Disusun untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Jambore UKS Tingkat
Provinsi Jawa Timur 2015
Oleh :
Siti Zaenatul Umaroh, S.Pd,Gr
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Siswa UKS
Mengetahui
Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Tuban
Drs. H. Safiuddin
Pembina Tk.I
NIP. 195610271985031006
MOTTO
Penulis
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulis
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah 2015 ini dengan judul
Peningkatan Pengetahuan Kebersihan Organ Reproduksi Siswa Putri SMA
Negeri 1 Tuban melalui Tutor Sebaya oleh Kader Kesehatan Remajadengan
lancar.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan,
asuhan, dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada,
1. Keluarga tercinta, terutama kedua orang tua dan saudara-saudara penulis yang telah
memberikan dukungan, semangat, dan bantuan baik moral, materi, ataupun
2.
3.
4.
5.
6.
spiritual.
Bapak Drs.H.Safiuddin selaku Kepala SMA Negeri 1 Tuban.
Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Tuban.
Bapak dan Ibu Pembina UKS Kabupaten Tuban
Bapak dan Ibu Rekan Pembina UKS SMA Negeri 1 Tuban.
Kepada rekan guru yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan nyata
ataupun semangat.
7. Serta pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna
menambah wawasan penulis dikesempatan mendatang. Akhirnya, karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat.
Tuban, 7 November 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teh merupakan minuman segar yang telah dikenal luas di seluruh dunia dan
menjadi ikon minuman masyarakat asia . Tanaman teh telah dibudidayakan di Asia
selama ribuan tahun, dan telah menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi Asia. Teh
memiliki kandungan antioksidan yang berguna menangkap radikal bebas dalam tubuh,
mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh, menurunkan kadar kolesterol,
menurunkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah. Khasiat teh yang kaya akan
manfaat kesehatan tersebut menarik minat para pelaku usaha yang jeli membaca
peluang bisnis minuman sehat dan aman dikonsumsi untuk meproduksi teh siap minum
dalam bentuk kemasan namun tetap fresh. Inovasi produk teh kemasan pertama kali di
Indonesia dan di dunia dipelopori oleh PT. Sinar Sosro.
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro
industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun
teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh
Botol dengan ciri khas teh asli dan menawarkan kualitas produknya dalam menarik
minat beli konsumen yang sangat memperhatikan kesehatan, yakni minuman teh bebas
5P (tanpa bahan pengawet, pewarna, pengenyal, perasa, penyedap). Sebagai bentuk
kontribusi PT Sinar Sosro dalam membangun masyarakat Indonesia sehat, maka PT
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh
untuk meminum teh dalam kemasan botol.
Proses edukasi dan pemasaran teh botol sosro mendapat sambutan yang baik
dari masyarakat, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol
yang dapat memberikan kesegaran dan manfaat kesehatan bagi masyarakat sekaligus
menjawab tantangan besar yang dihadapi terkait dengan banyaknya produk makanan
dan minuman yang mengandung bahan-bahan yang tidak layak dikonsumsi dan
berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, limbah hasil proses makanan dan minuman juga
banyak mencemari lingkungan yang bersdampak buruk terhadap keseimbangan alam.
Pangan yang sehat dan aman bagi anak sekolah dipengaruhi oleh kantin yang sehat
sert5a memenuhi syarat dari BPOM. Kantin yang baik perlu memperhatikan kualitas
jajanan pangan yang tersedia.
Kantin Flora merupakan tempat dimana segenap warga SMA Negeri 1 Tuban
dapat membeli pangan jajanan yang meliputi pangan siap saji dan pangan olahan yang
bertujuan memberikan kontribusi positif bagi pelayanan pemenuhan kebutuhan pangan
aman terutama serta menunjang kebutuhan gizi bagi pertumbuhan siswa-siswi SMA
Negeri 1 Tuban. Kantin tersebut di desain dengan konsep ramah lingkungan yang
berkomitmen menunjang pengetahuan tentang keamanan pangan dan gizi yang
dipelajari di sekolah.
Kantin Flora mengajarkan pada siswa untuk menerapkan standar kebersihan
dalam menangani, menghindari bahan makanan dan minuman yang mengancam
keamanan pangan baik bahaya fisik, biologi maupun kimiawi, menyajikan pangan
dalam kehidupan sehari-hari serta menunjang pendidikan kewirausahaan siswa sejak
dini bila proses yang ada di kantin dapat menarik perhatian siswa dan menyediakan
pangan jajanan dengan harga yang wajar. Upaya pelayanan tersebut sesuai dengan visidan Misi SMA Negeri 1 Tuban sebagai sekolah Adiwiyata yang unggul, peduli dan
berbudaya lingkungan.
Perilaku pedagang dan pengelola terhadap proses produksi jajanan yang tersedia
di kantin harus mampu menyediakan jajanan yang aman bagi anak. Selain itu pengelola
kantin perlu memperhatikan perawatan alat produksi serta limbah produk tersebut.
Salah satu produk minuman yang dijual di kantin Flora Sman Negeri 1 Tuban adalah teh
botol sosro. Teh botol sosro dipercaya oleh kantin Flora sebagai minuman kemasan
utama yang dikonsumsi siswa lebih dari 20 Tahun.
Alasan pemilihan Teh botol sosro sebagai minuman utama yang dikonsumsi
siswa-siswi di kantin Flora tersebut menarik minat penulis untuk mengangkat
judulBersama Teh Botol Sosro Mewujudkan Kantin Flora Sehat dan Ramah
Lingkungan di SMA Negeri 1 Tuban
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah produk teh botol sosro aman dikonsumsi bagi siswa ?
2. Bagaimana kontribusi teh botol sosro mewujudkan kantin Flora yang sehat dan ramah
lingkungan di SMA Negeri 1 Tuban ?
3. Bagaimana respon siswa terhadap mutu Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kualitas produk teh botol sosro
2. Untuk mengetahui pengelolaan kantin Flora di SMA Negeri 1 Tuban berbasis kantin
sehat dan ramah lingkungan
3. Untuk mengetahui kontribusi teh botol sosro terhadap pemenuhan kebutuhan
konsumsi siswa di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
4. Untuk mengetahui respon siswa SMA N I Tuban terhadap produk teh botol sosro dan
jajanan pangan di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengidentifikasi kualitas produk teh botol sosro
2. Mengetahui pengelolaan kantin Flora di SMA Negeri 1 Tuban berbasis kantin sehat
dan ramah lingkungan
3. Mengidentifikasi kontribusi teh botol sosro terhadap pemenuhan kebutuhan konsumsi
siswa di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
4. Mengetahui respon siswa SMA N I Tuban terhadap produk teh botol sosro dan
jajanan pangan di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
waktu yang diperlukan untuk penyeduhan. Tergantung pada budaya, minuman dapat
dikonsumsi langsung, atau disajikan dengan berbagai bahan tambahan seperti susu,
krim, madu, gula, atau lemon.
2.2 Berdirinya Teh Botol Sosro
Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa
Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek Teh Cap Botol.
Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke
Jakarta dengan melakukan strategi (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta
dengan cara datang ke pasar-pasar untuk memasak dan menyeduh teh langsung di
tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada pengunjung yang
ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas
dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin
mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam
panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak
terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama
perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih
berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas
kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat
pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu
tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Tahun 1969, diputuskan untukmenjual
minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama
Teh botol diambil dari tehseduh merek The Cap Botol, yang saat itu sudah mulai
terkenal di Jakarta dan Sosro dari nama keluarga pendirinya yakni Sosrodjojo
Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudarasaudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari
usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru.
Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan
mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling. Pada
tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi mendaftarkan
perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya
Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi yang juga merupakan lokasi pabrik
pertama Tehbotol Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam kemasan
yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT. Sinar Sosro memiliki 10 Pabrik yang
tersebar di Indonesia yaitu di wilayah, Deli serdang (Medan), Palembang, Cakung
(Jakarta), Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Bali dan Mojokerto.
2.3 Produk-produk PT Sinar Sosro
Dengan menggunakan mesin berteknologi canggih dari jerman yang merupakan
pabrik the siap minum pertama di Indonesia dan juga didunia PT Sinar Sosro
mengembangkan inovasi produk-produk diantaranya =
Returnable Glass Bottling (RGB)
1. The botol sosro
2. Fruit Tea botol
3. Tebs botol
One way Product (OWP)
4. The botol kotak
5. Fuit tea Genggam
6. Fruit tea Can
7. Fruit tea Big
8. Happy Jus
Air minum dalam kemasan
9. Prim-a
10. Fresco
PT Sinar Sosro mengantongi sertifikat diantaranya =
1. Sertifikat ISO 9001: 2000, yaitu sertifikat system management mutu untuk
menjamin kualitas pengolahan dan hasil produksi
keperluan sehari-hari dan ini berakibat juga jika timbul berbagai penyakit apabila warga
di daerah tersebut mengonsumsi air yang tercemar dari limbah pabrik, limbah pabrik
juga dapat mencemarkan udara yang dapat mengandung gas-gas yang berbahaya dan
mengakibatkan juga terserang penyakit dan membuat sekitar lingkungan itu menjadi
bau yang tidak sedap. Dapat pula di lakukan kegiatan seperti memilahkan jenis sampah,
di usahkan setiap ruma-rumah warga wajib mempunyai tempat sampah pemilah hal ini
di maksudkan untuk memilah-kan sampah organic dan non organic. Seperti jenis-jenis
sampah organic atau sampah yang dapat di daur ulang adalah segala jenis dedaunan
kering. Sedangkan non organic atau sampah yang tidak dapat di daur ulang seperti
logam,plastic,kaca .
Sampah non organic walaupun tidak dapat di daur ulang dengan ke-kratifitasan
kita bisa jadikan suatu barang yang bermanfaat dan berguna seperti hal-nya korek gas
yang sudah tidak dapat terpakai lagi dapat di jadikan suatu miniautur kendaraan
bermotor , sampah plastic juga dapat di jadikan tas,dompet,dan pernak-pernik yang
lainnya. Adapun sampah organic dapat di manfaatkan untuk pembuatan pupuk organic
seperti dedaunan kering,buah yang busuk atau yang sudah tidak termakan lagi. Kegiatan
seperti ini di maksudkan untuk mewujudkan kebersihan di lingkungan sekitar kita dan
memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai lagi .
mewujudkan
sekolah
yang
Peduli
dan
Berbudaya
Adiwiyata
yaitu
partisipatif
dan
berkelanjutan.
sekolah
dalam
mengembangkan
pembelajaran
mewujudkan
sekolah
yang
peduli
dan
berbudaya
kegiatan
ekstrakulikuler/kulikuler
di
bidang
3.Membangun
dan
diprakarsai
kegiatan
kemitraan
dalam
mewujudkan
sekolah
yang
peduli
dan
berbudaya
pengelolaan
lingkungan
hidup.
Pengelolaan
dan
Flora SMA Negeri 1 Tuban, Pelatihan ini diikuti oleh Pengelola Kantin Flora SMA
Negeri 1 Tuban. Kegiatan ini dilanjutkan dengan memantau kesehatan dan keamanaan
makanan dengan melihat langsung proses penyajian makanan dan pembuatan minuman
(jus/es Jeruk) di Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban, dan meninjau produk minuman
kemasan yang dijual di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban. Bahkan Kantin juga pernah
mendapat kunjungan penghargaan dari Menteri dalam negeri Republik Indonesia.
KETUA
KETUA
KANTIN
KANTIN FLOTRA
FLOTRA SMA
SMA NEGERI
NEGERI 11 TUBAN
TUBAN
TITIK
TITIK WULAN
WULAN M.PD
M.PD
2.
2. SUPRIYATI,
SUPRIYATI, S.PD
S.PD
KETUA
PENGAWAS
EKSTERNAL
MUNTIAMAH
S.PD,I
KETUA
PENGAWAS
INTERNAL
DR. NOOR
ISTICHA
SEKRETARIS
SEKRETARIS
BENDAHARA
BENDAHARA
WILUJENG
WILUJENG RINA
RINA
ASTUTI,
ASTUTI, S.PD
S.PD
MUNIROH,
MUNIROH, S.PD
S.PD
PENGOLAH/PENYAJI
PENGOLAH/PENYAJI
PENGOLAH/PENYAJI
KANTIN
KANTIN
KANTIN
WARUNG MAWAR
WARUNG ANGGREK
WARUNG TULIP
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode diartikan sebagai cara teratur
yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelakasaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Sedangkan penelitian adalah pemerikasaan yang teliti; atau penyelidikan; atau kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis
untuk mengembangkan prinsip
Metode berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Methodos yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran penelitian.
Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses
pengumpulan
informasi
mengembangkan
dengan
sebuah
tujuan
meningkatkan,
penyelidikan
atau
memodifikasi
kelompok
atau
penyelidikan.
Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu
pengetahuan.
Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan
untukmelakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Metode
penelitian
pada
dasarnya
merupakan
cara
ilmiah
untuk
mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.
No
Oktober
Keterangan
1 2
1.
Penentuan judul
2.
3.
Wawancara
4.
November
4
angket
5.
Analisis
6.
Pembuatan makalah
`
Sumber: Penulis
1. Observasi
Teknik observasi menurut Margono (2009:158) adalah pengamatan atau
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Peneliti melakukan studi observasi ke Kantin Flora di SMA Negeri 1 Tuban
2. Teknik wawancara
Menurut Margono (2009:165) adalah alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Peneliti
datang langsung kepada narasumber untuk melakukan wawancara guna memperoleh
data penelitian yaitu :
a. Dra. Titik wulan, M.Pd selaku kepala pengurus Kantin SMA Negeri 1
Tuban
b. Wilujeng Rina Astuti, S.Pd selaku sekretaris Kantin SMA Negeri 1
Tuban
c. Muniroh, M.Pd selaku bendahara kantin SMA Negeri 1 Tuban
d. Indro Birowo M.Pd, selaku ketua tim kunjungan studi ke pabrik PT Sinar
Sosro pada tahun 2013
e. Drh. Emmy Juni Astuti selaku ketua Tim Pendidikan Lingkungan Hidup
sma Negeri 1 Tuban
f. Ibu Wati selaku kepala casier kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
g. Bapak Sugianto selaku pengurus Tata Administrasi
yang
Tabel 3.1 Angket Kantin Flora untuk siswa SMA Negeri 1 Tuban
Pertanyaan
Iya
o
1
2
sudah praktis ?
Menurut anda apakah makanan dan minuman yang
tersedia di kantin adalah makanan dan minuman
Flora ini?
Apakah Teh Botol Sosro merupakan Minuman
4.1 Kualitas keamanan produk minuman Teh Botol Sosro bagi siswa
Tidak
Produk minuman teh botol sosro terbuat dari bahan baku yang ramah
lingkungan, aman dan bebas dari 5P ( pewarna, pengawet, pengenyal, penyedap,
perasa,) sehingga sangat layak untuk dikonsumsi oleh sekolah adiwiyata seperti SMA
Negeri 1 Tuban berbasis kantin flora ramah lingkungan, sebagai berikut:
1.
Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih
dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses
pengolahannya menjadi teh kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma
bunga melati. Superior dalam tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut
adalah grade pertama, meskipun standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing
perkebunan. Secara lebih spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan
tertentu antara lain jenis peko, jikeng dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT.
Sinar Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro.
Teh SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni
sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan untuk
melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh SPRR beratnya
adalah 25,5 kg.
2.
Gula pasir
Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula
pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula
pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan
dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk
kesadahannya, gula impor memiliki kesadahan yang rendah dibanding dengan gula
lokal. Hal ini dikarenakan, kesadahan yang tinggi akan membuat warna sirup gula
menjadi keruh dan menimbulkan endapan.
3.
Air
Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah.
Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan
dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.
4.1.2 Proses Pengolahan Teh Botol Sosro
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari data observasi tim kantin flora Sma
negeri 1 Tuban yang pernah melakukan kunjungan ke PT Sosro pada tahun 2013, maa
pengolahan teh botol sosro memiliki alur sebagai berikut :
a) Tahap I : Penyeduhan Teh
Teh kering yang di ekstrak air panas pada temperature 100- 105C. Dengan
volume yang telah ditentukan. Air dimasukkan dengan cara menyemprotkan air
panaslewat atas. Setelah volume air tercapai, ditunggu antara 15 20 menit. Teh wangi
melatidiseduh didalam tangki ekstraksi dengan air yang mendidih yang sudah melalui
filtrasipemanasan. Setelah proses penyeduhan teh selesei, maka Teh Cair Pahit (TCP)
hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos (kadar Tanin TCP setelah disaring
dengancosmos
filter
tinggal
950
1300ppm)
dan
ditampung
di
tangki
percampuran(MixingTank).
b) 4.2.2 Tahap II : Pembuatan Sirup Gula
Gula pasir dimasukkan ke Hopper,kemudian dengan screw conveyor gula
dimasukkan ke dissolver gula. Gula dilarutkan dengan air softener pada temperatur100
5 C. Pada penggunaan jenis gula tertentu ditambahkan activecarbon powder .
Jumlahactivecarbon powder yang ditambahkan sekitar 0,5 kg untuk gula local.
Penyaringan larutan gula dilakukan melalui beberapa tahap yaitu penyaringan
kasar pada hopper screw conveyor, dan penyaringan dengan cosmos filter. Untuk
mengurangikesadahan gula sirup dilewatkan unit softenet. Jika kesadahan belum
mencapai standar,dari softener sirup gula disirkulasikan kembali ke tangki pelarutan
gula. Jika kesadahangula tercapai, sirup gula langsung dimasukkan ke Mix Tank untuk
dicampur dengan TehCair Pahit.
Dari unit pasteurisasi ini TCM di pompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun
ini,TCM dengan temperatur di atas 90C diisi ke dalam botol panas yang sudah dicuci
dan steril sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup,
diangkutdan dibiarkan dingin.
4.1.3 Kualitas Produk Teh Botol Sosro
Dalam hal pemilihan bahan PT. Sinar Sosro sangatlah teliti agar teh yang
dihasilkan memiliki kualitas yang baik baik dari teh hijau,gula pasir dan air. Air yang
digunakan adalah air dari sumur dengan kedalaman 150m dan diolah dengan teknik
proses pengolahan air atau Unit Water Treatment dan proses pengolahan uap panas atau
Unit Boiler. Proses ini bertujuan untuk mensterilisasikan air sehingga bakterinya hilang
dan musnah. Hal ini mutlak diperlukan agar memenuhi syarat mutu sebagai bahan baku.
Tehnya juga terpilih karena hanya pucuknya yang diambil. Kemudian teh itu
dikeringkan dan dimasukkan ke dalam bungkus kemudian dikirim ke pabrik-pabrik.
Proses pemasakan teh dengan menggunakan air baku dari tangki Buffer terjadi pada unit
Kitchen, dimana sistem yang digunakan adalah sistem batch yaitu proses pengolahan
berkesinambungan dengan prosedur masukan yang bervariasi dengan beberapa
keuntungan seperti proses tidak mudah berhenti oleh kerusakan satu buah mesin, mesin
yang digunakan bersifat general purpose serta mudah beradaptasi dengan perubahan
permintaan pasar.
Kemudian untuk gula murni, agar mendapatkan larutan gula murni, dilakukan
proses penyaringan melalui dua sistem yaitu penyaringan kasar sebagai pemisahan awal
larutan sirup dari partikel atau kotoran kemudian disaring melalui cosmos filter. Hal ini
bertujuan untuk menyerap partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari larutan
sirup. Setelah itu dilakukan pemerikasaan mutu meliputi kadar gula dan kesadahan,
dimana keduanya sangat penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Sebelum dikemas, dilakukan pemeriksaan mutu akhir Teh Cair Manis yang
meliputi kadar tanin dan kadar gula. Lalu pengisian Teh Cair Manis melalui sistem hot
filling untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Kemudian dilakukan proses pasteurisasi
yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang masih ada tanpa terjadi
kehilangan flavor alami teh secara berlebih sehingga dapat memperpanjang umur
simpan produk. Proses ini dilakukan baik pada produk teh cair maupun pada pengemas
botol secara terpisah. Kemudian untuk sistem pembotolan digunakan teknik Bottling
Line. Bottling Line merupakan sistem pembotolan yang menggunakan mesin serba
otomatis sehingga produk yang dihasilkan dapat terjamin kualitasnya.
Tahap akhir pemeriksaan mutu dilakukan melalui pengambilan produk inkubasi
dalam setiap batch yang meliputi pemeriksaan fisik, kimia dan mikrobiologis.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk kejernihan ,warna dan aroma teh. Pemeriksaan kimia
untuk kadar gula, kadar tanin dan pH sedangkan pemeriksaan mikrobiologis untuk
mengetahui keberadaan mikroorganisme kontaminan. Produk yang telah memenuhi
syarat mutu ini siap untuk di-release dan dipasarkan sampai ke tangan konsumen.
Setelah lulus uji kontrol produk dijual dan didistribusikan ke toko - toko. Perusahaan
menangani limbah agar tidak merusak lingkungan dengan cara mensterilisasi limbah
sampai menjadi air bersih untuk ikan, dan ampas teh dijadikan pupuk lalu dibagikan
kepada penduduk.
4.2 Kontribusi teh botol sosro mewujudkan kantin Flora yang sehat dan ramah
lingkungan di SMA Negeri 1 Tuban
Sebagai upaya mewujudkan kantin yang sehat dan ramah lingkungan, SMA Negeri
1 Tuban menentukan beberapa kebijakan keamanan pangan di kantin Flora, diantaranya:
1.
Memilih produk minuman kemasan non plastik melalui Teh Botol Sosro
Kantin tidak menggunkan kemasan makan tidak ramah lingkungan
seperti
plastik, sterofom, aluminium foil. Produk minuman teh botol sosro dipilih
sebagai minuman utama kantin Flora dikarenakan kemasan teh botol
menggunakan bahan non plastik yakni beling atau sering disebut RGB
(Returnable Glass Bottle) sehingga tidak perlu mendaur ulang limbah sampah
yang dihasilkan. Selain itu botol kaca dapat digunakan kembali (reuse).
2.
Kantin Flora memilih produk minuman The Botol Sosro yang tidak mengandung
pengawet, pewarna, perasa yang tidak sesuai standar kesehatan.
Kantin Flora bersama teh botol sosro mewujudkan kantin yang ramah
lingkungan dan sehat karena produk minuman the botol sosro tidak menggunakan bahan
pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu The botol sosro sangat
dinimkati oleh siswa sebagai minuman segar kemasan yang praktis namun sehat. Teh
botol Sosro tidak memerlukan bahan pengawet, karena teh-nya dikemas dalam botol
yang telah melewati pencucian air panas selama 20 menit dan botolnya tertutup rapat
hingga kedap udara, hasilnya, teh tetap segar dan terjaga kualitas-nya.
3. Mengadakan Studi edukasi dan kunjungan di PT Sinar sosro
Pada tahun 2013 PT Sinar Sosro memberikan kesempatan bagi SMA Negeri 1
Tuban untuk melakukan research dan kunjungan pabrik untuk melihat secara langsung
proses produksi The Botol Sosro yang selama ini menjadi minuman favorit siswa-siswi
di kantin Flora. Hal ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi atas keberhasilan
Kantin Flora menjadikan the botol sosro sebagai minuman kemasan yang penjualannya
selalu diatas rata-rata omset dan telah lebih 20 tahun kantin Flora menggunakan produk
sosro.
Gambar 4.1
Tim pengelola Kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban berkunjung ke Pabrik PT Sinar Sosro
di Mojokerto
Gambar 4.2
Seminar produk PT Sinar Sosro bersama guru Pembina kantin Flora SMA Negeri 1
Tuban
Selain itu tersedianya unsur mekanisme pengelolaan dan Pemeliharaan Sarana yang
baik menjadi sasaran utama pengelolaan kantin Flora seperti penangung jawab kantin,
tata tertib, pelaksana, pengawasan, dan pedagang telah diorganisir secara sistematis
melalui struktur organisasi kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban. Efisiensi pemakaian air,
listrik, dan alat tulis kantor juga diperhatikan guna kelancaran pengelola kantin dalam
melayani kebutuhan siswa.
Beberapa cara terpenting yang dilakukan kantin Flora dalam mewujudkan kantin
sehat dan ramah lingkungan adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan kantin
sehat. Agar siswa semakin tertib dalam melaksanakan kegiatan jual-beli, maka kepala
pengelola kantin mengeluarkan kebijakan berupa pembelian kupon pengganti uang.
Jadi jika siswa memesan makanan ke pedagang di kantin maka harus memberikan
kupon makanan yang diperoleh setelah membayar harga makanan tersebut di kasir
kantin Flora. Langkah ini dapat meminimalisir kesalahan pedagang dalam memberika
uang kembalian apabila siswa yang antre membeli di jam istirahat jumlahnya sangat
banyak, karena semua pembayaran sudah tertib melalui satu pintu yaitu kasir. Atas
keberhasilan penyelenggaraan kantin yang baik tersebut maka kantin Flora SMA Negeri
1 Tuban mendapatkan pengakuan mutu certification international
Gambar 4.3 Sertifikat Kantin Flora
4.3 Respon siswa terhadap kantin Flora dan produk minuman Teh Botol Sosro
di SMA Negeri 1 Tuban
Grafik 4.1
Respon siswa terhadap mutu kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Produk minuman teh botol sosro terbuat dari bahan baku yang ramah
lingkungan, aman dan bebas dari 5P ( pewarna, pengawet, pengenyal, penyedap,
perasa) sehingga sangat layak untuk dikonsumsi oleh sekolah adiwiyata seperti
SMA Negeri 1 Tuban berbasis kantin flora ramah lingkungan
2. Kantin Flora bersama teh botol sosro mewujudkan kantin yang ramah
lingkungan dan sehat karena produk minuman teh botol sosro tidak
menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu
The botol sosro sangat dinimkati oleh siswa sebagai minuman segar kemasan
yang praktis namun sehat.
3. PT Sinar Sosro memberikan kesempatan bagi SMA Negeri 1 Tuban untuk
melakukan research dan kunjungan pabrik untuk melihat secara langsung proses
produksi Teh Botol Sosro yang selama ini menjadi minuman favorit siswa-siswi
di kantin Flora. Hal ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi atas
keberhasilan kantin Flora menjadikan teh botol sosro sebagai minuman kemasan
yang penjualannya selalu diatas rata-rata omset penjualan. Oleh karena itu,
edukasi yang dilakukan PT Sosro tersebut sangat positif dan terus
diselenggarakan konsumen semakin yakin dengan kualitas teh botol sosro
sebagai partner produk minuman sehat di kantin ramah lingkungan seperti
kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban.
B. SARAN
1. Seiring dengan kondisi bumi yang mulai menurun, manusia menggunakan
kemampuan berpikirnya untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Salah satu
upayanya adalah penggunaan teknologi ramah lingkungan
2. Seluruh siswa harus disiplin menjadi sarana dan prasarana yang disediakan di
kantin Flora SMAN Negeri 1 TUBAN
3. Beberapa harga makanan hendaknya disepakati yakni Rp. 5000 dan tidak boleh
lebih agar makanan dan minuman tersebut dijangkau oleh daya beli siswa,
namun harga soto mencapai Rp. 6000 sehingga lebih baik di sama ratakan
4. PT Sinar Sosro tidak hanya memberikan studi observasi kepada bapak/ ibu guru
maupun pengelola kantin Flora sebagai kantin sehat dan ramah lingkungan di
SMA Negeri 1 Tuban, namun juga memberikan penyuluhan dan sosialisasi
kepada siswa-siswi sebagai pelanggan setia Teh botol sosro, atau mengadakan
even yang bermuatan edukatif misalnya dengan memberikan dukungan berupa
kompetisi yang diikuti oleh siswa, memberikan kebijaksanaan keuangan
(korting) dapat mendorong berkembangnya program kantin, karena dapat
menarik pembeli atau bahkan memberikan beasiswa sebagai bentuk dukungan
kepada pendidikan di Indonesia dan sebagai kepedulian terhadap partner usaha
di kantin Flora SMA Negeri 1 Tuban
Daftar pustaka
Badan POM RI. 2012.Bimtek Komunikasi, Informasi, dan edukasi (KIE) keamanan
pangan jajan anak sekolah di 33 Provinsi
Badan POM RI. 2012. Direktorat Surveilan dan penyuluhan keamanan pangan Deputi
Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan berbahaya
Danusaputro, Munadjat.19981.Hukum Lingkungan.Jakarta:Bina Cipta
Khaelany.1996.Islam Kependudukan dan Lingkungan Hidup.Jakarta:Rineka Cipta
Nuraida, L (2008) Menuju Kantin Sehat di Sekolah, Jakarta : PUSJAS.ekolah/kepala
sekolah). Jakarta.
Sumarwoto,Otto. 1926, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembagunan, Jakarta: intan
sejati klaten
Situs Web:http://pii.or.id/ekologi-dan-teknologi-ramah-lingkungan.html
http://www.google.co.id/imgres
http://kepophobia.wordpress.com/2012/06/21/kantin-antara-regulasi-dan-aspirasi-2/