Definisi
Korban gigitan ular adalah pasien yang digigit ular atau diduga digigit ular.
Patofisiologi
Bisa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari air liur. Bisa tersebut bersifat:
1. Neurotoksin: berakibat pada saraf perifer atau sentral. Berakibat fatal karena paralise
otot-otot lurik. Manifestasi klinis: kelumpuhan otot pernafasan, kardiovaskuler yang
terganggu, derajat kesadaran menurun sampai dengan koma.
2. Haemotoksin: bersifat hemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainnya atau
menyebabkan koagulasi dengan mengaktifkan protrombin. Perdarahan itu sendiri
sebagai akibat lisisnya sel darah merah karena toksin. Manifestasi klinis: luka bekas
gigitan yang terus berdarah, haematom pada tiap suntikan IM, hematuria, hemoptisis,
hematemesis, gagal ginjal.
3. Myotoksin: mengakibatkan rhabdomiolisis yang sering berhubungan dengan
mhaemotoksin. Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan
hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot.
4. Kardiotoksin: merusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot
jantung.
Pemberian ABU
Derajat (Parrish)
0-1
2
3-4
Pemberian ABU
Tidak perlu
5 sd 20 cc (1 2 ampul)
40 sd 100 cc (4 10 ampul)
Pemeriksaan Laboratorium
Hb, AL, AE, Ct/Bt, Golongan darah, Elektrolit darah, pemeriksaan fungsi ginjal
3 komentar:
Anonim mengatakan...
deteksi dan hanya bersifat minor tetapi beberapa spesies, gigitanya dapat menghasilkan
efek yang cukup besar seperti : bengkak, melepuh,perdarahan,memar sampai dengan
nekrosis.yang mesti diwaspadai adalah terjadinya shock hipovolemik sekunder yang
diakibatkan oleh berpindah cairan vaskuler ke jaringan akibat pengaruh bisa ular tersebut.
2. general efek
gigitan ular ini akan menghasilkan efek sistemik yang non-spesifik seperti : nyeri
kepala,mual dan muntah,nyeri perut, diare sampai pasien menjadi kolaps. Gejala yang
ditemui seperti ini sebagai tanda bahaya bagi tenaga kesehatan unuk memberi petolongan
segera.
3. Spesifik systemic efek
Dalam hal ini spesifik systemic efek dapat di bagi berdasarkan :
Koagulopathy
Beberapa Spesies ular dapat menyebabkan terjadinya koagulopathy. Tanda tanda klinis
yang dapat ditemui adalah keluarnya darah terus menerus dari tempat
gigitan,venipuncture, dari gusi, dan bila berkembang akan menimbulkan
hematuria,haematomisis,melena dan batuk darah.
Neurotoxic
Gigitan ular ini dapat menyebabkan terjadinya flaccid paralysis. Ini biasanya berbahaya
bila terjadi paralysis pada pernafasan. Biasanya tanda tanda yang pertama kali di
jumpai adalah pada saraf cranial seperti ptosis,opthalmophlegia, progresif. bila tidak
mendapat anti venom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis pernafasan.
Biasaya full paralysis akan memakan waktu lebih kurang 12 jam, pada beberapa kasus
biasanya menjadi lebih cepat, 3 jam setelah gigitan.
Myotoxicity
Myotoxiticty hanya akan di temui bila seseorang diserang atau digigit oleh ular laut. Ular
yang berada didaratan biasanya ditidak ada yang menyebabkan terjadinya myotoxicity
berat. Tanda dan gejala adalah : nyeri otot,tenderness,myoglobinuria,dan berpotensi untuk
terjadinya gagal ginjal, hiperkalemia dan cardiotoxicity.
Pertolongan pertama pada gigitan ular :
- immobilisasi anggota tubuh yang digigit
- anjurkan pasien untuk tenang.
- bawa pasien yang mempunyai fasilitas kesehatan yang memadai.
Balut tekan tidak semua digunakan pada semua kasus gigitan ular.walaupun demikian ,
jika diketahui bahwa gigitan ular tersebut tidak termasuk kedalam non necrotic spesies
maka pressure immobilasi teknik dapat digunakan. Bila gigitannya disebabkan oleh King
Kobra yang menyebabkan local necrosis yang biasanya tidak berat, tetapi dapat
menyebabkan paralysis yang cepat dan berat, maka pressure immobilisasi methode
mempunyai alasan untuk digunakan
Metode lama dalam pertolongaan pertama yang masih dipakai adalah memasang