Anda di halaman 1dari 4

Anatomi Prostat

Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli
dan membungkus uretra posterior. Prostat berbentuk seperti piramid terbalik dan merupakan
organ kelenjar fibromuskuler yang mengelilingi uretra pars prostatica. Bila mengalami
pembesaran organ ini menekan uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urin
keluar dari buli-buli.
Prostat merupakan kelenjar aksesori terbesar pada pria; tebalnya 2 cm dan panjangnya 3 cm
dengan lebarnya 4 cm, dan berat 20 gram. Prostat mengelilingi uretra pars prostatika dan
ditembus di bagian posterior oleh dua buah duktus ejakulatorius.

Secara histologi prostat terdiri atas 30-50 kelenjar tubulo alveolar yang mencurahkan sekretnya
ke dalam 15-25 saluran keluar yang terpisah. Saluran ini bermuara ke uretra pada kedua sisi
kolikulus seminalis. Kelenjar ini terbenam dalam stroma yang terutama terdiri dari otot polos
yang dipisahkan oleh jaringan ikat kolagen dan serat elastis. Otot membentuk masa padat dan
dibungkus oleh kapsula yang tipis dan kuat serta melekat erat pada stroma. Alveoli dan tubuli
kelenjar sangat tidak teratur dan sangat beragam bentuk ukurannya, alveoli dan tubuli bercabang
berkali-kali dan keduanya mempunyai lumen yang lebar, lamina basal kurang jelas dan epitel

sangat berlipat-lipat. Jenis epitelnya berlapis atau bertingkat dan bervariasi dari silindris sampai
kubus rendah tergantung pada status endokrin dan kegiatan kelenjar. Sitoplasma mengandung
sekret yang berbutir-butir halus, lisosom dan butir lipid. Nukleus biasanya satu, bulat dan
biasanya terletak basal. Nukleoli biasanya terlihat ditengah, bulat dan kecil.
Batas-batas prostat
1. Batas superior : basis prostat melanjutkan diri sebagai collum vesica urinaria, otot polos
berjalan tanpa terputus dari satu organ ke organ yang lain.
2. Batas inferior : apex prostat terletak pada permukaan atas diafragma urogenitalis. Uretra
meninggalkan prostat tepat diatas apex permukaan anterior.
3. Anterior : permukaan anterior prostat berbatasan dengan simphisis pubis, dipisahkan dari
simphisis oleh lemak ekstraperitoneal yang terdapat pada cavum retropubica(cavum
retziuz). Selubung fibrosa prostat dihubungkan dengan permukaan posterior os pubis dan
ligamentum puboprostatica. Ligamentum ini terletak pada pinggir garis tengah dan
merupakan kondensasi vascia pelvis.
4. Posterior : permukaan posterior prostat berhubungan erat dengan permukaan anterior
ampula recti dan dipisahkan darinya oleh septum retovesicalis (vascia Denonvillier).
Septum ini dibentuk pada masa janin oleh fusi dinding ujung bawah excavatio
rectovesicalis peritonealis, yang semula menyebar ke bawah menuju corpus perinealis.
5. Lateral : permukaan lateral prostat terselubung oleh serabut anterior m. levator ani waktu
serabut

ini

berjalan

ke

posterior

dari

os

pubis.

Ductus ejaculatorius menembus bagisan atas permukaan prostat untuk bermuara pada
uretra pars prostatica pada pinggir lateral orificium utriculus prostaticus.
Kelenjar prostat terbagi atas 5 lobus :
Lobus medius
Lobus lateralis (2 lobus)
Lobus anterior

Lobus posterior
Telah ditemukan lima daerah/zona tertentu yang berbeda secara histologi maupun biologi,
yaitu:
1. Zona Anterior atau Ventral. Sesuai dengan lobus anterior, tidak punya kelenjar, terdiri atas

stroma fibromuskular. Zona ini meliputi sepertiga kelenjar prostat.


2. Zona Perifer. Sesuai dengan lobus lateral dan posterior, meliputi 70% massa kelenjar prostat.
Zona ini rentan terhadap inflamasi dan merupakan tempat asal karsinoma terbanyak.
3. Zona Sentralis. Lokasi terletak antara kedua duktus ejakulatorius, sesuai dengan lobus tengah
meliputi 25% massa glandular prostat. Zona ini resisten terhadap inflamasi.
4. Zona Transisional. Zona ini bersama-sama dengan kelenjar periuretra disebut juga sebagai
kelenjar preprostatik. Merupakan bagian terkecil dari prostat, yaitu kurang lebih 5% tetapi dapat
melebar bersama jaringan stroma fibromuskular anterior menjadi benign prostatic hyperpiasia
(BPH).
5. Kelenjar-Kelenjar Periuretra. Bagian ini terdiri dan duktus-duktus kecil dan susunan sel-sel
asinar abortif tersebar sepanjang segmen uretra proksimal.
Aliran darah prostat merupakan percabangan dari arteri pudenda interna, arteri vesikalis inferior
dan arteri rektalis media. Pembuluh ini bercabang-cabang dalam kapsula dan stroma, dan
berakhir sebagai jala-jala kapiler yang berkembang baik dalam lamina propria. Pembuluh vena
mengikuti jalannya arteri dan bermuara ke pleksus sekeliling kelenjar. Pleksus vena
mencurahkan isinya ke vena iliaca interna. Pembuluh limfe mulai sebagai kapiler dalam stroma
dan mengikuti pembuluh darah dam mengikuti pembuluh darah. Limfe terutama dicurahkan ke
nodus iliaka interna dan nodus sakralis.
Persarafan prostat berasal dari pleksus hipogastrikus inferior dan membentuk pleksus
prostatikus. Prostat mendapat persarafan terutama dari serabut saraf tidak bermielin. Beberapa
serat ini berasal dari sel ganglion otonom yang terletak di kapsula dan di stroma. Serabut

motoris, mungkin terutama simpatis, tampak mempersarafi sel-sel otot polos di stroma dan
kapsula sama seperti dinding pembuluh darah.
Fisiologi Prostat
Sekret kelenjar prostat adalah cairan seperti susu yang bersama-sama sekret dari vesikula
seminalis merupakan komponen utama dari cairan semen. Semen berisi sejumlah asam sitrat
sehingga pH nya agak asam (6,5). Selain itu dapat ditemukan enzim yang bekerja sebagai
fibrinolisin yang kuat, fosfatase asam, enzim-enzim lain dan lipid. Sekret prostat dikeluarkan
selama ejakulasi melalui kontraksi otot polos. kelenjar prostat juga menghasilkan cairan dan
plasma seminalis, dengan perbandingan cairan prostat 13-32% dan cairan vesikula seminalis 4680% pada waktu ejakulasi. Kelenjar prostat dibawah pengaruh Androgen Bodies dan dapat
dihentikan dengan pemberian Stilbestrol.

Anda mungkin juga menyukai