TINJAUAN PUSTAKA
Kepuasan pasien sebagai pengguna jasa merupakan salah satu indikator dalam
menilai mutu pelayanan di rumah sakit. Kepuasan yang tinggi akan menunjukkan
keberhasilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu mempengaruhi pasien dalam hal
menerima perawatan. Pasien akan cenderung mematuhi nasihat, setia dan taat
terhadap rencana perawatan yang telah disepakati.11
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa produk atau
jasa yang digunakan berkualitas.
2. Kualitas pelayanan
Pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh
pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
3. Faktor emosional
Pasien yang merasa yakin bahwa orang lain kagum terhadap pasien yang
memilih rumah sakit dengan kategori rumah sakit mahal cenderung memiliki tingkat
kepuasan yang lebih tinggi.
4. Harga
Harga merupakan aspek penting. Semakin mahal harga perawatan maka
pasien mempunyai harapan yang lebih besar dan menimbulkan kepuasan pada pasien.
5. Biaya
Pasien yang mendapatkan produk atau jasa dengan tidak mengeluarkan biaya
tambahan cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut.
Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh
karakteristik pasien:12
a. Umur
Umur
mempengaruhi
tingkat
kepuasan
pasien.
Penelitian
Stege
mengemukakan bahwa pasien golongan umur yang lebih tua (>60 tahun) cenderung
lebih puas dengan perawatan gigi mereka daripada pasien yang lebih muda.16
Penelitian Suhamiarti melaporkan bahwa kepuasan terbanyak ditemukan pada
kelompok umur 55-64 tahun.17 Penelitian Lumenta menunjukkan pasien dibawah
umur 18 tahun dan di atas 60 tahun lebih mudah puas sedangkan penelitian
Ramadanura menunjukkan bahwa golongan umur muda (23-39 tahun) mudah merasa
puas.18,19
b. Jenis kelamin
Penelitian Hashim menyatakan perempuan lebih mudah merasa puas (63%).20
Didukung penelitian Ramadanura menunjukkan perempuan lebih mudah puas.19
Berbeda dengan hasil penelitian Haydar Sur yang menyatakan bahwa pria mudah
merasa puas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut.21 Didukung oleh
penelitian Suhamiarti yang menyatakan bahwa laki-laki lebih mudah merasa puas
(67,1%).17
c. Tingkat pendidikan
Penelitian Suhamiarti menunjukkan bahwa pasien yang tidak mempunyai
ijazah lebih mudah merasa puas dibandingkan yang berpendidikan SD - SMP dan
SMU ke atas.17 Penelitian Ramadanura menunjukkan pasien berpendidikan rendah
mudah puas.19
d. Sumber biaya
Penelitian Zulfa menunjukkan pasien pengguna Jamkesmas tidak puas
terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit (78,6%) dan pasien umum yang
menyatakan puas(21,4%).4
e. Pekerjaan
Penelitian Ramadanura menunjukkan bahwa pasien dengan pekerjaan buruh
lebih mudah puas.19
f. Kunjungan
Utama,
untuk
mengetahui
tingkat
kepuasan
pelanggan
atau
agak
kurang
ramah yang
seluruhnya
hal
ini
Tidak puas merupakan ukuran subjektif hasil penilaian perasaan pasien yang
rendah yang menggambarkan pelayanan kesehatan tidak sesuai kebutuhan atau
keinginan, seperti tidak terlalu bersih (sarana), lambat (proses administrasi) atau tidak
ramah yang seluruhnya menggambarkan tingkat kualitas yang kategori paling rendah.
Berpedoman pada skala pengukuran yang dikembangkan Likert yang dikenal
dengan istilah skala Likert, kepuasan pasien dikategorikan menjadi sangat puas, puas,
cukup puas, tidak puas dan sangat tidak puas.
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Untuk keberhasilan upaya pembangunan kesehatan tersebut maka
masyarakat perlu diikutsertakan agar berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan.22
sakit
adalah
tempat
merawat
orang
sakit atau
tempat
Fungsi rumah
sakit
yang
keseluruhan dapat dilakukan oleh seluruh rumah sakit milik pemerintah atau
swasta tetapi tergantung pada klasifikasi rumah sakit. Sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 bab I pasal 1 yang
dimaksud dengan klasifikasi rumah sakit adalah pengelompokan kelas rumah
sakit berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan. Berdasarkan
klasifikasi
fungsi,
jumlah
dan
kategori
kemampuan pelayanan yang lebih besar daripada rumah sakit dengan kelas
lainnya yang lebih rendah seperti kelas B, C dan kelas D.23 Rumah sakit sebagai
lembaga kesehatan berfungsi mewujudkan pranata upaya pelayanan kesehatan
terbesar pada masyarakat di zaman modern ini. Menurut Lumenta, rumah sakit
didirikan sebagai suatu tempat untuk memenuhi berbagai permintaan pasien
dan dokter agar penyelesaian masalah kesehatan dapat dilaksanakan dengan
baik.
Keberhasilan rumah sakit untuk memecahkan sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat memang telah terbukti. Berbagai keberhasilan yang dicapai
menyebabkan tingginya tingkat ketergantungan sebagian masyarakat terhadap rumah
sakit untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatannya. Selaras dengan perkembangan
masyarakat, tuntutan para pemakai jasa pelayanan kesehatan terhadap kualitas
pelayanan kesehatan di rumah sakit pun cenderung meningkat.12
pelayanan
hanya
dapat
diketahui
apabila
sebelumnya
telah
dilakukan penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari wujud
serta ciri maupun kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. Pada
kenyataannya melakukan penilaian ini tidaklah mudah. Hal ini disebabkan mutu
pelayanan tersebut bersifat multi-dimensional yang artinya setiap orang dapat saja
melakukan penilaian yang berbeda-beda tergantung dari latar belakang dan
kepentingan masing-masing orang. Pandangan mutu pelayanan yang bersifat multidimensional antara lain:11
a. Dari segi pemakai jasa pelayanan
Mutu pelayanan berhubungan dengan ketanggapan dan kemampuan petugas
rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien, komunikasi yang baik dengan pasien
termasuk di dalamnya sifat ramah dan kesungguhan.
b. Dari pihak pemberi pelayanan kesehatan dan penyedia jasa
Kualitas pelayanan terkait pada pemakaian yang sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi serta biaya perawatan yang wajar.
Menurut Azwar, secara umum dirumuskan bahwa batasan pelayanan
kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai
jasa
sesuai
dengan
tingkat
kepuasan
rata-rata
penduduk
serta
(Reliability)
yaitu
kemampuan
untuk
memberikan
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus
sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang
sama untuk semua pelanggan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang
tinggi.
4. Daya tanggap (Responsiveness) yaitu suatu kemauan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pasien dengan
penyampaian informasi yang sejelas-jelasnya. Beberapa pelayanan kesehatan gigi
dan mulut harus dilakukan lebih dari satu kali kunjungan misalnya perawatan saluran
akar, penambalan gigi sehingga informasi yang sejelas-jelasnya tentang berapa kali
pasien datang, kapan harus datang kembali sangat diperlukan oleh pasien
Membiarkan pasien menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas dapat
menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan. Harapan pasien
terhadap kecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan akan berubah dengan
kecenderungan naik dari waktu ke waktu. Kepuasan terhadap d i me ns i ini adalah
berdasarkan persepsi dan bukan aktualnya. Persepsi mengandung aspek psikologis,
faktor komunikasi dan situasi fisik di sekeliling pelanggan yang menerima
Salah
satunya
adalah
kesigapan
fisik
(Tangible)
eksistensinya
kepada
yaitu
berkaitan
pihak
dengan
kemampuan
kemampuan sarana dan prasarana fisik rumah sakit dan keadaan lingkungan
sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa
yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang), perlengkapan dan peralatan yang
dipergunakan (teknologi) serta penampilan pegawainya. Pelayanan tidak bisa
dilihat, tidak bisa dicium dan tidak bisa diraba sehingga aspek tangible menjadi
penting sebagai ukuran terhadap pelayanan. Pasien akan menggunakan indra
penglihatan untuk menilai suatu kualitas pelayanan atribut dari dimensi tangible
meliputi: gedung, peralatan, seragam dan penampilan fisik para
karyawan
kegiatan
pendidikan,
pelatihan,
penelitian
dan
Komite Medik/
Komite Keperawatan
SMF
Bidang
Pelayanan
Bidang Diagnostik
dan Logistik
Bidang
Keperawatan
Bidang Pemeliharaan
dan sarana dan
Prasarana
Bagian Perencanaan
dan Program
Bidang
Tindakan
Medis
Bidang Pendidikan
dan Akreditasi
unit. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut buka setiap hari Senin sampai Jumat pukul
08.00 - 13.30 WIB. Masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut terlebih dahulu mendaftar di ruang administrasi (pendaftaran) kemudian
pegawai administrasi akan mengantarkan buku status pasien ke ruang poliklinik gigi
dan mulut.
Tenaga kesehatan yang bertugas di poliklinik gigi dan mulut RSUD Dr.
Djasamen Saragih adalah lima dokter gigi dan empat perawat gigi. Pelayanan yang
diberikan meliputi pencabutan gigi, penambalan, pembersihan karang gigi,
pengambilan molar terpendam, perawatan dry socket dan alveolektomi. Jenis
pelayanan yang tidak ada adalah perawatan saluran akar dan pembuatan gigi tiruan.
Pelayanan spesialistik belum dilakukan sehubungan dengan belum adanya tenaga
dokter gigi spesialis. 25
Sangat
puas
Puas
Tingkat
kepuasan
Cukup
puas
Tidak
puas
Sangat
tidak puas
Karakteristik pasien:
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan terakhir
4. Pekerjaan
5. Sumber biaya
6. Kunjungan
Pelayanan medis:
- Efektifitas pelayanan
- manfaat pelayanan
Profesionalisme:
- Keahlian dan pengalaman dokter gigi
- Keterampilan dokter gigi mengobati penyakit pasien
- Pengetahuan dokter gigi mendiagnosa penyakit dan
memberikan tindakan perawatan