Anda di halaman 1dari 5

KRIOTERAPI

1. Pasien baru selesai haid atau setiap saat bila tidak haid lagi.
2. Pemeriksaan histopatologi target biopsy displasia ringan atau sedang.
3. SIO dan informed concern.
4. Kandung kemih dikosongkan.
5. Vulva dibersihkan dengan kapas lisol.
6. Serviks ditampilkan dengan memakai speculum cocor bebek.
7. Serviks dibersihkan dengan larutan antiseptic.
8. Alat krioterapi dihubungkan dengan sumber gas.
9. Ukuran probe sesuaikan dengan bentuk serviks, sehingga mecakup seluruh SSK.
10. Gas dialirkan.
11. Perhitungan waktu dimulai setelah terbentuknya bunga es.
12. Lama pembekuan 2 X 2 menit dengan interval 1 menit.
13. Probe dilepaskan dengan membasahinya dengan cairan steril.
14. Pasien diberikan tablet amoxicillin 3 x 500 mg selama 5 hari
15. Tidak boleh sanggama selama dua minggu.
16. Paps smear ulangan bulan depan.

ELEKTROKAUTERISASI.
1. Pasien baru selesai haid atau setiap saat bila tidak haid lagi.
2. Pemeriksaan histopatologi target biopsy displasia ringan - berat.
3. SIO dan informed concern.
4. 30 menit sebelum tindakan mendapat analgetik per-rektal
5. Kandung kemih dikosongkan.
6. Suntikan diazepam 10 mg IV bolus perlahan.
7. Vulva dibersihkan dengan kapas lisol.
8. Serviks ditampilkan dengan memakai speculum cocor bebek.
9. Serviks dibersihkan dengan larutan antiseptic, pastikan SSK tampak seluruhnya.
10. Dispersive Electrode (elektroda afferent) melekat baik pada tubuh pasien.
11. Pilih elektroda aktif yang berujung bulat.
12. Kauterisasi seluruh SSK, asap dapat dikurangi dengan penghisap vacuum.
13. Pasien diberikan tablet amoxicillin 3 x 500 mg selama 5 hari
14. Tidak boleh sanggama selama dua minggu.
15. Paps smear ulangan bulan depan.

PERSIAPAN KOLON
1. Pasien makan makanan tanpa sisa (no residual diet) 1500 1800 kalori/hari
selama 5 hari.
2. Minum air sekurangnya 2.000 ml / hari.
3. Hari ke-empat diberikan pencahar.
4. Malam hari kelima dan pagi sebelum operasi dilakukan klisma tinggi.

PERSIAPAN DAN PERAWATAN SITOREDUKSI.


1. SIO dan informed concern.
2. Hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, seperti:
a. Darah lengkap
b. Urin lengkap
c. Screening perdarahan.
d. Albumin dan globulin.
e. Faal hepar.
f. Faal ginjal.
g. Kadar gula darah.
h. Elektrolit.
3. Golongan darah dan penyediaan 500 ml whole blood
4. Thorax foto dan EKG dalam batas normal.
5. Ureter tampak jelas pada foto IVP .
6. Konsul anastesia, patologi anatomi dan bagian lain yang diperlukan sudah
dijawab.
7. Pasien sudah dilakukan persiapan kolon.
8. Antibiotik profilaksis 2 gram amoxicillin satu jam sebelum operasi
9. Hari pertama pasca sitoreduksi, bila peristaltic normal boleh minum, 4 jam
kemudian bila tidak muntah atau kembung boleh mulai makan lunak, kemudian
dilanjutkan dengan makan biasa.
10. Hari petama pasca operasi penderita mulai duduk, hari kedua mulai berdiri.
11. Pembalut luka diganti hari ke-enam pasca sitoreduksi.

PERSIAPAN DAN PERAWATAN HISTEREKTOMI RADIKAL.


1. SIO dan informed concern.
2. Hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, seperti:
a. Darah lengkap
b. Urin lengkap
c. Screening perdarahan.
d. Albumin dan globulin.
e. Faal hepar.
f. Faal ginjal.
g. Kadar gula darah.
h. Elektrolit.
3. Golongan darah dan penyediaan 1.000 ml whole blood.
4. Thorax foto dan EKG dalam batas normal.
5. Ureter tampak jelas pada foto IVP .
6. Konsul anastesia dan bagian lain yang diperlukan sudah dijawab.
7. Malam sebelum operasi dilakukan klisma dan diulangi pagi sebelum operasi.
8. Naxogin complex vaginal supp.dua buah malam sebelum operasi.
9. Antibiotik profilaksis 2 gram amoxicillin satu jam sebelum operasi, dilanjutkan 1
gr setiap 8 jam selama 2 hari.
10. Analgetik kuat dan codein bila batuk.
11. Hari pertama pasca operasi, bila peristaltic normal boleh minum, 4 jam kemudian
bila tidak muntah atau kembung boleh mulai makan lunak, kemudian dilanjutkan
dengan makan biasa..
12. Hari pertama pasca operasi penderita mulai duduk, hari kedua mulai berdiri.
13. Pembalut luka diganti hari ke-enam pasca operasi.
14. Kateter dipertahankan selama 12 hari, diganti setiap 6 hari.
15. Penderita minum sekurang kurangnya 2.000 ml sehari.
16. Kultur urine dan sensitivity test setiap minggu.
17. Hari ke 13 16 kateter diklem dan dibuka setiap 4 jam, kecuali bila ada sensasi
b.a.k kateter dibuka setiap saat.
18. Selanjutnya dilakukan pengukuran residual urine, penderita boleh pulang bila
residual urine < 75 ml atau penderita mampu melakukan self cateterisation.
19. Adjuvant radiasi bila dijumpai factor risiko pada hasil pemeriksaan histopatologi.
20. Faktor risiko antara lain :
Histology jenis adenokarsinoma
Anak sebar pada KGB pelvis
Tepi sayatan tidak bebas tumor
Invasi limph-vaskular.
Invasi parametrium
Tumor besar

Anda mungkin juga menyukai