Mini Projec
Mini Projec
Di Susun Oleh:
1.
Chusnul Chotimah
(S541208010)
2.
Danik Dwiyanti
(S541208112)
3.
Darah Ifalahma
(S541208012)
4.
(S541208014)
5.
Dwi Kurniawati
(S541208020)
6.
Fardi Setiawan
(S541208025)
7.
(S541208032)
8.
(S541208034)
9.
Katmini
(S541208042)
10. Kensrianawati
(S541208043)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang
penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah
diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan dan Pasal 34 ayat (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Salah
satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang diselenggarakan
oleh pemerintah adalah puskesmas. Fasilitas pelayanan kesehatan ini merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat dalam membina peran serta
masyarakat juga memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat. Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
awab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Pelayanan
kesehatan yang diberikan puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh
yang meliputi pelayanan: kuratif (pengobatan), preventif (upaya pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedaan jenis
kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup
usia.
Dalam
hal
ini
Puskesmas
dituntut
untuk
selalu
meningkatkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PUSKESMAS
Menurut DepKes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan.
a. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten / kota (UPTD),
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
b. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
c. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kabupaten / kota adalah dinas kesehatan kabupaten /
kota, sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten /
kota sesuai dengan kemampuannya.
d. Wilayah Kerja
Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan,
tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing
puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada
Dinas K esehatan kabupaten/kota.
B. FUNGSI PUSKESMAS
Puskemas sebagai penyedia pelayanan kesehatan ditingkat Kecamatan
mempunyai 3 ( tiga )fungsi yaitu :
selalu
berupaya
menggerakkan
dan
memantau
memantau
pelaksanaan
program
kesehatan.
Pemberdayaan
promosi
kesehatan,
pemberantasan
penyakit,
penyehatan
yakni
Puskesmas;
c) Mutu Pelayanan
Stratifikasi
Puskesmas
atau
Penilaian
Puskesmas:
Dilakukan
dengan
Kinerja
membandingkan
dokumentasi
program
Jamkesmas,
meliputi:
seluruh
wilayah
kerja,
Puskesmas
diperkuat
dengan
Adanya wilayah kerja tertentu yang menjadi tugas tanggung jawab dan
pangsa pasar Puskesmas;
baik
di
Puskesmas
Induk,
Puskesmas
Pembantu,
Adanya pola struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) Puskesmas yang
merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.23 Tahun 1994 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas dan Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah;
b) Weakness (kelemahan):
kabupaten/kota
lebih
banyak
melaksanakan
tugas-tugas
administratif;
Sistem
manajemen
Puskesmas
yakni
perencanaan
(P1)
yang
Citra
Puskesmas
masih
kurang
baik,
utamanya
yang
berkaitan
Jumlah kader kesehatan masih kurang, tingginya drop out kader, adanya
kejenuhan dari kader, sulitnya mencari kader baru, kurangnya dana
stimulasi kader, kurangnya sarana kegiatan kader seperti buku pegangan
kader, sarana pencatatan dan pelaporan kegiatan kader dan sebaginya;
merupakan
peluang
yang
besar
bagi
Puskesmas
untuk
Adanya komitmen dan dukungan politis dari Pemerintah Daerah dan DPRD
Kabupaten/Kota untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
Meningkatnya
tingkat
pendidikan
masyarakat
merupakan
peluang
Adanya dana stimulasi dari Pemerintah daerah untuk Dana Sosial Ibu
Bersalin (Dasolin) yang dapat dikembangkan menjadi Dana Sehat berpola
JPKM;
Adanya kader kesehatan, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Paraji dan
sebagainya;
b) Threat (ancaman/rintangan/tantangan)
meningkatkan
kebutuhan
(demand)
pelayanan
kesehatan
Peran serta
dan kemitraan
masyarakat
belum
berkembang
dan
kesehatan.
Menghadapi
persaingan
ini,
mengharuskan
Puskesmas
dijadikan
revenue
center
(pusat
pendapatan)
untuk
Masih adanya persalinan oleh dukun paraji dan belum terjalin kemitraan
antara Bidan Desa dengan dukun paraji;
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih belum memasyarakat dan
membudaya baik PHBS rumah tangga, sarana kesehatan, institusi
pendidikan, tempat kerja, maupun tempat-tempat umum.
BAB III
KESIMPULAN
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tesebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Sebagai ujung
tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia maka Puskesmas
perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan evaluasi pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan analisis
SWOT , dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas saat ini
menghadapi
kondisi
yang
paling
buruk
karena
harus
menghadapi