Anda di halaman 1dari 15

FILUM MOLLUSCA 2

(Laporan Praktikum Avertebrata Akuatik)

Oleh
Victor Pandapotan Malau
1414111080
Asisten
Dewi Rosalia
1314111057

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

20152. Carilah beberapa literatur. Dalam hal menggambar gastropoda atau


bivalvia, hal apa saja yang harus diperhatikan? jelaskan
Morfologi
Jawab:
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Morfologi
Morfologi Gastropoda terwujud dalam morfologi cangkangnya. Sebagian besar
cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di bagian luarnya dilapisi
periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang berputar ke arah
belakang

searah

dengan

jarum

jam

disebut

dekstral,

sebaliknya

bila

cangkangnya berputar berlawanan arah dengan jarum jam disebut sinistral.


Siput-siput Gastropoda yang hidup di laut umumnya berbentuk dekstral dan
sedikit sekali ditemukan dalam bentuk sinistral (Dharma, 1988 dalam Handayani,
2006).

Pertumbuhan

cangkang

yang

melilin

spiral

disebabkan

karena

pengendapan bahan cangkang di sebelah luar berlangsung lebih cepat dari yang
sebelah dalam (Nontji, 1987 dalam Handayani, 2006).
Gastropoda mempunyai badan yang tidak simetri dengan mantelnya terletak di
bagian depan, cangkangnya berikut isi perutnya terguling spiral ke arah
belakang. Letak mantel di bagian belakang inilah yang mengakibatkan gerakan
torsi atau perputaran pada pertumbuhan siput Gastropoda. Proses torsi ini
dimulai sejak dari perkembangan larvanya (Dharma, 1988 dalam Handayani,
2006).
Struktur umum morfologi Gastropoda terdiri atas: posterior, sutures, whorl, spiral
sculptures, axial, longitudinal, sculpture, posterior canal, aperture, operculum,
plaits on columella, outer lip, columella, anterior canal.

2. Anatomi
Struktur anatomi Gastropoda dapat dilihat pada susunan tubuh gastropoda yang
terdiri atas: kepala, badan, dan alat gerak (Handayani, 2006). Kepala
berkembang dengan baik, dilengkapi dua pasang tentakel sebagai alat peraba.
Sepasang di antaranya bersifat retraktil dan dilengkapi sebuah mata. Mulut
dilengkapi dengan lidah perut dan gigi radula. Berdasarkan tipenya, gigi radula
pada Gastropoda dapat dibedakan menjadi 5 tipe yaitu: tipe rhipidoglossate,
docoglossate, taenioglossate, rachiglossate, dan toxoglossate (Harminto, 2003).
Alat-alat yang penting di dalam badan hewan Gastropoda untuk hidupnya
diantaranya ialah alat pencernaan, alat pernafasan serta alat genitalis untuk
pembiakannnya. Saluran pencernaan terdiri atas: mulut, pharynx yang berotot,
kerongkongan, lambung, usus, anus (Handayani, 2006).
Kaki pada hewan Gastropoda memiliki bentuk yang lebar dan pipih. Bagi yang
bercangkang, terputar 180 terhadap kepala dan kaki. Kaki dapat mengeluarkan
lendir untuk memudahkan pergerakan (Harminto, 2003).

3. Cangkang
Cangkang siput digunakan untuk melindungi diri. Ada yang tanpa penutup dan
ada yang dengan penutup atau operculum (operculum). Operkulum ini terbuat
dari zat kapur atau zat tanduk yang lebih luas. Operkulum menunjukkan garisgaris pertumbuhan dan kadang-kadang dapat digunakan untuk menentukan
umur. Bentuk cangkang setiap jenis berbeda dan mensifati jenis itu. Bentuk
cangkang juga dapat dikaitkan dengan pola habitatnya (Romimohtarto, 2001).
Cangkang gastropoda terdiri dari 4 lapisan. Paling luar adalah periostrakum,
yang merupakan lapisan tipis terdiri dari bahan protein seperti zat tanduk, disebut
conchiolin atau conchin. Pada lapisan ini terdapat endapan pigmen beraneka
warna, yang menjadikan banyak cangkang siput terutama spesies laut sangat
indah warnanya, kuning hijau cemerlang, dengan bercak-bercak merah arau
garis-garis cerah. Periostrakum berfungsi untuk melindungi lapisan dibawahnya
yang terdiri dari kalsium karbonat terhadap erosi (Suwignyo, 2005).

Warna cangkang gastropoda yang beraneka ragam berasal dari mantle. Mantle
siput gastropoda terletak di sebelah depan pada bagian dalam cangkangnya.
Makanannya yang banyak mengandung calsium carbonat dan pigmen masuk ke
dalam plasma darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, kemudian calsium carbonat
serta pigmen tersebut diserap oleh mantle, dan kemudian mantle ini
mengeluarkan sel-sel yang dapat membentuk struktur cangkang serta corak
warna pada cangkang. Tergantung dari pada faktor keturunan, struktur cangkang
dapat dibuat tonjolan-tonjolan ataupun duri-duri. Jadi mantel tersebut merupakan
arsitek dalam pembentukan struktur serta corak warna dari cangkang gastropoda
(Handayani, 2006).
Lapisan kalsium karbonat terdiri atas 3 lapisan atau lebih, yang terluar adalah
prismatic atau palisade, lapisan tengah adalah lamella dan paling dalam adalah
lapisan nacre atau hypostracum. Lapisan prismatic terdiri atas Kristal calcite yang
tersusun vertikal, masing-masing diselaputi matriks protein yang tipis. Lapisan
tengah dan lapisan nacre terdiri atas lembaran-lembaran aragonite dalam matriks
organik tipis (Suwignyo, 2005).
Siput-siput yang permukaan luar cangkangnya mengkilap seperti Cypraea dan
Oliva ini dikarenakan mantlenya keluar ke atas permukaan cangkang dan
menyelimutinya dari dua arah yaitu dari sisi kiri dan kanan. Pada umumnya
cangkang siput yang hidup di laut lebih tebal dibandingkan dengan siput darat,
hal ini dikarenakan banyak sekali kapur yang dihasilkan oleh binatang bunga
karang yang hidup di laut. Munculnya warna pada cangkang juga dipengaruhi
oleh intensitas cahaya. Pada perairan yang dangkal biasanya cangkang
berwarna sangat terang, sedangkan pada perairan yang dalam cangkangnya

biasanya lebih gelap (Handayani, 2005).


Tipe cangkang gastropoda terdiri dari 17 tipe yaitu: tipe conical, biconical,
obconical, turreted, fusiform, patelliform, spherical, ovoid, discoidal, involute,
globose, lenticular, obovatus, bulloid, turbinate, cylindrical dan trochoid. Hal yang
perlu diperhatikan dalam mengamati dan menggambar cangkang yaitu:

1.

Ukuran cangkang
Panjang cangkang diukur dari ujung anterior sampai ujung posterior. Lebar
cangkang diukur dari sisi ke sisi pada bagian body world yang terlebar.

2.

Arah putaran cangkang


Dapat diketahui dengan cara merunut arah putaran cangkang dari apeks
cangkang. Jika arah putaran sesuai dengan putaran arah jarum jam maka
disebut dekstral, contohnya pada Babylonia canaliculata. Sebaliknya jika
arah putaran cangkang berlawanan dengan arah jarum jam disebut sinistral,
contohnya pada Amphidromus sp.

3.

Jumlah putaran cangkang


Dihitung mulai dari apeks cangkang.

4.

Ada tidaknya operculum


Cangkang yang mempunyai operkulum disebut operculale, yang tidak
mempunyai operkulum disebut non operculate. Kalau ada operculum
sebaiknya digambar terpisah dari cangkang dan diberi tipenya. Ada tiga tipe
operculum cangkang gastropoda yaitu paucispiral, multispiral, concentric
(Siahaan, 2008).

4. Mengapa kelompok hewan tersebut dinamakan gastropoda, mengapa


pula kelompok hewan lainnya disebut pelecypoda atau bivalvia? Atau ada
nama lainnya? Jelaskan

Jawab:
Nama Gastropoda berasal dari bahasa Latin gaster yang berarti perut dan podos
yang berarti kaki, jadi, gastropoda berarti kelompok hewan invertebra, bertubuh
lunak, yang berjalan dengan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Hewan ini
memiliki

ciri

khas

berkaki

lebar

dan

pipih

pada

bagian

ventral

tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya.


Hewan ini ada yang hidup di darat, air tawar, maupun air laut. Anggota kelas ini
adalah yang terbesar dari fillum Mollusca, yaitu sekitar 35.000 50.000 spesies,
yang masih hidup dan sekitar 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena jenis
Gastropoda ini sangat banyak, maka hewan ini mudah ditemukan.
Ciri-ciri

Gastropoda

mempunyai

cangkang

(sekaligus

berfungsi

sebagai

rumahnya) yang berbentuk kerucut dan berpilin-pilin (spiral), ke arah kanan atau
kiri dan tubuhnya akan menyesuaikan diri dengan bentuk cangkang itu. Meski
pada waktu masih dalam tahap larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral.
Bentuk cangkangnya bermacam-macam seperti tanduk, berduri, atau menjari.
Namun ada pula Mollusca yang tidak mempunyai cangkang, misalnya siput
telanjang (Vaginula), jenis ini ada yang hidup di laut dan ada pula yang hidup di
darat.
Gerakan

Gastropoda

disebabkan

oleh

kontraksi-kontraksi

otot

seperti

gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Kaki bagian depan


memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah
berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat bergerak
secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke bagian
pisau cukur tanpa teriris.
Pada bagian kepala siput terdapat sepasang tentakel (sungut) panjang dan
sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat bintik mata. Mata ini
hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel
pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau.
Pernafasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru,
sedangkan Gastropoda yang hidup di air, bernafas dengan insang.

Gastropoda

umumnya

pemakan

tumbuh-tumbuhan

herbivora. Meskipun ada juga yang hidup sebagai

atau

disebut

hewan

omnivora dan karnivora

predator contohnya siput yang ada di laut (Conesnail). Beberapa contoh siput
darat adalah bekicot (Achatina fulica) dan Helix pomatia (siput kebun).
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat
tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari
kitin, yang berfungsi untuk memakan daun. Lidahnya relatif panjang dan sempit.
Hewan ini memiliki kelenjar ludah di kiri kanan tembolok dan sebuah hati yang
terhubung dengan lambung yang terletak di bagian atas rumahnya Selanjutnya
terdapat faring yang berotot, esofagus, tembolok tipis, lambung yang bulat, usus
halus yang berkelok-kelok, dan berakhir di anus.
Alat ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi
dikeluarkan ke dalam rongga mantel.
Sistem respirasi dan sirkulasi menggunakan paru-paru yang disebut pulmonata,
yaitu jaringan di luar dinding luar mantel tempat udara keluar dan masuk. Sistem
peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari
serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh. Darah yang
mengumpul dalam tubuh dan udara dari paru paru dipompa oleh jantung lewat
arteri dalam kepala, kaki, dan organ dalam tubuh.
Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak (ganglion
cerebral), ganglion visceral atau ganglion organ-organ dalam dan ganglion kaki
( pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh serat saraf longitudinal,
sedangkan serat saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke

seluruh bagian tubuh. Di dalam ganglion pedal yang berada di bawah kaki,
terdapat statokis ( statocyst) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Sedangkan struktur peraba terdapat dalam lapisan epidermis kepala dan kaki.
Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau
disebut juga ovotestes. Di ovotestes inilah dihasilkan sprema dan ovum.
Gastropoda

adalah

hewan

hemafrodit,

tetapi

tidak

mampu

melakukan

autofertilisasi, karena masaknya sperma dan ovum tidak bersamaan. Setelah


fertilisasi yang terjadi di hewan betina, maka selanjutnya hewan betina akan
mengeluarkan telur yang telah dibuahi dan biasanya diletakkan dalam lubang
tanah sampai menetas dan akan berkembang menjadi dewasa.
Meskipun hermafrodit, ada yang disebut gastropoda betina karena menghasilkan
ovum dan ada yang disebut gastropoda jantan karena menghasilkan sperma.
Bekicot adalah hewan yang berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Sebagian besar spesies gastropoda hidup di laut tetapi beberapa hidup di air
tawar bahkan ada yang hidup di darat. Yang hidup di darat bernafas dengan paru
melalui lubang pada ruang mantel (apertura pulminalis), sedangkan yang hidup
di air, bernapas dengan insang. Contoh Mollusca yang hidup di darat adalah
siput (Lymnea), bekicot (Acathina fulica), siput rakus (Amphidromus); yang hidup
di air: remis (Corbicula javanica), siput sawah (Limnea javanica); siput laut
( Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis ( Lemnaea trunculata).
Contoh lain dari kelas Gastropoda adalah:
Vivipara javanica (kreco)
Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola hepatica)
Melania testudinaria (sumpil)
Murex siphelinus (cangkang berduri dan hidup di laut)
Vaginula sp. (siput telanjang)
Filicaulis sp. (siput lintah)
Siput tak bercangkang dapat ditemukan di laut dan di darat. Warna siput darat
sederhana namun siput tak bercangkang yang hidup di laut kebanyakan
berwarna menyolok dan indah. Beberapa jenis gastropoda dapat dimakan.
Kebanyakan siput laut memakan pelecypoda. Bekecot termasuk gastropoda
yang merugikan pertanian. Berberapa siput merupakan inang perantara bagi

cacing.
Pada musim kering, gastropoda akan menarik kaki dan kepala ke dalam
rumahnya, kemudian mengeluarkan lendir yang banyak sebagai perekat untuk
membungkus apertura dan desikasi.
Bivalvia adalah mollusca milik kelas Bivalvia. Mereka biasanya memiliki
cangkang dua bagian, dengan kedua katup yang simetris sepanjang garis
engselnya. Kelas ini memiliki 30.000 spesies, termasuk kerang, remis, dan tiram.
Nama lain untuk kelas ini termasuk Bivalva, Pelecypoda, dan Lamellibranchia.
Bivalvia secara eksklusif merupakan makhluk air; mereka termasuk baik bentuk
air laut dan air tawar. Bivalvia tidak memiliki radula dan makan dengan menyedot
dan menyaring partikel besar dari air. Beberapa bivalvia adalah epifaunal: yaitu,
mereka menempel pada permukaan dalam air, dengan menggunakan byssus
atau sementasi organik. Lainnya adalah infaunal: mereka mengubur diri di pasir
atau sedimen lainnya. Bentuk ini biasanya memiliki kaki yang kuat untuk
menggali. Beberapa bivalvia dapat berenang.
Nama Pelecypoda berasal dari bahasa latin pelekys yang berarti kapak dan
podos berarti kaki, jadi Pelecypoda berarti hewan yang memiliki bentuk kaki
seperti kapak yang terletak dibagian anterior. Pelecypoda mempunyai nama lain,
yaitu Bivalvia dan Lamellibranchiata. Bivalvia (bi berarti dua, valve berarti klep),
artinya hewan bercangkang yang terdiri atas dua bagian. Adapun nama
Lamellibrachiata berasal dari kata manina yang berarti berbentuk seperti papan
pipih. Contoh anggota kelas Pelecypoda adalah Meleagrina (karang mutiara),
Anadonta (kijing, hidup di air tawar), Ostrea (tiram dapat dimakan, hidup di laut),
dan Panope generosa (kerang raksasa).

Tempat hidup Pelecypoda di air tawar dan air laut. Pelecypoda memiliki
cangkang yang terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai
pengikat yang kuat dan elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka, apabila di
ganggu, maka akan menutup, jadi, membuka dan menutupnya cangkang diatur
oleh ligamen yang dibantu oleh dua macam otot, yaitu otot bagian anterior dan
otot bagian posterior.
Pada cangkang Pelecypoda tampak garis konsenstris yang sejajar. Garis ini
disebut sebagai garis pertumbuhan yang menunjukan masa pertumbuhan
lamban atau tidak ada pertumbuhan. Garis ini berselang-seling dengan pita
pertumbuhan yang menunjukan pertumbuhan cepat. Makin banyak garis dan pita
pertumbuhan, maka makin tua umur hewan tersebut. Bagian cangkang yang
paling tua biasanya paling tebal, menonjol, letaknya pada bagian persendian
yang disebut umbo.
Pada bagian posterior cangkang ada dua macam celah yang disebut sifon. Celah
yang berada di dekat anus dinamakan sifon keluar yang berfungsi untuk
mengeluarkan air dan zat-zat sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak di bagian
sebelah bawah sifon keluar. Sifon masuk berfungsi untuk masuknya oksigen, air,
dan makanan.

Cangkang Pelecypoda terdiri atas bagian-bagian berikut ini:


a. Periostrakum
Periostrakum merupakan lapisan terluar, ibentuk dari zat kitin yan disebut
konkiolin berfungsi sebagai pelindung. Jika basah berwarna biru tua, jika kering
berwarna coklat.
b. Prisma
Prisma merupakan lapisan tengah yang tersusun dari kristal kalsit.

c.Nakreas
Nakreas disebut sebagai lapisan induk mutiara yang tersusun dari lapisanlapisan tipis pararel dan kalsit (karbonat) yang tampak mengkilat.
d.Mantel
Mantel terletak di bawah nakreas yang terdiri atas sel-sel nakreas (yang
sekretnya membentuk lapisan nakreas dan membentuk mutiara) jaringan ikat,
dan sel-sel epitelum yang bersilia.
Sistem pencernaan Pelecypoda dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus dan anus. Mulut dan anusnya terletak dalam rongga mantel. Sehingga
ekskresinya menggunakan sepasang nefridium yang berfungsi sebagai ginjal.
Adapun sistem sarafnya terdiri atas otak, simpul saraf kaki, dan simpul saraf otot.
Sistem peredaran darahnya terbuka, jantunya terdiri atas sebuah bilik dan dua
serambi. Respirasinya dengan menggunakan insang.
Hewan ini yang bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini mempunyai alat
kelamin terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat kelamin jantan akan
mengeluarkan sperma ke air dan akan masuk ke dalam tubuh hewan betina.
Melalui sifon air masuk, sehingga terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan
berkembang yang melekat pada insang dalam ruang mantel, kemudian akan
menetas dan keluarlah larva yang disebut glokidium. Larva ini akan keluar dari
dalam tubuh hewan betina melalui sifon air keluar, kemudian larva tersebut
menempel pada insang atau sirip ikan dan larva tersebut akan di bungkus oleh
lendir dari kulit ikan. Larva ini bersifat parasit kurang lebih selama 3 minggu.
Setelah tumbuh dewasa, larva akan melepaskan diri dari insang atau sirip ikan
dan akan hidup bebas.

Essay
Bivalvia (Pelecypoda)
Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut
sebagai Bivalvia. Hewan ini disebut juga Pelecypoda yang berasal dari bahasa
Yunani, yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi
Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun
berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.
Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki
keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal
yang terletak di akhir kedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal, yaitu otot aduktor
anterior dan posterior. cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior
dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior
(punggung).. Adanaya otot-otot aduktor ini menyebabkan dua cangkang dapat
membuka dan menutup. Pada umumnya hidup di perairan baik air tawar maupun
air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk membentuk
cangkangnya.
A. Struktur Tubuh Bivalvia
Kelas ini mencangkup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung
oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan
bagian ventral.
Pada bagian torsal terdapat:
a. gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruska
kedua katup;
b. ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsaldan memisahkan
katup sebelah vertal;
c. umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.
Kalau dibuat sayatan memanjang danmelintang, tubuh kerang akan tampak
bagian-bagian sebagai berikut.
1. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk
melindungi seluruh tubuh kerang.
2. mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh
yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut

sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai
tempat masuknya air.
3. insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak
mengandung pembuluh darah.
4. kaki pipih. Bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
5. di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran
pencernaan yang menembus jantung, alat peredarn, dan alat ekskresi (ginjal).
B. Cangkang
Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dair luar ke dalam sebagai
berikut.
a. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat
tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel; sehingga sering disebut lapisan tanduk,
fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini
berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi
warna cangkang..
b. Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium
karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan
oleh tepi mantal.
c. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus
kalsium karbonat. merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh
permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada
di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada
tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman
warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.
Gastropoda
Gastropoda adalah hewan yang biasanya disebut siput atau keong. Terdapat di
darat, perairan tawar, dan yang paling banyak dilaut. Bentuk tubuh dan cangkang
sangat beraneka ragam. Terdapat lebih dari 60.000 spesies hidup dan 15.000
spesies fosil. Sejak periode Cambrian, dan diduga sampai sekarang sedang
dalam puncak perkembangan evolusinya.
Ciri-ciri Gastropoda:
Tubuh gastropoda terdiri dari empat bagian utama yaitu kepala, kaki, isi perut
dan mantel.

Pada bagian mata terdapat dua mata dan dua tentakel dan sebuah mulut dan
sebuah sifon yang bertunas untuk menyaring dan menyeleksi bahan-bahan
makanan.
Mantel siput gastropoda terletak di sebelah depan di bagian dalam cangkangnya.
Makanan yang banyak mengandung calcium carbonat dan pigmen masuk ke
dalam plasma darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, kemudian calcium carbonat
dan pigmen ini diserap oleh mantel dan kemudian mantel ini mengeluarkan selsel yang dapat membentuk struktur cangkang serta corak warnanya tergantung
dari faktor keturunan. Jadi mantel inilah yang menjadi arsitek dalam
pembentukan struktur serta corak warna daripada cangkang.
Cangkang gastropoda terdiri dari atas empat lapisan. Paling luar adalah
periostracum, yang merupakan lapisan tipis terdiri dari bahan bahan protein
seperti zat tanduk, disebut conchiolin atau conchin. Pada lapisan ini terdapat
endapan pigmen beraneka warna, yang menjadikan banyak cangkang siput
terutama spesies laut yang sangat indah warnanya, kuning, hijau cemerlang
dengan bercak-bercak merah atau garis-garis cerah. Jenis air tawar berwarna
kusam. Periostrakum berfungsi untuk melindungi lapisan dibawahnya yang terdiri
dari kalsium karbonat terhadap erosi (Suwignyo, 1998).
Cangkang terdiri pada sebuah lapisan periostrakum (semacam zat tanduk),
lapisan prisma dan lapisan nacre atau mutiara. Periostrakum adalah lapisan tipis
zat organik dan disebut conchiolin. Pada lapisan prisma CaCO3 yang tersusun
dalam bentuk kristal vertikal, sedang lapisan nacre terdiri atas beberapa lapisan
tipis CaCO3 yang berkilau. Warna, bentuk dan hiasan cangkang beraneka
ragam, berlainan untuk untuk spesies yang berbeda.
Sebagian besar struktur cangkang terbuat dari calcium carbonat yaitu kira-kira
89-990/0 dan sebagian lainnya tediri dari 1-2 0/0 fosfat.

Bahan organik

conchiolin dan air. Cangkang gastropoda yang berputar spiral ke arah belakang
searah dengan jarum jam, cangkangnya berbentuk dekstral (berlekuk ke kanan)
ini

diakibatkan

karena

perputaran

torsinya

berlawanan arah dengan arah jarum jam.

pada

saat

pertumbuhan

Sebaliknya bila cangkangnya

berputar spiral berlekuk ke kiri cangkangnya berbentuk sinistral.

Anda mungkin juga menyukai