Anda di halaman 1dari 23

PATOGENESIS

PSP

Robekan suatu kantong udara dekat pleura


viseralis
Secara patologis paru yang direseksi tampak:
Bulla : kantong yang dibatasi pleura fibrotik yang
menebal, jaringan fibrosa paru sendiri dan
jaringan paru emfisematous.
Bleb: terbentuk dari suatu alveoli yang pecah
melalui jaringan interstisial ke dalam lapisan
fibrosa tipis pleura viseralis yang kemudian
berkumpul dalam bentuk kista.
Mekanisme terjadinya bulla atau bleb belum jelas

PSS
Karena pecahnya bulla subpleura atau bleb viseralis
Berhubungan dengan penyakit paru yang mendasarinya.
Patogenesis PSS multifaktorial
Terjadi akibat komplikasi penyakit PPOK, asma, fibrosis kistik, TB paru dan
penyakit-penyakit paru infiltrate lainnya

DIAGNOSIS

Keluhan subjektif

Sesak nafas
Nyeri dada
Batuk
Pemeriksaan fisik

Suara nafas melemah sampai menghilang


Fremitus melemah sampai menghilang
Resonansi
perkusi
dapat
normal
atau
meningkat/hipersonor

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Analisa gas darah

Hipoksemia dan alkalosis respirasi akut


EKG

Pneumotoraks
primer
sebelah
kiri
dapat
menyebabkan aksis QRS dan perubahan gelombang
T
Rontgen Thoraks

Garis pleura viseralis tampak putih, lurus atau


cembung terhadap dinding dada dan terpisah dari
garis pleura parietalis.
Celah antara kedua garis pleura tampak lusens
Visceral pleural white line atau visceral line
Pneumothoraks luas, paru-paru kolaps di daerah hilus
dan mediastinum terdorong kearah kontralateral .

Computed Tomography (CT-scan)


Apabila dengan pemeriksaan foto thoraks diagnosis belom
ditegakkan.
Spesifik untuk membedakan:
emfisema bullosa dengan pneumotoraks,
batas antara udara dengan cairan intra dan ekstrapulmoner
pneumothoraks spontan primer atau sekunder.
Pemeriksaan endoskopi (torakskopi)
Sensitivitas yang lebih besar dibandingkan pemeriksaan CT scan.
Menurut Swierenga dan Vanderschueren hasil pemeriksaan
endoskopi dapat dibagi menjadi 4 derajat:
Derajat 1 : pneumothoraks dengan gambaran paru yang
mendekati normal
Derajat 2 : pneumothoraks dengan perlengketan disertai
hemotoraks
Derajat 3 : pneumothoraks dengan diameter bleb atau bula < 2
cm
Derajat 4 : pneumothoraks dengan banyak bulla yang besar,
diameter > 2 cm

PRESENTASE PNEUMOTORAKS

PENATALAKSANAAN

Observasi dan pemberian tambahan oksigen


Aspirasi sederhana dengan jarum dan pemasangan
torakostomi dengan atau tanpa pleurodesis

tube

Torakoskopi dengan pleurodesis dan penanganan terhadap adanya


bleb atau bulla
Torakotomi

OBSERVASI DAN PEMBERIAN TAMBAHAN OKSIGEN

Jika luas pneumotoraks <15% dari hemitoraks11


Apabila fistula dari alveoli ke rongga pleura telah menutup, udara
dalam rongga pleura perlahan-lahan akan diresorbsi
Laju resorbsinya 1,25% dari sisi pneumotoraks per hari
Laju resorbsi meningkat jika

tambahan oksigen

Observasi: beberapa hari (minggu) dengan foto dada serial tiap 12-24
jam selama 2 hari.

ASPIRASI DENGAN JARUM DAN TUBE


TORAKOSTOMI
Dilakukan seawal mungkin
Pasien pneumotoraks yang luasnya >15%.
Bertujuan mengeluarkan udara dari rongga pleura (dekompresi).
Tindakan dekompresi dapat dilakukan dengan cara :

Menusukkan jarum melalui dinding dada sampai


masuk rongga pleura, sehingga tekanan udara
positif akan keluar melalui jarum tersebut.
Membuat hubungan dengan udara luar

MEMBUAT HUBUNGAN DENGAN UDARA


LUAR
Jarum infus set ditusukkan ke dinding dada sampai masuk rongga
pleura
Jarum abbocath no. 14 ditusukkan ke rongga pleura
Water Sealed Drainage(WSD)

WATER SEALED DRAINAGE(WSD)


Pipa khusus (kateter urin) yang steril dimasukkan
ke rongga pleura dengan perantaran trokar atau
klem penjepit
Dilakukan insisi kulit
Ruang antar iga ke enam pada linea aksilaris media
Ruang antar iga kedua pada linea mid klavikula
Diberikan cairan disinfektan dan dilakukan injeksi
anestesi lokal dengan xilokain atau prokain 2%
Trokar masuk ke dalam rongga pleura, pipa
khusus segera dimasukkan ke rongga pleura
dan trokar dicabut sehingga hanya pipa khusus
yang masih tertinggal di rongga pleura
Pipa dihubungkan dengan pipa yang lebih panjang
dan dengan pipa kaca yang dimasukkan ke
dalam air di dalam botol

Masuknya pipa kaca


permukaan air

ke

dalam

air

cm

dari

penghisapan udara secara aktif (continuous suction)


Apabila tekanan rongga pleura masih tetap positif,
Memberikan tekanan -10cm - 20cm H2O agar supaya
paru cepat mengembang
Evaluasi:
Paru sudah mengembang penuh dan tekanan rongga
pleura sudah negatif
uji coba penjepitan selang
24 jamu
Evaluasi dengan foto rontgen toraks
Tekanan di dalam rongga pleura menjadi positif maka
pipa tersebut belum dapat dicabut
Bila paru sudah mengembang maka WSD dicabut
Pencabutan WSD dilakukan saat pasien dalam keadaan
ekspirasi maksimal

TORAKOSKOPI
Tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga
toraks dengan alat bantu torakoskop
Dipandu dengan video (Video Assisted Thoracoscopy
Surgery)
Dapat dilakukan reseksi bulla atau bleb dan dilakukan
untuk pleurodesis
Tindakan ini dilakukan apabila :
Tindakan aspirasi maupun WSD gagal
Paru tidak mengembang setelah 3 hari pemasangan tube
torakostomi
Terjadinya fistula bronkopleura
Timbulnya kembali pneumotoraks setelah dilakukan pleurodesis

Video Assisted Thoracoscopy Surgery


Pilihan yang tepat untuk pneumotoraks spontan
Lamanya operasi sekitar 45 menit
Jika didapatkan adanya bleb atau bulla, maka yang
bisa dilakukan adalah:
Lesi ukuran kecil, beleb atau bulla < 2 cm, dikoagulasi
dengan pleurodesis talk.
Bleb atau bulla > 2cm, reseksi torakoskopi dengan suatu
alat
EndoGIA,
kemudian
diikuti
skarifikasi
(electrocoagulation) pada pleura parietalis.

TORAKOTOMI
Tindakan pembedahan
torakoskopi

ini

indikasinya

hampir

sama

dengan

Tindakan ini dilakukan jika dengan torakoskopi gagal atau jika


bleb atau bulla terdapat di apeks paru

MENURUT ASRIL PENATALAKSANAAN


PNEUMOTHORAKS SPONTAN
PSP
Terjadi pada usia muda dengan fungsi paru normal
akan sembuh sendiri.
Evaluasi sampai pengembangan paru sempurna
PSP ukuran besar
Bila pada aspirasi pipa kecil tidak mengembang
dalam waktu 24-48 jam, perlu dipasang pipa
interkostal besar dengan WSD atau continous
suction
Bila paru mengembang, biarkan pipa rongga pleura
dengan diklem alirannya dan dievaluasi selama 24
jam
Apabila udara masuk menetap dalam rongga pleura
selama satu minggu
torakotomi

PSS

Pengeluaran udara secara continous suction


sampai beberapa hari
Bila gagal mengembang sempurna, dapat
dipasang pipa rongga pleura kedua dan bila
gagal juga mengembang setelah 1 minggu
perlu dilakukan torakotomi.

R
E
T

A
IM

H
I
S
A
K

Anda mungkin juga menyukai

  • Kia 4
    Kia 4
    Dokumen44 halaman
    Kia 4
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Kia 4
    Kia 4
    Dokumen44 halaman
    Kia 4
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • DBD 5
    DBD 5
    Dokumen1 halaman
    DBD 5
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • DBD 2
    DBD 2
    Dokumen2 halaman
    DBD 2
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Kia 4
    Kia 4
    Dokumen44 halaman
    Kia 4
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • DBD 1
    DBD 1
    Dokumen2 halaman
    DBD 1
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • DBD 6
    DBD 6
    Dokumen1 halaman
    DBD 6
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Kia 4
    Kia 4
    Dokumen44 halaman
    Kia 4
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Kia 5
    Kia 5
    Dokumen25 halaman
    Kia 5
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • DBD 6
    DBD 6
    Dokumen1 halaman
    DBD 6
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • DBD 3
    DBD 3
    Dokumen2 halaman
    DBD 3
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • DBD 4
    DBD 4
    Dokumen1 halaman
    DBD 4
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • BPH Contoh
    BPH Contoh
    Dokumen32 halaman
    BPH Contoh
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Penderita Penyakit DBD Di Indonesia: Gejala Demam Tinggi
    Penderita Penyakit DBD Di Indonesia: Gejala Demam Tinggi
    Dokumen2 halaman
    Penderita Penyakit DBD Di Indonesia: Gejala Demam Tinggi
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • BPHHH
    BPHHH
    Dokumen34 halaman
    BPHHH
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • BPHHH
    BPHHH
    Dokumen34 halaman
    BPHHH
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • PN 2
    PN 2
    Dokumen2 halaman
    PN 2
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • BPH Contoh
    BPH Contoh
    Dokumen32 halaman
    BPH Contoh
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis
    Diagnosis
    Dokumen23 halaman
    Diagnosis
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • PN 1
    PN 1
    Dokumen24 halaman
    PN 1
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • ULKUS DIABETIKUM
    ULKUS DIABETIKUM
    Dokumen16 halaman
    ULKUS DIABETIKUM
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Pneumothoraks 3
    Pneumothoraks 3
    Dokumen26 halaman
    Pneumothoraks 3
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Luka Bakar
    Luka Bakar
    Dokumen21 halaman
    Luka Bakar
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Pneumothoraks 2
    Pneumothoraks 2
    Dokumen28 halaman
    Pneumothoraks 2
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Combustio 2
    Combustio 2
    Dokumen33 halaman
    Combustio 2
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Bahu
    Pemeriksaan Bahu
    Dokumen9 halaman
    Pemeriksaan Bahu
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • ULKUS DIABETIKUM
    ULKUS DIABETIKUM
    Dokumen16 halaman
    ULKUS DIABETIKUM
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Luka Bakar
    Luka Bakar
    Dokumen21 halaman
    Luka Bakar
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat
  • Luka Bakar
    Luka Bakar
    Dokumen21 halaman
    Luka Bakar
    Lala Komala Sari Hakim
    Belum ada peringkat