Anda di halaman 1dari 9

PETANI BERDAULAT MELALUI

PERTANIAN TERINTERGRITAS
YANG BERKELANJUTAN
BERBASIS SUMBER DAYA
LOKAL

Kelompok
Winarto

A31140500
Ahmad Febri Kurniawan
A31140298
Dewi Susianti
A31140583
Inge Farah Diba
A31140348
Ella Aulia Syahda
A31140455

NIM :
NIM :
NIM :
NIM :
NIM :

Definisi Pertanian Berdaulat


Pertanian yang dapat berkembang secara tidak
terbatas ke arah manfaat yang semakin besar bagi
manusia, penggunaan sumberdaya yang lebih
efisien, dan berkesetimbangan dengan kondisi
lingkungan yang sesuai untuk manusia dan
spesies lainnya.

Tiga Hal Penting Dalam Pertanian Berkelanjutan


Menghasilkan pendapatan
Pangan dan bahan konsumsi lain
Konservasi Sumberdaya Alam

CIRI-CIRI PERTANIAN BERKELANJUTAN

Secara ekonomi menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan (economically viable).


Petani mampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat produksi yang cukup dan stabil, pada
tingkat resiko yang bisa ditolerir/diterima.

Berwawasan ekologis (ecologically sound). Kualitas agroekosistem dipelihara atau


ditingkatkan, dengan menjaga keseimbangan ekologi serta konservasi keanekaragaman hayati.
Sistem pertanian yang berwawasan ekologi adalah sistem yang sehat dan mempunyai
ketahanan yang tinggi terhadap tekanan dan gangguan (stress dan shock).

Berkeadilan sosial. Sistem pertanian yang menjamin terjadinya keadilan dalam akses dan
kontrol terhadap lahan, modal, informasi, dan pasar, bagi yang terlibat tanpa membedakan
status sosial-ekonomi, gender, agama atau kelompok etnis.

Manusiawi dan menghargai budaya lokal. Menghormati eksistensi dan memperlakukan dengan
bijak semua jenis mahluk yang ada. Dalam pengembangan pertanian tidak melepaskan diri dari
konteks budaya lokal dan menghargai tatanan nilai, spirit dan pengetahuan lokal

Mampu berdaptasi (adaptable). Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang selalu
berubah, seperti pertumbuhan populasi, tantangan kebijaksanaan yang baru dan perubahan
konstalasi pasar.

Permasalahan dalam Pertanian


Semakin meningkatnya biaya dan ketergantungan

terhadap input eksternal (bahan kimia dan energi)


Semakin meningkatnya biaya dan ketergantungan
terhadap input eksternal (bahan kimia dan energi)
Semakin meningkatnya pencemaran air akibat
pupuk dan pestisida
Semakin meningkatnya ancaman residu bahan
agrokimia terhadap kualitas dan keamanan pangan

PER IN CIA N EKO N O M ITA N A M A N JA G U N G O R G A N IK


No

Uraian

Volume

Biaya Satuan
(Rp)

Total (Rp)

SARANA PRODUKSI

Biaya benih

20 kg

15.000

300.000

Bokasi

10000 kg

250

2.500.000

Total A yang diperhitungkan

2.500.000

Total A riil

300.000

TENAGA KERJA

Persiapan lahan

1 ha

10.000

1.000.000

Tanam

20 HOK

10.000

200.000

Aplikasi Bokasi

5 HOK

10.000

50.000

Penyiangan

25 HOK

10.000

250.000

Pengendalian Hama

10.000

Panen

10.000

100.000

10 HOK

Total B

335.000

Total biaya prosuksi (A+B)

4.400.000

PRODUKSI

Produksi (t/ha)

4,160

Penerimaan

4160

1.500

6.240.000

PERIN CIAN EKO N O M IPAD A TERN AK KAM BIN G


ETAW A
1. Kebutuhan Investasi Tetap Ternak Kambing
.

Membeli kambing betina 20 ekor @ 3.000.000

= 60.000.000

Membeli kambing jantan 2 ekor @ 4.000.000

= 8.000.000

Kandang kambing 2 unit @ 7.500.000

= 15.000.000

Peralatan kandang

= 1.000.000

Total investasi tetap

= 84.000.000

2. Biaya Produksi Ternak


.

Biaya pakan kambing /hari @2.500 x 22 ekor

= 55.000/hari

Biaya pakan selama /bulan @55.000 x 30 hari

= 1.650.000

Biaya pakan selama 24 bulan

= 39.600.000

Gaji karyawan 1 orang /bulan @500.000

Biaya gaji selama 24 bulan

= 12.000.000

Total biaya produksi @39.600.000+12.000.000 = 51.600.000


3. Proyeksi Pendapatan Ternak
.

Penjualan anak kambing selama 2th 108 ekor x 1.500.000

= 162.000.000

Penjualan induk afkir 20 ekor x 1.500.000

= 30.000.000

Penjualan pupuk kandang


7,5 kg x 12 bulan x 2 th x Rp 200 x 20 ekor = 720.000

Total pendapatan 20 ekor induk

= 192.720.000

Rekapitulasi Pendapatan Ternak Kambing


1. Biaya-biaya :
. Biaya investasi ternak
= Rp 84.000.000
. Biaya pemeliharaan ternak selama 2 th
= Rp 51.600.000
Total biaya ternak selama 2 th = Rp 135.000.000
2. Pendapatan :
. Penjualan anak kambing
= Rp 162.000.000
. Penjualan induk kambing
= Rp 30.000.000
. Penjualan pupuk kandang
= Rp 720.000
Total pendapatan ternak selama 2 th = Rp 192.720.000
Keuntungan :
Rp 192.720.000 Rp 135.000.000
= RP 57.120.000
Keuntungan /bulan :
Rp 57.120.000 : 24 bulan = Rp 2.380.000

Anda mungkin juga menyukai