Anda di halaman 1dari 7

GIGITAN ULAR (SNAKE BITE)

dr. Monte Selvanus Luigi Kusuma


www.pkugombong.tk

Definisi
Korban gigitan ular adalah pasien yang digigit ular atau diduga digigit ular.
Patofisiologi
Bisa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari air liur. Bisa tersebut bersifat:

1. Neurotoksin: berakibat pada saraf perifer atau sentral. Berakibat fatal karena paralise
otot-otot lurik. Manifestasi klinis: kelumpuhan otot pernafasan, kardiovaskuler yang
terganggu, derajat kesadaran menurun sampai dengan koma.
2. Haemotoksin: bersifat hemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainnya atau
menyebabkan koagulasi dengan mengaktifkan protrombin. Perdarahan itu sendiri
sebagai akibat lisisnya sel darah merah karena toksin. Manifestasi klinis: luka bekas
gigitan yang terus berdarah, haematom pada tiap suntikan IM, hematuria, hemoptisis,
hematemesis, gagal ginjal.
3. Myotoksin: mengakibatkan rhabdomiolisis yang sering berhubungan dengan
mhaemotoksin. Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan
hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot.
4. Kardiotoksin: merusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot
jantung.

5. Cytotoksin: dengan melepaskan histamin dan zat vasoaktifamin lainnya berakibat


terganggunya kardiovaskuler.
6. Cytolitik: zat ini yang aktif menyebabkan peradangan dan nekrose di jaringan pada
tempat patukan
7. Enzim-enzim: termasuk hyaluronidase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa.
Polivalent Anti Bisa Ular Dapat Digunakan Pada Gigitan:
1. Cobra
2. Ancistrodon (ular tanah)
3. Bungarus fasciatus (ular weling)
4. Bungarus candidus (ular weling)
Cobra termasuk jenis neurotoksik yang hebat, sedangkan Ancistrodon termasuk
haemolisis yang hebat. Untuk yang lainnya termasuk jenis campuran.
Derajat Gigitan Ular (Parrish)
1. Derajat 0
- Tidak ada gejala sistemik setelah 12 jam
- Pembengkakan minimal, diameter 1 cm
2. Derajat I
- Bekas gigitan 2 taring
- Bengkak dengan diameter 1 5 cm
- Tidak ada tanda-tanda sistemik sampai 12 jam
3. Derajat II
- Sama dengan derajat I
- Petechie, echimosis
- Nyeri hebat dalam 12 jam
4. Derajat III

- Sama dengan derajat I dan II


- Syok dan distres nafas / petechie, echimosis seluruh tubuh
5. Derajat IV
- Sangat cepat memburuk
Penanganan Korban Gigitan Ular
1. Prinsip-prinsip
a. Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa ular
b. Menetralkan bisa
c. Mengobati komplikasi
2. Pertolongan yang diberikan:
a. Incisi luka pada 1 jam pertama setelah digigit akan mengurangi toksin 50%
b. IVFD RD 16 20 tpm.
c. Penisillin Prokain (PP) 1 juta unit pagi dan sore
d. ATS profilaksis 1500 iu
e. ABU 2 flacon dalam NaCl diberikan per drip dalam waktu 30 40 menit
f. Heparin 20.000 unit per 24 jam
g. Monitor diathese hemorhagi setelah 2 jam, bila tidak membaik, tambah 2 flacon
ABU lagi. ABU maksimal diberikan 300 cc (1 flacon = 10 cc)
h. Bila ada tanda-tanda laryngospasme, bronchospasme, urtikaria atau hipotensi
berikan adrenalin 0,5 mg IM, hidrokortisone 100 mg IV
i. Kalau perlu dilakukan hemodialise
j. Bila diathese hemorhagi membaik, transfusi komponen.
k. Observasi pasien minimal 1 x 24 jam
Catatan: jika terjadi anafilaktik syok karena ABU, ABU harus dimasukkan secara
cepat sambil diberi adrenalin.

Pemberian ABU
Derajat (Parrish)
0-1
2
3-4

Pemberian ABU
Tidak perlu
5 sd 20 cc (1 2 ampul)
40 sd 100 cc (4 10 ampul)

Pemeriksaan Laboratorium
Hb, AL, AE, Ct/Bt, Golongan darah, Elektrolit darah, pemeriksaan fungsi ginjal

3 komentar:
Anonim mengatakan...

Yth, TS Dr. Monte,


Terimakasih atas sharing informasinya, kalau boleh tahu, referensinya darimana
ya tentang penatalaksanaan tersebut.
Rgds.
2009 Maret 15 17:16
resha mengatakan...
cara melepas saat dililit ular piton dan sejenisnya?
2009 Mei 2 05:41
dokter monte mengatakan...
WS.Kami mendapatkan referensi tersebut dari berbagai protap dari PPGD yang
diselenggarakan di RSUD Dr. Moewardi, RSUD Prof. Dr. Margono dan dari
Penatalaksanaan Gawat Darurat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kemudian untuk pertanyaan berikutnya terus terang itu adalah persoalan yang
sangat teknis dan akan saya jawab sebaik mungkin. Selama bisa kita menghindar
belitan ular piton (sanca), maka hindarilah. Namun apabila sudah terlanjur dibelit
maka lakukanlah usaha yang bisa mengendurkan belitan ular tersebut. Perlu
diingat bahwa ular piton termasuk jenis ular yang tidak berbisa, dan ia akan
memangsa korbannya setelah korbannya lemas dan kehabisan nafas pada saat
dibelit olehnya. Baru2 ini ada seorang laki-laki yang trbelit ular piton, maka
tindakan yang ia lakukan adalah dengan menggigit balik ular tersebut di bagian
ekornya. Kemudian ular piton tersebut mengendur dan ia bisa melarikan diri.
Kira-kira begitu jawaban dari saya, mohon maaf apabila belum memuaskan.
Wass
dr.MSLK
PENANGGANAN PADA GIGITAN ULAR
Oleh: Riza
Blog : nursingbrainriza.blogspot.com
Secara garis besar ular berbisa dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok :
1. Colubridae ( mangroce cat snake, boiga dendrophilia,dll )
2. elapidae ( king cobra, blue coral snake,Sumatra spitting cobra, dll)
3. viperidae ( borneo green pit viper, Sumatran pit viper,dll )
pengelompokkan ini berguna bagi tenaga kesehatan untuk penanganan selanjutnya dalam
pemberian anti venom sesuai dengan pengelompokkan tersebut.
Efek yang ditimbulkan akibat gigitan ular dapat dibagi 3 :
1. local efek
beberapa spesies seperti coral snakes, krait akan memberikan efek yang agak sulit di

deteksi dan hanya bersifat minor tetapi beberapa spesies, gigitanya dapat menghasilkan
efek yang cukup besar seperti : bengkak, melepuh,perdarahan,memar sampai dengan
nekrosis.yang mesti diwaspadai adalah terjadinya shock hipovolemik sekunder yang
diakibatkan oleh berpindah cairan vaskuler ke jaringan akibat pengaruh bisa ular tersebut.
2. general efek
gigitan ular ini akan menghasilkan efek sistemik yang non-spesifik seperti : nyeri
kepala,mual dan muntah,nyeri perut, diare sampai pasien menjadi kolaps. Gejala yang
ditemui seperti ini sebagai tanda bahaya bagi tenaga kesehatan unuk memberi petolongan
segera.
3. Spesifik systemic efek
Dalam hal ini spesifik systemic efek dapat di bagi berdasarkan :
Koagulopathy
Beberapa Spesies ular dapat menyebabkan terjadinya koagulopathy. Tanda tanda klinis
yang dapat ditemui adalah keluarnya darah terus menerus dari tempat
gigitan,venipuncture, dari gusi, dan bila berkembang akan menimbulkan
hematuria,haematomisis,melena dan batuk darah.
Neurotoxic
Gigitan ular ini dapat menyebabkan terjadinya flaccid paralysis. Ini biasanya berbahaya
bila terjadi paralysis pada pernafasan. Biasanya tanda tanda yang pertama kali di
jumpai adalah pada saraf cranial seperti ptosis,opthalmophlegia, progresif. bila tidak
mendapat anti venom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis pernafasan.
Biasaya full paralysis akan memakan waktu lebih kurang 12 jam, pada beberapa kasus
biasanya menjadi lebih cepat, 3 jam setelah gigitan.
Myotoxicity
Myotoxiticty hanya akan di temui bila seseorang diserang atau digigit oleh ular laut. Ular
yang berada didaratan biasanya ditidak ada yang menyebabkan terjadinya myotoxicity
berat. Tanda dan gejala adalah : nyeri otot,tenderness,myoglobinuria,dan berpotensi untuk
terjadinya gagal ginjal, hiperkalemia dan cardiotoxicity.
Pertolongan pertama pada gigitan ular :
- immobilisasi anggota tubuh yang digigit
- anjurkan pasien untuk tenang.
- bawa pasien yang mempunyai fasilitas kesehatan yang memadai.
Balut tekan tidak semua digunakan pada semua kasus gigitan ular.walaupun demikian ,
jika diketahui bahwa gigitan ular tersebut tidak termasuk kedalam non necrotic spesies
maka pressure immobilasi teknik dapat digunakan. Bila gigitannya disebabkan oleh King
Kobra yang menyebabkan local necrosis yang biasanya tidak berat, tetapi dapat
menyebabkan paralysis yang cepat dan berat, maka pressure immobilisasi methode
mempunyai alasan untuk digunakan
Metode lama dalam pertolongaan pertama yang masih dipakai adalah memasang

torniquet,suction dengan alat atau menggunakan mulut (biasanya terinspirasi dari


menonton film yang bertemakan petualangan), pemberian bahan bahan kimia yang
semuanya sebenarnya merupakan kontra indikasi.
Seandainya bila anti venom tidak tersedia ditempat tersebut. ini tidak menjadi kendala
asal luka telah dibersihkan.
Managemen untuk gigitan ular
1. selalu mengasumsikan bahwa semua gigitan ular dapat mengancam kehidupan.
2. bila melakukan triage kasus gigitan ular maka selalu dimasukkan kedalam katagori
emergency.
3. pasang iv line pada semua kasus.
4. berhati hati ketika memilih lokasi pemasangan iv line atau pengambilan sample
darah pada kasus koagulopahty, yang betujuan untuk mencegah pendarahan. Khususnya
pada pembuluh darah subclavia, jugular,femur.
5. hindari melakukan penyuntikan intra muscular jika memungkinkan terjadinya
coagulopathy.
6. lakukan pemeriksaan whole blood clotting time ( WBCT)
7. jika terjadi gangguan pada pernafasan akibat paralysis, persiapkan untuk intubasi dan
pemasangan ventilator eksternal.
8. jika terjadi shock, tangani dengan pemberian cairan.

tips yang dapat dilakukan:


- usahakan membunuh ular yang mengigit anda untuk memudahkan identifikasi ular
dalam pemberian anti venom. Ketika membunuh ular tersebut jangan sampai anda
tergigit lagi oleh ular tersebut.
- Untuk membedakan antara ular berbisa dengan tidak adalah dengan melihat bekas
gigitan. Gigitan yang terdiri dari 2 lubang gigitan layaknya gigitan vampire menandakan
ular tersebut memiliki racun (Bisa), sedangkan gigitan yang membentuk setengah
lingkaran cenderung tidak berbisa.

Anda mungkin juga menyukai