Anda di halaman 1dari 8

LATAR BELAKANG

Indonesia adalah Negara dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi, begitupun
dengan kepadatan transportasi didalamnya. Bisa kita lihat di kota-kota besar di Indonesia, seperti
Jakarta ataupun Surabaya, setiap hari akan begitu akrab melihat kemacetan hampir diseluruh jalan
utama di kota tersebut. Pemerintah dalam hal ini sebenarnya tidak tinggal diam, beberapa
kebijakan sudah disosialisasikan dan diterapkan dalam mengatasi kemacetan tersebut. Namun
faktanya masih kita lihat kemacetan menghiasi jalanan protokol hampir diseluruh Indonesia.
Permasalahan transportasi ini tentu saja sangat mengganggu kebutuhan logistik dalam
pendistribusian segala barang maupun jasa di Indonesia.
Urusan transportasi, transportasi darat cenderung lebih disoroti mengingat jenis
transportasi ini cenderung paling banyak digunakan di Indonesia. Tentu hal ini menjadi latar
belakang mengapa peraturan perundang undangan begitu kompleks dalam mengatur jenis
transportasi ini. Padahal kita tahu bahwa Indonesia hanya memiliki sepertiga wilayah daratan dan
duapertiganya adalah lautan. Tentu menjadi sebuah ironi ketika Indonesia belum bisa
memanfaatkan wilayah lautan.
Permasalahan transportasi khususnya transportasi darat di Indonesia cukuplah kompleks,
karena transportasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, maka satu masalah yang timbul
di satu unit ataupun satu jaringan akan mempengaruhi sistem tersebut. Namun permasalahan
trnsportasi yang terjadi di Indonesia terjadi hampir di setiap jaringan atau unit-unit hingga unit
terkecil dari sistem tersebutpun memiliki masalah. Masalah yang terjadi bisa masalah yang terjadi
dari unit tersebut maupun masalah akibat pengaruh dari sistem. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan moda transportasi darat di Indonesia.

RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.
2.
3.
4.

Apakah macam-macam transportasi darat di Indonesia ?


Bagaimanakah transportasi darat di Indonesia ?
Apakah permasalahan permasalahan transportasi darat di Indonesia ?
Apakah alternatif solusi atau kebijakan untuk mengatasi permasalahan permasalahan
transportasi darat di Indonesia ?

TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mengetahui macam macam transportasi darat di Indonesia.
2. Mengetahui keadaan transportasi darat di Indonesia.
3. Mengetahui permasalahan permasalahan transportasi darat di Indonesia.
4. Mengetahui alternatif solusi atau kebijakan untuk mengatasi permasalahan permasalahan
transportasi darat di Indonesia.

PEMBAHASAN
3.1 Macam macam transportasi darat di Indonesia
Bus
Layanan bus menggunakan bus di jalan konvensional untuk membawa penumpang banyak
di perjalanan lebih pendek. Bus beroperasi dengan kapasitas rendah (yaitu dibandingkan dengan
trem atau kereta), dan dapat beroperasi di jalan-jalan konvensional, dengan bus yang relatif murah
berhenti untuk melayani penumpang. Oleh karena itu bus yang umum digunakan di kota-kota kecil
dan kota-kota, di daerah pedesaan juga dilengkapi layanan shuttle untuk menuju kota-kota besar.
Transportasi Berbasis Rel (Kereta)
Angkutan kereta api berpenumpang adalah angkutan penumpang melalui kendaraan roda
yang dirancang khusus untuk berjalan di jalur kereta api. Kereta memungkinkan berkapasitas
tinggi pada jarak pendek atau panjang, tetapi membutuhkan rel, sinyal, infrastruktur
dan stasiun yang akan dibangun dan dipelihara. Kereta transit perkotaan terdiri dari trem, kereta
cahaya, transit cepat, kereta komuter, monorel dan kereta gantung.
Kereta komuter merupakan bagian dari transportasi publik di wilayah perkotaan, tetapi
memberikan layanan yang lebih cepat untuk pinggiran kota dan kota-kota tetangga dan desa.
Kereta berhenti di semua stasiun, yang terletak untuk melayani pusat pinggiran kota atau kota
kecil. Stasiun sering dikombinasikan dengan shuttle bus atau sistem Parkir dan menumpang di
setiap stasiun. Frekuensi memungkinkan hingga beberapa kali per jam, dan sistem rel komuter
dapat berupa bagian dari kereta nasional, atau dioperasikan oleh agen transit lokal.
Sepeda Motor dan Ojek
Sepeda motor digunakan sebagai angkutan umum. Sepeda motor dapat digunakan secara
tunggal atau dengan sespan terpasang, yang terakhir sering disebut sebagai "becak". Mereka juga
dapat disewa untuk perjalanan pribadi, seperti taksi, atau digunakan untuk perjalanan bersama,
dengan rute yang ditetapkan, seperti bis.
Di Indonesia, angkutan bermoda sepeda motor lebih dikenal sebagai ojek. Ojek (atau ojeg)
adalah transportasi umum informal di Indonesia yang berupa sepeda motor atau sepeda, namun
lebih lazim berupa sepeda motor. Disebut informal karena keberadaannya tidak diakui pemerintah
dan tidak ada izin untuk pengoperasiannya. Penumpang biasanya satu orang namun kadang bisa
berdua. Dengan harga yang ditentukan dengan tawar menawar dengan sopirnya dahulu setelah itu
sang sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya.

Becak
Becak adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan
juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang
pengemudi. Menjadi pengemudi becak merupakan salah satu cara untuk mendapatkan nafkah yang
paling mudah, sehingga jumlah pengemudi becak didaerah yang angka penganggurannya tinggi
akan menjadi sangat tinggi.
Taksi
Taksi adalah jenis kendaraan untuk disewa dengan sopir, yang digunakan oleh seorang
penumpang tunggal atau sekelompok kecil penumpang. Sebuah taksi mengantarkan penumpang
ke lokasi pilihan mereka. Dalam mode angkutan umum, lokasi pick-up dan drop-off ditentukan
oleh penyedia layanan, bukan oleh penumpang, meskipun permintaan transportasi responsif dan
saham taksi memberikan modus bus/taksi hibrida.
Truk
Truk adalah sebuah kendaraan bermotor untuk mengangkut barang, disebut juga
sebagai mobil barang. Dalam bentuk yang kecil mobil barang disebut sebagai pick-up, sedangkan
bentuk lebih besar dengan 3 sumbu, 1 di depan, dan tandem di belakang disebut sebagai truk
tronton, sedang yang digunakan untuk angkutan peti kemasdalam bentuk tempelan disebut sebagai
truk trailer. Juga ada jenis truk tangki yang berguna untuk mengangkut cairan seperti BBM dan
lainnya.

3.2 Keadaan transportasi darat di Indonesia


Keadaan transportasi darat di Indonesia bisa kita amati melalui grafik ini :

Dari grafik diatas terlihat bahwa perkembangan angkutan antar kota antar provinsi dalam
periode 2009 2013 selalu mengalami kenaikan.hal ini terjadi seiring dengan peningkatan
populasi atau jumlah penduduk Indonesia. Dengan kata lain peningkatan perkembangan ini
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan akan moda transportasi darat di Indonesia.

Berdasarkan grafik diatas, dalam periode 2009 2013 , panjang jalan dalam lingkup
kabupaten dan kota, mengalami peningkatan dari tahun ketahun dengan cukup tinggi,
peningkatan ini kemudian berhenti pada tahun 2013. Peningkatan juga terjadi dalam lingkup jalan
antar propinsi, namun peningkatan berhenti pada taun 2011 sampai dengan 2013. Sedangkan
dalam lingkup nasional, panjang jalan sama sekali tidak mengalami perubahan dalam periode 2009
sampai dengan 2013. Dengan kata lain, berdasarkan dua grafik diatas, kita bisa menganalisis
bahwa keadaan transportasi di Indonesia adalah bisa dikatakan tidak seimbangnya infrastruktur
dalam merespon peningkatan moda transportasi darat. Keadaan inilah kemudian memunculkan
permasalahan permasalahan di dalam transportasi darat di Indonesia.
3.3 Permasalahan permasalahan transportasi darat di Indonesia
Permasalahan transportasi darat di Indonesia sangatlah kompleks. Hal ini karena
transportasi darat bisa dikatakan transportasi utama bagi masyarakat Indonesia. Adapun
permasalahan permasalahan tersebut adalah sebagai berikut.
3.3.1 Ledakan penduduk
Ledakan penduduk selalu menjadi isu yang dikaitkan dengan berbagai permasalahan yang
ada pada suatu wilayah. Hal ini dikarenakan ledakan penduduk akan meningkatkan tingkat
kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan transportasi.
Singkat kata, ledakan penduduk akan memicu peningkatan kebutuhan akan alat transpirtasi atau
fasilitas transportasi.

3.3.2 Konsumsi Energi


Menurut data dari jasa raharja pada tahun 2007, Ketergantungan Indonesia pada bahan
bakar fosil akan naik, dari 69% tahun 2002 menjadi 82% tahun 2030. Secara keseluruhan,
kebutuhan energi diproyeksikan bisa tumbuh 2,7% per tahun dalam kurun 2002-2030. Karena
kebutuhan energi sektor transportasi naik 3,8% per tahun, minyak terus mendominasi campuran
bahan bakar, yaitu 38% dari total kebutuhan tahun 2030. Padahal, cadangan minyak semakin kecil.
3.3.3 Lahan dan Estetika
Transportasi darat di perkotaan mengalami masalah serius akibat tingginya angka migrasi
dari desa ke kota, hal ini disebabkan kesenjangan antara fasilitas sarana dan prasarana transportasi
di desa dan di kota yang sangat berbeda, sehingga mendorong migrasi desa-kota. Peningkatan
jumlah penduduk yang ada di kota tersebut meningkatkan juga angka kebutuhan akan fasilitas
transportasi baik sarana maupun prasarana. Peningkatan kapasitas jalan tentu akan dilakukan untuk
mengantisipasi timbulnya permasalahan-permasalahan lebih lanjut akibat hal ini, namun
peningkatan kapasitas jalan juga menimbulkan masalah baru, yaitu berkurangnya ruang publik.
3.3.4 Kemacetan
Kemacetan merupakan salah satu masalah yang dinilai paling mengganggu kenyamanan
pengguna transportasi darat, kemacetan dapat mengurangi efektifitas kerja maupun kegiatan
masayarakat, memperlambar manusia untuk melakukan katifitas, meningkatkan polusi udara,
polusi suara serta merupakan pemborosan bahan bakar yang semakin hari semakin menipis.
3.3.5 Kecelakaan Lalu Lintas
Menurut data badan pusat statistik tahun 2008, ada 59,164 ribu kejadian kecelakaan lalu
lintas, dengan 20,188 korbannya meninggal dunia, 23,440 ruka berat dan 55,731 luka ringan.
Sedangkan kerugiannya mencapai Rp.131,207 Juta.
3.3.6 Rendahnya Kualitas Transportasi
Rendahnya kualitas Transportasi di Indonesia ditandai dengan timbulnya masalah-masalah
transportasi yang saling mempengaruhi satu sama lain, faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas
transportasi di Indonesia juga disebabkan oleh berbagai faktor dan masalah lain yang cukup
kompleks. Faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas transportasi di Indonesia adalah :
1. Dana pengadaan atau peremajaan fasilitas transportasi yang tidak mencukupi
2. Kurangnya pengawasan dari pemerintah atau pihak yang berkewajiban
3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas sarana dan prasarana
transportasi
4. Kurangnya disiplin masyarakat
3.4 Alternatif solusi atau kebijakan untuk mengatasi permasalahan permasalahan transportasi
darat di Indonesia.
Menurut penulis, alternatif solusi atau kebijakan untuk mengatasi permasalahan
permasalahan transportasi bisa dilakukan dengan memfokuskan pada masalah mengenai
mudahnya mendapatkan kendaraan pribadi dan mengenai efektivitas pembenahan sarana
prasarana. Adapun alternatif solusi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Meregulasi para badan perkreditan yang terlalu memanjakan masyarakat Indonesia untuk
memiliki kendaraan bermotor. Kita dengan mudah menemukan kemudahan memiliki
kendaraan bermotor hampir diseluruh dealer di Indonesia, hanya dengan uang muka murah

kita bisa memiliki kendaraan bermotor. tentu saja hal ini sangat mempengaruhi mental
konsumtif masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, jika ini berhasil diregulasi, hal ini akan
mampu menekan permintaan terhadap kendaraan transportasi darat tersebut.
2. Memberlakukan pajak yang efektif. Ketika pajak mampu dilaksanakan dengan sangat
efektif, selain mampu menekan kepemilikan kendaraan transportasi darat, juga mampu
meningkatkan APBN untuk memperbaiki sarana prasarana guna mengimbangi
peningkatan transportasi darat
3. Pencabutan subsidi BBM. Kebijakan ini mungkin akan menimbulkan gejolak yang luar
biasa dalam perekonomian, mengingat BBM merupakan salah satu hajat hidup orang
banyak. Namun fakta menunjukkan bahwa subsidi BBM lebih besar dinikmati oleh
golongan orang kaya. Tentu pada awalnya kebijakan ini akan menimbulkan inflasi hampir
disegala sektor produksi, namun tentu pula dalam jangka panjang akan terjadi penyesuaian,
dengan kata lain perekonomian akan kembali stabil diiringi dengan berkurangnya
keinginan untuk memiliki kendaraan pribadi akibat dari daya beli seseorang tersebut.
Pemborosan terjadi akibat dari harga yang murah dari BBM tersebut. APBN bisa lebih
dimanfaatkan pada sektor sektor produktif dalam menggerakkan perekonomian. Kaitan
dalam hal ini, rupiah akan semakin menguat karena ketika permintaan BBM menurun
akibat pencabutan subsidi, maka impor BBM akan menurun, dengan kata lain kita mampu
menghemat cadangan devisa sehingga terjadi peningkatan kurs rupiah.
4. Pengefektifan pembenahan sarana dan prasarana jalan. Kebijakan ini tentu lebih mengarah
pada teknis dari pembenahan sarana prasarana itu sendiri. Kebijakan ini lebih mempunyai
arah pada pemilihan waktu yang tepat dalam melaksanakan segala proyek perbaikan sarana
prasarana jalan. Seringkali kita menjumpai bahwa jalan jalan di Indonesia baru
diperbaiki ketika beberapa hari menjelang lebaran maupun menjelang musim hujan. Tentu
ini tidak efektif dan pasti hasil dari proyek ini akan kurang maksimal. Dengan kata lain
perlu kajian waktu yang tepat untuk menjalankan proyek proyek ini agar berjalan efektif.

KESIMPULAN
Permasalahan transportasi darat di Indonesia sangat kompleks. Hal ini disebabkan oleh
banyak faktor, diantaranya adalah ledakan penduduk dan rendahnya kualitas transportasi di
Indonesia. Hal ini kemudian menimbulkan beberapa permasalahan seperti kemacetan, borosnya
konsumsi energi, kecelakaan lalu lintas yang tinggi dan masalah mengenai lahan dan estetika
dalam masyarakat. Adapun alternatif solusi yang ditawarkan oleh penulis diantanya adalah
meregulasi para badan perkreditan yang terlalu memanjakan masyarakat Indonesia untuk memiliki
kendaraan bermotor, memberlakukan pajak yang efektif, pencabutan subsidi BBM dan
pengefektifan pembenahan sarana dan prasarana jalan.

Tugas UTS Ekonomi Transportasi

Analisis Permasalahan Transportasi Darat di


Indonesia

Oleh :
Mochamad Eka Toar Raja
041311133094
Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
Surabaya

Anda mungkin juga menyukai