nama Satu Dekade Keaksaraan Persatuan Bangsa-Bangsa atau UNLD (United Nations
Literacy Decade) 2003-2012.
Apa yang sudah ditetapkan oleh PBB melalui UNESCO yang menetapkan bahwa tanggal 8
September sebagai Hari Aksara Internasional (International Literacy Day) harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh seluruh negara di dunia yang tergabung dalam anggota PBB.
Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi anggota PBB juga harus menjadikan
tanggal 8 September ini sebagai momentum untuk terus menjadikan perayaan Hari Aksara
Internasional (International Literacy Day) ini untuk memberantas buta huruf yang masih
banyak di Indonesia.
Jumlah buta aksara di Indonesia sendiri menurut beberapa tokoh dan pengamat jumlahnya
masih sangat tinggi. Ada sekitar 6 Juta penduduk Indonesia yang termasuk dalam usia
produktif yang ternyata masih buta aksara (Republika, 7/9/14).
Dari kondisi tersebut diatas tentunya bukanlah kondisi yang membanggakan. Melalui
peringatan Hari Aksara Internasional (International Literacy Day) ini harus dijadikan
momentum yang sebaik-baiknya untuk memberantas buta aksara di Indonesia.
Pemberantasan buta aksara harus terus dikampanyekan baik melalui pendidikan formal
maupun non formal yang diharapkan semua pihak ikut terlibat sehingga perayaan Hari
Aksara Internasional (International Literacy Day) yang diselenggarakan setiap tanggal 8
September ini tidak hanya sebatas ceremonial saja.
Pada tanggal 2 Desember 2004, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
mendeklarasikan Gerakan Nasional Percepatan Pemberantasan Buta Aksara, yang kemudian
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009,
sebagai salah satu prioritas program pembangunan di bidang pendidikan. Untuk mewujudkan
hal tersebut, pada tahun 2006 telah dikeluarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006
tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun Buta Aksara.
Sejalan dengan keberhasilan penuntasan tuna aksara, Indonesia mendapat penghargaan dari
Laura Bush, Duta Keaksaraan Internasional. Sehingga Ibu Negara Ani Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 31 Juli 2007 berbicara Upaya Pemberantasan Buta Huruf se-Dunia
(UNESCO Regional Conferences in Support of Global Literacy) pada Konferensi Regional
UNESCO di Beijing. Peringatan Hari Aksara Internasional di Indonesia terus dilaksanakan
dengan mengambil tema selaras tema UNLD.