Presentasi Ke 2
Presentasi Ke 2
Pembuatan
Emulgel
Basis
Basis emulsi tipe M/A
basis yang dapat dicuci dengan air membentuk
suatu lapisan tipis yang semi permeabel, setelah
air menguap pada tempat yang digunakan.
Contoh : Lanolin, asam stearat
Basis emulsi tipe A/M
merupakan basis krim pendingin (cold cream).
Emulsi Air dalam Minyak dari sedian semi padat
cenderung membentuk suatu lapisan hidrofobik
pada kulit. Suatu lapisan tipis minyak pelindung
tetapberada
pada
kulit
sesuai
dengan
penguapan air . Penguapan air yang lambat
memberikan efek mendinginkan pada kulit.
Contoh: Polietilenglikol
(Lachman,1994)
Gelling Agent
Fungsi
Untuk
mengentalkandan
mestabilkan
berbagai macam sedian obat, serta
kosmetik.
Gelling
agent,
komponen
polimer dengan bobot molekul tinggi
yang merupakan gabungan molekulmolekul dan lilitan dari molekul polimer
yang akan memberikan sifat kental dan
gel yang diinginkan. Molekul polimer
berikatan
melalui
ikatan
silang
membentuk
struktur
jaringan
tiga
dimensi
dengan
molekul
pelarut
terperangkap dalam jaringan.
(Clegg,1995)
Gelling Agent
Konsentrasi
Carbomer
0,5-2 %
Poloxamer
1,5-50%
Pectin
<20%
CMC
4-6%
Asam Alginat
1-5%
Veegum
10%
Metil Selulosa
5%
PVA
2.5%
Povidone
10%
Na Alginac
10%
Tragakan
2-5%
Gelatin
2-15%
Acasia
10-20%
karagenan
0,3-1 %
Na CMC
3-6 %
bentonit
5-20%
Pengaw
et
Kegunaan Pengawet
Untuk melawan dan
mencegah pertumbuhan
mikroba yang dapat
mengganggu stabilitas
dari sedian (Natsir, 2008)
Pendapar
Pertimbangan penggunaan pendapar
adalah untuk menstabilkan zat aktif,
untuk meningkatkan bioavaibilitas yang
maksimum.
Dalam memilih pendapar harus
diperhatikan pengaruh pendapar tersebut
terhadap stabilitas sedian dan zat aktif
Humektan atau
Pembasah
Tujuan Penggunaan
mengurangi penguapan oleh
air pada bentuk sedian emulsi
selama proses penggunaandan
penyimpanan (aulton,2013)
Dasar Pemilihan Humektan
didasarkan
pada
sifatnya
untuk
menahan
air
dan
efeknya terhadap viskositas
dan konsentrasi produk akhir.
n
a
t
k
e
m
u
H
h
o
t
n
)
%
Co
0
3
a
d
<
(
a
p
)
rin
e
%
s
i
5
l
1
(
oG
l
o
k
i
l
g
l
n
a
e
k
l
i
i
p
p
o
t
n
o Pro
a
a
n
u
g
g
n
)
e
p
%
5
1
3
(
l
o
t
i
b
r
o So
Antioksidan
Faktor yang harus
diperhatikan dalam pemilihan
antioksidan yaitu warna, bau,
potensi, sifat iritan, tosisitas,
stabilitas, kompatibilitas.
Jenis Antioksidan
o Antioksidan Sejati
mencegah oksidasi dengancara bereaksi
dengan radikal bebas. Ex: tokoferol, alkil
gallat, BHT,BHA
o Antioksidan sebagai agen pereduksi
karena zat ini memiliki potensial reduksi
yang lebih tinggi sehingga lebih mudah
teroksidasi dari zat yang dilindunginya,
kadang kadang bekerja dengan cara
bereaksi dengan radikal bebas. Ex: garam
Na dan K dari asam sulfit.
o Antioksidan Sinergis
bekerja dengan logam, dimana adanya
sedikit logam akan menjadi katalisator
rekasi oksidasi. Ex: sitrat, tatrat dan EDTA
Tujuan Emulgator
mempertahankan
kondisi
dispersi
globul pada emulsi
pada
waktu
yang
lama
setelah
dilakukan
agitasi
(pengocokan). Selain
itu
memberikan
stabilitas
kinetik
pada emulsi.
Emulgator
Jenis-jenis Emulgator
o Bahan Karbohidrat
Ex : Akasia, Tragakan, Agar Pektin
o Bahan Protein
Ex: gelatin, kuning telur dan kaserin
o Alkohol berat molekul tinggi
Ex: Stearil alkohol, metil alkohol dan
gliseril monostearat
o Bahan Pembasah
Ex: Gliserin, propilengglikol, sorbitol
o Serbuk sangat halus
Ex : tanah liat koloid meliputi
bentonit,
Mg(OH) dan Al(OH)
Evaluasi
Sediaan
Evaluasi IPC
Evaluasi Organoleptik
Tujuan
Homogenitas
Tujuan
Menjamin ke-homogenitas-an
sediaan emulsi
Prinsip
Penafsiran Hasil
Prinsip
Penafsira
n Hasil
Distribusi ukuran
partikel
Tujuan
Prinsip
Penafsiran Hasil
Penentuan Ukuran
Globul
Tujuan : mengetahui berapa besar
ukuran partikel zat
Prinsip : Ukuran globul diperoleh
ditentukan menggunakan Zetasizer
(Malvern Instrumen 3000HSA, UK).
Sampel diencerkan dan ukuran globul
diukur pada 25 0C.
s
a
t
i
s
Visko
i
u
h
a
t
ge
n
e
m
k
u
t
n
u
:
n
a
n
a
a
i
u
d
j
e
u
s
T
s
o
n
k
a
s
k
i
u
v
t
t
n
e
t
i
d
s
tingka
a
t
i
s
o
k
s
Vi
:
p
i
s
r
a
m
Prin
a
k
d
u
l
h
e
u
fi
s
k
o
o
r
)
B
o
pada
r
n
P
a
k
+
a
I
I
n
u
V
g
D
g
(
l
a
t
i
men
g
i
d
r
e
t
e
viskom
Penetapan pH
Tujuan : untuk mengetahui berapa pH
sediaan karena akan menyesuaikan
dengan pH kulit
Prinsip : Pengukuran pH dilakukan
dengan menggunakan pH meter digital
(Thermo ilmiah) yang dikalibrasi dengan
larutan buffer standar. Pengukuran pH
setiap sistem yang direplikasi tiga kali.
1. Penampilan
Penampilan fisik dari sediaan emulgel
umunnya adalah transparan,
memyerupai gel pada umumnya
namun hal ini bergantung lagi pada
jenis bahan aktif yang terdispersi
dalam fase emulsi dari sediaan
emulgel.
2. Homogenitas
Homogenitas dari sediaan emulgel
dapat diamati dari penampilan fisik
sediaan itu sendiri. dimana
parameter homogenitas yang dapat
diamati adalah tampak dari
pencampuran yang baik pada proses
pembuatan emulgel. Semakin kecil
ukuran droplet dari sediaan emulgel
maka homogenitasnya akan semakin
baik.
3. Viskositas
Viskositas daris sediaan emulgel harus
stabil baik sebelum dilakukan
penyimpanan maupun setelah dilakukan
penyimpanan pada waktu dan suhu
penyimpann yang terkendali. Ukuran
viskositas dapat dilakukan dengan
menggunakan viskometer, dimana ukuran
viskositas dari suatu sediaan emulgel
umumnya adalah bergantung pada
gelling agent yang digunakan serta bahan
aktif serta tipe emulsi yang digunakan.
4. Isi minimum
Isi minimum pada kemasan sediaan gel
umumnnya adalah memenuhi seluruh
ruang yang terdapat dalam emasan
emulgel. Udara yang terdapat dalam
sekitar kemasan emulgel dapat
mempengaruhi kestabil sediaan itu
sendiri. dimana umumnya isi minimum
dari sediaan emulgel adalah 3 per 4?.
namun sebaiknya diisi sampai ruang
dalam keasan terpenuhi seluruhnya.
5. Uji kebocoran
Uji kebocoran dalam sediaan emulgel
dilakukan dengan memasukkan
sediaan kedalam kemasan untuk
kemudian diberikan tekana pada
kemasan tersebut dengan kekuatan
tertentu, untuk kemudian diamati
apakah terdapat kebocoran pada
sediaan atau tidak.
7. Uji stabilitas
Uji stabilitas umumnya mencakupi pada
uji viskositas sediaan dan ph sediaan
sebelum dan setelah dilakukan
penyimpana pada waktu (siklus)dan
suhu tertentu. Viskositas sediaan
sebaiknya tidak berubah atau berubah
tetapi tidak signifikan, sedangkan untuk
pH, sebaiknya erubahan pH yag terjadi
masih dapat ditoleransi oleh organ
pengalikasian emulgel dan ph
kestabilan dari bahan aktif serta gelling
agent yang digunakan.