Anda di halaman 1dari 27

PARTOGRAF

PENGERTIAN

• Alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan


informasi untuk membuat keputusan klinik (JNPK-KR)
• Partograf merupakan suatu sistem yang tepat untuk memantau
keadaan ibu dan janin dari yang dikandungan selama dalam
persalinan. (WHO,1994)
Tujuan

 Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan


menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam.
 Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.

 Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu,


kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan, pemeriksaan
laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau
tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara
rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru
lahir.
Partograf harus digunakan:

• Semua ibu dalam fase aktif kala satu


persalinan.
• Selama persalinan dan kelahiran bayi di
semua tempat.
• Secara rutin oleh semua penolong
persalinan yang memberikan asuhan
persalinan .
Cara Pengisian Partograf dalam APN

A. Informasi tentang ibu


Lengkapi bagian atas. No register, waktu kedatangan (ditulis jam
atau waktu), waktu ketuban pecah, waktu mules.

B. Kondisi Janin
1. DJJ→ Dinilai setiap 30 menit, setiap kotak partograf
menunjukkan waktu 30 menit. Catat DJJ dengan menggunakan
“titik” pada garis sesuai dengan angka yang menunjukan DJJ.
Kemudian sambungkan titik satu dengan titik lainnya dengan
garis.
2.Warna air ketuban
Lambang pengisian air ketuban:
 U : Ketuban Utuh (Belum pecah)
 J : Ketuban sudah pecah, berwarna jernih
 M : Ketuban sudah pecah, warna kecoklatan bercampur
mekonium
 D : Ketuban sudah pecah bercampur darah
 K : Ketuban sudah pecah dan kering
3. Molase (Penyusupan kepala janin),
Penyusupan sebagai indikator penting, untuk menilai seberapa jauh
kepala bayi bisa menyesuaikan dengan tulang panggul ibu. Score
yang dipakai :
 0 : Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura mudah
melewati panggul
 1 : Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan

 2 : Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih, tapi


masih dapat dipisahkan
 3 : Tulang-tulang kepala janin tumpang tindih, tidak dapat
dipisahkan
C. Kemajuan Persalinan
1. Pembukaan serviks
 Nilai dan catat pembukaan serviks tiap 4
jam (dilakukan lebih sering bila ada
indikasi), catat dengan tanda “X”.
 Untuk pemeriksaan pertama pada fase aktif
persalinan, pilih angka yang sesuai dekan
bukaan serviks.
 Cantumkan tanda “X” pada ordinat garis
pembukaan dengan garis waspada.
 Hubungkan tanda “X” dari setiap
pemeriksaan dengan garis tidak terputus.
2. Penurunan terbawah janin
 Nilai dan catat setiap 4 jam (dilakukan lebih
sering bila ada indikasi).
 Cantumkan hasil pemeriksaan penurunan kepala
(perlimaan) yang menunjukan seberapa jauh
bagian terbawah janin memasuki rongga
panggul.
 Tertera disisi yang sama dengan pembukaan
serviks dan dibuat garis tidak terputus dari 0-5.
 Beri tanda “O” pada garis dan waktu yang
sesuai.
3. Garis Waspada dan garis Bertindak

 Garis Waspada dimulai pada pembukaan serviks 4cm, dan


berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap. Pencatatan
selama fase aktif persalinan dimulai di garis waspada. Jika
pembukaan mengarah ke sebelah kanan garis waspada
(pembukaan kurang dari 1cm perjam) maka harus
dipertimbangkan adanya penyulit.

 Garis bertindak tertera sejajar garis waspada, jika


pembukaan serviks telah melampaui garis bertindak maka
perlu dilakukan tindakan untuk menyelesaikan persalinan.
D. Jam dan Waktu
 Waktu fase aktif mulainya persalinan.
Disediakan kotak yang diberi angka 1-16, setiap kotak
menyatakan 1 jam dan berkaitan dengan 2 kotak waktu
per 30 menit.
 Waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan
Dibawah lajur kotak, tertera kotak-kotak untuk
mencatat waktu aktual periksa.
E. Kontraksi uterus
Dibawah lajur waktu, terdapat lajur kotak dengan tulisan
“Kontraksi per 10 menit” disebelah luar kolom paling kiri. Setiap
kotak menyatakan satu kontraksi lamanya dengan satuan detik.
Setiap 30 menit, raba dan catat kontraksi yang terjadi dalam waktu
10 menit. Nyatakan lamanya kontraksi dengan tanda dibawah :

……. Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan


……… kontraksi yang lamanya < 20 detik.
….
……….
Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan
kontraksi yang lamanya 20-40 detik.

Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi


yang lamanya lebih dari 40 detik.
F. Obat-obatan dan cairan yang diberikan
Dibawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur
kotak untuk mencatat oksitosin, obat-obat lainnya dan cairan
intravena dalam kotak sesuai dengan kolom waktu.

G. Kondisi Ibu
1. Nadi, tekanan darah dan suhu tubuh
 Nadi diperiksa setiap 30 menit (lebih sering bila ada
tanda penyulit). Beri tanda (●) pada kolom waktu yang
sesuai.
 Tekanan darah diperiksa setiap 4 jam, Beri tanda panah
( ) pada kolom waktu yang sesuai.
 Temperatur tubuh di periksa setiap 2 jam (lebih sering
jika diduga adanya infeksi).
2. Volume urin, protein dan aseton.
 Ukur dan catat jumlah produksi urin
sedikitnya setiap 2 jam (setiap ibu
berkemih). Jika memungkinkan,
lakukan pemeriksaan aseton dan
proteinuria.
Catat semua hasil pencatatan lain,
hasil pengamatan dan keputusan
klinik disisi luar kolom partograf
atau buat catatan terpisah dengan
mencantumkan tanggal dan waktu.
Pencatatan Halaman 2 Partograf

Bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama


proses persalinan dan kelahiran bayi, serta tindakan
sejak Kala 1 hingga kala IV dan bayi baru lahir.
Itulah sebabnya bagian ini disebut sebagai Catatan
Persalinan, yang terdiri dari unsur-unsur berikut
 Data dan informasi umum

 Kala I – kala IV, Asuhan Bayi baru lahir, Asuhan


BBL dengan Asfiksia.
1. Data Dasar
2. Kala 1
3. Kala II
4. Kala III
5. Kala IV
6. Bayi baru lahir (BBL)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai