KERJA PRAKTEK
DOSEN PEMBIMBING
Ir. SJAMSJUL ANAM, MT
KERJA PRAKTEK
Menyetujui :
Dosen Pembimbing
Mengetahui :
Ketua,
SURABAYA
OKTOBER, 2008
Mentor,
Akhmad Sujudi, ST
NIP. 5779004
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................
............ 1
1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..............................................
3
1.3 Tujuan Kerja Praktek .......................................................
........ 4
1.3.1 Tujuan Umum .............................................................
4
1.3.2 Tujuan Khusus ...........................................................
. 4
1.4 Batasan Penulisan ..........................................................
.......... 5
1.4 Sistematika Penulisan ......................................................
........ 5
1.5 Metode Pengumpulan Data ....................................................
. 6
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................
............ 105
5.2 Saran ......................................................................
.................. 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PROFIL PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PJB) UNIT
PEMBANGKITAN GRESIK
Utara :
Timur :
Selatan
Barat :
1980. UP Gresik merupakan unit kerja yang dikelola oleh PT. PLN
(Persero) PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa bagian Timur dan
Bali (PLN Kitlur JBT) yg dikenal dgn sebutan Sektor Gresik dengan
kapasitas 700 MW (PLTU dan PLTG).
Berdasarkan surat keputusan Dirut PLN Pusat
No.006.K/023/DIR/1992 tanggal 4 Februari 1992 terbentuk lagi Sektor
Gresik Baru dengan kapasitas 1578 MW (PLTGU) dengan lokasi di
dalam area Sektor Gresik.
Berdasarkan surat keputusan Dirut PLN PJB II
No.023.K/023/DIR/1996 tanggal 14 Juni 1996 tentang penggabungan
unit pelaksana Pembangkitan Sektor Gresik dan Sektor Gresik Baru,
maka UP Gresik diubah strukturnya menjadi PT.PLN PJB II Sektor
Gresik.
Pada tanggal 30 Mei 1997 Dirut PT.PLN PJB II mengeluarkan
surat keputusan No.021/023/DIR/1997 tentang perubahan sebutan
Sektor menjadi Unit Pembangkitan.
Pada tanggal 24 Juni 1997 Dirut PT PLN PJB II mengeluarkan
surat keputusan No.024A.K/023/DIR/1997 tentang pemisahan fungsi
pemeliharaan dan fungsi operasi pada PT PLN PJB II Unit
Pembangkitan Gresik.
Sampai Saat ini Unit Pembangkitan Gresik bertanggung jawab
atas 3 macam mesin pembangkit tenaga listrik, yaitu :
1. Pembangkitan Listrik Tenaga Gas (PLTG) kapasitas 80,4
MW.
2. Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU) kapasitas 600
MW.
Pembangkit
Listrik
Unit
Kapasitas
(MW)
Bahan
Bakar
Mulai
Beroperasi
Pada
PLTU Gresik 1
1
1x100
MFO/Gas
31-08-1981
PLTU Gresik
2
1x100
MFO/Gas
14-11-1981
PLTU Gresik
3
1x200
MFO/Gas
15-03-1988
PLTU Gresik
4
1x200
MFO/Gas
01-07-1988
PLTU Gresik
600
PLTG Gresik 1
1
1x20,1
HSD/Gas
07-06-1978
PLTG Gresik 2
2
1x20,1
HSD/Gas
09-06-1978
PLTG Gilitimur 1
1
1x20,1
HSD
22-10-1999
PLTG Gilitimur 2
2
1x20,1
HSD
04-11-1999
PLTG Gresik
80,4
PLTGU Gresik
Blok 1
GT
11, 12,
13
3x112
Gas/HSD
10-04-1993
ST 10
1x189
PLTGU Gresik
Blok 2
GT
21, 22,
23
3x112
Gas/HSD
05-08-1993
ST 20
1x189
PLTGU Gresik
Blok 3
GT
31, 32,
33
3x112
Gas
30-11-1993
ST 30
1x189
PLTGU Gresik
1575
Text
Text
Text
Text
Text
Text
Text
Text
Text
Text
Box:
Box:
Box:
Box:
Box:
Box:
Box:
Box:
Box:
Box:
Operasi
Kimia dan LK3
SDM
Umum
Keuangan
Engineering
Pemeliharaan
PF
Kepatuhan
Manajer
5. Engineering
Bagian engineering merupakan bagian yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan segala hal yang menyangkut kegiatan bersifat
teknis yang dilakukan terhadap unit pembangkit tenaga listrik dan
unit-unit pendukungnya. Bagian keuangan dipimpin oleh seorang
deputi manajer engineering yang bertugas :
Rencana Pembangkitan
Rencana Peningkatan Reliabilitas
Perencanaan dan Kontrol Kerja
Manajemen Bahan Baku
Balance Scorecard
Manajemen Outage
Manajemen Resiko
Manajemen Kualitas
Kultur Kerja
7. Pemeliharaan
Bagian pemeliharaan bertanggung jawab atas segala hal yang
menyangkut pemeliharaan seluruh asset perusahaan secara teknis.
.. Pemeliharaan Prediktif
Merupakan pemeliharaan yang bersifat pencegahan kerusakan
pada bagian yang telah diketahui mengalami penurunan
kemampuan.
.. Pemeliharaan Korektif
Merupakan pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap
kerusakan pada bagian yang telah mengalami penurunan
c. Generator : 4 Unit
Turbin gas : 3 x 112MW
Turbin uap : 1 x 189MW
Turbin
Turbin Gas
Tipe
Siemens TLRI
108/36
Daya Output
153,75 MVA
Tegangan Output
10,55% kV
Arus Output
8454-SI
Cos F
0,8
Frekuensi
50 Hz
Sambungan
YY
Jumlah Fasa
3
Turbin
Turbin Uap
Tipe
Siemens THRI
100/42
Daya Output
251,75 MVA
Tegangan Output
15,755% kV
Arus Output
9228-SI
Cos F
0,8
Frekuensi
50 Hz
Sambungan
YY
Jumlah Fasa
3
Text Box: Gambar 2.9 Single Line Diagram Gardu Induk Pembangkit 150 kV
Text Box: Gambar 2..10 Single Line Diagram Gardu Induk Pembangkit 500 kV
BAB III
SSIISSTTEEMM PPEENNGGAAMMAANN EELLEEKKTTRRIISS GGEENNEERRAATTOORR PPAADDAA
PPEEMMBBAANNGGKKIITT TTEENNAAGGAA LLIISSTTRRIIKK
f. Tegangan Tembus
Tegangan lebih yang melampaui batas maksimum yang
diijinkan dapat berakibat tembusnya (breakdown) desain
isolasi yang akhirnya akan menimbulkan hubung singkat
antar belitan. Tegangan lebih dapat dimungkinkan oleh
putaran lebih atau kerusakan pada pengaturan AVR.
a. Kerusakan pararel.
b. Kerusakan bagian tertentu di dalam generator seperti
pasak stator (stator wedges), terminal ujung belitan, dll.
c. Kesalahan Pararel
Kesalahan dalam memparalel generator karena syarat
sinkron tidak terpenuhi dapat mengakibatkan kerusakan
pada bagian poros dan kopling generator dan penggerak
utamanya karena terjadi momen putar. Kemungkinan
kerusakan lain yang timbul adalah kerusakan PMT dan
kerusakan kumparan stator akibat adanya kenaikan
tegangan sesaat.
d. Gangguan Pendingin Stator
Gangguan pada pendingin stator akan menyebabkan
overheat pada stator. Apabila suhu belitan melebihi batasan
ratingnya, akan terjadi kerusakan belitan yang
mengakibatkan kegagalan isolasi dan kebakaran.
BAB IV
APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS GENERATOR
PADA PLTGU GRESIK
Text
3
Text
Text
Text
Text
3
Text
Text
Box: VBHVB
Box:
Box:
Box:
Box:
? CBK
VBCB
VB0PB P
N
Box: UB0PB
Box: RBBPB
Text Box:
v3
Text Box:
Text Box:
Text Box:
Text Box:
Text Box:
N
Text Box:
Text Box:
Text Box:
v3
Text Box:
Text Box:
Text Box:
Text Box:
3
Text Box:
Text Box:
Text Box:
Text Box:
Text Box:
3
Text Box:
v3
Text Box:
Text Box:
Text Box:
Text Box:
v3
UB0B
Text Box:
v3
Text Box:
v3
UBLVB
Text Box:
3
Text Box:
3
Text Box:
v3
Text Box:
UBHV
N x ? CBK Bx
UB0B x 3
=
2
3B
RBBB x
RBBB =
UBHV
3 x ? CBK Bx
UB0B x N
RBBB =
N
:
~
, ?
x UB0B
N
UBN
=
=
=
UBNB
UBHV
UBNB
N
UBLV
UBNB
N =
Text Box:
Text Box:
? CBK
Text Box:
Text Box:
Text Box:
? CBK
Text Box:
3
Text Box:
Text Box:
Text Box:
? CBK
Text Box:
Text Box:
UB0B
1B
RBBB :
>> RBBB
1B
N
: UBCB
UB0B x
1B
RBBB :
=
Text
100
Text
v3
Text
Text
Text
Box: 100
SB
Box: UBHV
Box: K x N x ? CBK Bx
Box: UB0B x 3 x
Box: RBBB =
Trip : 5 k.
d. Rekomendasi Setting
Setting nilai tahanan untuk sinyal alarm dan trip pada rele
pengaman memiliki perbandingan120:1.
Arus rele =
.. Sensitivitas tinggi.
.. Pada kondisi gangguan arus tetap stabil.
.. Damping effect terhadap harmonisa besar karena memiliki
filter yang baik.
d. Rekomendasi Setting
Picked up value pada pengukuran berada pada range I/IN = 0.2.
Nilai I/IN minimal adalah 2x arus nominal pada kondisi normal
[3].
1.4 s
1.12 s
Setting :
I>/IN : 1,3 time t1 : 1 sekon
R/Xa : 1,0 time t2 : 1 sekon
R/Xb : 0,5 time t3 : 2 sekon
Ra : 7,65 time t4 : 1 sekon
Rb : 16,1 slip periode : 1x30m
a. Aplikasi
Digunakan untuk mendeteksi gangguan hubung singkat antar
fasa pada posisi output generator (di saluran penghantar atau
feeder). Dengan adanya setting keterlambatan waktu, rele ini
memberi kesempatan terlebih dahulu pada rele penghantar
untuk mengatasi gangguan tersebut, sehingga rele ini berfungsi
sebagai backup.
b. Karakteristik
Rating : 150 MVA/10,5 kV 5%
CT : 10000/25/1 A
PT : 10500/v3 / 100/v3 Volt
Setting :
I>/IN : 1,1 t1 : 0,5 sekon
R/Xa : 1,0 t2 : 2 sekon
Ra : 5,44 t3 : not used
U< : 65 volt t4 : not used
c. Kinerja Pengaman
Sensor rele ini berupa transformator tegangan, transformator
arus, serta elemen directional yang hanya melihat gangguan
yang ada pada posisi output generator saja, sehingga apabila
terjadi gangguan dalam generator itu sendiri atau pada input
generator (turbin atau exciter), rele tidak akan bekerja.
d. Rekomendasi Setting
Setting waktu tunda diambil nilai yang lebih besar dari nilai
waktu tunda rele penghantar. Rele ini merupakan backup dari
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari beberapa referensi yang diperoleh dan survei
lapangan selama pelaksanaan kerja praktek tentang sistem
pengaman elektris generator pada PLTGU Gresik, Jawa Timur
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. PT PJB Unit Pembangkitan Gresik merupakan unit kerja
dari PT PJB yang bertanggung jawab atas pengoperasian
dan pemeliharaan serta pembangkitan tenaga listrik dari 3
blok PLTGU, 4 unit PLTU, dan 4 unit PLTG.
2. Sistem pengaman elektris generator merupakan suatu alat
yang digunakan untuk melindungi generator dari gangguan
elektris, baik yang ditimbulkan dari luar generator maupun
dari dalam generator itu sendiri.
3. Fungsi utama Sistem pengaman elektris generator pada
PLTGU Gresik adalah :
Membunyikan alarm dan menutup rangkaian trip dari
pemutus rangkaian untuk membebaskan peralatan dari
gangguan yang terjadi.
Melokalisir akibat dari gangguan untuk mengurangi
potensi kerusakan.
Membebaskan peralatan yang tidak bekerja normal
untuk mencegah kerusakan peralatan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Text Box: 1.
Text Box: 2
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
DDAAFFTTAARR IISSII
DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL
BBAABB II
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
BBAABB IIII
PROFIL PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PJB)
UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
BBAABB IIIIII
SSIISSTTEEMM PPEENNGGAAMMAANN EELLEEKKTTRRIISS GGEENNEERRAATTOORR
PPAADDAA PPEEMMBBAANNGGKKIITT TTEENNAAGGAA LLIISSTTRRIIKK
BBAABB IIVV
APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS
GENERATOR PADA PLTGU GRESIK
BBAABB VV
PPEENNUUTTUUPP
DDAAFFTTAARR PPUUSSTTAAKKAA
LLAAMMPPIIRRAANN