Anda di halaman 1dari 20

MDGs Sebagai Pemenuhan

Hak Asasi Manusia


DR. TB. Rachmat Sentika

Medan, 2 April 2013


KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN
RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tuntutan Pelaksanaan Kebijakan


Pembangunan
Berbasiskan pada pengakuan atas hak
Memberikan jaminan dan ruang bagi organisasi
masyarakat dan aktor-aktor non pemerintah lainnya
Memastikan keterlibatan sektor swasta dalam
pembangunan

Hak Asasi Manusia Berdasarkan


Konstitusi Negara UUD 1945
Pasal 28
A. Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan kehidupannya
B. Setiap orang berhak membentuk keluarga melanjutkan keturnan dan
setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
C. Pemenuhan dasar mendapat pendidikan dan berhak memajukan diri
D. Berhak atas pengakuan dan jaminan kepastian hukum
E. Berhak untuk memeluk agama dan meyakini serta menjalankan
kepercayaan
F. Berhak memperoleh informasi
G. Berhak atas rasa aman dan bebas dari penyiksaan
H. Berhak hidup sejahtera
I.

Berhak untuk hiudp, kemerdekaan pikiran,Hak untuk tidak disiksa dan


bebas perlakuan diskriminatif

J.

Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dan wajib tunduk pada
pembatasan yang ditetapkan

Hak Asasi Manusia dalam


UU 39 Tahun 1999
Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar Manusia

Hak untuk Hidup


Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
Hak Mengembangkan Diri
Hak Memperoleh Keadilan
Hak Atas Kebebasan Pribadi
Hak Atas Rasa Aman
Hak Atas Kesejahteraan
Hak Turut Serta dalam Pemerintahan
Hak Wanita
Hak Anak

MDGs
Memberantas
Kemiskinan dan
Kelaparan
Pendidikan Dasar
untuk Semua

Kesetaraan
Gender

HAK yang terkait

Pasal
dalam UU

Hak untuk Hidup, Hak atas


Kesejahteraan,

Pasal 9, 11, 40

Hak untuk Hidup, Hak atas


Kesejahteraan, Hak Wanita, Hak Anak

Pasal 9, 11-16,
36, 38, 42, 48,
60

Hak untuk Hidup, Hak Memperoleh


Keadilan, Hak atas Kebebasan Pribadi,
Hak Rasa Aman,Hak Turut serta dalam
Pemerintahan, Hak Wanita

Pasal 9, 11, 2027, 29-35, 4344, 45-51

Menurunkan
Angka Kematian
Anak

Hak untuk Hidup, Hak Bekeluarga dan


Melanjutkan Keturunan, Hak
Mengembangkan Diri, Hak atas
Kesejahteraan,Hak Anak

Meningkatkan
Kesehatan Ibu

Hak untuk Hidup, Hak Bekeluarga dan


Melanjutkan Keturunan, Hak atas
Kesejahteraan,

Pasal 9, 10, 41,


49

Memerangi

Hak untuk Hidup, Hak atas

Pasal 9, 49, 62,

Pasal 9, 10, 11,


41, 52-66,
khususnya pasal
62, 64

Mewujudkan pembangunan sebagai hak asasi manusia tidak


hanya menjadi kewajiban negara-negara sebagaimana
tertuang dalam Pasal 72 UU 39/1999 melainkan juga
komunitas internasional.

Konsep: Etika Ekonomi


Menurut Amartya Sen dalam Theory of Moral Sentiment
Pembangunan bukan sekedar mengenai keberhasilan dalam
peningkatan ekonomi dan pertumbuhan pendapatan namun
harus diarahkan pada pembangunan manusia secara holistik
Baginya, penyebab dari kemiskinan, ketidakberdayaan, maupun
keterbelakangan adalah persoalan AKSESIBILITAS atas
kebebasan politik, kesempatan ekonomi, kesempatan sosial
(pendidikan, kesehatan), transparansi serta adanya jaring
pengaman sosial
Konsep Etika Ekonomi: Dimana diperlukan adanya standar
moral yang harus diterapkan dalam kebijakan guna
meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat

Pembangunan Saat Ini Di Indonesia

MDGS 2015
Telaah Hasil Capaian 2012
MDGs sebagai tujuan bersama untuk sejahtera di tahun 2015 hanya
tinggal 1 tahun 11 Bulan.
Selama tahun 2102 telah dilakukan Koordinasi intensif baik dilingkup
K/L /Prov/Kab/Kota dalam rangka percepatan pelaksanaan Rencana
Aksi Nasional MDGs dan Rencana Aksi Daerah.
Telah dilakukan pula mobilisasi Civil Society baik dari Akademisi,Dunia
usaha (CSR), BUMN (PKBL), Organisasi Profesi ,organisasi
kemasyarakatan, tokoh dan organisasi keagamaan,dan lainya dalam
rangka meningkatkan dukungan modal sosial bagi pencapaian MDGs.
Berdasarkan hasil monitoring, terdapat 3 Goals yang masih
memerlukan kerja keras, a.l:
Goal 4 Menurunkan Angka Kematian Anak,
Goal 5 Meningkatkan Kesehatan Ibu,
Goal 7 Memulihkan Kelestarian Lingkungan Hidup.

Target Yang Memerlukan Akselerasi dan


Sinergi
AKB
ANGKA
KEMATIAN
BAYI
(SDKI
2012)
32/1000

AIR BERSIH
& SANITASI
Air bersih
47,7%
Target
68,87%
(2015)
Sanitasi 51%
target 62,4%
(2015)

AKI
ANGKA
KEMATIAN
IBU
228/100.0
00
(SDKI
2012)
5B : KB
CPR :
58% dari
65%
TFR : 2,6
(SDKI
2102)
target
2,1%

Target 4 : Menurunkan angka kematian


bayi

Angka kematian
anak balita
menurun dari 68
(1998) menjadi
34 per 1.000
kelahiran (2007)
dan diperkirakan
target 23 per
1.000 kelahiran
pada tahun 2015
dapat tercapai.
Perlu
diakselerasi
11

Target 5A : menurunkan angka


kematian Ibu

Angka kematian
Ibu menurun dari
307 (2003)
menjadi 228 per
1.000 kelahiran
(2007) dan
diperkirakan
target 102 per
1.000 kelahiran
pada tahun 2015
memerlukan
kerja keras agar
tercapai.
harus

Data
Terakhi
r

Targe
t
RPJM
Targe
t
MDG
s
2015

12

Target 5B : Mewujudkan akses


kesehatan reproduksi
Peningkatan
angka pemakaian
alat kontrasepsi
(CPR) tidak
signifikan dalam
5 tahun terakhir.
Berdasarkan SDKI
2007, secara
nasional CPR
untuk cara
modern baru
mencapai 57,4%
dan semua cara
mencapai 61,4%.

harus Prevalensi Pemakaian Alat Kontrasepsi (CPR) Menurut Cara Per


Provinsi, 2007

TARGET 7C: MENURUNKAN HINGGA SEPARUHNYA


PROPORSI PENDUDUK TANPA AKSES TERHADAP AIR
MINUM LAYAK DAN SANITASI LAYAK PADA 2015

Akses Terhadap Air Minum


Layak

Cakupan Air Bersih Dan Sanitasi


Air bersih (47,7%) dari Target 68,87% (2015)
Sanitasi 51% dari target 62,4%( 2015)

Akses Terhadap Sanitasi


Layak

Sumber: BPS, Susenas 1993-200

TANTANGAN YANG DIHADAPI


Isu

Dampak

Solusi

Disparitas antar
wilayah

Melebarnya
kesenjangan

Keberpihakan
pada Daerah
tertinggal

Ego Sektoral

Tumpang tindih
Sinkronisasi/
program
integrasi program

perbedaan
pemahaman
daerah

Implementasi
Advokasi,
tidak
capacity building
jalan/bottleneck

Ketidakharmonisa
n Data

Sulit dilakukan
Harmonisasi data
monev

Tidak menjadi
Prioritas Anggaran

Program tidak
optimal

Keberpihakan
anggaran

Minim partisipasi
publik

Sumber daya
terbatas

Sinergi
modal sosial

MDGs
2015
tercapai

Langkah Strategis
Mengatasi disparitas pencapaian MDGs antar wilayah dengan
mendorong keberpihakan alokasi sumber daya, lokasi sasaran,
anggaran dan program bagi daerah tertinggal
Pengarusutamaan MDGs di perencanaan kebijakan pusat dan
daerah dengan mendorong adanya koordinasi intensif antar
K/L/SKPD dalam merumuskan perencanaan dan anggaran untuk
mendukung pencapaian sasaran MDGs sbg bahan
musrenbangnas
Memperkuat komitmen eksekutif/legislatif di pusat/daerah dalam
pencapaian sasaran MDGs
Mensinkronisasi dan mengharmonisasi data di pusat & daerah
... (lanjut ke hal berikutnya)

Langkah Strategis
............... (lanjutan)
Meningkatkan pemahaman dan kapasitas pelaku
kebijakan di daerah khususnya mengenai asaran
MDGs
Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi program
antar sektor/SKPD dalam perencanaan dan
penganggaran untuk mendukung pencapaian sasaran
MDGs secara optimal
Mengoptimalkan dan mendorong peran masyarakat
dan dunia usaha bagi pencapaian MDGs
Memperkuat monitoring dan evaluasi pencapaian
kinerja MDGs

Namun,,
Adanya jaminan dan perwujudan atas hak asasi
manusia tidak luput dari kewajiban dasar manusia
Setiap orang yang ada di wilayah RI wajib patuh pada
peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan hukum
internasional mengenai hak asasi manusida yang telah diterima
oleh negara RI (Pasal 67 UU 39/1999)

Rekomendasi
Negara dapat berperan sebagai regulator dan fasilitator
guna menjamin terkondisinya jaminan akan hak asasi
manusia dalam meningkatkan mutu manusia yang dapat
mengurangi resiko bencana sosial ekonomi, seperti
kemiskinan, busung lapar, dsb

TERIMA
KASIH

KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai