Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Sampai saat ini demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan, hal ini
disebabkan oleh kesehatan lingkungan yang kurang memadai, penyediaan air minum
yang tidak memenuhi syarat, serta tingkat sosial ekonomi dan tingkat pendidikan
masyarakat yang kurang. Angka kejadian penyakit ini tidak berbeda antara anak lakilaki dan perempuan (Rampengan, 2008, hal : 46).
Demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemik di Asia, Afrika,
Amerika Latin, Karibia dan Oceania, termasuk Indonesia. Penyakit ini tergolong
penyakit menular yang dapat menyerang banyak orang melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi. Insiden demam tifoid di seluruh dunia menurut WHO
pada tahun 2002 sekitar 16 juta pertahun, 600.000 diantaranya menyebabkan
kematian (Wulandari Frisca, 2008).
Survailang Departemen Kesehatan RI, frekuensi kejadian demam tifoid di
Indonesia pada tahun 1990 sebesar 9,2 dan pada tahun 1994 terjadi peningkatan
frekuensi menjadi 15,4 per 10.000 penduduk. Dan survei berbagai rumah sakit di
Indonesia dari tahun 1981 sampai dengan tahun 1986 memperlihatkan peningkatan
jumlah penderita sekitar 35,8% yaitu dari 19.596 menjadi 26.606 jiwa insiden demam
tifoid bervariasi ditiap daerah dan biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan, di
daerah netral (Jawa Barat) 157 kasus per 100.000 penduduk, sedangkan di daerah
urban ditemukan 760 810 per 100.000 penduduk. Case Fatality Rate (CFR) demam

Anda mungkin juga menyukai