Kelompok 6
Anggota:
Ahmad Tibrizi / 1406568305
Dicki Rahman / 1406567214
Fitrianti Izinilah / 1506800294
Juli Ayu Ningtyas / 1406531864
Kezia Dara Euodia / 1406567914
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I Pendahuluan 3
.2 Latar Belakang 3
.2 Definisi Masalah
4
.3 Informasi yang Diperlukan
.4 Tujuan Pembelajaran 4
BAB II Isi
.1 Tugas I 6
.2 Tugas II 11
.3 Tugas I 17
BAB III Penutup
26
Daftar Pustaka27
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Grafik kromatogram dengan empat komponen, A, B, C, dan D 14
Gambar 2. Pembacaan MS spektrum air
Gambar 3. Grafik Kalibrasi 20
14
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan GC dan GR/MS 7
Tabel 2. Klasifikasi metode kromatografi
14
18
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya adalah hal yang
pentinga dalam semua cabang kimia dan tidak kalah pentingnya dalam banyak
bidang lain dimana teknik kimia digunakan untuk memecahkan berbagai macam
masalah. Jadi, dapmpak dari suatu teknik pemisahan yang ampuh dan serba guna
akan dirasakan oleh seluruh ilmu pengetahuan modern. Dalam kaitan ini,
ketelitian kromatografi jarang sekali ditekankan. Padahal dengan menggunakan
metode ini, banyak kasus pemisahan dituntaskan jauh lebih cepat dan lebih
efektif daripada sebelumnya. Terobosan yang tidak tertandingi dalam biokimia,
misalnya dalam pengertian kita tentang struktur dan fungsi enzin dan proteinprotein lainnya, berasal langsung dari penerapan kromatografi ke penelitian
biologi. Menghitung polusi air dan udara, menentukan residu pestisida pada
buah-buahan maupun sayur-sayuran, mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
bakteri, memantau gas-gas dalam pernapasan selama pembiusan, mencari
senyawa-senyawa organik dan makhluk hidup di planet lain, menentukan jalur
metabolisme dan mekanisme kerja obat-obatan, semuanya berderet dalam daftar
panjang penelitian berdasarkan kromatografi.
Melihat banyaknya penerapan yang dapat dilakukan oleh metoda
kromatografi, kini kromatografi telah mengalami perkembangan yang pesat.
Beberapa diantaranya ialah munculnya detektor-detektor yang lebih baik, bahan
pengisi kolom yang baru, antarmuka dengan instrumen lain yang disempurnakan
seperti spektrometer massa yang bisa mengidentifikasi komponen-komponen
yang terpisah, teknik pemrosesan data yang baru berdasarkan pada komputer dan
model matematis baru yang memberikan wawasan tambahan baru pada sifat
proses tersebut. Pembahasan kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai
perkembangan kromatografi yang bergabung dengan instrumen lainnya yaitu
spektrometer massa atau biasa disebut sebagai Gas Chromatography / Mass
Spectrometry (GC/MS).
1.2.
Definisi Masalah
Aplikasi metode GC/MS untuk menentukan kadar dan jenis narkoba.
1.3.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dari pembahasan metode analisis yang diuraikan
1.4.
GC/MS.
Mengetahui aplikasi penggunaan alat GC/MS.
Mengerti cara perhitungan konsentrasi senyawa campuran, resolusi kolom,
jumlah piringan rata-rata, tinggi piringan, panjang kolom, dan waktu elusi
BAB II
ISI
2.1 Tugas I
Susunlah pertanyaan penting terkait analisis narkoba dalam urin,
paling sedikit terdapat tujuh pertanyaan!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jawab:
GC/MS
merupakan
metode
pemisahan
senyawa
organik
yang
menggunakan dua metode analisis senyawa yaitu kromatografi gas (GC) untuk
menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif dan spektrometri massa (MS)
untuk menganalisis struktur molekul senyawa analit. Penggunaan kromatografi
gas dapat dipadukan dengan spektroskopi massa. Paduan keduanya dapat
menghasilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian senyawa yang
dilengakapi dengan struktur molekulnya.
2. Digunakan alat GC/MS untuk menganalisis narkoba dalam urin karena alat ini
dianggap tepat, mengingat analisis dengan GC/MS ini dapat memisahkan
komponen-komponen yang terkandung dalam sampel sehingga nantinya dapat
terdeteksi apabila didalam sampel urin terdapat narkoba, dimana komponen
narkoba itu akan terpisah dari urin kemudian untuk analisis lebih lanjut kadar
narkoba yang bila terdeteksi tersebut dapat ditentukan kadarnya. Selain hal
tersebut analisis dengan GC/MS juga relative cepat sehingga dapat membantu
penyidik lebih cepat dalam penyelidikan.
3. Batas deteksi GC/MS ini adalah sampai 10 -9 g/L sehingga sampel urin dapat
dianalisis dengan GC/MS selama kadarnya batas deteksi alat GC/MS ini.
4. Prinsip kerja GC/MS mirip dengan prinsip kerja GC yaitu dengan menggunakan
larutan yang mudah menguap. Mekanisme kerjanya adalah sampel yang tidak
diketahui komposisinya dimasukkan ke injector GC/MS, lalu didalam injector
terdapat oven yang akan menguapkan sampel sehingga fasenya berubah menjadi
fase gas. Fase gas dari sampel tersebut akan dibawa dengan fase gerak yang
dialirkan dari tabung gas pembawa menuju ke kolom. Di kolom terjadi proses
pemisahan yaitu didasarkan titik didih dari komponen sampel. Apabila
komponen tersebut memiliki titik didih lebih tinggi maka akan berinteraksi lebih
sedikit dengan fase diam sehingga waktu retensi akan berkurang dan akan keluar
lebih cepat dari kolom. Dengan perbedaan waktu retensi dari masing-masing
komponen pada sampel maka sampel akan terpisah satu sama lain. Komponenkomponen tersebut akan masuk ke detektor spektrometri massa dan akan dibaca
sehingga akan menghasilkan kromatogram yang dapat mengetahui jenis gugus
fungsi dan juga letak gugus fungsinya.
GC
Detektor yang digunakan pada GC biasa
GC/MS
Detektor yang digunakannya adalah
dengan GC
Dapat menganalisis baik secara
hidrogen, dll.
sampel tersebut.
6. Instrumen dari GC/MS terdiri dari tabung gas pembawa, injektor, oven, kolom,
detektor (mass spectrometer)
a) Tangki gas pembawa
ejumlah kecil sampel yang akan dianalisis, diinjeksikan pada mesin dengan
menggunakan jarum suntik kecil. Jarum akan menembus lempengan karet
tebal atau yang disebut dengan septum yang akan kembali kebentuk asalnya
saat syringe ditarik keluar. Injektor berada dalam oven yang temperaturnya
dapat dikontrol. Oven tersebut mendidihkan sampel dan diangkut ke kolom
dengan fase gerak.
c) Kolom
fase diam. Ada 3 jenis kolom pada GC yaitu kolom kemas (packing
coloumn), kolom kapiler dan kolom preparatif.
Kolom kemas
olom kemas terbuat dari gelas/kolom yang tahan karat atau tembaga dan
alumunium. Panjang kolomnya 1-5meter dengan diameter dalam 1
4mm.
Kolom kapiler
Sumber ion
detektor.
Detector
e) Rekorder
Hasil pembacaan detektor kemudian diolah dan dikirim ke rekorder untuk
membuat output berupa kurva-kurva yang disebut kromatogram.
Waktu analisis singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi dan dapat
sulfat pekat,
Biasanya terdapat kesalahan-kesalahan pada analisanya yang timbul
dari:
- Cara penyiapan cuplikan
- Penampilan detektor
- Penampilan pencatat
- Cara kuantitatif
- Perhitungan
Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran
2.2 Tugas II
Soal 1. Parameter apa yang harus anda ketahui dalam metode GC?
Jawab:
a. Retensi yaitu peristiwa penahanan komponen cuplikan oleh fasa diam didalam
kolom salah satu besaran yang menentukan retensi adalah waktu retensi (tr).
b. Efisiensi Kolom, yaitu menyatakan melebarnya puncak pada waktu
gerakannya sepanjang kolom. Semakin efisien suatu kolom kromatografi
maka akan semakin sempit puncak yang dihasilkannya. Besaran besaran
yang merupakan ukuran efisiensi kolom adalah teori pelat yaitu: N = 16 (t r/w)2
dimana N adlah jumlah teori plat, tr adalah waktu retensi dan w adalah lebar
puncak pada alasnya dan HETP (Height Equivalent of a Theoritical Plate) =
L/N dimana L adalah panjang kolom.
10
c. Selektivitas
kolom,
yaitu
kemampuan
kolom
kromatogram
untuk
membedakan antara dua buah komponen atau lebih sehingga komponenkomponen tersebut dapat terpisah satu sama lain.
d. Resolusi, yaitu derajat pemisahan (tingkat pemisahan) dua komponen
cuplikan oleh proses kromatografi. R= 2(tr2-tr1)/w1+w2 .
11
GC/MS?
Jawab:
12
(Sumber: http://chemwiki.ucdavis.edu/Analytical_Chemistry/
Instrumental_Analysis/Chromatography/Gas_Chromatography)
senyawa narkoba?
Jawab:
Tabel 2. Klasifikasi metode kromatografi
Mek
anis
me
Pemi
Nama Metode
Kromatografi
saha
n
Partis
i
Adso
Gas Liquid
Chromatography
(GLC)
13
rbsi
Gas Solid
Chromatography
(GSC)
Partis
Classical LiquidLiquid
Chromatography
(LLC)
Paper Chromatography
(PC)
Partis
High Performance
Liquid
Chromatography
(HPLC)
High Performance
Thin Layer
Chromatography
(HPTLC)
14
Adso
rbsi
Liquid-Solid
Chromatography
Pertu
karan
Ion
HPTLC
Ion Exchange
Chromatography
Sarin
Exclusion
Chromatography
gan
Mole
Affinity
Chromatography
kular
Reak
si
Selek
tif
15
berdasarkan fase geraknya berupa cairan dan gas, pada fase gas, metode
dibedakan menjadi:
a. Gas Liquid Chromatography (GLC); menggunakan prinsip pemisahan campuran
berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen penyusunnya.
Gas kromatografi biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang
terdapat pada campuran gas dan juga menentukan konsentrasi suatu senyawa
dalam fase gas. Metode ini paling banyak digunakan karena efisien, serbaguna,
cepat, dan memiliki sensitivitas tinggi. Namun, kelemahannya adalah sampel
harus memiliki tekanan tertentu.
b. Gas Solid Chromatography (GSC); kromatografi gas solid mirip dengan GLC,
yang membedakannya hanya fase diamnnya serta GSC memiliki adsorbsi, namun
GLC terdapat partisi (larutan)
16
V
o
l
u
m
e
Vol
um
met
il
i
n
g
nat
Kon
sent
rasi
dala
pro
pio
sam
pel
t
i
r
a
0,1
t
1
5%
18
0,2
0,3
8
1
5
1
10
%
15
%
0,4
0,5
6
1
5
1
20
%
25
%
7
5
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Jawab:
19
X
Y
1
8
,
7
10
15
5
7
5
1
6
8
,
7
20
25
0
0
4
5
3
6
8
,
20
75
5
1
0
3
1
,
2
5
n ( xy ) x y
n x 2( x )2
a=
a=
n x 2 ( x )
b=0,75
x 2 y x (xy )
21
10
15
20
25
30
Konsentrasi (%)
Pada saat waktu retensi sebesar 3,4 menit diperoleh ringgi puncak 12,5 mm.
sehingga nilai ini dapat dimasukkan ke dalam persamaan. Tinggi puncak
digunakan sebagai y.
12,5=0,75 x
22
x=16,67
Diperoleh nilai x atau nilai konsentrasi metil propionat dalam larutan larutan
sebesar 16,67%. Diketahui bahwa larutan metil n-butirat memiliki volume 5L.
sehingga volume metil propionat dalam larutan standar adalah :
V =16,67 5 L
V =0,83 L
Jadi, konsentrasi senyawa metil propionat dalam sampel ialah sebesar 16,67%
atau memiliki volume 0,83L dari 5L larutan.
sama
sekali.
Tingkat
pemisahan
antara
puncak-puncak
( t R ) B(t R ) A
2
R=
23
t
Waktu retensi larutan standar metil propionat ( R ) A
WA
WB
= 3,4 menit
= 1,45 menit
= 3,65 menit
( t R ) B(t R ) A
2
R=
R=
2 ( 8,23.4 ) menit
( 3,65+1,45 ) menit
R=
9,6
5,1
R=1,88
Nilai resolusi harus mendekati atau lebih dari 1,5 karena akan
memberikan pemisahan puncak yang baik. Resolusi yang besar akan dicapai
jika perbedaan waktu retensi analitcukup besar dan lebar puncak analit dengan
analit lain sesempit mungkin. Semakin baik nilai resolusi maka semakin kecil
kemungkinan tumpah tindih pada grafik. Jadi, nilai resolusi kolom pada
percobaan kromatografi gas kali ini sebesar 2,23. Nilai ini termasuk nilai
resolusi yang cukup baik dan memberikan pemisahan puncak yang baik.
24
tR
3,4 2
)
1,45
N A =16(
N A =16 5,498
N A =87,971
W
8,2 2
)
3,65
N B =16(
N B =16 5,047
N B =80,753
87,968+80,753
N=
2
N=84,3605
25
d. Tinggi Piringan
Asumsi panjang kolom (L) yag digunakan adalah 25 m dengan
N=85
H=
L
N
H=
25 m
85 piringan
H=0,29 m
4
a
( )(
kB
1+ k B
26
R
s
Dengan dan ( s)2=1,5
N 1=88
1,5 N 2
( 881,881,5 )
N 2=
N 2=56,02 56
piringan
panjang kolomnya bila resoluis menjadi 1,5 dengan tinggi piringan tetap
(H=0,29 m)
L2
H
N 2=
L2=N 2 H
L2=16,24 m
adalah 16,24 m.
f. Waktu elusi senyawa metil propionate yang diperlukan pada panjang kolom
tersebut
27
( t R ) B=
16 RS 2 H a 2 ( 1+k B )
u
a1 (k B )2
( )
( R s )1 ( t R )1
=
2
( R s )2 ( t 2 )2
( RS)
( t R ) 2 = 2 2 ( t R )1
( R S )1
( t R ) 2=
( t R ) 2=2,16 menit
( 1,5 )2
3,4 menit
( 1,88 )2
2,16 menit.
28
BAB III
PENUTUP
sampel urin.
Alat GC/MS dapat menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu
kromatografi gas (GC) untuk menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif
dan spektrometri massa (MS) untuk menganalisis struktur molekul senyawa
29
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. n.d. Pemeriksaan Menggunakan Gas Chromatography Mass
Spectroscopy. [Online] Terdapat di:
http://eprints.undip.ac.id/44169/3/BAB_II.pdf [Diakses pada 18 November
2015]
Thet, Kyaw dan Nancy Woo. N.d. Gas Chromatography. [Online] Terdapat di:
http://chemwiki.ucdavis.edu/Analytical_Chemistry/Instrumental_Analysis/Chro
matography/Gas_Chromatography [Diakses pada 18 November 2015]
30