Frudensia Kristiana
405110031
Learning Objective 1
Virus penyebab Hepatitis
VIRUS
HAV
HBV
HCV
HDV
HEV
HGV
TTV
Famili
Picornavir
idae
Hepadnavi
ridae
Flavivirid
ae
Tidak
terklasif
kasi
Hepeviri
dae/Calsi
viridae
Flavivirid
ae
Tidak
terklasifk
asi
Virion
27 nm,
ikosahe
dral
42 nm,
bulat
60 nm,
bulat
35 nm, 30-32
bulat
nm,
ikosahe
dral
60 nm,
bulat
27-37
nm
Bulat
Envelop
Tidak
ada
HBsAg
ada
HBsAg
Tidak
ada
Ada
Genom
ssRNA
dsDNA
ssRNA
ssRNA
ssRNA
ssRNA
Peka
pada
asam
Peka pd Peka
ether
pd
dan
asam
asam
Stabil
pd
panas
Peka
pada
ether
Stabilita Stabil
s
pdpana
s dan
asam
dsDNA
HAV
HBV
Masa
inkubasi
15-45
hr
(rt 2530 hr)
50-180
hr
8 minggu 40-180
hr
Prevalensi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Penularan
Fecaloral
Parenter
alsexual,
perinatal
Kronis
Tidak
pernah
Onkogenik Tidak
HCV
HDV
HEV
HGV
TTV
45 hr
Tidak
diketah
ui
Tidak
diketah
ui
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Parenter
al
Parenter
al
Fecaloral
Parenter Parenter
alFecalalFecalOral
Oral
Sexual
Sexual
Perinatal Perinatal
Sering
Sering
Sering
Tidak
pernah
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
HBV
HCV
HDV
HEV
Akut
Anti-HAV
IgM (+)
Blood PCR
(+)
Anti-HBc IgM
(+)
HBsAg (+)
Anti-HBs
HBV DNA (+)
(PCR)
Anti-HCV
(+)
HCV RNA
(+)
(PCR)
Anti-HDV IgM
(+)
Blood PCR
(+)
HBsAg (+)
Anti-HBs (-)
Anti-HEV
IgM (+)
Blood PCR
(+)
Postinfeksi
Anti-HAV
IgG (+)
Anti-HBs (+)
Anti-HBc IgG
(+)
Anti-HCV
(-)
PCR
Darah (-)
Anti-HDV IgG
(+)
Blood PCR (-)
Anti-HEV
IgG (+)
Blood PCR
(-)
Infeksi
Kronis
N/A
Anti-HBc IgG
(+)
HBsAg (+)
Anti-HBs
PCR (+) atau
(-)
Anti-HCV
(+)
Blood
PCR (+)
Anti-HDV IgG
(+)
Blood PCR (-)
HBsAg (+)
N/A
Repon
s
Anti-HAV
IgG (+)
Anti-HBs (+)
Anti-HBc (-)
N/A
N/A
N/A
Hepatitis A Virus
HBV
HCV
HCV
HDV
Hepatitis E Virus
Hepatitis E Virus
Learning Objective 2
Hepatitis
Etiologi
Hepatitis dapat disebabkan oleh :
1. Virus.
Virus hepatitis terdiri dari A, B, C, D, E, F, dan G
Hepatitis juga dapat disebabkan oleh virus lainnya,
seperti : Cytomegalovirus, Mumps, dan Rubella.
2. Hepatitis non virus
Penggunaan obat yang dapat merusak hati
(hepatotoksik)
Terpapar dengan zat kimia yang dapat merusak hati
(hepatotoksik)
3. Alkohol
Autoimmun
Autoimmun
ee
DrugDrugInduced
Induced
Bacterial
Bacterial
Hepatiti
s
Amebic
Amebic
Kelainan
Kelainan
Genetik
Genetik
Viral
Viral
Steatosis
Steatosis
Nonalkohol
Nonalkohol
ik
ik
Klasifikasi
Pembagian hepatitis berdasarkan lamanya perjalanan
penyakit dibagi 2, yaitu
1. Hepatitis Akut
Peradangan hati yang kurang dari 6 bulan.
Disebabkan oleh hepatitis A dan E. Penyakit ini sembuh
sempurna, tidak pernah menjadi sirosis hati dan kanker
hati.
2. Hepatitis Kronik
Peradangan hati yang lebih dari 6 bulan.
Disebabkan oleh Virus hepatitis B, C, dan D.
Dapat menyebabkan sirosis hati dan kanker hati.
Hepatitis Akut
Merupakan waktu yg
dibutuhkan antara masuknya
virus dan timbulnya gejala
ikterus
Ditandai dg :
Malaise umum
Mialgia
Atralgia
Mudah lelah
Gejala saluran nafas atas
Anoreksia
Serum sickness (hep B)
Demam derajat rendah (hep A)
Fase Ikterus
Fase Konvalsen
(penyembuhan)
Pd keadaan :
Akut membaik dlm 2-3
Setelah timbul ikterus,
minggu
jarang terjadi perburukan
Hep A perbaikan klinis dan
gejala prodormal
lab lngkp dlm 9 mggu
Hep B perbaikan klinis dan
lab lngkp dlm 16 mggu
Virus Tunggal
Virus
kombinasi
Anti
HDV
Diagnosis Klinis yg
plg mendekati
HBsAg
AntiHBc
total
Anti
HCV
IgM
AntiHAV
Hepatitis C
Hepatitis A dan B2
Hepatitis B dan
koinfeksi D3
Hepatitis B dan
Koinfeksi C2
Hepatitis A
-
Hepatitis B akut2
(Hans Tandra) Sumber : Cermin Dunia Kedokteran Edisi Khusus No. 80, 1992
Ditulis oleh : Hans Tandra (Rumah Sakit Umum Trenggalek Jawa Timur), di presentasikan pada pertemuan Ilmiah IBI
Cabang Trenggalek, 20 Maret 1990.
Gambaran Klinik
Hepatitis virus dapat timbul pada ketiga trimester kehamilan dengan angka kejadian
yang sama tetapi Siegler dan Keyser mendapatkan angka 9.5% hepatitis virus terjadi
pada trimester I, 32% terjadi pada trimester II, dan 58,5% terjadi pada trimester III.
Gambaran klinik, laboratorium, dan histopatologi adalah sama dengan penyakit
hepatitis virus pada orang tidak hamil.
Penyakit ini biasanya memberikan keluhan
mual
muntah
anoreksia
Demam ringan
Mata kuning
Hepatitis Kronis
PATOLOGI
Infiltrasi radang limfosit dan sel plasma yang
meluas ke daerah porta dan sering menembus ke
arah lobulus.
Nekrosis bagian demi bagian meluas ke
arah luar
Berbagai nekrosis, fibrosis dan zona kolaps
parenkim dari trial porta dan vena centralis.
DIAGNOSA
Biopsi hati
Fenotiping 1 antitripsin
Pengukuran seruloplasmin serum dan ekskresi
tembaga urin 24 jam
Kolangiografi endoskopi retrograd
Ultrasonogram
ultrasonografi
KASUS
268 U/L
147 U/L
492 U/L
50 U/L
18,7 mg/L
5,5 mg/L
14,3detik
Alkali Fosfatase
Produksi enzim ini dapat dicegah apabila sintesis protein dalam hati dihambat.
Terdapat dihati, tulang, ginjal, usus, dan plasenta pada trimester ketiga
kehamilan.
Enzim ini terikat erat pada membran lipid terutama di daerah kanalikulus.
Peningkatan nilainya dijumpai pada tumor primer atau sekunder, dan pada
penyakit seperti amiloid, abses, leukemia / granuloma, yang mungkin
disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu kecil (karna ALP diproduksi
pada sal.empedu) pada banyak tempat di hati.
Peningkatan juga dapat dijumpai pada penyakit tulang dan pada masa
pertumbuhan anak (karna pada anak, ALP juga dihasilkan tulang. Setelah
dewasa diambil alih o/ hati)
BIlirubin serum
Bilirubin: produk utama katabolisme Hb. dalam
btk unconjugated bilirubin (indirek,prehepatik),
di dalam hati menjadi conjugated bilirubin
(direk, post hepatik)
Interpretasi:
Bila indirek meningkat : anemia hemolitik, Rx
transfusi, hepatitis, def G6PD
Bila direk meningkat : obstruksi bilier, hepatitis,
sirosis.
Penanda kolestasis :
Bilirubin direk
Gama-GT
Fosfatase alkali
Hepatitis A
HEPATITIS A AKUT
EPIDEMIOLOGI
Insidens tertinggi 5-14 tahun
Banyak di perkotaan & mengenai
sekelompok orang, misalnya
keluarga
Endemis pada negara dengan
higiene & sanitasi buruk
EPIDEMIOLOGI
Penyebaran: fecal-oral
Biasanya mudah menyebar
pada area padat & sanitasi
buruk
Sejak adanya vaksin HAV
(1995) insiden menurun
hingga 76%
Common source outbreaks:
dari makanan / minuman
terkontaminasi, cth: shellfsh
Di US, 30% populasi telah
terpapar HAV sebelumnya
HEPATITIS A
Picornaviridae
Diameter 27-28nm, kubus simetrik
Single stranded.RNA
Mengandung lokasi netralisasi imunodominan tunggal
Replikasi di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi, tidak terdapat bukti yang nyata
adanya replikasi di usus
HEPATITIS A - VIROLOGY
Replikasiterbataspadahepar, namun virus dapatditemukandi: hepar,
empedu, feses, darah masaakhirinkubasidanfaseakutpreicteric
Virus padafeses, viremia, &infektivitasbiasanyamenghilang dg
cepatsetelahikterusterlihat
Hepatitis A Pathogenesis
Entry into mouth
Viral replication in the liver
Virus present in blood and feces 10-12 days after
infection
Virus excretion may continue for up to 3 weeks
after onset of symptoms
Gejala Klinis
Gejala muncul secara mendadak : panas, mual, muntah, tidak
mau makan dan nyeri perut.
Dibedakan menjadi 4 stadium :
Masa inkubasi : berlangsung selama 18-50 hari (rata-rata 28 hari)
Masa prodromal : terjadi selama 4 hari sampai 1 minggu atau
lebih.
Gejalanya: fatigue, malaise, nafsu makan berkurang, mual,
muntah, rasa tidak nyaman di daerah epigastrium kanan atas,
demam (biasanya<39 C), merasa dingin, sakit kepala, gejala
seperti flu. Tanda yang ditemukan biasanya hepatomegali ringan
dengan nyeri tekan.
Gejala Klinis
Fase ikterik : dimulai dengan urin yang bewarna kuning tua, seperti
teh, diikuti oleh feses yang berwarna seperti dempul, kemudian
warna sclera dan kulit perlahan-lahan menjadikuning. Gejala
anoreksia, lesu, mual dan muntah bertambah berat.
Fase penyembuhan : ikterik menghilang dan warna feses kembali
normal dalam 4 minggu.
Hepatitis A klasik
Hepatitis A relaps
Hepatitis A kolestatik
Hepatitis A protracted
Hepatitis A fulminan
Gejala Klinis
Hepatitis A klasik : mendadak didahului gejala prodromal sekitar 1 minggu
sebelum jaundice. 80% pasien mengalami jenis klasik ini. IgG anti-HAV
mempunyai aktivitas tinggi, dapat memisahkan IgA dari kompleks IgA antiHAV, sehingga dieleminasi sistem imun, untuk mencegah terjadi relaps.
Hepatitis A relaps : terjadi 4-20% penderita simptomatis. Timbul 6-10
minggu setelah sebelumnya dinyatakan sembuh secara klinis. Kebanyakan
terjadi pada umur 20-40 thn. Gejala relaps lebih ringan daripada bentuk
pertama.
Hepatitis A kolestatik : terjadi 10 % dari pasien simptomatis. Ditandai
dengan pemanjangan gejala hepatitis dalam beberapa bulan disertai panas,
gatal-gatal dan jaundice. Pada saat ini kadar AST, ALT dan ALP secara
perlahan turun ke arah normal tetapi kadar bilirubin serum tetap tinggi.
Gejala Klinis
Hepatitis A protracted : pada bentuk protracted (8,5%),
clearance dari virus terjadi perlahan sehingga pulihnya
fungsi hati memerlukan waktu yang lama, dapat mencapai
120 hari. Pada biopsi hepar ditemukan adanya inflamasi
portal dengan piece meal necrosis, periportal fibrosis, dan
lobular hepatitis.
Hepatitis A fulminan : terjadi pada 0,35% kasus. Bentuk ini
paling berat dan dapat menyebabkan kematian. Ditandai
dengan memberatnya ikterus, ensefalopati dan
pemanjangan waktu protrombin. Biasa terjadi minggu
pertama saat mulai timbul gejala.
Pemeriksaan
Anti HAV IgM
Anti HAV IgG
Enzim hati
ALT
AST
Alkalin fosfatase
Bilirubin
Pemeriksaan lab
hepatitis A
Mikroskop elektron imun
partikel virus di temukan di dalam ekstrak tinja penderita
Metode radioimunoasai
Antigen HAV telah di temukan di dalam hati, tinja, empedu,
dan darah
Hepatitis A
Diagnosa
Tes darah untuk memastikan diagnosis dan jenis virus.
Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan dilakukan biopsi.
Penatalaksanaan
Non-farmakologi
Penyakit ini akan sembuh sendiri setelah beberapa minggu.
Istirahat, nutrisi yang cukup dan cairan yang adekuat
Farmakologi
Kortikosteroid
Immunomodulator
Obat-obatan simptomatik
Pencegahan
Pencegahan umum meliputi nasehat kepada pasiennya
itu :
Perbaikan higiene makanan-minuman
Perbaikan sanitasi lingkungan dan pribadi dan isolasi
pasien (sampai dengan 2 minggu sesudah timbul gejala).
Imunisasipasif
Indikasi pemberian imunisasi pasif :
Semua orang yang kontak serumah dengan penderita.
Pegawai dan pengunjung tempat penitipan anak bila
didapatkan seseorang penderita atau keluarganya
menderita hepatitis A.
Pegawai jasa boga dimana salah satu diketahui
menderita hepatitis A.
Individu dari negara dengan endemisitas rendah yang
melakukan perjalanan ke negara dengan endemisitas
sedang sampai tinggi dalam waktu 4 minggu.
Imunisasiaktif
Indikasi imunisasi aktif :
Individu yang akan bekerja ke negara lain dengan prevalensi HAV
sedang sampai tinggi.
Anak-anak 2 tahun keatas pada daerah dengan endemisitas tinggi
atau pendek outbreak.
Homoseksual
Penggunaan obat terlarang, baik injeksi maupun noninjeksi
,karena banyak golongan ini yang mengidap hepatitis C kronis.
Peneliti HAV
Penderita dengan penyakit hati kronis, dan penderita sebelum dan
sesudah transplantasi hati.
Penderita dengan gangguan pembekuan darah (def faktor VIII
dan IX).
Indikasi Vaksin
Prognosis
Parameter klinis untuk prognosis yang kurang
baik adalah :
Pemanjangan masa prothrombin> 30 detik.
Umur penderita kurang dari 10 tahun atau lebih
dari 40 tahun.
Kadar Bilirubin serum lebihdari 17 mg/dl atau
waktu sejak dari ikterus menjadi ensefalopati
lebih dari 7 hari.
Hepatitis B
MMWR 2006;55(RR-16):6-7
PENYEBAB
Hepatitis B Virus (HBV).
Transfusi darah dan pasien
hemodialisis. Penularan
melalui suntikan yang
digunakan bergantian oleh
pencandu obat-obatan
terlarang merupakan
penyebab terbesar. Anak dari
ibu penderita hepatitis B.
hubngan sexual. Alat tatto,
tindik, akupuntur yg
terkotaminasi HBV.
Tipe B (serum atau hepatitis
dengan masa inkubasi panjang)
juga banyak diderita oleh
pengidap virus HIV-positif.
IV drug user
HCWs
Homosexual men
Heterosexual
Percent infected
100
80
60
40
20
0
0
Years at Risk
12
15
Hepatitis B Perinatal
If mother positive for HBsAg and HBeAg
70%-90% of infants infected
90% of infected infants become chronically
infected
Concentration of Hepatitis B
Virus in Various Body Fluids
High
Moderate
blood
serum
wound exudates
semen
vaginal fluid
saliva
Low/Not
Detectable
urine
feces
sweat
tears
breastmilk
GEJALA
Gejala Hepatitis B mirip gejala flu. Kadang-kadang sangat ringan bahkan tidak
menimbulkan gejala sama sekali. Hanya sedikit orang yang terinfeksi menunjukkan semua
gejala. Karena alasan ini banyak kasus Hepatitis B yang tidak terdiagnosis dan terobati.
Gejala utama dari Hepatitis B adalah sebagai berikut:
Mudah lelah
Demam ringan
Nyeri otot dan persendian
Mual dan muntah
Sakit kepala
Kehilangan nafsu makan
Nyeri perut kanan atas
Diare
Warna tinja seperti dempul
Warna urin seperti teh
Warna kulit dan sklera mata kuning (jaundice)
Penurunan berat badan 2.5 - 5 kg
Acute infection
Chronic infection
DIAGNOSA
HBsAg dan anti-HBs
Anti-HBc
HBeAg, anti-HBe, dan mutasi-mutasi pre-core
Pemeriksaan
tes darah memastikan diagnosis dan jenis
virus
Biopsi Hepatitis kronis
Pemeriksaan Lab
Petanda HVB
Penafsiran
HBsAg
Pengidap HVB
Anti-HBs
HBeAg
Anti-HBe
Anti-HBc IgM
Anti-HBc IgG
HBV-DNA
DNA-polymerase
PENGOBATAN
Interferon alpha
lamivudine.
Adefovir
Entecavir
Hepatitis B Complications
Cirrhosis
Hepatocellular carcinoma
Death
Komplikasi
PENCEGAHAN
vaksin hepatitis B
Jangan berganti-ganti pasangan
Lakukan pemeriksaan darah untuk hepatitis B
pada wanita hamil sehingga calon bayi dapat
diberikan hepatitis B imunoglobulin dan
vaksinasi 12 jam setelah lahir
Jangan mendonorkan darah bila mempunyai
penyakit hepatitis B.
Hepatitis C
antiHCV
Symptom
s
Titr
e
ALT
3 4
Mont
hs
Norma
l
5 6 1
Time after
Exposure
2 3
Years
Infeksi kronik
Infeksi yang persisten : ciri khas infeksi HCV; 50% kasus infeksi HCV
pasca transfusi diduga hepatitis kronik
Kriteria : peningkatan SGPT fluktuasi / menetap > 1 tahun setelah
serangan akut
Hepatitis kronik akibat HCV umumnya progresif, pada pemeriksaan
biopsi hati ada gambaran histologi berupa hepatitis kronik aktif
maupun sirosis
Transmisi
Pola penularan
Secara parenteral :
Transfusi darah/produk darah berulang, penyalahgunaan
obat secara intravena / terpaparalatsuntik yang
terkontaminasi HCV.
Secara seksual mungkin tapi dianggap tidak efektif karena
rendahnya titer virus dalam sebagian besar darah penderita
dan virus sangat jarang ditemukan di sekret dan cairan tubuh.
Secara vertikal tidak umum kecuali ibu mengandung kadar
viremia tinggi / ada koinfeksi dengan HIV. Bayi dari ibu
terinfeksi HCV mengandung antibodi maternal anti HCV yang
menghilang 3-12 bulan.
Melalui artropoda diperkirakan mungkin, tapi perlu diteliti
lagi.
Factor Risiko
TransfusidanTransplantasi
Pemakainarkoba IV
Hemodialisis(diabetes)
Tertusukjarumygterinfeksi
Kontakseksual
Berganti-gantipasangan
Bayidariibuterinfeksi (about 5%)
tattoos or body piercing done with unsterile
instruments.
Gambaranklinis
Infeksiakut
- Gambaranklinikumumnyalebihringandaripada
hepatitis B, sebagianbesarkasustidakikterik.
- Gambarankhas NANB : peningkatan SGPT yang
fluktuasi (polifasik),
meskisebagiankecilpeningkatannyapersisten /
monofasik.
Diagnosis laboratorium
Serologi
Pemeriksaan
Kondisi
Temuan
Sembuh
Kronik
Sirosishati
rasioalbumin/globulinterbalik,
Bilirubin(< 5mg%),
SGOT > SGPT ( 2-4x normal)
Sirosisberat
SGOT/SGPT normal
Anti HCV (+)
HCV-RNA (+)
Hepatitis D
Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah
virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk
replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis
B.
Penularan melalui hubungan seksual, jarum
suntik dan transfusi darah.
Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat
muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi)
atau amat progresif.
HEPATITIS D (HDV)
Hepatitis delta muncul dalam 2 keadaan:
Koinfeksi akut setelah pajanan ke serum yang
mengandung HDV dan HBV Infeksi HBV harus
terjadi sebelum HBsAg tersedia untuk perkembangan
virion lengkap HDV. (Dapat terjadi hepatitis fulminan)
Superinfeksi inokulum baru HDV pada pembawa kronis
HBV Dapat terjadi akselerasi hepatitis, paling sering
hepatitis kronis yang lebih parah (4-7 minggu kemudian)
Hepatitis D
Cara Penularan
Faktor Risiko
Infeksi HDV
hanyaterjadipadaindividudenganresikoinfeksi HBV
(koinfeksiatausuperinfeksi)
IVDU
Homoseksualataubiseksual
Resipien donor darah
Pasanganseksual
Gejala
Nyeri perut
Urin berwarna gelap
Kelelahan
Jaundice
Nyerisendi
Tidak nafsu makan
Mual dan muntah
Diagnosis
Diagnosis secara serologis : infeksi melalui darah
HDV :
Pasien HBsAg positif dengan :
Anti HDV dan atau HDV RNA sirkulasi
IgM anti HDV dapat muncul sementara
Koinfeksi HBV/HDV
HBsAg positif
IgM anti HBc positif
Anti HDV dan atau HDV RNA
Superinfeksi HDV
HBsAg positif
IgG anti HBc positif
Anti HDV dan atau HDV RNA
Titer anti HDV akan menurun sampai tak terditeksi dengan adanya
perbaikan infeksi.
Penatalaksanaan
Interferon-alfa
transplantasihati.
Komplikasi
Chronic active hepatitis
Fulminant hepatitis
Hepatitis E
Patogenesis
Pemeriksaan Lab
Enzyme Immunoassay dan Western blot assay
untuk mendeteksi IgM dan IgG anti HEV dalam
serum
tes PCR untuk mendeteksi HEV RNA dalam
serum darah dan tinja
Immunofluorescent antibody blocking assay
untuk mendeteksi antibodi terhadap HEV
antigen di dalam serum darah dan biopsi hati.
Diagnosis
Hepatitis F
Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini
para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan
penyakit hepatitis yang terpisah.
Hepatitis G
Hepatitis G
GBV-A dan GBV-B merupakan virus yang
menginfeksi binatang, sedangkan GBV-C adalah
virus penyebab hepatitis pada manusia
Virus hepatitis VHG/GBV-C mempunyai 29%
asam amino identik dengan virus hepatitis C
(VHC).
Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi
bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C.
Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun
hepatitis kronik.
Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.
Pencegahan
Sejak dipakainya serologi HBs Ag dan anti-HCV sebagai penyaring
donor darah, angka kejadian hepatitis post transfusi menurun pesat,
Namun tidak menurunkan risiko infeksi VHG
sehingga perlu uji saring terhadap VHG secara tersendiri.
Penatalaksanaaan
istirahat total dengan diet rendah lemak dan tinggi protein serta
kalori yang cukup.
Pemberian IFN sebesar 5 juta unit setiap hari atau 10 juta unit 3 kali
seminggu selama minimal 6 bulan dapat menekan replikasi VHG,
namun hampir semua kasus kambuh setelah IFN dihentikan
Infection
Subclinical hepatitis
Chronic
hepatiti
s
(carrier
state)
Acute hepatitis
Chronic
hepatitis
(continuing
necrosis)
Fulminant
hepatitis
(massive
necrosis)
cirrhosis
Recovery (with
normal
appearing,
regenerated
Cholestatic hepatitis
death
Hepato-cellular
carcinoma
Hepatitis Alkohol
Hepatitis Alkohol
kerusakan hati yang disebabkan oleh minum
alkohol dalam jumlah yang sangat banyak.
Penyakit hati alkoholik sering terjadi dan
merupakan masalah kesehatan yang bisa
dicegah.
Hepatitis Alkoholik
Hepatitis alkoholik
Gejala
Nyeri perut
Mulut kering
Haus
Kelelahan
Demam
ascites
Jaundice
Tidak nafsu makan
Mual
Hepatitis alkoholik
Pemeriksaan
CBC
Liver biopsy
Liver function tests such as ALP
Serum ferritin
Abdominal CT scan
Blood tests for other causes of liver disease
Ultrasound of the abdomen
Komplikasi
STAGE
(FIBROSIS)
KLASIFIKASI
Fibrosis (stage)
None
Portal fbrosissome
Portal fbrosismost
Bridging fbrosisfew
Bridging fbrosismany
Incomplete cirrhosis
Cirrhosis
6
6
Total
Direct toxin
Acetaminophen
Hepatotoxicity
Toxic
&
Drug
induced
Hepatitis
Idiosyncratic reaction
Halothane, phenythoin,
trimethoprim sulfamethoxazole
hepatotoxicity
Toxic and Idiosyncratic reaction
Erythromycin hepatotoxicity
Cholestatic reaction
Idiosyncratic mixed
Hepatocellular and Cholestatic
reaction
Steatosis, Cholestasis
Non Farmakologi
Tirah baring selama fase akut
Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang
adekuat
Diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat
Menghindari konsumsi alkohol
Penatalaksanaan Gizi
Energi : harus cukup.
perhitungan energi : 30-35 kkal/kgBB atau
rumus Harris Benedict
Karbohidrat : harus cukup (55-60 %).
Protein : 1 1,2 g/kgBB.
Lemak : sesuai kebutuhan individu sehat.
Penatalaksanaan Gizi
Vitamin & mineral :
B1, asam folat dan B12, C, K.
Potasium & sodium jika diare & vomitus berat.
Zinc untuk anorexia.
Ikterus
Lelah
Nafsu makan turun
Nausea
Vomitus
Abdominal pain
Diare
Urin seperti air teh
Nekrosis sel
hati
+4
+1
N/-
Hepatitis
like
II
Steatosis
+2
+1
N/-
Asimtoma
tik
III
Kolestasis:
Hepatoselul
er
kanalikuli
+1
+3
+1
+2
N/+
Obstruksi,
tergantun
g dosis
IV
Kelainan
vaskular
+1
+1
N/+
Trombotik
Fibrosis
+1
+1
N/-
Hipertensi
portal dan
sirosis
VI
Granulomat
osa
+1
+1
Asimtoma
tik
+1
Aspirin
Ditandai oleh kadar aspirin dalam serum melebihi 25
mg/dL dan sering meningkatkan kadar enzyme
transaminase
Kadar aspartat aminotransferase dan / atau alanin
aminotransferase meningkat dan tibul eosinofilia
Adanya bentuk kelainan seperti hepatitis, anoreksia,
mual, muntah, dan nyeri perut dah hepatomegali
Pada kasus overdosis dan progresif ikterus dan pada
biopsi terlihat infiltrasi sel mononukleat dan sel-sel
nekrosis
Dengan mikroskopelektron edema mitokhondria