I.
Latar belakang
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah hygiene dan
sanitasi masih sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation Sector Development
Program (ISSDP) tahun 2006, menunjukkan 47% masyarakat masih berperilaku
buang air besar di sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat terbuka. Dalam rangka
memperkuat upaya pembudayaan bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit
berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat serta meningkatkan
kemampuan masyarakat, serta mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk
meningkatkan akses terhadap sanitasi dasar yang berkesinambungan dalam
pencapaian Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015, maka disusun
strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2014.
Pendekatan STBM yang diprakarsai oleh masyarakat adalah sebuah
pendekatan untuk menginisiasi/memicu rasa jijik dan malu masyarakat atas kondisi
sanitasi dimana masyarakat buang air besar di tempat terbuka (Open Defecation)
sehingga pada akhirnya mereka dapat mencari solusi secara bersama untuk
mengubah kondisi mereka. Asumsi dasar yang digunakan adalah tidak ada
seorangpun yang tidak bergerak apabila masyarakat mengetahui bahwa mereka
telah saling memakan kotoran satu dengan yang lain (eating each other shit). Selain
itu, STBM memicu masyarakat untuk menyadari bahwa masalah sanitasi merupakan
tanggung jawab mereka sehingga hanya akan selesai dengan kesadaran dan usaha
masyarakat sendiri.
Program STBM telah dilaksanakan di beberapa Kabupaten di Provinsi
Kalimantan Utara, ditandai dengan adanya deklarasi bersama Gerakan STBM antara
pemerintah daerah dan tokoh masyarakat di masing-masing wilayah Kabupaten/
Kota.
Dari hasil monitoring dan evaluasi hingga tahun 2014 ini, cakupan akses
sanitasi dasar per Provinsi Kalimantan Utara baru mencapai 43,5% dari target
minimal 75%.
Melalui kegiatan
: 6 Orang
: 10 Orang
Drs. Suryanata, MM
NIP. 19610828 198012 1 003