TUGAS Pra KK Perwtn Jnzah
TUGAS Pra KK Perwtn Jnzah
Perawatan Jenazah
: 04064821418060
KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehigga makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Didalam makalah ini penulis membahas tentang Perawatan jenazah Penulis menggunakan
beberapa literature sebagai panduan kami dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kami selaku penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang. Sifatnya membangun demi
meningkatkan mutu dan kesempurnaan dalam penyusunan makalah kami berikutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan jenazah adalah suatu tindakan medis melakukan pemberian bahan kimia
tertentu pada jenazah untuk menghambat pembusukan serta menjaga penampilan luar jenazah
supaya tetap mirip dengan kondisi sewaktu hidup. Perawatan jenazah dapat dilakukan
langsung pada kematian wajar, akan tetapi pada kematian tidak wajar pengawetan jenasah
baru boleh dilakukan setelah pemeriksaan jenasah atau otopsi dilakukan. Perawatan jenasah
perlu dilakukan pada keadaan adanya penundaan penguburan atau kremasi lebih dari 24 jam.
Hal ini penting karena di Indonesia yang beriklim tropis dalam 24 jam mayat sudah mulai
membusuk mengeluarkan bau dan cairan pembusukan yang dapat mencemari lingkungan
sekitranya. Dan perawatan jenasah dilakukan untuk mencegah penularan kuman atau bibit
penyakit kesekitarnya. Selain itu perawatan jenasah juga yaitu untuk mencegah pembusukan.
Mekanisme pembusukan disebabkan oleh otorisis yakni tubuh mempunyai enzim yang
setelah mati dapat merusak tubuh sendiri. Selain itu, perawatan dilakukan untuk menghambat
aktifitas kuman.
B. Perawatan Jenazah
a. Apa yang dimaksud dengan perawatan jenazah
b. Apa tujuan dari perawatan jenazah
c. Tindakan apa yang harus dilakukan dalam perawatan jenazah
d. Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam proses perawatan jenazah
C. Tujuan
Tujuan penulisan antara lain adalah untuk menjadi bahan pembelajaran dalam prograf
profesi yang sesuai dengan kompetinsi dasar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Perawatan jenasah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk
menyiapkan jenasah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenasah dan
melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik klien.
Perawatan jenazah adalah suatu tindakan medis melakukan pemberian bahan kimia
tertentu pada jenazah untuk menghambat pembusukan serta menjaga penampilan luar jenazah
supaya tetap mirip dengan kondisi sewaktu hidup. Perawatan jenazah dapat dilakukan
langsung pada kematian wajar, akan tetapi kematian pada tidak wajar pengawetan jenasah
baru boleh dilakukan setelah pemeriksaan jenasah atau otopsi dilakukan.
Perawatan jenasah dilakukan karena ditundanya penguburan/kremasi, misalnya untuk
menunggu kerabat yang tinggal jauh diluar kota/diluar negri. Pada kematian yang terjadi jauh
dari tempat asalnya terkadang perlu dilakukan pengangkutan atau perpindahan jenasah dari
suatu tempat ketempat lainnya. Pada keadaan ini, diperlukan pengawetan jenasah untuk
mencegah
pembusukan
dan
penyebaran
kuman
dari
jenasah
kelingkungannya.
Jenasah yang meninggal akibat penyakit menular akan cepat membusuk dan potensial
menular petugas kamar jenasah. Keluarga serta orang-orang disekitarnya. Pada kasusu
semacam ini, kalau pun penguburan atau kremasinya akan segera dilakukan tetap dilakukan
perawatan jenasah untuk mencegah penularan kuman atau bibit penyakit disekitarnya.
Perawatan jenasah penderita penyakit menular dilaksanakan dengan selalu menerapkan
kewaspadaan unifersal tanpa mengakibatkan tradisi budaya dan agama yang dianut
keluarganya. Setiap petugas kesehatan terutama perawat harus dapat menasihati keluarga dan
mengambil tindakan yangs sesuai agar penanganan jenasah tidak menambah resiko penularan
penyakit seperti halnya hepatits/B, AIDS, Kolera dan sebagainya. Tradisi yang berkaitan
dengan perlakuan terhadap jenasah tersebut dapat diizinkan dengan memperhatikan hal yang
telah disebut diatas, seperti misalnya mencium jenasah sebagai bagian dari upacara
penguburan. Perlu diingat bahwa virus HIV hanya dapat hidup dan berkembang dalam
manusia hidup, maka beberapa waktu setelah penderita infeksi HIV meninggal, firus pun
akan mati.
B. Indikasi
Perawatan jenasah dimulai setelah dokter menyatakan kematian pasien. Jika pasien
meninggal karena kekerasan atau dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenasah dilakukan
setelah pemeriksaan medis lengkap melalui autopsy.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari perawatan jenasah yaitu :
a. Untuk mencegah terjadinya pembusukan pada jenasah
b. Dengan menyuntikan zat-zat tertentu untuk membunuh kuman seperti pemberian
intjeksi formalin murni, agar tidak meningalkan luka dan membuat tubuh menjadi
kaku. Dalam injeksi formalin dapat dimasukan kemulut hidung dan pantat jenasah.
D. Tindakan Diluar kamar jenasah
Adapun tindakan yang dilakukan diluar kamar jenasah yaitu :
a. Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan
b. Memakai pelindung wajah dan jubah
c. Luruskan tubuh jenasah dan letakan dalam posisi terllentang dengan tangan disisi
atau terlipat didada.
d. Tutup kelopak mata atau ditutup dengan kapas atau kasa, begitu pula multu dan
telinga.
e. Beri alas kepala dengan kain handuk untuk menampung bila ada rembesan darah
atau cairan tubuh lainnya.
f. Tutup anus dengan kasa dan plester kedap air.
g. Lepaskan semua alat kesehatan dan letakan alat bekas tersebut dalam wadah yang
h.
i.
j.
k.
l.
Disahkan oleh
Ka. Prodi PSIK
Hikayati
Nip. NIP. 19760220 200212 2 001
Pengertian
pada
keluarga,
disposisi
(penyerahan)
a. Untuk
Indikasi
mencegah
terjadinya
dicurigai
akibat
tindak
kriminalitas,
perawatan
jenazah
C. PERSIAPAN ALAT
1. Kasa / perban gulung 3 helai @
50 cm
2. Sarung tangan
3. Pengganjal dagu
4. Kapas sublimat
5. Kain penutup jenazah
6. Label identifikasi
7. Plester penahan untuk menutup
luka atau pungsi
8.
Tas
plastic
untuk
tempat
10. Sabun
11. Handuk
12. Selimut mandi
13. Daftar barang berharga
14. Peniti
15. Sisir
D. PERSIAPAN PERAWAT
9
1.
Mencuci tangan
2.
Mempersiapkan alat
3.
Menggunakan sarung
tangan
Prosedur
1. Memberitahu
keluarga
bahwa
Jika
kematian
terjadi
sudah
dalam
badan.
Dengan
dengan
plester
untuk
dengan
sisir
rambut
10. Tutup mata, dengan menggunakan
kapas
yang
secara
perlahan
termasuk
kacamata,
perawat
sampai
dapat
atau
keluarga.
16. Beri label
jenazah.
diserahkan
identifikasi
Label
identitas
kepada
pada
berisi
RS,
ikatkan
label
13