Anda di halaman 1dari 34

BERSAMA TEH BOTOL SOSRO MEWUJUDKAN KANTIN

FLORA SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN


DI SMA NEGERI 1 TUBAN

Disusun untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Jambore UKS Tingkat
Provinsi Jawa Timur 2015

Oleh :
Siti Zaenatul Umaroh, S.Pd,Gr

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN


SMA NEGERI 1 TUBAN
Jalan WR. Supratman no. 2 Tuban
2015

LEMBAR PENGESAHAN

Tuban, 6 November 2015

Menyetujui

Pembina Uks Sma Negeri 1 Tuban

Anita Krisnawati, S,Si

Siswa UKS

Siti Uswatun Khasanah

Mengetahui
Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Tuban

Drs. H. Safiuddin
Pembina Tk.I
NIP. 195610271985031006

MOTTO

Pantaskan diri Anda untuk menjadi bahagia. Awali


dengan berusaha dan akhiri dengan berdoa,
kemudian serahkan hasilnya kepada pemilik alam
semesta

Penulis

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan kepada :


1. Allah SWT yang trelah memberi kenikmatan kepada hambanya
2. Orang Tua yang senantiasa memberi dukungan kepada penulis
3. Ibu Wilujeng Rina Astuti,S.Pd selaku pembimbing yang memberikan banyak
nasihat dan saran guna perbaikan dan kesempurnaan karya tulis ini
4. Ibu Etty Tjahja selaku Pembina kesiswaan UKS SMA Negeri 1 Tuban
5. Keluarga besar SMA Negeri 1 Tuban yang penulis cintai

Penulis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah 2015 ini dengan judul
Peningkatan Pengetahuan Kebersihan Organ Reproduksi Siswa Putri SMA
Negeri 1 Tuban melalui Tutor Sebaya oleh Kader Kesehatan Remajadengan
lancar.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan,
asuhan, dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada,
1. Keluarga tercinta, terutama kedua orang tua dan saudara-saudara penulis yang telah
memberikan dukungan, semangat, dan bantuan baik moral, materi, ataupun
2.
3.
4.
5.
6.

spiritual.
Bapak Drs.H.Safiuddin selaku Kepala SMA Negeri 1 Tuban.
Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Tuban.
Bapak dan Ibu Pembina UKS Kabupaten Tuban
Bapak dan Ibu Rekan Pembina UKS SMA Negeri 1 Tuban.
Kepada rekan guru yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan nyata

ataupun semangat.
7. Serta pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna
menambah wawasan penulis dikesempatan mendatang. Akhirnya, karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat.
Tuban, 7 November 2015
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teh merupakan minuman segar yang telah dikenal luas di seluruh dunia dan
menjadi ikon minuman masyarakat asia . Tanaman teh telah dibudidayakan di Asia
selama ribuan tahun, dan telah menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi Asia. Teh
memiliki kandungan antioksidan yang berguna menangkap radikal bebas dalam tubuh,
mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh, menurunkan kadar kolesterol,
menurunkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah. Khasiat teh yang kaya akan
manfaat kesehatan tersebut menarik minat para pelaku usaha yang jeli membaca
peluang bisnis minuman sehat dan aman dikonsumsi untuk meproduksi teh siap minum
dalam bentuk kemasan namun tetap fresh. Inovasi produk teh kemasan pertama kali di
Indonesia dan di dunia dipelopori oleh PT. Sinar Sosro.
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro
industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun
teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh
Botol dengan ciri khas teh asli dan menawarkan kualitas produknya dalam menarik
minat beli konsumen yang sangat memperhatikan kesehatan, yakni minuman teh bebas
5P (tanpa bahan pengawet, pewarna, pengenyal, perasa, penyedap). Sebagai bentuk
kontribusi PT Sinar Sosro dalam membangun masyarakat Indonesia sehat, maka PT
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh
untuk meminum teh dalam kemasan botol.
Proses edukasi dan pemasaran teh botol sosro mendapat sambutan yang baik
dari masyarakat, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol
yang dapat memberikan kesegaran dan manfaat kesehatan bagi masyarakat sekaligus
menjawab tantangan besar yang dihadapi terkait dengan banyaknya produk makanan
dan minuman yang mengandung bahan-bahan yang tidak layak dikonsumsi dan

berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, limbah hasil proses makanan dan minuman juga
banyak mencemari lingkungan yang bersdampak buruk terhadap keseimbangan alam.
Pangan yang sehat dan aman bagi anak sekolah dipengaruhi oleh kantin yang sehat
sert5a memenuhi syarat dari BPOM. Kantin yang baik perlu memperhatikan kualitas
jajanan pangan yang tersedia.
Kantin Flora merupakan tempat dimana segenap warga SMA Negeri 1 Tuban
dapat membeli pangan jajanan yang meliputi pangan siap saji dan pangan olahan yang
bertujuan memberikan kontribusi positif bagi pelayanan pemenuhan kebutuhan pangan
aman terutama serta menunjang kebutuhan gizi bagi pertumbuhan siswa-siswi SMA
Negeri 1 Tuban. Kantin tersebut di desain dengan konsep ramah lingkungan yang
berkomitmen menunjang pengetahuan tentang keamanan pangan dan gizi yang
dipelajari di sekolah.
Kantin Flora mengajarkan pada siswa untuk menerapkan standar kebersihan
dalam menangani, menghindari bahan makanan dan minuman yang mengancam
keamanan pangan baik bahaya fisik, biologi maupun kimiawi, menyajikan pangan
dalam kehidupan sehari-hari serta menunjang pendidikan kewirausahaan siswa sejak
dini bila proses yang ada di kantin dapat menarik perhatian siswa dan menyediakan
pangan jajanan dengan harga yang wajar. Upaya pelayanan tersebut sesuai dengan visidan Misi SMA Negeri 1 Tuban sebagai sekolah Adiwiyata yang unggul, peduli dan
berbudaya lingkungan.
Perilaku pedagang dan pengelola terhadap proses produksi jajanan yang tersedia
di kantin harus mampu menyediakan jajanan yang aman bagi anak. Selain itu pengelola
kantin perlu memperhatikan perawatan alat produksi serta limbah produk tersebut.
Salah satu produk minuman yang dijual di kantin Flora Sman Negeri 1 Tuban adalah teh
botol sosro. Teh botol sosro dipercaya oleh kantin Flora sebagai minuman kemasan
utama yang dikonsumsi siswa lebih dari 20 Tahun.
Alasan pemilihan Teh botol sosro sebagai minuman utama yang dikonsumsi
siswa-siswi di kantin Flora tersebut menarik minat penulis untuk mengangkat

judulBersama Teh Botol Sosro Mewujudkan Kantin Flora Sehat dan Ramah
Lingkungan di SMA Negeri 1 Tuban
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah produk teh botol sosro aman dikonsumsi bagi siswa ?
2. Bagaimana kontribusi teh botol sosro mewujudkan kantin Flora yang sehat dan ramah
lingkungan di SMA Negeri 1 Tuban ?
3. Bagaimana respon siswa terhadap mutu Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kualitas produk teh botol sosro
2. Untuk mengetahui pengelolaan kantin Flora di SMA Negeri 1 Tuban berbasis kantin
sehat dan ramah lingkungan
3. Untuk mengetahui kontribusi teh botol sosro terhadap pemenuhan kebutuhan
konsumsi siswa di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
4. Untuk mengetahui respon siswa SMA N I Tuban terhadap produk teh botol sosro dan
jajanan pangan di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengidentifikasi kualitas produk teh botol sosro
2. Mengetahui pengelolaan kantin Flora di SMA Negeri 1 Tuban berbasis kantin sehat
dan ramah lingkungan
3. Mengidentifikasi kontribusi teh botol sosro terhadap pemenuhan kebutuhan konsumsi
siswa di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
4. Mengetahui respon siswa SMA N I Tuban terhadap produk teh botol sosro dan
jajanan pangan di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Teh dan Manfaatnya


Teh adalah minuman yang dibuat dari seduhan daun kering, tunas, dan ranting
tanaman Camellia sinensis dalam air hangat atau panas. Tergantung pada cara
memproses bahan tanaman, rasa dan warna minuman dapat bervariasi, dan banyak juga
yang ditambahi dengan perasa tambahan, yang membuat variasi rasa menjadi lebih
lebar. Sebagian orang juga menyebut minuman yang dibuat dengan tanaman lain
sebagai teh, meskipun hal ini sebenarnya tidak benar, kecuali minuman mengandung
Camellia sinensis, tidak ada minuman lain yang dapat disebut dengan nama ini.
Tanaman teh telah dibudidayakan di Asia selama ribuan tahun, dan teh telah
menjadi bagian yang sangat penting dari budaya dan tradisi Asia. Mitos mengatakan
bahwa teh pertama kali dikonsumsi sekitar 2.700 SM oleh kaisar legendaris Cina,
Shennong. Ketika penjelajah Eropa mencapai Asia, teh merupakan salah satu bahan
pertama yang mereka bawa kembali ke negara asal mereka, gairah yang sama tetap
bertahan sampai hari ini.
Camellia sinensis lebih menyukai iklim dingin, cuaca hujan dan ketinggian
menengah - tinggi. Petani hanya memanen tunas dan daun muda selama musim petik,
dan kemudian teh dikeringkan dan di-roasting. Tergantung pada saat mereka
dikeringkan, daun mengalami tingkat fermentasi yang berbeda, menciptakan rasa yang
berbeda. Daun non-fermentasi digunakan untuk membuat teh putih, minuman yang
sangat ringan, sedangkan teh hijau difermentasi lebih berat. Teh oolong dan teh hitam
difermentasi lebih jauh lagi, mengeluarkan tanin dalam daun yang memiliki rasa tajam.
Begitu selesai di-roasting, teh dapat dikemas untuk dijual, atau dicampur dengan
bahan lain. Banyak bahan lain yang dapat ditambahkan ke dalamnya, dari kulit jeruk
hingga lavender. Teh diseduh dengan menuangkan air di atas bahan-bahan kering,
semakin rendah tingkat fermentasi teh semakin rendah suhu air dan semakin pendek

waktu yang diperlukan untuk penyeduhan. Tergantung pada budaya, minuman dapat
dikonsumsi langsung, atau disajikan dengan berbagai bahan tambahan seperti susu,
krim, madu, gula, atau lemon.
2.2 Berdirinya Teh Botol Sosro
Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa
Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek Teh Cap Botol.
Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke
Jakarta dengan melakukan strategi (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta
dengan cara datang ke pasar-pasar untuk memasak dan menyeduh teh langsung di
tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada pengunjung yang
ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas
dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin
mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam
panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak
terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama
perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih
berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas
kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat
pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu
tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Tahun 1969, diputuskan untukmenjual
minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama
Teh botol diambil dari tehseduh merek The Cap Botol, yang saat itu sudah mulai
terkenal di Jakarta dan Sosro dari nama keluarga pendirinya yakni Sosrodjojo
Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudarasaudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari
usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru.
Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan

mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling. Pada
tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi mendaftarkan
perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya
Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi yang juga merupakan lokasi pabrik
pertama Tehbotol Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam kemasan
yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT. Sinar Sosro memiliki 10 Pabrik yang
tersebar di Indonesia yaitu di wilayah, Deli serdang (Medan), Palembang, Cakung
(Jakarta), Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Bali dan Mojokerto.
2.3 Produk-produk PT Sinar Sosro
Dengan menggunakan mesin berteknologi canggih dari jerman yang merupakan
pabrik the siap minum pertama di Indonesia dan juga didunia PT Sinar Sosro
mengembangkan inovasi produk-produk diantaranya =
Returnable Glass Bottling (RGB)
1. The botol sosro
2. Fruit Tea botol
3. Tebs botol
One way Product (OWP)
4. The botol kotak
5. Fuit tea Genggam
6. Fruit tea Can
7. Fruit tea Big
8. Happy Jus
Air minum dalam kemasan
9. Prim-a
10. Fresco
PT Sinar Sosro mengantongi sertifikat diantaranya =
1. Sertifikat ISO 9001: 2000, yaitu sertifikat system management mutu untuk
menjamin kualitas pengolahan dan hasil produksi

2. Sertifikat ISO 14000, yaitu sertifikat system management lingkungan untuk


menjamin keamanan lingkungan
3. ISO 9001 : 2008, yaitu sertifikat system management mutu untuk menjamin
kualitas pengolahan dan hasil produk
4. SNI (Standar Nasional Indonesia), dikeluarkan oleh lembaga Sertifikasi Produk
Departemen Perindustrian
5. ISO 14000, yaitu sertifikat system lingkungan untuk menjamin keamanan
lingkungan
6. Piagam APKLI Award 2012 untuk Bapak Joseph S. Sosrodjojo untuk Jasa dan
Kepedulian Dalam Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima dari APKLI
7. The Best Implementation of ISO 9001 Group untuk PT Sinar Sosro dari
SUCOFINDO
8. The Most Powerful Distribution Performance 2009 untuk Joy Tea, In The
Most Powerful Account Management Index Green Tea Ready to Drink Category
untuk Brand Joy Tea.
9. The 3rd Best of The Best Packaging Award untuk TehBotol Sosro,Category
RGB Drink dari Indonesia Best Packaging Award 2009
10. The 2nd Best of The Best Packaging Award untuk Country Choice Jus Apel,
Category Juice dari Indonesia Best Packaging Award 2009
11. Brand of Choice by Community 2009 untuk TehBotol Sosro dari Indonesia
Consumunity Expo
12. Indonesia Best Brand Platinum Award 2010 untuk TehBotol Sosro Category
Non- carbonated Drink (2002-2010) dari SWA-MARS
13. Indonesia Best Brand Platinum Award 2010 untuk TehBotol Sosro Category
Packaged Ready Drink (2006-2010) dari SWA-MARS
14. Top Brand Award untuk TehBotol Sosro for Ready To Drink Tea-Non Bottled
(Tetrapack) dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting .
15. Top Brand Award untuk Fruit Tea Sosro Ready To Drink Tea- Non Bottled
(Tetrapack) dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting.

2.4 Pengertian Ramah Lingkungan


Ramah lingkungan adalah suatu progam yang tidak menyebabkan dampak
negative terhadap lingkungan sekitar atau dapat di artikan sesuatu yang tidak merusak
alam sekitarnya. Ramah lingkungan juga bertujuan untuk melestarikan bumi kita agar
bumi kita tetap lestari , lingkungan sekitar kita tetap bersih,rapih,indah,dan nyaman, dan
yang terpenting adalah membuat tubuh kita sehat .Bayangkan jika kita tidak ramah
terhadap lingkungan apakah yang terjadi? Yang terjadi pertama adalah kita terserang
penyakit, lingkungan sekitar kita menjadi kumuh dan jorok ,menjadi tempat sarang
nyamuk , menimbulkan bau tidak sedap , lingkungan sekitar kita menjadi tidak terawat
dan merusak alam kita sendiri . Padahal kita hidup di bumi kita yang tercinta ini kita
harus menjaga dan merawatnya agar tetap lestari .
Kita sebagai warga Negara Indonesia seharusnya menyadari akan semua
permasalahan yang ada di Negara kita sendiri bukan menambah permasalahan yang ada
dan akan membuat permasalahan itu tidak terselesaikan secara terus-menerus.
Sebenarnya berbagai macam konflik yang ada di Indonesia itu di sebabkan oleh kurangnya kesadaran manusia akan ramah terhadap lingkungan.
Cara yang mudah agar kita tetap ramah terhadap lingkungan adalah kita harus ikut
berpartisipasi di segala bidang terhadap kegiatan atau progam lingkungan yang
bertujuan positive untuk melestarikan alam. Salah satu-nya berawal dari hal yang kecil
sebagai contoh kita sebagai generasi muda dapat melakukan penanaman pohon di
lingkungan sekitar halaman rumah kita penanaman pohon tersebut bertujuan supaya
sirkulasi udara berganti dan membuat halaman sekitar rumah kita menjadi
rindang,sejuk, dan terlihat indah dan tidak menyebabakan banjir, juga bertujuan untuk
daerah resapan air, jika di daerah pegunungan tidak ada penanaman pohon atau dapat di
sebut juga hutan gundul hal seperti itu dapat meyebebakan daerah resapan air tidak ada
dan mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
Agar sekitar lingkungan kita tidak terkena banjir seperti yang ada di Jakarta,
sebaiknya kita membuang sampah tidak pada saluran pembuangan air karena jika
banyak sampah yang terdapat di saluran pembaungan air , air susah untuk mengalir dari
daerah satu ker daerah yang lainnya dan di maksudkan pada kegiatan ini setiap warga

masyarakat harus membuang sampah pada tembpatnya dan bertujuan untuk


melancarkan pengairan air .
Bila di sekitar kita terdapat pabrik di sarankan kepada pemilik pabrik tersebut
sebaiknya pabrik tersebut membuang limbah pabrik-nya yang tidak ter-pakai lagi dapat
di lakukan dengan cara di buat-kan tempat penampungan tersendiri dan di usahakan
jauh dari tempat pemukiman warga penduduk. Apabila limbah pabrik itu di buang
sekitar pemukiman warga akan menyebabkan pencemaran tanah, pencemaran air, dan
pencemaran udara . akibatnya warga yang berada di daerah tersebut sulit mengolah
tanah untuk di jadikan bahan baku,

menybebakan kelangkaan air bersih untuk

keperluan sehari-hari dan ini berakibat juga jika timbul berbagai penyakit apabila warga
di daerah tersebut mengonsumsi air yang tercemar dari limbah pabrik, limbah pabrik
juga dapat mencemarkan udara yang dapat mengandung gas-gas yang berbahaya dan
mengakibatkan juga terserang penyakit dan membuat sekitar lingkungan itu menjadi
bau yang tidak sedap. Dapat pula di lakukan kegiatan seperti memilahkan jenis sampah,
di usahkan setiap ruma-rumah warga wajib mempunyai tempat sampah pemilah hal ini
di maksudkan untuk memilah-kan sampah organic dan non organic. Seperti jenis-jenis
sampah organic atau sampah yang dapat di daur ulang adalah segala jenis dedaunan
kering. Sedangkan non organic atau sampah yang tidak dapat di daur ulang seperti
logam,plastic,kaca .
Sampah non organic walaupun tidak dapat di daur ulang dengan ke-kratifitasan
kita bisa jadikan suatu barang yang bermanfaat dan berguna seperti hal-nya korek gas
yang sudah tidak dapat terpakai lagi dapat di jadikan suatu miniautur kendaraan
bermotor , sampah plastic juga dapat di jadikan tas,dompet,dan pernak-pernik yang
lainnya. Adapun sampah organic dapat di manfaatkan untuk pembuatan pupuk organic
seperti dedaunan kering,buah yang busuk atau yang sudah tidak termakan lagi. Kegiatan
seperti ini di maksudkan untuk mewujudkan kebersihan di lingkungan sekitar kita dan
memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai lagi .

2.5 SMA Negeri 1 Tuban Sekolah Berbasis Adiwiyata


2.5.1 Pengertian dan Tujuan Adiwiyata
Adiwiyata memiliki pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal
dimana daopat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang
menjadi dasar manusia menuju terciptanya keejahteraan hidup dan menuju cita-cita
pembangunan berkelanjutan. Tujuan Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang
bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang
peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Landasan hukum penyelenggaraan SMA Negeri 1 Tuban berbasis Adiwiyata tercantum
dalam UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Kesepakatan Bersama
Kementrian Negara Lingkungan Hidup Dengan Departemen Pendidikan Nasional KEP
7/MENLH/06/2005 dan Nomor : 05/VI/KB/2005.Program dan kegiatan yang
dikembangkan harus berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi
antara lain : Kebersaaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi
Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
Gambar 2.1 Visi Misi SMA Negeri 1 Tuban

Sumber : data SMA Negeri 1 Tuban

2.5.2 Indikator dan Kriteria Program Adiwiyata SMA


Negeri 1 Tuban
Untuk

mewujudkan

sekolah

yang

Peduli

dan

Berbudaya

Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang


mendukung dilaksanakannya kegiatan pendidikan lingkungan hidup
oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
Program

Adiwiyata

yaitu

partisipatif

dan

berkelanjutan.

Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan


Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.
1.Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan;
2.Kebijakan

sekolah

dalam

mengembangkan

pembelajaran

pendidikan lingkungan hidup


3. Kebijakan peningkatan SDM (tenaga kependidikan dan non
kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup
4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam
5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah
yang bersih dan sehat
6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi
kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.
Untuk

mewujudkan

sekolah

yang

peduli

dan

berbudaya

lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas


pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan
melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai
kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah dalam
mengembangkan kegiatan berbasis partisipatif adalah ;
1.Menciptakan

kegiatan

ekstrakulikuler/kulikuler

di

bidang

lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah;


2.Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh
pihak luar;

3.Membangun

dan

diprakarsai

kegiatan

kemitraan

dalam

pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.


4. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung
Sekolah
Dalam

mewujudkan

sekolah

yang

peduli

dan

berbudaya

lingkungan perlu didukung sarana prasarana yang mencerminkan


upaya

pengelolaan

lingkungan

hidup.

Pengelolaan

dan

pengembangan sarana tersebut meliputi ;


a) 1.Pengembangan fungsi sarana pendukung sekoah yang ada
untuk pendidikan lingkungan hidup;
b) 2.Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di
luar kawasan sekolah;
c) 3.Penghematan sumberdaya alam (air, listrik) dan ATK;
d) 4.Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat;
e) 5.Pengembangan sistem pengelolaan sampah.
Berdasarkan indikator tersebut sekolah peduli dan berbudaya lingkungan,
sejumlah kriteria yang ditetapkan dimaksudkan untuk memudahkan implementasi
Program Adiwiyata sehingga kriteria tersebut perlu dijabarkan agar dipahami oleh
masing-masing pelaksana program. Penjabaran kriteria telah disusun dengan sederhana
dan diharapkan tidak menambah beban bagi sekolah dan warganya dalam mengikuti
Program Adiwiyata. Penjabaran kriteria Program Adiwiyata di buat dalam bentuk
kerangka program dan sekaligus digunakan untuk pengelompokan pencapaian tahapan
Program Adiwiyata.
2.6 Kantin Flora Berbasis Ramah Lingkungan
Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban berdiri pada 1990 yang didesain dengan
konsep kantin sehat, aman, dan ramah lingkungan. Pada Februari 2013 diadakan
pelatihan Implementasi kantin Sehat di SMA Negeri 1 Tuban, dan sebagai pembicara
adalah dr Noor Istichawari, MM selaku Kepala Puskesmas Kebonsari Kecamatan Kota
Tuban. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah meningkatkan kapasitas Kantin

Flora SMA Negeri 1 Tuban, Pelatihan ini diikuti oleh Pengelola Kantin Flora SMA
Negeri 1 Tuban. Kegiatan ini dilanjutkan dengan memantau kesehatan dan keamanaan
makanan dengan melihat langsung proses penyajian makanan dan pembuatan minuman
(jus/es Jeruk) di Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban, dan meninjau produk minuman
kemasan yang dijual di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban. Bahkan Kantin juga pernah
mendapat kunjungan penghargaan dari Menteri dalam negeri Republik Indonesia.

Gambar 2.2 Susunan Pengurus Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban


(Tahun Pelajaran 2015-2016)
PENANGGUNG
PENANGGUNG JAWAB
JAWAB
KEPALA
KEPALA SMA
SMA NEGERI
NEGERI 11 TUBAN
TUBAN
H.
H. SAFIUDDIN
SAFIUDDIN

KETUA
KETUA
KANTIN
KANTIN FLOTRA
FLOTRA SMA
SMA NEGERI
NEGERI 11 TUBAN
TUBAN
TITIK
TITIK WULAN
WULAN M.PD
M.PD
2.
2. SUPRIYATI,
SUPRIYATI, S.PD
S.PD

KETUA
PENGAWAS
EKSTERNAL
MUNTIAMAH
S.PD,I

KETUA
PENGAWAS
INTERNAL
DR. NOOR
ISTICHA

SEKRETARIS
SEKRETARIS

BENDAHARA
BENDAHARA

WILUJENG
WILUJENG RINA
RINA
ASTUTI,
ASTUTI, S.PD
S.PD

MUNIROH,
MUNIROH, S.PD
S.PD

PENGOLAH/PENYAJI

PENGOLAH/PENYAJI

PENGOLAH/PENYAJI

KANTIN

KANTIN

KANTIN

WARUNG MAWAR

WARUNG ANGGREK

WARUNG TULIP

SUMBER: pengurus kantin sma negeri 1 tuban

BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode diartikan sebagai cara teratur
yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelakasaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Sedangkan penelitian adalah pemerikasaan yang teliti; atau penyelidikan; atau kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis
untuk mengembangkan prinsip
Metode berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Methodos yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran penelitian.
Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses
pengumpulan

informasi

mengembangkan

dengan

sebuah

tujuan

meningkatkan,

penyelidikan

atau

memodifikasi

kelompok

atau

penyelidikan.

Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu
pengetahuan.
Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan
untukmelakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Metode

penelitian

pada

dasarnya

merupakan

cara

ilmiah

untuk

mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

3.1 Waktu Penelitian


Tabel 1.1 waktu penelitian

No

Oktober

Keterangan

1 2

1.

Penentuan judul

2.

Pencarian sumber kepustakaan

3.

Wawancara

4.

Pengolahan data dan penyebaran

November
4

angket
5.

Analisis

6.

Pembuatan makalah

`
Sumber: Penulis

Peneliti menggunakan waktu untuk mencari data dan menyelesaikan makalah


penelitian ini dimulai pada minggu pertama bulan Oktober hingga minggu kedua bulan
November. Pada minggu pertama bulan Oktober digunakan peneliti untuk menetukan
judul penelitian. Pada minggu kedua bulan Oktober peneliti melakukan pencarian
sumber kepustakaan, wawancara terhadap Narasumber terpercaya dan sudah mulai
melakukan pengolahan data serta menyebarkan angket.
Pada minggu ketiga bulan Oktober, peneliti masih melakukan pencarian sumber
kepustakaan dan melanjutkan pengolahan data. Pada minggu keempat bulan
Oktober peneliti telah selesai melakukan pengolahan data dan sudah memulai
analisis. Pada minggu pertama bulan November peneliti masih menganalisis dan dan
kembali mencari sumber kepustakaan agar data yang diperoleh jauh lebih akurat serta
sudah memulai penulisan makalah. Pada minggu kedua bulan November , peneliti
kembali melakukan wawancara terhadap beberapa narasumber lain dan kembali
mencari sumber kepustakaan serta menyelesaikan penulisan makalah.

1. Observasi
Teknik observasi menurut Margono (2009:158) adalah pengamatan atau
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Peneliti melakukan studi observasi ke Kantin Flora di SMA Negeri 1 Tuban
2. Teknik wawancara
Menurut Margono (2009:165) adalah alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Peneliti
datang langsung kepada narasumber untuk melakukan wawancara guna memperoleh
data penelitian yaitu :
a. Dra. Titik wulan, M.Pd selaku kepala pengurus Kantin SMA Negeri 1
Tuban
b. Wilujeng Rina Astuti, S.Pd selaku sekretaris Kantin SMA Negeri 1
Tuban
c. Muniroh, M.Pd selaku bendahara kantin SMA Negeri 1 Tuban
d. Indro Birowo M.Pd, selaku ketua tim kunjungan studi ke pabrik PT Sinar
Sosro pada tahun 2013
e. Drh. Emmy Juni Astuti selaku ketua Tim Pendidikan Lingkungan Hidup
sma Negeri 1 Tuban
f. Ibu Wati selaku kepala casier kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
g. Bapak Sugianto selaku pengurus Tata Administrasi

yang

mendokumentasikan kunjungan SMA Negeri 1 Tuban ke PT Sinar Sosro


di Mojokerto
3. Kajian Pustaka
Menurut Suryabrata (2006:65) kajian pustaka merupakan aktivitas membaca
untuk menemukan informasi tentang berbagai hal sebagai dasar yang kuat dalam
penelitian.
Penelitian melakukan kajian pustaka dengan membaca sumber-sumber yang
relevan dengan penelitian diantaranya adalah buku-buku terkait panduan adiwiyata
sekolah, buku tentang pengelolaan kantin sehat, dan beberapa makalah dan jurnal
tentang PT Sinar Sosro.
4. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Kartini Kartono
mengungkapkan bahwa: Angket ialah penyelidikan mengenai suatu masalah yang

banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan jalan mengedarkan


formulir daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk
mendapatkan jawaban (tanggapan respon tertulis seperlunya). Penelitian ini
menggunakan angket yang ditujukan kepada konsumen kantin Flora SMA Negeri 1
Tuban terkait jajanan pangan yang telah dijual. Angket tersebut menggunakan sampel
siswa kelas XI IPA dan XI IPS

Tabel 3.1 Angket Kantin Flora untuk siswa SMA Negeri 1 Tuban

Pertanyaan

Iya

o
1
2

Nyaman kah anda berada di kantin Flora?


Menurut anda apakah fasilitas kantin sudah terjaga

dan terawat dengan baik ?


Apakah anda sudah mendapatkan pelayanan yang

memuaskan dan sesuai dengan harapan anda ?


Apakah prosedur pembayaran di kantin Flora

sudah praktis ?
Menurut anda apakah makanan dan minuman yang
tersedia di kantin adalah makanan dan minuman

yang sehat dan terjamin kebersihannya ?


Apakah harga makanan di kantin sudah sesuai

dengan apa yang andadapat ?


Apakah anda cukup sering mengunjungi kantin

Flora ini?
Apakah Teh Botol Sosro merupakan Minuman

kemasan paling Favorit anda di Katin?


Apakah anda menyukai minuman kemasan yang
dijual di kantin?
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Kualitas keamanan produk minuman Teh Botol Sosro bagi siswa

Tidak

Produk minuman teh botol sosro terbuat dari bahan baku yang ramah
lingkungan, aman dan bebas dari 5P ( pewarna, pengawet, pengenyal, penyedap,
perasa,) sehingga sangat layak untuk dikonsumsi oleh sekolah adiwiyata seperti SMA
Negeri 1 Tuban berbasis kantin flora ramah lingkungan, sebagai berikut:
1.

Teh Wangi Melati (Jasmine tea)

Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih
dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses
pengolahannya menjadi teh kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma
bunga melati. Superior dalam tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut
adalah grade pertama, meskipun standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing
perkebunan. Secara lebih spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan
tertentu antara lain jenis peko, jikeng dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT.
Sinar Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro.
Teh SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni
sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan untuk
melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh SPRR beratnya
adalah 25,5 kg.
2.

Gula pasir

Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula
pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula
pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan
dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk
kesadahannya, gula impor memiliki kesadahan yang rendah dibanding dengan gula
lokal. Hal ini dikarenakan, kesadahan yang tinggi akan membuat warna sirup gula
menjadi keruh dan menimbulkan endapan.
3.

Air

Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah.
Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan
dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.
4.1.2 Proses Pengolahan Teh Botol Sosro
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari data observasi tim kantin flora Sma
negeri 1 Tuban yang pernah melakukan kunjungan ke PT Sosro pada tahun 2013, maa
pengolahan teh botol sosro memiliki alur sebagai berikut :
a) Tahap I : Penyeduhan Teh

Teh kering yang di ekstrak air panas pada temperature 100- 105C. Dengan
volume yang telah ditentukan. Air dimasukkan dengan cara menyemprotkan air
panaslewat atas. Setelah volume air tercapai, ditunggu antara 15 20 menit. Teh wangi
melatidiseduh didalam tangki ekstraksi dengan air yang mendidih yang sudah melalui
filtrasipemanasan. Setelah proses penyeduhan teh selesei, maka Teh Cair Pahit (TCP)
hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos (kadar Tanin TCP setelah disaring
dengancosmos

filter

tinggal

950

1300ppm)

dan

ditampung

di

tangki

percampuran(MixingTank).
b) 4.2.2 Tahap II : Pembuatan Sirup Gula
Gula pasir dimasukkan ke Hopper,kemudian dengan screw conveyor gula
dimasukkan ke dissolver gula. Gula dilarutkan dengan air softener pada temperatur100
5 C. Pada penggunaan jenis gula tertentu ditambahkan activecarbon powder .
Jumlahactivecarbon powder yang ditambahkan sekitar 0,5 kg untuk gula local.
Penyaringan larutan gula dilakukan melalui beberapa tahap yaitu penyaringan
kasar pada hopper screw conveyor, dan penyaringan dengan cosmos filter. Untuk
mengurangikesadahan gula sirup dilewatkan unit softenet. Jika kesadahan belum
mencapai standar,dari softener sirup gula disirkulasikan kembali ke tangki pelarutan
gula. Jika kesadahangula tercapai, sirup gula langsung dimasukkan ke Mix Tank untuk
dicampur dengan TehCair Pahit.

c) .4.2. 3 Tahap III : Percampuran

Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki percampuran hingga


kadar gula untuk Teh Cair Manis (TCM) mencapai standar yang telah ditentukan.
d) 4.2.4 Tahap IV: Pemanasan Teh Cair Manis
Teh Cair Manis (TCM) adalah percampuran antara Teh Cair Pahit (TCP) dengan
sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi (proses pemanasan). Pada proses
ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (Pemanas Tidak Langsung) hingga
mencapai temperatur diatas 90C.
e) 4.2. 5 Tahap V : Pengisian Dalam Botol

Dari unit pasteurisasi ini TCM di pompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun
ini,TCM dengan temperatur di atas 90C diisi ke dalam botol panas yang sudah dicuci
dan steril sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup,
diangkutdan dibiarkan dingin.
4.1.3 Kualitas Produk Teh Botol Sosro
Dalam hal pemilihan bahan PT. Sinar Sosro sangatlah teliti agar teh yang
dihasilkan memiliki kualitas yang baik baik dari teh hijau,gula pasir dan air. Air yang
digunakan adalah air dari sumur dengan kedalaman 150m dan diolah dengan teknik
proses pengolahan air atau Unit Water Treatment dan proses pengolahan uap panas atau
Unit Boiler. Proses ini bertujuan untuk mensterilisasikan air sehingga bakterinya hilang
dan musnah. Hal ini mutlak diperlukan agar memenuhi syarat mutu sebagai bahan baku.
Tehnya juga terpilih karena hanya pucuknya yang diambil. Kemudian teh itu
dikeringkan dan dimasukkan ke dalam bungkus kemudian dikirim ke pabrik-pabrik.
Proses pemasakan teh dengan menggunakan air baku dari tangki Buffer terjadi pada unit
Kitchen, dimana sistem yang digunakan adalah sistem batch yaitu proses pengolahan
berkesinambungan dengan prosedur masukan yang bervariasi dengan beberapa
keuntungan seperti proses tidak mudah berhenti oleh kerusakan satu buah mesin, mesin

yang digunakan bersifat general purpose serta mudah beradaptasi dengan perubahan
permintaan pasar.
Kemudian untuk gula murni, agar mendapatkan larutan gula murni, dilakukan
proses penyaringan melalui dua sistem yaitu penyaringan kasar sebagai pemisahan awal
larutan sirup dari partikel atau kotoran kemudian disaring melalui cosmos filter. Hal ini
bertujuan untuk menyerap partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari larutan
sirup. Setelah itu dilakukan pemerikasaan mutu meliputi kadar gula dan kesadahan,
dimana keduanya sangat penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Sebelum dikemas, dilakukan pemeriksaan mutu akhir Teh Cair Manis yang
meliputi kadar tanin dan kadar gula. Lalu pengisian Teh Cair Manis melalui sistem hot
filling untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Kemudian dilakukan proses pasteurisasi
yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang masih ada tanpa terjadi
kehilangan flavor alami teh secara berlebih sehingga dapat memperpanjang umur
simpan produk. Proses ini dilakukan baik pada produk teh cair maupun pada pengemas
botol secara terpisah. Kemudian untuk sistem pembotolan digunakan teknik Bottling
Line. Bottling Line merupakan sistem pembotolan yang menggunakan mesin serba
otomatis sehingga produk yang dihasilkan dapat terjamin kualitasnya.
Tahap akhir pemeriksaan mutu dilakukan melalui pengambilan produk inkubasi
dalam setiap batch yang meliputi pemeriksaan fisik, kimia dan mikrobiologis.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk kejernihan ,warna dan aroma teh. Pemeriksaan kimia
untuk kadar gula, kadar tanin dan pH sedangkan pemeriksaan mikrobiologis untuk
mengetahui keberadaan mikroorganisme kontaminan. Produk yang telah memenuhi
syarat mutu ini siap untuk di-release dan dipasarkan sampai ke tangan konsumen.
Setelah lulus uji kontrol produk dijual dan didistribusikan ke toko - toko. Perusahaan
menangani limbah agar tidak merusak lingkungan dengan cara mensterilisasi limbah
sampai menjadi air bersih untuk ikan, dan ampas teh dijadikan pupuk lalu dibagikan
kepada penduduk.
4.2 Kontribusi teh botol sosro mewujudkan kantin Flora yang sehat dan ramah
lingkungan di SMA Negeri 1 Tuban

Sebagai upaya mewujudkan kantin yang sehat dan ramah lingkungan, SMA Negeri
1 Tuban menentukan beberapa kebijakan keamanan pangan di kantin Flora, diantaranya:
1.

Memilih produk minuman kemasan non plastik melalui Teh Botol Sosro
Kantin tidak menggunkan kemasan makan tidak ramah lingkungan

seperti

plastik, sterofom, aluminium foil. Produk minuman teh botol sosro dipilih
sebagai minuman utama kantin Flora dikarenakan kemasan teh botol
menggunakan bahan non plastik yakni beling atau sering disebut RGB
(Returnable Glass Bottle) sehingga tidak perlu mendaur ulang limbah sampah
yang dihasilkan. Selain itu botol kaca dapat digunakan kembali (reuse).
2.

Kantin Flora memilih produk minuman The Botol Sosro yang tidak mengandung
pengawet, pewarna, perasa yang tidak sesuai standar kesehatan.
Kantin Flora bersama teh botol sosro mewujudkan kantin yang ramah

lingkungan dan sehat karena produk minuman the botol sosro tidak menggunakan bahan
pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu The botol sosro sangat
dinimkati oleh siswa sebagai minuman segar kemasan yang praktis namun sehat. Teh
botol Sosro tidak memerlukan bahan pengawet, karena teh-nya dikemas dalam botol
yang telah melewati pencucian air panas selama 20 menit dan botolnya tertutup rapat
hingga kedap udara, hasilnya, teh tetap segar dan terjaga kualitas-nya.
3. Mengadakan Studi edukasi dan kunjungan di PT Sinar sosro
Pada tahun 2013 PT Sinar Sosro memberikan kesempatan bagi SMA Negeri 1
Tuban untuk melakukan research dan kunjungan pabrik untuk melihat secara langsung
proses produksi The Botol Sosro yang selama ini menjadi minuman favorit siswa-siswi
di kantin Flora. Hal ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi atas keberhasilan
Kantin Flora menjadikan the botol sosro sebagai minuman kemasan yang penjualannya
selalu diatas rata-rata omset dan telah lebih 20 tahun kantin Flora menggunakan produk
sosro.
Gambar 4.1

Tim pengelola Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban berkunjung ke Pabrik PT Sinar Sosro
di Mojokerto

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Tuban

Gambar 4.2
Seminar produk PT Sinar Sosro bersama guru Pembina kantin Flora SMA Negeri 1
Tuban

Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 1 Tuban

1. Peningkatan Kualitas pengelolaan Sarana dan Prasarana yang ramah


Lingkungan di Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
Pemeliharaan sarana prasarana kantin yang ramah lingkungan sesuai fungsinya telah
diterapkan di kantin Flora, seperti : ruangan kantin yang luas dan terbuka (5x6m 2), meja
dan kursi yang cukup, - kantin terdapat tempat cuci tangan (wastafel), ventilasi udara
yang cukup, pemeliharaan tanaman penghijau ruangan, serta menggunakan paving
blok/rumput.

Selain itu tersedianya unsur mekanisme pengelolaan dan Pemeliharaan Sarana yang
baik menjadi sasaran utama pengelolaan kantin Flora seperti penangung jawab kantin,
tata tertib, pelaksana, pengawasan, dan pedagang telah diorganisir secara sistematis
melalui struktur organisasi kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban. Efisiensi pemakaian air,
listrik, dan alat tulis kantor juga diperhatikan guna kelancaran pengelola kantin dalam
melayani kebutuhan siswa.
Beberapa cara terpenting yang dilakukan kantin Flora dalam mewujudkan kantin
sehat dan ramah lingkungan adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan kantin
sehat. Agar siswa semakin tertib dalam melaksanakan kegiatan jual-beli, maka kepala
pengelola kantin mengeluarkan kebijakan berupa pembelian kupon pengganti uang.
Jadi jika siswa memesan makanan ke pedagang di kantin maka harus memberikan
kupon makanan yang diperoleh setelah membayar harga makanan tersebut di kasir
kantin Flora. Langkah ini dapat meminimalisir kesalahan pedagang dalam memberika
uang kembalian apabila siswa yang antre membeli di jam istirahat jumlahnya sangat
banyak, karena semua pembayaran sudah tertib melalui satu pintu yaitu kasir. Atas
keberhasilan penyelenggaraan kantin yang baik tersebut maka kantin Flora SMA Negeri
1 Tuban mendapatkan pengakuan mutu certification international
Gambar 4.3 Sertifikat Kantin Flora

Sumber: kantin Flora SMAN 1 Tuban

4.3 Respon siswa terhadap kantin Flora dan produk minuman Teh Botol Sosro
di SMA Negeri 1 Tuban
Grafik 4.1
Respon siswa terhadap mutu kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

Sumber : Data yang diolah


Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kantin Flora SMA
Negeri 1 Tuban memiliki peranan penting untuk memenuhi kebutuhan siswa
terutama pada jam makan siang. Dari segi fasilitas yang tersedia, tingkat
kenyamanan, pelayanan, kelayakan makanan dan kebersihannya, kantin sudah
dianggap memenuhi syarat karena banyaknya respon positif dari responden. Dari
segi minuman kemasan yang dijual dalam hal ini the botol sosro mendapatkan
jumlah tertinggi sebagai minuman favorit siswa.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Produk minuman teh botol sosro terbuat dari bahan baku yang ramah
lingkungan, aman dan bebas dari 5P ( pewarna, pengawet, pengenyal, penyedap,
perasa) sehingga sangat layak untuk dikonsumsi oleh sekolah adiwiyata seperti
SMA Negeri 1 Tuban berbasis kantin flora ramah lingkungan
2. Kantin Flora bersama teh botol sosro mewujudkan kantin yang ramah
lingkungan dan sehat karena produk minuman teh botol sosro tidak
menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu
The botol sosro sangat dinimkati oleh siswa sebagai minuman segar kemasan
yang praktis namun sehat.
3. PT Sinar Sosro memberikan kesempatan bagi SMA Negeri 1 Tuban untuk
melakukan research dan kunjungan pabrik untuk melihat secara langsung proses
produksi Teh Botol Sosro yang selama ini menjadi minuman favorit siswa-siswi
di kantin Flora. Hal ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi atas
keberhasilan kantin Flora menjadikan teh botol sosro sebagai minuman kemasan
yang penjualannya selalu diatas rata-rata omset penjualan. Oleh karena itu,
edukasi yang dilakukan PT Sosro tersebut sangat positif dan terus
diselenggarakan konsumen semakin yakin dengan kualitas teh botol sosro
sebagai partner produk minuman sehat di kantin ramah lingkungan seperti
kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban.
B. SARAN
1. Seiring dengan kondisi bumi yang mulai menurun, manusia menggunakan
kemampuan berpikirnya untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Salah satu
upayanya adalah penggunaan teknologi ramah lingkungan
2. Seluruh siswa harus disiplin menjadi sarana dan prasarana yang disediakan di
kantin Flora SMAN Negeri 1 TUBAN
3. Beberapa harga makanan hendaknya disepakati yakni Rp. 5000 dan tidak boleh
lebih agar makanan dan minuman tersebut dijangkau oleh daya beli siswa,
namun harga soto mencapai Rp. 6000 sehingga lebih baik di sama ratakan

4. PT Sinar Sosro tidak hanya memberikan studi observasi kepada bapak/ ibu guru
maupun pengelola kantin Flora sebagai kantin sehat dan ramah lingkungan di
SMA Negeri 1 Tuban, namun juga memberikan penyuluhan dan sosialisasi
kepada siswa-siswi sebagai pelanggan setia Teh botol sosro, atau mengadakan
even yang bermuatan edukatif misalnya dengan memberikan dukungan berupa
kompetisi yang diikuti oleh siswa, memberikan kebijaksanaan keuangan
(korting) dapat mendorong berkembangnya program kantin, karena dapat
menarik pembeli atau bahkan memberikan beasiswa sebagai bentuk dukungan
kepada pendidikan di Indonesia dan sebagai kepedulian terhadap partner usaha
di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban

Daftar pustaka

Badan POM RI. 2012.Bimtek Komunikasi, Informasi, dan edukasi (KIE) keamanan
pangan jajan anak sekolah di 33 Provinsi

Cahyadi, W.(2008). Bahan Tambahan Pangan,Jakarta : PT Bumi Aksara


Depdiknas. 2007. Manajemen Layanan Khusus: materi diklat pembinaan kompetensi

Badan POM RI. 2012. Direktorat Surveilan dan penyuluhan keamanan pangan Deputi
Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan berbahaya
Danusaputro, Munadjat.19981.Hukum Lingkungan.Jakarta:Bina Cipta
Khaelany.1996.Islam Kependudukan dan Lingkungan Hidup.Jakarta:Rineka Cipta
Nuraida, L (2008) Menuju Kantin Sehat di Sekolah, Jakarta : PUSJAS.ekolah/kepala
sekolah). Jakarta.
Sumarwoto,Otto. 1926, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembagunan, Jakarta: intan
sejati klaten
Situs Web:http://pii.or.id/ekologi-dan-teknologi-ramah-lingkungan.html
http://www.google.co.id/imgres

http://kepophobia.wordpress.com/2012/06/21/kantin-antara-regulasi-dan-aspirasi-2/

Anda mungkin juga menyukai