BAB 7. AKHLAK.
A. Defenisi Hikmah dan Sumber
B. Etika
C.
D.
E.
F.
G.
Moral
Pembagian Akhlak
Objek Akhlak
Pembinaan Akhlak dalam Kehidupan Sehari-hari
Akhlak dalam Ekonomi.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Kedudukan Taqwa
Ruang Lingkup Taqwa
Memelihara Taqwa
Indicator Taqwa
Urgensi Taqwa
Janji Allah bagi orang yang Bertaqwa.
BAB. 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Islam. Bersikap inklusif, rasional dan
filosofis dalam rangka menghormati orang lain dalam hubungan kerukunan dan kerja
sama antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan Nasional
(Undang-undang No. 2 Tahun 1989).
B. Landasan, Tujuan, Kompetensi dan Kedudukan.
a. Landasan. Pengajaran Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi yang
diselenggarakan dilandasi dengan ketentuan hukum sebagai berikut:
1. Landasan Filosofis, berupa butir-butir yang terdapat dalam Pancasila dan kandungan
Undang-undang Dasar 1945.
2. Landasan Yuridis, yaitu UUD 1945 terutama pasal 29 dan ketetapan MPR
3. Landasan Historis, berupa politik Pendidikan Nasional yang bertujuan menciptakan
insan akademisi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Landasan Agama, berupa ayat-ayat Al-Quran dan As-Sunnah.
b. Tujuan. Membentuk Mahasiswa yang berakhlak mulia dengan cara memahami
ajaran-ajaran Islam, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Kompetensi yang diharapkan. Menjadi ilmuan dan professional yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan memiliki etos kerja,
serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan.
d. Kedudukan. 1. Sebagai komponen MKPK (Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian. 2. Wajib diambil oleh setiap mahasiswa program sarjana.
C. Pendekatan/Metode.
1. Ilmiah, untuk memahami realitas kehidupan
2. Teologis, untuk memhami hakekat Tuhan.
3. Aktisisme untuk menyampaikan pengalaman keagamaan dan memahami hakekat
Tuhan dalam diri dan kehidupan.
4. Filosofis, untuk memahami hakekat kehidupan.
D. Kondisi Keberagamaan Indonesia
1. Hasrat manusia terhadap Tuhan bersifat kodrati
2. Agama meningkatkan derajat manusia dibandingkan dengan makhluk lain.
3. Keunggulan manusia adalah memiliki akal, etika dan mengembangkan naluri.
Dengan akal, etika dan naluri membuat manusia beradab dan beragama.
4. Manusia mengenal agama wahyu.
5. Bangsa Indonesia mengakui lima agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.
Juga ada yang menganut kepercayaan dinamisme dan animism.
6. Terjadi kesenjangan antara idealisme Islam dengan prilaku umat, akibat pendidikan
agama yang berorientasi kepada ilmu, bukan kepada amaliahnya.
7. Pluralitas Agama di Indonesia.
a. Keberagaman beragama bukan hanya pada Agama yang dianut masyarakat, tetapi
juga pada paham keagamaan dalam tubuh umat beragama.
b. Keunikan pluralistik di Indonesia dalam semua Agama berkembang pesat
bersama-sama, bahkan terjadi akulturasi dalam kehidupan bergama.
c. Studi Agama menjadi penting karena keunikan tersebut. Studi paling tepat bersifat
komprehensip, multi disipliner, dan interdisipliner dengan metode historis
doktriner normatif.
BAB II.
KONSEP KETUHANAN, ALAM DAN MANUSIA DALAM ISLAM.
A. Konsep Tuhan.
Tuhan disebut: Ilaahun, penggerak, motivator, yang dipatuhi dan ditaati. Tuhan menurut
Islam adalah Allah Swt, Yang Maha Esa (satu), tiada sekutu dan tiada berbilang. Allah
tempat bergantung segala sesuatu, tiada beranak dan diperanakkan, dan tiada seseuatupun
yang menyamai-Nya. Manusia dan makhluk lainnya adalah abdun (hamba), sedangkan
Allah Swt, disebut Al-Khalik (Pencipta). Manusia dan alam adalah makhluk (yang
diciptakan). Al-Khalik wajib disembah dan dipatuhi perintah serta ajaan-Nya, makhluk
kewajibannya
adalah
menyembah,
mengabdi,
mematuhi
dan
beribadah,
atau
53.
mereka
tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri,
hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu? (QS. Al-Fushilat: 53).
Keesaan Tuhan.
Dasar ajaran monoteisme adalah Tuhan Tunggal, Tuhan Maha Esa,
Pencipta Alam Semesta. Tentang Tuhan dalam Islam dikenal konsep
tauhid yang tentunya sudah melekat dalam hati umat Islam. Tauhid
berasal dari kata wahhada yang berarti menunggalkan, mengesakan.
Konsep Tauhid
Serulah
untuk memanggil-Nya, ingatlah bahwa Dia itu mempunyai namanama yang baik /asmaul husna. (QS. Al-Isra: 110).
Konsep Alam.
1. Menurut Al-Quran alam diciptakan
main-main
(QS.
Ad-Dukhan
38-39).
Alam
diciptakan
untuk
Hakekat Manusia.
Menurut pandangan Islam, manusia terdiri dari dua aspek, yaitu:
Pertama: Aspek Jasmaniah (material). Dalam aspek ini dijelaskan bahwa
manusia berasal dari benda padat berupa tanah kasar (turab). Dijelaskan
Allah dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 59
59.
37. Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya - sedang Dia bercakap-cakap dengannya:
"Apakah kamu kafir kepada (tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?. (Al-Kahfi: 37).
70.
angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
10
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (AlIsra: 70)
3. Mendapat tugas mengabdi kepada Allah. (Adz-Dzariat: 56.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.
4.Memiliki peranan Khalifah dengan berbagai tingkatan. (Al-Anam
165).
165.
Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al-Anam: 162)
6. Untuk melaksanakan tugas serta perananya untuk mencapai tujuan hidup
manusia diberi peraturan-peraturan hidup berupa Al-Quran.
11
Ini
BAB. III
AGAMA DAN AGAMA ISLAM.
1. Pengertian Agama
Secara etimologis kata agama dari kata: a dan gama. A berarti
tidak dan Gama berarti kacau. Agama berarti tidak kacau.
Dalam Islam agama disebut ad din, berarti kepatuhan, ketaatan.
Dalam
bahasa
Inggeris
disebut
religi
berarti
kepercayaan
dan
12
13
19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih
85.
14
Akhlak.
a. Aqidah adalah kepercayaan terhadap Allah, malaikat, kitab-kitab
Allah, Rasul-Nya, hari kiyamat dan qadha dan qadar Allah.
b. Syariah adalah segala bentuk peribadatan baik ibadah khusus yaitu
thaharah, shalat, zakat, puasa dan haji maupun ibadah umum
(muamalah) seperti hukum publik dan hukum perdata.
c. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dan
menimbulkan
perbuatan
yang
mudah
tanpa
memerlukan
Syariah
merupakan
implementasi
ajaran
Islam
yang
15
kekuasaan Allah.
- Kisah Para Nabi dan Rasul
- Informasi tentang alam ghaib.
b. Hadits/Sunnah: Menurut bahasa yaitu, cara, jalan, kebiasaan dan
tradisi. Sedangkan menurut istilah yaitu sesuatu yang disandarkan
baik kepada Nabi Muhammad, saw ataupun para sahabat dan juga
tabiin baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir)
maupun sifat dan keadaannya.
Kedudukan dan Fungsi Al-Hadits/As-Sunnah Terhadap AlQuran.
Al-Quran menjadi Sumber Hukum utama sedangkan Hadits/AsSunnah menjadi asas perundang-undangan setelah Al-Quran.
Adapun fungsi Hadits terhadap Al-Quran adalah sebagai berikut:
- Menetapkan dan memperkuat hukum-hukum yang telah
ditentukan oleh Al-Quran, maka keduanya menjadi sumber
-
hukum.
Memberikan perincian dan penafsiran ayat-ayat Al-Quran yang
masih mujmal.
Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati
dalam Al-Quran.
c. Ijtihad: Menurut bahasa yaitu mengerjakan sesuatu dengan segala
kesungguhan. Sedangkan menurut istilah adalah mengerahkan
16
dalam
pembentukan
watak
dan
17
percaya
dan
yakin
kepada
Allah
Yang
Maha
Esa
dan
dalam
Islam.
Ilmu
ushuluddin
adalah
ilmu
yang
Ilmu
Kalam,
disebut
ilmu
kalam
karena
ilmu
ini
18