1.
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
b.d asma
Tgl / jam
7
Oktober
2014/
21.35
Tujuan
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1x 24 jam bersihan
jalan napas klien
menjadi lancar
NOC :
Respiratory Status :
Airway Patency
- Respiratory
Rate 5
- Depth of
inspiration 5
- Ability to
clear
secreation 4
- Accessory
muscle use 5
- Accumulation
of sputum 4
Ventilation :
- Respiratory
Rate 5
- Respiratory
Rhtym 4
- Depth of
inspiration 4
- Accessory
muscle use 5
Intervensi Keperawatan
& Rasionalisasi
Airway Management
- Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust
bila perlu
- Posisikan pasien untuk dapat memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas
buatan
- Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
- Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan
- Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
- Monitor respirasi dan status O2
2.
Gangguan
pertukaran gas b.d
Ventilasi-Perfusi
7
Oktober
2014/
21.40
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1x 24 jam tidak
terjadi gangguan
pertukaran gas
NOC :
Respiratory Status:
Gas Exchange,
- PaCO2 5
- Pa02 5
- PH arterial 5
- Oxygen
saturation 5
Ventilation :
- Respiratory
Rate 5
- Respiratory
Rhtym 4
- Depth of
inspiration 4
- Accessory
muscle use 5
Airway Management
-Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift atau jaw trust bila
perlu
- Posisikan pasien untuk dapat memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas
buatan
- Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
- Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan
- Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
- Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
-Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
- Catat pergerakan dada , amati kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan , retraksi otot supraclavicular dan intercostal
- Monitor suara napas : seperti dengkur
-Monitor pola napas : bradipnu, takipnu, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
-Catat lokasi trakea
-Tentukan kebutuhan suction crakles dan ronkhi pada jalan
napas utama
Vital Sign Monitoring
-Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
-Catat adanya fluktuasi tekanan darah
-Monitor vena distension saat pasien berbaring, duduk dan
berdiri
-Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
-Monitor TD, nadi, RR, sebelum selama dan sesudah aktivitas
E. Implementasi
No
.
1.
Tgl/ Jam
7 Oktober
2014/
21.40
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakefektifan
bersihan jalan
napas b.d asma
2.
7 Oktober
2014/
Gangguan
pertukaran gas b.d
Implementasi
Airway Management
- Membuka jalan napas, gunakan teknik
chin lift atau jaw trust bila perlu
- Memposisikan pasien untuk dapat
memaksimalkan ventilasi
- Mengidentifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan napas buatan
- Mengeluarkan sekret dengan batuk
atau suction
- Mengauskultasi suara napas, catat
adanya suara tambahan
- Mengatur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan
- Memonitor respirasi dan status O2
Airway Management
- Membuka jalan napas, gunakan teknik
Respon Pasien
TTD
22.40
Ventilasi Perfusi
-
Respiratory Monitoring
-Memonitor rata-rata, kedalaman, irama
dan usaha respirasi
- Mencatat pergerakan dada , amati
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan ,
retraksi otot supraclavicular dan intercostal
- Memonitor suara napas : seperti dengkur
- Memonitor pola napas : bradipnu,
takipnu,kussmaul, hiperventilasi, cheyne
stokes, biot
- Mencatat lokasi trakea
- Menentukan kebutuhan suction crakles
dan ronkhi pada jalan napas utama