NIM
Jurusan
: Muhammad Arifandi
: A111 13 003
: Ilmu Ekonomi
mulai
muncul
sekitar
abad
16-17.
Merkantilisme
yang
sama
dapat
diamati
di
banyak
negara-negara
lain.
negeri di mana mereka telah dikembangkan. setelah produk baru diterima secara
luas atau secara internasional, maka produksi mulai ke negara-negara lain. sebagai
hasilnya, teori menyarankan, produk akhirnya bisa diekspor kembali ke negeri
dimana inovasi produk tersebut berasal.
Sekitar tahun 1980 ahli ekonomi Paul Krugman dari Massachusetts
Institute of Technology mengembangkan apa yang nantinya dikenal sebagai teori
perdagangan baru (New Trade Theory). Teori ini menekankan bahwa dalam
beberapa hal negara-negara tidak mengkhususkan produksi dan ekspor dari
produk tertentu karena mendasari perbedaan dalam faktor endowment, tetapi
karena pasar dunia industri tertentu hanya mendukung suatu jumlah terbatas
perusahaan. Dalam industri yang demikian, perusahaan yang pertama masuk pasar
dan membangun suatu keunggulan kompetitif, sesudah itu sukar untuk
menghadapi tantangan. pola perdagangan tiba pada kemampuan perusahaan di
suatu Negara yang ditentukan oleh bagaimana untuk menangkap first-mover
advantage.
Dalam teori perdagangan baru, Michael Porter dari Harvard Business
School
Competitive Advantage, dengan mencoba untuk menjelaskan mengapa negaranegara tertentu mencapai sukses internasional dalam industri tertentu. sebagai
tambahan terhadap faktor endowment, Porter menunjukkan pentingnya faktor
negeri seperti permintaan domestik dan persaingan domestik dalam menjelaskan
suatu kekuatan bangsa dalam produksi dan ekspor produk tertentu.
FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Banyak faktor menjadi pendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, diantaranya:
1.
2.
Perbedaan produktivitas
3.
4.
Perbedaan skill
5.
6.
7.
8.
2.
3.
4.
Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut,
dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan untuk memproduksinya.
2.
3.
4.
Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak
berpengaruh.
5.
Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu,
suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan
mengekspornya bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan
mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam
memproduksi.
Ada kalanya suatu negara dapat menghasilkan dua jenis produk dan
potensi itu adalah lebih besar dengan perdagangan bebas tak terbatas
dibandingkan dengan perdagangan terbatas. Teori Ricardo menyatakan bahwa
konsumen dalam semua negara dapat mengkonsumsi lebih jika tidak ada
pembatasan pada perdagangan. Ini terjadi bahkan di negara-negara yang
kekurangan suatu keunggulan absolut dalam produksi. Dengan kata lain, dengan
derajat tingkat lebih besar dibanding teori kenggulan absolut, teori komparatip
keuntungan menyatakan bahwa perdagangan adalah suatu positive-sum game di
mana semua negara dapat mengambil bagian keuntungan ekonomi. Teori ini
menyediakan suatu dasar pemikiran kuat untuk memberi harapan kepada mereka
yang berharap pada perdagangan bebas. Teori Ricardo ini merupakan suatu
senjata intelektual utama yang sangat kuat yang dapat digunakan bagi mereka
yang membantah untuk perdagangan bebas.
kenyataannya,
kedua-duanya
mengurangi
dan
meningkatkan
sampaii 14 ton, 12 unit sumber daya untuk meningkatkan 14 sampai 15 ton, dst.
Diminishing returns menyatakan PPF cembung untuk Ghana.
G
cocoa
G'
0
Rice
Ghanas PPF under Diminishing Returns
Figure diatas lebih realistis untuk mengasumsikan diminishing return karena dua
alasan. Pertama, tidak semua sumber daya berkualitas sama. Alasan kedua karena
diminishing return yang barangnya berbeda menggunakan sumber daya dengan
proporsi yang berbeda.
Diminishing return untuk spesialisasi mempengaruhi keuntungan dari
spesialisasi yang kemungkinan menjadi habis sebelum spesialisasi lengkap.
Kesimpulan dasar dari perdagangan bebas tertutup adalah keuntungan yang tetap
dijaga, meskipun karena diminishing return, keuntungan tidak bisa sama besar
dengan yang diusulkan dalam kasus return konstan.
Pengaruh Dinamis Dan Pertumbuhan Ekonomi
Model
keuntungan
komparatif
sederhana
mengasumsikan
bahwa
Tinjauan Samuelson
Tinjauan Samuelson melihat apa yang terjadi ketika sebuah negara kaya
the United States- masuk ke dalam perjanjian perdagangan bebas dengn negara
miskin China- yang dengan cepat memperbaiki produktivitasnya setelah
pengenalan kawasan perdagangan bebas.
Samuelson mencatat bahwa dia mengutamakan tentang kemampuan untuk
menghabiskan pekerjaan pelayanan lepas pantai yang secara tradisional bukan
internasional, seperti software debuging, call center jobs, accounting jobs dan
juga diagnosis medis dari MRI scans. Samuelson mengakui bahwa perdagangan
bebas menurut sejarah menguntungkan negara kaya.
Fakta hubungan antara perdagangan dan pertumbuhan
Sesuai prediksi teori standar dari keuntungan komparatif, negara yang
memilihjalan lebih terbuka menuju perdagangan internasional menikmati tingkat
pertumbuhan lebih tinggi daripada perdagangan ekonomi yang tertutup.
TEORI HECKSCER-OHLIN
Teori Heckscer-Ohlin memprediksi bahwa negara-negara yang akan
mengekspor barang secara intensif menggunakan faktor berlimpah secara lokal,
sambil mengimport barang secara intensif menggunakan faktor-faktor lokal yang
langka. Jadi, teori Heckscer-Ohlin mencoba menjelaskan pola dari perdagangan
internasional yang kita teliti pada ekonomi dunia.
Teori Heckscer-Ohlin mempunyai pertimbangan akal sehat. Contohnya,
Amerika serikat telah lama menjadi eksportir besar dari produk-produk pertanian,
mencerminkan negara tersebut mempunyai pertanian yang melimpah karena
tanahnya baik untuk ditanami. Sebaliknya, China unggul pada ekspor barangbarang produksi dalam tenaga kerja intensif industri manufaktur. Ini
mencerminkan China mempunyai tenaga kerja dengan biaya rendah berlimpah. Di
10
Amerika serikat, yang kekurangan tenaga kerja dengan biaya rendah, telah
memilih untuk mengimpor buruh. Secara relatif, tidak mutlak, sumbangan adalah
penting; sebuah negara bisa mempunyai jumlah lahan dan tenaga kerja lebih besar
dari negara lain, tetapi menjadi relatif melimpah satu dari mereka.
PARADOKS LEONTIEF
Menggunakan teori Heckscer-Ohlin, Leontief mendalilkan bahwa sejak
modal Amerika Serikat relatif melimpah dibanding negara-negara lain, Amerika
serikat akan menjadi eksporter dari barang-barang modal intensif, dan importir
tenaga kerja intensif. Dia terkejut, bagaimanapun, dia menemukan bahwa modal
intensif ekspor US lebih sedikit daripada import US. Sejak hasil tersebut sama
sekali berbeda dengan prediksi dari teori, itu menjadi dikena sebagai paradoks
Leontief.
Tak ada yang cukup yakin mengapa kita meneliti paradoks Leontief. Satu
kemungkinan keterangan adalah bahwa Amerika Serikat mempunyai keuntungan
spesial dalam memproduksi produk baru atau barang-barang yang dibuat dengan
teknologi inovatif.
TEORI PRODUCT LIFE-CYCLE
Raymond Vernon pada awalnya mengemukakan teori product life-cycle di
pertengahan
kebanyakan dari abad 20 proprsi yang sangat besar dari produk baru dunia telah
dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan US dan pertama kali dijual di pasar
US ( mis: TV, kamera instan, alat fotokopi, dll). Untuk menjelaskan ini, Vernon
berpendapat bahwa kekayaan dan ukuran pasar US memberi perusahaanperusahaan dorongan kekuatan untuk mengembangkan produk baru konsumen.
Sebagai tambahan, biaya tenaga kerja yang tinggi memberikan dorongan intensif
pada perusahaan US untuk mengembangkan proses inovasi penghematan biaya.
Vernon meneruskan membuktikan bahwa pada awal produk life-cycle
khusus produk baru, saat permintaan mulai tumbuh dengan cepat di US,
permintaan negara-negara maju lainnya terbatas pada kelompok-kelompok
berpendapatan tinggi. Terbatasnya permintaan awal pada negara maju lainnya
tidak membuat hal tersebut bermanfaat untuk perusahaan pada negara itu untuk
11
memulai memproduksi produk baru, tetapi itu mengharuskan beberapa ekspor dari
Amerika Serikat.
pada
skala
ekonomi,
perdagangan
dapat
meningkatkan
12
EKONOMI,
KEUNTUNGAN
FIRST-MOVER
DAN
POLA
PERDAGANGAN
Keuntungan first-mover adalah keuntungan ekonomis dan strategis yang
tumbuh untuk pengikut yang masuk lebih awal ke dalam sebuah industri.
13
14
Firms
Strategy
Structure
Rivalry
Endowment
factors
Demand
condition
Related and
Supporting
industries
untuk sukse dalam industri atau segmen industri dimana the diamond paling
15
menguntungkan. Dia juga beragumen bahwa the diamond menguatkan sistem satu
sama lain. Akibat dari satu atribut bergantung pada negara lainnya. Contohnya,
Porter beragumen kondisi permintaan yang menguntungkan tidak akan
menghasilkan keuntungan kompetitif kecuali jika persaingan negara cukup
menyebabkan perusahaan merespon mereka.
FAKTOR ENDOWMENT
Faktor endowment berada di pusat H-O Theory. Sedang porter tidak
porpose apapun secara radikal, ia meneliti karakteristik faktor-faktor produksi. Ia
mengenali hirarki antar faktor, membedakan basis factor dan advanced factor. Ia
membantah jika advanced factor tersebut adalah yang penting untuk competitive
advantage. Tidak sama dengan basis factor yang secara alami diberkati, advanced
factor adalah suatu produk investasi oleh individu, perusahaan dan pemerintahan .
Seperti, investasi pemerintahan dalam pendidikan dasar dan lebih tinggi, dengan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang umum, tingkat populasi dan
merangsang riset lanjutan (advanced) secara simultan pada institusi pendidikan
lebih tinggi, dapat meningkatkan mutu advanced factor bangsa. Hubungan antara
basis factor dan advanced factor adalah kompleks. basis factor dapat
menyediakan suatu keuntungan awal yang sesudah itu diperkuat dan diperluas
oleh investasi didalam advanced factor. Dan sebaliknya kerugian didalam basis
factor dapat menciptakan tekanan untuk menanam modal dalam advanced factor.
KONDISI PERMINTAAN
Porter menekankan home demand berperan dalam meningkatkan mutu
competitive advantage. perusahaan paling sensitif dengan kebutuhan pelanggan
terdekat mereka. seperti, karakteristik home demand terutama penting dalam
membentuk atribut dari produk domestik dibuat dan dalam menciptakan tekanan
untuk inovasi dan mutu. porter berpendapat bahwa suatu keuntungan competitive
advantage perusahaan nasional jika konsumen domestik mereka canggih dan
menuntut, seperti konsumen memaksa perusahaan lokal untuk memiliki standard
yang tinggi untuk mutu produk dan menghasilkan model yang inovatif.
16
para penyalur/pemasok
secara
bantuannya maupun
internasional
yang
kita
mengamati.
Negara-negara
harus
mengekspor produk dari industri itu dimana semua empat komponen tidaklah
17
baik. Belum dilakukan pengujian empiris terhadap Teori Porter. Banyak teori
menyakinkan, tetapi hal yang sama dikatakan oleh Teori Perdagangan Baru (New
Trade Theory), Teori Keuntungan Kompetitif (Competitive Advantage), dan Teori
Heckscher-Ohlin (H-O Theory). Mungkin saja bahwa masing-masing teori ini,
melengkapi satu sama lain, menjelaskan tentang suatu pola perdagangan
internasional.
TEORI PORTER
Teori Porter tentang daya saing nasional berangkat dari keyakinannya
bahwa teori ekonomi klasik yang menjelaskan tentang keunggulan komparative
tidak mencukupi, atau bahkan tidak tepat. Menurut Porter, suatu negara
memperoleh keunggulan daya saing / competitive advantage (CA) jika perusahaan
(yang ada di negara tersebut) kompetitif. Daya saing suatu negara ditentukan oleh
kemampuan industri melakukan inovasi dan meningkatkan kemampuannya.
Perusahaan memperoleh (CA) karena tekanan dan tantangan. Perusahaan
menerima manfaat dari adanya persaingan di pasar domestik, supplier domestik
yang agresif, serta pasar lokal yang memiliki permintaan tinggi. Perbedaaan
dalam nilai-nilai nasional, budaya, struktur ekonomi, institusi, dan sejarah
semuanya memberi kontribusi pada keberhasilan dalam persaingan. Perusahaan
menjadi kompetitif melalui inovasi yang dapat meliputi peningkatan teknis proses
produksi atau kualitas produk. Selanjutnya Porter mengajukan Diamond Model
(DM) yang terdiri dari empat determinan (faktor faktor yang menentukan)
National Competitive Advantage (NCA). Empat atribut ini adalah: factor
conditions, demand conditions, related and supporting industries, dan firm
strategy, structure, and rivalry.
Factor conditions
Mengacu pada input yang digunakan sebagai faktor produksi, seperti
tenaga kerja, sumber daya alam, modal dan infrastruktur. Argumen Poter, kunci
utama faktor produksi adalah diciptakan bukan diperoleh dari warisan. Lebih
jauh, kelangkaan sumber daya (factor disadvantage) seringkali membantu negara
menjadi kompetitif. Terlalu banyak (sumber daya) memiliki kemungkinan disiasiakan, ketika langka dapat mendorong inovasi.
Demand conditions
18
20