PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang,
seperti
di
Indonesia
yaitu
ledakan
penduduk.
Ledakan
penduduk
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk
mendapatkan
tambahan
teori
tentang
risiko
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah
upaya
untuk
mencegah
terjadinya
1. Pengertian
Depo provera ialah 6-alfa-medroksiprogesteron yang digunakan
untuk tujuan kontrasepsi perenteral, mempunyai efek progestagen
yang kuat dan sangat efektif. Noresterat juga termasuk dalam
golongan ini (Sarwono, 2006).
2. Farmakologi
a. Tersedia dalam bentuk laruran mikrokristalistaline.
b. Setelah 1 minggu penyuntikan 150 mg, tercapai kadar puncak,
lalu kadarnya tetap tinggi untuk 2-3 bulan, selanjutnya menurun
kembali.
c. Pada pemakaian jangka lama, tidak terjadi efek akumulatif dari
DMPA dalam darah/serum. (Hartanto, 2004)
3. Cara Kerja Kontrasepsi Suntik DMPA
a.Cara kerja kontrasepsi suntik adalah DMPA:
1. Menekan ovulasi.
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma.
3. Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
4. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi sehingga implantasi
terganggu. (Saifuddin, 2006)
4. Efektifitas
Kontrasepsi suntik memiliki efektifitas tinggi, kurang dari 1 % dari
100 wanita akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun pemakaian
DMPA. Kontrasepsi suntik sama efektifnya dengan (Pil Oral
Kombinasi) POK dan lebih efektif dari IUD.(Hartanto2004) efektif
dapat terjaga apabila penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal
yang telah ditentukan. (Saifuddin 2006)
1. Usia reproduksi.
2. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3.Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki
efektifitas tinggi.
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
6. Setelah abortus atau keguguran.
7. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen.
8. Anemia defisiensi besi.
9. Sering lupa memakai pil.
10. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
menggunakan pil kombinasi.
b.Kontraindikasi kontrasepsi suntik DMPA yaitu:
1. Hamil atau dicurigai hamil.
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3.Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenorhea.
4. Riwayat kanker payudara.
5. Diabetes mellitus yang disertai dengan komplikasi.
7. Waktu pemberian kontrasepsi suntik DMPA yaitu:
a. Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.
b. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
c. Pada ibu yang tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan
setiap saat asalkan dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil dan
Ibu tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari
setelah suntikan.
d. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin
ganti dengan kontrasepsi suntik, suntikan pertama dapat segera
diberikan asalkan dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.
C. Berat Badan
1. Pengertian
Pengertian
berat
badan
menurut
Soetjiningsih
adalah
hasil
(Hartanto,2004).
Kenaikan
berat
badan,
kemungkinan
BAB III
KERANGKA KONSEP
Penggunaan KB
Suntik
DMPA
Ketidakseimban
gan
hormon
Perubahan
karbohidrat dan
gula menjadi
lemak,
bertambahnya
lemak pada tubuh,
meningkatkan nafsu
makan bertambah
Berat badan
naik
Berat badan
Berat badan
turun
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional (deskriptif).
B. Populasi dan sampel
Populasi
: Akseptor KB Suntik DMPA 3 bulan di BPS Titin
Indrawati Gedeg Desa Prabon
Sampel
: Total Sampling
Kriteria Inklusi
: Pengguna KB Suntik DMPA 3 bulan.
Kriteria Eksklusi : Bukan Pengguna KB Suntik DMPA
C. Lokasi dan waktu penelitian
- Lokasi
: Puskesmas Desa Prabon Mojokerto
- Waktu penelitian
: Bulan Juni sampai dengan September 2012