Anda di halaman 1dari 1

Penyelesaian Transaksi

Proses penyelesaian pekerjaan administrasi, pembayaran, dan penerbitan saham


kepemilikan ini disebut dengan kliring dan perusahaan yang dipercaya untuk
menanganinya adalah PT Kliring Pinjaman Efek Indonesia (KPEI) (sebelumnya adalah PT
Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI)) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
PT Kliring Deposit Efek Indonesia didirikan di tahun 1992 oleh 7 bank BUMN (PT Bank
Bumi Daya, PT Bank Dagang Negara, PT Bank Ekspor Impor Indonesia, PT Bank Negara
Indonesia, PT Bank Pembangunan Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia, dan PT Bank
Tabungan Negara) dan BEJ dan BES. Tujuannya adalah merancang dan mengembangkan
sistem kliring yang efisien dan efektif.
Pada Januari 1992, PT KDEI berhasil mencoba sistem penyelesaian saham (kliring) untuk
pertama kalinya dengan sistem netting. Sistem ini dapat menghitung penghasilan neto
(net) dari dana dan efek terhadap seluruh transaksi yang dilakukan oleh anggota bursa
pada satu hari kerja bursa. Pada tanggal 27 Juni 1994, BAPEPAM dan team kerja dari
wakil-wakil asosiasi profesional pasar modal mengevaluasi kinerja sistem ini dan
menyetujui penerapan secara penuh.
Target utama lainnya adalah mengembangkan dan menerapkan sistem penyelesaian
transaksi tanpa sertifikat. Dengan sistem ini, pemindah-tanganan suatu sekuritas cukup
dicatat dan dilakukan pemindahbukuan secara elektronik tanpa perlu mencetak sertifikat
dan akhirnya sistem ini dikenal sebagai sistem pemindahbukuan (scriptless system).

Anda mungkin juga menyukai