Anda di halaman 1dari 25

PARTOGRAF

DM OBSGYN

NAMA ANGGOTA
Pujo Prawiro Negoro

011011053

Aldhito Zafi Priyangga 011011003


Karine Annisa Prakasita 0110110
Kinanthi K

011011

Kevin Adrian

011011

Jatu Rahmania S.

011011

Primasitha M. H. P

011011047

Vidya Nurina

011011

Ainun Qalbi

011011

PENGERTIAN
Partografadalah alat untuk memantau kemajuan persalinan
dan membantu petugas kesehatan dalam menentukan
keputusan dalam penatalaksanaan.( saifudin, abdul bari.
2002)
Partografadalah alat bantu yang di gunakan selama fase
aktif persalinan ( depkes RI, 2004).

P.A.R.T.O.G.R.A.F

Partograf WHO sudah dimodifikasi agar lebih


sederhana dan lebih mudah digunakan.

Fase laten dihilangkan dan pengisian


partograf dimulai pada fase aktif ketika
pembukaan serviks sudah mencapai 4 cm.

Menghindari tindakan / perlakuan yang


sebenarnya tidak diperlukan.

TUJUAN UTAMA DARI PENGGUNAAN


PARTOGRAF
Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai
pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam.
Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan
demikian juga dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya
partus lama. (Depkes RI, 2007)
Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi,
grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang
diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik, dan
asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara
rinci pada status atau rekam medic ibu bersalin dan bayi baru lahir.

MENCATAT TEMUAN PADA


PARTOGRAF

INFORMASI TENTANG IBU

Lengkapi bagian awal (atas) partograf secara teliti pada saat


memulai asuhan persalinan. Waktu kedatangan (tertulis
sebagai: jam atau pukul pada partograf) dan perhatikan
kemungkinan ibu datang dalam fase laten. Catat waktu
pecahnya selaput ketuban.

PARTOGRAF
WHO
MODIFIKASI

Nama Pasien
Gravida
Para
Nomer Registrasi
Tanggal dan Jam Masuk
Kamar Bersalin
Tanggal dan Jam ketuban
pecah

N
A
KA
AD
A
P
D
S
WA
TIN
S
S
I
I
R
R
GA
GA

KONDISI JANIN

Bagan atas grafik pada partograf adalah


untuk pencatatan denyut jantung janin
(DJJ), air
ketuban dan penyusupan (kepala janin)

DENYUT JANTUNG JANIN


Nilai dan catat denyut jantung janin (DJJ)setiap 30 menit(lebih sering jika ada
tandatanda gawat janin).

Setiap kotak di bagian atas partograf menunjukkan waktu 30 menit.

Skala angka di sebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ.

Catat DJJ dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang
menunjukkan DJJ. Kemudian hubungkan yang satu dengan titik lainnya dengan
garis tegas dan bersambung
Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf diantara garis tebal pada angka 180
dan 100. Sebaiknya, penolong harus waspada bila DJJ mengarah hingga dibawah
120 atau diatas 160. untuk tindakan-tindakan segera yang harus dilakukan jika DJJ
melampaui kisaran normal ini. Catat tindakan-tindakan yang dilakukan pada ruang
yang tersedia di salah satu dari kedua sisi partograf.

WARNA DAN ADANYA AIR KETUBAN


Nilai air kondisi ketuban setiap kali melakukan periksa dalam dan nilai
warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat temuan-temuan
dalam kotak yang sesuai di bawah lajur DJJ. Gunakan lambang-lambang
berikut ini:
U : selaput ketuban masih utuh (belum pecah)
J : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jemih
M : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur
mekonium
D : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah
K :selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak mengalir lagi
("kering")

PENYUSUPAN (MOLASE) TULANG KEPALA


JANIN
Catat temuan yang ada di kotak yang sesuai di bawah lajur air
ketuban. Gunakan lambanglambang
berikut ini:
1: tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2: tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi
masih dapat dipisahkan
3: tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak
dapat dipisahkan

PARTOGRAF
WHO
MODIFIKASI
KEADAAN JANIN

Denyut Jantung Janin

Catat tiap 30 menit

Cairan Ketuban

Catat warna air ketuban


setiap kali periksa dalam

U : Utuh

J : Ketuban Jernih

M : Ketuban Mekonium

D : Ketuban Darah

K : Selaput ketuban
sudah pecah tapi air
ketuban tidak mengalir
lagi ("kering")

Penyusupan

1 : Sutura beradu

2 : Tumpang tindih bisa


dipisahkan

3 : Tumpang tindih
bisa

KEMAJUAN PERSALINAN
Kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk pencatatan kemajuan
persalinan. Angka 0-10 yang tertera di kolom paling kiri adalah besamya
dilatasi serviks. Nilai setiap angka sesuai dengan besamya dilatasi serviks
dalam satuan centimeter dan menempati lajur dan kotak
tersendiri.Perubahan nilai atau perpindahan lajur satu ke lajur yang lain
menunjukkan penambahan dilatasi serviks sebesar 1 cm.

Pada lajur dan kotak yang mencatat penurunan bagian terbawah janin
tercantum angka 1-5 (Menentukan Penurunan Janin). Setiap kotak segi
empat atau kubus menunjukkan waktu 30 menit untuk pencatatat waktu
pemeriksaan, denyut jantung janin, kontraksi uterus dan frekuensi nadi ibu.

PEMBUKAAN SERVIKS
Nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam (lebih sering
dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit). Saat ibu berada
dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf setiap
temuan dari setiap pemeriksaan. Tanda 'X' harus dicantumkan
di garis waktu yang sesuai dengan lajur besamya pembukaan
serviks.

PENURUNAN BAGIAN TERBAWAH JANIN


Setap kali melakukan periksa dalam (setiap 4 jam), atau lebih sering (jika ditemukan tandatanda
penyulit).
Cantumkan hasil pemeriksaan penurunan kepala (perlimaan) yang menunjukkan seberapa jauh
bagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul.
Pada persalinan normal, kemajuan pembukaan serviks selalu diikuti dengan turunnya bagian
terbawah janin. Tapi ada kalanya, penurunan bagian terbawah janin baru terjadi setelah
pembukaan serviks mencapai 7 cm.
Tulisan "Turunnya kepala" dan garis tidak terputus dari 0-5, tertera di sisi yang sama dengan
angka pembukaan serviks. Berikan tanda '0' yang ditulis pada garis waktu yang sesuai. Sebagai
contoh, jika hasil pemeriksaan palpasi kepaia di atas simfisis pubis adalah 4/5 maka tuliskan tanda
"0" di garis angka 4. Hubungkan tanda '0' dari setiap pemeriksaan dengan garis tidak terputus

PARTOGRAF
WHO
MODIFIKASI
CATATAN KEMAJUAN PERSALINAN

PEMBUKAAN

Pencatatan dimulai bila


pembukaan 4 cm

Dicatat tepat diatas garis


waspada

Pemeriksaan di ulang tiap 4


(empat) jam

Diberi tanda X

PENURUNAN BAGIAN
TERENDAH

Dasarnya adalah palpasi


diatas sifisis pubis 0/5
5/5

Evaluasi tiap 4 (empat) jam

Diberi tanda O

KONTRAKSI UTERUS
Di bawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan tulisan
"kontraksi per 10 menit" di sebelah luar kolom paling kiri
Setiap kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat
jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan
detik.
Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dengan
cara mengisi kotak kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan
angka yang mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi .
Sebagai contoh jika ibu mengalami 3 kontraksi dalam waktu satu kali 10
menit, maka lakukan pengisian pada 3 kotak kontraksi

PARTOGRAF
WHO
MODIFIKASI
CATATAN KEMAJUAN PERSALINAN

KONTRAKSI UTERUS

Catat tiap 30 menit

Banyaknya kontraksi / 10
menit

Lamanya kontraksi dalam


detik

< 20 detik

20 40 detik

> 40 detik

OBAT-OBATAN DAN CAIRAN YANG


DIBERIKAN
Dibawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur kotak untuk mencatat oksitosin,
obat-obat lainnya dan cairan IV.

1. Oksitosin
Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit
oksitosin yang diberikan per volume cairan IV dan dalam satuan tetesan per menit.

2. Obat-obatan lain dan cairan IV


Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan/atau cairan IV dalam kotak yang
sesuai
dengan kolom waktunya.

KONDISI IBU

Bagian terbawah lajur dan kolom pada halaman


depan partograf, terdapat kotak atau ruang untuk
mencatat kondisi kesehatan dan kenyamanan ibu
selama persalinan.

NADI, TEKANAN DARAH DAN SUHU TUBUH

Angka di sebelah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan nadi dan tekanan darah
ibu.
Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan (lebih sering
jika
diduga adanya penyulit). Beri tanda titik (.) pada kolom waktu yang sesuai.
Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan (lebih
sering
jika diduga adanya penyulit). Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu
yang
sesuai.
Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika teIjadi peningkatan
mendadak atau
diduga adanya infeksi) setiap 2 jam dan catat temperatur tubuh pada kotak yang
sesuai.

VOLUME URIN, PROTEIN DAN ASETON

Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya


setiap 2 jam (setiap kali ibu berkernih). Jika
memungkinkan, setiap kali ibu berkernih, lakukan
pemeriksaan aseton dan protein dalam
urin.

PARTOGRAF
WHO
MODIFIKASI

CATATAN KEADAAN IBU


OKSITOSIN

Catat jumlah oksitosin yang


dipakai dalam unit / volume

Catat pemberian dalam tetes


/ menit
OBAT YANG DIBERIKAN

Catat semua obat yang


diberikan
NADI DAN TEKANAN DARAH

Catat tiap 30 menit

Nadi dengan tanda

Tekanan darah dengan tanda


SUHU

Catat tiap 2 jam


PROTEIN, ASETON DAN
JUMLAHNYA

Catat tiap berkemih

Anda mungkin juga menyukai