PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air adalah suatu senyawa hidrogen dan oksigen dengan rumusan kimia
H2O. Air berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya tergantung pada
waktu dan tempat serta temperaturnya. Berdasarkan jenis wadah yang ditempati,
air dibedakakan atas tiga jenis, yaitu air permukaan, air tanah dan air di
udara.Pemakaian air secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi empat
golongan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu air untuk keperluan irigasi,
air untuk keperluan pembangkit energi, air untuk keperluan industri dan air untuk
keperluan publik. Air untuk keperluan publik dibedakan atas air konsumsi
domestik dan airuntuk konsumsi sosial dan komersial (Dumairy, 1992).
Pengelolaan sumber daya air sangatlah penting, agar dapat dimanfaatkan
secaraberkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu langkah
yang pengelolaan yang dilakukan adalah pemantauan dan interpretasi dalam
kualitasair, mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi. Namun sebelum
melangkah pada tahap pengelolaan, diperlukan pemahaman yang baik tentang
terminologi, karakteristik, dan interkoneksi parameter parameter kualitas air.
(Effendi, 2003).
Untuk mengetahui tentang karakteristik aliran, telah ada suatu
standarisasi yang diberikan oleh yang menemukan yaitu Obsorne Reynolds,
dimana sangat tergantung pada zat cair atau sifat dari zat cair itu sendiri sehingga
dalam menentukan bilangan Reynolds tersebut, kita gunakan besarnya debit yang
kita alirkan, kecepatan yang diberikan serta besarnya diameter pipa. Faktorfaktor ini yang disebabkan oleh adanya aliran, juga mengenai gaya gesek dan
tegangan ikut pula mempengaruhi akan karakteristik suatu aliran sehingga
bilangan Reynolds dapat kita ketahui.
Perlu juga kita ketahui bahwa ketelitian alat yang kita gunakan disini baik
stopwatch, gelas ukur serta pembacaan suhu ikut mempengaruhi dalam
menentukan karakteristik aliran, yang lebih penting lagi adalah kepekaan mata
dalam mengamati.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengantar
Persamaan Energi Spesific :
E = Y + V2 / 2g = Y + 1 / 2g ( Q2 / A2 )
Apabia besar debit Q adalah konstan, maka :
dE / dy = 1 - Q 2 / g A3 dA /dy. Untuk saluran berpenampang empat
persegi : dA /dy = T ( lebar permukaan air ) = b.
E akan mencapai niai minimum bila dE / dy = 0, atau Q3 / gA3 * T =1
Q2
1
g.b 2 .y 3
V Fr 1 (aliran kritis).
2
g.y
Y Yc (kedalaman kritis).
VC / 2g
2
V1 / 2g
Hu
Yc
Y1
Lc
Yt
BW
H Yc
Vc 2
3
Yc
2g
2
2
H
3
qi Vc Yc 1,075 H 3
Yc
2 3 Cd
2g H 3
BAB III
JALANNYA PERCOBAAN
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Yt
P
Yc
Bw
15
30
II
15
30
Skot balk
II
III
Jml
Tinggi
5,8
5,7
12,
12,
12,
12
Perc
Pengukuran debit
Waktu
No.
detik
Percobaan
Tampun
g
m
Waktu
Debit
Tampung
(Q)
(t)
m3 / det
Mula
i
Seles
ai
2.00
2.00
2.00
2.00
0,0055
2.00
0,00275
2.00
0,00956
0
2.00
0,00478
0
2.00
0,00990
2.00
0,00495
Rata - Rata
II
(t)
Volume
0,00532
5
0,00575
0
0,00542
5
2.00
2.00
2.00
Skot Balk
Temperatu
r
Jumla
h
Tinggi
0,5
26
0,12
26
C0
0,00266
25
0,00287
50
0,00121
25
0
3
Rata - Rata
2.00
0,00997
5
2.00
0,00498
7
2.00
0,0098
12
2.00
0,005
Nomor Tabung
1
111
111
112
10
11
11
11
11
10
11
11
11
11
11
11
11
11
11
Percobaan 2
Nomor
percobaa
n
II
1
2
Nomor Tabung
1
12
13
12
12
12
13
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
Kecepatan Saluran
Q1
=A.V
V1 =
0,0012
0,0024
= 0,6 m/dt
Q2
=A.V
V2 =
0,005
0,01
= 0,5 m/dt
Bilangan Reynold
Re =
V 1 .4 R
Jari-jari Hidrolis
R =
A
P
R1 =
0,08 x 0,058
( 2 x 0,058) 0,08
= 0,024
R2
0,08 x 0,125
( 2 x 0,125) 0,08
= 0,03
Bilangan Reynold
Re1=
0,6 x 4 x0,024
0,902 x10 6
0,5 x 4 x 0,03
0,902 x10 6
atau
h = f .
L
V2
.
2g
D
5
V2
.
2g
4R
0,19 = f .
0,06= f .
5
0,6 2
.
4 x 0,024
2 x10
f1 = 0,064
0,05= f .
5
0,5 2
.
4 x 0,03
2 x10
f2 = 0,096
No.
Re
Faktor Gesek
Percobaa
n
1
2
M3/dt
0,0027
5
6,3858 x
104
0,064
0,038
0,005
6,6519 x
104
0,096
0,076
Untuk nilai Reynolds pada garis horizontal dan Faktor Gesek garis
vertical
Untuk nilai Reynolds pada garis horizontal dan Debit garis vertical
Untuk nilai Reynolds pada garis horizontal dan Faktor Gesek garis
vertical
Setelah itu tarik garis nanti akan didapat pertemuan garis antara
nilai Reynold dan Faktor gesek
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Meskipun dalam teoritis menyatakan saluran berpenampang
kaca berjenis aliran laminar (Re< 2000). Namun, pada hasil dua
kali percobaan di dapat data yang menyimpulkan Bahwa jenis
aliran pada percobaan termasuk dalam jenis aliran turbulen (Re
> 4000). Ini bisa karena beberapa faktor, diantaranya:
1). Alat yang mulai tidak berfungsi dengan semestiya.
2). Indeks permulaan pada percobaan yang kurang tepat.
3). Human error saat pembacaan pengukuran
Catatan:
5.2. Saran
Supaya percobaan menghasilk data yang akurat maka ada
baiknya melakukan perbaikan dalam hal:
1). Sebelum melaksanakan percobaan terlebih dahulu mengecek
kelayakan alat.
2). Harus lebih memperhatikan indeks yang berlaku.
3). Dalam penelitian harus lebih teliti dalam pembacaan alat
ukur
4). Melakukan lebih banyak percobaan supaya menghasilkan
data yang lebih akurat.