Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PEMERINTAH SUL-SEL

BAB I
PENDAHULUAN
1

Latar Belakang
Desentralisasi pengelolaan daerah atau yang lebih dikenal dengan
sebutan otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat. Desentralisasi dapat didefinisikan sebagai suatu
tindakan

dimana

kewenangan,

Pemerintah

institusi,

beserta

Pusat

secara

segenap

formal

sumberdaya

mendelegasikan
kepada

tingkat

pemerintahan yang lebih rendah terkait urusan politik, administrasi, dan


kewilayahan (Smith,1985).
Desentralisasi adalah

penyerahan

urusan pemerintahan

oleh

Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi. Asas


Otonomi adalah prinsip dasar penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
berdasarkan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem NKRI Pasal 1 UU No.23 Tahun 2014.
Desentralisasi adalah alat/kendaraan untuk mencapai tujuan
bernegara, dengan cara mendekatkan pemerintahan kepada rakyatnya dengan
harapan layanan publik menjadi lebih baik, pertanggungjawaban semakin
baik sehingga rakyat rela berkontribusi dalam kegiatan pembangunan
sehingga akan menciptakan pembangunan dengan dorongan dari bawah
(pembangunan inklusif). Untuk menggerakkan desentralisasi, ada 4 roda
utama yang harus diperhatikan yaitu: desentralisasi politik, desentralisasi
administratif; desentralisas fiskal, dan desentralisasi ekonomi.
Berkaitan dengan penyelenggaraan keuangan daerah pemerintah
pusat sesuai dengan amanat UU No. 23 tahun 2014 sebagai penyempurnaan
UU No. 32 Tahun 2004 telah melaksanakan Desentralisasi Fiskal.
Desentralisasi fiskal dapat didefinisikan sebagai suatu proses pelimpahan
kewenangan pengelolaan keuangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah terkait dengan kewenangan dalam membuat kebijakan terkait
pendapatan dan belanja Bahl Roy (2008).

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH SUL-SEL

Perencanaan,

penetapan

dan

pelaksanaan

anggaran

(Budget

Discretion) merupakan salah satu ruang lingkup desentralisasi fiskal artinya,


pemerintah daerah diberikan keleluasaan untuk menyusun perencanaan dan
penganggaran program dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan daerah
setempat dan visi misi kepala daerah walaupun tetap disesuaikan dengan alur
kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang
telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Perencanaan pembangunan daerah mutlak dilakukan agar suatu
daerah dapat mencapai tujuan yaitu : dapat menempatkan posisinya secara
tepat

dalam

sistem

perencanaan

pembangunan

nasional,

dapat

mengidentifikasikan tugas dan tanggungjawab serta kewenangan masingmasing pemangku kepentingan daerah berdasarkan program dan kegiatan
yang akan disusun, dapat mengintegrasikan tata ruang dengan rencana
pembangunann daerah dan dapat memetakan potensi daerah serta kebutuhan
daerah dalam rangka penyusunan tujuan pembangunan jangka menegah
daerah.
Pada konteks perencanaan daerah, perencanaan merupakan suatu
proses penyusunan visi, misi dan program dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat dengan mempertimbangkan faktor ketersediaan sumberdaya yang
dimiliki daerah secara efesien dan efektif serta mempertimbangkan aspek
keberlanjutan dari ketersediaan sumberdaya tersebut.
Disatu sisi tujuan utama dari perencanaan adalah agar daerah dapat
melakukan penyusunan anggaran secara terpadu yang sesuai dengan potensi
dan kebutuhan daerah serta menyasar secara tepat visi dan misi dari daerah
yang dijabarkan dalam pencapaian tujuan pembangunan oleh daerah tersebut.
Anggaran yang merupakan suatu instrumen atau alat utama dari
kebijakan fiskal pemerintah dalam mencapai sasaran-sasaran prioritas
pembangunan, terutama dalam penyediaan dan pemenuhan pelayanan publik
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat membutuhkan perencanaan
yang tepat agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja daerah
terkait dengan kegiatan dan program yang akan dicapai.
Gambar 1.1. Alur Perencanaan dan Penganggaran

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH SUL-SEL

Sumber : Undang-undang No. 25 Tahun2004

Dari pemaparan keterkaitan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa


perencanaan dan penganggaran merupakan dua hal yang erat kaitannya, agar
perencanaan dan penganggaran bersifat realistik dan tepat sasaran maka
perlu didukung oleh Peraturan Pemerintah yang menjabarkan konsep dan
ketentuan lebih rinci mengenai kerangka rencana dan anggaran.
Rencana pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang
tertuang dalam RKPD sebagai dokumen rencana tahunan yang merupakan
penjabaran RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008-2013 dan RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018. Sesuai dengan amanah Pasal 5
ayat (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Pasal 21 ayat 3 menjelaskan bahwa Renja SKPD
disusun dengan mengacu kepada RKPD tahunan. Dalam mendukung capaian
sasaran yang ada pada RPJMD, disusun program dan kegiatan prioritas yang
dilaksanakan secara bersama-sama yang saling terkait dan saling memperkuat
satu dengan lainnya. Keberhasilan pelaksanaan satu agenda juga turut
menentukan keberhasilan agenda lainnya oleh sebab itu, maka setiap tahun
kebijakan yang tertuang dalam RPJMD di jabarkan kedalam dokumen RKPD
tahunan sebagai dokumen yang sifatnya lebih operasional. Penyusunan
RKPD tahunan tetap memperhatikan dokumen Renstra SKPD. Berdasarkan

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH SUL-SEL

arah kebijakan pembangunan, maka disusunlah arah kebijakan anggaran


untuk mendukung kebijakan pembangunan.
Secara umum selama ini menunjukkan bahwa perencana cenderung
mengabaikan dokumen-dokumen dalam perencanaan dan penganggaran
serta tidak adanya keterkaitan antar dokumen. Permasalahan berikutnya
adalah masih sangat dirasakan ego sektoral antara para aparat pemerintah
dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Masing-masing dinas dan
instansi cenderung mengatakan tugas dan fungsinyalah yang terpenting
dalam kegiatan pembangunan. Permasalahan tersebut menyebabkan
koordinasi dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan pembangunan
menjadi sulit dilakukan. Akibat selanjutnya adalah kurang optimalnya
pelaksanaan proses pembangunan dan bahkan sasaran yang dituju dapat
tidak terlaksana samasekali.
Untuk
Perencanaan

itu

diperlukan

Pembangunan

adanya

dan

kajian

Penganggaran

Analisis

Konsistensi

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2015 dengan tujuan sebagai bahan evaluasi


capaian kinerja dengan mengacu pada rencana pembangunan yang telah
ditetapkan oleh daerah.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana

konsistensi

penganggaran.
2. Apa penyebab

bila

dokumen

terjadi

perencanaan

ketidakkonsistenan

dan

dokumen

antara

dokumen

perencanaan dan penganggaran.


3. Implikasi kebijakan apa yang sebaiknya dilakukan agar antara program
dan kegiatan dalam perencanaan dan dalam penganggaran tetap konsisten
dijalankan sehingga target dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Maksud

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH SUL-SEL

a. Maksud dari kegiatan ini adalah kajian penelitian tentang sejauhmana


konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran.
b. Kajian penelitian tentang penyebab apabila terjadi ketidakkonsistenan
antara dokumen perencanaan dan penganggaran.
c. Kajian penelitian tentang bagaimana Implikasi kebijakan yang sebaiknya
dilakukan agar antara program dan kegiatan dalam perencanaan dan
penganggaran tetap konsisten dijalankan sehingga target yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
2. Tujuan
a. Tujuan dari kegiatan ini adalah menganalisis sejauhmana konsistensi
antara dokumen perencanaan dan penganggaran.
b. Menganalisis penyebabnya apabila terjadi ketidak konsistenan antara
dokumen perencanaan dan penganggaran.
c. Menganalisis rumusan kebijakan yang sebaiknya dilakukan agar antara
program dan kegiatan dalam perencanaan dan penganggaran tetap
konsisten dijalankan sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai.
1.4 Output dan Kegunaan
1. Output
Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini secara keseluruhan antara lain :
a. sejauhmana konsistensi antara dokumen perencanaan dan
penganggaran.
b. Penyebabnya apabila terjadi ketidakkonsistenan antara dokumen
perencanaan dan penganggaran.
c. Upaya upaya yang dilakukan agar antara program dan kegiatan
dalam perencanaan dan penganggaran tetap konsisten dijalankan
sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai.
2. Kegunaan
Hasil dari kegiatan ini diharapkan akan menjadi salah satu bahan
masukan/informasi bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan dalam
melihat sejauhmana konsistensi antara program dan kegiatan dalam
perencanaan dan penganggaran dijalankan sehingga target yang ditetapkan
oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dapat tercapai.
1.5

Ruang Lingkup Penelitian

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH SUL-SEL

Dalam penelitian ini peneliti membahas terkait konsistensi antara


dokumen

perencanaan

pembangunan

yakni,

konsistensi

antara

kegiatan/program yang terdapat pada RPJPD tahun 2008-2028 Provinsi


Sulawesi Selatan dengan kegiatan/program yang terdapat pada RPJMD
tahun

2013-2018

Provinsi

Sulawesi

Selatan,

konsistensi

antara

kegiatan/program yang terdapat pada RPJMD tahun 2013-2018 Provinsi


Sulawesi Selatan dengan kegiatan/program yang terdapat pada RKPD tahun
2015 Provinsi Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, peneliti membahas terkait konsistensi antara dokumen
perencanaan pembangunan dengan dokumen perencanaan SKPD yakni,
konsistensi antara kegiatan/program yang terdapat pada dokumen RKPD
tahun 2015 Provinsi Sulawesi Selatan dengan kegiatan/program yang
terdapat pada dokumen Rencana Kerja SKPD tahun 2015 terakhir, peneliti
membahas terkait dengan konsistensi antara dokumen perencanaan dan
penganggaran yakni, konsistensi antara jumlah kegiatan/program yang
terdapat pada RKPD tahun 2015 Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah
kegiatan/program yang terdapat pada APBD tahun 2015 Provinsi Sulawesi
Selatan dan jumlah anggaran yang terdapat pada RKPD tahun 2015 Provinsi
Sulawesi Selatan dengan jumlah anggaran yang terdapat pada APBD tahun
2015 Provinsi Sulawesi Selatan.

1.6

Dasar Hukum
Dasar hukum yang memuat ketententuan secara langsung terkait
dengan analis konsistensi perencanaan dan penganggaran Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010-2015 antara lain adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH SUL-SEL

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahu 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578)

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH SUL-SEL

9. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan,
10. Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018;
11. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587)
12. Peraturan

Menteri

Keuangan

Republik

IndonesiaNomor

177/PMK.02/2014 Tentang Tata cara Perencanaan,Penelaahan,


dan Penetapan AlokasiBagianAnggaran BendaharaUmum Negara
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 27
tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015.
14. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 35 Tahun 2006
tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan
Provinsi Sulawesi Selatan.
15. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
16. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2010
tentang Pengurusan Barang Inventaris Milik Daerah.
17. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 32 Tahun

2011

tentang Pemberian Uang Lembur dan Uang Makan Lembur Bagi


Pegawai Negeri Sipil dan pegawai Tidak Tetap Dalam Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
18. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 77 Tahun 2011
tentang Tatacara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan,
Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring Dan
Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari APBD
Provinsi Sulawesi Selatan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 55 Tahun 2012.

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH SUL-SEL

19. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 16 tahun 2013


Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pimpinan
dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil dan pegawai Tidak
tetap Dalam Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sulawesi
Selatan Nomor 36 tahun 2014.
20. Peraturan Gubernur Sulawesi Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Tatacara Pemberian dan Pertanggungjawaban Belanja Tidak
Terduga untuk Tanggap Darurat Bencana dan Penanganan
Gangguan Keamanan Serta Penghentian Konflik Sosial Provinsi
Sulawesi Selatan.
21. Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 25 Tahun
2013 tentang Tatacara Pemberian dan Pertanggungjawaban
Bantuan Keuangan Yang Bersumber Dari APBD Provinsi
Sulawesi Selatan sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan
Gubernur Sulsel Nomor 11 Tahun 2014.
22. Peraturan Gubernur Sulsel Nomor 56 Tahun 2013 tentang
Tambahan Penghasilan Bagi PNS dan CPNS Dalam Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Gubernur Nomor 27 Tahun 2014.
23. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 37 Tahun 2014
tentang Standar Biaya Masukan Provinsi Sulawesi Selatan tahun
Anggaran 2015
24. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 20 Tahun 2014
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015.
25. Keputusan Gubernur Sulsel Nomor 4229/XII/Tahun 2009 tentang
Batas Minimal Kapitalisasi (Capitalization Threshold) Sebagai
Dasar Pembebanan Belanja Modal.
1.7

Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian Analisis Konsistensi Perencanaan Pembangunan
dan Penganggaran Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 disusun berdasarkan
tata urut sebagai berikut:

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH SUL-SEL

Bab pertama: Pendahuluan, menjelaskan latar belakang analisis konsistensi


perencanaan

pembangunan

dan

penganggaran

Pemerintah

Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015, rumusan masalah, maksud


dan tujuan, output dan kegunaan, ruang lingkup penelitian, dasar
hukum, dan sistematika penelitian.
Bab kedua: Tinjauan Pustaka, menjelaskan tentang landasan teori analisis
konsistensi perencanaan pembangunan dan penganggaran.
Bab ketiga: Metode Penelitian, menjelaskan lokasi dan waktu penelitian,
metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, dan metode
analisis.
Bab keempat: Gambaran umum Sulawesi Selatan, menjelaskan aspek geografi
dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, dan aspek daya
saing daerah.
Bab kelima: Perencanaan dan penganggaran daerah di Indoenesia menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjelaskan terkait
dengan

konsepsi

perencanaan

dan

penganggaran

yang

berdasarkan pada perauran perundang-undangan.


Bab keenam: Analisis konsistensi perencanaan dan penganggaran Provinsi
Sulawesi

Selatan,

menjelaskan

tentang

matriks

analisis

konsistensi dokumen perencanaan dan penganggaran Pemerintah


Provinsi Sulawesi Selatan.
Bab ketujuh: Penutup, menjelaskan simpulan dan rekomendasi.

10

Anda mungkin juga menyukai