PEMERINTAH SUL-SEL
BAB I
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Desentralisasi pengelolaan daerah atau yang lebih dikenal dengan
sebutan otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat. Desentralisasi dapat didefinisikan sebagai suatu
tindakan
dimana
kewenangan,
Pemerintah
institusi,
beserta
Pusat
secara
segenap
formal
sumberdaya
mendelegasikan
kepada
tingkat
penyerahan
urusan pemerintahan
oleh
Perencanaan,
penetapan
dan
pelaksanaan
anggaran
(Budget
dalam
sistem
perencanaan
pembangunan
nasional,
dapat
mengidentifikasikan tugas dan tanggungjawab serta kewenangan masingmasing pemangku kepentingan daerah berdasarkan program dan kegiatan
yang akan disusun, dapat mengintegrasikan tata ruang dengan rencana
pembangunann daerah dan dapat memetakan potensi daerah serta kebutuhan
daerah dalam rangka penyusunan tujuan pembangunan jangka menegah
daerah.
Pada konteks perencanaan daerah, perencanaan merupakan suatu
proses penyusunan visi, misi dan program dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat dengan mempertimbangkan faktor ketersediaan sumberdaya yang
dimiliki daerah secara efesien dan efektif serta mempertimbangkan aspek
keberlanjutan dari ketersediaan sumberdaya tersebut.
Disatu sisi tujuan utama dari perencanaan adalah agar daerah dapat
melakukan penyusunan anggaran secara terpadu yang sesuai dengan potensi
dan kebutuhan daerah serta menyasar secara tepat visi dan misi dari daerah
yang dijabarkan dalam pencapaian tujuan pembangunan oleh daerah tersebut.
Anggaran yang merupakan suatu instrumen atau alat utama dari
kebijakan fiskal pemerintah dalam mencapai sasaran-sasaran prioritas
pembangunan, terutama dalam penyediaan dan pemenuhan pelayanan publik
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat membutuhkan perencanaan
yang tepat agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja daerah
terkait dengan kegiatan dan program yang akan dicapai.
Gambar 1.1. Alur Perencanaan dan Penganggaran
itu
diperlukan
Pembangunan
adanya
dan
kajian
Penganggaran
Analisis
Konsistensi
Pemerintah
Provinsi
konsistensi
penganggaran.
2. Apa penyebab
bila
dokumen
terjadi
perencanaan
ketidakkonsistenan
dan
dokumen
antara
dokumen
perencanaan
pembangunan
yakni,
konsistensi
antara
2013-2018
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
konsistensi
antara
1.6
Dasar Hukum
Dasar hukum yang memuat ketententuan secara langsung terkait
dengan analis konsistensi perencanaan dan penganggaran Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010-2015 antara lain adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
Menteri
Keuangan
Republik
IndonesiaNomor
2011
Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian Analisis Konsistensi Perencanaan Pembangunan
dan Penganggaran Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 disusun berdasarkan
tata urut sebagai berikut:
pembangunan
dan
penganggaran
Pemerintah
konsepsi
perencanaan
dan
penganggaran
yang
Selatan,
menjelaskan
tentang
matriks
analisis
10