Laporan Fitokimia 2
Laporan Fitokimia 2
OLEH:
NAMA
: RAHMAH
NIM
: F1F1 13 125
KELAS
:C
KELOMPOK
: II (DUA)
ASISTEN
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2015
pelarut. Etil asetat merupakan pelarut dengan toksisitas rendah yang bersifat
semi polar sehingga diharapkan dapat menarik senyawa yang bersifat polar
maupun non polar5.
Metode partisi cair-cair merupakan pemisahan komponen kimia
diantara dua fase pelarut yang tidak salingbercampur. Komponen kimia akan
terpisah ke dalam kedua fase sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan
perbandingan konsentrasi yang tetap. Partisi bertingkat (polar, semi polar,
non polar) akan mempengaruhi profil kandungan kimia pada masing-masing
fraksi. Perbedaanprofil kandungan kimia tersebut dimungkinkan berpengaruh
terhadap aktifitas anti radikal6 .
Uji fitokimia pada jarak dengan mengidentifikasi awal adanya
senyawa forbol ester dalam ekstrak bungkil jarak pagar dilakukan dengan
cara uji adanya senyawa terpenoid dengan menggunakan pereaksi
Liebermann-Burchard. Larutan coklat kekuningan hasil ekstraksi bungkil biji
jarak pagar direaksikan dengan beberapa tetes anhidrida asam asetat dan
satu tetes asam sulfat pekat7.
Senyawa fitokimia merupakan senyawa golongan metabolit sekunder
dalam tumbuhan yang memiliki fungsi tertentu bagi manusia. Untuk
mengetahui senyawa fitokimia tersebut, pada penelitian ini dilakukan
identifikasi terhadap enam jenis senyawa fitokimia yang diperkirakan terdapat
pada ekstrak. Senyawa fitokimia tersebut adalah senyawa golongan alkaloid,
flavonoid, antrakuinon, glikosida steroid, glikosida flavonoid, dan saponin.
Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui keberadaan senyawa metabolit
sekunder pada sampal yang meliputi pemeriksaan triterpenoid, alkaloid,
flavonoid, tannin, saponin, dan minyak atsiri8.
Komponen
yang
terdapat
dalam
ekstrak
etanol
dianalisis
golongan
senyawa
alkaloid,
tanin
dan
polifenol,
saponin,
yang
digunakan
sehingga bisa
alkaloid
bersifat
basa
sehingga
biasanya
diekstrak
dengan
pelarut
yang
mengandung
asam.
Perlakuan
rasa tajam
: Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
Kegunaan
Penyimpanan
ml
Dikocok sampai homogen
Didiamkan sampai terbentuk 2
lapisan
Dipindahkan fase larut ketabung
reaksi yang baru dan fase tidak
etil asetat
Diulangi sebanyak 3 kali
Dipindahkan kedalam botol vial
Fraksi Hexan
Fraksi Etanol
Uji Tabung
-
Fraksi Hexaan
- Alkaloid
Tanin
Flavonoid
Alkaloid
Terpenoid
Saponin
- Alkaloid
-
Flavonoi
Flavonoid
Flavonoi d
- Flavonoid
-
Terpenoid
- Flavonoid
Saponin
Saponin
Tanin
- Saponin
-
Tanin
- Tanin
Fraksi Etanol
E. HASIL PENGAMATAN
1) Tabel Pengamatan Uji Kandungan Kimia Fraksi Hexan Ekstrak Akar
Jarak Merah
No.
Perlakuan
Uji Alkaloid
1.
Uji Flavonoid
2.
Uji Saponin
3.
4.
Uji Terpenoid
2 pipet ekstrak + 3 LB
Gambar
Hasil
Tidak
terbentuk
warna
jingga(-)
Tidak terjadi
perubahan
warna (-)
Tidak berbuih
(-)
Tidak terjadi
perubahan
warna (-)
5.
Uji Tanin
2
pipet
ekstrak
Tidak terjadi
pereaksi FeCl3
perubahan
warna (-)
2) Tabel Pengamatan Uji Kandungan Kimia Fraksi Etil Asetat Akar Jarak
Merah
No.
1.
2.
Perlakuan
Terbentuk
endapan
pereaksi dragendrof
orange (+)
Uji Flavonoid
Terbentuk
warna biru
(+)
Uji Saponin
Tidak
terbentuk
buih (-)
Uji Terpenoid
4.
Hasil
Uji Alkaloid
pereaksi FeCl3
3.
Gambar
Tidak terjadi
perubahan
warna (-)
5.
Uji Tanin
Terjadi
perubahan
pereaksi FeCl3
warna (+)
1.
2.
Perlakuan
Terbentuk
endapan
pereaksi dragendrof
orange (+)
Uji Flavonoid
Terbentuk
endapan
FeCl3
jingga (+)
Uji Terpenoid
4.
Hasil
Uji Alkaloid
Uji Saponin
3.
Gambar
Terbentuk
buih (+)
Tidak terjadi
perubahan
coklat (-)
5.
Uji Tanin
2 pipet ekstrak + 3 tetes
pereaksi FeCl3
Terjadi
perubahan
warna (+)
F. PEMBAHASAN
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun
cair
Pelarut
sehingga
diperoleh
sekumpulan
senyawa
kimia
dengan
Praktikum kali ini dilakukan partisi cair-cair dengan sampel yang berasal
dari hasil ekstraksi refluks terhadap akar jara merah(Jatropha gossypifolia L.).
Hal pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan. Kemudian alat tersebut dibersihkan dengan air suling dan dibilas
dengan alkohol.Tujuannya yaitu untuk menghilangkan kotoran, lemak dan
mikroba yang menempel pada alat tersebut.
Pelarut yang digunakan yaitu pelarut yang bersifat polar dan nonpolar.
Pada pengerjaan awal, partisi dilakukan dengan menggunakan pelarut non
polar (n-Heksan), hal ini disebabkan karena jika pada pengerjaan awal
digunakan pelarut polar, maka dikhawatirkan adanya senyawa nonpolar yang
ikut terlarut, sebagaimana kita ketahui bahwa pelarut polar, selain mampu
melarutkan senyawa yang bersifat polar juga mampu melarutkan senyawa
yang bersifat nonpolar.
Metode ekstraksi cair-cair, ekstraksi dapat dilakukan dengan kontinyu
atau dengan cara bertahap. Tekniknya dengan menambahkan pelarut
pengekstrak yang tidak bercampur dengan pelarut, lalu dikocok.Pengocokan
dilakukan dengan tujuan agar dapat terlihat dua lapisan dua fase pada
larutan.Perlakuan
beberapa menit agar terjadi dua pemisahan yaitu fraksi n-hexan dan lapisan
ekstrak.
Berikutnya, bagian yang tidak larut dalam n-hexan (pelarut non polar)
ditambahkan etil asetat yang bertujuan untuk menarik senyawa yang memiliki
sifat semim polar dan air yang bertujuan untuk memperjelas pemisahan antara
dua pelarut yang digunakan.Kemudian dikocok dan didiamkan kembali sampai
terbentuk dua fase, fase yang ada filtratnya disimpan ditanung reaksi.
Hasil dari percobaan ini yaitu diperoleh fraksi larut etanol, n-hexan dan
etil asetat.Untuk pemisahan pertama dan kedua terjadi dua lapisan yang
disebabkan karena bobot jenis dari pelarut n-hexan dan etil asetat lebih kecil
dibanding dengan bobot ekstrak etanol akar jarak merah, sehingga ekstrak
berada di lapisan bawah. Pada proses partisi, dilakukan sebanyak 3 kali
penarikan senyawa meggunakan masing-masing pelarut untuk meningkatkan
efisiensi ekstraksi dan jumlah komponen senyawa nonpolar yang dihasilkan
lebih banyak. Setelah dilakukan partisi ekstrak dengan n-heksan, selanjutnya
dilakukan skrining fitokimia pada hasil partisi ekstrak.
Skrining fitokimia merupakan analis kualitatif terhadap senyawasenyawa metabolit sekunder. Suatu ekstrak dari bahan alam terdiri atas
berbagai macam metabolit skunder yang berperan dalam aktivitas biologinya.
Senyawa-senyawa tersebut dapat diidentifikasi dengan pereaksi-pereaksi
yang mampu memberikan cirri khas dari setiap golongan dari etabolit
sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lathifa, Q., Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri pada Buah
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan Variasi Pelarut. Skripsi,
UIN, Malang, 2008.
2. Sahidin, I., Ardiansyah, Muhamad Taher, Isolasi Dan Identifikasi
Jatrophone Dari Akar Jarak Merah (Jatropha Gossypifolia) Serta Evaluasi
Sifat Toksik Dan Sitotoksiknya, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.
8(2), 2010.
3. Hartati, I., Isolasi Alkaloid dari Tepung Gadung (dioscorea hispida dennst)
dengan Teknik Ekstraksi Berbantu Gelombang Mikro, Tesis, universitas
Diponegoro, Semarang, 2010.
4. Indrawari, A, Optimasi Pembuatan Ekstrak Daun Dewandaru (eugenia
uniflora l.) menggunakan Metode Maserasi dengan Parameter Kadar
Total Senyawa Fenolik dan Flavonoid, Skripsi, Universitas
Muhammadiyah, Surakarta, 2008.
5. Putra, A.A.B., N.W. Bogoriani., N.P. Diantariani., dan Ni Luh U.S.,
Ekstraksizatwarna Alamdari Bonggol Tanaman Pisang (Musa
paradiasciaca L.) dengan metode Maserasi, Refluks, dan Sokletasi,
Jurnal Kimia, Vol. 8 (1), 2014.
6. Hikmah, F. D., 2012, Pengaruh Partisi Bertingkat CairCair Ekstrak
Etanol Rimpang Jahe (Zingiber Officinale Rosc.) Terhadap Profil
Kandungan Senyawa Kimia Dan Aktivitas Antiradikalnya, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
7. Siadi, K., Ekstrak Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcar) sebagai
Biopestida yang Efektif dengan Penambahan Larutan NaCl, Jurnal MIPA,
2012.
8. Kurniawan, E., Efek Salep Kombinasi Ekstra Daun Bangun-Bangun
(Coleus amboinucus L) dan Ekstrak Herba Pegagan (Centella aciatica L)
terhadap Penyembuhan Luka Eksisi pada Tikus Hiperglikemia yang
diinduksi Aloksan, Naskah Publikasi, Universitas Tanjungpura, Pontianak,
2014.
9. Marliana, S, D., Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis
Komponen kimia Buah labu Siam (Sechlium edule jacq. Swartz.) dalam
Ekstrak Etanol, jurnal Biofarmasi, 2005.