Anda di halaman 1dari 3

Unfinished Bussines

Pengasuhan
Duma Rachmat

Pastinya Anda sudah merasakan berat dan tidak mudahnya mengasuh anak. Dengan segenap suka
dan dukanya. Dengan segenap gelak tawa ketika anak begitu menyentuh kegembiraan kita sebab
senyumnya. Dengan segenap kejengkelan saat anak menjadi begitu susah diatur dan tidak mau lagi
mengikuti perintah orangtuanya. Dengan segenap air mata kesedihan saat anak jatuh sakit dan tidak
berdaya.
Adalah peribahasa, buah apel jatuh tak jauh dari pohonnya. Peribahasa yang menyiratkan bahwa
anak dengan seganap dinamika dirinya tak jauh-jauh amat dari dinamika kehidupan orangtuanya.
Anak layaknya kertas putih di mana tulisan yang pertama menghiasi dirinya adalah orangtuanya.
Pengasuhan orangtua yang didapatkan anak-anak setelah lahir bertemu dengan gen warisan
orangtuanya menciptakan buah bernama anak dengan segenap dinamikanya. Walau tentunya,
lingkungan juga mengambil peran yang besar dalam menumbuhkembangkan anak, namun pada
tingkatan awal peran orangtua sedemikian bear dalam pembentukan diri sang anak.
Sehingga ada ungkapan lain yang mengatakan seorang ibu yang pencemas akan cenderung
menciptakan anak yang pencemas juga. Sebegitu pentingnya peran pengasuhan sampai-sampai
kecemasan pun dapat terdidikkan kepada anak.
Pengasuhan layaknya pisau bermata duaungkapan ini mungkin terasa berlebihan. Namun
kenyataan ini tidak bisa ditolak dan dianggap sepele. Sebab orangtua dengan pengasuhannya
memiliki potensi besar untuk (1) menguatkan kebaikan anak, atau (2) melemahkan potensi kebaikan
anak. Keduanya ada sebab anak sedemikian tergantung pada orangtua, sehingga apapun yang
dikatakan orangtua itu menjadi penting bagi anak. Sehingga apapun yang dilakukan dan dicontohkan
orangtua di hadapan anaknya akan menjadi sedemikian penting dan berkesan bagi anak.
Secara kodrati, sebenarnya tidak ada orangtua yang akan menyakiti, atau melemahkan potensi
kebaikan di dalam diri anak. Tidak ada orangtua yang bermaksud mencelakai anak-anaknya. Tidak
ada orangtua yang berminat untuk mencederai anak-anak mereka. Tidak ada hasrat besar di dalam
diri orangtua selain hanya ingin anaknya menjadi lebih baik dan matang dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
Jelas semua hal dilakukan oleh orangtua untuk kebaikan anaknya. Namun berhati-hatilah dengan
unfinished bussines kehidupan Anda. Berhati-hatilah sebab inilah sisi gelap dalam diri Anda. Yang
kadang akan datang menutupi hari-hari cerah yang sedang Anda hadapi. Yang kadang-kadang
menjadi arakan awan yang menghalangi Anda dari melihat terangnya matahari. Yang datang begitu
saja, tanpa Anda menyadarinya. Yang datang tiba-tiba, tanpa Anda mengundangnya. Yang datang
menyergap, tanpa Anda siap menghadangnya.
Datang begitu saja, menggerogoti hubungan Anda dengan anak yang sedang baik-baik saja. Datang
di antara keriangan Anda bersama anak.
Inilah sisi yang Anda pungut dari masa lalu Anda. Entah itu dikarena persentuhan dengan orang lain.
Entah itu melalui pengasuhan orangtua. Entah itu melalui proses pengalaman hidup yang tidak
menyenangkan dan membuat terluka secara fisik, mental, psikologis, atau secara spiritual. Entah itu

hal-hal yang terabaikan belum sempat terpelajari atau diabaikan untuk dipelajari sebagai pelajaran
dalam kehidupan. Entah itu didapat dari hal-hal yang terajarkan di masa lalu yang membuat persepsi
menjadi terbatas dan membuat kekuatan kebaikan Anda menjadi tidak pernah keluar teraktulisasi.
Yang tampak sebagai ketakutan dan keinginan untuk mengontrol situasi. Yang ada kecemasan yang
kemudian keluar menjadi rasa tidak berdaya menghadapi situasi dan keadaan. Yang terejawantah
keluar adalah perasaan marah dan keinginan untuk menyerang sebab adnya keharusan untuk
terus-menerus mengendalikan kondisi. Yang tampak dalam pikiran adalah persangkaan buruk
terhadap kejadian yang sedang dialami. Yang terasa menonjol kuat di dada adalah keinginan untuk
mencari kambing hitam untuk bisa dipersalahkan. Yang terasa keinginan untuk menyalahkan masa
lalu, sambil menyesali, mengapa dulu pernah seperti ini?, mengapa dulu saya dulu dilahirkan d i
keluarga seperti itu?, mengapa dulu ayah/ibu melakukan itu pada saya?. Yang kadang timbul
adalah angan-angan: andaikan dulu saya berada di keluarga yang lebih harmonis mungkin sekarang
tidak akan seperti ini, andai saja ayah dulu lebih sayang pada saya, seandainya ibu lebih banyak
waktu untuk saya dulu yang seperti ini pastilah tidak akan terjadi sekarang ini
Kalau itu sudah terjadi pada Anda, ada sebuah saran dari beberapa guru pengembangan diri:
menjernihkan masa lalu (clearing the past). Menjernihkan masa lalu adalah upaya untuk
menyediakan diri untuk mengenali masa lalu dan mengenali tujuannya mengapa peristiwa-peristiwa
itu hadir dan dan dialami dalam kehidupan. Menjernihkan masa lalu adalah seperangkat kesiapan
diri untuk mengenali apa yang terjadi dan mengenali tujuan mengapa ini terjadi di masa lalu serta
kegunaannya bagi Anda, keluarga, masyarakat, dan semesta. Menjernihkan masa lalu adalah
kemauan untuk mempelajari apa-apa yang sudah terjadi dan dialami untuk disarikan maknamaknanya dan dihayati kembali maksud dan tujuannyawalaupun itu terasa pahit dan sakit,
sehingga akan didapatkan pemahaman akan Tujuan Besar apa yang sedang berusaha dikatakan oleh
Tuhan kepada kita.
Setiap kejadian di alam semesta selalu memiliki pola. Selalu berpola walau terlihat begitu acak dan
tak teratur. Layaknya kelopak mawar yang tampak acak dan tidak teratur, namun ketika mau melihat
dengan lebih detil dan seksama semua disusun dengan pola te rtentu dan dengan tingkat kerapian
tertentu. Kehidupan menetapkan Anda untuk lahir di keluarga tertentu. Itu pasti ada maksudnya.
Kehidupan telah menggariskan Anda harus bertemu dengan orang-orang tertentuyang entah itu
telah menginspirasi Anda atau bahkan menyakiti Anda. Itu tentu ada maksudnya. Kehidupan telah
menempatkan Anda ditemani dengan banyak peristiwa yang sudah dijalani hingga saat ini. Itu pasti
juga mengandung maksud tertentu. Kehidupan menempatkan Anda untuk belajar hal-hal tertentu.
Tentu itu ada maksud dan tujuannya.
Mudahnya begini. Dengan sebentuk unfinished bussines yang Anda alami saat ini, itu adalah
sumbangan yang begitu cantik dari begitu banyak hal yang pernah terjadi dan terlampaui. Tidak akan
seseorang cemas, tanpa komponen yang lengkap bahwa dirinya secara kepribadian memiliki bakat
cemas, dibesarkan dalam keluarga yang protektif, dan selalu melindunginya. Semua ini melahirkan
sebuah unfinished bussines yang itu pun sebenarnya sedang mempersiapkan Anda menuju Tujuan
Besar tertentu. Beberapa unfinished bussines tersebut ditunjukkan dengan

Belum seimbangnya kepribadian. Belum seimbang ini menunjukkan masih berat sebelahnya
kepribadian: terlalu pendiam, pencemas, terlalu mau mengambil kontrol, terlalu menyayangi
db.
Tidak sinkronnya antara pikiran, peraaan, sikap, dan tindakan.
Ketergantungan pada hal tertentu (hubungan, benda, aktivitas dsb) . Ini merupakan
permasalahan kecanduan, baik kecanduan terhadap hubungan (terlalu tergantung pada
seseorang), kecanduan seks, minuman keras, televisi, gadget, dsb)
Keinginan yang kuat untuk selalu bisa mengontrol banyak hal pada setiap situasi

Poor mekondisi merasa lemah dan tidak berdaya yang membuat sepenuhnya
bergantung pada orang lain. Kondisi di mana ada perasaan yang dominan ingin dikasihani.

Semua hal ini kemudian berakibat langsung pada tindakan ketika harus menghadapi situasi tertentu
bersama anak dan pasangan. Indikator ini lebih mudah terlihat pada anak dan pasangan hidup Anda
(entah itu suami atau istri) dikarenakan di hadapan mereka, wajah diri kita menjadi lebih nyata dan
lebih terlihat jelas. Sementara ketika bersama orang lain kadang itu menjadi sulit terjadi sebab
selalu ada tuntutan untuk berbuat ramah dan sopan pada orang lain. Anak-anak dan pasangan hidup
adalah cermin yang indah untuk menunjukkan siapa diri Anda yang sebenarnya. Dan banyak hal yang
akan Anda dapatkan, yang itu tidak pernah Anda kenali sebelumnya. Kalau Anda tidak
mempercayainya, lihatlah komentar mereka. Pengulangan komentar terhadap hal yang sama itu
benar-benar menunjukkan diri Anda yang sebenarnya.
Perhatikan pesan-pesan yang tersampaikan secara konstan ini. Jangan abaikan. Sebab di sanalah
Anda akan menemukan banyak informasi penting tentang diri Anda yang mungkin Anda tidak
pernah menyadarinya. Sebab di sana ada pemahaman tentang maksud dan tujuan dari mengapa
peristiwa yang Anda alami terjadi. Sebab di sana jugalah Anda akan melihat ke mana semestinya
Anda harus berjalan untuk menyeimbangkan diri. Ya, dengan upaya apapun itu namanyaini
hanyalah upaya untuk menyeimbangkan pengalaman hidup yang ujung-ujungnya pada harmoninya
kepribadian dan karakter. Tentu kalau ini dapat ditempuh, sikap dan tindakan Anda akan senantiasa
terjaga dan proporsional. Apapun yang terjadi dan di hadapi nantinya.
Ketika Anda telah mengenali pesan Anda melalui orang-orang kesayangan Anda segeralah bertindak.
Ingat Anda perlu berhati-hati dengan adanya keinginan untuk menyalahkan kembali masa lalu atau
orang-orang yang dulu berperan pada keadaan Anda. Segeralah mengambil tindakan untuk
mengenali harus bagaimananya dan tidak banyak lagi mempermasalahkan mengapa ini terjadi.
Beberapa kejadian butuh kemauan kuat untuk memaafkan. Sebab dengannya permasalahan yang
dulu terjadi jauh dipandang dengan kaca mata yang lebih legatanpa memendam perasaan marah
atau tertekan. Beberapa kejadian butuh dipandang dengan kaca mata syukursebab perlu
memahami bahwa tanpa adanya tekanan dari kejadian negatif tidak akan tergerak menuju sesuatu
yang lebih baik dan positif. Beberapa hal lainnya butuh untuk Anda berbuat dan bertindak melatih
diri kembali. Ingatlah kalau ini dibutuhkan berarti bersiap-siaplah untuk melakukan dengan perlahan
konsisten, sedikit demi sedikit dengan hasil yang pasti dan terus-menerus memelihara semangat
belajar dan kemauan untuk sembuh. Berdekatanlah dengan makanan yang sehat dan bergizi,
berolahragalah, jaga asupan pikiran dari hal-hal yang negatif, tontotan yang tidak penting dan tidak
perlu, membaca bacaan yang menginspirasi, lakukan kebaikan-kebaikan kecil kepada yang lain,
melakukan aktivitas yang berhubungan dengan alam, itu sejumlah aktivitas yang akan membantu
menjadi pendukung proses yang sedang Anda jalani.
Tetaplah berdekatan dengan keluarga dan bersahabat dengan orang-orang yang berenergi tinggi.
Selalu memiliki vitalis hidup dan terus bermakna. Beribadahlah dan terus mendekat padaNya, sebab
kedekatan padaNyalah yang akan membantu terus optimis di dalam proses. Jangan terlalu mematok
pada hasil, namun jalanilah. Lakukanlah. Sebagaimana perkataan seorang bijak,Kehidupan adalah
keseimbangan yang lembut antara menjadikan sesuatu terwujud dan membiarkan sesuatu terjadi.
Lakukan yang terbaik dalam hidup, sesudahnya milikilah keberanian dan kebijaksanaan untuk
merelakan apa yang terjadi. (Robin Sharma)

Anda mungkin juga menyukai