Anda di halaman 1dari 2

Sebelum merubah status pemberian pemberian suara dari hak menjadi kewajiban, haruslah

dilihat konsekuensi dari kewajiban tersebut mengenai hukuman atau sanksi yang akan muncul.
Sejatinya hukuman atau sanksi merupakan perlakuan tertentu yang sifatnya tidak mengenakkan
atau menimbulkan penderitaan, yang diberikan kepada pihak pelaku perilaku menyimpang.
Pemberian hukuman atau sanksi pun tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Biasanya
pemberian hukuman atau sanksi dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Siapakah yang
dimaksud sebagai pihak yang berwenang, sangat tergantung pada konteks persoalannya.
Misalnya, dalam konteks kehidupan di kantor, maka pihak berwenang adalah atasan. Dalam
konteks kehidupan sosial pihak yang berwenang memberikan hukuman misalnya polisi atau
pengadilan. Lalu bagaimakah hukuman yang akan diterapkan bagi pelanggar kewajiban
memilih?
Perbutan melawan kewjiban pun juga harus didefinisikan sebagai sebuah pelanggaran
ataukah sebuah kesalahan. Hal ini akan sangat menentukan konsekuensi yang akan dihadapi
oleh orang yang tidak memberikan hak suaranya. Jika golput merupakan sebuah kesalahan, maka
orang yang golput harus dipidanakan. Tidak hanya sampai sini saja, harus pula ditentukan jenis
pidana tersebut apakah pidana kurungan, penjara, atau yang lainnya. Jika golput tersebut
dianggap sebagai sebuah pelanggaran, maka hukuman yang munculpun akan berbeda, yaitu
berupa sanksi. Pelanggaran terhadap suatu kewajiban seperti ini sering dilihat dalam hal
seseorang yang terkena tilang oleh pihak kepolisian yang dendanya berupa uang dengan
ketentuan maksimal tertentu.
Jika menggunakan hukuman kurungan sebagai hal yang harus ditanggung oleh banyak orang
yang tidak melaksanakan kewajiban, jika dikaitkan dengan DPT yang masih sangat bermasalah
di Indonesia, banyak kamar kurungan yang akan terpenuhi sesak oleh mereka. Hal ini belum lagi
melihat keefektifitasan kurungan tersebut sebagai sebuah hal yang mampu menggugah pikiran
mereka untuk tidak mengulangi menihilkan hak suara. Belum lagi dengan biaya yang harus
dikelarkan oleh pemerintah saat mereka berada di dalam kurungan, mulai dari makanan setiap
hari, kebutuhan lebih terhadap penasihat rohani dan bayaran yang harus dikeluarkan, serta yang
lainnya yang akan sangat memberatkan terhadap anggaran pengeluaran Negara.
Kalau seperti ini, mungkin sebagaian orang akan menganggap sanksi pembayaran sebgai
sebuah hal yang tepat. Namun, sudahkah dipikirkan bagaimakah cara pengumpulan dana sanksi
tersebut? Apakah akan dilakukan seperti sanksi terhadap pelanggaran penggunaan atribut
berkendara motor. Mengingat banyaknya masalah yang terjadi dengan hal tersebut, dan yang

paling parah adalah korupsi. Sanksi dana dari penihil suara tentu tidak akan memberikan dampak
positif bagi Negara, hanya akan menggelembungkan uang beberapa oknum saja.
Kewajiban pemilihan suara memang ada di beberapa Negara, seperti Australia. Tetapi haruslah
disadari dan diingat, kondisi Indonesia tidaklah seperti Australia. Jika ingin menerapkan sistem
seperti Australia, haruslah semuanya juga diatur sesuai dengan standar yang di sana (standar
tinggi). Standar tinggi tersebut seperti pelayanan administrasi pemerintahan yang baik dan bebas
korupsi sehingga sanksi uang yang masuk ke Negara benar-benar masuk ke Negara bukan masuk
ke rekening pribadi. Jika tata cara pemerintahan belum berubah, perubahan hak menjadi
kewajiban memilih tidak akan memecahkan masalah karena sikap apatis dan skeptic masyarakat
terhadap kegiatan kenegaraan disebabakan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintahan yang ada. Toh nantinya jika mereka golput, mereka hanya kan diberi sanksi
pembayaran beberapa ribu saja. Suatu hal yang sangat mudah bagi orang-orang kaya. Jadi,
solusinya bukan terletak pada pewajibannya, melainkan pada eningkatkan kinerja pemerintahan
yang baik sehingga akan meningkatkan kepercayaan public terhadap masadepan Negara, dan
akhirnya mereka merasa peduli untuk turut serta menjalankan Negara ke depannya dengan lebih
baik melalui pemberian suara saat pemilu.

Anda mungkin juga menyukai