PENDAHULUAN
Penelitian ini berangkat dari keinginan untuk memperbaiki kinerja sistem pemicu
optis untuk kendali fasa thyrsitor (SCR) dan Triac yang dibangun dari pasangan
IC 555-MOC 3021 hasil penelitian Haryanto (2005) maupun Herlambang Sigit
(2007), serta modul TCA 785 produksi VEDC malang (2000) yang saat ini
jaringan sesuai
dengan nilai yang disediakan untuk praktikum kendali elektronis dengan modul
TCA, yakni 45Vrms, sementara modul TCA
(jika masih ada) hanya mungkin disebabkan oleh waktu on minimal bagi SCR
dan TRIAC-nya. Masalahnya di sini, Herlambang Sigit masih menggunakan trafo
penurun tegangan dari 220 volt untuk mentenagai sistem pemicunya sehingga
tidak efisien dan boros biaya jika sistem digunakan untuk modul praktikum yang
menggunakan tegangan sumber bolak balik 45 volt.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah eksperimen laboratorium. melalui pembuatan tiga unit
disebut modul eksperimen,
6k8
22k
BC547B
+11,5 V
103
6k8
3k3
22k
BC557B
2SC1507
3k3
LM311
Anoda/MT2
5k6
+
1k5
MOC3021
1
15k
BC547B
6k8
Gate
BC 547B
3k3
1k
3k3
18k
8k2
+11,5V
BC557B
LED
5k6
3k3
1k5
Anoda/MT2
LM311
5k
12V
BC557B
MOC3021
1
BC547B
BC547B
2
4
100 uF
1k5
15k
4
1
6
A
3k9
1k
Katoda/MT1
1N4148
BC 557B
120k
10k
Gate
22k
1k
Katoda/MT1
1k5
BC 547B
1k
6V8
Picu TRIAC
saklar
4k7
0,22uF
8k2
2k2
1000 uF 50V
1N4148
1N4148
4V7
1N4007
1N4148
BC557B
6k8
103
6V8
4k7
3k3
8
5
1N4007
sumber bolak-balik
1000 uF 50V
3k3
4
1
6
masukan 45 volt
+11,5 V
2k2 1k
6k8
8
5
1N4007
Untai (circuit)
eksperimen yang
tegangan operasional modul praktikum buatan VEDC Malang. Beban uji berupa
Gambar 2. Untai yang yang sudah dirakit dan dalam proses pengujian kinerja
Trafo penurun
tegangan bolak-balik
220V/45V 3A
Modul SCR/Triac
dan beban lampu
60W
Kamera digital
Osiloskop analog
Kikusui 5520
30MHz
gigasampling/detik
lampu pijar 60 watt 220 volt. Instrumen ukur pokok adalah Osiloskop analog
Kikusui dua kanal model 5520, 30MHz (osiloskop digital dua kanal
merk
Tektronik TDS 212; 1 Gs/s yang memiliki kinerja jauh lebih bagus dan digunakan
dalam penelitian Herlambang Sigit saat ini dalam kondisi rusak), pengambilan
gambar dilakukan dengan kamera digital 8,1 megapixel Nikon tipe coolpix 19.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro
Fakulats
teknik
Universitas
Negeri
Yogyakarta.
Diagram
blok
tegangan satu fasa dengan sudut picu 0o-180o dan 180o-360o pada TRIAC,
dengan sudut picu 0o-180o dan 180o-360o pada SCR dalam hubungan antiparalel
dan dengan sudut picu 0o-180o pada SCR dalam hubungan jembatan berkendali
setengah.
Modul lengkap untuk memenuhi seluruh proses pengujian tertuang pada Gambar
4 (tampak depan) dan Gambar 5 (tampak belakang).
(a)
(b)
(a)
(b)
Gambar 7. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 45o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
(a)
(b)
Gambar 8. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 90o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
(a)
(b)
Gambar 9. Tegangan beban hasil pengendalian daya melalui Triac pada
sudut picu 135o (a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
Gambar 10. Tegangan beban hasil pengendalian daya melalui Triac pada
sudut picu 180o oleh modul sistem hasil penelitian,
(a)
(b)
Gambar 11. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 0o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
(a)
(b)
Gambar 12. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 45o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
(a)
(b)
Gambar 13. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 90o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
(a)
(b)
Gambar 14. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 135o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
Gambar 15. Tegangan beban hasil pengendalian daya melalui SCR dalam
hubungan ant paralel sudut picu 180o oleh modul sistem hasil penelitian,
(a)
(b)
Gambar 16. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 0o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
(a)
(b)
Gambar 17. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 45o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
10
(a)
(b)
Gambar 18. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 90o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
(a)
(b)
Gambar 19. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 135o
(a),oleh modul sistem hasil penelitian, (b) oleh modul TCA 785
Gambar 20. Tegangan beban hasil pengendalian daya Pada SCR dalam
hubungan jembatan berkendali setengah oleh modul sistem hasil penelitian,
11
Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh fakta konsekuensi penggunaan diac optokopler,
pada pemicuan sudut 0o untuk ketiga gambar (Gambar 6a, dan 11a) diperoleh
tundaan sebesar 9o yang bisa dihitung dari:
0,1divisi
x180 0
2divisi
90
Divisi yang dimaksud di sini adalah garis-garis skala pada layar osiloskop, yang
tampak bahwa
Boylestad,
12
sebesar 97% dari energi penuhnya ke beban, sedangkan sudut picu sebesar 30o
hanya memberikan 3% dari energi penuhnya, dari sini tidaklah bermanfaat untuk
memberikan pengaturan sudut picu kurang dari 30o atau lebih besar dari 150o.
Dibandingkan dengan hasil penelitian Herlambang Sigit, hasil pemicuan sudut
sudut 0o dari penelitian ini bisa lebih kecil.
Tabel 1 Perbandingan tundaan sudut picu pada pemicuan 0o
hasil penelitian Herlambang Sigit dan S u n o m o.
Penelitian S u n o m o
Pemicuan TRIAC
27o
Pemicuan
TRIAC
9o
Pemicuan SCR
dalam antiparalel
18o
Pemicuan SCR
dalam
antiparalel
9o
Pemicuan SCR
pada penyearah
jembatan
9o
Pemicuan SCR
pada penyearah
jembatan
0o
Kesimpulan
Dari temuan penelitian dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
Kendali fasa thyristor (SCR) dan TRIAC tanpa tegangan eksternal mampu:
1. melakukan kendali fasa gelombang tegangan satu fasa dengan sudut
picu 0o-180o dan 180o-360o pada TRIAC, dengan hasil picu 9o untuk
pemicuan sudut 0o akibat penggunaan kopling optik.
2. melakukan kendali fasa gelombang tegangan satu fasa dengan sudut
picu
13
DAFTAR PUSTAKA
Boylestad Robert, Louis Nashelsky, 1992, Electronic Devices and
Circuits Theory 5ed. Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, NJ.
Haryanto, Sunomo. 2005, Modifikasi Sistem Pemicu pada kendali Daya
Tiga Fasa Buatan VEDC Malang,(penelitian dosen muda 2004-2005),
Ditjen Dikti; Jakarta.
Herlambang Sigit, 2007, Perbaikan Kinerja Sistem Optis IC 555MOC 3021 Sebagai Pengendali Daya Listrik. (Penelitian Dosen
Muda 2006-2007), Ditjen Dikti; Jakarta.
Philips Semiconductors, tth, Chapter 6: Power Control with Tyiristors andTriacs,
http://www.st.com/stonline/product/literature/an/3575.pdf,
[16 Maret 2008].
Siemens Semiconductor Group, tth, TCA 785, Phase Control IC
http://www.ti.ac.th/~maolee/TCA785.pdf, [16 Maret 2008].
VEDC Malang, 2000, Sistem kendali Daya 3 Fasa Gelombang Penuh (Modul).
14
15
16