Anda di halaman 1dari 4

TRANSESTERIFIKASI- PEMBUATAN BIODIESEL

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES II

Disusun Oleh:
Kelompok II
2A

Citha Amelia

NIM

141411006

Dida Anggiana

NIM

141411007

Dita Apriani

NIM

141411008

Endang Yuniarti

NIM

141411009

Tanggal Penyerahan Laporan

: 11 Desember 2015

Dosen Pembimbing

: Ir. Retno Indarti, MT

D3 TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

ALAT DAN BAHAN

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat yang Digunakan


Neraca Teknis
Labu Erlenmeyer 500mL
Gelas Kimia 100 dan 250 mL
Gelas ukur
Labu Leher Tiga 1 liter dengan peralatan refluks
Corong Pemisah 500mL

Susunan Alat yang digunakan

Bahan yang Diganakan


Minyak Goreng
KOH
Metanol
Asam Asetat Glacial
Aquadest

PROSEDUR KERJA

Kalium hidroksida
(1% berat minyak)

Methanol
(6 mol)

Pencampuran
dan pelarutan

Kalium metoksida
Tminyak=50-550C

Minyak
kelapa
sawit
(1mol)

Refluks
(T<600C)
t = 60 menit

Pendinginan
(s/d T= 25-300C)

Biodesel kasar
(lapisan atas)

Asam asetat
glacial

Uap air

Penetralan dan
pencucian

Pemanasan

Metil ester (biodiesel)


dan gliserol

Ekstraksi

Gliserol
(lapisan bawah)

Aquadest

Biodiesel lebih murni

Pengujian sifat fisika


dan kimia

Pembahasan Citha Amelia NIM 141411006


Praktikum kali ini yaitu transesterifikasi pembuatan biodisel yang bertujuan untuk
membuat biodiesel melalui transesterifikasi, memahami tahapan reaksi transesterifikasi minyak
nabati dan melakukan pengujian terhadap produk. Transesterifikasi adalah proses transformasi
kimia molekul trigliserida yang besar, bercabang dari minyak nabati dan lemak menjadi molekul
yang lebih kecil, molekul rantai lurus, dan hampir sama dengan molekul dalam bahan bakar
diesel.
Pertama dilakukan pembuatan senyawa alkoksi yaitu campuran methanol dan KOH
sebagai katalis menghasilkan kalium metoksida. Kemudian, dilakukan reaksi transesterifikasi.
Pada percobaan ini, perbandingan minyak dan methanol sebesar 6:1. Minyak direfluks sampai
suhu 550 C dan setelah tercapai suhu, kalium metoksida dimasukkan ke dalam reactor yaitu labu
leher tiga dan suhu 600 C. Setelah mencapai 60 menit, larutan didinginkan. Lalu, dilakukan
pencucian terhadap produk, agar tidak ada sisa- sisa bahan yang tidak diinginkan yang masih
tercampur di dalam produk. Setelah dilakukan pencucian dan pengeringan dilakukan analisis
produk.
Hasil dari proses pemisahan, pada lapisan bawah (upper phase) terbentuk hasil sampingan yang
berupa gliserol dan air. Dan bagian atas terdapat biodiesel.
Berdasarkan hasil percobaan, yield yang dihasilkan yaitu 14,08 % dengan berat biodiesel
teori yang dihasilkan sebesar 371,25 gram. Massa biodiesel 52,156 gram dan volume biodiesel
59mL. Viskositas yang dihasilkan yaitu sebesar 11,46 mPas. factor yang mempengaruhi
terbentuknya biodiesel pada percobaan kali ini yaitu, pengaruh perbandingan molar alcohol
dengan minyak nabati pada percobaan ini perbandingan 6:1 sehingga, pengaruh jenis katalis, dan
pengaruh suhu sehingga harus diperhatikan agar terbentuknya biodiesel yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai