SUBJEKTIF
Pasien Tn.D, 22 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari yang
lalu, mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak 2 malam yang lalu. Selain itu os juga
mengeluhkan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam dirasakan hilang timbul, selain itu os
mengatakan urinnya berwarna merah, nyeri saat BAK juga dikeluhkan pasien.
Os merupakan seorang petani yang sehari hari membantu pekerjaan orangtua bekerja
di sawah.
Os mengatakan tidak ada riwayat penyakit darah tinggi, kencing manis, asma atau pun
riwayat mengkonsumsi minum obat obatan dalam jangka lama.
OBJEKTIF
Kesadaran
Keadaan Umum
Tanda Vital
Tekanan darah
Denyut nadi
Pernapasan
Suhu
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorok
Leher
Abdomen
Paru
Jantung
Ektremitas
CVA
Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu
Hasil
Nilai Rujukan
14
35
4.6
13.500
251.000
12 - 16 g/dL
37 - 37 %
4.3 6.0 juta/ul
4.800 - 10.800/ul
150.000 - 400.000/ul
110
<140 mg/dL
URIN RUTIN:
Warna: kemerahan
Kejernihan: keruh
Protein: Reduksi : Bilirubin : Leukosit : Penuh
Eritrosit : 3-4 /LPB
ASSESMENT
Pasien Tn.D, 22 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari yang
lalu, mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak 2 malam yang lalu. Selain itu os juga
mengeluhkan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam dirasakan hilang timbul, selain itu os
mengatakan urinnya berwarna merah, nyeri saat BAK juga dikeluhkan pasien.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan kesadaraan baik dan terdapat nyeri ketok CVA kiri.
Dari pemerikaan darah rutin didapatkan leukositosis dengan nilai 13.500. sementara
dari pemeriksaan urin rutin didapati warna urin kemerahan, leukosit penuh dan eritrosit
berjumlah 3-4/LPB.
DIAGNOSIS KERJA
BSK
Nefrolhitiasis
TERAPI
IVFD RL 20 tpm
Ciprofloxacin tab 2x1
Nifedipin tab 2x1
Na. Diclofenac tab 2x 1
Paracetamol 3x1 (k/p)
RENCANA
Pro USG Ginjal
PROGNOSIS
Dubia at bonam
: Nefrolitiasis
: Leukositosis, Hematuria
3) Diagnosis radiologis
: tidak ada
4) Admitting diagnosis
5) Dual diagnosis
: tidak ada
6) Diagnosis perawat
: tidak ada
7) Remote diagnosis
: tidak ada
: tidak ada
Diagnosis
1. Pendahuluan
Diagnosis medis atau untuk singkatnya Diagnosis sebenarnya menerangkan suatu proses dari
usaha mengidentifikasi kemungkinan dari penyakit atau kelainan. Proses ini merupakan suatu proses
kognitif yang dilakukan seorang dokter dengan berdasar pada potongan data-data dari segala sumber
yang ada dan menempatkannya dalam satu gambaran yang tidak beda seperti menyusun
sebuah puzzle. Pada tahap awal diagnosis yang ditegakkan hanya mengkategorikan penyakitnya
(misalnya sakit infeksi), sebelum akhirnya dikerucutkan dengan potongan data-data pemeriksaan
tambahan kepada diagnosis yang lebih spesifik (misalnya sakit infeksi demam berdarah).
2. Pengertian Diagnosis
Diagnosis adalah kata yang digunakan dokter untuk menyebut suatu penyakit atau gangguan
kesehatan seseorang atau suatu keadaan yang menyebabkan seseorang memerlukan, mencari,
mendatangi atau menerima asuhan medis dan pelayanan kesehatan (Anggraini M, 2004).
3.
Sejarah penegakan diagnosis sudah ada semenjak zaman Mesir kuno oleh Imhotep dan
zaman Yunani kuno oleh Hippocrates. Juga sudah dimulai oleh ilmu kedokteran tradisional
dari Cina.
Dapat dilakukan oleh seluruh tenaga medis termasuk dokter, dokter gigi, bidan, perawat,
terapi fisik, bahkan seorang ilmuan pada ilmu medis.
Karena pada esensinya penegakan diagnosis bukan hanya untuk menentukan penyebab dari
suatu kondisi atau penyakit, tapi lebih jauh untuk mengoptimalkan penanganan dan
menentukan prognosis dari kondisi medis atau penyakit tersebut.
Sehingga diagnosis sebenarnya dapat berupa sebuah nama dari penyakit, kondisi medis,
disfungsi, kecacatan, dan derajat ketidaknormalan.
4.
Macam-macam Diagnosis
Sejumlah diagnosis (lebih dari satu) yang ditetapkan karena adanya kemungkinankemungkinan tertentu guna pertimbangan medis untuk ditetapkan diagnosisnya lebih lanjut.
3).Diagnosis Akhir ( Final Diagnoses)
Diagnosis yang menjadi sebab mengapa pasien dirawat dan didasarkan pada hasil-hasil
pemeriksaan yang lebih mendalam.
b.Diagnosis ditinjau dari keadaan penyakitnya, antara lain:
1).Diagnosis Utama (Prinsipal Diagnoses)
Merupakan diagnosis dari penyakit utama yang diderita pasien setelah dilakukan
pemeriksaan yang lebih mendalam.
2).Diagnosis Komplikasi (Complication Diagnoses)
Merupakan diagnosis dari penyakit komplikasi karena berasal dari penyakit utama.
3).Diagnosis Kedua, Ketiga (Co Morbid)
Merupakan diagnosis dari penyakit penyerta diagnosis utama yang bukan berasal dari
penyakit
utamanya
atau
sudah
ada
sebelum
diagnosis
utama
ditemukan.
langsung
kematian.
(Shofari B, 2002)
c. Diagnosis penyebab kematian
1). Penyebab langsung (Immediate Cause)
Kondisi
yang
hanya
terdiri
satu
langkah
atau
penyebab
9. Remote diagnosis; diagnosis yang ditegakkan dokter bila tidak bertemu langsung dengan
pasiennya.
10. Computer-aided diagnosis; dewasa ini menjadi semakin marak, karena ditegakkan oleh
komputer via internet atau program atas input yang diberikan kepadanya.
11. Wastebasket diagnosis (diagnosis keranjang sampah); tidak enak mendengarnya, tapi bisa
ditegakkan bila memang tidak ada diagnosis