Misalkan,
M=
FQ
0.75 l
+ t
FT
xr
e=
16
T
(i)
(ii)
Dari persamaan (i) dan (ii), diameter poros di persimpangan engkol d s 1 dapat di tentukan.
(c) desain poros di bawah roda gila
Misalkan,
Resultan momen lentur (M R ) yang bekerja pada poros diperoleh dengan cara yang
sama yang dibahas untuk posisi di pusat mati.
Kita tahu bahwa momen lentur horizontal yang bekerja pada poros karena beban gas
piston,
Dan momen lentur horizontal pada lokasi roda gila disebabkan Tarik sabuk,
FT
xr
sebagai katrol = 50 kN ;
Jumlah tarik belt = 6,5 kN
Ketika engkol telah berubah melalui 35 dari pusat mati atas , tekanan pada piston adalah
2
1N / mm ; dan torsi pada engkol maksimum . Rasio panjang batang penghubung
untuk engkol
radius adalah 5. Asumsikan data lain yang diperlukan untuk desain.
Solusi . Mengingat : D = 400 mm ; L = 600 mm atau r = 300 mm ; pm = 0,5 N / mm2 ; p =
2,5 N / mm2 ;
2
W = 50 kN ; T1 + T2 = 6,5 kN ; = 35 ; p ' = 1N / mm
;l/r=5
Kami akan merancang crankshaft untuk dua posisi engkol , yaitu pertama ketika engkol di
pusat mati ; dan kedua ketika engkol adalah pada sudut maksimal momen putar.
Dan,
Kita tahu bahwa karena beban gas piston, akan ada dua reaksi horisontal
n
H 1 da
H 2 di
Dan ,
Berasumsi bahwa panjang bantalan utama harus sama, yaitu, c1 = c2 = c / 2. Kita tahub
ahwa karena dengan berat roda
gila yang bertindak kebawah, akan ada dua reaksi vertikal V2, danV3 di
bantalan 2 dan 3 masing-masing, sehingga
Dan,
Karena ketegangan sabuk resultan (T1 + T2) bertindak horizontal, akan ada duahoriso
ntal
reaksi H2 dan H3 masing-masing, sehingga