DISUSUN OLEH :
TUTOR 7
Taufik Yusdian
Asty Aprilianti
Vinni Alfiana
Isna Nurfianti
Ika Setyawati
Yunita Persiyawati
Mirza Shofwa Y
Intan Yunitasari
Siti Rahmiati P
Ani Rosmardiani
Fransiska Yusrida
220110110016
220110110027
220110110035
220110110046
220110110048
220110110052
220110110058
220110110065
220110110069
220110110106
220110110108
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
BAB I
KASUS 2
Seorang anak laki-laki berumur 9 tahun, anak ketiga dari seorang ibu berumur 30
tahun dengan pendidikan SD dan seorang ayah berumur 36 tahun dengan latar belakang
pendidikan SMA, dirawat sejak 6 hari yang lalu di ruang HCU (High Care Unit).
Alasan dirawat karena perutnya membesar, demam, dan diare lebih dari 10 kali per
hari disertai muntah setiap kali makan atau minum. Sudah dirawat selama 8 hari di RS C
tetapi tidak ada perbaikan sehingga pasien pulang paksa. Tetapi karena perut semakin
membesar, maka di bawa ke RSHS untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pasien
dinyatakan mengalami ileus paralitik dan akan dilakukan laparotomy eksplorasi (LE).
Hasil pengkajian: BB 20,5 kg, TB 110 cm, pasien mengeluh masih diare campur
lendir sudah 5 kali dari jam 5 pagi hingga jam 1 siang (8 jam), tapi sudah tidak disertai
muntah dan sudah mampu minum susu sedikit-sedikit karena pasien takut muntah lagi.
Pasien sudah mendapat diet cair tinggi protein 1200kkal tetapi pasien belum dapat
menghabiskan porsinya. Turgor kulit menurun, tampak luka post operasi LE hari ke 6 di perut
sepanjang 10 cm, luka tampak kotor (pus) dan kemerahan di sekitar luka. Pasien mengeluh
nyeri pada luka operasi terutama bila sedang diganti balutan atau bergerak atau berganti
posisi tidur, skala nyeri 3 dari skala 1-5, pasien juga mengeluh nyeri dan panas di daerah
bokong, saat diperiksa tampak luka dekubitus grade 2 sebesar 3 cm di sakrum dan grade 1 di
keuda skapula.
Hasil pemeriksaan: TD 100/80 mmHg, Nadi 134 kali per menit kecil, RR 28 kali per
menit, suhu 38,70 C, Na 141, K 1.9, Cl 104, Ca bebas 4.84, Mg 1.94, Hb 9 gr/dl, Ht 34%,
leukosit 33.300/m3, trombosit 338.000
Terapi yang didapat: Ceftriaxon 2x400 mg IV, Metronidazole 3x100 mg drips,
Parasetamol 3x100 mg IV, infuse RL 1000ml/24 jam.
Panduan Diskusi
1. Identifikasi masalah pasien sesuai data-data yang ada dan tentukan urutan prioritas
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN KASUS
Identifikasi masalah pasien sesuai data-data yang ada dan tentukan urutan prioritas
diagnosa keperawatan pasien
1. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare yang
ditandai dengan :
Data Subjektif :
a. Pasien mengeluh masih diare bercampur lendir sudah 5 kali dari jam 5 pagi
sampai 1 siang.
b. Riwayat pernah dirawat karena perutnya perut memesar, demam dan diare lebih
dari 10 kali/hari disertai muntah setiap kali makan atau minum.
Data Objektif :
a. Pasien sudah mendapat diet cair tinggi protein 1200 kkal tetapi masih belum
dapat menghabiskan porsinya.
b. Turgor kulit menurun
c. TD 100/80 mmHg, nadi 134 kali/menit, kecil, suhu 38.70 , Hb 9 g/dl.
Etiologi
Diare
volume sirkulasi
Data Objektif :
a. Pasien sudah mendapat
diet cair tinggi protein
Masalah
Defisit volume cairan
vasokonstriksi selektif
Data Objektif :
a. Tampak luka post operasi LE hari ke 6 di perut sepanjang 10 cm, luka tampak
kotor (pus) dan kemerahan di sekitar luka;
b. Saat diperiksa tampak luka dekubitus grade 2 sebesar 3 cm di sakrum dan grade 1
di kedua skapula.
c. Pasien sudah mendapat diet cair tinggi protein 1200 KKal tetapi pasien masih
belum dapat menghabiskan porsinya.
d. BB saat ini 20.5 kg, TB 110 cm. BB sebelum sakit 23 kg.
e. Hb. 9 gr/dl, leukosit 33.300/m3
f. Pasien dinyatakan mengalami ileus paralitik dan akan dilakukan laparatomy
eksplorasi (LE).
Data yang menyimpang
Data Subjektif :
Etiologi
Gangguan proses
LE
Panas di bokong
Sulit berganti posisi dan
bergerak
Data Objektif :
-
Leukosit 33.300/m3
Ht 34%
Hb 9 gr/dl
Ada luka post LE 10 cm
disekitarnya
Terdapat luka dekubitus
grade 2 3 cm di sakrum
dan grade di kedua
skapula.
Suhu tubuh 38,70C
Belum bisa menghabiskan
makanan yang disajikan
imun menurun
Masalah
Penyebaran infeksi
Identifikasi data-data lain yang harus dikaji, baik DS, DO atau DP!
1. Pengkajian riwayat
a. Riwayat saat ini
Nyeri.
- Awitan dan durasi: apakah nyeri persisten, kambuh, intermitten.
- Karakter: tumpul, tajam, terbakar, menggerogoti.
- Gejala terkait: konstipasi, flatus, ikterik, dan perubahan lingkar
-
abdomen.
Karakteristik urine: frekuensi, warna, volume urine (apakah seimbang?),
kemudahan dalam memulai berkemih, kemampuan untuk mengosongkan
antikoagulan).
Pemeriksaan diagnostik
saluran
cerna
sebelumnya
(endoskopi
atau
kolonoskopi)
c. Riwayat medis keluarga
Penyakit radang usus
2. Pemeriksaan fisik
a. Mulut
Saliva: nodul atau ulkus pada dasar lidah kental, lengket, atau tidak ada,
kemerahan tanpa ulserasi, mukosa pucat (kemungkinan nutrisi buruk).
b. Abdomen
Kontur: tegang (distensi)
Kulit: tegang mengkilat, terdilatasi, vena berbelit.
Umbilikus: menonjol keluar
Peristaltik: kuat
Pulsasi aortik abdominal: jelas dan tegas
Bising usus: hipoaktif kemudian hilang timbul, suara gemerincing dengan
nada tinggi, suara ribut bernada tinggi bertepatan dengan kram abdomen,
ketiadaan suara usus lebih dari 5 menit pada keempat kuadran.
3. Pemeriksaan nutrisi
Pengukuran antropometrik
- Tinggi badan
- Berat badan (perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir)
- Indeks masa tubuh
- Ketebalan lipatan kulit trisep, lingkar otot lengan dan lengan tengah.
Pemeriksaan laboratorium
- Albumin
- Transferin
- Prealbumin
- Retinol pengikat protein
- Hitung limfosit lengkap
- Kadar elektrolit
- Kadar tinggi kreatinin
Pemeriksaan fisik
- Penampilan pasien
- Berat badan normal terhadap tinggi badan, postur tubuh dan usia
- Rambut, kulit, gigi, gusi, membran mukosa, mulut dan lidah, otot rangka,
24
jam
terakhir
Buat intervensi, tujuan, dan rasionalnya dari masing-masing masalah yang ditemukan!
1. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare
Tujuan
Panjang
Setelah 7 hari
Pendek
Setelah 2 hari
perawatan,
Intervensi
Rasional
1. Memenuhi
perawatan, klien
kebutuhan
pasien
akan :
Holiday-Segar :
cairan dan
mencapai
1. Memiliki
Kebutuhan = (100x 10 kg
mengganti fluid
keseimbangan
turgor baik;
2. Kulit elastis;
3. Ouput urin
loss akibat
diare, dan
demam.
cairan yang
optimal
(intake =
output)
minimal 0,5
ml/kg/jam;
4. Ht normal
(32.7%39.3%)
ml
Kaji tanda dehidrasi sedang :
a.
b.
c.
d.
turgor menurun;
minum dengan lahap;
rewel, gelisah;
mata cekung.
2. Mengatasi
penyebab utama
kehilangan
cairan (diare
dan demam).
3. Melihat
efektifitas terapi
dan adanya
tanda-tanda
komplikasi
pemberian
cairan yang
berlebihan
Pendek
1. Kondisi
Intervensi
a. Berikan asupan nutrisi
a. Memenuhi
perawatan,
kulit mulai
pasien
membaik
mencapai
(derajat
proses
ulkus
x Faktor stres
BEE laki-laki = 66.5 +
penyembuhan
mulai
6.78(U) = 66.5 +
mudah diserap
13.75(20.5) + 5(110)
saat kondisi GI
lemah. Frekuensi
terpenuhi
dengan
x 1.32 x 2 = 2177,23
dapat
kkal
Jenis nutrisi disesuaikan
mengurangi
luka yang
optimal
Rasional
berkurang)
2. Asupan
nutrisi
kriteria :
a. BB mulai
meningkat
menuju BB
ideal (Rumus
Behrman
untuk usia 6-
atau parenteral.
Cara pemberian
12 tahun :
asupan nutrisi
anak dan
mencegah
malnutrisi. Jenis
sensasi penuh
pada perut dan
usus yang bisa
diakibatkan oleh
pemberian porsi
besar, serta
(usiax7-5)/2
meningkatkan
= (9x7-5)/2 =
sering.
Pastikan pasien hanya
asupan nutrisi
jam. Protein
tanda-tanda
membantu
malnutrisi
disajikan.
Pantau bising usus
perbaikan sel-sel
58/2 = 29 kg
b. Tidak ada
(perut buncit,
mata cekung,
dalam periode 24
tubuh.
b. Mencegah
kontaminasi
nilai albumin
serum
rendah)
b. Lakukan prosedur
perawatan luka dengan
teknik steril
c. Berikan skin hygiene
secara berkala
d. Berikan pendidikan
kesehatan kepada
mikroorganisme
pada luka.
c. Membersihkan
kotoran pada
kulit, memberi
kenyamanan.
d. Ambulasi dini
keluarga berupa
dapat
meningkatkan
kemampuan
Latihan rom pasif
sirkulasi darah
sehingga akan
memicu
percepatan
penyembuhan
luka, dan
pengembalian
fungsi tubuh
DAFTAR PUSTAKA
ICHR.2012. Tatalaksana Pemberian Cairan. www.ichrc.org/102-tatalaksana-pemberian
-cairan, diakses tanggal 9 Juni 2015 pukul 14.29 WIB
Morton, Patricia Gonce., Dorrie Fontaine., Carolyn M. Hudak., Barbara M. Gallo. 2013.
Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik Edisi 8 Vol 2. Jakarta: EGC
Djumhana, Ali. ILEUS PARALITIK, Sub Bagian Gastroentero-Hepatologi Bagian Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD. Bandung