Anda di halaman 1dari 143

Pemicu 2 Blok Hepatobilier

Frudensia Kristiana
405110031

Learning Objective 1
Virus penyebab Hepatitis

SIFAT-SIFAT VIRUS HEPATITIS

VIRUS

HAV

HBV

HCV

HDV

HEV

HGV

TTV

Famili

Picornavir
idae

Hepadnavi
ridae

Flavivirid
ae

Tidak
terklasif
kasi

Hepeviri
dae/Calsi
viridae

Flavivirid
ae

Tidak
terklasifk
asi

Virion

27 nm,
ikosahe
dral

42 nm,
bulat

60 nm,
bulat

35 nm, 30-32
bulat
nm,
ikosahe
dral

60 nm,
bulat

27-37
nm
Bulat

Envelop

Tidak
ada

HBsAg

ada

HBsAg

Tidak
ada

Ada

Genom

ssRNA

dsDNA

ssRNA

ssRNA

ssRNA

ssRNA

Peka
pada
asam

Peka pd Peka
ether
pd
dan
asam
asam

Stabil
pd
panas

Peka
pada
ether

Stabilita Stabil
s
pdpana
s dan
asam

dsDNA

SIFAT-SIFAT VIRUS HEPATITIS


VIRUS

HAV

HBV

Masa
inkubasi

15-45
hr
(rt 2530 hr)

50-180
hr

8 minggu 40-180
hr

Prevalensi

Tinggi

Tinggi

Sedang

Penularan

Fecaloral

Parenter
alsexual,
perinatal

Kronis

Tidak
pernah

Onkogenik Tidak

HCV

HDV

HEV

HGV

TTV

45 hr

Tidak
diketah
ui

Tidak
diketah
ui

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Parenter
al

Parenter
al

Fecaloral

Parenter Parenter
alFecalalFecalOral
Oral
Sexual
Sexual
Perinatal Perinatal

Sering

Sering

Sering

Tidak
pernah

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Penemuan Lab: Serologi dan PCR Viral


HAV

HBV

HCV

HDV

HEV

Akut

Anti-HAV
IgM (+)
Blood PCR
(+)

Anti-HBc IgM
(+)
HBsAg (+)
Anti-HBs
HBV DNA (+)
(PCR)

Anti-HCV
(+)
HCV RNA
(+)
(PCR)

Anti-HDV IgM
(+)
Blood PCR
(+)
HBsAg (+)
Anti-HBs (-)

Anti-HEV
IgM (+)
Blood PCR
(+)

Postinfeksi

Anti-HAV
IgG (+)

Anti-HBs (+)
Anti-HBc IgG
(+)

Anti-HCV
(-)
PCR
Darah (-)

Anti-HDV IgG
(+)
Blood PCR (-)

Anti-HEV
IgG (+)
Blood PCR
(-)

Infeksi
Kronis

N/A

Anti-HBc IgG
(+)
HBsAg (+)
Anti-HBs
PCR (+) atau
(-)

Anti-HCV
(+)
Blood
PCR (+)

Anti-HDV IgG
(+)
Blood PCR (-)
HBsAg (+)

N/A

Repon
s

Anti-HAV
IgG (+)

Anti-HBs (+)
Anti-HBc (-)

N/A

N/A

N/A

Hepatitis A Virus

HBV

HCV

HCV

HDV

Hepatitis E Virus

Hepatitis E Virus

Learning Objective 2
Hepatitis

Adalah suatu peradangan pada hati yang terjadi


karena toksin seperti: kimia atau obat atau
agen penyakit infeksi .

Etiologi
Hepatitis dapat disebabkan oleh :
1. Virus.
Virus hepatitis terdiri dari A, B, C, D, E, F, dan G
Hepatitis juga dapat disebabkan oleh virus lainnya,
seperti : Cytomegalovirus, Mumps, dan Rubella.
2. Hepatitis non virus
Penggunaan obat yang dapat merusak hati
(hepatotoksik)
Terpapar dengan zat kimia yang dapat merusak hati
(hepatotoksik)
3. Alkohol

Klasifikasi Hepatitis Menurut Etiologi


Alcoholic
Alcoholic

Autoimmun
Autoimmun
ee

DrugDrugInduced
Induced

Bacterial
Bacterial

Hepatiti
s

Amebic
Amebic
Kelainan
Kelainan
Genetik
Genetik

Viral
Viral

Steatosis
Steatosis
Nonalkohol
Nonalkohol
ik
ik

Klasifikasi
Pembagian hepatitis berdasarkan lamanya perjalanan
penyakit dibagi 2, yaitu
1. Hepatitis Akut
Peradangan hati yang kurang dari 6 bulan.
Disebabkan oleh hepatitis A dan E. Penyakit ini sembuh
sempurna, tidak pernah menjadi sirosis hati dan kanker
hati.
2. Hepatitis Kronik
Peradangan hati yang lebih dari 6 bulan.
Disebabkan oleh Virus hepatitis B, C, dan D.
Dapat menyebabkan sirosis hati dan kanker hati.

Hepatitis Akut

Fase hepatitis akut


Fase Inkubasi

Fase Prodormal (pra-ikterik)

Merupakan waktu yg
dibutuhkan antara masuknya
virus dan timbulnya gejala
ikterus

Fase diantara timbulnya keluhankeluhan pertama dan timbulnya


gejala ikterus
Awitannya dpt singkat/insidious

Fase ini berbeda2 lamanya


untuk setiap jenis virus
Bergantung pada :
Dosisinokulum yg ditularkan
Jalur penularan
Inoculum (innoculant ) = a substance that
introduced to the body, to produce or
increase immunity to a particular disease

Ditandai dg :

Malaise umum
Mialgia
Atralgia
Mudah lelah
Gejala saluran nafas atas
Anoreksia
Serum sickness (hep B)
Demam derajat rendah (hep A)

Fase Ikterus

Fase Konvalsen
(penyembuhan)

Muncul 5-10 hari, tetapi


dapat juga muncul
bersamaan dengan
munculnya gejala

Diawali dg menghilangnya ikterus


dan keluhan lain, tetapi
abnormalitas fungsi hati tetap ada

Pd keadaan :
Akut membaik dlm 2-3
Setelah timbul ikterus,
minggu
jarang terjadi perburukan
Hep A perbaikan klinis dan
gejala prodormal
lab lngkp dlm 9 mggu
Hep B perbaikan klinis dan
lab lngkp dlm 16 mggu

Interpretasi hasil tes serologik untuk hepatitis simtomatik akut


TES

Virus Tunggal

Virus
kombinasi

Anti
HDV

Diagnosis Klinis yg
plg mendekati

HBsAg

AntiHBc
total

Anti
HCV

IgM
AntiHAV

Hepatitis C

Hepatitis A dan B2

Hepatitis B dan
koinfeksi D3

Hepatitis B dan
Koinfeksi C2

Hepatitis A
-

Hepatitis B akut2

tes dilakukan bila terdapat bukti serologik infeksi HBV


untuk membedakan HBV akut dan kronik, temukan IgM anti-HBC
3
pertimbangkan tjd koinfeksi jika IgM anti-HBc positif. Diduga tjd superinfeksi jika IgM
anti HBc negatif
1

Hepatitis Pada Kehamilan

(Hans Tandra) Sumber : Cermin Dunia Kedokteran Edisi Khusus No. 80, 1992
Ditulis oleh : Hans Tandra (Rumah Sakit Umum Trenggalek Jawa Timur), di presentasikan pada pertemuan Ilmiah IBI
Cabang Trenggalek, 20 Maret 1990.

Penyakit hati biasanya jarang terjadi pada wanita hamil, namun


apabila timbul ikterus pada kehamilan, maka penyebabnya paling
sering adalah hepatitis virus.
Adapun ikterus pada kehamilan sebenarnya dapat disebabkan oleh
beberapa keadaan :
A. Ikterus yang terjadi oleh karena kehamilan.
Perlemakan hati akut.
Toksemia.
Kolestatis Intrahepatik.
B. Ikterus yang terjadi bersama dengan suatu kehamilan.
Hepatitis Virus
Batu Empedu
Penggunaan obat-obatan hepatotoksik
Sirosis hati

Gambaran Klinik
Hepatitis virus dapat timbul pada ketiga trimester kehamilan dengan angka kejadian
yang sama tetapi Siegler dan Keyser mendapatkan angka 9.5% hepatitis virus terjadi
pada trimester I, 32% terjadi pada trimester II, dan 58,5% terjadi pada trimester III.
Gambaran klinik, laboratorium, dan histopatologi adalah sama dengan penyakit
hepatitis virus pada orang tidak hamil.
Penyakit ini biasanya memberikan keluhan

mual
muntah
anoreksia
Demam ringan
Mata kuning

Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai ikterus dan hepatomegali, sedangkan


splenomegali hanya ditemukan pada 2025% penderita.

PENGARUH HEPATITIS B PADA KEHAMILAN


Pengaruh hepatitis virus pada ibu hamil adalah
meningkatkan angka kejadian abortus, partus prematur, dan
perdarahan.
Risiko bagi janin dalam kandungan adalah prematur,
kematian janin dan penularan hepatitis virus. Kelainan
kongenital pada janin belum pernah dilaporkan.
Transmisi virus hepatitis dari ibu ke anak dapat terjadi
transplasental, melalui kontak dengan darah atau tinja ibu
waktu persalinan, kontak yang intim antara ibu dan anak
setelah persalinan, atau melalui air susu ibu.

PENGARUH HEPATITIS B PADA KEHAMILAN


Beberapa teori lain yang menjelaskan mekanisme penularan
virus perinatal adalah:
Adanya kebocoran plasenta yang menyebabkan tercampurnya
darah ibu dengan darah fetus.
Tertelannya cairan amnion yang terinfeksi.
Adanya abrasi pada kulit selama persalinan yang menjadi
tempat masuknya virus.
Tertelannya darah selama persalinan.
Penularan melalui selaput lendir.

Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B akut maupun


kronik, perlu diberi pengobatan imunoprofilaksis.

IMUNOPROFILAKSIS HBV PADA NEONATUS


Terhadap bayi baru lahir dari ibu penderita hepatitis virus B:
Imunisasi pasif dengan menggunakan Immunoglobulin Hepatitis B
(HBIG) . Diberikan untuk mendapatkan antibodi secepatnya guna
memerangi virus hepatitis B yang masuk; selanjutnya disusul
dengan imunisasi aktif dengan memakai vaksin.
HBIG diberikan selambat-lambatnya 24 jam pasca persalinan,
kemudian vaksin Hepatitis B diberikan selambat-lambatnya 7 hari
pasca persalinan. Dianjurkan HBIG dan vaksin Hepatitis B
diberikan segera setelah persalinan (masing-masing pada sisi yang
berlawanan) untuk mencapai efektivitas yang lebih tinggi.
Dosis HBIG yang dianjurkan adalah 0,5 ml i.m. waktu lahir

Hepatitis Kronis

Definisi hepatitis kronis


Merupakan keadaan hepatitis dengan kenaikan
serum alkali transferase selama lebih dari 6
bulan
Etiologi :
Infeksi kronis HBV dan HCV
Mekanisme autoimun

PATOLOGI
Infiltrasi radang limfosit dan sel plasma yang
meluas ke daerah porta dan sering menembus ke
arah lobulus.
Nekrosis bagian demi bagian meluas ke
arah luar
Berbagai nekrosis, fibrosis dan zona kolaps
parenkim dari trial porta dan vena centralis.

DIAGNOSA
Biopsi hati
Fenotiping 1 antitripsin
Pengukuran seruloplasmin serum dan ekskresi
tembaga urin 24 jam
Kolangiografi endoskopi retrograd
Ultrasonogram
ultrasonografi

Pemeriksaan Faal Hati


PEMERIKSAAN NILAI NORMAL
SGPT
2-23 U/L
SGOT
2-19 U/L
Alkali fosfatase
40-190 U/L
GGT
10-80 U/L
Bilirubin total
0,3-1,0 mg/dL
Bilirubin direk
0,1-0,3 mg/dL
Protrombin time
11-14detik

KASUS
268 U/L
147 U/L
492 U/L
50 U/L
18,7 mg/L
5,5 mg/L
14,3detik

Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase


(SGOT)
Enzim mitokondria yang banyak ditemukan
dalam jantung, hati, otot tubuh, dan ginjal.
Nilainya meningkat bila terjadi kerusakan sel
akut.
Nilai yang sangat tinggi dapat ditemukan pada
nekrosis hepatoselular atau infark miokard.

Serum Glutamic Pyruvic Transaminase


(SGPT)
Merupakan enzim sitosol yang jumlah
absolutnya< SGOT, tetapi jumlahnya lebih
banyak di dalam hati dibanding dalam jantung
dan otot tubuh.
Peningkatan nilai SGPT khas pada kerusakan
parenkim hati.

Alkali Fosfatase
Produksi enzim ini dapat dicegah apabila sintesis protein dalam hati dihambat.
Terdapat dihati, tulang, ginjal, usus, dan plasenta pada trimester ketiga
kehamilan.
Enzim ini terikat erat pada membran lipid terutama di daerah kanalikulus.
Peningkatan nilainya dijumpai pada tumor primer atau sekunder, dan pada
penyakit seperti amiloid, abses, leukemia / granuloma, yang mungkin
disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu kecil (karna ALP diproduksi
pada sal.empedu) pada banyak tempat di hati.
Peningkatan juga dapat dijumpai pada penyakit tulang dan pada masa
pertumbuhan anak (karna pada anak, ALP juga dihasilkan tulang. Setelah
dewasa diambil alih o/ hati)

Gamma Glutamyl Transpeptidase (GGT)


Peningkatan kadar GGT dapat terjadi pada:

Ggg. trak. hepatobilier: metastasis dihati,obstr. bilier


Karsinoma hepatoseluler
Degenerasi hepatoseluler misalnya sirosis
Hepatitis
Kerusakan atau keganasan pankreas dan ginjal
Metastasis prostat
Alkoholisme
Penyakit jantung kongestif,
Infark Miokard Akut (4-10 hari)
Hiperlipoproteinemia tipe IV

BIlirubin serum
Bilirubin: produk utama katabolisme Hb. dalam
btk unconjugated bilirubin (indirek,prehepatik),
di dalam hati menjadi conjugated bilirubin
(direk, post hepatik)
Interpretasi:
Bila indirek meningkat : anemia hemolitik, Rx
transfusi, hepatitis, def G6PD
Bila direk meningkat : obstruksi bilier, hepatitis,
sirosis.

Pemeriksaan Faal Hati


Penanda nekrosis sel hati :
SGOT
SGPT
LDH

Penanda kolestasis :
Bilirubin direk
Gama-GT
Fosfatase alkali

Penilaian faal sintesis :

Kadar albumin serum


Kadar prealbumin
Kolinesterase
Masa protrombin

Hepatitis A

HEPATITIS A AKUT
EPIDEMIOLOGI
Insidens tertinggi 5-14 tahun
Banyak di perkotaan & mengenai
sekelompok orang, misalnya
keluarga
Endemis pada negara dengan
higiene & sanitasi buruk

EPIDEMIOLOGI
Penyebaran: fecal-oral
Biasanya mudah menyebar
pada area padat & sanitasi
buruk
Sejak adanya vaksin HAV
(1995) insiden menurun
hingga 76%
Common source outbreaks:
dari makanan / minuman
terkontaminasi, cth: shellfsh
Di US, 30% populasi telah
terpapar HAV sebelumnya

HEPATITIS A

Picornaviridae
Diameter 27-28nm, kubus simetrik
Single stranded.RNA
Mengandung lokasi netralisasi imunodominan tunggal
Replikasi di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi, tidak terdapat bukti yang nyata
adanya replikasi di usus

Pada anak sering tidak menimbulkan gejala


Pada orang dewasa flu like symptoms (rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut,
mata kuning dan hilangnya nafsu makan).
Gejala hilang setelah 6-12 minggu.
Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut.
Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis
kronik.
Masa inkubasi adalah 15-50 hari, rata-rata adalah 30 hari. Merupakan penyakit non
kronik.

HEPATITIS A - VIROLOGY
Replikasiterbataspadahepar, namun virus dapatditemukandi: hepar,
empedu, feses, darah masaakhirinkubasidanfaseakutpreicteric
Virus padafeses, viremia, &infektivitasbiasanyamenghilang dg
cepatsetelahikterusterlihat

Anti-HAV dapatdideteksiketika serum aminotransferase


&ketikamshterdapat fecal HAV
Titer IgM (dipakaiutk diagnosis faseakut) puncak (1mg
setelahgejalamuncul), jaranghingga 6-12bln
Titer IgGmeningkatsetelah 1bln penyakithinggatahun. IgG
paparansebelumnya, noninfektif&nonimunity
Anti HAV imunitasthdrefinfeksi

Hepatitis A Pathogenesis
Entry into mouth
Viral replication in the liver
Virus present in blood and feces 10-12 days after
infection
Virus excretion may continue for up to 3 weeks
after onset of symptoms

Gejala Klinis
Gejala muncul secara mendadak : panas, mual, muntah, tidak
mau makan dan nyeri perut.
Dibedakan menjadi 4 stadium :
Masa inkubasi : berlangsung selama 18-50 hari (rata-rata 28 hari)
Masa prodromal : terjadi selama 4 hari sampai 1 minggu atau
lebih.
Gejalanya: fatigue, malaise, nafsu makan berkurang, mual,
muntah, rasa tidak nyaman di daerah epigastrium kanan atas,
demam (biasanya<39 C), merasa dingin, sakit kepala, gejala
seperti flu. Tanda yang ditemukan biasanya hepatomegali ringan
dengan nyeri tekan.

Gejala Klinis
Fase ikterik : dimulai dengan urin yang bewarna kuning tua, seperti
teh, diikuti oleh feses yang berwarna seperti dempul, kemudian
warna sclera dan kulit perlahan-lahan menjadikuning. Gejala
anoreksia, lesu, mual dan muntah bertambah berat.
Fase penyembuhan : ikterik menghilang dan warna feses kembali
normal dalam 4 minggu.

Terdapat 5 macam gejala klinis :

Hepatitis A klasik
Hepatitis A relaps
Hepatitis A kolestatik
Hepatitis A protracted
Hepatitis A fulminan

Gejala Klinis
Hepatitis A klasik : mendadak didahului gejala prodromal sekitar 1 minggu
sebelum jaundice. 80% pasien mengalami jenis klasik ini. IgG anti-HAV
mempunyai aktivitas tinggi, dapat memisahkan IgA dari kompleks IgA antiHAV, sehingga dieleminasi sistem imun, untuk mencegah terjadi relaps.
Hepatitis A relaps : terjadi 4-20% penderita simptomatis. Timbul 6-10
minggu setelah sebelumnya dinyatakan sembuh secara klinis. Kebanyakan
terjadi pada umur 20-40 thn. Gejala relaps lebih ringan daripada bentuk
pertama.
Hepatitis A kolestatik : terjadi 10 % dari pasien simptomatis. Ditandai
dengan pemanjangan gejala hepatitis dalam beberapa bulan disertai panas,
gatal-gatal dan jaundice. Pada saat ini kadar AST, ALT dan ALP secara
perlahan turun ke arah normal tetapi kadar bilirubin serum tetap tinggi.

Gejala Klinis
Hepatitis A protracted : pada bentuk protracted (8,5%),
clearance dari virus terjadi perlahan sehingga pulihnya
fungsi hati memerlukan waktu yang lama, dapat mencapai
120 hari. Pada biopsi hepar ditemukan adanya inflamasi
portal dengan piece meal necrosis, periportal fibrosis, dan
lobular hepatitis.
Hepatitis A fulminan : terjadi pada 0,35% kasus. Bentuk ini
paling berat dan dapat menyebabkan kematian. Ditandai
dengan memberatnya ikterus, ensefalopati dan
pemanjangan waktu protrombin. Biasa terjadi minggu
pertama saat mulai timbul gejala.

Pemeriksaan
Anti HAV IgM
Anti HAV IgG
Enzim hati

ALT
AST
Alkalin fosfatase
Bilirubin

Pemeriksaan lab
hepatitis A
Mikroskop elektron imun
partikel virus di temukan di dalam ekstrak tinja penderita

Metode radioimunoasai
Antigen HAV telah di temukan di dalam hati, tinja, empedu,
dan darah

Anti-HAV muncul dalam fraksi IgM selama fase akut


Selama masa penyembuhan, anti-HAV terdapat dlm fraksi
IgG (menetap selama puluhan tahun)

Hepatitis A
Diagnosa
Tes darah untuk memastikan diagnosis dan jenis virus.
Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan dilakukan biopsi.

Penatalaksanaan
Non-farmakologi
Penyakit ini akan sembuh sendiri setelah beberapa minggu.
Istirahat, nutrisi yang cukup dan cairan yang adekuat

Farmakologi

Kortikosteroid
Immunomodulator
Obat-obatan simptomatik

Pencegahan
Pencegahan umum meliputi nasehat kepada pasiennya
itu :
Perbaikan higiene makanan-minuman
Perbaikan sanitasi lingkungan dan pribadi dan isolasi
pasien (sampai dengan 2 minggu sesudah timbul gejala).

Pencegahan khusus dengan cara imunisasi.


Ada 2 bentuk imunisasi yaitu imunisasi pasif dengan
imunoglobulin (IG) dan imunisasi aktif dengan
inactivated vaccines (Havrix, Vaqta dan Avaxim).

Imunisasipasif
Indikasi pemberian imunisasi pasif :
Semua orang yang kontak serumah dengan penderita.
Pegawai dan pengunjung tempat penitipan anak bila
didapatkan seseorang penderita atau keluarganya
menderita hepatitis A.
Pegawai jasa boga dimana salah satu diketahui
menderita hepatitis A.
Individu dari negara dengan endemisitas rendah yang
melakukan perjalanan ke negara dengan endemisitas
sedang sampai tinggi dalam waktu 4 minggu.

Imunisasiaktif
Indikasi imunisasi aktif :
Individu yang akan bekerja ke negara lain dengan prevalensi HAV
sedang sampai tinggi.
Anak-anak 2 tahun keatas pada daerah dengan endemisitas tinggi
atau pendek outbreak.
Homoseksual
Penggunaan obat terlarang, baik injeksi maupun noninjeksi
,karena banyak golongan ini yang mengidap hepatitis C kronis.
Peneliti HAV
Penderita dengan penyakit hati kronis, dan penderita sebelum dan
sesudah transplantasi hati.
Penderita dengan gangguan pembekuan darah (def faktor VIII
dan IX).

Imunoprofilaksis sebelum paparan


Vaksin HAV yg dilemahkan

Efektifitas tinggi (angka proteksi 94-100%)


Sgt imunogenik (hmpir 100% pd subyek sehat)
Antibodi protektif tbtk dlm 15 hr pd 85-90% subjek
Aman, toleransi baik
Efektifitas proteksi selama 20-50 th
Efek samping utama adl nyeri di tmpt penyuntikan

Dosis dan jadwal vaksin HAV


> 19 th. 2 dosis of HAVRIX (1440 Unit Elisa) dg interval 6-12 th
Anak > 2 th. 3 dosis HAVRIX (360 Unit Elisa), 0, 1 dan 6-12 bln atau 2 dosis (720 Unit Elisa),
0, 6-12 bln

Indikasi Vaksin

Pengunjung ke daerahresiko tinggi


Homoseksual dan biseksual
IVDU
Anak dan dewasa muda pd daerah yg pernah mengalami kejadian luar biasa luas
Anak pd daerah dmna angka kejadian HAV >tggi dr angka nasional
Pasien yg rentan dg penyakit hati kronik
Pekerja lab yg menangani HAV
Pramusaji
Pekerja pd bagian pembuangan air

Imunoprofilaksis Pasca Paparan


Keberhasilan vaksin HAV belum jelas
Keberhasilan imunoglobulin sudah nyata akan tetapi tidak
sempurna
Dosis dan jadwal pemberian imunoglobulin
Dosis 0.02 ml/kg, suntikan pd daerah deltoid seseger amungkin
stlh paparan
Toleransi baik, nyeri pd daerah suntikan
Indikasi : kontak erat dan kontak dlm rumah tangga dgn
penderita infeksi HAV akut

Prognosis
Parameter klinis untuk prognosis yang kurang
baik adalah :
Pemanjangan masa prothrombin> 30 detik.
Umur penderita kurang dari 10 tahun atau lebih
dari 40 tahun.
Kadar Bilirubin serum lebihdari 17 mg/dl atau
waktu sejak dari ikterus menjadi ensefalopati
lebih dari 7 hari.

Hepatitis B

Risk Factors for Hepatitis B

MMWR 2006;55(RR-16):6-7

PENYEBAB
Hepatitis B Virus (HBV).
Transfusi darah dan pasien
hemodialisis. Penularan
melalui suntikan yang
digunakan bergantian oleh
pencandu obat-obatan
terlarang merupakan
penyebab terbesar. Anak dari
ibu penderita hepatitis B.
hubngan sexual. Alat tatto,
tindik, akupuntur yg
terkotaminasi HBV.
Tipe B (serum atau hepatitis
dengan masa inkubasi panjang)
juga banyak diderita oleh
pengidap virus HIV-positif.

Cara penularan Hepatitis B

Melakukan hubungan intim dengan penderita HBV


Melakukan hubungan intim dengan lbh dr 1 pasangan
Melakukan hubungan intim antar pria
Tinggal bersama orang yang menderita HBV
Have a job that involves contact with human blood.
Inject illegal substances/drugs. Have hemophilia.
Pergi ke daerah yang tingkat HBV tinggi (semua
negara termasuk, kecuali northern and western
Europe, Japan, Australia, New Zealand, and North
America except Mexico).

Hepatitis B Virus Infection by Duration of High-Risk Behavior

IV drug user

HCWs

Homosexual men

Heterosexual

Percent infected

100
80
60
40
20
0
0

Years at Risk

12

15

Hepatitis B Perinatal
If mother positive for HBsAg and HBeAg
70%-90% of infants infected
90% of infected infants become chronically
infected

If positive for HBsAg only


5%-20% of infants infected
90% of infected infants become chronically
infected

Concentration of Hepatitis B
Virus in Various Body Fluids
High

Moderate

blood
serum
wound exudates

semen
vaginal fluid
saliva

Low/Not
Detectable
urine
feces
sweat
tears
breastmilk

GEJALA
Gejala Hepatitis B mirip gejala flu. Kadang-kadang sangat ringan bahkan tidak
menimbulkan gejala sama sekali. Hanya sedikit orang yang terinfeksi menunjukkan semua
gejala. Karena alasan ini banyak kasus Hepatitis B yang tidak terdiagnosis dan terobati.
Gejala utama dari Hepatitis B adalah sebagai berikut:

Mudah lelah
Demam ringan
Nyeri otot dan persendian
Mual dan muntah
Sakit kepala
Kehilangan nafsu makan
Nyeri perut kanan atas
Diare
Warna tinja seperti dempul
Warna urin seperti teh
Warna kulit dan sklera mata kuning (jaundice)
Penurunan berat badan 2.5 - 5 kg

Hepatitis B - Clinical Features


Incubation period:
Average 60-90 days
Range 45-180 days
Clinical illness (jaundice):
<5 yrs, <10%
5 yrs, 30%-50%
Acute case-fatality rate:
0.5%-1%
Chronic infection:
<5 yrs, 30%-90%
5 yrs, 2%-10%
Premature mortality from
chronic liver disease:
15%-25%

Age of Infection of Acute and Chronic


Hepatitis B Virus Infection

Acute infection

Chronic infection

CDC Sentinel Sites. 1989 data.

DIAGNOSA
HBsAg dan anti-HBs
Anti-HBc
HBeAg, anti-HBe, dan mutasi-mutasi pre-core

Pemeriksaan
tes darah memastikan diagnosis dan jenis
virus
Biopsi Hepatitis kronis

Pemeriksaan Lab
Petanda HVB

Penafsiran

HBsAg

Pengidap HVB

Anti-HBs

Sembuh dan imun

HBeAg

Replikasi aktif VHB

Anti-HBe

Replikasi tidak aktif

Anti-HBc IgM

Infeksi akut/kronis aktif

Anti-HBc IgG

Riwayat kontak VHB

HBV-DNA

Replikasi aktif VHB

DNA-polymerase

Replikasi aktif VHB

PENGOBATAN

Interferon alpha
lamivudine.
Adefovir
Entecavir

Hepatitis B Complications
Cirrhosis
Hepatocellular carcinoma
Death

Komplikasi

PENCEGAHAN
vaksin hepatitis B
Jangan berganti-ganti pasangan
Lakukan pemeriksaan darah untuk hepatitis B
pada wanita hamil sehingga calon bayi dapat
diberikan hepatitis B imunoglobulin dan
vaksinasi 12 jam setelah lahir
Jangan mendonorkan darah bila mempunyai
penyakit hepatitis B.

Vaksin Kombinasi u/ Perlindungan dr


Hepatitis A dan B
Vaksinkombinasi (Twinrix-Glaxo Smith Kline)
mengandung 20 ug protein HbsAg (Engerix B) dan>
720 Unit Elisa Hepatitis A virus yg dilemahkan
(Havrix)
Diberikan 3X berjarak 0, 1 - 6 bln
Di indikasikan individu dg resiko baik thd infeksi HAV
maupun HBV

Hepatitis C

Hepatitis C Virus Infection


Typical Serologic Course

antiHCV

Symptom
s

Titr
e

ALT

3 4
Mont
hs

Norma
l
5 6 1

Time after
Exposure

2 3
Years

Virus diinaktivasi dengan :


Pemanasan : pemanasan kering pada suhu 80 0C selama 72
jam dan pasteurisasi (600C selama 10 jam)
Pelarut lipid / deterjen : virus diinaktifkan oleh kombinasi tri
(n-butyl-) phosphate (TNBP) dengan sodium cholate
maupun kloroform sehingga diduga punya selubung yang
mengandung lipid
Fotokimia : misal dengan kombinasi B-propiolakton (BPL)
dengan UV / kombinasi psoralen dengan UV gelombang
panjang

Infeksi kronik
Infeksi yang persisten : ciri khas infeksi HCV; 50% kasus infeksi HCV
pasca transfusi diduga hepatitis kronik
Kriteria : peningkatan SGPT fluktuasi / menetap > 1 tahun setelah
serangan akut
Hepatitis kronik akibat HCV umumnya progresif, pada pemeriksaan
biopsi hati ada gambaran histologi berupa hepatitis kronik aktif
maupun sirosis

Karsinoma sel hati


Mekanisme terjadinya belum diketahui pasti, diduga berkaitan
dengan infeksi HCV persisten kerusakan sel hati kronis dan
nekrosis regenerasi sel hati terus menerus.
Meningkatnya jumlah sel hati yang mitosis memperbesar
kemungkinan terjadi mutasi sel transformasi ke arah keganasan.

Transmisi
Pola penularan

Secara parenteral :
Transfusi darah/produk darah berulang, penyalahgunaan
obat secara intravena / terpaparalatsuntik yang
terkontaminasi HCV.
Secara seksual mungkin tapi dianggap tidak efektif karena
rendahnya titer virus dalam sebagian besar darah penderita
dan virus sangat jarang ditemukan di sekret dan cairan tubuh.
Secara vertikal tidak umum kecuali ibu mengandung kadar
viremia tinggi / ada koinfeksi dengan HIV. Bayi dari ibu
terinfeksi HCV mengandung antibodi maternal anti HCV yang
menghilang 3-12 bulan.
Melalui artropoda diperkirakan mungkin, tapi perlu diteliti
lagi.

Factor Risiko
TransfusidanTransplantasi
Pemakainarkoba IV
Hemodialisis(diabetes)
Tertusukjarumygterinfeksi
Kontakseksual
Berganti-gantipasangan
Bayidariibuterinfeksi (about 5%)
tattoos or body piercing done with unsterile
instruments.

Gambaranklinis
Infeksiakut
- Gambaranklinikumumnyalebihringandaripada
hepatitis B, sebagianbesarkasustidakikterik.
- Gambarankhas NANB : peningkatan SGPT yang
fluktuasi (polifasik),
meskisebagiankecilpeningkatannyapersisten /
monofasik.

Diagnosis laboratorium
Serologi

Menemukan anti HCV di serum penderitadengan


ELISA. Antigen yang mula-muladipakai : antigen
rekombinan C-100-3 daridaerah non-struktural
(NS4) virus.
Anti HCV dapatdideteksi 4-6
bulansetelahpaparanatau 2-4 bulansetelahtimbul
hepatitis.
Antibodicenderungmenetappadakasuskronikdanhi
langpadasebagianbesarkasus yang
menunjukkanperbaikanklinisdanbiokimiawidarifu
ngsihati.
Tesdarah
Biopsihati

Pemeriksaan
Kondisi

Temuan

Sembuh

anti HCV (+),


HCV-RNA (),
faalhati normal

Kronik

anti HCV (+),


HCV-RNA (+),
faalhatiterganggu, tapibisa normal

Sirosishati

rasioalbumin/globulinterbalik,
Bilirubin(< 5mg%),
SGOT > SGPT ( 2-4x normal)

Sirosisberat

SGOT/SGPT normal
Anti HCV (+)
HCV-RNA (+)

Hepatitis D

Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah
virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk
replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis
B.
Penularan melalui hubungan seksual, jarum
suntik dan transfusi darah.
Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat
muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi)
atau amat progresif.

Hepatitis virus D (HDV)


Masa inkubinasi 4-7 minggu
Endemis di mediterania,semenanjung balkan,
bag eropa bekas rusia
Insidensi berkurang dengan adanya peningkatan
pemakaian vaksin
Infeksi akut dan infeksi kronis
Cara penularan : melalui darah,transmisi
seksual, penyebaran maternal-neonatal

HEPATITIS D (HDV)
Hepatitis delta muncul dalam 2 keadaan:
Koinfeksi akut setelah pajanan ke serum yang
mengandung HDV dan HBV Infeksi HBV harus
terjadi sebelum HBsAg tersedia untuk perkembangan
virion lengkap HDV. (Dapat terjadi hepatitis fulminan)
Superinfeksi inokulum baru HDV pada pembawa kronis
HBV Dapat terjadi akselerasi hepatitis, paling sering
hepatitis kronis yang lebih parah (4-7 minggu kemudian)

Sistem imun dapat membuat antibodi terhadap


protein HDV, tetapi tidak dapat menembus membran
untuk menginaktifkan HDV.

Hepatitis D

Cara Penularan

Cara penularannya yaitu:


Melalui darah
Transmisi seksual
Penyebaran maternal-neonatal

Faktor Risiko
Infeksi HDV
hanyaterjadipadaindividudenganresikoinfeksi HBV
(koinfeksiatausuperinfeksi)
IVDU
Homoseksualataubiseksual
Resipien donor darah
Pasanganseksual

Gejala

Nyeri perut
Urin berwarna gelap
Kelelahan
Jaundice
Nyerisendi
Tidak nafsu makan
Mual dan muntah

Diagnosis
Diagnosis secara serologis : infeksi melalui darah
HDV :
Pasien HBsAg positif dengan :
Anti HDV dan atau HDV RNA sirkulasi
IgM anti HDV dapat muncul sementara

Koinfeksi HBV/HDV
HBsAg positif
IgM anti HBc positif
Anti HDV dan atau HDV RNA

Superinfeksi HDV
HBsAg positif
IgG anti HBc positif
Anti HDV dan atau HDV RNA

Titer anti HDV akan menurun sampai tak terditeksi dengan adanya
perbaikan infeksi.

Penatalaksanaan
Interferon-alfa
transplantasihati.

Komplikasi
Chronic active hepatitis
Fulminant hepatitis

Hepatitis E

Patogenesis

Pathogenesis dan Manifestasi Klinis


HEV merupakan virus yang cytopathic
Penemuan patologis mirip dengan hepatitis virus
lainnya
Manifestasi klinis HEV tidak berbeda dari HAV,
kecuali dalam derajat keparahannya
HEV lebih cenderung diderita oleh orang-orang
yang lebih dewasa dibanding anak-anak, dengan
umur optimum berkisar 15-34 tahun
Sangat patogenik pada wanita hamil, dengan angka
kematian yang tinggi akibat gagal hati akut

Manifestasi Klinis HEV


Hanya bermanifestasi sebagai penyakit akut
Seringkali merupakan penyakit anikterik, dengan gejala-gejala yang
sulit dibedakan dengan gastroenteritis viral
Gejala berupa demam akut dengan anoreksia, mual, malaise,
muntah dan ikterus
Gejala biasanya berlangsung selama 7-14 hari
Dapat terjadi pembesaran pada nodus limfatik setempat serta limpa
Terkadang terjadi anemia aplastik
Dapat terjadi ulserasi pada GIT, terutama pada kasus fatal
Dapat terjadi pankreatitis dan myocarditis, meski jarang, dan
nefritis, arthritis, dan vaskulitis dapat terjadi akibat kompleks imun
yang berada di peredaran darah

Faktor Penyulit Hepatitis E

Pemeriksaan Lab
Enzyme Immunoassay dan Western blot assay
untuk mendeteksi IgM dan IgG anti HEV dalam
serum
tes PCR untuk mendeteksi HEV RNA dalam
serum darah dan tinja
Immunofluorescent antibody blocking assay
untuk mendeteksi antibodi terhadap HEV
antigen di dalam serum darah dan biopsi hati.

Diagnosis

Diagnosis hepatitis E akut ditentukan dengan


cara :
Mikroskop

elektron imun(IEM), memeriksa virus


pada tinja penderita.
Deteksi antibodi spesifik terhadap virus
menggunakan fluorescent antibody-nlocking
assay.
IgM dan IgG anti HEV secara Western blot dan
EIA, IgM anti HEV ditemukan satu minggu
timbulnya gejala klinis.
PCR untuk mencari RNA HEV dari serum dan
tinja.

Hepatitis F

Hepatitis F (HFV) / TTV


Penyebab:
idiopatik (belum diketahui)
Gejala/Tanda:
jarang ditemukan pada manusia. Bila ada, mirip HAV/HEV.
Penyebaran:
fekal oral - Parenteral
Catatan:
1. HFV/TTVmerupakan particles mirip Togavirus berukuran 27-37 nm.
2. HFV/TTV terjadi di India, Italia, United Kingdom, dan USA.
3. HFV/TTV merupakan penyebab sporadic water-borne non A non B hepatitis
(NANBH) di Perancis, dan juga penyebab hepatitis pada Indian rhesus monkey.

Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini
para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan
penyakit hepatitis yang terpisah.

Hepatitis G

Hepatitis G
GBV-A dan GBV-B merupakan virus yang
menginfeksi binatang, sedangkan GBV-C adalah
virus penyebab hepatitis pada manusia
Virus hepatitis VHG/GBV-C mempunyai 29%
asam amino identik dengan virus hepatitis C
(VHC).

Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi
bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C.
Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun
hepatitis kronik.
Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.

Respon Imun thd VHG


Virus hepatitis G telah berhasil diisolasi dari serum
pasien hepatitis non A-E dengan metode reversed
transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR)
metode pemeriksaan antibodi terhadap protein VHG,
di mana respon imun humoral terhadap protein E2
dihubungkan dengan hilangnya VHG dalam tubuh
yang pernahterpapar VHG ditemukan antibodi anti E2
yang sedangterinfeksi VHG ditemukan VHG-C/VHGRNA

Pencegahan
Sejak dipakainya serologi HBs Ag dan anti-HCV sebagai penyaring
donor darah, angka kejadian hepatitis post transfusi menurun pesat,
Namun tidak menurunkan risiko infeksi VHG
sehingga perlu uji saring terhadap VHG secara tersendiri.

Penatalaksanaaan
istirahat total dengan diet rendah lemak dan tinggi protein serta
kalori yang cukup.
Pemberian IFN sebesar 5 juta unit setiap hari atau 10 juta unit 3 kali
seminggu selama minimal 6 bulan dapat menekan replikasi VHG,
namun hampir semua kasus kambuh setelah IFN dihentikan

PENDEKATAN KLINIS HEPATITIS


Cause of hepatic injury

Infection
Subclinical hepatitis
Chronic
hepatiti
s
(carrier
state)

Acute hepatitis

Chronic
hepatitis
(continuing
necrosis)

Fulminant
hepatitis
(massive
necrosis)
cirrhosis

Recovery (with
normal
appearing,
regenerated

Cholestatic hepatitis

death

Hepato-cellular
carcinoma

Hepatitis Alkohol

Hepatitis Alkohol
kerusakan hati yang disebabkan oleh minum
alkohol dalam jumlah yang sangat banyak.
Penyakit hati alkoholik sering terjadi dan
merupakan masalah kesehatan yang bisa
dicegah.

Alkohol bisa menyebabkan 3 jenis kerusakan hati,


yaitu:
1. Pengumpulan lemak (fatty liver)
2. Peradangan (hepatitis alkoholik)
3. Pembentukan jaringan parut (sirosis).
Alkohol menyediakan kalori tanpa zat gizi yang
penting, menurunkan nafsu makan dan menyebabkan
buruknya penyerapan zat-zat makanan karena efek
racunnya pada usus dan pankreas. Sebagai akibatnya,
orang yang secara rutin mengkonsumsi alkohol tanpa
makan yang memadai, akan mengalami kekurangan
gizi.

Tanda dan Gejala


Pada laki-laki, alkohol akan menyebabkan efek yang mirip
dengan yang dihasilkan oleh terlalu banyaknya estrogen
dan terlalu sedikitnya testosteron, yaitu penciutan buah
zakar dan pembesaran payudara.
Orang yang hatinya rusak karena pengumpulan lemak
(fatty liver), biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala.
Pada sepertiga kasus ini, hati membesar dan kadangkadang teraba lunak.
Peradangan hati yang disebabkan oleh alkohol (hepatitis
alkkoholik), bisa menyebabkan demam, sakit kuning,
peningkatan jumlah sel darah putih dan pembesaran hati
yang teraba lunak dan terasa nyeri.
Pada kulit akan tampak pembuluh balik yang menyerupai
gambaran laba-laba.

Hepatitis Alkoholik

Hepatitis alkoholik
Gejala

Nyeri perut
Mulut kering
Haus
Kelelahan
Demam
ascites
Jaundice
Tidak nafsu makan
Mual

Hepatitis alkoholik
Pemeriksaan

CBC
Liver biopsy
Liver function tests such as ALP
Serum ferritin
Abdominal CT scan
Blood tests for other causes of liver disease
Ultrasound of the abdomen

Komplikasi

Bleeding esophageal varices


Cirrhosis
Hepatic encephalopathy
portal hypertension

STAGE
(FIBROSIS)

KLASIFIKASI
Fibrosis (stage)
None

Portal fbrosissome

Portal fbrosismost

Bridging fbrosisfew

Bridging fbrosismany

Incomplete cirrhosis

Cirrhosis

6
6

Total

Direct toxin

Acetaminophen
Hepatotoxicity

Toxic
&
Drug

induced
Hepatitis
Idiosyncratic reaction
Halothane, phenythoin,
trimethoprim sulfamethoxazole
hepatotoxicity
Toxic and Idiosyncratic reaction

Methyldopa, INH, sodium


valproate, amiodarone
hepatotoxicity

Cholestatic Idiosyncratic reaction

Erythromycin hepatotoxicity

Cholestatic reaction

Oral contraceptive, 17,-alkylsubstitued anabolic steroids


hepatotoxicity

Idiosyncratic mixed
Hepatocellular and Cholestatic
reaction

HMG CoA Reductase inhibitors


(statins)

Steatosis, Cholestasis

Total parenteral nutrition

Idiosyncratic hepatitis, steatosis

Alternative and complementary


medicines

Non Farmakologi
Tirah baring selama fase akut
Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang
adekuat
Diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat
Menghindari konsumsi alkohol

Pembatasan aktifitas fisik yang berlebihan.


Hingga gejala mereda dan tes fungsi hati kembali
normal.

Penatalaksanaan Gizi
Energi : harus cukup.
perhitungan energi : 30-35 kkal/kgBB atau
rumus Harris Benedict
Karbohidrat : harus cukup (55-60 %).
Protein : 1 1,2 g/kgBB.
Lemak : sesuai kebutuhan individu sehat.

Penatalaksanaan Gizi
Vitamin & mineral :
B1, asam folat dan B12, C, K.
Potasium & sodium jika diare & vomitus berat.
Zinc untuk anorexia.

Cairan : harus cukup.


Beri makanan dalam jumlah sedikit, frekuensi
sering.
Monitor BB.

Drug Induce Hepatitis

Drug induced hepatitis


Hati merupakan organ lintas pertama dari obat
yang diabsorbsi dari mukosa lambung dan
mukosa usus halus sebelum mencapai bagian
tubuh lainnya.
Obat akan mengalami biotransformasi oleh hato
Fungsi tersebut menyebabkan hati mempunyai
resiko tinggi untukmengalami intoksikasi oleh
obat

Drug induced hepatitisb


Biotransformasi mempunyai 2 tahap
Pertama tahap aktivasi
Kedua detoksifikasi

Metabolisme obat di Hati


Metabolime obat oleh ahti atau biotransformasi
terjadi dalam mikrosom sel melalui sistem enzym
yg sangat komplek
Diaktakan ada beberapa faktor yg memperngaruhi
metabolisme obat di mikrosom hati
Penurunan aktivitas sesuai dengan pertambahan umur
Kurang gizi
Kompetisi dalam metabolisme obat pada penggunaan
obat kombinasi
Penderita penyakit hati

Mekanisme kerusakan hati


Mekanisme Terjadinya nekrosis sel hati yg disebabkan
oleh obat-obatan hepatotoksik tidak diketahui secara
pasti namun ada 7 dasar terjadinya kerusakan hati:
1. Berhubungan langsung atas proses metabolisme di hati
(kholestasis)
2. Kerusakan sel hati oleh efek toksik obat (nekrosis)
3. Kerusakan sel hati akibat reaksi imunologis
4. Karsinogenik/ mutagenik
5. Berhubungan dengan aliran darah ke hati
6. Transmisi oleh infeksi
7. Penyakit hati sebelumnya

Gejala yang timbul

Ikterus
Lelah
Nafsu makan turun
Nausea
Vomitus
Abdominal pain
Diare
Urin seperti air teh

Bentuk kelainan hati dan obat-obat yang


Tipe
kelainan
AST/ALT
AP
kolester Keterang
menyebabkan kelainan hati ol
an
I

Nekrosis sel
hati

+4

+1

N/-

Hepatitis
like

II

Steatosis

+2

+1

N/-

Asimtoma
tik

III

Kolestasis:
Hepatoselul
er
kanalikuli

+1

+3
+1

+2
N/+

Obstruksi,
tergantun
g dosis

IV

Kelainan
vaskular

+1

+1

N/+

Trombotik

Fibrosis

+1

+1

N/-

Hipertensi
portal dan
sirosis

VI

Granulomat
osa

+1

+1

Asimtoma
tik

+1

Aspirin
Ditandai oleh kadar aspirin dalam serum melebihi 25
mg/dL dan sering meningkatkan kadar enzyme
transaminase
Kadar aspartat aminotransferase dan / atau alanin
aminotransferase meningkat dan tibul eosinofilia
Adanya bentuk kelainan seperti hepatitis, anoreksia,
mual, muntah, dan nyeri perut dah hepatomegali
Pada kasus overdosis dan progresif ikterus dan pada
biopsi terlihat infiltrasi sel mononukleat dan sel-sel
nekrosis
Dengan mikroskopelektron edema mitokhondria

Anda mungkin juga menyukai