Anda di halaman 1dari 6

1

Komplikasi

1 Komplikasi awal yang terjadi adalah perdarahan, infeksi, jahitan yang


terlepas, nekrosis flap, dan edema.
2 Komplikasi lanjut
a Stenosis sementara karena edema atau hipertropi scar pada tempat
anastomosis

yang

terjadi

akibat

reaksi

jaringan

besarnya

dapat

bervariasi, juga terbentuknya hematom/ kumpulan darah dibawah kulit,


yang biasanya dicegah dengan balut tekan selama 2 sampai 3 hari pasca
operasi
b Kebocoran traktus urinaria karena penyembuhan yang lama
c Fistula uretrocutaneus, merupakan komplikasi yang tersering dan ini
digunakan sebagai parameter untuk menilai keberhasilan operasi. Pada
prosedur operasi satu tahap saat ini angka kejadian yang dapat diterima
adalah 5 10%
d Adanya rambut dalam uretra yang dapat mengakibatkan infeksi saluran
kencing berulang atau pembentukan batu saat pubertas
e Striktur uretra, pada proksimal anastomosis yang
f

kemungkinan

disebabkan oleh angulasi dari anastomosis


Divertikulum, terjadi pada pembentukan neouretra yang terlalu lebar,

atau adanya stenosis meatal yang mengakibatkan dilatasi yang lanjut


g Residual chordee / rekuren chordee, akibat dari rilis chordee yang tidak
sempurna, dimana tidak melakukan ereksi artifisial saat operasi atau
pembentukan skar yang berlebihan di ventral penis walaupun sangat
jarang.

PENGKAJIAN
1

IDENTITAS KLIEN
Nama

: An.A

Tempat/Tanggal Lahir

: Bandung, 26 Januari 2010

Nama Ayah / Ibu

: Tn.A / Ny.D

Pekerjaan Ayah

: Karyawan Swasta

Pekerjaan Ibu

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Jl.Flamboyan VI No 5

Suku

: Jawa

Agama

: Islam

Tanggal Masuk

: 19 Maret 2014

Tanggal Pengkajian

: 24 Maret 2014

Tanggal Operasi

: 21 Maret 2014

KELUHAN UTAMA

Klien mengeluh nyeri pada penisnya. Skala 5, nyeri dirasakan terus menerus seperti di
sayat-sayat.
3

RIWAYAT MASA LALU

Klien pernah dioperasi chordektomy 6 bulan yang lalu.


4

RIWAYAT KELUARGA
Tidak teridentifikasi

RIWAYAT KEHAMILAN
Ibu mengatakan sebelum hamil An.A, ibu sering mengalami gangguan menstruasi dan
mendapatkan terapi hormone estrogen, dan baru menyadarinya hamil An.A setelah
kehamilannya 2 bulan.

KEADAAN KESEHATAN SAAT INI

Diagnosis medis

: Hypospadia

Tindakan operasi

: Cordhectomy dan Uretroplasty

Status cairan

: RL 1600CC/24 jam

Status nutrisi

:-

Obat-obatan

: Ceftriaxone IV 2x1 gr
Ketorolac drip 3x25 mg
Ranitidine IV 2x25 mg

f. Aktivitas

:-

g. Hasil Lab
7

PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum

: compos mentis

2. HR

: 100X/menit

3. RR

: 24x/menit

4. Suhu

: 37,50C

5. Genetalia

: Penis tampak kemerahan dan sudah disunat, terpasang stent dan

kateter. Kulit di sekitar paha agak memerah.


8

N
o
1

ANALISA DATA

Data

Etiologi

DS: Klien mengeluh nyeri pada


penisnya
DO: skala nyeri: 5, HR:
100x/menit , RR:
24x/menit

Hipospadia

Masalah
Nyeri (akut)

Tindakan reposisi meatus


urinari
Chordhectomy
Luka post op
Merangsang catecolamine
dan prostaglandin

DS : DO : Terlihat kateter sedikit


rembes dan kulit di sekitar
paha agak memerah.

Nyeri
Hipospadia
Chordectomy
Pemasangan kateter
Pajanan
lingkungan/mikroorganisme

Resiko infeksi
post operasi

yang menginvasi daerah


post operasi
Resiko tinggi infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1

Nyeri akut berhubungan dengan tindakan pembedahan reposisi meatus urinari, post operasi
chordectomy, tindakan invasif : pemasangan kateter ditandai dengan An.R mengeluh nyeri pada
penisnya, Skala nyeri: 5, HR: 100x/menit, RR: 24x/menit

Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif: pemasangan kateter, kebutuhan medikasi,
post operasi chordectomy yang ditandai dengan terlihat kateter sedikit rembes dan kulit di sekitar
paha agak memerah.

RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien

: An.A

Umur

: 4tahun

Jenis kelamin

: laki-laki

1. Diagnosa keperawatan I : Nyeri akut berhubungan dengan tindakan pembedahan reposisi meatus
urinari, post operasi chordectomy, tindakan invasif : pemasangan kateter ditandai dengan An.R
mengeluh nyeri pada penisnya, Skala nyeri: 5, HR: 100x/menit, RR: 24x/menit

Kriteria Hasil
Melaporkan bahwa nyeri Mandiri:
terkontrol, tampak rileks

Perencanaan
Intervensi

Tanyakan pasien tentang nyeri,

dan dapat tidur dengan

tentukan

nyaman,

seperti terus menerus, sakit

dalam

berpartisipasi
aktivitas

diinginkan

yang

karekteristik

Implementasi
1

nyeri

menusuk, terbakar dan buat


dalam skala nyeri (Skala 5,

Menanyakan

pasien

mengenai

karateristik nyeri. Skala nyeri : 5-6


(sedang).
2

Mengidentifikasi pernyataan verbal


dan

non verbal

ibu klien

nyeri seperti di sayat-sayat)


2

mengatakan anaknya sering merasa


kesakitan, memegangi

Kaji pernyataan verbal dan non

operasi, wajah an. R cemberut dan

verbal nyeri pasien


3

meringis menahan sakit.

Catat kemungkinan penyebab


nyeri

patofisiologi

dan

Evaluasi keefektifan pemakaian


obat

dengan

benar

Berikan tindakan kenyamanan

Jadwalkan

periode

dalam

Mengubah posisi : miring kanan dan


kiri.

sokongan bantal.
6

keefektifan

secara teratur.

sering mengubah posisi dan


masase pada punggung dan

Mengevaluasi

pemakaian obat : an. R minum obat

untuk

mengontrol nyeri
5

Mengkaji kemungkinan penyebab


nyeri : luka bekas operasi.

psikologi
4

daerah post

Menganjurkan klien beristirahat dan


lingkungan sudah tenang.

istirahat,

Memberikan latihan mobilisasi.

Mengurangi nyeri.

berikan lingkungan tenang.


7

Bantu aktivitas perawatan diri,


pernafasan atau latihan tangan,
ambulasi.

Kolaborasi:
1

Berikan analgesik (Ketorolac)


rutin sesuai dengan indikasi,
kkhususnya

45-60

menit

sebelum tindakan.
Diagnosa keperawatan II: Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif: pemasangan kateter,
kebutuhan medikasi, post operasi chordectomy yang ditandai dengan terlihat kateter sedikit rembes dan
kulit di sekitar paha agak memerah.
PERENCANAAN
Kriteria hasil
Mengakui
dan
masalah,

Intervensi

Implementasi

mendiskusikan Mandiri:

menunjukkan

rentang

Evaluasi

tingkat

Mengevaluasi tingkat

perasaan yang tepat dan penampilan

pemahaman keluarga

pemahaman keluarga

wajah tampak rileks, menyatakan

tentang diagnosa

mengenai

pengetahuan yang akurat tentang


situasi

Akui

Mendorong

keluarga

mengekspresikan

masalah

masalahnya.

Berikan kesempatan

Memberikan

untuk bertanya dan

kesempatan

jawab dengan jujur,

untuk

yakinkan

bahwa

mengenai

pasien dan pemberi

penyakit.

memiliki pemahaman
yang sama.

keluarga
berntanya
proses

Melibatkan
dalam

Catat komentar dan

memberikan

perilaku

kenyamanan.

yang

aan.
Libatkan pasien dan
keluarga

dalam

perncanaan
keperawatan

dan

berikan kenyamanan
fisik pasien.

keluarga

perencanaan

keperawatan

menunjukkanpenerim

mengekspresikan

pelayanan kesehatan

an.R : buruk.

masalah

keluarga dan dorong

diagnose

dan

Anda mungkin juga menyukai