Disusun oleh:
DME adalah bahan bakar multi-source ( dari gas alam, fuel oil,batubara, biomassa ). DME (CH3OCH3)
berbentuk gas tidak berwarna pada suhu ambien, zat kimia yang stabil, dengan titik didih -25,1 oC. DME
digunakan dalam blending LPG.
II.
URAIAN PROSES
Methanol synthesis 1 :
CO + 2H2
CH3OH
H= +90.7 kJ/mol
Methanol synthesis 2 :
b. Reaksi tahp kedua
CO2 + 3H2
CH3OH +H2O
Methanol dehydration :
H = +49.4 kJ/mol
2CH3OH
CH3OCH3 + H2O
H = +23.4 kJ/mol
Reaksi secara keseluruhan : CO + CO2 + 5H2
CH3OCH3 + H2O H = +163.5 kJ/moll
Indirect Process berlangsung dalam 2 reaktor berbeda. Toyo Engineering Corporation merupakan
pihak yang mengembangkan dan menggunakan indirect process. Namun di industri kebanyakan
menggunakan proses dehidrasi methanol ( direct contact )berkatalis alumina ( Al2O3).
Dehidrasi Metanol Dengan Direct Contact Berkatalis Alumina
Dalam Direct Contact Process gas methanol dikontakkan langsung dengan katalis Al2O3 ( padat ) dalam
reaktor pada temperature tinggi ( 250oC 400oC ). Secara umum sintesis
senyawa eter dilakukan dengan dehidrasi senyawa alcohol sesuai dengan reaksi :
2CH3OHCH3OCH3 + H2O
Proses ini dipilih karena memiliki konversi tinggi (80%). Pada prinsipnya, reaksi sintesa DME berlangsung
dalam fasa gas dengan perbandingan H2 : CO = 1 : 1 sesuai dengan persamaan reaksi : 3CO + 3H 2
CH3OCH3 + CO2
Konfigurasi proses pembuatan DME adalah sebagai berikut :
a. Seksi Primary Reforming ( Penyediaan Gas Sintesa ) : Gas alam dikontakkan dengan steam,
kemudian menuju Secondary Reformer.
b. Seksi Secondary Reforming ( Penyediaan Gas Sintesa ) : Gas alam dikontakkan O 2 membentuk gas
sintesis ( H2 : CO = 1 : 1 ). Gas keluaran secondary reformer disebut gas synthetic atau syn gas
( bertemperatur 1000oC ).
c. Seksi Methanol Synthetic ( Sintesa Metanol ) : Syn gas dimasukkan dalam Methanol Synthesis
( bertekanan 50 100 bar ).
d. Seksi Methanol Distillation ( Pemurnian Methanol ) : Raw methanol yang keluar (mengandung air
dan gas terlarut) dialirkan ke Methanol Distillation Column untuk dimurnikan pada kolom distilasi (
Ymetanol pada D = 99,8% dan Xmetanol pada W= 0,1% ).
e. Seksi Sintesa Dimethyl Ether ( DME ) : Aliran methanol dari proses sebelumnya masuk dalam
reaktor ( 250oC dan 14,5 bar ). Pada reaktor (single reactor) terjadi reaksi pembentukan DME
dengan reaksi sebagai berikut :
2CH3OH
CH3OCH3 + H2O
H = +23.4 kJ/mol
f. Seksi Purification DME ( Pembentukan dan Pemurnian DME ) : Seksi ini dilakukan dengan proses
pemisahan produk menggunakan kolom distilasi.
Gambar 2. Proses Flow Diagram Dimethyl Ether ( DME ) dari Gas Alam
SUMBER : Yudiputri, Ajeng Puspitasari., dkk. Pra Desain Pabrik Dimethyl Ether (DME) dari Gas Alam.
Surabaya : Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Vol. 3,
No. 2. 2014.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
B-216
Ajeng Puspitasari Yudiputri, Eviana Dewi Setiawati, Gede Wibawa dan Winarsih Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
I. PENDAHULUAN
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
B-217
berlangsung secara eksotermis. Di bawah ini merupakan
reaksi-reaksi yang terjadi untuk proses indirect [5]:
dari Gas Alam ini berlokasi di Kabupaten Bontang. Hal yang
perlu diperhatikan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya biaya produksi dan biaya distribusi dari produk yang
akan di hasilkan dengan beberapa faktor, antara lain : letak
dari sumber bahan baku ; kekuatan tanah ; transportasi ; sosial
ekonomi ; prasarana yang ada ; letak dari pasar[4].
Methanol synthesis-1 :
CO + 2 H2
CH3OH
H= +90.7 kJ/mol
Pembuatan DME dari Gas Alam dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
(1)
Methanol synthesis-2 :
CO2 + 3 H2
CH3OH +H2O
H = +49.4 kJ/mol
(2)
Methanol dehydration :
2CH3OH
CH3OCH3 + H2O
H = +23.4 kJ/mol
(3)
Overall :
CO+CO2+5 H2
Proses berlangsung dalam 2 tahap. Tahap pertama, metanol
diproduksi dari syngas dari reaksi (1) dan (2) kemudian air
dihilangkan. Selanjutnya DME diproduksi dengan
mendehidrasi metanol (3). Semua reaksi (1), (2) dan (3)
(4)
Reaksi :
2 CH3OH
Konversi : 80%
Gas yang keluar dari Primary Reformer berupa CO, CO2, H2, N2,
CH4, C2H6 dan residual steam. Reaksi yang terjadi pada reformer
ini
Cn Hm nH2O
nCO m / 2 nH2
(7)
CO H 2O
CO2
2H2
H2
(9)
(8)
C2H6
+
O2
2CO
+
3H2
(10)
C3H8
+
meliputi:
3/2 O2
3CO
+
4H2
(11)
nC4H10
+
CH4
+
1/2 O2
CO
+
2 O2
4CO
+
5H2
(12)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
B-218
iC4H10
6CO
2 O2
7H2
(16)
4CO
CO
5H2
H2O
(13)
nC5H12
CO2
5/2 O2
10H2
(17)
5CO
+
6H2
(14)
iC5H12
+
5/2 O2
5CO
+
6H2
(15)
2H 2
CO CH3 OH
H (90.7 kJ/mol)(18)
C6H14
+
3 O2
CO2
3H2 CH3OH H2O
H (49.4kJ / mol)
(19)
Methanol dehydration :
Gambar 2 Proses Flow Diagram Dimethyl Ether (DME) dari Gas Alam
2CH3OH
DAFTAR PUSTAKA
th
Coal Utilization
Ohno Yotaro and Omiya Mamoru., (2003). Coal Conversion into Dimethyl
th
V. KESIMPULAN
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
B-219
Ohno Yotaro, Inoue Norio, Ogawa Takashi. Ono Masami Shikada Tsutomu and Hayashi Hiromasa. (2001). Slurry phase Synthesis and Utilization of Dimethyl
Ether. NKK Technical Review. Tokyo
Himmelblau, David M, (1989). Basic Principles and Calculation in Chemical Engineering, 5th edition, Prentice Hall International, Inc,
Singapore,
Peters, MS., Timmerhauss, KD, (1991). Plant Design and Economics For Chemical Engineerings,fifth edition, McGraw Hill Book Co, Singapore.