Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

DIAGNOSIS INDIVIDU DAN KELUARGA


(INDIVIDUAL & FAMILY DIAGNOSIS)
2.1 Aspek 1
Keluhan Utama:
Tangan dan kaki kiri tidak bisa digerakkan
Harapan:
Pasien berharap bisa kembali mengembalikan kekuatan otot tangan dan otot
kaki sebelah kiri setelah pengobatan dan bisa beraktivitas kembali serta
bekerja lagi seperti sebelum sakit. Pasien terganggu dengan kondisi tidak bisa
berjalan dan sedikit agak pelo.
Kekhawatiran:
Pasien khawatir tidak bisa mengembalikan kekuatan otot tangan dan kaki
kirinya sehingga pasien tidak dapat mencari nafkah untuk istri dan anaknya.
2.2 Aspek 2
Diagnosis Klinis:
Hemiplegi Sinistra UMN + Lingual Palsy Sinistra + Facial Palsy Sentral
Sinistra
Diagnosis Topis:
Subkorteks fronto-parietal dextra
Diagnosis Etiologis:
Stroke Infark Thrombotic
Diagnosis Sekunder :
HT stage II JNC VII
Diagnosis Banding:
Stroke Haemorrhagic
Traumatic Brain Injury
Morbus Hansen
Diagnosis fungsional:

Impairment:
o Suara sedikit pelo, uvula deviasi ke kiri
20

21

o Juluran lidah ke arah kiri


o Air liur menetes
o Limitasi ROM: shoulder internal rotasi bilateral, wrist semua
arah, finger and thumb (S)
o Atrofi otot supraspinatus, infraspinatus, otot-otot intrinsik
o
o
o
o
o

hand (S)
Nyeri pada area trochanter mayor (S)
Spastisitas elbow flexor (S) MAS 1, wrist flexor (S)
Peningkatan refleks fisiologis
Gangguan gait
Babinski Chaddock + (S)

Disability:
o gangguan hand function
o activity daily living (barthel index) sedikit tergantung

Planning diagnosa:
o Konsul dokter spesialis saraf dan dokter rehabilitasi medik
o Pemeriksaan radiologi MRI, CT Scan, EMG
2.3 Aspek 3
Faktor internal pasien
Pasien mengaku awalnya mempunyai semangat yang besar untuk
berobat. Pasien mau berobat setelah dibujuk oleh keluarganya ke dokter
puskesmas di Puskesmas Tapen. Pasien memilih untuk melakukan
pengobatan alternatif ke fisioterapi. Pasien juga sering membeli obat-obatan
di apotek atas informasi dari teman maupun kerabat. Pasien juga tidak minum
obat sama sekali dari dokter spesialis saraf yang merawatnya atas saran
fisioterapinya.
Sejak otot tangan dan otot kaki pasien lemah, pasien tidak dapat
bekerja lagi sehingga pasien banyak menghabiskan waktu di rumah. Pasien
juga hanya duduk di kursi roda. Pasien juga dirasa memiliki perubahan
tingkah laku menjadi mudah marah dan mudah menangis sejak tangan dan
kakinya sakit.
2.4 Aspek 4
Faktor Eksternal Pasien

22

Pasien tinggal di rumah bersama istri dan 1 cucunya. Anak pasien


dekat dengan pasien dan selalu membantu mengantarkan pasien kontrol.
Hubungan pasien dengan tetangga cukup baik dan sering berkumpul bersama.
Rumah pasien berukuran 9 m x 29 m dengan jarak antar rumah dengan
tetangganya berdekatan.
Saat sebelum sakit, pasien sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di
Pasar dari jam 6-11 pagi dan jam 16.30 dan kembali ke rumah sebelum adzan
maghrib dengan penghasilan Rp 50.000 per hari. Dalam sebulan, pengasilan
pasien sekitar Rp 900.000 hingga Rp 1.500.000.
Istri pasien bekerja sebagai wiraswasta yang mempunyai toko yang
menjual barang kebutuhan pokok di Pasar Tapen dengan penghasilan tidak
menentu. Anak pertama pasien tidak bekerja dan kadang-kadang membantu
berjualan ibunya di Pasar, anak kedua pasien bekerja sebagai guru SMK, dan
anak ketiga pasien bekerja sebagai buruh pabrik.
Pasien sering berkumpul dengan tetangga sekitar untuk mengobrol
dan merokok bersama, namun pasien sudah tidak pernah datang ke tahlilan
kampung karena pasien tidak dapat bangkit dari posisi duduk di kursi roda.
Dulu pasien juga aktif mengikuti kegiatan sepeti bulu tangkis dan karang
taruna. Pasien mengaku tidak pernah dikucilkan oleh tetangga. Beberapa
tetangga justru peduli dan memberikan saran tempat pengobatan untuk
pasien. Tidak ada tetangga yang memiliki keluhan seperti pasien.
2.5 Aspek 5
Derajat Fungsional
Saat ini pasien bisa makan dan minum dari gelas dan piring sendiri
menggunakan tangan kanannya. Sejak sakit, pasien melaksanakan sholat
dengan posisi duduk di kursi roda. Pasien belum bisa mengancingkan
bajunya sendiri, berdiri sendiri dari posisi duduk di kursi roda ataupun tidur,
dan mengangkat barang dengan tangan yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai