanya
lebar dengan lereng yang curam.
f. Bentukan berupa punggungan homoklinal (homoclinal ridge)
Punggungan homoklinal merupakan punggungan yang terdapat disetiap
antiklinal/sinklinal akibat pengirisan lembah pada saya dan sepanjang sayap itu.,
dengan sendirinya punggungan ini akan berupa cuesta atau hogback tergatung kepada
besarnya kemiringan struktur. Bisanya bentukan ini dibatasi oleh adanya pergantian
kekerasan lapisan batuan yang berselang seling antara lapisan batuan lunak dan lapisan
yang keras. Cuesta adalah bentuk punggungan atau bukit yang kemiringan lerengnya
tidak sama sebagai akibat dari kedudukan lapisan-lapisan batuan pembentuknya yang
landai. Cuesta mempunyai lereng belakang (back slope) yang landai dan lereng muka
(inface) lebih curam. Apabila cuesta dengan kedudukan lapisan batuan itu cukup
curam dan kedua lereng bukit mempunyai kemiringan yang hampir sama, maka
dinamakan Hogback. Sedangkan bila kedudukan lapisan itu mendatar, bukit yang
demikian dinamakan messa. Messa yang berukuran kecil disebut butte. Berikut ini
bentuk bentukan seperti cuesta, hogbeck, messa, butte, tersebut disajikan dlam
Gambar:
Perlu diingat bahwa ujung antiklinal biasanya agak membulat dan lerengnya melandai.
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 4/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
Tetapi terkadang juga ada yang curam dan kemudian menghilang secara tiba-tiba. Sementara
itu ujung sinklinal berakhirnya kelihatan lebih jelas, karena menghilang dengan tiba-tiba, di
samping makin menyempit dan dibatasi dengan tebing yang curam. Guna memperjelas
bagaimana cuesta yang terdapat pada ujung antiklin,
Pandangan yang kedua, menyatakan bahwa sesar dapat mengalahkan degradasi sehingga
dapat membentuk morfologi secara langsung. Pada dasarnya keduanya mempunyai
persamaan bahwa permukaan bumi ini terbentuk karena adanya ketidak stabilan, apakah
stabil dalam hal geologi dan geomorfologi yang stabil atau tidak stabil. Pada daerah yang
stabil, dimana morfologi akibat sesar merupakan hal yang biasa. Jadi kedua pandangan
tersebut masing-masing mempunyai kebenaran, artinya ada morfologi yang langsung
merupakan akibat sesar dan ada pula yang disebabkan oleh erosi di atas daerah yang
berstruktur patahan.
b. Tebing
Tidak setiap tebing merupaakan hasil patahan, karena ada yang disebabkan oleh hal yang
lain. Misalnya tebing pada cuesta, hogback, messa, butte , tebing pada kelokan meander
dan lain sebagainya terjadi bukan karena sesar. Tebing akibat patahan disebut Fault
scrap, sedangkan terjadi bukan kerena patahan disebut Escarpment. Jadi Scarp ada
dua yaitu fault scrap dan escarpment. Tebing yang terjadi ada hubungannya dengan sesar
ada dua macam (Lobeck, 1930: 563), yaitu.
Fault scarp yaitu tebing yang terjadi langsung kerena sesar. Tebing seperti ini
mungkin mengalami pemunduran oleh erosi, pelapukan atau masswasting. Oleh
karena itu ada tebing muda, dewasa dan tua dalam perkembangannya.
Fault line scarp, yaitu tebing yang terjadi oleh pengerjaan erosi pada garis patahan,
karena di kiri kanan garis patahan itu terdapat batuan yang berlainan daya tahannya
terhadap erosi. Kenyataanya, tebing bisa terbentuk tersusun atau bertebing majemuk
ataupun bertingkat.
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 5/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
c. Horst (blok patahan yang relatif naik) dan graben (bagian dari blok patahan yang relatif
turun).
Bentuk horst dan graben (slank dan horst). Graben adalah suatu depresi patahan yang
sempit dan memanjang serta dibatasi oleh suatu bidang patanhan. Sedangkan Hosrt
merupakan blok memanjang yang muncul dan lebih tinggi dari daerah sekitarnya.
Graben dan horst ini mempunyai jenis yang bervariasi, yaitu:
1. Graben sederhana/tunggal,
2. Horst sederana/tunggal,
3. Graben campuran
4. Horsrt campuran,
5. Graben resekuen
6. Asosiasi Graben dengan fenomena volkanis
d. Bentukan khas pada sesar normal
Betukan topografi pada sesar normal, keadaanya berlain-lainan tergantung kepada
batuannya, apakah batuannya homogim atau batan yang berlapis-lapis dengan
kekerasan yang berbeda-beda pula sesuai dengan meterial batuan penyusunnya. Pada
batuan homogin, bentukan yang dihasilkan oleh sesar tersebut adalah berupa
pegunungan yang terangkat atau dimiringkan sepanjang bidang patahan, kemudian pada
batuan yang berlapis-lapis akat terdapat topografi yang berlainan. Jika daerah tersebut
berupa antiklinal yang terpatah-patah atau merupakan suatu deretan hogbacks atu
berupa deretan pegununan homoklinal ataupu merupatan deretan cuesta tergantung
kapada kemiringan lapisan batuan yang tersesarkan.
e. Bentukan khas pada sesar naik bersudut besar
Akibat sesar naik dengan sudut yang besar menghasilakan bentukan dengan
pengulangan pelapisan. Jika mengalami erosi akan terbentuk pula pola pengaliran yang
sama dengan di daerah pelipatan atau daerah tersebut berlapis-lapis, dimana
perlapisannya miring silih berganti antara lapisan satu dengan lapisan yang lainnya
(lapisan keras dan lapisan yang lebih lunak.
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 6/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
bentuknnya tergantung pula oleh kemiringan lapisan-lapiasn batuan penyusunnya serta tingkat
erosi yang telah terjadi pada daerah tersebut. Seperti halnya di daerah struktur lipatan , pada
struktur kubahpun pada umumnya telah mengalami erosi pada tingkat lanjut dalam arti erosi
yang bekerja sudah sangat intensif.
Berbicara mengenai bentukan khas, perlu mengingat kembali tentang pembalikan relief
seperti yang telah dibicarakan pada bagian terdahulu. Dari hasil pembalikan relief tersebut
akan dapat membedakan kubah secara struktur dan kubah secara topografi. Kaitannya
dengan keadaan tersebut, maka akan ditemukan struktur positif dengan topografi negatif,
struktur positif dengan topografi positif dan struktur negatif dengan topografi positf. Adapun
bentukan-bentukan yang khas pada daerah dengan struktur kubah adalah dalam hal:
a. Pola pengaliran
Pola pengaliran biasanya radial pada kubah muda dengan lembah termasuk lembah
konsekuen. Pola pengaliran anular pada kubah usia dewasa. Pola ini memperlihatkan
sungai-sungai besar membentuk lingkarann dan anak-anak sungai bermuara tegak
lurus dengan sengai induk. Lembah-lembah besar melingkar berupa lembah
subsekuen, sedangkan lembah-lembah cabangnya berupa lembah resekuen/
konsekwen. Perlu diketahui pula pola pengaliran yang sempurna seperti di atas hanya
terjadi pada daerah dengan struktur kubah yang luas dan pada kubah yang kecil (tidak
luas) sungai-sungai tudak akan terbentuk. Berikut ini disajikan mengenai pola
pengaliran di daerah dome/kubah yang luas
b. Terdapat bentukan Cuesta, Hogback, Messa, Butte, Flat iron.
Messa, butte, dan flat iron ini pada dasarnya adalah suatu bukit sisa yang ada di
daehar yang berstruktur kubah. Biasanya bukitsisa ini material batuannya adalah
resisten, sehingga dengan meterial yang resisten terhadap erosi membentuk topografi
yang menjulang dibandingkan dengan deerah sekelilingnya.
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 7/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
m e m p u n y i a k e tinggia n 7 5 - 3 0 0 m d e nga n d ip p a d a k e d ua
s a ya p berlawana arah. Lereng curam samapai sangat terjald e n a g n
p r o s e s e r o s i d a n lo n g s o r a n . J e n is b a t u a n terutama batuan
sedimen, drainase baik, jeins tanahbervariasi.
5) Pegunungan Sinklinal
S u a t u b e t u k la h a n y a n g t id a k t e r t u r ,
me mp u n y a ik e t i n g g i a n d i a t a s 3 0 0 m , d e n g a n d i p p a d a
k e d ua d a ya p b e r ha d a p a n. Le r e ng c ur ma s a mp a i
t e r j a l , d e n g a n p r o s e s e r o s i d a n lo n g s o r a n . J e n is
b a t u a n te r uta ma b a tua n s e d ime n, d r a ina s e s e d a ng s a mp a ibaik,
jenis tanah bervariasi.
6) Perbukitan Sinklinal
S ua tu b e ntuk la ha n ya ng tid a k te r a tur , me mp unya i k e tinggia n
7 5 - 3 0 0 m, d e nga n d ip p a d a k e d ua s a ya p b e r h a d a p a n . L e r e n g
c u r a m s a mp a i s a n g a t t e r j a l, d e n g a n p r o s e s e r o s i d a n
lo n g s o r a n . J e n is b a t u a n terutama batuan sedimen. Drainase baik,
jenis tanahbervariasi.
7) Pegunungan Monoklinal
Suatu bentukan lahan yang tidak tertur, mempunyaiketinggian diatas 300
m, dengan dip perlapisan satuarah, biasanya ditandai oleh lereng depan
yang terjaldan lereng belakang yang lebih landai. Lereng mirings a mp a i
s a nga t c ur a m, p r o s e s ge o mo r fo lo gi a d a la herosi. Jenis batuan sedimen,
drainase baik, jenis tanah bervariasi.
8) Perbukitan Monoklinal
Suatu bentukan lahan yang tidak tertur, mempunyaiketinggian 75-300 m,
dengan dip perlapisan satu arahdi tandai dengan adanya lereng depan lebih terjal
danle r e ng b e la k a ng le b ih la nd a i. Le r e ng mir ing s a mp a is a n g a t
c u r a m, d e n g a n p r o s e s e r o s i. J e n is b a t u a n sedimen, drainase
baik, jeins tanah bervariasi.
9) Pegunungan Kubah
Suatu bentuk lahan dengan puncak-puncak membulat, b e r k e t i n g g i a n
d i a t a s 3 0 0 m d a n m e m p u n y a i d i p perlapisan radial
sentripental. Lereng curam samapit e r j a l d e n g a n p r o s e s e r o s i,
j e in s b a t u a n s e d ime n , drainase baik, jenis tanah bervariasi.
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 8/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
Suatu bentuk lahan yang dipengaruhi oleh aktivitas geotektonik,
sehingga dijumpai bagian yang munculke permukaan serta memilki kesan
kelurusan. Kedua s is i b a g ia n t e r s e b u t d ib a t a s i o e lh b id a n g
p a t a h a n . Le r e ng mir ing s a mp a i c ur a m, p r o s e s ge o mo r fo lo gierosi
dan longsoran. Jenis batuan bervariasi, material permukaan laut sampai
kerikil, setempat- setempat di jumpai batu guling
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembentukan lahan pada proses geomorfologis mempunyai banyak asal yang berguna
untuk mengawali kajian tekstur lahannya. Salah satunya adalah bentuk lahan asal struktural.
Bentuk lahan asal struktural merupakan proses pembentukan lahan yang disebabkan oleh
adaya proses endogen. Misalnya proses pengangkatan, penurunan dan pelipatan kerak bumi.
Contoh dari bentuk lahan asal struktural adalah pegunungan lipatan, pegunungan patahan dan
pegunungan kubah.
a. ciri-ciri bentuk lahan asal structural
1. dip dan strike batuan resisten-non resisten jelas
2. horizon kunci jelas
3. adanya sesar, kekar, pecahan,:gawai sesar, sesar bertingkat
4. adanya materi interusif: dike, kubah granitic
b. Bentuk lahan di daerah struktur lipatan, patahan dan lengkungan
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan untuk mendasari interpretasi dan
identifikasi bentuk struktural adalah:
a) Perbedaan daya tahan (resistensi) lapisan batuan terhadap tenaga yang bekerja.
Lapisan batuan yang resisten akan menghasilkan relief yang berbeda dengan
batuan yang kurang atau tidak resisten.
b) Pola aliran pada bentukan struktural umumnya terkontrol oleh struktur.
c) Dalam melakukan identifikasi dan pengenalan terhadap bentukan struktural, dasar
pengenalan struktur adalah:
Perlapisan (stratifikasi) batuan
Attitude atau sikap lapisan (posisi bidang lapisan terhadap bidang horizontal yang
meliputi dip,strike, dip slope, face slope, dan scrap.
Pola aliran
Kontinuitas
Dislokasi
Morfologi permukaan
c. Satuan Geomorfologi
a. Pegunungan blok sesar.
b. Gawir sesar.
c. Pegunungan/perbukitan antiklinal.
d. Pegunungan/perbukitan sinklinal.
e. Pegunungan/perbukitan monoklinal.
f. Pegunungan/perbukitan kubah.
g. Pegunungan/perbukitan plato.
h. Teras struktural.
i. Perbukitan mesa.
j. Graben (slenk).
k. Sembul (horst).
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca
sangat kami harapkan. Agar kedepan penyusunan makalah dikemudian hari lebih baik.
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 9/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
DAFTAR PUSTAKA
Posting Komentar
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 10/11
8/8/17 SULPIANDI: Lahan Asal Struktural
perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan ber...
sulpiandi09.blogspot.co.id/2014/02/lahan-asal-struktural.html 11/11