Anda di halaman 1dari 178

PROFIL KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI TENGGARA


TAHUN 2012

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan yakni mewujudkan


kemampuan masyarakat yang mandiri untuk Hidup Sehat, telah dilakukan berbagai upaya. Upayaupaya tersebut meliputi pengembangan Desa Siaga, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
Revitalisasi Posyandu dan lain sebagainya.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator kinerja baik
program maupun pelayanan. Indikator yang digunakan saat ini, antara lain Indikator Indonesia
Sehat, Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Indikator MDGs.
Indikator Indonesia Sehat yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan tersebut di atas
dapat digolongkan ke dalam : (1) Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri atas
indikator-indikator untuk Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi ; (2) Indikator Hasil Antara, yang
terdiri atas indikator-indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu
Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor
Terkait. Sedangkan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Kesehatan di Kabupaten/Kota
terdiri atas 18 indikator kinerja dari 4 jenis pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh
kabupaten/kota, serta indikator kinerja lainnya yang pelayanannya ada pada kabupaten/kota
tertentu.
Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012, mengikuti pedoman
penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota dan provinsi tahun 2010 yang dikeluarkan oleh
Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI, penyajian data pada tahun 2012
dalam bentuk data terpilah berdasarkan jenis kelamin (responsive gender) untuk membuka
wawasan serta dapat menggambarkan kondisi, disparitas, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam
pembangunan bidang kesehatan. Profil dengan data terpilah ini diharapkan dapat membantu dalam
proses penyusunan rencana dan penganggaran program pembangunan kesehatan yang lebih
difokuskan pada kondisi permasalahan kelompok rawan.
Dalam proses penyusunan profil ini banyak menemui kendala terutama karena sebagian
data dari kabupaten/kota belum disajikan terpilah menurut jenis kelamin sehingga profil kesehatan
provinsi juga belum sepenuhnya terpilah menurut jenis kelamin. Anatomi profil kesehatan 2012 ini
terdiri dari 6 (enam) bab, terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Gambaran Umum, Bab III Situasi
Derajat Kesehatan, Bab IV Situasi Upaya Kesehatan, Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan dan Bab
VI Penutup.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

Perubahan juga dilakukan dalam penulisan dan penyajian data. Pada profil kesehatan edisi
2012 ini, berusaha menampilkan data progres lima tahunan dikombinasi dengan pencapaian
kabupaten/kota pada tahun penulisan, lalu membandingkan pencapaian Sulawesi Tenggara secara
nasional. Penyajian data dalam bentuk tabel dan map menggunakan teknik dua dan tiga dimensi
sehingga data yang ditampilkan kelihatan lebih hidup dan komunikatif serta teknik GIS (geografis
information system) untuk mapping pencapaian kinerja secara regional. Hal ini dimaksudkan agar
pembaca mampu secara lebih cepat melihat, memahami dan memaknai hasil-hasil pelaksanaan
pembangunan kesehatan yang telah dicapai di Sulawesi Tenggara hingga tahun 2012.
Dengan demikian tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 2012
ini adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan
Kesehatan 2012 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat. Oleh karena itu, gambaran yang
disajikan dalam Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara ini disusun secara sistematis sesuai dengan
pedoman penyusunan Profil Kesehatan tahun 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 2012 ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu:
Bab I

Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara 2011 dan sistematika dari penyajiannya.

Bab II :

Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Tenggara. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan antara lain keadaan
lingkungan serta perilaku penduduk yang berhubungan dengan kesehatan, faktorfaktor kependudukan, kondisi ekonomi, perkembangan pendidikan dan lain-lain.

Bab III :

Situasi Derajat Kesehatan


Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan
sampai dengan 2012 yang mencakup Umur Harapan Hidup, Angka Kematian,
Angka Kesakitan dan Status Gizi Masyarakat.

Bab IV :

Situasi Upaya Kesehatan


Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh
bidang kesehatan selama 2012 yang menggambarkan tingkat pencapaian program
pembangunan kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan
pelayanan kesehatan dasar, pelayanan farmasi, pelayanan kesehatan rujukan,
pencegahan, pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi masyarakat serta
kesehatan dan situasi keadaan darurat

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

Bab V :

Situasi Sumber Daya Kesehatan


Bab ini menguraikan tentang

sumber daya yang dimanfaatkan dalam

penyelenggaraan upaya kesehatan untuk 2012. Gambaran tentang keadaan


sumber daya kesehatan yang mencakup tentang keadaan sarana kesehatan,
tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Bab VI :

Penutup
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari penulisan ini serta harapan-harapan
untuk perbaikan/peningkatan mutu tulisan pada tahun yang akan datang.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
A.

KONDISI GEOGRAFIS

Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah yang mencakup jazirah (daratan) tenggara
pulau Sulawesi serta pulau-pulau besar dan kecil di sekitarnya (Pulau Muna, Buton, Wawonii,
Kabaena dan Kepulauan Besi di Laut Banda) dengan luas wilayah daratan sebesar 38.140 km2 atau
3.814.000 ha dan wilayah perairan diperkirakan seluas 110.000 km2 atau 11.000.000 ha. Secara
geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara
02045-06015 Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur di antara 120045-124030 Bujur
Timur. Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan
dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah selatan berbatasan Provinsi NTT di laut Flores, sebelah
timur berbatasan dengan Provinsi Maluku di laut Banda dan sebelah barat berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone.
Secara administratif, pada tahun 2012 terdiri atas dua belas wilayah kabupaten/kota,
yaitu Kabupaten Buton, Muna, Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara,
Buton Utara dan Konawe Utara dengan dua wilayah kota, yaitu Kota Kendari dan Kota Bau-Bau.
Pasca otonomi daerah laju pemekaran daerah berjalan sangat cepat yang berdampak pada
pertambahan jumlah kecamatan, desa dan kelurahan. Pada tahun 2012 jumlah kecamatan seSulawesi Tenggara sebanyak 204 kecamatan yang terdiri dari 2.159 desa/kelurahan (Desa: 1.791;
Kelurahan: 368). Data lengkap pembagian wilayah administratif Provinsi Sulawesi Tenggara dapat
dilihat pada tabel 1 lampiran profil ini.
Kondisi topografi tanah di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara umumnya memiliki
permukaan yang bergunung-gunung, bergelombang dan berbukit-bukit. Di antara gunung dan
bukit-bukit, terhampar dataran-dataran yang merupakan daerah pertanian dan perkebunan yang
subur. Sebagian besar penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara bermukim di sepanjang wilayah
pesisir dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan dan sebagian yang lain di daerah
pedalaman dan bekerja sebagai petani. Fakta ini membuat Sulawesi Tenggara memiliki keragaman
budaya dan adat istiadat dengan karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain, adanya
keragaman dalam berbagai aspek tersebut juga akan mempengaruhi perilaku masyarakat
terhadap kesehatan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

GAMBAR 2.1
PETA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

B.

KEADAAN PENDUDUK
Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) BPS tahun 2012 jumlah
penduduk Sulawesi Tenggara sebesar 2.307.618 jiwa, tingkat kepadatan penduduk sebesar
60,50 jiwa/km. Kepadatan tertinggi terdapat di Kota Kendari sebesar 999,5 jiwa/km,
diikuti Kota Bau-Bau sebesar 474,96 jiwa/km dan Kabupaten Wakatobi 218,31 jiwa/km,
sedang kepadatan terendah terdapat di Kabupaten Konawe Utara sebesar 10,78 jiwa/km2,
disusul Kabupaten Buton Utara 27,96 jiwa/km2, keduanya merupakan wilayah pemekaran
tahun 2008.
Penduduk Sulawesi Tenggara sebagian besar bermukim di wilayah daratan (63,78%),
meliputi Kabupaten Kolaka (14.29%), Konawe (11,00%), Konawe Selatan (11.69%), Konawe
Utara (2.27%), Kolaka Utara (5.65%), Bombana (6.03%) dan Kota Kendari (12.82%). Sebagian
kecil lainnya (36,22%) tinggal di wilayah kepulauan, meliputi Kabupaten Buton (11.62%),
Muna (11,85%), Wakatobi (4,03%), Buton Utara (2,42%) dan Kota Bau-Bau (6.29%),
kepadatan penduduk pada daerah kepulauan 96.2/km2 dan daerah daratan 49,3/km2, data
tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk daratan lebih besar dari kepulauan namun
demikian kepadatan penduduk wilayah kepulauan lebih tinggi dari daratan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

Distribusi penduduk yang tinggal di kepulauan dan daratan ditunjukkan pada


gambar 2.2.
GAMBAR 2.2
PERSENTASE PENDUDUK PROVINSI SULAWESI TENGGARA
YANG TINGGAL DI WILAYAH KEPULAUAN DAN DARATAN
TAHUN 2012

Daratan,
63.78%
Kepulauan,
36.22%

Sumber : BPS Prov. Sultra (Sultra Dalam Angka 2012)

Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara pada kurun waktu 2011-2012


adalah 1,31% pertahun. Melalui data BPS jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara
tahun 2012 adalah 2.307.618 jiwa, jumlah penduduk menurut golongan umur ditunjukan
pada gambar 2.3.
GAMBAR 2.3
PIRAMIDA PENDUDUK SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
57,740
33,017
42,897
53,599
69,674
83,544
88,210
105,320
102,290
110,753
129,879
141,669
137,156

60 +
55 59
50 54
45 49
40 44
35 39
30 34
25 29
20 24
15 19
10 14
59
04

Axis Title
Perempuan

69.621
28.625
43.671
52.698
67.064
83.901
91.649
103.248
104.998
115.138
122.869
133.448
134.940

Laki-Laki

Sumber : BPS Prov. Sultra (Sultra Dalam Angka 2012)

Gambar 2.3. menunjukan bahwa struktur penduduk Sulawesi Tenggara termasuk


dalam struktur penduduk muda. Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah penduduk usia muda
(0-14 tahun) yang mencapai 34.66%.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

Secara keseluruhan gambar piramida di atas menunjukan banyaknya penduduk usia


produktif terutama pada kelompok umur 20-29 tahun, baik laki-laki maupun perempuan.
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Sulawesi Tenggara pada
2012 sebesar 62.15%, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2011 (70,75%).
Kabupaten/kota dengan persentase beban tanggungan tertinggi adalah Kabupaten Buton
sebesar 80,67%, diikuti oleh Kabupaten Muna sebesar 75,05%, dan Buton Utara sebesar
73,03%. Sedangkan kabupaten/kota dengan Angka Beban Tanggungan terendah yaitu
Kota Bau-Bau sebesar 44,08% disusul Kabupaten Konawe sebesar 56,73%. Berikut ini
adalah tabel rasio beban tanggungan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2012
TABEL 2.1
RASIO BEBAN TANGGUNGAN PENDUDUK
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

No

Kab/Kota

Penduduk Laki-Laki

Penduduk Perempuan

Rasio Beban
Tanggungan

Buton

130.610

137.628

80.67

Muna

132.148

141.468

75.05

Konawe

129.520

124.330

56.73

Kolaka

165.738

164.244

58.58

Konsel

138.912

130.941

59.10

Bombana

70.367

68.868

61.64

Wakatobi

44.620

48.375

69.38

Kolaka Utara

67.304

63.227

57.60

Buton Utara

28.077

27.748

73.03

10

Konawe Utara

27.521

25.040

57.84

11

Kota Kendari

149.314

146.423

56.93

12

Kota Bau-bau

71.617

73.578

44.08

1.155.748

1.151.870

62.15

Sulawesi Tenggara

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Jika jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara dipilah menurut jenis kelamin,
maka terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari perempuan dengan rasio
100,34 yang berarti setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki, relative sama dengan
rasio tahun sebelumnya sebesar 100,91.
Rincian

jumlah

penduduk

menurut

jenis

kelamin,

kelompok

umur,

kabupaten/kota, wilayah dan angka beban tanggungan tahun 2012 dapat dilihat pada
tabel 2 dan tabel 3 lampiran profil.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

C.

KEADAAN EKONOMI
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah. Data BPS menyebutkan bahwa
selama tahun 2008-2012, pertumbuhan ekonomi daerah Sulawesi Tenggara menunjukkan
kecenderungan meningkat dibandingkan periode sebelumnya, meskipun mengalami
fluktuasi, tapi terjadi peningkatan yang cukup signifikan, terutama dalam 2 tahun terakhir
(2011 & 2012). Rata-rata pertumbuhan ekonomi pada periode ini juga masih lebih tinggi
dari pertumbuhan ekonomi nasional pada periode tahun yang sama.
Kondisi perekonomian tentu tidak terlepas dari tingkat inflasi dan pengangguran
di suatu daerah. Data BPS menyebutkan bahwa tingkat inflasi pada kurun waktu lima
tahun terakhir (2008-2012) cenderung berfluktuasi antara 15.28% hingga 2.41%. Tingkat
inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 (15.28), hingga pada tahun 2010 tingkat inflasi
turun secara signifikan menjadi 2.41% dan pada tahun 2012 relatif stabil pada angka
4.65%. Tingkat pengangguran juga menjadi salah satu variabel yang menentukan keadaan
ekonomi suatu daerah. Dengan merujuk pada data BPS, tingkat pengangguran menurun
dari 6.50% pada tahun 2008 menjadi 3.06% pada tahun 2012. Gambar 2.4 di bawah ini
menunjukkan indikator perekonomian Sultra tahun 2008-2012.
GAMBAR 2.4
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, TINGKAT KEMISKINAN, INFLASI HARGA DAN PENGANGGURAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012

25
20
15
10

5
0
Penduduk Miskin

Pertumbuhan Ekonomi
Inflasi Harga
Tingkat Pengangguran

2008

2009

2010

2011

2012

19.53

18.93

17.05

14.56

13.71

7.27

7.42

7.38

8.17

10.1

15.28

4.6

2.41

7.53

4.65

6.5

5.73

4.74

4.61

3.06

Sumber: Statistik Kesra Sultra, BPS Sultra 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

Selain pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan pengangguran, tingkat


kemiskinan juga merupakan salah satu isu krusial yang sangat terkait dengan dimensi
ekonomi. Kemiskinan telah lama menjadi persoalan mendasar yang menjadi pusat
perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah dan berbagai kalangan.
Penduduk miskin (Statistik Kesra) didefinisikan sebagai penduduk yang
pendapatannya kurang dari kebutuhan yang diperlukan untuk hidup secara layak di
wilayah tempat tinggalnya. Dalam prakteknya pengukuran antara lain dilakukan
berdasarkan kecukupan pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan. Jumlah
penduduk miskin 465.400 orang atau 19.53% pada tahun 2008, secara persentase terus
mengalami penurunan menjadi 13.71% pada tahun 2012. Kemiskinan menjadi isu yang
cukup menyita perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan.
Keterjangkauan

masyarakat

terhadap

pelayanan

kesehatan

terkait

dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan
kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh
yang dapat berdampak pada kerentanan individu terutama bayi dan Balita. Fenomena gizi
buruk dan kurang sering dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang buruk, jika merujuk pada
fakta keterbatasan pemenuhan pangan dapat menyebabkan busung lapar, Kwashiorkor,
dan penyakit yang berhubungan dengan kekurangan vitamin (Xeropthalmia, Scorbut, dll).
Pembangunan ekonomi yang diupayakan pemerintah diharapkan mampu
mendorong kemajuan SDM, baik fisik, sosial, mental dan spiritual di segenap pelosok
negeri terutama wilayah yang tergolong daerah tertinggal. Suatu daerah dikategorikan
menjadi daerah tertinggal karena beberapa faktor penyebab, yaitu geografis, sumber daya
alam, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, daerah rawan bencana dan konflik
sosial, dan kebijakan pembangunan. Keterbatasan prasarana terhadap berbagai bidang
termasuk di dalamnya kesehatan menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal
mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.
C.

KEADAAN PENDIDIKAN
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang sering ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia suatu daerah. Melalui pengetahuan, pendidikan
berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus (predisposing) yang
berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kemampuan membaca-menulis, status


pendidikan, dan tingkat kepesertaan sekolah.
Kemampuan membaca dan menulis (baca-tulis) penduduk tercermin dari Angka
Melek Huruf, yaitu persentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan
menulis huruf latin atau huruf lainnya. Persentase penduduk Sulawesi Tenggara yang
dapat membaca huruf latin pada 2012 sebesar 88.60%. Kabupaten/Kota dengan
persentase melek huruf tertinggi adalah Kota Kendari sebesar 97,87 %, diikuti oleh
Kabupaten Konawe Utara sebesar 95,32 % dan Kolaka sebesar 93,91 %. Sedangkan
persentase melek huruf terendah adalah Kabupaten Bombana (49.40%), diikuti Kabupaten
Buton Utara (66.96%), Kabupaten Buton (87,49%), dan Kabupaten Muna (89,77%).
Persentase kemampuan membaca dan menulis pada penduduk berumur 10 tahun ke atas
menurut kabupaten/kota tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 2.1.
TABEL 2.2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
PENDUDUK MELEK HURUF
No

KABUPATEN/KOTA

LAKI-LAKI (%)

PEREMPUAN (%)

LAKI-LAKI + PEREMPUAN
(%)

Buton

97.47

83.90

87.49

Muna

95.63

84354

89.77

Konawe

95.44

9.20

93.36

Kolaka

94.77

93.00

93.91

Konsel

95.21

90.77

93.05

Bombana

49.28

49.52

49.40

Wakatobi

92.55

90.00

91.21

Kolaka Utara

94.22

91.06

92.69

Buton Utara

69.43

64.47

66.96

10

Konawe Utara

97.58

92.79

95.32

11

Kota Kendari

98.99

96.75

97.87

12

Kota Bau-bau

95.32

90.52

92.86

Sulawesi Tenggara

90.81

86.39

88.60

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012

Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, persentase melek huruf pada laki-laki lebih
besar dibandingkan perempuan, yaitu 90.81% berbanding 86.39%. Perbandingan
persentase melek huruf berdasarkan jenis kelamin menurut kabupaten/kota di Provinsi
Sulawesi Tenggara ditunjukan pada gambar 2.5.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

10

60

90,19

90,52
95,15

96,75
95,32

97,58
92,79
98,99

91,06
69,43
64,47

90,00
94,22

92,55
49,52

49,28

80

90,77

100

91,47
83,9
95,63
84,54
95,44
91,2
94,77
93,00
95,21

GAMBAR 2.5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

40
20
0

Laki-Laki

Perempuan

Sumber: Statistik Kesra Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2012

Status pendidikan dilihat dengan banyaknya jumlah penduduk laki-laki ataupun


perempuan yang menamatkan pendidikan berdasarkan jenjang pendidikan yang ada.
Tahun 2012 persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak memiliki
ijazah/STTB di Sulawesi Tenggara, laki-laki (25.63%) lebih rendah dari perempuan
(25.86%), namun pada pendidikan lanjut SLTA/MA persentase lakilaki (23.05%) lebih
tinggi dari perempuan (19.18%). Perbedaan yang tidak terlalu signifikan juga ditunjukkan
pada tingkat akademi/universitas, dimana laki-laki (6,90%) sedikit lebih tinggi
dibandingkan perempuan (6,06%). Hal ini menunjukkan secara umum di Provinsi Sulawesi
Tenggara laki-laki mempunyai kesempatan lebih besar dalam melanjutkan pendidikan
dibandingkan dengan perempuan, terutama tingkat SLTA dan pendidikan tinggi
(universitas).
Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut ijazah/STTB tertinggi di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 2.6.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

11

GAMBAR 2.6
PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
6,48%
21,11%

18,80%

25,75%

27,86%

TIDAK/BLM TAMAT SD
SD/sederajat
SLTP/sederajat
SLTA/sederajat
Akademi/DIPL ke atas

Sumber: Statistik Kesra Prov. Sultra Tahun 2012

Disamping penduduk melek huruf dan status pendidikan yang ditamatkan, hal lain
yang menggambarkan keadaan pendidikan di daerah adalah Angka Partisipasi Sekolah
(APS) yaitu angka yang menjelaskan besarnya persentase penduduk yang duduk di bangku
sekolah. Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut Statistik Kesra dikategorikan menjadi 4
kelompok umur, yaitu 10-12 tahun mewakili umur setingkat SD, 13-15 tahun mewakili
umur setingkat SLTP, 16-18 tahun mewakili umur setingkat SMU, dan 19-24 tahun untuk
akademi dan perguruan tinggi.
APS di Sulawesi Tenggara pada tahun 2009 sebesar 24,20% dari keseluruhan
penduduk yang berusia 10 tahun ke atas, terdiri dari kelompok umur 10-12 tahun sebesar
9,84%, kelompok umur 13-15 tahun sebesar 6,68%, kelompok umur 16-18 tahun sebesar
5,06%, dan kelompok umur 19-24 tahun sebesar 2,61%. Sedangkan penduduk usia 10
tahun ke atas yang tidak sekolah lagi sebesar 68,35%, disamping itu terdapat 7,46%
penduduk usia tersebut yang tidak/belum pernah sekolah.
D.

KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus
dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan
kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan
masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikatorindikator seperti persentase rumah tangga sehat, persentase rumah tangga menurut
sumber air minum, persentase rumah tangga dengan sumber air minum dari
pompa/sumur/mata air menurut jarak ke tempat penampungan akhir kotoran/tinja, dan
persentase rumah tangga menurut kepemilikan fasilitas buang air besar (BAB).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

12

1.

Rumah Sehat
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi
kehidupan setiap orang. Kriteria rumah sehat berdasarkan Riskesdas Tahun 2010
adalah apabila memenuhi tujuh kriteria yaitu atap berplafon, dinding permanen,
jenis lantai bukan tanah, tersedia jendela, ventilasi cukup, pencahayaan alami
cukup dan tidak padat huni (>=8m2/orang).

40

77,40
85,18

74,64
62,36
78,75

78,97
48,89

67,91 95,56

57,62
57,93

66,06 93,46

79,68
66,85

65,29

33,53
49,52
46,50

60

32,80

80

49,79
53,62

100

53,97

79,64

GAMBAR 2.7
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

20
0

% Diperiksa

% Sehat

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Subdin Promosi dan Lingkungan Sehat
dari 60.89% rumah yang diperiksa, persentase rumah tangga sehat pada 2012
mencapai 63.77%. Kabupaten/kota dengan persentase rumah tangga sehat
tertinggi adalah Kota Bau-Bau sebesar 85.18 % diikuti oleh Kota Kendari sebesar
78.75% dan Kabupaten Kolaka Utara 67.91% %. Sedangkan kabupaten dengan
persentase rumah tangga sehat terendah adalah Kabupaten Buton Utara sebesar
48.89% diikuti oleh Kabupaten Buton sebesar 19.32 %. Persentase rumah tangga
sehat berdasarkan kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara disajikan pada Lampiran
tabel 62.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

13

2.

Akses Terhadap Air Bersih


Akses air bersih Kepala Keluarga (KK) yang digunakan untuk minum dibagi dalam
dua kelompok besar, yaitu sumber air minum terlindung (air kemasan, ledeng,
pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air hujan) dan sumber air tidak
terlindung (sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai, dan lainnya).
Akses air bersih KK di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada
gambar 2.8.
GAMBAR 2.8
AKSES AIR BERSIH KEPALA KELUARGA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
Sumur TT; 2,30%
Air Hujan; 3,36%
MAT; 3,21%
Lainnya; 23,21%
Sumur
Terlindung;
18,64%

Ledeng; 34,80%

Isi Ulang; 1,61%


Kemasan; 1,71%

Pompa; 2,16%

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Gambar 2.7 menunjukkan persentase rumah tangga yang memiliki sumber air
minum terlindung, yaitu, ledeng 34.80%, sumur pompa 2.16%, kemasan 1.71%, isi
ulang 1.61%, sumur terlindung 18.64%, mata air terlindung (MAT) 3.21%, air hujan
3.36%, sumur tidak terlindung 2.30% dan sumber lainnya 23.21%. Berdasarkan
laporan Program Kesehatan Lingkungan terdapat 37.48% rumah tangga di Provinsi
Sulawesi Tenggara menggunakan sumber air minum tidak terlindung dengan
memanfaatkan sumur tak terlindung, mata air tak terlindung atau air sungai/kali.

3.

Jarak Sumber Air Minum dengan Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja


Sumber air minum sering menjadi sumber pencemar pada penyakit water borne
disease.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

14

Oleh karena itu sumber air minum harus memenuhi syarat lokalisasi dan
konstruksi. Syarat lokalisasi menginginkan agar sumber air minum terhindar dari
pengotoran, sehingga perlu diperhatikan jarak sumber air minum dengan cubluk
(kakus), lubang galian sampah, lubang galian untuk air limbah dan sumber-sumber
pengotor lainnya. Jarak tersebut tergantung pada keadaan tanah dan
kemiringannya. Pada umumnya jarak sumber air minum dengan beberapa sumber
pencemaran termasuk tempat penampungan akhir kotoran/tinja lebih dari 10
meter dan diusahakan agar letaknya tidak berada di bawah sumber-sumber
tersebut.
4.

Ketersediaan Jamban
Keberadaan fasilitas buang air besar telah menjadi kebutuhan penting
pada kehidupan masyarakat modern. Kepemilikan dan penggunaan fasilitas
tempat buang air besar merupakan isu penting dalam menentukan kualitas hidup
penduduk. Tahun 2012 di Provinsi Sulawesi Tenggara, rumah tangga yang memiliki
jamban sebesar 57.97 %, ini mengalami penurunan dari tahun 2011 yang
mencapai 82,37%. Dari seluruh KK yang memiliki, 92.88 % diantaranya sudah
memenuhi persyaratan kesehatan atau merupakan jamban sehat. KK yang
memiliki jamban menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada gambar 2.9.

92,88

13,55

57,97

88,29
75,79

78,21

86,47

86,47
54,47

93,76

63,46

95,03
53,63
44,54

60,08

81,89

20,00

10,76

28,87

25,36

40,00

39,76

60,00

57,89

80,00

49,04

100,00

73,82
73,57

79,75
82,28

GAMBAR 2.9
PERSENTASE KK YANG MEMILIKI JAMBAN & JAMBAN SEHAT
MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

0,00

% MEMILIKI JAMBAN

% JAMBAN SEHAT

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

15

E.

KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT


Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu: Cakupan jaminan pemeliharaan
kesehatan pra bayar, persentase rumah tangga ber-PHBS, dan Posyandu aktif.
1.

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar


Data tahun 2012 menunjukkan bahwa persentase penduduk di Sulawesi Tenggara
yang dijamin oleh JAMKESMAS adalah sebesar 47.70%, untuk ASKES sebesar 8.69 %,
BAHTERAMAS (dan lainnya) sebesar 6.99%, serta yang tidak memiliki jaminan
pemeliharaan kesehatan sebesar 36.62%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara telah memiliki jaminan
pemeliharaan kesehatan prabayar. Distribusi jaminan pemeliharaan kesehatan
penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara ditunjukkan pada gambar 2.10.
GAMBAR 2.10
PENDUDUK BERDASARKAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

Tidak Memiliki
Jamkes, 36.62%

JAMKESMAS,
47.70%

ASKES; 8,69%
BAHTERAMAS &
Lainnya, 6.99%

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Berdasarkan gambar 2.9 dari seluruh penduduk yang memiliki jaminan


pemeliharaan kesehatan, kepesertaan yang paling besar adalah Jamkesmas (47.70
%) dan yang paling kecil adalah Bahteramas/lainnya (6.99%). Peningkatan jaminan
pemeliharaan kesehatan penduduk miskin, secara tidak langsung berpengaruh
terhadap peningkatan cakupan rawat jalan di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

16

2.

Perilaku PHBS Masyarakat


Gambaran keadaan perilaku masyarakat juga dijelaskan melalui persentase rumah
tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yaitu rumah tangga yang berPHBS memiliki 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
bayi diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tersedianya
air bersih, tersedianya jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni,
lantai rumah bukan dari tanah, tidak merokok dalam rumah, melakukan aktivitas
fisik secara rutin, serta makan sayur dan buah setiap hari.
Berdasarkan laporan hasil pemantauan dinas kesehatan kabupaten/kota di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 yang dilaksanakan pada sejumlah desa yang
tersebar pada 12 kabupaten/kota dengan jumlah RT yang dipantau sebanyak
233.709 menunjukkan hanya 117.925 atau 50,46 % yang berPHBS, jumlah ini relatif
meningkat dari tahun 2011 yang hanya 90.006 RT atau 36.83%. Distribusi rumah
tangga yang ber-PHBS menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada gambar 2.11.
GAMBAR 2.11
PERSENTASE RUMAH TANGGA BER-PHBS MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012

100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00

96,24

66,85

62,86
45,25 48,20

49,18
39,00
31,71

35,95

37,44

36,00

22,17

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Gambar 2.10 menunjukkan persentase RT ber PHBS tertinggi adalah Kabupaten


Kolaka 96,24%, diikuti Kabupaten Bombana 70,33% dan Kota Kendari 62,86%,
sedangkan persentase RT ber- PHBS terendah ada di Kabupaten Konawe Utara
22,17% dan Kabupaten Muna 31,71%. Data tersebut menunjukkan cakupan Rumah
Tangga yang ber-PHBS di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif masih rendah, hal ini
berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat secara umum, serta kejadian penyakit
menular maupun penyakit tidak menular.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

17

BAB III
Situasi derajat kesehatan
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang
dapat digunakan. Indikator-Indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi
morbiditas, mortalitas dan status gizi. Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat
Provinsi Sulawesi Tenggara, berikut ini disajikan status derajat kesehatan masyarakat, diantaranya
situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat.
A. MORTALITAS
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat terlihat dari kejadian kematian
dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan
sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan
berbagai survei dan penelitian. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi
akhir dari berbagai penyebab kematian baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
umum kejadian kematian berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat
dari gangguan penyakit atau akibat proses interaksi berbagai faktor resiko yang berpengaruh
terhadap kejadian kematian.
Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke
tahun. Angka kematian yang biasanya dijadikan indikator, yaitu Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Kasar (AKK), dan
Umur Harapan Hidup (UHH). Gambaran angka kematian di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2011 sebagai berikut.
1. Angka Kematian Bayi (AKB), Infant Mortality Rate (IMR)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1
tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk,
Surkesnas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), data kematian yang
bersumber dari pelayanan kesehatan hanya berupa data jumlah absolut, hal ini dikarena
kejadian kematian bayi sebagian besar terjadi di luar fasilitas pelayanan kesehatan dan
tidak dilaporkan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

18

AKB dipenguruhi oleh berbagai faktor, yaitu pelayanan kesehatan, tingkat sosial
ekonomi, gizi, kesehatan lingkungan dan lainnya. Tersedianya berbagai fasilitas atau
aksesibilitas pelayanan kesehatan serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan
tradisional (tidak sehat) ke norma kehidupan modern (sehat) dalam bidang kesehatan
merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap AKB. Jumlah kematian bayi
tahun 2010 - 2012 menurut kabupaten/kota di Provinasi Sulawesi Tenggara ditunjukkan
pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Jumlah Kematian Bayi Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2010-2012
2010
No

Kab./Kota

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Buton
Muna
Konawe
Kolaka
Konsel
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kota Kendari
Kota Bau-bau
Jumlah

Jml
Kelahiran

2011

Lahir
Mati

Jml
Bayi
Mati

5.924
4.951
440
6.867
4.923
2.574
1.877
2.284
1.214
958
5.627
3.023

30
79
5
67
59
53
25
22
32
14
13
28

42.624

427

Jml
Kelahiran

163
56
29
43
68
75
40
3
23
26
19
42
587

5.699
5.523
4.058
5.744
5.038
2.678
1.887
1.968
1.556
988
4.843
2.558
42.540

Lahir
Mati

2012
Jml
Bayi
Mati

70
107
40
76
85
53
25
24
35
2
25
26
568

Jml
Kelahiran

172
197
77
140
167
101
59
55
60
17
65
56

5.739
5.783
4.452
6.361
5.413
3.147
1.851
2.320
1.235
1.226
5.729
2.739

1.166

46.049

Lahir
Mati

Jml
Bayi
Mati

60
77
60
76
78
74
35
25
23
6
18
30

82
122
68
73
64
78
31
37
44
31
28
35

562

693

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2011

Tabel 3.1. menunjukkan jumlah kematian bayi di Sulawesi Tenggara tahun 2010
2012 cenderung berfluktuasi. Pada tahun 2010 jumlah kematian bayi tertinggi terjadi di
Kabupaten Muna 79 orang, Kabupaten Kolaka 67 orang dan Konawe Selatan 59 orang,
sedangkan yang terendah terdapat di Kabupaten Konawe 5 orang. Tahun 2011 jumlah
kematian bayi mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu mencapai jumlah 1.166
kematian bayi yang bila dibandingkan dengan tahun 2010 hanya sebesar 587 kematian.
Kematian Bayi yang tertinggi pada tahun 2011 terdapat di Kabupaten Muna sebanyak 197
orang, disusul kabupaten Buton 172 orang, Kabupaten Konawe Selatan 167 orang,
sedangkan yang terendah di Kabupaten Konawe Utara 17 orang.
Di Tahun 2012 jumlah kematian bayi mengalami penurunan yang cukup signifikan
(664 orang) dibandingkan tahun 2011 (1.166 orang), jumlah tertinggi terjadi di Kabupaten
Buton (142) dan Bombana (78), sedangkan terendah di Kota Kendari (28) dan Wakatobi
serta Konawe Utara masing-masing dengan 31 orang bayi mati.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

19

Jumlah kematian ini belum menggabarkan data secara terpilah hal ini disebabkan
format pelaporan pada program kesehatan ibu dan Anak di Kabupaten/Kota belum terpilah
antara laki-laki dan perempuan. Masih tingginya jumlah kematian bayi pada tahun 2012
Provinsi Sulawesi Tenggara disebabkan rendahnya kompetensi tenaga kesehatan dalam
memberikan penanganan kasus-kasus resiko tinggi, serta tenaga kesehatan yang bertugas
di desa (bidan) masih merangkap 2-3 desa, penempatan tenaga bidan yang belum merata.
Jumlah Kematian bayi di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 2012 ditunjukkan pada
gambar 3.1.
Gambar 3.1
Jumlah Kematian Bayi Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 - 2012
1.400
1.200

1.166

1.000
800
600

693

422

400

518

587

200
-

2008

2009
Kematian Bayi

2010

2011

2012

Expon. (Kematian Bayi)

Sumber Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Gambar 3.1 menunjukkan jumlah kematian bayi di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
20082012 berfluktuasi, namun demikian berdasarkan Exponential Trendline menunjukkan
adanya kecederungan peningkatan jumlah kematian tahun 2008 2012. Kencenderungan
tersebut tidak serta merta menunjukkan AKB di Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami
peningkatan, hal ini bisa dikarenakan jumlah kematian bayi yang dilaporkan hanya
bersumber dari fasilitas pelayanan kesehatan dan kematian yang dapat dipantau oleh
tenaga kesehatan. Disamping itu, jumlah kematian yang dilaporkan sangat dipengaruhi
oleh kelengkapan laporan dan pencatatan kematian program Dinas Kesehatan
kabupaten/kota. Berdasarkan indikator pelayanan kesehatan terutama pelayanan yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan bayi di Provinsi Sulawesi Tenggara, pada
umumnya menunjukkan peningkatan, yaitu meluasnya jangkauan pelayanan kesehatan
pada masyarakat khususnya upaya KIA/KB, promosi kesehatan, pencegahan dan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

20

pemberantasan penyakit menular, upaya perbaikan gizi keluarga, lingkungan sehat, dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang didukung dengan penempatan bidan di desa.
Kejadian kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan 28 minggu sampai hari
ke-7 setelah persalinan (masa perinatal), pada umumnya disebabkan oleh Tetanus
Neonatorum, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan penyebab lain seperti pertumbuhan
janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia
intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan saat lahir atau beberapa saat setelah
lahir (asfiksia lahir). Distribusi kematian neonatal menurut kabupaten/kota di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Jumlah Kematian Neonatal Menurut Penyebab Kematian
di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012
Jumlah Kematian Neonatal
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Sebab-Sebab Kematian

Kab/Kota
Asfiksia

4
13
10
21
15
16
5
7
10
8
7
4

9
9
6
10
17
5
5
9
1
11
6
1

0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0

0
2
2
2
0
1
0
0
0
1
1
0

3
0
0
1
0
0
2
2
3
0
2
1

120

89

14

Buton
Muna
Konawe
Kolaka
Konsel
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kota Kendari
Kota Bau-bau
Provinsi

TN

Sepsis

Kelainan
Kongenital

BBLR

Lainlain

Total

2
1
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0

16
64
31
21
20
32
8
8
17
8
2
17

34
89
50
56
52
54
20
28
31
29
18
23

244

484

Ikterus

Sumber : Laporan Seksi Bimdal Yankesdas Tahun 2012

Tabel 3.2 menunjukkan kematian neonatal terbesar disebabkan oleh sebab lain-lain
sebanyak 244 orang, BBLR 120 orang, asfiksia 89 orang, sepsis 9 orang dan tetanus 3 orang,
dengan demikian total kematian neonatal tahun 2012 adalah 484 orang, hal ini
menunjukkan masa neonatal merupakan resiko kematian bayi yang paling tinggi, yaitu 484
kematian dari 693 bayi.
2. Angka Kematian Balita (AKABA), Child Mortality Rate (CMR)
Angka Kematian Balita (0 - 4 tahun) adalah jumlah kematian anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran
hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

21

lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi,
penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan
sosial, dalam arti luas dan tingkat kemiskinan penduduk.
Data kematian Balita belum diketahui secara tepat karena diperlukan survei khusus
untuk dapat mengetahui angka yang pasti. Data yang ada hanya diperoleh dari pencatatan
kematian balita di puskesmas dan di rumah sakit. Disisi lain, tidak semua kelahiran dan
kematian Balita tercatat pada unit kesehatan. Namun demikian sebagai gambaran jumlah
kejadian kematian Balita ditunjukkan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Jumlah Kematian Balita Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2010 2012
2010

2011

No.

Kab./Kota

Jumlah
Balita

Balita
Mati

Jumlah
Balita

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Buton
Muna
Konawe
Kolaka
Konawe Selatan
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kota Kendari
Kota Bau-bau

31.095
26.648
32.787
32.280
31.776
15.408
10.092
15.660
6.338
6.151
27.147
17.4485

44
18
29
20
78
10
10
3
23
2
2
11

27.992
27.552
22.284
31.066
31.722
12.674
8.582
11.212
5.480
5.417
29.404
12.151

Jumlah

252.830

250

225.536

2012
Balita
Mati

Jumlah
Balita

232
208
81
144
176
107
67
62
60
19
70
66
1.292

32.167
25.255
24.527
32.998
30.684
13.172
9.262
12.301
5.609
6.696
26.763
15.217
234.651

Balita
Mati
108
140
68
75
65
90
35
37
46
33
33
52
782

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa Jumlah Kematian Balita tahun 2012 sebesar 782
terdiri dari kematian bayi sebesar 693 dan kematian Anak Balita sebesar 89 orang. Jumlah
kematian balita tertinggi di Kabupaten Muna sebanyak 140 kematian, disusul Kabupaten
Buton sebanyak 108 kematian. Sedangkan yang terendah di Kabupaten Konawe Utara dan
Kota Kendari masing-masing sebanyak 33 kematian. Meskipun jumlah kematian balita di
Sulawesi Tenggara tahun 2012 masih relatif tinggi, tapi sudah mengalami penurunan yang
signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.292 kasus, masih tingginya jumlah
kematian balita ini rata-rata disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan sanitasi
yang buruk seperti kematian balita akibat penyakit Diare, ISPA, DBD, malaria, serta
kurangnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

22

Angka Kematian Balita di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan angka proyeksi BPS 20012020 ditargetkan akan terus menurun, hal ini dimungkinkan dengan semakin meningkatnya
akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Proyeksi Kematian Balita ditunjukkan pada
gambar 3.2.
Gambar 3.2
Proyeksi Angka Kematian Balita Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2001-2020
12
10
8
6
4
2
0
Kematian

2001

2002

2003

2004

2005

2010

2020

10,38

9,44

8,54

7,605

6,72

Sumber : Badan Pusat StatistiK Tahun 2008

Gambar 3.2 menunjukkan Angka Kematian Balita 2001 sebesar 10,38 perseribu,
tahun 2005 menjadi 6,72 perseribu, dan tahun 2012 diperkirakan menjadi 5 perseribu.
Berdasarkan laporan program, secara umum penyebab kematian balita di Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah Diare, infeksi parasit dan tetanus.

3. Angka Kematian Ibu (AKI), Maternal Mortality Rate (MMR)


Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku
hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan
kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa
nifas. Untuk menurunkan angka kematian ibu, diperlukan upaya mengurangi peran dukun
dalam menolong persalinan dan berupaya meningkatkan peran bidan. Hal ini bertujuan
menempatkan peran bidan di desa sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB
(IMR) dan AKI (MMR). Distribusi Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2012 ditunjukkan pada tabel 3.4.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

23

Tabel 3.4
Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012
Jumlah Kematian Ibu Maternal
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kab./Kota
Buton
Muna
Konawe
Kolaka
Konsel
Bambana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kota Kendari
Kota Bau-bau
Jumlah

Kematian

Kematian

Kematian

Ibu Hamil

Ibu Bersalin

Ibu Nifas

Jumlah

3
6
0
4
0
2
0
0
0
1
1
3

6
3
3
9
8
1
2
6
0
1
1
4

3
2
3
2
1
2
0
0
2
1
1
3

12
11
6
15
9
5
2
6
2
3
3
10

20

44

20

84

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2012 jumlah kematian ibu
tertinggi terjadi di Kabupaten Kolaka sebanyak 15 kasus dan Kabupaten Buton 12 kasus
sedangkan yang terendah terdapat di Kabupaten Wakatobi dan Buton Utara masingmasing sebanyak 2 kasus, kemudian disusul Kabupaten Konawe Utara dan Kota Kendari
sebanyak 3 kasus..
Berdasarkan data program Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara diperoleh informasi, penyebab kematian ibu yang utama adalah
keracunan kehamilan dan infeksi, kondisi ini akan lebih diperparah lagi dengan keadaan
status gizi yang buruk, faktor persalinan yang terlalu muda, paritas tinggi, dan anemi pada
ibu hamil, serta pengetahuan ibu tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan belum maksimal
walaupun Jampersal sudah diberlakukan, sebagian ibu hamil terlambat mendapat
pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan disamping itu masih dijumpai ibu melahirkan
yang ditolong oleh dukun hal ini disebabkan kepercayaan masyarakat terhadap dukun
masih tinggi.
4. Angka Kematian Kasar, Crude Death Rate (CDR)
Angka kematian kasar dapat digunakan untuk membandingkan kondisi
kesehatan suatu daerah atau negara dengan daerah atau negara lain. Angka ini
dipengaruhi oleh karakteristik penduduk, terutama struktur penduduk a tau
komposisi umur penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

24

Di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 tidak dilaporkan angka


kematian

kasar,

namun

demikian

peningkatan

Umur

Harapan

Hidup

berdasarkan estimasi biasanya diikuti dengan penurunan angka kematian


kasar.
5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH)
Umur harapan hidup waktu lahir sangat berpengaruh pada penurunan kematian
bayi. Oleh karena itu umur harapan hidup sangat peka terhadap perubahan derajat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan
tercermin kenaikan angka harapan hidup pada waktu lahir dan penurunan AKB.
Meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi gambaran
tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.
Proyeksi umur harapan hidup waktu lahir di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2001
2020 ditunjukkan pada gambar 3.3.
Gambar 3.3
Proyeksi Umur Harapan Hidup di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2001 2020
74,00

73,00

72,00
70,00

71,80

69,14

70,96

69,00

68,00
66,00

64,00

66,94

67,80

65,20

62,00
60,00
2001

2005
Laki-Laki

2010
Perempuan

2020

Sumber : Sultra Dalam Angka Tahun 2012

Gambar 3.3 menunjukkan angka proyeksi umur harapan hidup penduduk Provinsi
Sulawesi Tenggara. Tahun 2005 umur harapan hidup perempuan 70,9 tahun dan laki-laki
66,9 tahun (rata-rata 69,01 tahun), tahun 2012 umur harapan hidup perempuan 71.80
tahun dan laki-laki 67.80 tahun (rata rata 69.80 tahun). Angka tersebut masih rendah dari
proyeksi umur harapan hidup nasional tahun 2012 yaitu 70,6 tahun.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

25

B. MORBIDITAS

Data kesakitan terdiri dari dua sumber, yaitu bersumber dari masyarakat (community
based data) dan bersumber dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data)
melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Data kesakitan merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat. Berikut ini akan diuraikan situasi
beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk situasi penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB/wabah, situasi
penyakit tidak menular.
1. Penyakit Menular
Penyakit menular yang menjadi perhatian serius di Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu
penyakit Malaria, TB paru, HIV/AIDS, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Kusta,
penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB
(wabah), Rabies, Filariasis, Frambusia dan Antraks.
a. Malaria
Kasus Malaria di Sulawesi Tenggara tahun (2008-2012) cenderung terus
menurun, tahun 2008 jumlah kasus 671 (API 0,30), tahun 2009 jumlah kasus 488 (API
0,21), tahun 2010 jumlah kasus 2385 (API 1,04), tahun 2011 jumlah kasus 3.323 (API
1,45) dan pada tahun 2012 sejumlah 2.015 kasus (API 0,87)
Angka kesakitan Malaria dikatakan tinggi apabila angka Annual Parasit Insidens
(API) > 5 per 1.000 penduduk, sedang 1-4 per 1000 penduduk dan rendah apabila < 1
per 1.000 penduduk. Dengan demikian pada tahun 2012 Angka Kesakitan Malaria di
Sulawesi Tenggara dapat dikategorikan rendah dengan API 0,87 (lebih kecil dari 1).
Sedangkan untuk 5 tahun terakhir, angka kesakitan Malaria di Sulawesi Tenggara
berada pada kategori sedang dengan API 1 - 4 per 1.000 . Dengan demikian Sulawesi
Tenggara masih termasuk dalam kategori Endemisitas Malaria Sedang. API Malaria
tahun 2008 2012 ditunjukkan pada gambar 3.4.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

26

Gambar 3.4
API Malaria di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 2012
3323

3500
3000

2385

2500

2015
2000
1500

1000
500

671
0,3

488
0,21

1,04

1,45

0,87

0
2008

2009
API Malaria

2010

2011

2012

Jumlah Kasus

Sumber:Data Program Dinkes Prov. Sultra Tahun 2008 2012

Gambar 3.4. menunjukkan jumlah kasus dan API malaria tahun 2008 2012
cenderung terus mengalami penurunan, namun demikian program penanggulangan
Malaria masih menjadi perhatian serius untuk mengeliminasi kejadian malaria dalam
rangka mencapai target API 5 per 1.000 penduduk.
Berdasarkan laporan program Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,
Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria pernah terjadi pada tahun 2012 di Kabupaten
Buton sebanyak 393 kasus dengan jumlah laki-laki 164 orang dan perempuan
sebanyak 229 orang. Dari 393 kasus malaria tersebut dilaporkan jumlah kematian
sebanyak 7 orang dengan Case fatality Rate mencapai 1.78 % dan Attack Rate 4.77%.
b. TB Paru
Penemuan kasus TB Paru/Case Detection Rate (CDR) dilakukan di unit pelayanan
kesehatan (Puskesmas, Pustu, dan RS). Berdasarkan data profil kesehatan
kabupaten/kota CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara brfluktuasi, tahun 2008
mencapai 53.56%, tahun 2009 turun menjadi 49.23%, tahun 2010 meningkat menjadi
67.10%. menurun lagi di tahun 2011 menjadi 64.03%, namun di tahun 2012 meningkat
dengan cukup signifikan menjadi 72.13% . Dengan demikian CDR TB Paru tahun ini
telah mencapai bahkan melampaui target yang ditetapkan, yaitu 70%.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

27

Gambaran CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 2012


ditunjukkan pada gambar 3.5.
Gambar 3.5
CDR (Case Detection Rate) TB Paru
di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 2012
80,00
67,10

70,00

72,13
64,03

53,56

60,00
50,00

49,23

40,00
30,00
20,00

10,00
2008

2009
CDR

2010

2011

2012

Expon. (CDR)

Sumber Profil Dinkes Prov. Sultra Tahun 2008 2012

Gambar 3.5 menunjukkan angka CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara


tahun 20082012 meskipun terlihat berfluktuasi namun berdasarkan exponential
trendline ada kecenderungan meningkat. Dengan demikian yang menjadi pertanyaan
adalah apakah angka kejadian TB Paru yang cenderung meningkat (target tetap 70%)
atau efektifitas program dalam menjaring kasus yang menjadi semakin baik. Gambaran
ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pelaksana program.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota, kasus TB Paru klinis (baru + lama)
di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 4.453 kasus, meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 3.493 kasus, angka kesembuhan TB Paru
81.11%, masih belum mencapai target yang telah ditetapkan (>85%), sedangkan angka
kesuksesan (success rate) sudah mencapai 88.62%. Distribusi kasus menurut
kabupaten/kota menunjukkan, kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Konawe Selatan
(738 kasus) dan Kabupaten Buton (623 kasus), sedangkan yang terendah terdapat di
Kabupaten Buton Utara (62 kasus) dan Konawe Utara (92 kasus). Angka insiden per
100.000 penduduk mencapai 152,84, sedangkan angka kematian per 100.000
penduduk mencapai 4,42. Jumlah kematian akibat TB Paru yang dilaporkan dari
Kabupaten/kota sebesar 102 kasus dengan kasus kematian tertinggi di Kabupaten
Konawe Selatan sebanyak 24 kasus, dan Kabupaten Buton sebanyak 22 kasus kematian,
sedangkan yang terendah di Kabupaten Kolaka Utara (4 kasus) dan Kabupaten

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

28

Wakatobi, Kota Kendari masing-masing 5 kasus, sementara Kabupaten Muna, Buton


Utara dan Konawe Utara melaporkan tidak ada kasus kematian TB Paru.
c.

HIV/AIDS
Kegiatan penemuan kasus HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara dilaksanakan melalui
kegiatan zero survei terhadap kelompok beresiko, baik yang beresiko tinggi maupun
rendah. Berdasarkan laporan program, jumlah penderita HIV/AIDS hingga 2011
mencapai 69 kasus yang terdiri dari 17 kasus HIV dan 52 kasus AIDS, dan terjadi
peningkatan di tahun 2012 menjadi 125 kasus (52 HIV, 73 AIDS). Perkembangan
jumlah kasus dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Jumlah kasus
HIV/AIDs tahun 2008 2012 ditunjukkan pada gambar 3.6.
Gambar 3.6
Jumlah Kasus HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 2012
80
73

70
60

52
52

50
40
30
20

15

10

11

12

17
3

0
2008

2009
HIV

2010
AIDS

2011
Expon. (HIV)

2012
Expon. (AIDS)

Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/Kota
Tahun 2012

Gambar 3.6 menunjukkan, kasus HIV/AIDS tahun 2008 berjumlah 20 kasus, tahun 2009
berjumlah 13 kasus dan tahun 2010 berjumlah 15 kasus, tahun 2011 sebanyak 69 kasus
dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 125 kasus. Berdasarkan exponensial trendline
jumlah kasus AIDS cenderung meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan kasus HIV,
dengan demikian dalam jangka panjang penurunan penemuan kasus HIV akan disertai
dengan peningkatan jumlah kasus AIDS, hal ini terjadi apabila surveilans tidak mampu
melakukan pelacakan kasus dengan baik.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

29

Oleh karena itu perlu peningkatan kewaspadaan dini dan penatalaksanaan kasus, serta
melibatkan masyarakat dalam penemuan kasus secara dini untuk mencegah penularan
lebih luas atau terjadinya ledakan kasus secara tiba-tiba.
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah penderita HIV relatif sama
antara laki-laki dan perempuan yaitu sebanyak 26 kasus, sedangkan untuk kasus AIDS,
laki-laki relatif lebih tinggi (46 kasus) dibandingkan dengan perempuan (27 kasus).
Distribusi penderita HIV/AIDS berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar
3.7.
Gambar 3.7
Kasus HIV/AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012
46
50
40

26

26

Laki-Laki

Perempuan

27

30
20
10
0
HIV

AIDS

Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes
Kab/KotaTahun 2012

Kecenderungan jumlah kasus AIDS lebih banyak ditemukan pada laki-laki


kemungkinan disebabkan oleh mobilitas laki-laki yang lebih tinggi dibandingkan
perempuan, di mana di beberapa daerah di Sulawesi Tenggara kaum laki-laki memiliki
kebiasaan mencari penghidupan (merantau) di daerah lain di luar Provinsi Sulawesi
Tenggara (Papua, Maluku, Malaysia, dll), sehingga memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk terpapar HIV/AIDS, apalagi bila ditambah dengan perilaku yang beresiko
tinggi .
Untuk kasus kematian akibat AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
sebanyak 28 kasus yang terdiri dari 17 kasus kematian laki-laki dan 11 kasus kematian
perempuan. Jumlah kematian AIDS tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau dengan 9 kasus,
kemudian Kota Kendari 5 kasus kematian dan Kabupaten Buton, Kabupaten Muna
masing-masing dengan 4 kasus kematian, selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.8.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

30

Gambar 3.8
Jumlah Kematian Kasus AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2011
5
5
4,5
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0

2
11
0

2
1

Laki-Laki

Perempuan

Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/Kota Tahun 2012

Tingginya kematian AIDS di Kota Bau-Bau dan Kabupaten Buton disebabkan


sebagian penduduk dari daerah tersebut adalah perantau dari papua, penduduk yang
sudah terinfeksi dengan AIDS kembali tinggal dan berobat di Kota Bau-Bau dan
Kabupaten Buton.
d.

Infeksi Menular Seksual Lainnya (IMS)


Infeksi menular seksual adalah (IMS) atau penyakit menular seksual adalah penyakit
yang salah satu penularannya melalui hubungan seksual yang termasuk Sifilis,
Gonorhoe (kencing nanah), Klamidia dan Herpes. Pada tahun 2012 kasus IMS di
Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami lonjakan yang sangat signifikan dimana
sebanyak 1.568 kasus IMS yang dilaporkan, angka ini jauh di atas tahun 2011 yang
hanya sebesar 575 kasus. Distribusi kasus IMS tahun 2008-2012 per kabupaten/kota
dapat dilihat pada gambar 3.9.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

31

Gambar 3.9
Jumlah Kasus IMS di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 - 2012
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0

1.568

575
393

386

397

2008

2009

2010

2011

2012

Kasus IMS
Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/Kota
Tahun 2012

Dari gambar 3.9 di atas terlihat bahwa kasus IMS di Provinsi Sulawesi Tenggara
cenderung meningkat setiap tahunnya, dan peningkatan yang paling signifikan terjadi
pada tahun 2012 (1.568 kasus). Tidak ada laporan data yang terpilah berdasarkan jenis
kelamin, sehingga tidak dapat diketahui jumlah penderita pria maupun wanita. Untuk
distribusi kasus, tertinggi ditemukan di Kabupaten Kolaka sebanyak 961 kasus, Kota
Bau-Bau 439 kasus, Kota Kendari 158 kasus, dan Buton Utara 3 kasus. Kabupaten lain
tidak di laporkan adanya kasus IMS.
Tingginya kasus IMS di tahun 2012

diduga disebabkan maraknya tempat

hiburan malam yang belakangan semakin menjamur baik di Kota Kendari maupun di
kabupaten/kota sekitar dan meningkatnya jumlah penduduk asing yang datang dari
luar seiring dengan dibukanya daerah-daerah pertambangan baru. Rata-rata

penderita adalah pekerja maupun pengunjung tempat hiburan malam dengan


usia rata-rata masih produktif, penderita terbanyak pada jenis kelamin laki-laki,
hal ini kemungkinan disebabkan karena laki-laki mobilitasnya lebih tinggi/
bekerja diluar sehingga mudah terpapar apalagi jika mempunyai perilaku yang
berisiko tinggi untuk terjadinya penularan HIV/AIDS, IMS dan lain sebagianya.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

32

e.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling sering
berada dalam daftar 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di puskesmas maupun di rumah
sakit. Sasaran program pemberantasan ISPA adalah penderita Pneumonia.
Pneumonia adalah ineksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi ini dapat
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneuomonia juga dapat terjadi akibat
kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan
terserang Pneumonia adalah anak kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65
tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi). Berikut ini adalah distribusi jumlah kasus Pneumonia pada Balita menurut
kabupaten/kota ditunjukkan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Penderita Pneumonia pada Balita Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012
Pneumonia
No.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kab./Kota

Buton
Muna
Konawe
Kolaka
Konsel
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kota Kendari
Kota Bau-bau

SULAWESI TENGGARA

Jml Balita

Jml Perkiraan
Penderita

Balita
ditemukan
/Ditangani

% Balita
Ditangani

32.167
25.255
24.527
32.998
30.684
13.172
9.262
12.301
5.609
6.696
26.763
15.217

3.217
2.525
2.453
3.300
3.068
1.317
926
1.230
561
670
2.676
1.522

571
593
1.477
1.028
767
78
2
93
115
113
134
79

17.75
23.48
60.22
31.15
25.00
5.92
0.22
7.56
20.50
16.88
5.01
5.19

234.651

23.465

5.050

21.52

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Tabel 3.5 menunjukkan tahun 2012 di Provinsi Sulawesi Tenggara, terdapat


5.050 penderita Pneumonia balita, dari jumlah tersebut hamya 21.14 % penderita
yang ditangani. Kasus tertinggi terdapat di Kabupaten Konawe sebanyak 1.477
penderita dan terendah di Kabupaten Wakatobi sebanyak 2 penderita.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

33

f.

Kusta
Angka Prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012
dilaporkan sebesar 1.38 per 10.000 penduduk (lebih tinggi dari target nasional < 1
per 10.000 penduduk) namun sudah lebih rendah dibanding tahun 2011 (1.45). Total
kejadian kasus tahun 2012 berjumlah 319 penderita yang terdiri dari 184 penderita
laki-laki (57.68%), dan perempuan 135 penderita (42.32%). Dari 319 penderita kusta
tahun 2012 terdiri dari 24 penderita kusta type PB (Pausi Basiler) dan 274 penderita
type MB (Multi Basiler). Distribusi penderita Kusta menurut kabupaten/kota
ditunjukkan pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Penderita Kusta Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012
KASUS TERCATAT
No.

PB (Pausi Basiler)

Kab./Kota
Laki

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Buton
Muna
Konawe
Kolaka
Konsel
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kota Kendari
Kota Bau-bau

SULAWESI TENGGARA

Perempuan

MB (Multi Basiler)
Total

Laki

Perempuan

Total

3
1
1
1
2
2

2
2
2
1
3
4

5
3
1
1
2
1
5
6

37
14
8
22
9
18
4
6
0
3
12
27

25
4
6
19
2
12
6
11
5
1
8
15

62
18
14
41
11
30
10
17
5
4
20
42

11

11

24

160

114

274

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Tabel 3.6 menunjukkan penemuan kasus kusta tertinggi (type Pausi Basiler)
terdapat di Kota Bau-Bau dengan 6 kasus, diikuti Kabupaten Buton dan Kabupaten
Buton Utara masing-masing 5 kasus, terendah di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten
Kolaka Utara masing-masing 1 kasus, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe
Utara dan Kota Kendari tidak ditemukan kasus kusta PB. Untuk type Multi Basiler
tertinggi masih di Kabupaten Buton dengan 62 kasus, kota Bau-Bau 42 kasus,
kemudian disusul Kabupaten Kolaka 41 kasus dan Kabupaten Bombana 30 Kasus,
sedangkan yang terendah di Kabupaten Konawe Utara dengan 4 kasus.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

34

Pada Tahun 2012 dari 43 kasus type PB, 44 kasus (97.73%) diantaranya
dinyatakan telah selesai melakukan pengobatan tepat waktu (RFT=Release from
Treatment) dan dari 218 penderita type MB, 184 kasus (84.40%) diantaranya juga
telah dinyatakan RFT. Berdasarkan data tersebut tahun 2012 RFT Kusta Provinsi
Sulawesi Tenggara belum mencapai target yang telah ditetapkan (> 90%) khususnya
pada type MB.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, prevalensi
penderita Kusta tahun 2008 2012 cenderung berfluktuasi. Tahun 2008 prevalensi
kusta mencapai 1,33, tahun 2009 (1.33), tahun 2010 (1,50), tahun 2011 (1.45) dan pada
tahun 2012 turun menjadi 1.38 . Gambaran Prevalensi penyakit Kusta ditunjukkan pada
gambar 3.10.
Gambar 3.10
Prevalensi Penderita Kusta per 10.000 penduduk
di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 2012
1,5

1,60
1,40

1,33

1,45

1,33

1,38

1,20

1,00
0,80
0,60
0,40
0,20

0,00
2008

2009

2010

PREV KUSTA

2011

2012

TARGET

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Gambar 3.10 menunjukkan prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi Tenggara dari tahun
20082012 belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu < 1/10.000
penduduk.
Kurun waktu 20082012, angka prevalensi penyakit kusta secara nasional juga
belum menunjukkan penurunan, namun demikian prevalensi kusta di Provinsi Sulawesi
Tenggara periode tersebut masih diatas rata-rata prevalensi kusta secara nasional.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

35

2. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


Penyakit yang dapat dicegah Dengan Imunisasi merupakan penyakit yang
diharapkan dapat dieliminasi, direduksi, dan dieradikasi dengan pelaksanaan program
imunisasi. PD3I yang dibahas dalam bab ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis (Batuk
Rejan), Tetanus Neonatorum, campak, Polio dan Hepatitis B. Gambaran kejadian penyakit
PD3I di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai berikut :
a. Difteri
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah.
Rendahnya kejadian kasus Difteri sangat dipengaruhi adanya peningkatan cakupan
imunisasi di Provinsi Sulawesi Tenggara dan cakupan imunasasi nasional. Untuk tahun
2012 di Sulawesi Tenggara tidak ada laporan penemuan kasus difteri. Kasus difteri
ditemukan hanya pada tahun 2011 di Kabupaten Kolaka sebanyak 4 kasus yang terdiri
dari laki-laki 2 kasus dan perempuan 2 kasus. Dari 4 kasus Difteri tersebut 2
diantaranya meninggal. Dengan demikian Case Fatality Rate (CFR) kasus Difteri tahun
2011 mencapai 50 %. Kegiatan penanggulangan penyakit Difteri terus dilakukan melalui
kegiatan surveilans terpadu penyakit, sebagai bentuk kewaspadaan dini.
b. Pertusis (Batuk Rejan)
Seperti halnya difteri, tidak ada laporan kasus Pertusis di Provinsi Sulawesi
Tenggara pada tahun 2012, kasus tersebut hanya ditemukan pada tahun 2010
sebanyak 2 kasus yang di temukan di Kabupaten Bombana dan pada tahun 2011
ditemukan 1 kasus di Kota Kendari.
c. Tetanus Neonatorum (TN)
Penanganan Tetanus Neonatorum (TN) yang terpenting adalah usaha
pencegahan yaitu pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil. Usaha pencegahan TN di Provinsi Sulawesi
Tenggara terus ditingkatkan melalui program upaya kesehatan ibu dan anak.
Kasus TN dari tahun 2008-2012 meskipun tampak berfluktuasi, tapi cenderung
mengalami penurunan, gambaran kasus TN di Provinsi Sulawesi Tenggara ditunjukkan
pada gambar 3.11.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

36

Gambar 3.11
Kasus TN di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 - 2012

9
8

7
6

7
6

4
3

2
1
0
2008

2009

2010
TN

2011

2012

Expon. (TN)

Sumber : Laporan Evaluasi Program 2008 2012

Gambar 3.11 menunjukkan kasus Tetanus Neonatorum (TN) di Sulawesi Tenggara


ditemukan 7 kasus pada tahun 2008, tahun 2009 turun menjadi 5 kasus, tahun 2010
naik menjadi 6 kasus, tahun 2011 turun menjadi 4 kasus dan pada tahun 2012 terjadi 2
kasus, yang ditemukan di Kabupaten Kolaka, tidak ada laporan kasus kematian akibat
TN. Gambaran kasus menurut faktor resiko status imunisasi rata-rata terjadi pada
kelompok yang tidak diimunisasi, dan kasus persalinan secara tradisional.
c. Campak
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan Kejadian Luar
Biasa (KLB), oleh karena itu penanggulangan campak masih pada tahap reduksi, yaitu
menurunkan angka kematian akibat campak. Kasus campak di Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2008 2012 ditunjukkan pada gambar 3.12.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

37

Gambar 3.12
Jumlah Kasus Campak di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 - 2012

350

294

300
250

164

200
150

103

101

89

2008

2009

2010

100
50

0
2007

2011

2012

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2011

Gambar 3.12 menunjukkan kasus campak di Sulawesi Tenggara tahun 2012


mengalami penurunan menjadi 164 kasus dengan Case Fatality rate (CFR) sebesar 2.44
per 10.000 penduduk. Dari 164 kasus campak yang dilaporkan, kasus tertinggi terjadi di
Kabupaten Kolaka sebanyak 57 kasus dan Bombana 39 kasus, terendah di Kabupaten
Muna sebanyak 1 kasus, Kabupaten Wakatobi, Buton Utara, Konawe Utara dan Kota
Bau-Bau melaporkan tidak ada temuan kasus campak. Dari jumlah kasus yang
dilaporkan di atas, 4 kasus dilaporkan meninggal, yang terjadi di Kabupaten Bombana
sebanyak 3 kasus dan Kabupaten Buton 1 kasus. Informasi mengenai penyakit Campak
berdasar jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 22 lampiran profil kesehatan tahun
2012.
d. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Secara umum dari tahun 2008 2012 AFP Rate Provinsi Sulawesi Tenggara
mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 2/100.000 anak < 15 tahun. Non Polio AFP
Rate pada Tahun 2012 sebesar 2,06 per 100.000 anak < 15 Tahun. Jumlah kasus dan
AFP Rate (Non Polio) Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 2012 ditunjukkan pada
gambar 3.13.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

38

Gambar 3.13
Kasus AFP & AFP Rate di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 2012
25

21
19

20

19
16

15
10

8
2,53

2,4

1,37

2,74

2,06

0
2008

2009
AFP Rate

2010

2011

2012

Jumlah Kasus

Sumber : Laporan Surveilans AFP Prov. Sultra tahun 2012

Gambar 3.13 menunjukan penemuan kasus AFP di Provinsi Sulawesi Tenggara


tahun 2008 berjumlah 19 kasus dari target 14 kasus (AFP Rate 2,53 per 100.000
penduduk <15 tahun), tahun 2009 berjumlah 19 kasus dari target 15 kasus (AFP rate
2,4 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2010 ditemukan 8 kasus dari target 15
kasus (AFP rate 1,37 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2011 ditemukan 21
kasus (AFP rate 2.74) dan tahun 2012 ditemukan 16 kasus (AFP rate 2.06, target 15).
Penemuan kasus berdasarkan laporan masyarakat dan puskesmas (Community Based
Surveilance) dan survey aktif rumah sakit (Hospital Based Surveilance).
e. Hepatitis B
Kasus Hepatitis B di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 2012 berfluktuatif
namun ada kecenderungan menurun. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara kasus Hepatitis B tahun 2008 berjumlah 53 kasus yang terjadi di 2
kabupaten (2 kasus di Kabupaten Kolaka dan 51 kasus di Kabupaten Bombana), tahun
2009 tidak ada kasus yang dilaporkan, tahun 2010 dilaporkan 13 kasus, seluruhnya
ditemukan di kabupaten Bombana, tahun 2011 ditemukan 4 kasus di Kota Kendari dan
tahun 2012 dilaporkan 14 kasus yg keseluruhannya ditemukan di kabupaten Kolaka.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.14.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

39

Gambar 3.14
Hepatitis B di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 2012
60
50

52

40
30
20

13

10

14
4

0
2008

2009

2010

2011

2012

Kasus Hepatitis B
Sumber : Profil kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012

3. Penyakit Potensial Wabah/KLB


Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau
wabah. Frekuensi KLB yang sering terjadi adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare,
Keracunan Makanan, Campak, dan Tetanus Neonatorum. Gambaran penyakit potensial KLB
di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai berikut:
a. Diare
Penyakit Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara
umum angka kesakitan dan kematian Diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan
kesehatan mengalami penurunan, namun demikian Diare sering menimbulkan KLB dan
berujung pada kematian.
Pada tahun 2012 tidak ada laporan KLB maupun kematian akibat diare. Kasus
diare menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan
pada tabel 3.7

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

40

Tabel 3.7
Jumlah Perkiraan Kasus dan Penderita Diare Ditangani
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012
Jumlah Perkiraan Kasus

Diare Ditangani

No.

Kab./Kota

Laki-Laki

Perempua
n

Jumlah Total LakiLaki & Perempuan


Yg ditangani

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Buton
Muna
Konawe
Kolaka
Konsel
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kota Kendari
Kota Bau-bau

5.525
5.590
5.479
7.011
5.876
2.977
1.887
2.847
1.234
1.164
6.316
3.029

5.822
5.984
5.294
6.948
5.539
2.913
2.046
2.675
1.231
1.059
6.194
3.112

11.346
11.547
10.738
13.958
11.415
5.890
3.934
5.521
2.466
2.223
12.510
6.142

7.093
9.469
6.879
6.862
5.498
2.435
1.568
3.666
3.391
2.075
6.188
3.931

62.51
81.81
64.06
49.16
48.17
41.34
39.86
66.40
137.53
93.33
49.75
64.00

Jumlah

48.935

48.782

97.644

59.055

60.48

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Tabel 3.7. menunjukkan

jumlah perkiraan kasus diare di Provinsi Sulawesi

Tenggara tahun 2012 berjumlah 96.644 kasus dari total penduduk 2.310.083 jiwa. Total
diare yang ditangani Tahun 2012 sebesar 60.48%.

b. Demam Berdarah Dengue


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah
di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kejadian DBD terjadi hampir di semua kabupaten/kota
setiap tahun. Distribusi DBD menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara
ditunjukkan pada tabel 3.8.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

41

Tabel 3.8
Penderita Demam Berdarah Dengue Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

No

Kab./Kota

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Jumlah Kasus Demam Berdarah


Dengue

Jumlah Kasus DBD Meninggal

Laki-Laki

Perempu
an

LakiLaki

Perempu
an

Buton
Muna
Konawe
Kolaka
Konsel
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kota Kendari
Kota Bau-bau

23
84
63
49
32
8
1
114
45

1
1
-

Jumlah

419

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2011

Tabel 3.8 menunjukkan jumlah kasus DBD di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2012 berjumlah 419 kasus. Insiden Rate DBD pada tahun 2012 adalah 18.16 per
100.000 penduduk dan CFR sebesar 0.48%. Dengan demikian IR DBD Tahun 2012
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011 dengan IR sebesar 13.61 per
100.000 penduduk (Target Nasional < 5 per 100.000 penduduk).
Dari 419 kasus DBD pada tahun 2012, 2 orang dilaporkan meninggal, yang terjadi
di Kabupaten Kolaka dan Konawe Selatan masing-masing 1 kasus kematian. Pada tahun
2012. Dari 12 Kabupaten/kota hanya 2 kabupaten yang melaporkan CFR yaitu
Kabupaten Konawe Selatan sebesar 1.59 % dan Kabupaten Kolaka 1.19%, dan 10
Kabupaten/kota tidak dilaporkan adanya kasus meninggal, seperti ditunjukkan gambar
3.15.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

42

Gambar 3.15
Case Fatality Rate DBD Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

0
0
0
0
0
0
0

Bau-Bau
Kt Kendari
Konut
Butur
Kolut
Wakatobi
Bombana
Konsel
Kolaka
Konawe
Muna
Buton

1,59
1,19
0
0
0
0

0,5

1,5

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Untuk insiden Rate DBD per 100.000 penduduk tahun 2012 Provinsi Sulawesi
Tenggara sebesar 18,16 per 100.000 penduduk dari jumlah kasus yang terjadi sebanyak
419. Berikut ini adalah gambaran Insiden Rate DBD per 100.000 penduduk di Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2012 terlihat pada gambar 3.16
Gambar 3.16
Insiden Rate DBD Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

30,99

Bau-Bau
Kt Kendari
Konut
Butur
Kolut
Wakatobi
Bombana
Konsel
Kolaka
Konawe
Muna
Buton

38,55
1,9
14,33
28,35
0

35,19
23,35
25,46
0,08
0
0
0

10

20

30

40

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

43

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa Insiden rate tertinggi terdapat di Kota
kendari yaitu sebesar 38,55 per 100.000 penduduk dari jumlah kasus DBD sebanyak
114 kasus kemudian disusul Kabupaten Bombana sebanyak 35,19 per 100.000
penduduk. Sedangkan untuk Insiden rate terendah terjadi di Kabupaten Konawe 0,08
per 100.000 penduduk serta 3 Kabupaten/kota yang tidak terdapat kasus DBD yaitu
Kabupaten Buton, Kabupaten Muna dan Kabupaten Wakatobi.
c. Filariasis
Berdasarkan survey morbiditas Filaria, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan
daerah endemis Filaria (MF rate > 1%). Meskipun demikian penemuan kasus filariasi di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 20082012 cenderung menurun. Pada tahun 2008
ditemukan 93 kasus, tahun 2009 (89 kasus), tahun 2010 (77 kasus), tahun 2011 (74)
kasus dan tahun 2012 ditemukan 72 kasus. Trend penemuan kasus Filariasis dapat
dilihat pada gambar 3.17.
Gambar 3.17
Filariasis Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008-2012
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50

93
89
77

74
72

2008

2009
2010
Filariasis

2011
2012
Expon. (Filariasis)

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Walaupun menunjukkan kencenderungan penurunan jumlah kasus, Filariasis


masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sulawesi Tenggara. Berdasarkan
mapping kejadian kasus tahun 2012 dilaporkan, kasus kronis Filariasis tersebar di 7
kabupaten/kota, tertinggi di Kabupaten Kolaka 27 kasus, dan terendah di Kabupaten
Muna 1 kasus, ada 5 kabupaten yang tidak melaporkan penemuan kasus Filariasis.
Dengan demikian Angka Kesakitan Filariasis Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012
sebesar 3,08 per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

44

Semua kasus ditangani dengan baik (100% ditangani). Distribusi penemuan Kasus
Lama dan kasus Baru Filariasis menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada tabel 3.9.
Tabel 3.9
Kasus Penyakit Filariasis Ditangani
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012

No

Kab./Kota

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Buton
Muna
Konawe
Kolaka
Konsel
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kota Kendari
Kota Bau-bau

Penderita Penyakit Filariasis


Kasus Lama

Jumlah

Kasus Baru

seluruh Kasus

8
26
15
19
2
-

1
1
-

8
1
27
15
19
2
-

70

72

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, saat ini di Indonesia telah


ditemukan 3 spesies cacing Filaria, yaitu Wucherecia ban crofti, Brugia malayi, dan
Brugia timori. Program eliminasi penyakit Filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan
global WHO tahun 2000 yaitu The Global Goal of Elimi nation of Lymphatic Filariasis as a
Public Health Problem The Year 2020 yang merupakan realisasi dari resolusi WHO pada
tahun 1997.
Program eliminasi ini dilaksanakan melalui dua pilar kegiatan,termasuk di
Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu:
1.

2.

4.

Pengobatan masal kepada semua penduduk di kabupaten endemis penyakit


Filariasis dengan menggunakan DEC 6mg/kg/BB dikombinasikan dengan
Albendazol 400 mg sekali setahun selama 5 tahun guna memutuskan rantai
penularan.
Tatalaksana kasus klinis penyakit Filariasis guna mencegah dan mengurangi
kecacatan.

Penyakit Tidak Menular


Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi
dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup
masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi makanan,
berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi lingkungan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

45

Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi
epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti
Penyakit Jantung, Tumor, Diabetes, Hipertensi, Gagal Ginjal, dan sebagainya.
a.

Penyakit Jantung dan Sistem Sirkulasi


Stroke yang menyebabkan perdarahan atau infark merupakan penyebab
kematian nomor 1 di RS di Sulawesi Tenggara tahun 2011. Selain itu penyakit jantung
lainnya penyebab kematian terbanyak di RS di Sulawesi Tenggara adalah gagal jantung,
infark jantung dan penyakit jantung koroner. Sementara itu hipertensi esensial (primer)
juga sudah merupakan penyakit terbanyak nomor 9 pada pasien rawat jalan di rumah
sakit di Sulawesi Tenggara 2011 yang sangat erat kaitannya dengan penyebab kematian
tersebut.
Berdasarkan laporan STP Puskesmas tahun 2012 terdapat 2 jenis penyakit tidak
menular yang menempati 10 penyakit terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu
Hipertensi 37.036 kasus dan DM 3.501 kasus, hal ini menunjukkan dimulainya transisi
epidemiologi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan demikian arah kebijakan
pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada penguatan program penyakit tidak
menular dengan tidak mengabaikan program pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular. Untuk lebih jelasnya 10 penyakit terbesar di Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.10
Tabel 3.10
10 Penyakit Terbanyak
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jenis Penyakit
Ispa bukan Pneumonia
Hipertensi
Diare
Influensa
Tersangka TBC Paru
Malaria Klinis
Tipes Perut Klinis
Diabetes Melitus
Pneumonia
Diare Berdarah

Banyaknya Kasus
137.123
37.036
32.939
22.638
6.516
3.879
3.701
3.501
3.068
2.350

Sumber : Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Dinkes Prov. Sulta Th. 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

46

b. Status Gizi Masyarakat


Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam
MDGs adalah Status Gizi Balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan
(BB) dan Tinggi Badan (TB). Variabel BB dan TB disajikan dalam bentuk 3 indikator
antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umum
(TB/U) dan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini
tidak memberikan indikasi tentant masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut
karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain
berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau
karena diare atau penyakit infeksi lainnya (akut)
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai
akibat dari keadaan yang berlangsung lama misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat
dan pola asuh/pemberian makanan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang
mengakibatkan anak menjadi pendek.
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan
secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi dalam jangka panjang secara langsung juga dapat
menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit tidak menular (degeneratif). Status gizi
janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat
dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi
masyarakat antara lain Status Gizi Anak Balita, Jumlah Balita Ditimbang dan Cakupan
Balita Gizi buruk yang mendapat perawatan, sebagaimana diuraikan berikut ini:
1). Status Gizi Balita
Gambaran status gizi balita di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 dengan
jumlah balita yang ada sebanyak 228.017 balita, jumlah balita yang ditimbang
sebanyak 145.262, dan balita di bawah garis merah (BGM) sebanyak 4.446 balita.
Untuk lebih jelas mengenai gambaran tentang status gizi balita dapat dilihat pada
gambar 3.18.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

47

Gambar 3.18
Hasil Kegiatan Pantauan Penimbangan Balita
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
234.651
250.000
145.262

200.000

112.261

150.000
100.000

4.446

50.000
0
Jumlah Balita (S)

Ditimbang(D/S)

BB Naik (N/D)

BGM

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Berdasarkan gambar 3.18, terlihat bahwa masih ada sekitar 89.389 balita (61,91%)
yang tidak ditimbang, hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman masyarakat
akan pentingnya penimbangan yang dilakukan setiap bulan di posyandu, sehingga
hanya hadir di posyandu bila mengalami masalah kesehatan.
Keadaan gizi juga dapat jelaskan dengan masih banyaknya kasus gizi buruk.
Jumlah Balita Gizi Buruk di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.19
Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Kabuaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
8

Bau-Bau
Kt. Kendari
Konut
Butur
Kolut
Wakatobi
Bombana
Konsel
Kolaka
Konawe
Muna
Buton

129
1
5
17
7
31
22
22
18
31
94

20

40
60
Balita Gizi Buruk

80
100
mendapat perawatan

120

140

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

48

Dari gambar 3.19 diatas terlihat bahwa jumlah gizi buruk tertinggi terdapat di Kota
Kendari sebanyak 129 kasus, disusul Kabupaten Buton sebanyak 94 kasus.
Sedangkan kasus gizi buruk terendah terdapat di Kabupaten Konawe Utara
sebanyak 1 kasus gizi buruk dan Buton Utara, sebanyak 5 kasus. Tingginya kasus gizi
buruk di Provinsi Sulawesi Tenggara secara langsung disebabkan oleh 2 (dua) hal
yaitu intake konsumsi yang masih rendah, dan penyakit infeksi yang masih tinggi
sedangkan secara tidak langsung disebabkan karena kemiskinan, pendidikan,
kondisi higiyene sanitasi dan pola asuh, termasuk di dalamnya pola pemberian
makanan, di sisi lain akses pelayanan kesehatan yang belum optimal juga turut
berperan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

49

BAB IV
UPAYA KESEHATAN

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, yaitu


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu, keluarga,
dan masyarakat. Upaya kesehatan yang telah dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2012 sebagai berikut:
A.

PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pemberian pelayanan kesehatan
dasar secara tepat dan cepat, diharapkan mampu mengatasi sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat yang ada. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu :
1.

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil
bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya. Untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan
pada ibu hamil perlu dilakukan berbagai upaya meliputi pelayanan ANC, Pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan komplikasi dan pelayanan nifas.
a.

Pelayanan Antenatal (K1 DAN K4)


Masa kehamilan merupakan masa yang rawan terhadap masalah kesehatan, baik
kesehatan ibu maupun kesehatan janin yang dikandungnya. Oleh karena itu pada
masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur, hal ini dilakukan
guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal
merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan
perawat). Pelayanan yang diberikan pada umumnya berupa pengukuran berat
badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus
Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi. Pelayanan antenatal yang sangat penting
adalah pelayanan K1 (kunjungan pertama pada triwulan pertama) dan pelayanan
K4 (kunjungan kedua pada triwulan ketiga).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

50

K1 dan K4 merupakan indikator kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil. Cakupan


K1 dan K4 tahun 2008 2012 ditunjukkan pada gambar 4.1.
GAMBAR 4.1
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL
DI SULTRA TAHUN 2008 2012

120

99.5

100
80
60

80.36

75.93

75.06

40

20

91.26

48.18

49.17

80.06

80.36

43.86

K1

K4

0
2008

2009

2010

2011

2012

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2007-2011

Gambar 4.1 menunjukkan cakupan K1 dan K4 Provinsi Sulawesi Tenggara


tahun 2008 2012. Cakupan K1 tahun 2008 (75.06%), tahun 2009 (48,18%), tahun
2010 (49,17%), tahun 2011 (99.5%) dan tahun 2012 (91.26%). Pada tahun 2012
cakupan K1 mengalami penurunan yakni dari 99,5 tahun 2011 menjadi 91,26%
pada tahun 2012, penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
penentuan sasaran yang tidak konsisten, rendahnya pengetahuan ibu, dan adanya
perubahan-perubahan tentang Defenisi Operasional dalam pencatatan dan
pelaporan. Sedangkan trend cakupan K4 tahun 2008 (75,93%), tahun 2009
(43,86%), tahun 2010 (80,36%), tahun 2011 (80,06%) dan tahun 2012 (80,36%).
Distribusi cakupan K1 dan K4 menurut kabupaten/kota tahun 2012 ditunjukkan
pada gambar 4.2.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

51

GAMBAR 4.2
CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

120
100
80
60
40
20
0
Buton Muna Knwe Kolaka Konsel Bomb Waktb Kolut Butur Konut Kt.Kdi

Kt.
Bau2

K-1 95,84 95,59 73,66

97,5

K-4 85,9

79,84 75,59 93,41 79,84 69,37 81,76 77,67 97,34 72,11

84,05

63,8

93,75 97,98 88,72 79,58 95,52 88,43

100

79,61

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012d & Lap. Hasil Pencapaian Program KIA Tahun 2012

Gambar 4.2 menunjukkan cakupan pelayanan K1 dan K4 kabupaten/kota


tahun 2012. Cakupan K1 tertinggi (100 %) di Kota Kendari dan di Kabupaten
Bombana (97,98 %) disusul Kabupaten Kolaka sebesar (97,50%). Ketiga Kabupaten
tersebut jika dilihat dari target K1 yaitu 97 % sudah melebihi target. Sedangkan
untuk cakupan pelayanan K1 terendah adalah di Kabupaten Konawe (73,66%)
kemudian menyusul Kabupaten Kolaka Utara (79,58%) dan Kota Bau-Bau (79,61%).
Cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah Kota Kendari (97,34%) kemudian disusul
Kabupaten Bombana (93,41%) dan persentase cakupan pelayanan K4 terendah
adalah Kabupaten Konawe (63,80%) berikut Kabupaten Kolaka Utara (69,37%).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

52

GAMBAR 4.3
PEMETAAN CAKUPAN PELAYANAN K-4
KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012

> 95%
80% - 95%
< 80%

Kota Kendari
Muna, Buton, Bombana, Buton Utara
Konawe, Kolaka, Konawe Selatan,
Wakatobi, Kolaka Utara, Konawe Utara,
Kota Bau-Bau

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012

Pencapaian cakupan pelayanan K-4 di Sulawesi Tenggara yang sudah memenuhi


target pada tahun 2012 yaitu Kota Kendari (Hijau). Kab.Muna, Kab.Bombana,
Kab.Buton dan Kab.Buton Utara (Kuning). Sedangkan pencapaian K-4 terendah
yaitu Kab. Konawe Utara, Kab.Kolaka, Kab.Konawe Selatan, Kab.Wakatobi,
Kab.Kolaka Utara, Kab.Konawe Utara dan Kota Bau-Bau (Merah).

b.

Pertolongan Persalinan Oleh Nakes dengan Kompetensi Kebidanan.


Kematian ibu dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa
persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai kompetensi kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara cenderung meningkat, Cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2008 2013 ditunjukkan pada
gambar 4.4.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

53

GAMBAR 4.4
CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN (%)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 2012

90
80
70

77,14

60

77,24

82,16

83,98

79,52

2010

2011

2012

68,29

50
40
30
20
10
0
2007

2008
Persalinan Nakes

2009

Linear (Persalinan Nakes)

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2008-2012

Gambar 4.4 menunjukkan, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan tahun 2008 (77.24%), tahun 2009 (68.29%), tahun 2010 (82,16%), tahun
2011 (83.98%) dan Tahun 2012 (79,52%). Bila dibandingkan dengan target nasional
(95%), maka cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi
Sulawesi Tenggara masih dibawah target nasional belum mencapai target yang
ditetapkan, dan jika dibandingkan tahun 2011 menunjukkan penurunan hal ini
disebabkan masih tingginya kepercayaan masyarakat terhadap dukun, kondisi
geografis kepulauan dan pegunungan sehingga masyarakat sulit untuk menjangkau
puskesmas, kurangnya pemahaman ibu hamil tentang pentingnya persalinan oleh
tenaga kesehatan, tingginya persalinan di Non Fasilitas kesehatan, kurangnya rumah
tunggu persalinan, pemberdayaan keluarga terhadap penggunaan buku KIA yang
belum optimal. Berdasarkan profil kesehatan kab/kota tahun 2012, terdapat 3
kabupaten/kota yang persalinan nakes sudah diatas 90 % yaitu Kota Kendari
sebesar 94,98%, Kabupaten Buton Utara 93,14 % dan Kabupaten Wakatobi 92,
74%. Distribusi cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut
kab/kota tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.5.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

54

GAMBAR 4.5
PEMETAAN CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012

> 95%
80% - 95%
< 80%

Muna, Bombana, Wakatobi, Kota Kendari


Buton, Konawe, Kolaka, Konsel, Kolut, Butur,
Konut dan Kota Bau-Bau

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012

Pencapaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Sulawesi


Tenggara yang sudah memenuhi target tahun 2012 belum ada yang memenuhi
target (Hijau). Kab.Muna, Kab.Bombana, Kab.Wakatobi, dan Kota Kendari
(Kuning). Sedangkan pencapaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terendah yaitu Kab.Buton, Kab. Konawe, Kab.Kolaka, Kab. Konsel,
Kab. Kolaka Utara, Kab. Buton Utara, Kab.Konawe Utara, dan Kota Bau-Bau
(Merah).
c. Rujukan Kasus Resiko Tinggi (Resti) dan Penanganan Komplikasi
Resiko tinggi (Resti) adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kematian ibu hamil maupun bayi. Tanda-tanda
resiko tinggi pada ibu hamil meliputi Hb < 8 g %, Tekanan darah tinggi (sistole >
140 mmHg, diastole >90 mmHg), oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervagina,
ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

55

pada primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Tahun 2008


2012 persentase cakupan Ibu Hamil dengan resiko tinggi yang ditangani/dirujuk
cenderung meningkat seperti ditunjukkan pada gambar 4.6.
GAMBAR 4.6
CAKUPAN IBU HAMIL DENGAN RESTI YANG TELAH DITANGANI/DIRUJUK (%)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 2012

70.00
64.07
60.00
50.00

43.73

45.50

45.70
37.66

40.00
30.00
20.00

10.00
0.00
2008

2009

Cakupan Bumil Risti Dirujuk

2010

2011

2012

Expon. (Cakupan Bumil Risti Dirujuk )

Sumber: Laporan Program Pelayanan Kesehatan Dasar tahun 2012

Gambar 4.6 menunjukkan cakupan ibu hamil dengan resiko tinggi yang
dirujuk tahun 2008 (43,73%), tahun 2009 (45,70%), tahun 2010 (37.66%), tahun
2011 (45.5%) dan tahun 2012 (64,07%). Dengan demikian cakupan neonatus resiko
tinggi yang ditangani/dirujuk belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu
100%. Rendahnya cakupan ibu hamil komplikasi yang dirujuk disebabkan kondisi
geografis yang sulit dijangkau yang sering mengakibatkan keterlambatan
pertolongan sehingga apabila terjadi kasus komplikasi berat banyak yang tidak
dapat segera dirujuk. Disamping itu juga disebabkan pengetahuan petugas
Kabupaten/Kota terhadap Defenisi Operasi komplikasi
Neonatus resiko tinggi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis,
trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan
pernapasan, dan kelainan neonatal. Neonatus resiko tinggi yang tertangani adalah
neonatus resiko tinggi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih. Cakupan neonatus dengan resiko tinggi yang ditangani/dirujuk tahun
2012 ditunjukkan pada gambar 4.7.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

56

GAMBAR 4.7.
PEMETAAN CAKUPAN NEONATUS DENGAN RISTI DITANGANI/DIRUJUK
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

> 95%

Buton Utara, Konawe Utara

80% - 95%

Konsel, Kolut, Kota Kendari.

< 80%

Buton, Muna, Konawe, Kolaka


Bombana, Wakatobi, dan Kt BauBau

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012

Pada Gambar 4.7 terlihat bahwa Pencapaian cakupan neonatus dengan risti
ditangani/dirujuk di Sulawesi Tenggara yang memenuhi target Kab.Buton Utara

dan Kab Konawe Utara (Hijau). Kab.Konawe Selatan, Kab.Kolaka Utara dan Kota
Kendari (Kuning). Sedangkan cakupan neonatus dengan risti ditangani/dirujuk
terendah yaitu Kab.Buton, Kab.Muna, Kab. Konawe, Kab.Kolaka, Kab. Bombana,
Kab.Wakatobi, dan Kota Bau-Bau (Merah).
Rendahnya pencapaian ini disebabkan Komptensi Tenaga yang masih terbatas,
pencatatan dan pelaporan penanganan neonatus dengan komplikasi belum
maksimal dalam arti belum mengakomodir laporan fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan swasta

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

57

d.

Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2)


Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari)
minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada umur 828 hari (KN2).
Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi
kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar
(tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI eksklusif, pencegahan
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi);
pemberian vitamin K; manajemen terpadu Balita muda (MTBM); dan penyuluhan
perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Gambaran pencapaian KN2
di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 2012 ditunjukkan pada gambar 4.8.
GAMBAR 4.8
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN2)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2007- 2012

120
86,75
100

95,01
88,52

85,78

2010

2011

77,89

80

60

40

31,26

20

0
2007

2008

2009

2012

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2005-202

Gambar 4.8 menunjukkan cakupan kunjungan neonatus (KN2) tahun 2007 - 2012
cenderung meningkat, dari tahun 2007 yang hanya mencapai 31.26%, pada tahun
2008 naik menjadi 77.89%, tahun 2009 naik lagi menjadi 86.75%, tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

58

mengalami peningkatan lagi menjadi 88,52% namun di tahun 2011 mengalami


penurunan menjadi (85.78%) dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
menjadi (95.01%). Dengan demikian cakupan KN2 di Provinsi Sulawesi Tenggara
telah mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu 90%. Berdasarkan data profil
kesehatan kabupaten/kota tahun 2012, masih ada kab/kota belum mencapai
target yang telah ditetapkan, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.9.
GAMBAR 4.9
PEMETAAN CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN 2)
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

> 90%

Buton, Konawe, Konsel, Bombana,


Kolut, Kota Kendari

80% - 90%

Muna, Kolaka, Wakatobi, Butur dan


Konut

< 80%

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012

Gambar 4.9 menunjukkan

cakupan kunjungan neonatus (KN-2) menurut

kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara yang sudah memenuhi target tahun 2012

yaitu Kab.Buton, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka Utara dan Kota

Kendari (Hijau).

Kab. Muna, Kolaka, Wakatobi, Buton Utara, Konawe Utara

(Kuning). Tidak ada (Merah) kabupaten/kota yang cakupan kunjungan neonatus


(KN-2) terendah.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

59

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Masa subur seorang wanita memiliki peran penting terjadinya kehamilan, usia subur
seorang wanita biasanya antara 15 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah
kelahiran atau menjarangkan kelahiran, disarankan untuk mengikuti program Keluarga
Berencana (KB). Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat melalui
cakupan peserta KB, yaitu peserta KB Baru dan KB Aktif, Dalam Profil Kesehatan ini
pelayanan kepesertaan KB ditunjukkan oleh kelompok sasaran program yang
menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta
jenis kontrasepsi yang digunakan.
Berdasarkan profil kabupaten/kota 2012, jumlah peserta KB Baru sebanyak 78,363
pasangan (18,95%) dan jumlah peserta KB Aktif sebanyak 284.940 pasangan (68,91%)
dari 413.520 PUS yang tercatat. Cakupan peserta KB Aktif dan KB baru menurut
kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.10.

15.509
4.381

1.528
7.801
6.489

1.176
4.124

4.653
13.934

15.415
2.972

3.139
11.585

39.939
9.222

20.038
8.379

10.000

7.350

20.000

21.957

30.000

23.083

40.000

7.116

50.000

40.152

43.126

60.000

50.234

GAMBAR 4.10
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

KB Baru

KB Aktif

Sumber: Profil kesehatan Kabupaten/Kota 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

60

Gambar 4.10 menunjukkan cakupan pelayanan peserta KB aktif di Provinsi


Sulawesi Tenggara, dan jika dilihat dari gambar diatas nampak bahwa baru beberapa
kabupaten/kota telah mencapai target (70%), yaitu Kabupaten Kabupaten Buton,
(86,44%), Kabupaten Konawe Selatan (74,35%), dan Kabupaten Wakatobi (73,28%).
GAMBAR 4.11
PERSENTASE PESERTA KB AKTIF MENURUT ALAT/METODE KONTRASEPSI
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

Pil; 37,75

Kondom; 5,28

Suntik; 45,44

IUD; 1,39
Implan; 7,52
MOW; 0,93
Lainnya; 1,49

MOP; 0,2

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012

Tingkat

pencapaian pelayanan peserta KB aktif dan peserta KB baru juga dapat

dibedakan menurut metode dan jenis kontrasepsi yang digunakan. Secara umum, terdapat 2
metode kontrasepsi,

yaitu

MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan Non MKJP

(bukan metode kontrasepsi jangka panjang/jangka pendek). Jenis kontrasepsi MKJP, yaitu
IUD, MOP/MOW (Medis operatif pria/wanita) dan implant, sedangkan Non MKJP merupakan
metode penggunaan kontrasepsi secara jangka pendek, yaitu Suntik, Pil, kondom, obat vagina
dan lainnya yang tidak dimaksudkan untuk jangka waktu tertentu. Gambaran peserta KB Aktif
menurut jenis kontrasepsi yang digunakan ditunjukkan pada gambar 4.12.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

61

GAMBAR 4.12
PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 2012
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
IUD

MOP/MOW

IMPLAN

SUNTIK

PIL

KONDOM

OBAT
VAGINA

LAINNYA

2008

2.13

1.39

8.69

45.44

39.71

2.58

0.05

0.01

2009

2.24

2.02

11.2

40.78

40.12

3.64

2010

1.71

1.75

15.73

37.84

38.65

4.32

2011

1.04

0.11

10.15

42.23

39.96

9.24

2012

1.47

0.50

7.51

39.58

34.61

8.45

7.90

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2011

Gambar 4.12 menunjukkan, dari keseluruhan jenis alat kontrasepsi yang paling banyak
digunakan oleh peserta KB Aktif tahun 2008 2012 adalah jenis suntik dan pil (Metode Non
MKJP). Tahun 2008 (suntik 45.44%, pil 39.71%), tahun 2009 (suntik 40,78%, pil 40,12%),
tahun 2010 (pil 38.65%, suntik 37.84%),tahun 2011 (suntik 42.23%, pil 39,96%) dan tahun
2012 (Suntik 39,58% Pil 34,61%).

3. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 1
tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT)
dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1: DPT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan
diberikan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial KLB, dan
lainnya sesuai kebijakan teknis program.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan
cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan
dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

62

besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Dalam hal ini desa/kelurahan dikatakan telah mencapai target UCI apabila > 80%
bayi telah mendapat imunisasi lengkap. Gambaran desa/kelurahan UCI di Sulawesi
Tenggara tahun 2008 2012 ditunjukkan pada gambar 4.13.
GAMBAR 4.13
PENCAPAIAN UCI DI TINGKAT DESA/KELURAHAN
DI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012

80
70

75,36

60
50

63,5
56,02
53,1

51,92

40
30
2008

2009
2010
2011
Desa/Kel UCI
Expon. (Desa/Kel UCI)
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 201 2

2012

Gambar 4.13 menunjukkan cakupan desa/kelurahan UCI di Provinsi Sulawesi


Tenggara tahun 2008 (56.02%), 2009 (53,10%), tahun 2010 (51,92%) tahun 2011 (63.5%)
dan tahun 2012 (76,38%). Berdasarkan exponential trendline cakupan desa UCI di Provinsi
Sulawesi Tenggara cenderung meningkat dari tahun 2012 namun belum mencapai target
yang telah ditetapkan (>80%). Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Provinsi
Sulawesi Tenggara sebagian telah mencapai target UCI yang telah ditetapkan, seperti
ditunjukkan pada gambar 4.14.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

63

60

100

91,1

88,14

74,44

92
66,91

80,55

83,87
58,74

80

69,46

100

70,25

120

95,31

GAMBAR 4.14
PENCAPAIAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

40
20
0

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012

Gambar 4.14 menunjukkan cakupan UCI tertinggi adalah Kota Bau-Bau (100%)
dikatakan sudah mencapai target (80%), kemudian menyusul Kota Kendari (95,31%), Kota
Kendari 95,31%) Kabupaten Wakatobi (92%), Konawe Utara (91,01%), Kabupaten Buton
Utara (88,14%), Kabupaten Buton Utara (88,14%), Kabupaten Kolaka (83,87%) . Dengan
demikian dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara masih ada 5 (lima)
Kabupaten/kota yang belum mencapai UCI yaitu Kabupaten Buton (70,25%), Kabupaten
Kolaka Utara (74,44%), Kabupaten Muna (69,46%), Kabupaten Bombana (66,91%) dan
Kabupaten Konawe (58,74%).
Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi DPT1
karena imunisasi ini diberikan pertama kali dari semua jenis imunisasi. Tingkat
perlindungan bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi Campak karena merupakan
imunisasi terakhir dari semua imunisasi yang diberikan kepada bayi dan target
efektivitas program ditentukan oleh besarnya angka d r o p o u t (DO) antara pemberian
DPT1 dengan Campak. Cakupan imunisasi DPT 1, Campak, dan angka DO di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2008 - 2012 ditunjukkan pada gambar 4.15.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

64

92

97

42,06

60

96,7

104,3
71,75

50,11

80

80,96

97,3

85,52

100

87,24

120

87,86

GAMBAR 4.15
CAKUPAN PEMBERIAN DPT-1, CAMPAK, DAN ANGKA DO
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012

40

5,2

1,72

5,42

`
20
0
2008

2009

2010

DPT-1

Campak

2011

2012

DO

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2008-2012

Gambar 4.15 menunjukkan cakupan imunisasi DPT1, Campak, dan Angka Drop Out (DO).
Dalam kurun waktu tahun 2008 2012. DO yang tertinggi adalah tahun 2009 (50,11%),
pada tahun berikutnya meskipun mengalami penurunan sampai dengan tahun 2011
(5,42%) dan di tahun 2012 terjadi lagi penurunan sebesar (5,2%) angka tersebut masih
relatif cukup tinggi, hal ini menunjukkan pada tahun tersebut bayi dan Balita
mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap kemungkinan terserang penyakit Campak
dalam kurun waktu 3 5 tahun kedepan. Oleh karena itu Dinas Kesehatan perlu
meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB Campak tahun
2010 2013, terutama bagi kabupaten/kota yang tidak mencapai target imunisasi
campak (90%) Cakupan Imunisasi DPT1 dan Campak Kabupaten/Kota ditunjukkan pada
gambar 4.16.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

65

79

94

94

78

96

93

97

89

94

89

101

88

95

101

99

94

92

83

79

89

100

93

98

120

113

107

GAMBAR 4.16
CAKUPAN IMUNISASI DPT-1 DAN CAMPAK MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

80
60
40
20
0

Campak

DPT-1

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 20 12

Gambar 4.16 menunjukkan kabupaten rawan terhadap kemungkinan terjadinya KLB


Campak (cakupan imunisasi <90%), Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Muna.

B.

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG


Salah satu program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2004-2010 adalah upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses,
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan
kesehatan perorangan (Puskesmas, fasilitas kesehatan, RSU, dll). Beberapa kegiatan pokok
upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan
kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, dan lainnya. Berikut adalah
uraian singkat tentang pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

66

1. Pelayanan Kesehatan Rujukan


Upaya kesehatan rujukan dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta
untuk memelihara, memulihkan, dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan.
Indikator pelayanan kesehatan rujukan, yaitu cakupan rawat jalan, cakupan rawat inap,
sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses oleh
masyarakat, dan cakupan rumah sakit yang melaksanakan PONEK.
a. Kunjungan Rawat Jalan.
Cakupan kunjungan rawat jalan di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan data
profil kesehatan tahun 2012 di Rumah Sakit sebanyak 240.852 kunjungan dan total
kunjungan rawat jalan di Puskesmas mencapai 1.343.609 kunjungan. Tingginya
cakupan rawat jalan tahun 2012 dikarenakan berbagai faktor, diantaranya karena
adanya pelayanan bantuan biaya pengobatan gratis bagi masyarakat miskin
sehingga banyak masyarakat miskin mau berobat difasilitas pelayanan kesehatan.
Walaupun di rumah sakit masih kurang tenaga pelayanan (dokter ahli, umum,
perawat, dan tenaga pelayanan lainnnya) di unit pelayanan kesehatan rujukan
terutama di kabupaten pemekaran
b. Kunjungan Rawat Inap.
Cakupan kunjungan rawat inap di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan laporan
program upaya kesehatan rujukan tahun 2012 di rumah sakit sebanyak 45.979
kunjungan dan di Puskesmas sebanyak 7.684 kunjungan.
Jika dilihat dari jumlah tempat tidur unit pelayanan kesehatan rujukan di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 1.948 TT dengan rasio 1 : 1.184 dari
standar 1 : 1.500 penduduk, maka dapat dikatakan jumlah TT unit pelayanan
kesehatan rujukan di Provinsi Sulawesi Tenggara sudah hampir memenuhi standar
yang ditetapkan..
c. Kunjungan Gangguan Jiwa.
Pelayanan Kesehatan gangguan jiwa yang datang berkunjung disarana pelayanan
kesehatan puskesmas dan rumah sakit pada tahun 2012 sebanyak 1.982 kasus
(terdiri dari laki-laki 1.063 kasus, perempuan 919 kasus). Jumlah kasus ini dilaporkan
pada fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu kabupaten Buton, Kabupaten
Bombana, Kabupaten Buton Utara, Kota Kendari dan Kota Bau-Bau. Sedangkan di
fasilitas pelayanan Rumah Sakit yaitu RSUD Bombana, RSUD Wakatobi, RSJ Kendari,
dan RSU Santa Ana.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

67

Jumlah kasus ini dilaporkan pada fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu
kabupaten Kabupaten Buton, Bombana, Buton Utara, Kota Kendari dan kota BauBau. Sedangkan di fasilitas pelayanan Rumah Sakit yaitu RSUD Wakatobi sebanyak
14 kasus, RSUD Bombana terdapat 1 kasus, RSU Santa Anna sebanyak 3 Kasus dan
RSJ Kendari sebanyak 596 kasus.

d. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat yang Dapat Diakses oleh Masyarakat

Pelayanan Gawat darurat level 1 adalah pelayanan gawat darurat di RS yang


memiliki Dokter Umum on site 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau ATLS
+ ACLS, serta memiliki alat transportasi dan komunikasi. Pelayanan unit
darurat adalah pelayanan kesehatan di unit/instalasi gawat darurat selam 24
jam sehari kepada pasien darurat yang datang secara tiba-tiba/ mendadak
karena kecelakaan atau penyakit lain. Pelayanan Gawat darurat di Sulawesi
Tenggara juga dilaksanakan di Puskesmas dengan fasilitas UGD dan Rumah
Sakit.Pelayanan pasien diunit darurat rumah sakit meliputi dirawat, dirujuk,
dipulangkan dan mati.
Pelayanan kesehatan gawat darurat yang dapat diakses oleh masyarakat di
fasilitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya tahun 2012 dari 214 sarana yang ada hanya 77 sarana (33,18 %)
yang melakukan pelayanan kesehatan gawat darurat angka ini mengalami
peningkatan dari tahun 2011 dari 207 sarana hanya 55 sarana (26,67%), dimana
pencapaiannnya masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu 90%. Namun
demikian hal ini terus ditingkatkan melalui upaya pelayanan kesehatan rujukan
dengan mempersiapkan unit pelayanan kesehatan rujukan dan tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan gawat darurat 24 jam yang dapat diakses oleh
masyarakat di Propinsi Sulawesi Tenggara.
e. Rumah Sakit yang memberikan Pelayanan PONEK
Rumah sakit yang melaksanakan pelayanan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Komprehensif (PONEK) di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 dari
34 Rumah Sakit sebanyak 6 Rumah Sakit (18,18%) yaitu RSUD Provinsi, RSUD
Abunawas, RSUD Bau-Bau, BLUD Benyamin Buluh Kolaka, RSUD Raha dan RSUD
Unaaha. Kesiapan pelayanan kesehatan rujukan dalam memberikan pelayanan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

68

PONEK ditentukan oleh standar peralatan dan standar tenaga sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan (laporan Yankes rujukan).
2. Pelayanan Kesehatan Penunjang
Pelayanan Pemeriksaan laboratorium dan radiodiagnostik merupakan pelayanan
kesehatan penunjang dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit. Hal tersebut sangat
ditunjang dengan Laboratorium Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan terutama di
Rumah Sakit dan Puskesmas. Jumlah laboratorium kesehatan tahun 2012 sebanyak 88
terdiri dari 10 Labkes di Rumah Sakit Umum termasuk RSU Pemerintah yang ada di
wilayah kota kendari, RSUD Kab/Kota dan RSU Swasta, BUMN dan TNI/Polri, 1 Labkes di
RSJ, dan dari 252 puskesmas hanya 77 yang mempunyai Labkes.

3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)


Dalam menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, sejak awal agenda 100 hari
pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu telah berupaya untuk mengatasi masalah
hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin yang diselenggarakan oleh Depkes melalui
penugasan Kepala PT. Askes (Persero) berdasarkan SKN Nomor 1241/Menkes/SK/XI/2004
tentang penugasan PT. ASKES (Persero) dalam pengelolaan program pemeliharaan
kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini telah berjalan memasuki tahun terakhir ke
empat dan telah banyak hasil yang dicapai terbukti dengan terjadinya kenaikan yang luar
biasa dari pemanfaatan program ini dari tahun ke tahun oleh masyarakat miskin.
Adapun sasaran dalam program Jamkesmas adalah keseluruhan masyarakat miskin
yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh BPS. Dimana untuk Provinsi Sulawesi
Tenggara jumlah masyarakat miskin sesuai Data BPS Kabupaten/Kota tahun 2012 sebesar
1.011.759 orang atau 43,84% dari total penduduk Sulawesi Tenggara. Distribusi penduduk
miskin berdasar Data BPS Kabupaten/Kota dapat ditunjukkan pada tabel 4.1.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

69

Tabel 4.1
DISTRIBUSI PENDUDUK, PENDUDUK MISKIN KEPESERTAAN JAMKESMAS, ASKES,
JAMSOSTEK, DAN BAHTERMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012

Buton

188.348

141.398

9.825

23.783

Total
penddK
Yang
punya
Jaminan
207.823

Muna

141.651

130.931

12.936

19.274

173.861

Konawe

40.239

120.387

23.946

22.889

214.642

Kolaka

127.462

133.121

21.127

16.574

160.194

Konsel

144.187

124.503

14.861

19.598

178.646

Bombana

49.311

65.831

5.255

6.860

61.425

Wakatobi

75.431

42.533

3.607

7.624

68.079

Kolut

23.306

57.759

4.682

3.731

53.176

Buton Utara

39.344

30.925

3.158

3.065

44.351

10

Konut

6.754

24.434

2.167

5.741

51.246

11

Kota Kendari

105.797

64.553

76.411

12.262

194.470

12

Kota Bau-Bau

69.929

48.555

22.542

8.998

96.814

1.011.759

984.930

200.517

9.119
159.518

1.529.002

No

13

Kab/Kota

Jml Maskin
sesuai data
BPS Kab

Jml peserta
Jamksmas

Jml
peserta
Askes PNS

Jlh Peserta
Jamsostek

Provinsi

Jumlah

15.158

Jlh Peserta
Bahteramas

66,26

Sumber: Laporan Program Jamkesmas tahun 2012

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa persentase penduduk sasaran JAMKESMAS tahun


2012 terjadi penurunan dari tahun 2011 yaitu 1.144.447 jiwa menjadi 984.930 jiwa. Sesuai
data yang dikeluarkan oleh Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TP2K) Pusat yang
mengacu pada data BPS. Berikut distribusi peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan menurut
kabupaten/kota berdasarkan Jenis Jaminan Pelayanan tahun 2012 ditunjukkan pada
gambar 4.17.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

70

GAMBAR 4.17
DISTRIBUSI PESERTA JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI SULAWESI TENGGARA 2012

8998

Bau-Bau

22.542

48.555

12262

Kendari
Konut

5741
2.167

Butur

3065
3.158

Kolut

3731
4.682

64.553
24.434
30.925

Wakatobi

7624
3.607

Bombana

6860
5.255

57.759
42.533
65.831

19598
14.861

Konsel

76.411

124.503

16574
21.127

Kolaka

133.121

22889
23.946

Konawe

120.387

19274
12.936

Muna

Buton

9.825

20.000

130.931

23783

141.398

40.000

60.000

Bahteramas

80.000 100.000 120.000 140.000 160.000

Askes PNS

Jamkesmas

Sumber: Laporan Program Jamkesmas Tahun 2012

Sejak tahun 2008 hingga 2012 sasaran Jamkesmas dari Pusat tidak mengalami perubahan
yaitu 1.144.447 jiwa dan Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 984.930 jiwa,
sedangkan jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas dan rumah sakit berfluktuasi,
jumlah kunjungan rawat jalan terbanyak di tahun 2012 yaitu 1.163.771 kunjungan, dan
untuk kunjungan rawat inap sebanyak 27.853 kunjungan. Untuk lebih jelasnya hasil
pencapaian program JPKM tahun 2008 2012 ditunjukkan pada gambar 4.18.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

71

GAMBAR 4.18
REALISASI PROGRAM JPKM
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 - 2012

1.200.000
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
Jamkesmas

2008
1.144.447

2009
1.144.447

2010
1.144.447

2011
1.144.447

2012
984.930

Rawat Jalan

367.648

897.487

791.450

791.450

1.163.771

Rawat Inap

1.745

16.636

23.432

23.432

27.853

Sumber: Laporan Program Jamkesmas Tahun 2012

Jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas dan Rumah
Sakit. Untuk pasien Jamkesmas di Propinsi Sulawesi Tenggara terus
mengalami peningkatan yang ditandai dengan adanya peningkatan jumlah
kasus yang ditangani baik di sarana di fasilitas pelayanan kesehatan dasar
maupun di fasilitas pelayanan rujukan dalam hal ini rumah sakit. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah kasus rawat jalan tahun
2008 s.d 2012 dari 367.648 kunjungan menjadi 1.162.771 kunjungan, dan
jumlah kunjungan rawat inap tahun 2008 s.d 2012 dari 1.741 kunjungan
menjadi 2.823 kunjungan.

B.

PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah
dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok
masyarakat adalah kekurangan vitamin A dan anemia gizi besi.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

72

1.

Pemberian Kapsul Vitamin A


Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan
banyak mengalami kekurangan vitamin A. Pencegahan kekurangan vitamin A
dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan Balita
yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun (Februari dan Agustus) dan pada
ibu nifas diberikan 1 kali .
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.
Anak yang menderita kurang vitamin A, lebih mudah terserang Campak, Diare atau
penyakit infeksi lain, dan pada tingkat lanjut dapat mengakibatkan kematian.

Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama dapat mengkibatkan terjadinya


gangguan pada mata dan bila tidak segera mendapat vitamin A akan
mengakibatkan kebutaan. Cakupan pemberian vitamin A di Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2008 2012 ditunjukkan pada gambar 4.19.
GAMBAR 4.19
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A
DI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 - 2012

75
74
73
72
71
70
69
68
67
66
2007

73,93

71,65

70,91
66,86

2008

67,88

2009

2010

2011

2012

2013

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2008-2012

Gambar 4.19 menunjukkan cakupan pemberian vitamin A cenderung berfluktuasi,


pada tahun 2008 mencapai 66,86%, tahun 2009 sedikit meningkat menjadi 70,91%
pada tahun 2010 turun menjadi 67,88%, pada tahun 2011 mengalami peningkatan
menjadi 71,65% dan ditahun 2012 meningkat lagi menjadi 73,93%

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

73

Berdasarkan laporan kabupaten/kota tahun 2012 bahwa Jumlah anak


Balita yang mendapat vitamin A pada bulan Februari dan Agustus sebanyak
159.471 Balita dari Jumlah Balita sebanyak 215.700 (73,93%), cakupan pemberian
kapsul vitamin A paling tinggi di Kabupaten Konawe sebanyak 23.546 (96,00%)
Balita dan terendah di Kabupaten Kolaka Utara hanya mencapai 1.807 dari total
jumlah Balita 12.301 (14,69%%). Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya pemberian kapsul vitamin A walaupun sudah
dilakukan penyuluhan serta rendahnya kesadaran ibu dalam pemberian vitamin A
pada bayinya.
2.

PEMBERIAN TABLET BESI


Anemia gizi besi (Fe) merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia
termasuk di Sulawesi Tenggara. Kelompok masyarakat yang rawan menderita
Anemia gizi besi adalah wanita usia subur, ibu hamil, ibu nifas, remaja putri, calon
pengantin, buruh wanita dan anak sekolah. Anemia gizi besi adalah suatu keadaan
dimana kadar haemoglobin dalam darah kurang dari normal. Dampak yang
ditimbulkan akibat anemia gizi adalah perdarahan pada waktu melahirkan, BBLR,
dan penurunan produktivitas bagi pekerja. Anemia gizi terjadi karena asupan zat
besi melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan atau meningkatnya kebutuhan
zat besi bagi tubuh (ibu hamil, masa tumbuh kembang, penyakit kronis,infeksi, dan
lainnya). Berdasarkan data profil kesehatan tahun 2008- 2012, cakupan pemberian
tablet Fe1 (30 Tablet) dan Fe3 (90 tablet) pada ibu hamil ditunjukkan pada gambar
4.20.
GAMBAR 4.20
CAKUPAN PEMBERIAN TABLET Fe1 dan Fe3 PADA IBU HAMIL
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2009-2012

100
80

66,45 62,29

74,39

65,80

78,35 73,44

84,83

76,31

60
40
20
0
2009

2010
Fe1 (30 Tablet)

2011

2012

Fe3 (90 Tablet)

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

74

Gambar 4.20 menunjukkan cakupan pemberian tablet besi, baik Fe1 maupun Fe3
pada ibu hamil di Provinsi Sulawesi Tenggara cenderung mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Hal ini mengisyaratkan semakin membaiknya kinerja petugas
kesehatan, terutama bidan desa, dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta
meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus
Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang
dialami ibu hamil. Persentase cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1
dan Fe-3) menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2012 ditunjukkan pada gambar
4.21.

79,61
72,11

95,80
99,35

91,36
84,89

87,54
72,15
30,24

88,72
79,84

93,47
94,86

93,75
77,53

85,63
83,04

60,00

75,78

80,00

71,30
61,48

100,00

71,02
70,91

120,00

93,55
79,39

GAMBAR 4.21
CAKUPAN PEMBERIAN TABLET Fe 1 DAN Fe 3 PADA IBU HAMIL
MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

40,00
20,00
-

Fe1

Fe3

Sumber: Program Gizi Masyarakat tahun 2012

Gambar 4.21 menunjukkan persentase cakupan pemberian tablet Fe 1 dan Fe 3


pada tahun 2012. Kabupaten/kota dengan cakupan Fe-1 tertinggi adalah Kota
Kendari (95,80%), sedangkan yang terendah di Kabupaten Buton

(71,02%).

Sedangkan Kabupaten/kota dengan cakupan Fe-3 tertinggi adalah Kota Kendari


(99,35%), sedangkan yang terendah di Kabupaten Kolaka Utara (30,24%).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

75

BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu sarana kesehatan,
tenaga

kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Gambaran sumber daya kesehatan di Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2012 dijelaskan pada bab ini.


A. SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan yang dimaksud adalah unit pelayanan kesehatan dan perbekalan kesehatan,
berupa puskesmas, rumah sakit dan, upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM).
1. Puskesmas dan Jaringannya
Puskesmas dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan. Hal
ini menunjukkan semakin meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat, terutama
masyarakat yang berada di daerah terpencil. Dibawah ini Jumlah puskesmas tahun 2008 - 2012
ditunjukkan pada table 5.1.
GAMBAR 5.1
JUMLAH PUSKESMAS MENURUT STATUS
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012

300
250

200
150
100
50
0

2008

2009

2010

2011

2012

TT

66

66

68

71

77

NON TT

141

157

172

177

175

TOTAL

207

223

240

248

252

Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2012

Gambar 5.1 menunjukkan jumlah puskesmas di Provinsi Sulawesi Tenggara setiap tahunnya
meningkat yaitu dari 207 unit pada tahun 2008, menjadi 223 unit pada tahun 2009, tahun 2010
(240 unit), tahun 2011 (248 unit) dan tahun 2012 sebanyak 252 unit. Disamping peningkatan
jumlah Puskesmas, juga dilakukan pengembangan puskesmas dari puskesmas rawat jalan
(Puskesmas non TT) menjadi puskesmas rawat inap (puskesmas TT).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

76

Tahun 2008-2012, rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk juga menunjukkan


peningkatan dari tahun 2008 (2,99 per 30.000 penduduk), tahun 2009 (3,16 per 30.000
penduduk), tahun 2010 (3,22 per 30.000 penduduk), tahun 2011 (3,27 per 30.000 penduduk)
dan tahun 2012 (3,28 per 30.000 penduduk) Pertambahan rasio jumlah puskesmas terhadap
100.000 penduduk tahun 2008 2012 ditunjukkan pada gambar 5.2.
GAMBAR 5.2
RASIO PUSKESMAS PER 30.000 PENDUDUK
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 - 2012
3.5
3

3.16

3.22

3.28

3.27

2.99
2.5
2
1.5
1
2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Sumber : Data Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012

Berdasarkan konsep wilayah, sasaran penduduk yang dilayani oleh satu unit
Puskesmas adalah 30.000 penduduk. Berdasarkan rasio pada gambar 5.2 maka, setiap 30.000
penduduk di Sulawesi Tenggara tahun 2008 - 2012 dilayani oleh 2 3 unit puskesmas.
Menurut perhitungan rasio tersebut, jumlah puskesmas di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif
tidak kekurangan, dan hampir setiap tahun terjadi pemekaran wilayah khususnya pemekaran
kecamatan dimana setiap kecamatan yang dimekarkan selalu ditunjang dengan pembangunan
puskesmas, akan tetapi sebagian daerah Sulawesi Tenggara merupakan wilayah pesisir dan
kepulauan, oleh karena itu untuk menjangkau wilayah terpencil dan perbatasan, maka
puskesmas ditunjang oleh puskesmas pembantu (Pustu) dan Poskesdes.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota, puskesmas pembantu (Pustu) di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 tidak terdapat penamahan puskesmas pembantu
atau masih tetap berjumlah 448 unit. Dengan demikian rasio puskesmas terhadap
puskesmas pembantu adalah 1 : 2.85 artinya setiap 1 puskesmas rata-rata terdapat 2-3
Puskesmas pembantu, hal ini menunjukkan tingginya komitmen pemerintah dalam upaya
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, termasuk masyarakat
yang tinggal di daerah terpencil, pesisir dan perbatasan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

77

2. Rumah Sakit
Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana pelayanan
kesehatan rujukan adalah ketersediaan rumah sakit. Untuk mengetahui ketersediaan
rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yaitu dengan
penghitung rasio ketersediaan tempat tidur dengan jumlah penduduk. Selama kurun waktu
tahun 2008 2012 jumlah rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Peningkatan jumlah rumah sakit tahun 2008 2012
ditunjukkan pada tabel 5.1.
TABEL 5.1
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT MENURUT KEPEMILIKAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 - 2012
No

Status Kepemilikan

RUMAH SAKIT
2008

2009

2010

2011

2012

Pemerintah

Pemerintah Kab/Kota

10

11

11

12

12

TNI Polri

BUMN

Khusus

Swasta

Swata (RS/klinik bersalin)

RSIA

Klinik umum Swasta


Jumlah

29

29

32

33

34

Sumber: Profil Kesehatan kab/kota tahun 2012

Tabel 5.1 menunjukkan jumlah rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tahun 2008 (29 RS),
tahun 2009 (29 RS), tahun 2010 (32 RS), dan tahun 2011 (33 RS) dan Tahun 2012 (34 RS)
Jumlah termasuk RS Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/Polri, BUMN, RS
Swasta, RSIA, Rumah Bersalin dan Klinik Umum Swasta. Daftar nama RS dapat dilihat pada
tabel 70 lampiran profil kesehatan 2012. Peningkatan jumlah rumah sakit tentu akan diikuti
dengan peningkatan jumlah tempat tidur rumah sakit. Peningkatan jumlah tempat tidur RS
menurut status kepemilikan tahun 2008- 2012 ditunjukkan pada tabel 5.2.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

78

TABEL 5. 2
JUMLAH TEMPAT TIDUR MENURUT STATUS KEPEMILIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 2012

No

TT
2008

Status Kepemilikan

TT
2009

365

TT
2011

414

TT
2012

Pemerintah Provinsi

Pemerintah Kab/Kota

433

564

694

848

932

TNI Polri

77

71

74

85

79

BUMN

60

60

60

60

60

Khusus

Swasta umum

159

177

171

223

247

Swata (RS bersalin)

69

131

129

99

99

RSIA Swasta

59

59

59

59

1.163

1.414

1.601

1.811

1.948

Jumlah

411

TT
2010

437

472

Sumber : Profil Rumah Sakit Kab/Kota 2012

Tabel 5.2 menunjukkan jumlah tempat tidur rumah sakit dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan Tahun 2008 (1.163 TT), di Tahun 2009 (1.414 TT), Tahun 2010
(1.601 TT), tahun 2011 (1.811 TT) dan Tahun 2012 (1.948 TT). Rasio tempat tidur rumah
sakit di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007 - 2012 terus menunjukkan peningkatan. Pada
tahun 2012 rasio TT RS terhadap penduduk dapat dikatakan sudah

memenuhi standar

kebutuhan yang ditetapkan, yaitu 1 : 1.184 dari standar 1 : 1.500. Rasio tempat TT rumah sakit
terhadap penduduk, ditunjukkan pada gambar 5.3.
Gambar 5.3
Jumlah & Rasio Tempat Tidur Rumah Sakit/1.500 penduduk
di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 2012
2500
1811

2000

1948

1601
1500

1414
1163

1000
500

0.76

0.67

0.72

2009
2010
Jumlah Tempat Tidur

2011
RASIO TT

0.86

0.79

0
2008

2012

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Ttahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

79

Gambar 5.3. menunjukkan, rasio tempat tidur rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tenggara
sudah mencapai standar yang telah ditetapkan, yaitu 1 : 1500 penduduk, namun demikian
dalam pemanfaatannya masih belum efektif karena berbagai faktor, diantaranya karena
belum meratanya distribusi jumlah TT RS di daerah.
3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam upaya meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dilakukan pemanfaatan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), yaitu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes
(Pondok Bersalin Desa), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Desa Siaga dan sebagainya.
a. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan
ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan Diare.
Posyandu dikelompokkan dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Jumlah Posyandu berdasarkan strata tahun
2008 2012 ditunjukkan pada Gambar 5.4.
GAMBAR 5.4
JUMLAH POSYANDU
DI SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN STRATA
TAHUN 2008-2012

1.300
1.100

1.107

1.116

1.034

1.111

1.152
883

900

794

859

700

927

987

680

822
681

577

500
300

154

605
207

206

172

231

100
2007

2008

2009

Pratama

2010

Madya

2011

Purnama

2012

2013

Mandiri

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

Gambar 5.4 menunjukkan jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri cenderung


meningkat, di strata Pratama dan Madya cenderung menurun, hal ini terjadi karena
adanya peningkatan strata posyandu ke tingkat selanjutnya.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

80

Secara absolut jumlah Posyandu di Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami


peningkatan, yaitu tahun 2008 berjumlah 2.701 unit, tahun 2009 berjumlah 2.822 tahun
2010 berjumlah 2.886, tahun 2011 sebanyak 2.902 dan tahun 2012 sebanyak 2.990.
Sedangkan untuk rasio Posyandu terhadap desa/kelurahan tahun 2008 mencapai 1.33,
tahun 2009 mencapai 2.822, tahun 2010 berjumlah 2.886 Posyandu, tahun 2011
berjumlah 2.902 dan tahun 2012 mencapai 2.990 dengan ratio posyandu terhadap
desa/kelurahan mencapai 1,38, atau terdapat 1-4 posyandu setiap desa/kelurahan.
Peningkatan jumlah Posyandu mengindikasikan tingginya peran serta masyarakat dalam
upaya kesehatan. Berikut ini adalah rasio posyandu terhadap jumlah desa/kelurahan
menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012.
GAMBAR 5.5
RASIO POSYANDU TERHADAP JUMLAH DESA/KELURAHAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2012

1,38

SULTRA

3,26
3,09

BAU-BAU
KENDARI

KONUT

1,31

BUTUR

1,07

KOLUT

1,54
1,61

WAKATOBI
BOMBANA

1,11

KONSEL

1,52

KOLAKA

0,96

KONAWE

1,51

MUNA

1,72

BUTON

0,5

1,5

2,5

3,5

Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes Kab/Kota tahun 2012

b. POLINDES
Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM yang bertujuan mendekatkan
pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk pelayanan Keluarga Berencana kepada
masyarakat. Sama halnya dengan posyandu, polindes dikelompokkan dalam 4 strata,
yaitu Polindes Pratama, Polindes Madya, Polindes Purnama, dan Polindes Mandiri.
Berdasarkan profil dinas kesehatan kabupaten/kota tahun 2012 polindes di Provinsi
Sulawesi Tenggara berjumlah 188 dari 2.156 desa/kel. Jumlah desa dan polindes
menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada gambar 5.6.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

81

GAMBAR 5.6
DISTRIBUSI DESA DAN POLINDES MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

450

412

400

365

Jumlah Desa/Kel

350
300
250

242

Polindes

239

214

200
139

150

146

133
100

100
35

26

50

64

59
26

30

14

22

11

43
0

16

Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes Kab/Kota tahun 2012

c. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Desa Siaga


Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu poskesdes. Tenaga
poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2 (dua) orang kader. Tahun 2012
poskesdes di Provinsi Sulawesi Tenggara berjumlah 688 unit dan Desa Siaga berjumlah
1.506 desa. Jumlah desa dan poskesdes menurut kabupaten/kota ditunjukan pada
gambar 5.7.
GAMBAR 5.7
DISTRIBUSI DESA DAN POSKESDES MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

450

412

400

365

Jumlah Desa/Kel

350
300
250

242

Poskesdes

239

217

200

141

150
100
50

90
56

139

91
49

146

133
100

72

34

62

64

59
29

43

43

13

Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes Kab/Kota tahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

82

Ketersediaan Poskesdes merupakan salah satu indikator suatu desa disebut


Desa Siaga. Rasio Poskesdes terhadap desa pada tahun 201 2 Provinsi
Sulawesi Tenggara sebesar 0,31. Jumlah Desa Siaga di Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2012 sebanyak 1.506 desa. Gambar berikut ini menyajikan
rasio poskesdes tehadap desa di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
GAMBAR 5. 8
RASIO POSKESDES TERHADAP JUMLAH DESA MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

SULTRA
BAU-BAU
KT. KENDARI
KONUT
BUTUR
KOLUT
WAKATOBI
BOMBANA
KONSEL
KOLAKA
KONAWE
MUNA
BUTON

0,32
1
0,2
0,05
0,49
0,47
0,72
0,24
0,13
0,65
0,22
0,38
0,23
0

0,2

0,4

0,6

0,8

1,2

Sumber: Profil Kesehatan dan data Nakes Kabupaten/Kota tahun 2012

B.

SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN


Sumberdaya manusia kesehatan (SDM kesehatan) merupakan sumberdaya strategis

pembangunan kesehatan, selain biaya dan sarana pelayanan. Secara umum tenaga kesehatan
dapat dibedakan dalam dua katergori, yaitu tenaga kesehatan dan non-tenaga kesehatan.
Menurut PP nomor 32 tahun 1996, tenaga kesehatan adalah seseorang yang memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dibidang kesehatan
serta mengabdikan dirinya dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis (dokter spesialis, umum, dan gigi), tenaga
keperawatan (perawat, bidan), tenaga kefarmasian (apoteker, asisten apoteker dan analis
farmasi), tenaga kesehatan masyarakat (epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan,
mikrobiologi kesehatan, penyuluhan kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian),
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

83

tenaga gizi (nutrisionis dan dietisien), tenaga keterapian fisik (fisioterapi, okupasiterapis dan
terapi wicara) serta tenaga keteknisian medis (radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan
perekam medis). Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota, tenaga kesehatan dan Non
Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 10.916 orang yang terdiri dari
Tenaga Kesehatan 9.984 orang dan Tenaga Non Kesehatan sebanyak 932 orang. Distribusi
tenaga kesehatan menurut kabupaten/kota tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 5.9.
GAMBAR 5. 9
DISTRIBUSI SDM KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

1600

1468

1400

1244

1200
1000

959

800

990

1024
634

600

607

693

786

757

752

593
409

400
200
0

NAKES
Sumber: Profil Kesehatan dan data Nakes Kabupaten/Kota SDMK tahun 2012

Gambar 5.7 menunjukkan tenaga kesehatan di Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun


2011. Jumlah tenaga kesehatan dan Non Kesehatan yang terbanyak untuk tahun 2012 yang
berada di Kabupaten/Kota, yaitu terbanyak di Kabupaten Konawe sebanyak 1.244 orang
kemudian menyusul Kabupaten Kolaka 1.024 orang, Kabupaten Muna sebanyak 990 orang
dan Kabupaten Buton sebanyak 959 orang, sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang
terendah, yaitu Kabupaten Buton Utara 409 kemudian disusul Kabupaten Konawe Utara
sebanyak 593 orang. Hal ini selain disebabkan kedua kabupaten tersebut merupakan
kabupaten pemekaran baru dan tenaga yang ada saat ini merupakan tenaga kesehatan
kabupaten induk yang dialihkan ke kabupaten pemekaran baru, juga karena jumlah penduduk
kedua kabupaten tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan kabupaten lainnya, sehingga jika
dihitung berdasarkan rasio jumlah nakes dan jumlah penduduk, angka tersebut relatif masih
cukup memadai.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

84

Sedangkan tenaga kesehatan dan Non Kesehatan yang berada di tingkat Provinsi
sebanyak 1.468 orang. Jumlah tenaga di provinsi sudah termasuk dengan tenaga kesehatan
yang berada di UPT Dinas Kesehatan (Laboratorium Kesehatan, Bapelkes) serta tenaga
kesehatan yang bertugas rumah sakit yang termasuk rumah sakit pemerintah dan rumah sakit
swasta.
Tenaga kesehatan berdasarkan tempat bekerja dibagi menjadi 5 (lima) tempat, yaitu
puskesmas, rumah sakit, dinas kesehatan, dan institusi pendidikan tenaga kesehatan dan
sarana kesehatan lainnya. Distribusi tenaga kesehatan berdasarkan tempat kerja ditunjukkan
pada gambar 5.10.
GAMBAR 5. 10
DISTRIBUSI SDM KESEHATAN MENURUT TEMPAT BEKERJA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

8.000

6.596

6.000

2.941

4.000
1.068

139

172

2.000
Pukesmas

RS

Dinkes

Inst pddkn

Sarkes
Lainnya

Sumber: Profil Kesehatan dan data Nakes SDMK Kabupaten/Kota tahun 2012

Gambar 5.10 menunjukkan tenaga kesehatan yang bekerja dipuskesmas(termasuk


PUSTU, Polindes, Poskesdes) adalah 6.596 orang, rumah sakit 2.941 orang, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota 1.068 orang, institusi pendidikan dan lainnya 139 orang dan Sarana kesehatan
lainnya sebanyak 172 orang. Mengacu pada PP nomor 32 tahun 2006 tentang tenaga kesehatan
dan Renstra Departemen Kesehatan tahun 2005-2011 dan indikator tenaga kesehatan
Indonesia Sehat 2011 (Kepmenkes No. 1202/Menkes/SK/VIII/2003), maka ditetapkan jenis
tenaga kesehatan, yaitu dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, perawat
gigi, apoteker, asisten apoteker, sarjana kesmas, sanitarian, nutrisionis, keterapian fisik dan
keteknisian medik sebagai indikator sumberdaya kesehatan berdasarkan rasionya per
100.000 penduduk. Gambaran tenaga kesehatan tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 5.3.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

85

TABEL 5.3
TENAGA KESEHATAN DAN RASIO PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

TENAGA KESEHATAN

Dokter Spesialis

Ratio Nakes / 100.000


penduduk

JUMLAH

Target IS 2010

89

3,86

Dokter Umum

470

20,37

30

Dokter Gigi

169

7,32

11

Perawat

3.384

146,64

158

Bidan

2.574

111,54

75

Apoteker

162

7,02

15

Ass. Apoteker

335

14,52

32

1.370

59,37

65

Sanitarian

557

24,14

27

Nutrisionis/Ahli Gizi

595

25,78

18

38

1,65

242

10,49

10.916

473,04

Ahli Kesmas

Keterapian Fisik
Keteknisian Medis
Total :

Sumber: Data tenaga kesehatan kabupaten/kota tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas, maka ratio dokter Spesialis tahun 2012 di Provinsi Sulawesi
Tenggara mencapai 3,86 dokter Spesialis per 100.000 penduduk, artinya setiap 100.000
penduduk hanya dilayani oleh 3 - 4 dokter spesialis, apabila dilihat dari target Indonesia Sehat
2010 maka di Provinsi Sulawesi Tenggara masih dibawah target. Khusus untuk tenaga perawat
dan tenaga bidan jika dilihat dari target IS 2010 sudah melampaui target,

tapi

distribusi/penempatan tenaga belum merata. Untuk tenaga dokter Umum, dokter gigi dan
tenaga kesehatan lainnya jika dilihat dari target IS 2010 semuanya belum mencapai target.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

86

Rendahnya pencapaian indikator sasaran pada program SDK disebabkan berbagai faktor, yaitu :
1. Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk daerah yang kurang diminati untuk penempatan
pegawai tidak tetap maupun PNS untuk dokter spesialis dan dokter umum/gigi, hal ini
erat hubungannya dengan kurangnya fasilitas dan insentif yang bisa disediakan oleh
pemerintah daerah;
2. Penerimaan pegawai selama ini tidak dilaksanakan berdasarkan hasil analisis perencanaan
pegawai yang termuat dalam laporan masterplan kebutuhan tenaga yang dikeluarkan oleh
Dinas Kesehatan;
3. Kurangnya dukungan anggaran untuk pemberdayaan tenaga dan untuk pelaksanaan
kegiatan program.
4. Banyaknya tenaga kesehatan yang melanjutkan pendidikannya tidak linear lagi
C.

SDM KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA


SDM kesehatan yang bekerja di Puskesmas dan jaringannya tahun 2012, terdiri dari tenaga
kesehatan

dan

non

kesehatan.

Berdasarkan

Kepmenkes

No.

1202/Menkes/SK/VIII/2003, jenis tenaga kesehatan, yaitu dokter spesialis, dokter umum,


dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi, apoteker, asisten apoteker, sarjana kesmas,
sanitarian, nutrisionis, keterapian fisik dan keteknisian medik. Distribusi tenaga kesehatan
menurut jenis yang bekerja di puskesmas dan jaringannya ditunjukkan pada gambar 5.11.
GAMBAR 5. 11
DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI PUSKESMAS
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
2.199

2.400

2.233

2.000
1.600
1.200
800

701
288

359

414

257

400

58

Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes SDMK Kab/Kota 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

87

Gambar 5.11 menunjukkan tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas


berjumlah 6.596 orang. Jenis tenaga yang terbanyak bekerja di puskesmas adalah
Perawat (Perawat, dan Bidan) yaitu masing-masing 2.199 tenaga perawat dan
2.199 tenaga bidang

dan tenaga kesehatan yang paling sedikit

adalah tenaga

keteknisan medis berjumlah 58 orang.

D.

SDM KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


SDM kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit (Pemda, TNI/POLRI, BUMN, Swasta)
tahun 2012 berjumlah 2.941 orang. Jenis tenaga yang terbanyak bekerja di rumah sakit
adalah perawat (termasuk perawat gigi) berjumlah 1.382 orang, Bidan sebanyak 313 orang.
Distribusi tenaga kesehatan menurut jenis yang bekerja di rumah sakit ditunjukkan
pada gambar 5.12.
GAMBAR 5.12
DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT
(PEMDA, TNI/POLRI, BUMN, SWASTA)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

1.382

1.400
1.200
1.000
800
600

313

400
200

89

166

260

34

208
56

116

228
38

Sumber: Profil Kesehatan dan Profil Nakes SDMK Kab/Kota 2012

Gambar 5.11 menunjukkan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah


sakit sebanyak 2.941 orang. Jenis tenaga yang terbanyak bekerja di rumah sakit
juga masih didominasi oleh tenaga perawat sebanyak 1.382 kemudian disusul
dengan tenaga bidan sebanyak 313 orang dan tenaga keterknisan medis sebanyak
228 orang, dan tenaga dokter gigi hanya berjumlah 34 orang.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

88

Tenaga kesehatan yang maksud ini adalah semua tenaga kesehatan yang
bertugas di rumah sakit baik rumah sakit pemerintah, swasta, BUMN maupun di RS
TNI/Polri yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
E.

SDM KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN DAN JAJARANNYA


SDM kesehatan yang bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
beserta jajarannya tahun 2012 berjumlah 1.068 orang (Institusi Diklat, Sarana Kesehatan
lainnya dan Dinas Kesehatan). Jumlah tenaga kesehatan ini termasuk dengan tenaga non
kesehatan. Distribusi tenaga kesehatan menurut jenis yang bekerja di Dinas Kesehatan & Unit
Pelaksana Tekhnis (UPT) ditunjukkan pada tabel 5.4.
TABEL 5.4
JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI DINAS KESEHATAN &
UPT (PROVINSI DAN KAB/KOTA)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
Tenaga yang bekerja di Dinkes & UPT
Institusi

Dr.
Umum

Dr.
Gigi

Peraw
at

Bidan

Farmasi

Kesm
as

Sanitari
an

Gizi

Teknis
medis

Dinkes

17

73

48

122

524

82

72

Diklat

47

27

40

28

43

42

Sarkes
Lainnya

Sumber: Profil Kesehatan dan Profil Nakes SDMK Kab/Kota 2012

Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah terbesar tenaga kesehatan di Dinas
Kesehatan dan UPT adalah tenaga kesehatan masyarakat berjumlah 607 orang, dan tenaga
Kerfarmasian berjumlah 150 orang. Dan untuk Tenaga Non Kesehatan sebanyak 123 orang.
Berdasarkan distribusi SDM Kesehatan baik yang bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit,
dan Dinas Kesehatan/UPT menurut kabupaten/kota di provinsi sulawesi tenggara belum
merata, sehingga masih terdapat kesenjangan antara kabupaten induk dengan kabupaten
pemekaran, oleh karena itu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai regulator dapat lebih
berperan dalam mewujudkan pemerataan SDM

kesehatan untuk lebih meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

89

F.

PEMBIAYAAN KESEHATAN
Uraian tentang pembiayaan kesehatan meliputi pembiayaan kesehatan oleh
pemerintah dan pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai pengeluaran
rumah tangga untuk kesehatan dan perkembangan jaminan pemeliharaan kesehatan di
daerah.
Anggaran kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 bersumber dari
APBD kabupaten/kota, APBD Provinsi, dan APBN (DAK, TP, Jamkesmas, Dekon, BOK, Gizi
Masyarakat, dan PHLN). Jumlah anggaran kesehatan menurut sumber pembiayaan di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 5.5.
TABEL 5.5
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN MENURUT SUMBER ANGGARAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

No

Sumber Anggaran

Jumlah

APBD Kab/Kota (Belanja Langsung & Tidak Langsung)

APBD Provinsi

APBN :

357.811.609.653
24.595.095.400

- Dana Dekonsenterasi

17.949.353.400

- DAK

73.023.604.830

- Jamkesmas

15.690.970.940

- Jamkesda + Bahteramas

3.670.199.058

- TP (BOK + Rujukan)
4

28.619.400.000

Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)


- GF- TB

2.482.182.475

- GF- Malaria

2.207.254.273

- GF HIV/AIDS

626.468.475

- GF Kusta

375.145.000

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012

Tabel 5.5 menunjukkan anggaran yang terbesar dalam pembangunan kesehatan di


Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 bersumber dari APBD kabupaten/kota sebesar Rp
357.811.609.653 (belanja Langsung dan tidak Langsung). Dana yang bersumber APBD
Provinsi

sebesar

Rp

24.595.095.400.

Total

Anggaran

Kesehatan

sebanyak

382.406.705.053, sehingga persentase APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten/kota


sebesar 93,57 persen dan anggaran kesehatan perkapita sebesar Rp. 165,715/orang.
Alokasi anggaran APBD menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2008 - 2012 ditunjukkan pada tabel 5.6.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

90

TABEL 5.6
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER APBD MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012

KABUPATEN/KOTA

2008

2009

2010

KAB. BUTON

32.109.969.956

21.879.335.637

28.174.846.000

31.114.263.300

40.820.236.600

KAB. MUNA

43.436.915.100

18.211.448.386

16.616.626.404

46.182.887.529

KAB. KONAWE

32.928.466.907

17.703.105.816

16.992.929.736

53.547.896.857

41.977.558.980
40.820.236.600
45.418.872.053

KAB. KOLAKA

39.739.527.016

31.044.462.243

36.071.938.352

39.355.140.980

46.219.375.948

KAB. KONSEL

34.226.879.002

21.112.275.672

24.818.032.654

23.957.758.328

27.266.927.186

KAB. BOMBANA

25.718.000.000

23.825.761.200

26.867.115.300

26.671.165.289

37.738.968.652

KAB. WAKATOBI

61.083.122.786

34.821.740.445

21.840.178.588

14.619.766.062

9.643.935.520

KAB. KOLUT

29.603.879.340

6.155.000.000

19.809.937.860

18.699.468.938

24.613.036.364

KOTA KENDARI

25.598.887.979

38.496.732.172

37.553.586.341

15.675.409.634

43.915.907.161

KOTA BAU-BAU

21.398.390.920

5.328.675.738

22.900.838.664

18.238.073.352

22.963.669.584

KAB. BUTUR

13.163.480.000

14.528.755.787

39.936.198.684

17.223.121.605

KAB. KONUT

20.700.000.000

7.626.566.981

42.993.816.690

9.643.935.520

252.442.017.309

273.801.352.667

370.991.845.643

Jumlah

347.844.039.006

2011

2012

408.265.781.733

Sumber: Subag Penyusunan Program Dinkes Prov. Sultra 2012

Berdasarkan tabel di atas jumlah anggaran kesehatan total APBD


kab/kota tahun 2012 sebesar Rp. 408.265.781.733,- jumlah tersebut lebih
rendah dari tahun 2011 yang berjumlah sebesar RP. 370.991.845.643,-.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

91

BAB VI
PENUTUP

Sesungguhnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga 2012 ini berbagai
peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan
kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi
masyarakat Sulawesi Tenggara. Gambaran yang demikian merupakan fakta yang harus
dikomunikasikan baik kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada
lintas sektor dan masyarakat di daerah yang didiskripsikan melalui data dan informasi.
Oleh karena data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data/informasi yang berkualitas
sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Di bidang kesehatan,
data dan informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Salah satu
luaran utama dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan secara
terpilah (gender), yang mulai dikembangkan tahun 2012, namun pada penerbitan buku Profil
Kesehatan ini data-data yang termuat didalamnya belum semuanya terpilah. Dalam
perkembangannya, profil kesehatan ini menjadi paket sajian data dan informasi yang sangat
penting, karena sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor maupun masyarakat.
Namun disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era
desentralisasi, pengumpulan data dan informasi dari kabupaten/kota menjadi relatif lebih sulit.
Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Sulawesi
Tenggara ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara ini tetap dapat memberikan gambaran secara garis besar dan
menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan masyarakat
yang telah dicapai.
Betapapun, Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara ini belum mendapat apresiasi yang
memadai karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan,
namun paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan
yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

92

Akhirnya, dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan secara terpilah Provinsi
Sulawesi Tenggara, berbagai masukan dari para pembaca sangat diharapkan khususnya dalam hal
pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengatasi ketidaktersediaan data dan
informasi kesehatan di daerah.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

93

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik; Indikator Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Tenggara Tahun 2011, BPS
Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2011;
Badan Pusat Statistik; Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2011, BPS Provinsi Sulawesi
Tenggara, Kendari, 2011;
Pusat Data dan Informasi; Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Edisi Data
Terpilah Menurut Jenis Kelamin, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 2011;
Kementerian Kesehatan RI; Profil Kesehatan Indonesia 2010, Pusat Data dan Informasi,
Kemenkes RI, Jakarta, 2007;
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Edisi Tahun 2007-2010, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2010;
Dinas Kesehatan Kabupaten Buton; Profil Kesehatan Kab. Buton 2012, Dinas Kesehatan
Kab. Buton, Pasarwajo, 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Muna; Profil Kesehatan Kab. Muna 2012, Dinas Kesehatan
Kab. Muna, Raha, 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe; Profil Kesehatan Kab. Konawe 2012, Dinas Kesehatan
Kab. Konawe, Unaaha, 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka; Profil Kesehatan Kab. Kolaka 2012, Dinas Kesehatan
Kab. Kolaka, Kolaka, 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan; Profil Kesehatan Kab. Konawe Selatan 2012,
Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan, Andoolo, 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana; Profil Kesehatan Kab. Bombana 2012, Dinas
Kesehatan Kab. Bombana, Rumbia, 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi; Profil Kesehatan Kab. Wakatobi 2012, Dinas
Kesehatan Kab. Wakatobi, Wanci, 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara; Profil Kesehatan Kab. Kolaka Utara 2012, Dinas
Kesehatan Kab. Kolaka Utara, Lasusua, 2013;
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara; Profil Kesehatan Kab. Buton Utara 2012, Dinas
Kesehatan Kab. Buton Utara, Buranga, 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara; Profil Kesehatan Kab. Konawe Utara 2012
Dinas Kesehatan Kab. Konawe Utara, Wanggudu, 2013;
Dinas Kesehatan Kota Kendari; Profil Kesehatan Kota Kendari 2012, Dinas Kesehatan Kab.
Kota Kendari, Kendari, 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka; Profil Kesehatan Kab. Kolaka 2012, Dinas Kesehatan
Kab.Kolaka, Kolaka, 2013;
Dinas Kesehatan Kota Bau-Bau; Profil Kesehatan Kota Bau-Bau 2012, Dinas Kesehatan Kota
Bau-Bau, Bau-Bau, 2013;
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup
Subdin Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Lapertakes) Tahun 2012, Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2013.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; Laporan Pencapaian Indikator Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara, Kendari, 2013.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012..

RESUME PROFIL KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
NO
A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

INDIKATOR
GAMBARAN UMUM
Luas Wilayah
Jumlah Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk
Rata-rata jiwa/rumah tangga
Kepadatan Penduduk /Km2
Rasio Beban Tanggungan
Rasio Jenis Kelamin
Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf
Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+

B.
B.1
10
11
12
13
14
15
16
17

DERAJAT KESEHATAN
Angka Kematian
Jumlah Lahir Hidup
Angka Lahir Mati (dilaporkan)
Jumlah Bayi Mati
Angka Kematian Bayi (dilaporkan)
Jumlah Balita Mati
Angka Kematian Balita (dilaporkan)
Jumlah Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (dilaporkan)

B.2
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

Angka Kesakitan
AFP Rate (non polio) < 15 th
Angka Insidens TB Paru
Angka Prevalensi TB Paru
Angka kematian akibat TB Paru
Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR)
Success Rate TB Paru
Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani
Jumlah Kasus Baru HIV
Jumlah Kasus Baru AIDS
Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya
Jumlah Kematian karena AIDS
Donor darah diskrining positif HIV
Persentase Diare ditemukan dan ditangani
Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler)
Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler)
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
Angka Prevalensi Kusta
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB)
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)
Jumlah Kasus Difteri
Case Fatality Rate Difteri
Jumlah Kasus Pertusis
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum)
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum)
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum
Jumlah Kasus Campak
Case Fatality Rate Campak
Jumlah Kasus Polio
Jumlah Kasus Hepatitis B
Incidence Rate DBD
Case Fatality Rate DBD
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence )
Case Fatality Rate Malaria
Angka Kesakitan Filariasis

ANGKA/NILAI
L+P

1.155.748

1.151.870

86,39

88,60

31,55

51,41

12.513
12,8
0,0
0
0,0

12.292
10,46
0,0
0
0,00
84
184,7

180
217
6
205
28,24
8
26
46
749
17
0,14
52,19
9
160
15
14,38
5,23
1,59
85
86,76
0

125
155
3
150
27,16
7,9
26
27
654
11
0,00
50,35
15
114
11
7,76
6,03
1,17
0
84,15
0

0
0

0
0

64

56

3
10
3,98
2,17
0,00
0,07
3

1
4
4,08
2,13
2,49
0,07
4

38.140
2.159
2.307.618
4,38
60,50
62,15
100,3
88,60

Satuan
Km2
Desa/Kel
Jiwa
Jiwa
Jiwa/Km2

No. Lampiran

Tabel 1
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 1

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 2
Tabel 4

41,51 %

Tabel 5

45.487
12,20
693
15,24
782
17,19

Bayi

2,06
152,84
192,97
4,42
72,13
88,62
21,52
52
73
1.568
28
0,11
60,44
24
274
13
11,52
5,58
1,38
97,73
84,40
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
2
0
164
2
4
14
18,16
0,48
8,48
0,02
3

per 100.000 pend <15thn


per 100.000 penduduk
per 100.000 penduduk
per 100.000 penduduk
%
%
%
Kasus
Kasus
Kasus
Jiwa
%
%
Kasus
Kasus
per 100.000 penduduk
%
%
per 10.000 Penduduk
%
%
Kasus
%
Kasus
Kasus
%
Kasus
%
Kasus
%
Kasus
Kasus
per 100.000 penduduk
%
per 1.000 penduduk
%
per 100.000 penduduk

Bayi
per 1.000 KH
Balita
per 1.000 KH
Ibu
per 100.000 KH

Tabel 6
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 8

Tabel 9
Tabel 10
Tabel 10
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
Tabel 14
Tabel 14
Tabel 14
Tabel 14
Tabel 15
Tabel 16
Tabel 17
Tabel 17
Tabel 17
Tabel 18
Tabel 18
Tabel 19
Tabel 20
Tabel 20
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 21
Tabel 22
Tabel 22
Tabel 22
Tabel 22
Tabel 23
Tabel 23
Tabel 24
Tabel 24
Tabel 25

NO

INDIKATOR

B.3
55
56
57
58
59

Status Gizi
Bayi baru lahir ditimbang
Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Balita Gizi Baik
Balita Gizi Kurang
Balita Gizi Buruk

C.
C.1
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86

UPAYA KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Ibu Hamil (K1)
Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan
Pelayanan Ibu Nifas
Ibu hamil dengan imunisasi TT2+
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
Bumil Risti/Komplikasi ditangani
Neonatal Risti/Komplikasi ditangani
Bayi Mendapat Vitamin A
Anak Balita Mendapat Vitamin A
Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
Peserta KB Baru
Peserta KB Aktif
Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)
Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)
Kunjungan Bayi (minimal 4 kali)
Desa/Kelurahan UCI
Cakupan Imunisasi Campak Bayi
Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak
Bayi yang diberi ASI Eksklusif
Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin
Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali)
Balita ditimbang
Balita berat badan naik
Balita berat badan di bawah garis merah (BGM)
Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1
Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
SD/MI yang melakukan sikat gigi massal
SD/MI yang mendapat pelayanan gigi
Murid SD/MI Diperiksa (UKGS)
Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut

87
88
89
90
91
92
93
94
95
96

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap
105 Gross Death Rate (GDR) di RS
106 Nett Death Rate (NDR) di RS
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS
108 Length of Stay (LOS) di RS
109 Turn of Interval (TOI) di RS

ANGKA/NILAI
L+P

95
2,35
92,02
9,46
0,56

15,70
33,82
47,30

21,09
0,11
47,19

10,32
2.013,00
#DIV/0!
9,85
78
3,64
100
200,91

93
2,85
92,15
8,31
0,53

91,26
80,36
79,52
77,73
57,58
76,31
64,07
16,97
30,81
47,63
88,52

23,21
14,49
48,08

9,31
1.896,00
#DIV/0!
9,51
73
4,03
100
216,49

41,17

40,87

94

93

0,63

0,36

99,28
1,66
74,96
16,30
0,24

Satuan

No. Lampiran

%
%
%
%
%

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%

Tabel 28
Tabel 28
Tabel 28

11,85 %

Tabel 47
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

22,81
49,59
73,93
18,95
68,91
98,11
95,01
89,36
75,36
94,98
1,67
26,28
74,23
54,93
61,91
77,28
3,06
100
24,04

%
%
%

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

26
26
27
27
27

28
29
30
31
31
32
32
32
35
35
36
36
37
38
39
39
41
42
43
44
44
44
45
46

#DIV/0!
122,86

#DIV/0!
117,30

89
33,18
83
0,41
74
38
4,81
32,55

122,86

117,30

32,55 %

Tabel 53

20,70

27,97

57,89 %

Tabel 55

74,88
52,35

79,80
50,95

97,35 %
79,26 %

Tabel 56

0,35

0,44

0,29 %

0,21

6,39 %

0,24

0,21

0,33 %

31,02
0,92
3,66
1,63

38,35
1,16
2,42
1,07

sekolah
sekolah
%
%

48
49
51
52
49
49
53
53

Tabel 56
Tabel 56
Tabel 57

64,33
2,33
2,97
1,14
41,36
4,66
6,61

%
%
per 100.000 pasien keluar
per 100.000 pasien keluar
%
Hari
Hari

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

57
58
58
59
59
60
60
60

NO

INDIKATOR

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


110 Rumah Tangga ber-PHBS

ANGKA/NILAI
L+P

Satuan

50,46 %

Tabel 61

%
%
%
%
%
%
%
%

Tabel 62
Tabel 63
Tabel 65
Tabel 66
Tabel 66
Tabel 66
Tabel 67
Tabel 68

Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 71
Tabel 71
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 73

C.4
111
112
113
114
115
116
117
118

Keadaan Lingkungan
Rumah Sehat
Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes
Keluarga dengan sumber air minum terlindung
Keluarga memiliki Jamban Sehat
Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat
Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat
TUPM Sehat
Institusi dibina kesehatan lingkungannya

63,77
48,24
62,52
92,88
62,65
50,01
77,22
83,49

D.
D.1
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131

SUMBERDAYA KESEHATAN
Sarana Kesehatan
Jumlah Rumah Sakit Umum
Jumlah Rumah Sakit Khusus
Jumlah Puskesmas Perawatan
Jumlah Puskesmas non-Perawatan
Jumlah Apotek
Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan
Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar
Jumlah Posyandu
Posyandu Aktif
Rasio posyandu per 100 balita
Jumlah Desa Siaga
Desa Siaga Aktif
Jumlah Poskesdes

21
3
77
175
195
32,59
29,41
2.990
38,73
1,10
1.506
49,34
688

%
%
Posyandu
%
per 100 balita
Desa
%
Poskesdes

D.2
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145

Tenaga Kesehatan
Jumlah Dokter Spesialis
Rasio Dokter Spesialis
Jumlah Dokter Umum
Rasio Dokter Umum
Jumlah Dokter Gigi
Jumlah Bidan
Rasio Bidan per 100.000 penduduk
Jumlah Perawat
Jumlah Tenaga Kefarmasian
Jumlah Tenaga Gizi
Jumlah Tenaga Kesmas
Jumlah Tenaga Sanitasi
Jumlah Tenaga Teknisi Medis
Jumlah Fisioterapis

89
3,86
445
18,55
98
2.621

Orang
per 100.000 penduduk
Orang
per 100.000 penduduk
Orang
Orang

3.703
615
631
1.568
500
285
48

Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang

D.3
146
147
148

Pembiayaan Kesehatan
Total Anggaran Kesehatan
APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota
Anggaran Kesehatan Perkapita

58
5
188
15
28
493
980
139
137
559
169
102
11

31
3
253
21
69
1.322
110
2.723
476
494
1.009
331
183
37

No. Lampiran

382.406.705.053 Rp
93,57 %
165.715 Rp

Tabel 74
Tabel 74
Tabel 74
Tabel 74
Tabel 74
Tabel 75
Tabel 75
Tabel 75
Tabel 76
Tabel 76
Tabel 77
Tabel 77
Tabel 78
Tabel 78

Tabel 79
Tabel 79
Tabel 79

TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

LUAS
WILAYAH
(km 2)

JUMLAH
UPT

DESA
4

KELURAHAN

DESA+KEL.

JUMLAH
PENDUDUK

JUMLAH
RUMAH
TANGGA
8

RATA-RATA KEPADATAN
JIWA/RUMAH PENDUDUK
TANGGA
per km 2
9

10

1 BUTON

2.675,25

211

31

242

268.238

71.093

3,77

100,27

2 MUNA

2.890,41

211

28

239

273.616

61.116

4,48

94,66

3 KONAWE

6.792,45

342

70

412

253.850

54.324

4,67

37,37

4 KOLAKA

6.918,38

172

45

217

329.982

72.464

4,55

47,70

5 KONAWE SELATAN

4.514,20

350

15

365

269.853

62.949

4,29

59,78

6 BOMBANA

3.056,08

117

22

139

139.235

28.271

4,93

45,56

425,97

75

25

100

92.995

24.129

3,85

218,31

8 KOLAKA UTARA

3.391,62

127

133

130.531

30.260

4,31

38,49

9 BUTON UTARA

1.996,59

51

59

55.825

11.807

4,73

27,96

10 KONAWE UTARA

4.877,46

135

11

146

52.561

11.329

4,64

10,78

7 WAKATOBI

11 KOTA KENDARI

295,89

64

64

295.737

69.773

4,24

999,5

12 KOTA BAU-BAU

305,70

43

43

145.195

29.837

4,87

474,96

2.159

2.307.618

527.352

4,38

60,50

JUMLAH (KAB/KOTA)

38.140,00

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

1791

368

TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
PUSKESMAS
NO

KAB/KOTA

JUMLAH
PENDUDUK

BUTON

MUNA

KONAWE

KOLAKA

JUMLAH PENDUDUK
0-4

5-14

LAKI-LAKI
15-44
45-59
6

60 +
8

JUMLAH
9

0-4

5-14

10

11

PEREMPUAN
15-44
45-59
12

13

60 +
14

JUMLAH
15

RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN

RASIO
JENIS
KELAMIN

16

17

32

268.238

18.700

36.286

54.112

16.102

5.410

130.610

17.316

34.330

59.656

18.601

7.725

137.628

80,67

36

273.616

17.794

36.165

55.910

17.088

5.191

132.148

16.768

33.716

61.897

21.412

7.675

141.468

75,05

93,41

253.850

14.519

24.210

71.610

14.876

4.305

129.520

14.475

27.500

60.008

15.469

6.878

124.330

56,73

104,17

21

329.982

19.124

36.537

81.369

23.029

5.678

165.738

18.765

36.148

82.134

21.557

5.639

164.244

58,58

100,91

KONAWE SELATAN

22

269.853

16.347

30.905

68.535

18.367

4.758

138.912

15.375

28.599

65.850

16.858

4.259

130.941

59,10

106,09

BOMBANA

22

139.235

8.691

15.789

34.673

8.840

2.374

70.367

8.305

15.084

33.952

8.675

2.852

68.868

61,64

102,18

WAKATOBI

19

92.995

5.169

11.073

19.217

6.597

2.564

44.620

4.994

10.671

21.825

7.263

3.622

48.375

69,38

92,24

KOLAKA UTARA

16

130.531

7.696

15.055

34.183

8.562

1.808

67.304

7.296

13.909

32.464

7.613

1.945

63.227

57,60

106,45

BUTON UTARA

55.825

3.696

7.357

12.532

3.463

1.029

28.077

3.482

6.740

12.856

3.413

1.257

27.748

73,03

101,19

10 KONAWE UTARA

13

52.561

3.326

5.920

14.296

3.369

610

27.521

3.182

5.560

12.721

2.915

662

25.040

57,84

109,91

11 KOTA KENDARI

15

295.737

17.905

33.165

75.875

18.718

3.651

149.314

17.165

31.178

76.484

17.378

4.218

146.423

56,93

101,97

12 KOTA BAU-BAU

17

145.195

4.189

14.202

42.213

8.541

2.472

71.617

7.924

12.946

42.595

7.425

2.688

73.578

44,08

97,33

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

2.307.618

137.156

266.664

564.525

147.552

39.850

1.155.748

135.047

256.381

562.442

148.579

49.420

1.151.870

62,15

100,34

21.754

547.831

30

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:

94,90

TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI+PEREMPUAN

0-4

137.156

134.940

272.096

5-9

141.669

133.448

275.117

10 - 14

129.879

122.869

252.748

15 - 19

110.753

115.138

225.891

20 - 24

102.290

104.998

207.288

25 - 29

105.320

103.248

208.568

30 - 34

88.210

91.649

179.859

35 - 39

83.544

83.901

167.445

40 - 44

69.674

67.064

136.738

10

45 - 49

53.599

52.698

106.297

11

50 - 54

42.897

43.671

86.568

12

55 - 59

33.017

28.625

61.642

13

60 +

57.740

69.621

127.361

1.155.748

1.151.870

2.307.618

JUMLAH
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
LAKI-LAKI
NO

KAB/KOTA

TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLA
H
3

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
4

SD/MI

PEREMPUAN

SMP/ MTs

SMA/
SMK/
MA

AK/
UNIVER
DIPLOM
SITAS
A
8

JUMLAH

TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI

SD/MI

SMP/
MTs

SMA/
SMK/
MA

10

11

12

13

14

15

BUTON

4.863

48.353

15.145

MUNA

4.452

46.025

16.554

1.256

68.287

KONAWE

3.575

38.558

13.192

2.854

58.179

KOLAKA

4.100

49.897

14.202

2.898

71.097

KONAWE SELATAN

2.945

38.527

13.648

BOMBANA

5.688

9.672

8.140

WAKATOBI

2.217

14.837

5.527

KOLAKA UTARA

2.771

17.770

BUTON UTARA

737

9.589

464

11 KOTA KENDARI
12 KOTA BAU-BAU

2.672

10 KONAWE UTARA

JUMLAH (KAB/KOTA)

2.672

LAKI-LAKI + PEREMPUAN
AK/
UNIVER
DIPLO
SITAS
MA
16

17

18

19

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
20

SD/MI

21

SMP/ MTs

SMA/ SMK/
MA

22

23

AK/
UNIVERSI
DIPLO
TAS
MA
24

25

5.288

48.501

14.953

8.759

1.463

1.463

5.725

46.166

17.077

12.718

1.409

3.415

3.415

4.097

38.643

13.207

9.704

4.668

77.673

6.499

50.451

14.577

11.516

3.033

38.841

14.179

8.250

35.331

5.864

3.501

20.179

6.023

22.581

2.722

14.596

4.530

25.071

3.527

3.762

14.088

1.577

8.668

2.879

12.011

3.785

34.764

12.670

29.448

80.667

32.529

32.529

2.923

18.606

7.289

10.751

39.569

13.331

38.520

335.266

117.538

48.699

549.956

Sumber : BPS Sultra ( Sultra Dalam Angka) Tahun 2011

68.361

JUMLAH

TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH

46.735

13.367

12.903

55.120
5.827

5.827

1.434

1.434

1.492

34.925

3.192

3.192

6.182

52.917

10.089

23.456

7.710

20.613

5.320

5.320

1.457

1.457

1.381

56.787

JUMLAH

26

77.501
83.095

3.135

68.786

3.783

86.826

64.303

3.931

2.891

2.873

45.262

5.386

4.557

27.261

18.027

4.832

3.769

30.155

9.586

4.195

2.510

17.868

601

9.423

3.251

2.115

15.390

7.811

48.433

32.504

20.287

4.488

31.450

144.973

13.331

2.865

18.902

7.352

9.012

9.778

47.909

163.742

5.864

47.246

361.748

137.536

97.128

8.788

51.019

709.329

TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

JUMLAH
3

LAKI-LAKI
MELEK
HURUF
4

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS


PEREMPUAN
MELEK
JUMLAH
%
HURUF

%
5

LAKI-LAKI + PEREMPUAN
MELEK
JUMLAH
%
HURUF
9

10

11

BUTON

89.665

82.017

91,47

99.178

83.210

83,90

188.843

165.227

87,49

MUNA

95.950

91.757

95,63

107.399

90.795

84,54

203.349

182.552

89,77

KONAWE

95.209

90.867

95,44

91.750

83.676

91,20

186.959

174.543

93,36

KOLAKA

127.081

120.435

94,77

120.349

111.925

93,00

247.430

232.359

93,91

KONAWE SELATAN

105.072

100.039

95,21

99.442

90.264

90,77

204.514

190.303

93,05

BOMBANA

70.367

34.679

49,28

68.868

34.101

49,52

139.235

68.780

49,40

WAKATOBI

34.726

32.139

92,55

38.747

34.872

90,00

73.473

67.011

91,21

KOLAKA UTARA

48.859

46.035

94,22

46.120

41.997

91,06

94.979

88.032

92,69

BUTON UTARA

28.077

19.493

69,43

27.748

17.888

64,47

55.825

37.381

66,96

20.815

20.311

97,58

18.603

17.262

92,79

39.418

37.573

95,32

11 KOTA KENDARI

117.054

115.872

98,99

116.155

112.380

96,75

233.209

228.252

97,87

12 KOTA BAU-BAU

60.194

57.377

95,32

59.120

53.515

90,52

119.314

110.892

92,94

JUMLAH (KAB/KOTA)

893.069

811.020

90,81

893.479

771.885

86,39

1.786.548

1.582.905

88,60

10 KONAWE UTARA

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun

TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
JUMLAH KELAHIRAN
NO

KAB/KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

LAKI-LAKI

HIDUP

MATI

HIDUP +
MATI

32

MUNA

36

KONAWE

30

KOLAKA

21

KONAWE SELATAN

22

BOMBANA

22

WAKATOBI

19

KOLAKA UTARA

16

BUTON UTARA

631

11

642

581

10 KONAWE UTARA

13

602

605

11 KOTA KENDARI

15

2.385

10

12 KOTA BAU-BAU

17

1.425

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

12.513

12

5.739

5.706

77

5.783

4.392

60

4.452

3.015

6.285

76

6.361

5.335

78

5.413

1.589

3.073

74

3.147

1.816

35

1.851

2.295

25

2.320

12

593

1.212

23

1.235

618

621

1.220

1.226

2.395

2.458

15

2.473

5.711

18

5.729

14

1.439

1.338

15

1.353

2.763

30

2.793

162

12.675

12.292

130

12.422

45.487

562

46.049

35

0
1.504

11

60

2.980

30

10

5.679

3.075

2.748

LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP +
HIDUP
MATI
MATI

2.778

40

2.961

BUTON

3.035

30

ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)

2.931

PEREMPUAN
HIDUP +
HIDUP
MATI
MATI

54

12,78

1.558

1.569

20

10,46

12,20

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
JUMLAH KEMATIAN
NO

KAB/KOTA

LAKI - LAKI

PUSKESMAS
BAYI

BUTON

32

MUNA

36

KONAWE

BALITA

BAYI

10

BALITA

11

12

Anak Balita
12-59 bln
umur 0-6 hr

bayi
29 hr-11 bln

umur 7-28 hr

34

60

60

122

18

140

46

19

11

25

30

68

68

27

KOLAKA

21

73

75

40

16

KONAWE SELATAN

22

64

65

42

14

26

BOMBANA

22

35

78

12

90

12

14

WAKATOBI

19

31

35

21

KOLAKA UTARA

16

37

37

15

BUTON UTARA

27

29

17

17

44

46

17

10 KONAWE UTARA

13

15

18

16

17

31

33

12

11 KOTA KENDARI

15

28

33

20

17

12 KOTA BAU-BAU

17

24

35

17

52

15

10

13

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

15

126

202

32

16

ANAK
BALITA

108

55

70

BAYI

26

82

BALITA

82

46

10

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

ANAK
BALITA

86

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

72

PEREMPUAN

ANAK
BALITA

0
19

0,00

0,00

28

16

0,00

0,00

0,00

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
Kematian Bayi : tidak termasuk yang lahir mati

0,00

693

89

782

15,24

1,96

17,19

34

TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
JUMLAH KEMATIAN IBU
NO

KAB/KOTA

JUMLAH LAHIR
HIDUP

PUSKESMAS
3

KEMATIAN IBU HAMIL

KEMATIAN IBU BERSALIN

KEMATIAN IBU NIFAS

JUMLAH KEMATIAN IBU

< 20 Thn

20-34 Thn

35 Thn

JUMLAH

< 20 Thn

20-34 Thn

35 Thn

JUMLAH

< 20 Thn

20-34 Thn

35 Thn

JUMLAH

< 20 Thn

20-34 Thn

35 Thn

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

JUMLAH

program

20

BUTON

32

5.679

12

20

MUNA

36

5.706

11

13

KONAWE

30

4.392

KOLAKA

21

6.285

15

13

KONAWE SELATAN

22

5.335

BOMBANA

22

3.073

WAKATOBI

19

1.816

KOLAKA UTARA

16

2.295

BUTON UTARA

1.212

10 KONAWE UTARA

13

1.220

11 KOTA KENDARI

15

5.711

12 KOTA BAU-BAU

17

2.763

10

10

20

62

15

84

97

0
0

1
1
3

8
0

8
0

1
0

1
1

1
3

252

JUMLAH (KAB/KOTA)

45.487

11

20

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)


Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

35

44

16

184,67

TABEL 9
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN

JUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)

AFP RATE
(NON POLIO)

BUTON

32

106.632

0,94

MUNA

36

78.189

7,67

KONAWE

30

90.791

1,10

KOLAKA

21

110.076

1,82

KONAWE SELATAN

22

91.660

3,27

BOMBANA

22

47.869

2,09

WAKATOBI

19

28.378

3,52

KOLAKA UTARA

16

44.553

BUTON UTARA

17.024

0,00

10 KONAWE UTARA

13

18.275

0,00

11 KOTA KENDARI

15

98.244

0,00

12 KOTA BAU-BAU

17

46.185

2,17

777.876

16

2,06

252
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS

Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:

799.961

TABEL 10
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS TB PARU
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

KASUS BARU

KASUS LAMA

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

KASUS BARU +
KASUS LAMA
L+P
P
14

15

PREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)

JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARU

L+P

L+P

16

17

18

19

20

21

BUTON

32

130.610

137.628

268.238

239

166

405

106

112

218

345

278

623

264

202

232

12

10

22

MUNA

36

132.148

141.468

273.616

316

276

592

317

276

593

240

195

217

KONAWE

30

129.520

124.330

253.850

302

230

532

304

230

534

235

185

210

KOLAKA

21

165.738

164.244

329.982

271

152

423

271

153

424

164

93

128

10

KONAWE SELATAN

22

138.912

130.941

269.853

240

135

375

207

156

363

447

291

738

322

222

273

15

24

BOMBANA

22

70.367

68.868

139.235

108

65

173

107

76

183

215

141

356

306

205

256

14

WAKATOBI

19

44.620

48.375

92.995

79

60

139

136

79

60

275

177

124

296

KOLAKA UTARA

16

67.304

63.227

130.531

126

77

203

127

78

205

189

123

157

BUTON UTARA

28.077

27.748

55.825

26

19

45

11

17

37

25

62

132

90

111

10 KONAWE UTARA

13

27.521

25.040

52.561

43

49

92

43

49

92

156

196

175

11 KOTA KENDARI

15

149.314

146.423

295.737

194

112

306

194

112

306

130

76

103

12 KOTA BAU-BAU

17

71.617

73.578

145.195

142

100

242

128

91

245

179

124

169

11

252 1.155.748

1.151.870

2.307.618

2.086

1.441

3.527

435

355

926

2.507

1.784

4.453

217

155

193

68

34

102

180,49

125,10

152,84

5,88

2,95

4,42

JUMLAH (KAB/KOTA)

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK

TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

TB PARU

JUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU

BUTON

32

MUNA

KLINIS

BTA (+)

L+P

L+P

L+P

10

11

12

14

15

235

170

405

235

170

405

83,93

61,59

72,84

36

587

8.432

323

267

590

#DIV/0!

#DIV/0!

100,51

KONAWE

30

562

10

302

230

532

#DIV/0!

#DIV/0!

94,66

KOLAKA

21

680

10

275

147

422

#DIV/0!

#DIV/0!

62,06

KONAWE SELATAN

22

292

275

567

240

135

375

82,19

49,09

66,14

BOMBANA

22

150

147

297

756

743

1.499

108

65

173

72,00

44,22

58,25

WAKATOBI

19

195

70

48

118

#DIV/0!

#DIV/0!

60,51

KOLAKA UTARA

16

267

11

19

126

77

203

#DIV/0!

#DIV/0!

76,03

BUTON UTARA

282

26

19

45

16

15,83

15,96

137

55

24

79

#DIV/0!

#DIV/0!

57,66

137

54

46

100

79

66,67

72,99

286

38

26

64

142

100

242

#DIV/0!

#DIV/0!

84,62

4.553

1.053

959

10.441

1.956

1.328

3.284

205,46

149,72

72,13

13

11 KOTA KENDARI

15

12 KOTA BAU-BAU

17

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

162

68

952

276

13

556

10 KONAWE UTARA

280

ANGKA PENEMUAN
KASUS (CDR)
L
P
L+P

120

69

887

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
TB PARU
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

BTA (+) DIOBATI


L
P
L+P

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH


4

BUTON

32

258

203

461

MUNA

36

232

293

525

KONAWE

30

296

194

KOLAKA

21

275

KONAWE SELATAN

22

BOMBANA

KESEMBUHAN
P

220

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)
L
P
L+P
19

20

21

8,87

51

11,06

99,22

85,22

92,41

0,00

0,00

47

8,95

0,00

0,00

77,90

88,78

0,00

0,00

38

7,76

0,00

0,00

96,53

284

67,30

0,00

0,00

0,24

0,00

0,00

67,54

0,00

295

78,67

0,00

0,00

41

10,93

0,00

0,00

89,60

67,11

156

85,25

7,89

18

9,84

85,98

75,00

95,08

0,00

0,00

128

92,09

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

92,09

0,00

0,00

150

81,52

0,00

0,00

20

10,87

0,00

0,00

92,39

13

92,86

31

77,50

7,69

7,14

7,50

76,92

100

85,00

42

91,30

92

92,00

15

27,78

15

32,61

30

30,00

120,37

123,91

122,00

0,00

274

98,21

0,00

0,00

0,00

0,00

98,21

104

91,23

213

85,89

3,73

0,88

10

4,03

88,06

92,11

89,92

365

24,41

2.795

81,11

70

3,59

41

2,74

259

7,52

28,24

27,16

88,62

76,35

375

81,34

0,00

0,00

362

68,95

490

0,00

0,00

435

147

422

0,00

0,00

240

135

375

0,00

22

107

76

183

WAKATOBI

19

79

60

139

KOLAKA UTARA

16

105

79

184

BUTON UTARA

26

14

40

18

69,23

10 KONAWE UTARA

13

54

46

100

50

92,59

11 KOTA KENDARI

15

145

134

279

12 KOTA BAU-BAU

17

134

114

248

113

84,33

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

1.951

1.495

3.446

481

24,65

80

PENGOBATAN LENGKAP
P

85,27

74,77

155

51

0,00

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

36

12

13,95

11,21

18

0,00

TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH BALITA
L

L+P

JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITA
L
P
L+P
7

10

BUTON

32

16.067

16.100

32.167

1.607

1.610

3.217

MUNA

36

12.194

13.061

25.255

1.219

1.306

2.525

KONAWE

30

24.527

KOLAKA

21

32.998

KONAWE SELATAN

22

30.684

BOMBANA

22

13.172

WAKATOBI

19

KOLAKA UTARA

16

BUTON UTARA

2.568

3.041

10 KONAWE UTARA

13

3.363

3.333

11 KOTA KENDARI

15

12 KOTA BAU-BAU

17

7.635

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

50.104

11

15

0,0

0,0

593

23,48

2.453

#DIV/0!

#DIV/0!

1.477

60,22

3.300

#DIV/0!

#DIV/0!

1.028

31,15

3.068

767

25,00

828

810

1.317

4,45

78

5,92

9.262

926

#DIV/0!

#DIV/0!

0,22

12.301

1.230

#DIV/0!

#DIV/0!

93

7,56

5.609

257

304

561

19,40

115

20,50

6.696

336

333

670

0,0

0,0

113

16,88

26.763

2.676

#DIV/0!

#DIV/0!

134

5,01

7.582

15.217

764

758

1.522

45

5,89

34

4,48

79

5,19

51.214

234.651

5.010

5.121

23.465

408

8,14

407

7,95

5.050

21,52

28

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

5,07

10,90

278

14

17,75

42

18,24

13

571

8.097

293

12

17,27

8.277

PNEUMONIA PADA BALITA


PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH

36

59

TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS BARU
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

HIV

INFEKSI MENULAR SEKSUAL


LAINNYA
L
P
L+P

AIDS

L+P

L+P

10

11

12

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT


AIDS
L

L+P

13

14

15

BUTON

32

MUNA

36

15

KONAWE

30

KOLAKA

21

633

328

961

KONAWE SELATAN

22

BOMBANA

22

WAKATOBI

19

KOLAKA UTARA

16

BUTON UTARA

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

11

12

158

12 KOTA BAU-BAU

17

10

15

12

10

22

114

325

439

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

26

26

52

46

27

73

749

654

1.568

17

11

28

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
DIARE
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PERKIRAAAN KASUS

DIARE DITANGANI
P

L+P

L+P

JUMLAH

10

%
11

data progam
L+P

JUMLAH

JUMLAH

12

13

14

%
15

BUTON

32

130.610

137.628

268.238

5.525

5.822

11.346

3.594

65,05

3.499

60,10

7.093

62,51

MUNA

36

132.148

141.468

273.616

5.590

5.984

11.574

4.723

84,49

4.746

79,31

9.469

81,81

KONAWE

30

129.520

124.330

253.850

5.479

5.259

10.738

0,00

6.879

64,06

38

KOLAKA

21

165.738

164.244

329.982

7.011

6.948

13.958

3.447

49,16

3.415

49,16

6.862

49,16

57

KONAWE SELATAN

22

138.912

130.941

269.853

5.876

5.539

11.415

2.859

48,66

2.639

47,65

5.498

48,17

37

BOMBANA

22

70.367

68.868

139.235

2.977

2.913

5.890

1.232

41,39

1.203

41,30

2.435

41,34

WAKATOBI

19

44.620

48.375

92.995

1.887

2.046

3.934

778

41,22

790

38,61

1.568

39,86

KOLAKA UTARA

16

67.304

63.227

130.531

2.847

2.675

5.521

1.835

64,45

1.831

68,46

3.666

66,40

BUTON UTARA

29.181

29.109

58.290

1.234

1.231

2.466

1.718

139,18

1.673

135,87

3.391

137,53

10 KONAWE UTARA

13

27.521

25.040

52.561

1.164

1.059

2.223

0,00

2.075

93,33

11 KOTA KENDARI

15

149.314

146.423

295.737

6.316

6.194

12.510

3.379

53,50

2.809

45,35

6.188

49,47

12 KOTA BAU-BAU

17

71.617

73.578

145.195

3.029

3.112

6.142

1.976

6.770,00

1.955

62,81

3.931

64,00

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

1.156.852

1.153.231

2.310.083

48.935

48.782

97.717

25.541

52,19

24.560

50,35

59.055

60,44

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

132

TABEL 15
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

UNIT TRANSFUSI DARAH

JUMLAH PENDONOR
L
3

P
4

L+P
5

JUMLAH
6

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
P
L+P
JUMLAH
JUMLAH
%
%
%
7
8
9
10
11

L
JUMLAH
12

%
13

POSITIF HIV
P
JUMLAH
%
14
15

L+P
JUMLAH
%
16
17

1 KAB. KOLAKA
- UTD RS Kolaka

500

#DIV/0!

#DIV/0!

500

100,0

#DIV/0!

#DIV/0!

2 KAB. MUNA
- RSUD RAHA

576

390

966

576

100,00

390

100,00

966

100,00

0,00

0,00

0,00

2.749

292

3.041

2.749

100

292

100

3.041

100

0,11

0,00

0,10

6.230

1.252

7.482

6.230

100

1.252

100

7.482

100,00

10

0,16

0,00

10

0,13

9.555

1.934

11.989

9.555

100

1.934

100,00

11.989

100,00

13

0,14

13

0,11

3 KAB. BUTON
- UTD Kab. Buton
4 Kota Kendari

JUMLAH

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
KASUS BARU
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS
3

Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering


0-14 TAHUN
15 TAHUN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
4

10

JUMLAH
P

L+P

11

12

0-14 TAHUN
L
P
L+P
13

14

Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah


15 TAHUN
L
P
L+P
L

15

16

17

18

19

PB + MB

JUMLAH
P

L+P

20

21

22

23

L+P
24

BUTON

32

31

23

54

37

25

62

40

27

67

MUNA

36

14

18

14

18

14

21

KONAWE

30

12

14

14

KOLAKA

21

17

19

36

22

19

41

22

20

42

KONAWE SELATAN

22

11

11

11

BOMBANA

22

18

12

30

18

12

30

19

12

31

WAKATOBI

19

10

12

KOLAKA UTARA

16

14

11

17

12

18

BUTON UTARA

10

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

12

20

12

20

12

20

12 KOTA BAU-BAU

17

21

13

34

27

15

42

29

19

48

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

14

22

15

24

21

29

139

106

245

160

114

274

168

130

298

14,54

11,29

12,91

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 18
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA

L+P

JUMLAH

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
P
L+P
JUMLAH
JUMLAH
%
%
%
8

10

11

12

L
JUMLAH

13

14

CACAT TINGKAT 2
P
L+P
JUMLAH
JUMLAH
%
%

BUTON

32

40

27

67

17,50

7,41

13,43

7,50

MUNA

36

14

21

0,00

0,00

0,00

7,14

KONAWE

30

14

25,00

0,00

14,29

KOLAKA

21

24

20

44

20,83

0,00

11,36

4,17

KONAWE SELATAN

22

11

0,00

0,00

0,00

11,11

BOMBANA

22

0,00

0,00

0,00

WAKATOBI

19

12

16,67

33,33

25,00

KOLAKA UTARA

16

12

18

16,67

16,67

BUTON UTARA

10

0,00

12,50

10 KONAWE UTARA

13

0,00

11 KOTA KENDARI

15

12

20

0,00

12 KOTA BAU-BAU

17

29

19

48

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

153

116

269

22

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

15

16

18

7,41

7,46

0,00

4,76

33,33

14,29

0,00

2,27

50,00

18,18

0,00

0,00

0,00

0,00

16,67

8,33

16,67

16,67

0,00

5,56

10,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

20,69

10,53

16,67

3,45

5,26

4,17

14,38

7,76

31

11,52

5,23

6,03

15

5,58

0,00

17

TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PB
P

L+P

PUSKESMAS
3

KASUS TERCATAT
MB
P

L+P

JUMLAH
P

L+P

10

11

12

BUTON

32

34

27

61

37

29

66

MUNA

36

21

30

22

11

33

KONAWE

30

13

16

14

17

KOLAKA

21

22

19

41

24

20

44

KONAWE SELATAN

22

11

11

BOMBANA

22

17

10

27

18

10

28

WAKATOBI

19

10

12

KOLAKA UTARA

16

11

18

11

18

BUTON UTARA

11

12

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

12

20

12

20

12 KOTA BAU-BAU

17

28

20

48

30

24

54

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

11

11

22

173

124

297

184

135

319

1,59

1,17

1,38

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK


Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS
3

KUSTA (PB)
PENDERITA PB
L
2012
JUMLAH
L
P
L+P

JUMLAH

JUMLAH

10

11

RFT PB
P

KUSTA (MB)
PENDERITA MB
L
2011
JUMLAH
L
P
L+P

JUMLAH

JUMLAH

12

13

17

18

19

20

21

L+P

14

15

16

RFT MB
P

L+P

BUTON

32

13

88

100

12

108

20

18

38

19

95,00

16

88,89

35

92,11

MUNA

36

100

100

100

12

66,67

83,33

75,00

KONAWE

30

100

66,67

12

100

100

12

100

KOLAKA

21

100

100

100

28

37

25

89,29

55,56

30

81,08

KONAWE SELATAN

22

15

17

15

100

100

17

100

BOMBANA

22

25,00

80,00

180

20

28

13

65,00

37,50

16

57,14

WAKATOBI

19

100

150

14

20

100

14

100

20

100

KOLAKA UTARA

16

100

100

71,43

100

75,00

BUTON UTARA

100

100

0,00

0,00

10 KONAWE UTARA

13

0,00

11 KOTA KENDARI

15

100

28,57

11

19

81,82

87,50

16

84,21

12 KOTA BAU-BAU

17

150

100

75,00

14

12

26

10

71,43

12

100

22

84,62

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

26

17

43

22

85

22

44

97,73

136

82

218

118

86,76

69

84,15

184

84,40

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

DIFTERI

PUSKESMAS

JUMLAH KASUS

L+P

MENINGGAL

PERTUSIS

JUMLAH KASUS PD3I


TETANUS (NON NEONATORUM)
JUMLAH KASUS

L+P

10

11

12

TETANUS NEONATORUM

L+P

MENINGGAL

JUMLAH KASUS
L

L+P

MENINGGAL

13

14

15

16

17

18

BUTON

32

MUNA

36

KONAWE

30

KOLAKA

21

KONAWE SELATAN

22

BOMBANA

22

WAKATOBI

19

KOLAKA UTARA

16

BUTON UTARA

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

12 KOTA BAU-BAU

17

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

CASE FATALITY RATE (%)

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS PD3I
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS
L

CAMPAK
JUMLAH KASUS
P
L+P

POLIO (I+II+III=IV)
MENINGGAL

HEPATITIS B

L+P

L+P

10

11

12

13

BUTON

32

MUNA

36

KONAWE

30

17

KOLAKA

21

25

32

57

10

14

KONAWE SELATAN

22

17

BOMBANA

22

25

14

39

WAKATOBI

19

KOLAKA UTARA

16

12

BUTON UTARA

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

15

12 KOTA BAU-BAU

17

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

64

56

164

10

14

CASE FATALITY RATE (%)

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

2,44

TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH KASUS

BUTON

32

MUNA

36

KONAWE

30

KOLAKA

21

KONAWE SELATAN

MENINGGAL

CFR (%)

L+P

L+P

L+P

10

11

12

0
0

0
0

23
41

0,0

0,0

0,00

84

1,19

22

63

1,59

BOMBANA

22

49

0,00

WAKATOBI

19

KOLAKA UTARA

16

BUTON UTARA

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

43

0,0

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

15

114

0,00

12 KOTA BAU-BAU

17

45

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK

32

46

47

419

3,98

4,08

18,16

0 #VALUE!

#DIV/0!

0,00

2,17

2,13

0,48

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
PENDERITA FILARIASIS
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

KASUS BARU DITEMUKAN

JUMLAH SELURUH KASUS

L+P

L+P

BUTON

32

MUNA

36

KONAWE

30

KOLAKA

21

KONAWE SELATAN

22

BOMBANA

22

WAKATOBI

19

KOLAKA UTARA

16

BUTON UTARA

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

12 KOTA BAU-BAU

17

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)


Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

0
1

12

15

27

15

12

19

30

41

72

2,60

3,56

3,12

TABEL 24
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

MALARIA
PENDERITA
TANPA PEMERIKSAAN
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
SEDIAAN DARAH
L
L
P
L+P
L
P
L+P
4

BUTON

32

MUNA

36

KONAWE

L+P

L+P

11

12

13

14

15

0,08

0,04

0,06

573

392

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

30

2.990

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

KOLAKA

21

68

37

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

KONAWE SELATAN

22

29

0,0

0,0

0,00

BOMBANA

22

18

184

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

WAKATOBI

19

27

742

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

KOLAKA UTARA

16

400

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

BUTON UTARA

33

17

3.270

0,0

0,0

0,00

10 KONAWE UTARA

13

296

299

595

0,0

0,0

0,00

11 KOTA KENDARI

15

88

#DIV/0!

#DIV/0!

0,02

12 KOTA BAU-BAU

17

44

22

70

0,0

0,0

0,00

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

783

4.178

2.868

19.567

0,1

0,02

0,0

2,5

8,48

22

2.523

10

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

3.783

CFR

6.306

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK

MENINGGAL

4.552

TABEL 26
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

JUMLAH LAHIR HIDUP

PUSKESMAS
3

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG


P

L+P

JUMLAH
7

JUMLAH
9

BUTON

32

2.931

2.748

5.679

MUNA

36

5.706

KONAWE

30

4.392

KOLAKA

21

3.172

3.113

6.244

KONAWE SELATAN

22

5.335

BOMBANA

22

1.504

1.569

3.073

WAKATOBI

19

1.816

KOLAKA UTARA

16

2.295

BUTON UTARA

631

581

1.212

10 KONAWE UTARA

13

602

618

1.220

11 KOTA KENDARI

15

2.385

2.458

5.710

2.385

100

12 KOTA BAU-BAU

17

1.425

1.338

2.763

1.425

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

12.650

12.425

45.445

12.019

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

2.931

3.109

100

611

10

%
12

5.679

100

#DIV/0!

#DIV/0!

5.706

#DIV/0!

#DIV/0!

JUMLAH
13

JUMLAH
15

14

L+P
%

JUMLAH
17

16

%
18

progrM

71

4,0

143

2,52

10

100

#DIV/0!

13

#DIV/0!

13

0,23

13

4.392

100

#DIV/0!

10

#DIV/0!

92

2,09

92,18

5.979

95,76

2,9

88

3,1

177

2,96

14

#DIV/0!

5.335

100

#DIV/0!

15

#DIV/0!

15

0,28

14

96,6

3.073

100

4,24

66

4,36

132

4,30

10

#DIV/0!

#DIV/0!

1.801

99,17

#DIV/0!

#DIV/0!

47

2,61

#DIV/0!

#DIV/0!

2.295

100

#DIV/0!

#DIV/0!

0,31

97,76

1.179

97,28

26

4,3

23

4,0

49

4,16

0,0

1.220

100

#DIV/0!

#DIV/0!

15

1,23

2.458

100

5.697

99,77

0,0

0,3

0,12

10

100,0

1.338

100

2.763

100

29

2,0

23

1,7

52

1,88

95,02

11.497

92,53

45.119

99,28

282

2,35

328

2,85

749

1,66

109

2.870

103,6

96,83

1.515

568

0,0

72

%
2,5

#DIV/0!
1.558

JUMLAH
11

BBLR
P

100

98

2.748

L+P

89

66

TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
BALITA
NO

KAB/KOTA

BALITA DITIMBANG

PUSKESMAS

GIZI LEBIH
L

L+P

JUMLAH

11.350

11.494

23.427

14

19.277

16

L+P

L+P

GIZI BURUK

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

80,91

2.072

18,26

1.699

14,78

3.771

16,10

54

0,48

40

0,35

94

0,40

52

#VALUE!

0,00

0,02

17

#DIV/0!

14

100

31

0,16

35

0,00

285

1,75

10

100

100

18

0,11

33

0,01

283

1,44

13

0,09

22

0,11

46

1.644

12,11

14

100

100

22

0,16

99

10,41

1.620

10,39

13

0,17

18

0,23

31

0,20

34

BUTON

32

MUNA

36

KONAWE

30

10

16.304

KOLAKA

21

9.788

9.593

19.692

KONAWE SELATAN

22

14

13.581

BOMBANA

22

7.857

7.736

15.593

WAKATOBI

19

8.640

KOLAKA UTARA

16

11

7.590

BUTON UTARA

1.607

1.604

3.211

10 KONAWE UTARA

13

3.444

11 KOTA KENDARI

15

57

72

22.029

12 KOTA BAU-BAU

17

4.949

4.890

9.839

0,16

12

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

35.644

35.431

162.627

100

0,28

88

0,14

0,08

25

0,11

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

159

1,17

0,85

140

0,90

0,00

0,00

13

0,15

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

1.482

92,22

0,09

1.685

#DIV/0!

0,00

136

0,62

0,25

20

0,20

4.686

0,25

496

10,20

32.798

#DIV/0!

0,94

0,00
#DIV/0!

66

0
1

0,00

#DIV/0!

9.208

81,13

9.746

#DIV/0!
0,00
8.874

6.863

84,79

18.954

0,00 \

#DIV/0!

0,00

8.907

54,63

17.198

87,33

11.756

86,56

87,36

13.621

87,35

0,00

0,00

8.283

95,87

0,00

0,00

349

4,04

100

100

0,08

16

0,00

0,00

8.482

111,75

0,00

0,00

137

1,81

100

11

100

17

0,22

34

1.472

91,77

3.356

104,52

123

8,04

252

7,85

0,16

48

1.725

#DIV/0!

2.886

83,80

68

26

0,75

#DIV/0!

#DIV/0!

0,03

13

0,00

19.155

86,95

0,00

545

2,47

57

100,0

72

100

129

0,59

77

94,69

4.625

94,58

9.311

94,63

220

4,45

231

4,72

451

4,58

0,10

0,06

0,08

21

92,02

32.650

92,15

121.909

74,96

3.372

9,46

2.946

8,31

9.366

16,30

198

0,56

187

0,53

385

0,24

87,35

8.324

6.758

0,00

PENENTUAN STATUS GIZI HANYA DITENTUKAN MELALUI SURVEI DAN DILAKUKAN OLEH TENAGA YANG SUDAH TERLATIH
Untuk Persentase Gizi Lebih, Gizi Kurang adalah hasil RISKESDAS 2010

0,00

program

86,77

90,66

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


CATATAN :

GIZI KURANG

74

GIZI BAIK

71

815

0,73

10,37

7,65
#DIV/0!

805

129
81

0,00

#DIV/0!

TABEL 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
IBU HAMIL
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

IBU BERSALIN

IBU NIFAS

JUMLAH

K1

K4

JUMLAH

DITOLONG
NAKES

10

11

JUMLAH
12

MENDAPAT
YANKES

13

14

BUTON

32

7.194

6.895

95,84

6.180

85,90

7.078

5.355

75,66

7.078

5.153

72,80

MUNA

36

6.321

6.042

95,59

5.313

84,05

6.033

5.178

85,83

6.033

4.893

81,10

KONAWE

30

6.701

4.936

73,66

4.275

63,80

6.396

4.113

64,31

6.396

3.993

62,43

KOLAKA

21

7.920

7.722

97,50

6.323

79,84

7.590

5.979

78,77

7.590

5.241

69,05

KONAWE SELATAN

22

6.363

5.965

93,75

4.810

75,59

6.085

4.694

77,14

6.085

5.199

85,44

BOMBANA

22

3.523

3.452

97,98

3.291

93,41

3.363

2.981

88,64

3.363

3.183

94,65

WAKATOBI

19

2.039

1.809

88,72

1.628

79,84

1.943

1.802

92,74

1.943

1.703

87,65

KOLAKA UTARA

16

3.320

2.642

79,58

2.303

69,37

3.169

2.167

68,38

3.169

2.113

66,68

BUTON UTARA

1.228

1.173

95,52

1.004

81,76

1.151

1.072

93,14

1.135

1.113

98,06

10 KONAWE UTARA

13

1.608

1.422

88,43

1.249

77,67

1.535

1.141

74,33

1.535

1.105

71,99

11 KOTA KENDARI

15

6.284

6.284

100,00

6.117

97,34

5.998

5.697

94,98

5.998

5.683

94,75

12 KOTA BAU-BAU

17

3.679

2.929

79,61

2.653

72,11

3.512

2.646

75,34

3.512

2.469

70,30

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

56.180

51.271

91,26

45.146

80,36

53.853

42.825

79,52

53.837

41.848

77,73

6.583
5.178
4981
6.011

6.578
5.176

99,9
100,0

5.388
4.370

81,85
84,40

5.359
4.707

4.592
3.870

85,69
82,22

5.351
4.697

4.271
3.707

79,82
78,92

5.767

95,9

4.986

82,95

5.281

4.774

90,40

5.231

4.608

88,09

2.979
2.151

2.679
1.993

89,9
92,7

2.107
1.805

70,73
83,91

2.648
1.912

2.109
1.832

79,65
95,82

2.642
1.910

2.411
1.790

91,26
93,72

1.700
4.812

1.345
4.771

79,1
99,1

1.183
4.591

69,59
95,41

955
4.843

892
4.757

93,40
98,22

962
4.837

894
4.122

92,93
85,22

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


data dari programmer provinsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

spm

6.583
5.178
4.981
6.011
6.812
2.979
2.151
2.338
4.812
2.548
1.667
1.700

47.760

TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

JUMLAH IBU
HAMIL

TT-1

TT-2

TT-3

TT-4

TT-5

TT2+

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

1 BUTON

32

7.194

2.564

35,64

2.251

31,29

1.210

16,82

672

9,34

499

6,94

4.632

64,39

2 MUNA

36

6.321

1.579

24,98

1.178

18,64

860

13,61

527

8,34

777

12,29

3.031

47,95

3 KONAWE

30

6.701

3.476

51,87

2.971

44,34 -

4 KOLAKA

21

7.920

3.938

49,72

3.283

41,45

671

8,47

948

11,97

968

12,22

5.870

74,12

5 KONAWE SELATAN

22

6.363

2.197

34,53

2.033

31,95

1.599

25,13

1.353

21,26

1.185

18,62

8.357

131,34

6 BOMBANA

22

3.523

1.732

49,16

1.395

39,60

475

13,48

191

5,42

181

5,14

2.004

56,88

7 WAKATOBI

19

2.039

937

45,95

849

41,64

270

13,24

117

5,74

123

6,03 -

8 KOLAKA UTARA

16

3.320

1.410

42,47

1.309

369

11,11 -

9 BUTON UTARA

1.228

361

29,40

321

26,14

232

18,89

236

19,22

125

10,18

1.132

92,18

10 KONAWE UTARA

13

1.608

1175

73,07

1.013

63,00

271

16,85

153

9,51

51

3,17

1.311

81,53

11 KOTA KENDARI

15

6.284

4.311

68,60

3.817

60,74 -

701

11,16

4.518

71,90

12 KOTA BAU-BAU

17

3.679

1.062

28,87

827

22,48

318

8,64

136

3,70

210

5,71

1.491

40,53

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

56.180

24.742

44,04

21.247

37,82

5.906

10,51

4.333

7,71

8.189

14,58

32.346

57,58

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

39,43 -

3.000

44,77 -

TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH IBU HAMIL

FE1 (30 TABLET)

FE3 (90 TABLET)

JUMLAH

JUMLAH

1 BUTON

32

7.194

5.109

71,02

5.101

70,91

2 MUNA

36

6.321

5.913

93,55

5.018

79,39

3 KONAWE

30

6.701

4.778

71,30

4.120

61,48

4 KOLAKA

21

7.920

6.782

85,63

6.577

83,04

5 KONAWE SELATAN

22

6.363

5.965

93,75

4.933

77,53

6 BOMBANA

22

3.523

3.293

93,47

3.342

94,86

7 WAKATOBI

19

2.039

1.809

88,72

1.628

79,84

8 KOLAKA UTARA

16

3.320

2.516

75,78

1.004

30,24

9 BUTON UTARA

1.228

1.075

87,54

886

72,15

10 KONAWE UTARA

13

1.608

1.469

91,36

1.365

84,89

11 KOTA KENDARI

15

6.284

6.020

95,80

6.243

99,35

12 KOTA BAU-BAU

17

3.679

2.929

79,61

2.653

72,11

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

56.180

47.658

84,83

42.870

76,31

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 31
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

JUMLAH
IBU HAMIL

PUSKESMAS
3

BUMIL RISTI/
KOMPLIKASI
5

BUMIL RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI

PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI

JUMLAH LAHIR HIDUP

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

1 BUTON

32

7.194

1.439

515

35,79

2.931

2.748

5.679

#DIV/0!

98

10,40

2 MUNA

36

6.321

1.264

720

57,0

5.706

856

#DIV/0!

#DIV/0!

139

16,24

3 KONAWE

30

6.701

1.340

640

8,00

4.392

659

#DIV/0!

#DIV/0!

106

4 KOLAKA

21

7.920

1.584

781

49,31

3.172

3.113

6.285

476

467

943

5 KONAWE SELATAN

22

6.363

1.273

1173

92,17

5.335

800

6 BOMBANA

22

3.523

705

350

49,67

1.504

1.569

3.073

226

235

461

7 WAKATOBI

19

2.039

408

299

73,32

1.816

272

#DIV/0!

8 KOLAKA UTARA

16

3.320

664

610

91,87

2.295

344

#DIV/0!

9 BUTON UTARA

1.228

246

247

100,6

631

581

1.212

10 KONAWE UTARA

13

1.608

322

364

113,2

602

618

1.220

183

11 KOTA KENDARI

15

6.284

1.257

1123

89,35

2.385

2.458

5.710

857

12 KOTA BAU-BAU

17

3.679

736

377

51,24

1.425

1.338

2.763

502

24

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

56.180

11.236

64,07

12.650

12.425

45.486

7.001

125

7.199

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

335
516
215
267
1045
253
342
149
89
113
727
422

942

95

796

87

790

45

#DIV/0!

53

0,0

0,0

#DIV/0!

182

#DIV/0!

15,70

177

22,12

206

44,69

#DIV/0!

124

45,52

#DIV/0!

51

14,81

67

36,85

#DIV/0!

87

47,54

#DIV/0!

210

24,52

#DIV/0!

55

10,96

1.597

22,81

0,0
59

#DIV/0!
#DIV/0!

29,38

0,0

0,0
56

277

#DIV/0!

0,0

22

134

16,09

16,97

TABEL 32
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH

L+P

3.125

3.155

1 BUTON

32

2 MUNA

36

5.772

3 KONAWE

30

4 KOLAKA

21

5 KONAWE SELATAN

22

6 BOMBANA

22

7 WAKATOBI

19

1.851

8 KOLAKA UTARA

16

2.985

9 BUTON UTARA

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

12 KOTA BAU-BAU

17

1.536

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

5.367

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

6.280

L+P

12

13

14

15

23

7.078

4.912

69,40

18.969

77,78

5.756

4.683

81,36

24.527

#DIV/0!

#DIV/0!

23.546

96,00

6.396

4.330

67,70

31.074

#DIV/0!

#DIV/0!

24.649

79,32

6.361

6.171

97,01

24.385

#DIV/0!

#DIV/0!

20.887

85,66

5.377

5.202

96,75

8.277

8.097

13.171

45,04

8.890

67,50

3.364

3.133

93,13

57,59

10.221

#DIV/0!

#DIV/0!

7.799

76,30

1.943

1.722

88,63

1.807

60,54

12.301

#DIV/0!

#DIV/0!

1.807

14,69

3.169

2.217

69,96

72,56

969

86,75

2.568

3.041

5.609

1.968

76,64

2.287

75,21

1.219

21,73

1.235

896

72,55

0,00

548

40,23

3.417

3.586

5.614

1.710

50,04

1.660

46,29

3.370

60,03

1.535

1.080

70,36

#DIV/0!

19.734

74,05

6.284

5.724

91,09

#DIV/0!

#DIV/0!

2.325

40,28

12.194

13.061

24.388

5.949

#DIV/0!

#DIV/0!

2.668

44,85

7.260

#DIV/0!

#DIV/0!

3.271

45,06

5.809

#DIV/0!

#DIV/0!

2.881

49,60

0,00

1.242

38,79

#DIV/0!

#DIV/0!

1.066

#DIV/0!

#DIV/0!

706

707

1.117

456

516

1.362

64,6
0,0

513
-

9.260

3.793

18

71,55

45,83

9.685

3.647

20

21

24,00

5.712

#DIV/0!

#DIV/0!

2.512

43,98

26.651

1.809

3.345

0,0

0,00

3.071

91,81

6.099

5.773

11.872

4.788

78,50

4.868

84,32

9.656

81,33

2.696

5.249

194,70

6.187

50.644

30,81

25.112

49,59

45.497

46.503

215.700

#####

47,30

22.147

47,63

159.471

73,93

51.194

45.319

88,52

1.815

33,8

1.906

#DIV/0!

19

22

25.887

17

L+P

73,18

12.945

16

IBU NIFAS
MENDAPAT
JUMLAH
VIT A
%
S

18.945

12.942

BALITA (6-59 BULAN)


MENDAPAT VIT A 2X
L
P
%
%
S
S
S
74,82

43,82

0,0

1.393

11

2.752

43,5

10

JUMLAH

44,15

3.202

1.359

BAYI
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
L
P
L+P
%
%
S
S

TABEL 33
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
PESERTA KB AKTIF
NO

KAB/KOTA

IUD

MOP

MOW

IM PLAN

10

11

JUMLAH

13

SUNTIK
14

%
15

PIL
16

KON DOM

OBAT
VAGINA

LAIN
NYA

19

20

21

22

25

%
MKJP + MKJP +
NON MKJP NON
MKJP

17

18

0,7

68

0,2

272

0,8

1.080

3,29

1.652

5,03

15.232

46,37

11.594

35,29

4.374

13,31

0,00

31.200

94,97

32.852

100

2 MUNA

36

198

1,14

0,0

18

0,1

334

1,93

555

3,20

5.205

30,02

3.470

20,01

19

0,11

0,00

8.694

50,14

17.338

100

3 KONAWE

30

242

0,72

0,0

0,00

1.037

3,06

1.279

3,78

13.529

39,97

16.371

48,37

586

1,73

0,0 2.079

6,14

32.565

96,22

33.844

100

4 KOLAKA

21 1.253

3,48

65

0,2

808

2,25

5.663

15,75

8.150

21,66

13.987

38,90

12.730

35,40

1.090

3,03

0,0

0,00

27.807

77,33

35.957

99,00

5 KONAWE SELATAN

22

930

2,28

291

0,7

882

2,17

6.640

16,30

8.743

21,46

15.711

38,57

14.393

35,33

1.092

2,68

0,0

799

1,96

31.995

78,54

40.738

100

6 BOMBANA

22

0,04

0,0

0,00

817

5,30

823

5,34

7.577

49,15

6.326

41,04

689

4,47

0,0

0,00

14.592

94,66

15.415

100

7 WAKATOBI

19

19

0,39

0,0

0,00

0,00

1.707

0,39

1.732

35,15

806

16,36

517

10,49

0,0

165

3,35

3.220

65,35

4.927

66

8 KOLAKA UTARA

16

30

0,13

0,0

0,00

147

0,62

177

0,74

10.287

43,24

11.697

49,17

1.082

4,55

0,0

547

2,30

23.613

99,26

23.790

100

9 BUTON UTARA

66

1,60

0,0

12

0,29

491

11,91

570

13,83

2.451

59,46

936

22,71

165

4,00

0,0

0,00

3.552

86,17

4.122

100

10 KONAWE UTARA

13

24

0,29

0,0

0,00

234

2,85

258

3,14

2.403

29,29

4.658

56,78

885

10,79

0,0

0,00

7.946

96,86

8.204

100

11 KOTA KENDARI

15

43

0,11

0,00

13

0,03

254

0,65

310

0,79

13.596

34,55

2.490

6,33

1.357

3,45

0,0

0,00

17.443

44,32

39.353

100

12 KOTA BAU-BAU

17

295

1,90

40

0,26

232

1,50

1.387

8,95

1.954

12,60

7.486

48,28

5.242

33,81

822

5,30

0,00

13.550

87,40

15.504

100

252 3.338

1,39

470

0,20 2.237

0,93

18.084

7,53 24.129

10,04

109.196

45,44

90.713

37,75

12.678

5,28

3.590

1,49 216.177

89,96

240.306

100

24

232

23

JUMLAH

32

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

12

1 BUTON

JUMLAH (KAB/KOTA)

NON MKJP

MKJP

PUSKESMAS

26

27

TABEL 34
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
NO

KAB/KOTA

NON MKJP

MKJP

PUSKESMAS
IUD

MOP

1 BUTON

32

43

0,39

2 MUNA

36

198

2,56

3 KONAWE

30

242

2,79

4 KOLAKA

21

153

5 KONAWE SELATAN

22

144

6 BOMBANA

22

7 WAKATOBI
8 KOLAKA UTARA

MOW

IMPLAN

10

JUMLAH

11

12

13

SUNTIK
14

%
15

PIL
16

%
17

KONDOM
18

OBAT
VAGINA

19

20

LAIN
NYA

21

22

23

JUMLAH

%
MKJP + MKJP +
NON MKJP NON
MKJP

24

25

0,0

10.791

97,53

11.064

100

496

6,4

7.304

94,56

7.724

100

2.079

24,0

8.418

97,18

8.662

100

0,0

12.077

89,14

13.548

100

0,0

7.038

76,32

9.222

100

0,0

2.223

42,8

4.446

85,58

5.195

100

15,96

0,0

165

5,1

3.220

99,41

3.239

100

8,62

0,0

547

9,2

5.526

93,17

5.931

100

0,04

39

0,35

187

1,69

273

2,47

4.378

39,57

3.680

33,26

2.733

24,70

0,0

0,0

0,00

222

2,87

420

5,44

3.235

41,88

3.149

40,77

424

5,49

0,0

0,00

0,00

0,02

244

2,82

2.811

32,45

3.197

36,91

331

3,82

0,0

1,13

0,01

40

0,30

1.276

9,42

1.471

10,86

6.533

48,22

5.042

37,22

502

3,71

0,0

1,56

49

0,53

116

1,26

1.875

20,33

2.184

23,68

3.291

35,69

3.311

35,90

436

4,73

0,0

0,12

0,00

0,00

738

14,21

749

14,32

1.115

21,46

971

18,69

137

2,64

19

19

0,59

0,00

0,00

0,00

19

0,59

1.732

53,47

806

24,88

517

16

30

0,51

0,00

42

0,71

333

5,61

405

6,83

2.218

37,40

2.250

37,94

511

26

27

9 BUTON UTARA

22

1,87

0,00

0,26

78

6,64

103

8,77

811

69,08

204

17,38

56

4,77

0,0

0,0

1.071

91,23

1.174

100

10 KONAWE UTARA

13

10

0,65

0,07

0,00

602

39,40

613

40,12

365

23,89

452

29,58

98

6,41

0,0

0,0

915

59,88

1.528

100

11 KOTA KENDARI

15

232

3,58

0,12

76

1,17

378

5,83

694

10,70

2.784

42,90

2.564

39,51

483

7,44

0,0

5.831

89,86

6.489

100

12 KOTA BAU-BAU

17

64

1,18

0,00

11

0,20

263

4,84

338

6,22

2.094

38,51

1.799

33,09

466

8,57

0,0

739

13,6

5.099

93,78

5.437

100

252

1.163

1,47

64

0,08

332

0,42

5.954

7,51

7.513

9,48

31.367

39,58

27.425

34,61

6.694

8,45

0,0

6.249

7,9

71.736

90,52

79.249

100

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH PUS

PESERTA KB AKTIF

PESERTA KB BARU
JUMLAH

JUMLAH

1 BUTON

32

49.892

21.957

44,01

43.126

86,44

2 MUNA

36

46.515

7.350

15,80

23.083

49,62

3 KONAWE

30

43.155

7.116

16,49

20.038

46,43

4 KOLAKA

21

59.512

8.379

14,08

40.152

67,47

5 KONAWE SELATAN

22

53.719

9.222

17,17

39.939

74,35

6 BOMBANA

22

26.935

2.972

11,03

15.415

57,23

7 WAKATOBI

19

15.809

3.139

19,86

11.585

73,28

8 KOLAKA UTARA

16

21.640

4.653

21,50

13.934

64,39

9 BUTON UTARA

9.490

1.176

12,39

4.124

43,46

10 KONAWE UTARA

13

11.960

1.528

12,78

7.801

65,23

11 KOTA KENDARI

15

50.235

6.489

12,92

50.234

100

12 KOTA BAU-BAU

17

24.658

4.381

17,77

15.509

62,90

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

413.520

78.362

18,95

284.940

68,91

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP


L

L +P

L
JUMLAH
7

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)


P
L+P
JUMLAH
JUMLAH
%
%
8

BUTON

32

2.931

2.748

5.679

MUNA

36

5.706

#DIV/0!

KONAWE

30

4.392

#DIV/0!

KOLAKA

21

3.035

2.980

6.285

KONAWE SELATAN

22

5.335

BOMBANA

22

1.504

1.569

3.073

WAKATOBI

19

1.816

#DIV/0!

KOLAKA UTARA

16

2.295

#DIV/0!

BUTON UTARA

631

581

1.212

10 KONAWE UTARA

13

602

618

1.220

11 KOTA KENDARI

15

2.385

2.458

5.710

12 KOTA BAU-BAU

17

1.425

1.338

2.763

1.045

73,33

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

12.513

12.292

45.486

2.639

21,09

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


data program
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

5.975
4.697
4.225
5.509
5.035
2.620
1.887
2.126
1.173
1.027
4.372
2.556
41.202

10

0,0

0,0

72,59

14

15

#DIV/0!

5.470

95,86

#DIV/0!

#DIV/0!

4.281

97,47

#DIV/0!

6.162

98,04

5.257

98,54

3.019

98,24

#DIV/0!

1.806

99,45

#DIV/0!

#DIV/0!

2.261

98,52

#DIV/0!

0,00

1.090

89,93

76,05

1.171

95,98

0,00

5.704

99,89

1.404

104,93

2.726

98,66

987

0,69

2.853

23,21

44.626

98,11

1.371

0,11

0,0

#DIV/0!

979

0,00

437

13

100,0

#DIV/0!

76,89

%
12

5.679

0,0

1.157

11

KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)


L
P
L+P
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
%
%

470

0,00

62,40

4.905
4.295
3.743
4.989
4.895
2.598
1.838
1.906
1.158
917
3.979
2.449
37.672

16

0,0

0,0

95,56

#DIV/0!

5.108

89,52

#DIV/0!

4.176

95,08

5.907

93,99

5.126

96,08

3.017

98,18

#DIV/0!

1.715

94,44

#DIV/0!

2.214

96,47

0,00

1.052

86,80

73,30

1.153

94,51

0,00

5.675

99,39

1.328

99,25

2.648

95,84

1.781

14,490

43.218

95,01

0,0

#DIV/0!

0,00

#DIV/0!

0,00

384

0,64

%
18

5.427

0,0

17

453

0,00

0,00

4.628
3.996
3.651
4.761
4.765
2.564
1.826
1.863
1.145
837
3.787
2.315
36.138

TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

JUMLAH BAYI (sasaran)

PUSKESMAS

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

BUTON

32

3.125

3.155

6.280

5.617

89,44

MUNA

36

5.772

#DIV/0!

#DIV/0!

4.894

84,79

KONAWE

30

5.949

#DIV/0!

#DIV/0!

5.440

91,44

KOLAKA

21

7.260

#DIV/0!

#DIV/0!

6.733

92,74

KONAWE SELATAN

22

5.809

#DIV/0!

#DIV/0!

5.181

89,19

BOMBANA

22

3.202

#DIV/0!

2.046

63,90

WAKATOBI

19

1.851

#DIV/0!

#DIV/0!

1.805

97,51

KOLAKA UTARA

16

2.985

#DIV/0!

#DIV/0!

2.473

82,85

BUTON UTARA

706

707

1.117

0,00

1.037

92,84

10 KONAWE UTARA

13

531

516

1.362

94,77

1.288

94,57

11 KOTA KENDARI

15

5.712

5.684

99,51

12 KOTA BAU-BAU

17

1.536

1.809

3.345

1.394

90,76

1.663

91,93

3.057

91,39

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

5.898

6.187

50.644

2.783

47,19

2.975

48,08

45.255

89,36

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

0,0

898

#DIV/0!

0,0

823

0,00
491

92,47

489

#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 38
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH DESA/KEL

DESA/KEL UCI

% DESA/KEL UCI
6

1 BUTON

32

242

170

70,25

2 MUNA

36

239

166

69,46

3 KONAWE

30

412

242

58,74

4 KOLAKA

21

217

182

83,87

5 KONAWE SELATAN

22

365

294

80,55

6 BOMBANA

22

139

93

66,91

7 WAKATOBI

19

100

92

92,00

8 KOLAKA UTARA

16

133

99

74,44

9 BUTON UTARA

59

52

88,14

10 KONAWE UTARA

13

146

133

91,10

11 KOTA KENDARI

15

64

61

95,31

12 KOTA BAU-BAU

17

43

43

100

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

2.159

1.627

75,36

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

DPT1+HB1
P

L+P

BAYI DIIMUNISASI
DPT3+HB3
P

L+P

DO RATE (%)

CAMPAK
P

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16,0

17

18

19

20

21

22

23

24

L+P

25

26

27

1 BUTON

32

3.024

3.696

6.721

2.967

98,12

3.627

98,13

6.594

98,11

2.808

92,86

3.431

92,83

6.239

92,83

2.705

89,45

3.306

89,45

6.011

89,44

8,83

8,85

8,84

2 MUNA

36

2.917

3.565

6.482

2.723

93,35

3.329

93,38

6.052

93,37

2.439

83,61

2.980

83,59

5.419

83,60

2.312

79,26

2.826

79,27

5.138

79,27

15,09

15,11

15,10

3 KONAWE

30

2.462

3.009

5.470

2.271

92,24

2.776

92,26

5.047

92,27

2.249

91,35

2.748

91,33

4.997

91,35

2.313

93,95

2.828

93,98

5.141

93,99

-1,85

-1,87

-1,86

4 KOLAKA

21

3.178

3.885

7.063

3.202

100,76

3.913

100,72

7.115

100,74

3.189

100,3

3.897

100,3

7.086

100,33

3.151

99,15

3.852

99,15

7.003

99,15

1,59

1,56

1,57

5 KONAWE SELATAN

22

2.933

3.585

6.517

2.574

87,76

3.146

87,75

5.720

87,77

2.474

84,35

3.023

84,32

5.497

84,35

2.443

83,29

2.985

83,26

5.428

83,29

5,09

5,12

5,10

6 BOMBANA

22

1.556

1.902

3.459

1.571

101,0

1.921

101,0

3.492

101,0

1.575

101,2

1.924

101,2

3.499

101,2

1.486

95,50

1.816

95,48

3.302

95,5

5,41

5,47

5,44

7 WAKATOBI

19

929

1.136

2.065

864

93,00

1.063

93,57

1.927

93,32

849

91,39

1.037

91,29

1.886

91,33

831

89,45

1.016

89,44

1.847

89,44

3,82

4,42

4,15

8 KOLAKA UTARA

16

1.104

1.349

2.452

1.074

97,28

1.312

97,26

2.386

97,31

1.005

91,03

1.228

91,03

2.233

91,07

978

88,59

1.196

88,66

2.174

88,66

8,94

8,84

8,89

9 BUTON UTARA

765

935

1.700

600

78,43

733

78,40

1.333

78,41

621

81,18

759

81,18

1.380

81,18

608

79,48

743

79,47

1.351

79,47

-1,33

-1,36

-1,35

10 KONAWE UTARA

13

701

857

1.558

676

96,43

826

96,38

1.502

96,41

675

0,0

826

0,0

1.501

96,34

654

93,30

800

93,35

1.454

93,3

3,25

3,15

3,20

11 KOTA KENDARI

15

2.571

3.142

5.713

2.905

112,99

3.551

113,0

6.456

113,0

2.717

105,7

3.321

105,7

6.038

105,69

2.751

107,0

3.362

107,0

6.113

107,00

5,30

5,32

5,31

12 KOTA BAU-BAU

17

1.572

1.922

3.494

1.474

93,77

1.802

93,76

3.276

93,76

1.484

94,40

1.814

94,38

3.298

94,39

1.806

114,9

3.283

170,8

5.089

145,65 -22,52 -82,19 -55,34

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

23.712

28.983

52.694

22.901

96,60 50.900

96,60

22.085

Sumber : Laporan Tahunan Program Imunisasi Tahun 2012


rumus bayi dari jumlah bayi vit a di tabel 32 sehingga tdk sama bayi di imunisasi

96,58 27.999

93,14 26.988

93,12 49.073

93,13 22.038

92,9 28.013

96,7 50.051

94,98

3,77

-0,05

1,67

TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
NO

KAB/KOTA

JUMLAH BAYI

PUSKESMAS

BCG
P

L+P

POLIO3
P

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

%
18,00

1 BUTON

32

3.024

3.696

6.721

3.051

100,89

3.730

100,92

6.781

100,89

2.956

97,75

3.613

97,75

6.569

97,74

2 MUNA

36

2.917

3.565

6.482

2.672

91,60

3.265

91,58

5.937

91,59

2.521

86,42

3.081

86,42

5.602

86,42

3 KONAWE

30

2.462

3.009

5.470

2.188

88,87

2.674

88,87

4.862

88,88

2.299

93,38

2.810

93,39

5.109

93,40

4 KOLAKA

21

3.178

3.885

7.063

3.274

103,02

4.002

103,01

7.276

103,02

3.204

100,82

3.916

100,80

7.120

100,81

5 KONAWE SELATAN

22

2.933

3.585

6.517

2.660

90,69

3.251

90,68

5.911

90,70

2.498

85,17

3.054

85,19

5.552

85,19

6 BOMBANA

22

1.556

1.902

3.459

1.396

89,72

1.706

89,70

3.102

89,68

1.518

97,56

1.855

97,53

3.373

97,51

7 WAKATOBI

19

929

1.136

2.065

861

92,68

1.053

92,69

1.914

92,69

849

91,39

1.037

91,29

1.886

91,33

8 KOLAKA UTARA

16

1.104

1.349

2.452

1.046

94,75

1.279

94,81

2.325

94,82

991

89,76

1.212

89,84

2.203

89,85

9 BUTON UTARA

765

935

1.700

609

79,61

745

79,68

1.354

79,65

604

78,95

739

79,04

1.343

79,00

10 KONAWE UTARA

13

701

857

1.558

682

97,29

833

97,20

1.515

97,24

712

101,57

871

101,63

1.583

101,60

11 KOTA KENDARI

15

2.571

3.142

5.713

2.979

115,87

3.642

115,91

6.621

115,89

2.877

111,90

3.517

111,94

6.394

111,92

12 KOTA BAU-BAU

17

1.572

1.922

3.494

1.530

97,33

1.871

97,35

3.401

97,34

1.522

96,82

1.861

96,83

3.383

96,82

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

23.712

28.983

52.694

22.948

96,78

28.051

96,78

50.999

96,78

22.551

95,10

27.566

95,11

50.117

95,11

Sumber : Laporan Tahunan Program Imunisasi Tahun 2012


sama dgn rumus di tabel 39 jumlah bayi beda
bombana

1.905

1802

3707

TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH BAYI
L

L+P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


L
P
L+P
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
%
%
%
7

1 BUTON

32

3.125

3.155

6.280

2 MUNA

36

5.772

#DIV/0!

3 KONAWE

30

5.949

4 KOLAKA

21

5 KONAWE SELATAN

22

6 BOMBANA

22

7 WAKATOBI

10

0,00

11

0,00

12

1.646

26,21

#DIV/0!

432

7,48

#DIV/0!

#DIV/0!

1.981

33,30

7.260

#DIV/0!

#DIV/0!

1.472

20,28

5.809

#DIV/0!

#DIV/0!

712

12,26

1.707

869

50,91

19

1.851

#DIV/0!

#DIV/0!

824

44,52

8 KOLAKA UTARA

16

2.985

#DIV/0!

#DIV/0!

1.008

33,77

9 BUTON UTARA

706

707

1.413

0,0

456

32,27

10 KONAWE UTARA

13

516

1.362

#DIV/0!

0,0

40

2,94

11 KOTA KENDARI

15

5.712

#DIV/0!

2.301

40,28

12 KOTA BAU-BAU

17

1.303

1.292

2.595

530

40,7

528

40,9

1.058

40,77

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

5.134

5.670

48.695

530

10,3

528

9,3

12.799

26,28

0,0

#DIV/0!

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


sama dengan tabel 39-40 jumlah bayi dari program gizi???
1905

1802

6.979
2.995
1.906
993
1.058
682
575
2.699
1.752

1.912
1.205
692
488
516
225
265
998
692

TABEL 42
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS
3

ANAK 6-23 BULAN


MENDAPAT MP-ASI
L
P
L+P

%
P

L+P

10

11

12

0,00

0,00

0,00

DARI KELUARGA MISKIN


L
P
L+P
4

1 BUTON

32

0,00

2 MUNA

36

0,00

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

3 KONAWE

30

0,00

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

4 KOLAKA

21

223

196

#DIV/0!

#DIV/0!

87,89

5 KONAWE SELATAN

22

0,00

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

6 BOMBANA

22

738

0,00

7 WAKATOBI

19

921

921

#DIV/0!

#DIV/0!

8 KOLAKA UTARA

16

0,00

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

9 BUTON UTARA

3.058

3.058

#DIV/0!

#DIV/0!

100

10 KONAWE UTARA

13

0,00

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

11 KOTA KENDARI

15

0,00

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

12 KOTA BAU-BAU

17

1.302

1.233

2.535

711

663

1.374

53,77

54,20

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

1.302

1.233

7.475

711

663

5.549

2013,00 1.896,00

74,23

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

0,00 #VALUE!

0,00

0,00

54,61

100
0,00

TABEL 43
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

JUMLAH

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

BUTON

32

25.887

#DIV/0!

#DIV/0!

18.174

70,21

MUNA

36

25.255

#DIV/0!

#DIV/0!

12.515

49,56

KONAWE

30

24.527

#DIV/0!

#DIV/0!

10.800

44,03

KOLAKA

21

31.898

#DIV/0!

#DIV/0!

15.403

48,29

KONAWE SELATAN

22

24.385

#DIV/0!

#DIV/0!

16.163

66,28

BOMBANA

22

#DIV/0!

4.980

37,81

WAKATOBI

19

8.583

#DIV/0!

#DIV/0!

7.229

84,22

KOLAKA UTARA

16

12.301

#DIV/0!

#DIV/0!

9.076

73,78

BUTON UTARA

4.517

#DIV/0!

#DIV/0!

2.892

64,02

4.341

77,32

#DIV/0!

9.168

34,26

#DIV/0!

0,0

2.949

11 KOTA KENDARI

15

26.763

12 KOTA BAU-BAU

17

12.557

2.989

#DIV/0!

3.096

#DIV/0!

7.618

60,67

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

215.459

6.124

#DIV/0!

6.045

#DIV/0!

118.359

54,93

5.614

3.135

13

13.172

10 KONAWE UTARA

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

#DIV/0!

TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
BALITA
NO

KAB/KOTA

BALITA YANG ADA

PUSKESMAS

DITIMBANG
P

L+P

BB NAIK
P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

JUMLA
H
13

%
14

JUMLA
H
15

L+P

BGM
P

JUMLAH

16

17

18

JUMLA
H
19

%
20

JUMLA
H
21

L+P
%
22

JUMLA
H
23

%
24

BUTON

32

16.067

16.100

32.167

0,0

0,0

17.234

53,58

#DIV/0!

#DIV/0!

13.840

80,31

#DIV/0!

#DIV/0!

1.518

8,81

MUNA

36

12.194

13.061

25.255

0,0

0,0

17.122

67,80

#DIV/0!

#DIV/0!

12.487

72,93

#DIV/0!

#DIV/0!

507

2,96

KONAWE

30

24.527

#DIV/0!

#DIV/0!

14.930

60,87

#DIV/0!

#DIV/0!

10.453

70,01

#DIV/0!

#DIV/0!

135

0,90

KOLAKA

21

32.998

#DIV/0!

#DIV/0!

19.683

59,65

#DIV/0!

#DIV/0!

16.238

82,50

#DIV/0!

#DIV/0!

166

0,84

KONAWE SELATAN

22

30.684

#DIV/0!

#DIV/0!

13.581

44,26

#DIV/0!

#DIV/0!

9.218

67,87

#DIV/0!

#DIV/0!

631

4,65

BOMBANA

22

8.277

8.097

13.172

0,00

10.023

76,09

0 #DIV/0!

0 #DIV/0!

8.387

83,68

0 #DIV/0!

0 #DIV/0!

154

1,54

WAKATOBI

19

9.262

#DIV/0!

#DIV/0!

8.642

93,3

#DIV/0!

#DIV/0!

7.301

84,48

#DIV/0!

#DIV/0!

399

4,62

KOLAKA UTARA

16

12.301

#DIV/0!

#DIV/0!

7.590

61,70

#DIV/0!

#DIV/0!

6.201

81,70

#DIV/0!

#DIV/0!

88

1,16

BUTON UTARA

2.568

3.041

5.609

0,00

0,00

3.211

57,25

#DIV/0!

#DIV/0!

2.476

77,11

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

10 KONAWE UTARA

13

3.486

3.517

6.696

0,00

3.442

51,40

0,00

2.886

83,85

0,00

0 #DIV/0!

27

0,78

11 KOTA KENDARI

15

26.763

#DIV/0!

19.965

74,60

#DIV/0!

15.377

77,02

#DIV/0!

#DIV/0!

444

2,22

12 KOTA BAU-BAU

17

7.635

7.582

15.217

4.949

64,82

4.890

64,49

9.839

64,66

3.837

77,53

3.560

72,80

7.397

75,18

180

3,64

197

4,03

377

3,83

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

50.227

51.398

234.651

4.949

9,85

4.890

9,51

145.262

61,91

3.837

77,53

3.560

72,80

112.261

77,28

180

3,64

197

4,03

4.446

3,06

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

0,00

0,00

#DIV/0!

0,0

#DIV/0!

TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
BALITA GIZI BURUK
NO

KAB/KOTA

MENDAPAT PERAWATAN

JUMLAH

PUSKESMAS

L+P

L+P

10

11

12

1 BUTON

32

54

40

94

54

100

40

100

94

100

2 MUNA

36

17

14

31

17

100

14

100

31

100

3 KONAWE

30

10

18

10

100

100

18

100

4 KOLAKA

21

13

22

13

100

100

22

100

5 KONAWE SELATAN

22

14

22

14

100

100

22

100

6 BOMBANA

22

13

18

31

13

100

18

100

31

100

7 WAKATOBI

19

100

100

100

8 KOLAKA UTARA

16

11

17

100

11

100

17

100

9 BUTON UTARA

100

100

100

10 KONAWE UTARA

13

100

100

11 KOTA KENDARI

15

57

72

129

57

100

72

100

129

100

12 KOTA BAU-BAU

17

100

100

100

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

198

187

385

198

100

187

100

385

100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 46
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH
L

L+P

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
7

10

11

%
12

BUTON

32

10.572

#DIV/0!

#DIV/0!

8.805

83,3

MUNA

36

46.166

#DIV/0!

#DIV/0!

6.319

13,7

KONAWE

30

38.643

#DIV/0!

#DIV/0!

4.070

10,5

KOLAKA

21

7.402

#DIV/0!

#DIV/0!

3.567

48,19

KONAWE SELATAN

22

7.022

#DIV/0!

#DIV/0!

5.563

79,22

BOMBANA

22

3.914

#VALUE!

3.789

96,81

WAKATOBI

19

14.596

#DIV/0!

#DIV/0!

1.823

12,49

KOLAKA UTARA

16

18.027

#DIV/0!

#DIV/0!

2.201

12,21

BUTON UTARA

2.146

#DIV/0!

#DIV/0!

1.323

61,65

1.635

95,11

6.849

14,14

690

1.719

634

#VALUE!

13

11 KOTA KENDARI

15

12 KOTA BAU-BAU

17

1.180

1.031

3.402

1.103

93,47

997

96,70

2.631

77,34

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

1.870

1.698

202.042

3.757

200,91

3.676

216,49

48.575

24,04

48.433

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT

91,88

2.051

10 KONAWE UTARA

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

667

2.020

628

#DIV/0!

200,91

94,15
#DIV/0!

216,49

24,04

TABEL 47
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
MURID SD DAN SETINGKAT
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR

JUMLAH

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

BUTON

32

37.350

#DIV/0!

#DIV/0!

11.671

31,25

MUNA

36

46.166

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

KONAWE

30

38.643

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

KOLAKA

21

7.402

#DIV/0!

#DIV/0!

3.567

48,19

KONAWE SELATAN

22

5.835

#DIV/0!

#DIV/0!

5.563

95,34

BOMBANA

22

3.821

97,62

WAKATOBI

19

14.596

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

KOLAKA UTARA

16

18.027

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

BUTON UTARA

6.775

#DIV/0!

#DIV/0!

1.500

22,1

10 KONAWE UTARA

13

9.579

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

11 KOTA KENDARI

15

48.433

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

12 KOTA BAU-BAU

17

1.180

1.031

3.444

1.103

93,47

997

96,70

2.329

67,62

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

12.231

12.288

240.164

5.036

41,17

5.022

40,87

28.451

11,85

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

11.051

11.257

3.914

3.933

35,59

4.025

35,76

TABEL 48
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
USILA (60TAHUN+)
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L+P

L+P

10

11

12

1 BUTON

32

8.827

8.719

17.546

5.738

65,01

5.737

65,80

11.475

65,40

2 MUNA

36

7.872

11.908

19.780

7.872

100

11.809

99,17

19.681

99,50

3 KONAWE

30

6.969

6.878

13.847

6.769

97,13

6.842

99,48

13.611

98,30

4 KOLAKA

21

5.678

5.639

19.287

9.128

161

8.618

153

17.746

92,01

5 KONAWE SELATAN

22

8.066

7.803

15.869

8.066

100

7.307

93,64

15.373

96,87

6 BOMBANA

22

2.374

2.852

5.226

1.634

68,83

1.606

56,31

3.240

62,00

7 WAKATOBI

19

3.933

5.144

9.077

3.833

97,46

5.144

100

8.977

98,90

8 KOLAKA UTARA

16

2.935

3.080

6.015

2.935

100

3.080

100

6.015

100

9 BUTON UTARA

1.029

1.257

2.286

1.591

155

680

54,10

2.271

99,34

10 KONAWE UTARA

13

2.539

2.637

5.176

1.137

44,78

1.101

41,75

3.787

73,16

11 KOTA KENDARI

15

10.263

12.935

23.198

9.247

90,10

11.859

91,68

21.106

90,98

12 KOTA BAU-BAU

17

2.472

2.688

5.160

1.439

58,21

2.688

100

4.127

79,98

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

62.957

71.540

142.467

59.389

94,33

66.471

92,91

127.409

89,43

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 49
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

SARANA KESEHATAN

JUMLAH SARANA

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT JIWA

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


JUMLAH

17

52,94

100

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA

#DIV/0!

4 PUSKESMAS PERAWATAN

77

55

71,43

5 SARANA YANKES.LAINNYA

119

5,04

214

71

33,18

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
YANG TERSERANG

NO

JENIS KEJADIAN LUAR


JUMLAH
BIASA

KEC

JUMLAH
DESA

JUMLAH PENDUDUK
TERANCAM
L
5

P
6

L+P
7

JUMLAH PENDERITA
L
8

P
9

L+P
10

ATTACK RATE (%)


L
11

P
12

0,47
0,11
3,64

L+P
13

JUMLAH KEMATIAN
L
14

P
15

L+P
16

CFR (%)
L
17

P
18

L+P
19

1 BOMBANA
Diare
DBD
Campak

1
2
1

8
5
1

5.956
4.572
686

5.612
4.490
603

11.568
9.062
1.289

28
5
25

28
6
14

56
11
39

0,50
0,13
2,32

0,48
0,12
3,02

1
0
2

2
0
1

3
0
3

3,57
8,00

7,14
7,14

5,36
7,69

1
7

1
21

4.307

0
25

3
32

3 #DIV/0! #DIV/0!
57 #DIV/0! #DIV/0!

0,070

0
0

1
0

1
0

33,3
-

33,3
-

1
1

1
2

5.416
4.188

5.584
4.202

11.000
8.390

0
116

6
125

0,05
2,87

0
0

0
0

0
0

2 KOLAKA
DBD
Campak
3 MUNA
Keracunan Makanan
Keracunan Makanan

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

6
241

2,77

0,11
2,97

TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH
DESA/KELURAHAN

JUMLAH

RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN

DITANGANI <24
JAM

1 BUTON

32

242

2 MUNA

36

239

3 KONAWE

30

412

100

4 KOLAKA

21

217

42,86

5 KONAWE SELATAN

22

365

100

6 BOMBANA

22

139

14

14

100

7 WAKATOBI

19

100

8 KOLAKA UTARA

16

133

100

9 BUTON UTARA

59

10 KONAWE UTARA

13

146

100

11 KOTA KENDARI

15

64

12 KOTA BAU-BAU

17

43

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

2.159

40

33

82,50

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
PENCABUTAN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4

317

367

1 BUTON

32

307

2 MUNA

36

737

3 KONAWE

30

4 KOLAKA

21

5 KONAWE SELATAN

22

6 BOMBANA

22

7 WAKATOBI

19

8 KOLAKA UTARA

1.070

1.692

10

1.558

11

0,3

12

0,2

0,20

1.428

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

169

1.437

#DIV/0!

#DIV/0!

0,12

299

1.345

#DIV/0!

#DIV/0!

0,22

427

#DIV/0!

#DIV/0!

0,24

2.380

967

#DIV/0!

#DIV/0!

2,46

16

211

1.114

#DIV/0!

#DIV/0!

0,19

9 BUTON UTARA

61

1.216

#DIV/0!

#DIV/0!

0,05

10 KONAWE UTARA

13

#DIV/0!

#DIV/0!

11 KOTA KENDARI

15

552

3.988

#DIV/0!

#DIV/0!

12 KOTA BAU-BAU

17

529

351

880

266

281

547

2,0

1,0

1,61

252

846

718

5.699

1.336

1.973

14.027

0,6

0,4

0,41

JUMLAH (KAB/ KOTA)

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

103

0,52
#DIV/0!

#DIV/0!
0,14

TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH
SD/MI

JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL

#DIV/0!

MURID SD/MI DIPERIKSA

JUMLAH MURID SD/MI

JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI

MENDAPAT PERAWATAN

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

1 BUTON

32

2 MUNA

36

3 KONAWE

30

4 KOLAKA

21

325

318

97,85

318

97,85

5 KONAWE SELATAN

22

328

41

12,50

70

21,34

20.898

19.213

40.111

997

6 BOMBANA

22

161

157

97,52

157

97,52

1.978

1.936

20.179

1.913

7 WAKATOBI

19

#DIV/0!

#DIV/0!

14.596

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

8 KOLAKA UTARA

16

#DIV/0!

#DIV/0!

18.027

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

112

33

29,46

#DIV/0!

PERLU PERAWATAN

51

#DIV/0!

29.004

5.667

18,9

5.522

19,0

0,0

45,54

46.166

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

38.643

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

9 BUTON UTARA

72

36

50,00

13

696

696

100

69,44

11 KOTA KENDARI

15

12 KOTA BAU-BAU

17

67

17

25,37

17

25,37

JUMLAH (KAB/ KOTA)

252

1.761

1.298

73,71

663

37,65

48.226

3.547

3.395

0,00

#DIV/0!

48.501

#DIV/0!

10 KONAWE UTARA

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

50

29.933

6.942

#DIV/0!

759

7.944

#DIV/0!
7.849

1.108

96,71

1.908

21,40

755

#DIV/0!

48.433
7.152

#DIV/0!

4,77

1.200

352.769

10.536

16,78
#DIV/0!

10.508

2.089 #DIV/0!
602

7.110

14,74

2.105

5,25

456

502

958

144

98,55

3.821

18,94

287

382

669

59

22,24

1.514

15,48
#DIV/0!

21,81

1.971

733

728

1.461

405

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

146

20,59

102

55,3

602

405

#DIV/0!

29,08

290

26,75

161

55,6

810

#DIV/0!

#DIV/0!

100
#DIV/0!

#DIV/0!

31,58

#DIV/0!

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

#DIV/0!
1.215

5,77

#DIV/0!

#DIV/0!

15.001

30,27
24,11

55,44
#DIV/0!

#DIV/0!

2.415

16,10

1.084

1.090

2.174

448

41,3

545

993

45,68

2,10

16.965

4,81

2.560

2.702

5.864

3.145

122,9

3.169

117,30

1.909

32,55

TABEL 54
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
PENYULUHAN KESEHATAN
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH SELURUH KEGIATAN


PENYULUHAN KELOMPOK

JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA

1 BUTON

32

3.491

2 MUNA

36

1.199

2.353

3 KONAWE

30

4 KOLAKA

21

4.091

6.332

5 KONAWE SELATAN

22

2.271

6 BOMBANA

22

184

60

7 WAKATOBI

19

1.129

1.129

8 KOLAKA UTARA

16

1.868

9 BUTON UTARA

547

159

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

65.431

12 KOTA BAU-BAU

17

1.249

220

252

81.460

10.253

81.460

10.253

SUB JUMLAH I

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 55
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

ASKES PNS + TNI+Sipil

JAMSOSTEK

JUMLAH

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

5.655

8.478

1 BUTON

32

130.610

137.628

268.238

9.825

2 MUNA

36

132.148

141.468

273.616

12.936

3 KONAWE

30

129.520

124.330

253.850

23.946

4 KOLAKA

21

165.738

164.244

329.982

5 KONAWE SELATAN
6 BOMBANA

22

138.912

130.941

269.853

22

70.367

68.868

139.235

7 WAKATOBI

19

44.620

48.375

92.995

3.607

8 KOLAKA UTARA

16

67.304

63.227

130.531

4.682

9 BUTON UTARA

28.077

27.748

55.825

10 KONAWE UTARA

13

27.521

25.040

52.561

11 KOTA KENDARI

15

149.314

146.423

295.737

12 KOTA BAU-BAU

17

71.617

73.578

145.195

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

PERSENTASE (KAB/KOTA)

LAINNYA (Bahteramas)

ASKESKIN/JAMKESMAS

1.155.748

1.151.870

2.307.618

4.696

5.129

5.409

15.718

2.650

2.605

21.127

69.686

104.529

31.267

42.650

24.150

25.161

14.861

1.345

1.813

11.228

11.314

25.328

36.579

2,2

3,2

141.398

24

23.783

80.037

118.136

175.006

61,3

85,8

65,24

130.931

19.274

163.141

0,0

0,0

59,62

120.387

22.889

167.222

0,0

0,0

65,87

16.574

72.380

100.535

170.822

43,7

61,2

51,77

133.121

35.704

42.167

2.014

1.986

19.598

158.962

0,0

0,0

58,91

6.860

28.814

29.752

77.946

40,9

43,2

55,98

42.533

7.624

53.764

0,0

0,0

57,81

57.759

3.731

66.172

0,0

0,0

50,69

30.925

3.065

19.404

23.320

37.148

69,1

84,0

66,54

2.167

24.434

5.741

32.342

0,0

0,0

61,53

76.411

64.553

12.262

153.226

0,0

0,0

51,81

8.998

38.555

50.471

80.095

53,8

68,6

55,16

150.399

239.190

322.214

1.335.846

5.255

124.503
0

3.158

22.542

200.517
8,69

18.059

1.238

1.020

1.238

1.020

0,11

0,09

23.835

166.997
0,00

14,45

21.507

35.572

229.419
19,92

65.831

48.555

984.930
42,68

2.254

45.627
3,95

2.400

55.031
4,78

6,52

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

L+P

5.872
12.936
23.946
24.746
15.149
6.439
3.607
4.682
1.169
2.167
64.842
29.888

174.215
141.869
167.804
122.493
144.187
51.367
56.848
44.763
43.598
43.338
88.691
65.274

14.233
10.591
13.713
9.051
11.797
4.100
4.712
3.731
3.065
3.616
8.243
4.731

20,70

27,97

57,89

20,70

27,97

57,89

TABEL 56
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS

JUMLAH YANG ADA


L

L+P

1 BUTON

32

75.344

2 MUNA

36

141.651

3 KONAWE

30

40.239

4 KOLAKA

21

5 KONAWE SELATAN

22

6 BOMBANA

22

7 WAKATOBI

19

75.431

8 KOLAKA UTARA

16

9 BUTON UTARA

11

JUMLAH

12

13

14

JUMLAH
15

L+P
%
16

JUMLAH
17

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

18

19

20

21

22

23

24

0,0

125.285

66,52

0,0

0,0

447

0,24

#DIV/0!

#DIV/0!

130.931

92,43

#DIV/0!

#DIV/0!

237.396

167,6

#DIV/0!

#DIV/0!

302

0,21

#DIV/0!

#DIV/0!

120.387

299,2

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

#DIV/0!

#DIV/0!

57,82

133.121

104,4

#DIV/0!

124.503

86,35

100

65.831

133,5

15.639

#DIV/0!

#DIV/0!

42.533

56,39

23.306

#DIV/0!

#DIV/0!

57.759

39.344

#DIV/0!

#DIV/0!

10 KONAWE UTARA

13

6.754

#DIV/0!

11 KOTA KENDARI

15

105.797

#DIV/0!

12 KOTA BAU-BAU

17

34.703

35.226

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

187.893

247.157

144.187
24.150

25.161

49.311

69.929

1.011.759

58,23

104.526

10

JUMLAH

0,0

31.267

92,49

L+P
%

75,07

127.462

69.689

JUMLAH

141.398

73.766

188.348

P
%

92,50

53.696

113.004

JUMLAH

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
3)

PELAYANAN KESEHATAN DASAR


(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

42.650

#DIV/0!
24.150

100

25.161

57,82

73.919

57,99

0,0

0,0

#DIV/0!

100.739

69,87

#DIV/0!

#DIV/0!

62,16

31.278

63,43

27.621 #DIV/0!

32.068 #DIV/0!

46.187

61,23

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

247,8

#DIV/0!

#DIV/0!

17.413

74,71

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

30.925

78,60

#DIV/0!

#DIV/0!

31.450

79,94

#DIV/0!

#DIV/0!

103

0,26

#DIV/0!

24.434

361,8

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

#DIV/0!

64.553

61,02

#DIV/0!

#DIV/0!

78.886

74,56

#DIV/0!

#DIV/0!

48.555

69,43

23.835

68,68

35.572

100,98

59.407

84,95

533

1,54

949

2,69

1.482

2,12

97,3

98.362

52,35

125.931

50,95

801.960

79,26

659

0,35

1.082

0,44

2.887

0,29

15.584

44,9

24.904

70,70

######

74,9

197.241

79,80

984.930

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

39.055
37.293
32.172
31.825
27.411
12.982
12.644
10.538
8.390
7.454
19.525
13.868

174.215
141.869
167.804
122.493
144.187
51.367
56.848
44.763
43.598
43.338
88.691
65.274

31.267

58,23

42.652

0,0

#DIV/0!
64,76

15.639

126

0,52

133

0,53

294

0,23
0,00

259

0,53

0,00

TABEL 57
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN DASAR


(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

JUMLAH YANG ADA


L
L

L+P

JUMLAH

P
JUMLAH
9

%
10

L+P
JUMLAH
11

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

L
%

JUMLAH

12

13

14

P
JUMLAH
15

%
16

L+P
JUMLAH
%
17

18

1 BUTON

32

75.344

113.004

188.348

0,0

0,0

645

0,34

0,0

0,0

99

0,05

2 MUNA

36

141.651

#DIV/0!

#DIV/0!

201

0,1

#DIV/0!

#DIV/0!

302

0,2

3 KONAWE

30

40.239

#DIV/0!

#DIV/0!

0,0

#DIV/0!

#DIV/0!

4 KOLAKA

21

53.696

73.766

127.462

0,0

0,0

433

0,34

0,0

0,0

294

0,23

5 KONAWE SELATAN

22

144.187

#DIV/0!

#DIV/0!

1.763

1,22

#DIV/0!

#DIV/0!

1.743

1,21

6 BOMBANA

22

24.150

25.161

49.311

0,00

0,00

388

0,79

259

0,53

7 WAKATOBI

19

75.431

202

#DIV/0!

#DIV/0!

475

0,63

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

8 KOLAKA UTARA

16

23.306

#DIV/0!

#DIV/0!

138

0,59

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

9 BUTON UTARA

39.344

#DIV/0!

#DIV/0!

292

0,74

#DIV/0!

#DIV/0!

10 KONAWE UTARA

13

6.754

#DIV/0!

#DIV/0!

59

0,87

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

11 KOTA KENDARI

15

105.797

#DIV/0!

#DIV/0!

849

0,80

#DIV/0!

#DIV/0!

0,00

12 KOTA BAU-BAU

17

34.703

35.225

69.929

199

0,57

0,00

59.407

84,95

447

1,29

518

1,47

580

0,83

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

187.893

247.156

1.011.759

401

0,21

0,00

64.650

6,39

447

0,24

518

0,21

3.354

0,33

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


1
2
3
4
5
6
7
8

39.055
37.293
32.172
31.825
27.411
12.982
12.644
10.538
8.390
7.454
19.525
13.868

0,0

77

0,20

TABEL 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
JUMLAH KUNJUNGAN
NO

SARANA PELAYANAN KESEHATAN

Puskesmas ..
BUTON
MUNA
KONAWE
KOLAKA
KONAWE SELATAN
BOMBANA
WAKATOBI
KOLAKA UTARA
BUTON UTARA
KONAWE UTARA
KOTA KENDARI
KOTA BAU-BAU

JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

RSUD PASARWAJO
RSUD RAHA
RSUD UNAAHA
RSUD BENYAMIN GULUH KOLAKA
RSU ANTAM POMALAA
RSUD ANDOOLO
RSUD BOMBANA
RSUD WAKATOBI
RSUD DJAFAR HARUN
RSUD OHEO KONUT
RSUD BUTUR
RSUD ABUNAWAS
RSUD BAU-BAU
RSUD PROVINSI
RSUD JIWA
RSU PMI
RSU DR. ISMOYO
RSU BHAYANGKARA
RSU SANTA ANNA
RSU GRIYA HUSADA
RS BHAYANGKARA BAU-BAU
RSIA PERMATA BUNDA
RUMAH BESALIN HATI MULYA
RUMAH BESALIN KASIH IBU
RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA
RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH
RSU MURHUM BAU-BAU
Rumah Bersalin Zafira
Rumah Bersalin Hayam Wuruk
RS Media Bau-bau
Jumlah RUMAH SAKIT

RAWAT JALAN
L

L+P

L+P

L+P

10

11

54.397

71.482

31.267

42.652

18.483

14.036

13.149
14.680
101.225
52.243

16.487
11.223
121.983
70.913

285.444

348.776

3.199

4.335

1.228
903

15.160
886

47
459
10.620
15.362
38.678
109

55
387
12.620
11.775
41.532
68

1.354
590

854
733

469
4

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA


CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

0
125.879
192.542
194.213
73.919
159.026
32.519
46.187
17.413
29.636
25.903
223.208
123.156
0

458

560

0
1.018
261
771
98
2.418
520
381
138
60
130
837
1.052
0

48

50

316

204

22
54
219
486

38
76
618
566

1.243.601

1.603

2.112

7.684

495

581

261
130

250
217

44
88
2.182
2.632

54
43
3.186
2.541

188

234

1.590
540

1.750
1.101

578
2

721
303

27

473
1.628
2.400
17

7.534
15.550
0
22.898
30.116
0
16.388
1.789
6.315
102
846
23.240
27.137
80.210
177
0
0
0
2.208
1.323
0
0
0
0
0
0
942
1.632
2.400
44

73.049

92.923

240.851

0
358.493

0
441.699

0
0
0
1.484.452

1.155.748

1.151.870

31,02

38,35

Sarana Yankes lainnya (sebutkan)

TOTAL

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


JUMLAH

RAWAT INAP

268

262

1.076
3.633
0
5.948
1.626
0
511
347
1.245
98
131
5.368
5.173
13.286
422
0
0
0
3.340
1.641
0
0
0
0
0
0
1.299
305
0
530

8.998

11.243

45.979

0
10.601

0
13.355

0
0
0
53.663

2.307.618

1.155.748

1.151.870

2.307.618

64,33

0,92

1,16

2,33

21

20

12

36

635
54

550
29

758

610

1
9

295

301

305

0
1.063

0
41
0
0
0
0
19
0
0
40
0
1.185
83
0
1.368
0
0
0
0
0
0
1
14
0
0
0
0
0
0
596
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

309

614

0
919

0
0
0
1.982

TABEL 59
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

NAMA RUMAH SAKIT

JENIS RS

JUMLAH
TEMPAT
TIDUR

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)

437

511

PASIEN KELUAR MATI


48 JAM DIRAWAT

PASIEN KELUAR MATI

948

11

12

23

15

RS Umum

59

2 RSUD RAHA

RS Umum

92

3.633

140

32

#DIV/0!

#DIV/0!

38,54

#DIV/0!

#DIV/0!

3 RSUD UNAAHA

RS Umum

108

5.294

147

14

#DIV/0!

#DIV/0!

2,78

#DIV/0!

#DIV/0!

0,26

4 RSUD BENYAMIN GULUH KOLAKA

RS Umum

140

5.948

225

70

#DIV/0!

#DIV/0!

3,78

#DIV/0!

#DIV/0!

11,77

5 RSU ANTAM POMALAA

RS Umum/BUMN

60

#DIV/0!

#DIV/0!

1,13

#DIV/0!

#DIV/0!

0,51

6 RSUD ANDOOLO

RS Umum

50

571

629

1.200

11

7 RSUD BOMBANA

RS Umum

35

280

232

512

13

8 RSUD WAKATOBI

RS Umum

77

1.339

1.312

2.651

11

9 RSUD DJAFAR HARUN

20
5

11
-

20

0,92

2,86

2,16

2,54

0,60

0,23

0,41

4,05

1,85

3,13

1,14

2,33

1,53

100

RS Umum

48

74

54

128

12

11 RSUD BUTUR

RS Umum

19

88

43

131

12 RSUD ABUNAWAS

RS Umum

103

2.189

3.180

5.369

49

41

90

13 RSUD BAU-BAU

RS Umum

101

2.632

2.541

5.173

137

137

274

14 RSUD PROVINSI

RS Umum

267

5.850

7.436

13.286

353

242

595

15 RSUD JIWA

RS Psikiatrik

205

709

16 RSU PMI

RS Umum

35

188

234

422

17 RSU DR. ISMOYO

RS Umum/TNI

44

530

762

1.292

18 RSU BHAYANGKARA

RS Umum/POLRI

28

870

867

1.737

19 RSU SANTA ANNA

RS Umum Swasta

67

333

335

20 RSU GRIYA HUSADA

RS Umum Swasta

55

540

1.101

21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU

RS Umum/POLRI

22 RSIA PERMATA BUNDA

RSIA

35

517

1.187

1.704

23 RSU MURHUM BAU-BAU

RS Umum Swasta

25

578

721

1.299

11

24 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH

RS Umum Swasta

20

80

554

634

25 RUMAH BESALIN KASIH IBU

Rumah Bersalin

10

12

24

36

26 RUMAH SAKIT DEWI SARTIKA

RS Umum Swasta

50

1.141

372

1.513

27 RUMAH BESALIN HATI MULYA

Rumah Bersalin

61

372

1.166

1.538

28 Rumah Bersalin Zafira

Rumah Bersalin

12

303

305

29 Rumah Bersalin Hayam Wuruk

Rumah Bersalin

30 RS Medika Bau-Bau

RSIA

1,83

1,05
-

1,37

0,79
-

0,07

0,08

2,70

1,85

1,63

1,58
8,81

0,92
0,08
7,00

2,34
-

20

37

2,24

1,29

1,68

0,78

0,63

0,69

57

43

100

5,21

5,39

5,30

2,17

1,69

1,93

167

115

282

6,03

3,25

4,48

2,85

1,55

2,12

2,13

1,28

1,66

1,06

2,14

1,66

14

1,13

0,39

1,49

1,13

1,05

0,54

10

19

1,15

1,04

1,09

0,34

0,35

0,35

668

45

72

117

22

36

58

13,51

21,49

4,40

6,61

10,75

24,30

1.641

10

15

25

17

2,43

0,64

RS Umum

2,35

1,23

10 RSUD OHEO KONUT

KABUPATEN/KOTA

1.225

2,52

NDR

1 RSUD PASARWAJO

1.771

GDR

13
-

18
10

1
-

#DIV/0!

1,36
#DIV/0!

0,71

1,52
#DIV/0!

1,48
#DIV/0!

0,45
#DIV/0!

0,79
#DIV/0!

0,41

0,55

0,85

0,54

0,47

2,42

1,19

1,61

0,34

0,65

#DIV/0!

0,06

0,54

0,20

0,09

0,07

120

120

27

268

262

530

13

19

4,85

2,29

3,58

0,75

1,15

0,94

1.948

18.623

23.684

60.887

682

572

1.806

304

254

695

3,66

2,42

2,97

1,63

1,07

1,14

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

#DIV/0!

0,09

0,71

0,17

0,19

#DIV/0!

1,21

0,79

#DIV/0!

0,97

1,85
#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
RUMAH TANGGA
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS
3

JUMLAH

JUMLAH
DIPANTAU

% DIPANTAU

BER PHBS *

71.093
1 BUTON

32

2 MUNA

36

3 KONAWE

30

4 KOLAKA

21

5 KONAWE SELATAN

22

6 BOMBANA

22

7 WAKATOBI

19

8 KOLAKA UTARA

16

9 BUTON UTARA

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

12 KOTA BAU-BAU

17

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

29.259

41,16

14.390

49,18

41.692

61,88

13.219

31,71

21.672

34,84

8.452

39,00

37.196

51,33

35.798

96,24

23.341

37,08

8.391

35,95

7.879

27,87

5.267

66,85

21.966

83,49

9.939

45,25

15.600

54,64

7.519

48,20

6.252

53,20

2.341

37,44

11.254

99,34

2.495

22,17

14.070

31,71

8.844

62,86

3.528

13,24

1.270

36,00

67.373
62.210
72.464
62.949
28.271
26.309
28.553
11.752
11.329
44.364
26.649

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

513.316

233.709

45,53

117.925

50,46

TABEL 60
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

NAMA RUMAH SAKIT

2
RSUD PASARWAJO
RSUD RAHA
RSUD UNAAHA
RSUD BENYAMIN GULUH KOLAKA
RSU ANTAM POMALAA
RSUD ANDOOLO
RSUD BOMBANA
RSUD WAKATOBI
RSUD DJAFAR HARUN
RSUD OHEO KONUT
RSUD BUTUR
RSUD ABUNAWAS
RSUD BAU-BAU
RSUD PROVINSI
RSUD JIWA
RSU PMI
RSU DR. ISMOYO
RSU BHAYANGKARA
RSU SANTA ANNA
RSU GRIYA HUSADA
RS BHAYANGKARA BAU-BAU
RSIA PERMATA BUNDA
RSU MURHUM BAU-BAU
RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH
RUMAH BESALIN KASIH IBU
RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA
RUMAH BESALIN HATI MULYA
Rumah Bersalin Zafira
Rumah Bersalin Hayam Wuruk
RS medika Bau-Bau

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

KABUPATEN/KOTA

JENIS RS

3
RS Umum
RS Umum
RS Umum
RS Umum
RS Umum/BUMN
RS Umum
RS umum
RS Umum
RS Umum
RS Umum
RS Umum
RS Umum
RS Umum
RS Umum
RS Psikiatrik
RS Umum
RS Umum/TNI
RS Umum/POLRI
RS Umum Swasta
RS Umum Swasta
RS Umum/POLRI
RSIA
RS Umum Swasta
RS Umum Swasta
Rumah Bersalin
RS Umum Swasta
Rumah Bersalin
Rumah Bersalin
Rumah Bersalin
RSIA

JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
4
59
92
108
140
60
50
35
77
100
48
19
103
101
267
205
35
44
28
67
55
7
35
25
20
10
50
61
12
8
27
1.948

JUMLAH PASIEN
PASIEN
PASIEN
JUMLAH HARI
PASIEN
KELUAR
KELUAR MATI PERAWATAN
KELUAR MATI
(HIDUP +
48 JAM
MATI)
DIRAWAT
5
6
7
8
948
23
15
5.092
3.633
140
32
13.760
5.294
147
14
57
5.948
225
70
30.790
1.771
20
9
3.993
1.200
11
11
11.200
512
13
1.455
2.651
11
2
751
1.125
20
12
13,182
128
4
3
284
131
2
2
415
5.369
90
37
21.446
5.173
274
100
16.310
13.286
595
282
71.390
709
5
5
69.553
422
7
7
3.020
1.292
9
14
5.772
1.737
19
6
7.176
2.477
51
63
12.540
1.641
25
13
3.447
1.704
7
1
6.441
1.299
11
634
3
36
66
1.513
18
3
3.369
1.538
10
1
4.209
305
120
530
19
5
1.519
63.126

1759

707

294.055

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

BOR

LOS

TOI

9
23,65
40,98
0,14
60,25
18,23
61,37
11,39
2,67
0,04
1,62
5,98
57,04
0,99
73,25
93,0
23,64
86,00
57,68
51,28
17,17
0,0
50,00
0,00
0,00
1,81
18,46
18,90
0,00
0,00
15,41

10
5,37
3,79
0,01
5,18
2,25
9,33
2,84
0,28
0,01
2,22
3,17
4,00
3,45
5,37
98,1
7,16
5,00
58,31
5,06
2,10
#DIV/0!
6,00
0,00
0,00
1,83
2,23
2,74
0,00
0,00
2,87

11
17,34
5,46
7,44
3,41
10,11
5,88
22,11
10,32
32,43
134,7
49,8
4,00
3,97
1,96
7,44
23,12
1,00
2,64
4,81
10,13
#DIV/0!
4,00
7,02
11,51
99,56
9,84
11,74
14,36
24,33
15,73

41,36

4,66

6,61

TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
RUMAH
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS
3

1 BUTON

32

2 MUNA

36

3 KONAWE

30

4 KOLAKA

21

5 KONAWE SELATAN

22

6 BOMBANA

22

7 WAKATOBI

19

8 KOLAKA UTARA

16

9 BUTON UTARA

10 KONAWE UTARA

13

11 KOTA KENDARI

15

12 KOTA BAU-BAU

17

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

JUMLAH YANG ADA

JUMLAH YANG
DIPERIKSA

% DIPERIKSA

JUMLAH YANG
SEHAT

% RUMAH SEHAT

59.431
52.855
55.231
67.202
53.190
28.271
24.107
28.553
11.834
11.329
47.961
26.391

466.355

29.591

49,79

15.866

53,62

42.092

79,64

22.716

53,97

18.118

32,80

11.830

65,29

53.548

79,68

35.798

66,85

17.834

33,53

8.831

49,52

13.145

46,50

8.683

66,06

22.530

93,46

12.982

57,62

16.540

57,93

11.233

67,91

11.308

95,56

5.529

48,89

8.946

78,97

6.677

74,64

29.907

62,36

23.552

78,75

20.426

77,40

17.398

85,18

283.985

60,89

181.095

63,77

TABEL 63
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK

JUMLAH

JUMLAH

1 BUTON

32

59.809

29.591

49,48

2 MUNA

36

54.281

10.630

19,58

516

4,85

3 KONAWE

30

50.793

18.118

35,67

374

2,06

4 KOLAKA

21

67.202

53.548

79,68

31.849

59,48

5 KONAWE SELATAN

22

28.521

15.838

55,53

10.467

66,09

6 BOMBANA

22

29.755

7.633

25,65

6.459

84,62

7 WAKATOBI

19

25.531

19.750

77,36

6.823

34,55

8 KOLAKA UTARA

16

27.587

22.321

80,91

18.467

82,73

9 BUTON UTARA

11.806

10.836

91,78

8.316

76,74

10 KONAWE UTARA

13

11.318

11 KOTA KENDARI

15

47.961

19.769

41,219

15.493

78,37

12 KOTA BAU-BAU

17

26.391

17.199

65,17

9.884

57,47

252

440.955

225.233

51,08

108.648

48,24

JUMLAH ( KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 64
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH
KELUARGA
YANG ADA

JUMLAH
KELUARGA
% KELUARGA
KEMASAN
DIPERIKSA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
JUMLA
%
BERSIHNYA
H

JENIS SARANA AIR BERSIH


LEDENG

SPT

SGL

MATA AIR

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

PAH/BOR
ARTESIS
JUMLAH
%
17

18

1 BUTON

32

71.093

34.473

48,49

0,00

26.858

77,91

0,00

17.607

51,07

3.481

10,10

6.074

17,62

2 MUNA

36

68.459

54.138

79,08

644

1,19

343

0,63

1.411

2,61

19.517

36,05

64

0,12

116

3 KONAWE

30

58.069

34.311

59,09

1.206

3,51

5.071

14,78

663

1,93

15.473

45,10

4.601

4 KOLAKA

21

72.464

34.168

47,15

1.338

3,92

7.185

21,03

0,00

11.596

33,94

6.390

5 KONAWE SELATAN

22

85.496

7.938

9,28

0,00

507

6,39

0,86

5.791

72,95

6 BOMBANA

22

35.462

2.888

8,14

0,00

1.155

39,99

0,00

1.733

60,01

7 WAKATOBI

19

29.496

28.741

97,44

0,00

14.144

49,21

0,00

4.939

17,18

8 KOLAKA UTARA

16

36.305

15.888

43,76

114

0,72

5.938

37,37

276

1,74

1.762

9 BUTON UTARA

13.809

10.592

76,70

0,00

2.661

25,12

0,00

10 KONAWE UTARA

13

9.966

4.758

47,74

0,00

4.709

98,97

11 KOTA KENDARI

15

47.961

19.944

41,58

3.031

15,20

15.766

79,05

12 KOTA BAU-BAU

17

34.111

26.027

76,30

0,00

20.841

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

562.691

273.866

48,67

6.333

2,31

105.178

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

LAINNYA

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

19

20

21

22

0,00

54.020

157

0,21

116

0,21

22.211

41

86

0,25

7.211

21,02

34.311

100

18,70

3.127

9,15

4.571

13,38

34.207

100

303

3,82

96

1,21

60

0,76

6.825

85,98

0,00

0,00

0,00

2.888

100

22

0,08

3.211

11,17

0,00

22.316

77,65

11,09

3.934

24,76

0,03

3.860

24,30

15.888

100

2.939

27,75

0,06

0,00

0,00

5.606

52,93

0,00

1.543

32,43

719

15,11

10

0,21

0,00

6.981

147

280

1,40

6.518

32,68

6.912

34,66

1.343

6,73

3.109

15,59

36.959

185,31

80,07

0,00

4.886

18,77

300

1,15

0,00

0,00

26.027

100

38,40

2.698

0,99

94.304

34,43

26.732

9,76

14.067

5,14

18.927

6,91

268.239

97,95

68

,
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA AIR KEMASAN
SUMBER AIR
MINUMNYA JUMLAH
%
5

0,00

SUMBER AIR MINUM KELUARGA


AIR ISI ULANG

LEDING
METERAN

LEDING
ECERAN

POMPA

SUMUR
TERLINDUNG

AIR HUJAN

SUMUR TAK
TERLINDUNG

MATA AIR TAK


TERLINDUNG

AIR SUNGAI

LAIN-LAIN

KELUARGA DENGAN
SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

0,01

3.481

6,43

6.074

11,21

0,00

0,0

0,0

0,0

47.954

88,52

1 BUTON

32

54.175

2 MUNA

36

54.427

771

1,42

3 KONAWE

30

34.311

1.206

3,51

4 KOLAKA

21

32.144

0,00

5 KONAWE SELATAN

22

23.983

280

1,17

6 BOMBANA

22

2.888

0,00

806

7 WAKATOBI

19

28.741

0,00

8 KOLAKA UTARA

16

15.888

114

0,72

12

27

29

0,0

26.858

49,58

0,0

9.083

16,69

670

1,23

695

1,3

32

0,06

3.496

6,42

0,00

0,0

0,0

2.338

4,30

11.278

20,72

0,0

5.071

14,78

364

1,06

5.379

15,68

3.100

9,04

86

0,25

0,00

0,0

0,0

1.678

4,89

15.120

44,07

0,0

5.746

17,88

4.852

15,09

8.696

27,1

1.607

5,00

416

1,29

1.301

4,05

0,0

0,0

20.901

65,02

14

0,06

20.116

83,9

1.717

7,16

565

2,36

0,00

26.662

111,17

112

3,88

0,00

477

16,5

0,00

0,00

833

28,84

0,0

2.055

71,16

0,0

0,0

4.535

18,91

27,9

112

3,88

0,0

14.144

49,21

0,2

5.938

37,37

555

0,00

0,0
-

0,0

0,00

3.581

12,5

40

0,14

0,00

0,00

0,0

0,0

17.765

61,81

0,16

0,0

31

0,20

0,00

0,00

0,0

0,0

6.138

38,63

0,00

2.534

24,3

0,02

0,00

0,02

0,0

4.954

47,57

907

19,06

0,0

0,00

0,00

0,0

5.766

121,19

16

0,05

0,0

3.109

18.999

64,92

20.602

79,16

198.194

62,52

9 BUTON UTARA

10.414

0,12

106

1,0

1.745

16,76

13

4.758

0,00

4.003

84,1

856

17,99

11 KOTA KENDARI

15

29.266

3.031

10,36

130

0,4

15.766

53,87

12 KOTA BAU-BAU

17

26.027

0,00

0,0

20.481

78,69

0,0

0,00

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

317.022

5.414

1,71

5.101

1,61

110.335

34,80

667

0,2

6.857

2,16

59.104

0,0

32,50

26

0,0
5,33

17.607

10 KONAWE UTARA

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

MATA AIR
TERLINDUNG

0,0

19

2,68

0,00

0,1

37

0,13

0,0

121

0,46

0,00

4.886

18,77

10168

3,21

10.645

3,36

7.299

2,30

18,64

279

0,03

0,00
-

10,62

0,0

0,00

0,00

7.125

2,2

TABEL 66
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
JAMBAN
NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

JUMLAH
KELUARGA

KELUARGA
DIPERIKSA

TEMPAT SAMPAH

KELUARGA
MEMILIKI

KELUARGA
DIPERIKSA

SEHAT

KELUARGA
DIPERIKSA

SEHAT

KELUARGA MEMILIKI

SEHAT

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

8,00

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

1 BUTON

32

71.093

54.175

76,20

31.363

57,89

26.566

49,04

54.175

76,20

31.941

2 MUNA

36

68.459

29.953

43,75

23.888

79,75

24.646

82,28

18.352

26,81

14.091

3 KONAWE

30

58.069

26.876

46,28

19.841

73,82

19.772

73,57

35.575

61,26

4 KOLAKA

21

72.464

53.548

73,90

43.896

81,98

32.171

60,08

53.548

5 KONAWE SELATAN

22

85.436

85.436

100

33.968

39,76

24.669

28,87

6 BOMBANA

22

35.462

19.626

55,34

4.977

25,36

2.112

7 WAKATOBI

19

29.496

28.741

97,44

15.415

53,63

8 KOLAKA UTARA

16

36.305

11.259

31,01

10.699

9 BUTON UTARA

13.809

9.727

70,44

10 KONAWE UTARA

13

9.966

1.079

11 KOTA KENDARI

15

47.961

12 KOTA BAU-BAU

17

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA MEMILIKI

58,96

11.152

34,91

54.175

76,20

26.616

49,13

9.014

33,87

76,78

8.216

58,31

25.114

36,68

13.399

53,35

12.300

91,80

13.511

37,98

9.466

70,06

38.884

66,96

15.502

39,87

9.983

64,40

73,90

47.389

88,50

35.574

75,07

53.545

73,89

47.227

88,20

27.813

58,89

84.496

98,90

16.431

19,45

9.607

58,47

84.496

98,90

15.608

18,47

7.177

45,98

10,76

19.626

55,34

10.010

51,00

5.668

56,62

19.626

55,34

6.303

32,12

4.067

64,52

12.800

44,54

12.129

41,12

12.129

100,00

5.224

43,07

9.192

31,16

10.420

113,36

5.962

57,22

95,03

10.557

93,76

27.587

75,99

16.540

59,96

9.828

59,42

27.377

75,41

16.540

60,42

10.124

61,21

6.173

63,46

5.298

54,47

9.230

66,84

7.701

83,4

5.378

69,84

8.073

58,46

6.079

75,30

3.106

51,09

10,83

933

86,47

933

86,47

3.481

34,93

1.065

30,59

805

75,59

3.735

37,48

1.092

29,24

901

82,51

29.907

62,36

4.053

13,55

23.391

78,21

29.907

62,36

29.907

100,00

23.298

77,90

29.907

62,36

29.907

100

2.350

7,86

34.111

26.027

76,30

22.979

88,29

19.726

75,79

26.027

76,30

21.675

83,28

15.116

69,74

26.027

76,30

20.864

80,16

12.003

57,53

562.631

376.354

66,89 218.185

57,97

202.641

92,88 374.133

66,50

222.390

59,44

139.332

62,65 380.151

67,57

209.557

55,12

104.800

50,01

TABEL 67
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

37

31

83,78

2 MUNA

36

17

17

17

100

54

54

54

100,00

3 KONAWE

30

100

41

34

11,76

12

12

12

4 KOLAKA

21

32

30

26

86,67

278

278

191

68,71

51

41

22

5 KONAWE SELATAN

22

100

51

51

34

66,67

6 BOMBANA

22

18

18

13

72,22

7 WAKATOBI

19

27

27

16

59

33

33

8 KOLAKA UTARA

16

10

100

69

9 BUTON UTARA

100

10 KONAWE UTARA

13

19

14

14

11 KOTA KENDARI

15

41

40

26

12 KOTA BAU-BAU

17

29

29

26

JUMLAH (KAB/KOTA)

252

219

208

171

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

53

53

15

16

17

18

20

21

22

23

81

81

22

185

185

100

509

418

53,66

569

% SEHAT

JUMLAH
SEHAT

14

37

JUMLAH
DIPERIKSA

13

100

JUMLAH YG
ADA

12

17

% SEHAT

11

17

JUMLAH
SEHAT

10

17

JUMLAH
DIPERIKSA

32

JUMLAH YG
ADA

1 BUTON

JUMLAH TUPM

% SEHAT

JUMLAH
SEHAT

JUMLAH
DIPERIKSA

JUMLAH
SEHAT

TUPM LAINNYA

JUMLAH YG
ADA

JUMLAH
DIPERIKSA

PASAR
% SEHAT

JUMLAH YG
ADA

% SEHAT

PUSKESMAS

JUMLAH
SEHAT

KAB/KOTA

JUMLAH
DIPERIKSA

NO

RESTORAN/R-MAKAN

JUMLAH YG
ADA

HOTEL

24

188

188

49

110

59,46

756

615

607

98,70

418

100

565

466

436

93,562

367

367

100

861

642

537

83,645

944

944

608

64,41

945

945

603

63,81

26,06

27

25

75,76

140

140

54

38,57

212

172

158

91,86

69

43

62,32

196

164

164

100

275

240

214

89,167

15

15

60,00

25

23

17,39

53

53

25

47

95

93

40

43,011

100

98

64

72

113

14

14

10

71,43

154

129

129

100

271

207

215

103,86

65,00

113

52

26

50,00

12

12,50

737

257

116

45,14

746

357

169

47,34

90

77

72

56

77,78

16,67

164

164

129

78,66

276

271

212

78,229

82,21

866

759

545

71,81

218

175

52

29,71

3.732

2.902

2.120

73,05

5.190

4.196

3.240

77,22

TABEL 68
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

SARANA PELAYANAN
KESEHATAN

INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM

SARANA PENDIDIKAN

SARANA IBADAH

PERKANTORAN

SARANA LAIN

JUMLAH

JUMLA
H

DIBINA

JUMLA
H

DIBINA

JUMLA
H

DIBINA

JUMLA
H

DIBINA

JUMLA
H

DIBINA

JUMLA
H

DIBINA

JUMLAH

DIBINA

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

1 BUTON

32

178

178

100

50

18,00

533

415

77,86

345

311

90,14

378

342

90,48

26

18

69,23

1.510

1.273

84,30

2 MUNA

36

107

78

72,90

31

16

51,61

406

330

81,28

133

117

87,97

100

687

546

79,48

1.365

1.088

79,71

3 KONAWE

30

318

318

100

100

430

385

89,53

656

656

100

467

467

100

509

418

82,12

2.382

2.246

94,29

4 KOLAKA

21

233

190

81,55

#DIV/0!

636

542

85,22

522

418

80,08

367

273

74,39

569

367

64,50

2.327

1.790

76,92

5 KONAWE SELATAN

22

55

55

100

35

35

100

445

445

100

944

944

100

1.479

1.479

100

22

93

72

77,42

319

209

65,52

206

171

136

79,53

32

30

93,75

821

447

54,45

7 WAKATOBI

19

20

20

100

21

20

157

157

100

121

120

99,17

87

38

43,68

406

355

87,44

8 KOLAKA UTARA

16

17

17

100

169

140

82,84

16

16

100

100,0

196

164

399

338

84,71

9 BUTON UTARA

45

38

84,44

15

12

80,00

124

94

75,81

70

54

77,14

88

67

76,14

20

362

265

73,20

10 KONAWE UTARA

13

25

25

100

100

124

124

100

24

24

100

100

154

129

83,77

331

306

92,45

11 KOTA KENDARI

15

17

16

94,12

#DIV/0!

112

108

96,43

200

108

54,00

271

126

46,49

600

358

59,67

12 KOTA BAU-BAU

17

49

49

100

#DIV/0!

130

130

100

78

78

100

98

98

100

355

355

100

252 1.157

1.056

91,27

61,78

3.585

3.079

85,89

2.371

1.902

80,22

1.659

1.424

85,83

3.408

2.742

12.337

10.300

83,49

BOMBANA

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

95,24
-

157

97

83,67
-

80,46

TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO

FASILITAS KESEHATAN

KEMENKES

PEM.PROV

PEM.KAB/KOTA

TNI/POLRI

BUMN

SWASTA

JUMLAH

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT JIWA

12

21
1

3 RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA

2
-

5 PUSKESMAS PERAWATAN

77

77

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN

175

175

7 PUSKESMAS KELILING

205

205

8 PUSKESMAS PEMBANTU

448

448

9 RUMAH BERSALIN
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN


13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL

84
1

33

14 POSKESDES

84
36
688

15 POSYANDU

2.990

16 APOTEK

195

195

17 TOKO OBAT

129

129

18 GFK
19 PEDAGANG BESAR FARMASI

13

13
2

14

16

20 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

21 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 69
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO
1
1
2
3

NAMA OBAT
2
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml
Amoksisilin kapsul 500 mg
Antasida DOEN tablet

Antalgin tablet 500 mg

Deksametason inj 5 mg/ml 2ml

Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml

Dekstrometorfan Tab 15 mg

Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml

SATUAN
3
Btl 60 ml

Kloramfenikol kapsul 250 mg

Btl @ 250 Kapsul

Kotrimoksazol tablet 480 mg

Btl @ 100 tab

17

Kloroquin tablet

18

Natrium Klorida Infus 0,9 % steril

19

Parasetamol Tablet 500 mg

20

Ringer Laktat Infus steril

21

Vitamin B Kompleks Kapsul

22

Retinol 200.000 IU

23

Tablet Tambah darah

24

Multivitamin Sirup

25

Garam Oralit

2.557

11,62

64,57

2.367

161

14,71

81,73

887

48

18,55

103,03
94,34

6.280

370

16,98

10.505

635

16,55

91,92

14.200

526

26,99

149,96
65,45

3.292

279

11,78

22.147

1.543

14,35

79,71

8.129

350

23,23

129,03

55.286

4.896

11,29

62,73

22.398

3.480

6,44

35,76

3.944

190

20,79

115,52

11.882

48.343

0,25

1,37

10.547

626

16,84

93,56

44.967

4.524

9,94

55,22

6.640

10.800

0,61

3,42

8.934

2.094

4,27

23,70

24.875

3.500

7,11

39,48

19.435

33.909

0,57

3,18

40.987

14.832

2,76

15,35

2.975

161

18,47

102,61

1.239

81

15,37

85,42

2.087

108

19,26

107,03

5.430

363

14,94

83,00

599

67

8,96

49,80

645

518

1,25

6,92

3.115

2.564

1,21

6,75

16.851

2.364

7,13

39,60

8.972

18.326

0,49

2,72

Botol
Bungkus

Pkt
Pkt
Pkt

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011

29.715

Ktk @ 30 Tablet

OAT Kat Anak

Infus set anak

22,07

Btl @ 30 Kapsul

OAT Kat Sisipan

34

8,06

3,97

Btl 500 ml

30

Infus set dewasa

1,45

408

Btl @ 1000 Kapsul

29

33

1.792

1.620

Btl 500 ml

Pkt

Salep 2-4

2.600

Btl @ 1000 tab

Pkt

32

86,93

Tablet

OAT Kat 2

Pyrantel Pamoat 125 mg tablet

15,65

Tablet

OAT Kat 1

31

230

Btl 60 ml

27

OAT Kat 3

9,00

3.604

Btl @ 100 tab

26

28

17,42

Btl @ 100 tab

13

Klorfeniramini Maleat tab 4 mg

1,62

Ktk @ 100 ampul

12

Kotrimoksazol Sirup

3,14

29.898

Btl 60 ml

Btl 500 ml

16

26.957

48.420

Btl @ 1000 tab

Btl @ 1000 tab

15

84.526

Btl @ 1000 tab

Glukosa Larutan Infus 5 % steril

Kotrimoksazol tablet 120 mg

PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
7

Ktk @ 100 ampul

Gliserin Guaiakolat tab 100 mg

14

TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
6

Btl @ 1000 tab

Ibuprofen tablet 200 mg

PEMAKAIAN RATARATA/ BULAN

Ktk @ 120 kap

10
11

STOCK OBAT

Btl @ 1000 Tablet


Pot
Kantong
Kantong

TABEL 71
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

SARANA KESEHATAN

1 RUMAH SAKIT UMUM

2 RUMAH SAKIT JIWA

LABORATORIUM KESEHATAN

JUMLAH
3

4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR

JUMLAH

JUMLAH

17

10

58,82

100

3 RUMAH SAKIT KHUSUS

#DIV/0!

4 PUSKESMAS

252

77

30,56

JUMLAH (KAB/KOTA)

270

88

32,59

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

29,41

TABEL 72
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

PRATAMA
JUMLAH
%

POSYANDU
PURNAMA
JUMLAH
%

MADYA
JUMLAH
%

MANDIRI
JUMLAH
%

10

POSYANDU AKTIF

JUMLAH
JUMLAH
%

11

12

JUMLAH

14

15

13

1 BUTON

32

48

12

125

29,98

184

44,12

60

14,39

417

100

244

58,51

2 MUNA

36

104

29

212

58,56

42

11,60

1,10

362

100

46

12,71

3 KONAWE

30

126

32

139

35,19

103

26,08

27

6,84

395

100

130

32,91

4 KOLAKA

21

145

44

89

27,05

59

17,93

36

10,94

329

100

95

28,88

5 KONAWE SELATAN

22

105

26

186

45,81

105

25,86

10

2,46

406

100

115

28,33

6 BOMBANA

22

87

39

90

40,18

39

17,41

3,57

224

100

47

20,98

7 WAKATOBI

19

19

12

77

50,00

54

35,06

2,60

154

100

58

37,66

8 KOLAKA UTARA

16

14

10

86

60,56

35

24,65

4,93

142

100

42

29,58

9 BUTON UTARA

1,30

27

35,06

42

54,55

9,09

77

100

49

63,64

10 KONAWE UTARA

13

20

13,70

21

14,38

99

67,81

4,11

146

100

105

71,92

11 KOTA KENDARI

15

1,52

55

27,78

102

51,52

38

19,19

198

100

140

70,71

12 KOTA BAU-BAU

17

5,71

45

32,14

63

45,00

24

17,14

140

100

87

62,14

680

22,74

1152

38,53

927

31,00

231

7,73

JUMLAH (KAB/KOTA)

2.990

100

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

1.158

38,73

1,10

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


52
34
125
200
95
99
18
37
0
10
4
33
707

12,47
9,39
31,65
60,79
23,40
44,20
11,69
26,06
0,00
7,04
2,82
23,24

142
149
139
77
199
68
75
97
29
35
64
42
1116

34,05
41,16
35,19
23,40
49,01
30,36
48,70
68,31
20,42
24,65
45,07
29,58

161
149
51
48
82
20
57
14
91
22
96
38
829

38,61
41,16
12,91
14,59
20,20
8,93
37,01
9,86
64,08
15,49
67,61
26,76

44
23
77
4
8
1
0
5
0
1
33
21
217

10,55
6,35
19,49
1,22
1,97
0,45
0,00
3,52
0,00
0,70
23,24
14,79

399
355
392
329
384
188
150
153
120
68
197
134
2869

95,68
98,07
99,24
100,00
94,58
83,93
97,40
107,75
84,51
47,89
138,73
94,37
1142

205
172
128
52
90
21
57
19
91
23
129
59
1046

KET.

STRATA POSYANDU
PRATAMA

MADYA

PURNAMA

MANDIRI

NO
1

KAB/KOTA
KAB. BUTON

JUMLAH
POSYANDU
400

47

11.75

124

31.00

182

45.50

47

11.75

KAB. KOLAKA

313

143

45.69

93

29.71

63

20.13

14

4.47

KAB. KONAWE

380

155

40.79

118

31.05

86

22.63

21

KAB. KONUT

120

0.00

21

17.50

99

82.50

0.00

KOTA KENDARI

197

2.03

64

32.49

96

48.73

33

16.75

KAB. KONSEL

358

83

23.18

180

50.28

87

24.30

2.23

KAB. WAKATOBI

150

18

12.00

75

50.00

55

36.67

1.33

KAB. BOMBANA

194

158

81.44

0.00

36

18.56

0.00

5.53

KAB. MUNA

355

34

9.58

149

41.97

149

41.97

23

10

KAB. KOLUT

142

14

9.86

86

60.56

35

24.65

4.93

11

KOTA BAU-BAU

134

19

14.18

48

35.82

49

36.57

18

13.43

12

KAB. BUTUR
TOTAL

6.48

40

0.00

0.00

40

100

0.00

2783

675

24.25

958

34.42

977

35.11

173

6.22

Sumber: Hasil Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat & Promkes 2011

51,38
48,45
32,65
15,81
23,44
11,17
38,00
12,42
75,83
33,82
65,48
44,03
452

TABEL 73
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

KAB/KOTA

PUSKESMAS

DESA/
KELURAHAN

JUMLAH
DESA SIAGA AKTIF
JUMLAH
%

DESA SIAGA
JUMLAH
%
5

POSKESDES

POSYANDU

1 BUTON

32

242

171

70,66

106

61,99

56

417

2 MUNA

36

239

239

100

19

7,95

90

362

3 KONAWE

30

412

145

35,19

145

100

91

395

4 KOLAKA

21

217

214

98,62

144

67,29

141

329

5 KONAWE SELATAN

22

365

196

53,70

23

11,73

49

406

6 BOMBANA

22

139

139

100

115

82,73

34

224

7 WAKATOBI

19

100

93

93,00

91

97,85

72

154

8 KOLAKA UTARA

16

133

133

100

18

13,53

62

142

9 BUTON UTARA

59

59

100

12

20,34

29

77

10 KONAWE UTARA

13

146

10

6,85

80,00

146

11 KOTA KENDARI

15

64

64

100

19

29,69

13

198

12 KOTA BAU-BAU

17

43

43

100

43

100

43

140

JUMLAH (KAB/KOTA)

248

2.159

1.506

69,75

743

49,34

688

2.990

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

TABEL 74
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

UNIT KERJA

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

DR SPESIALIS

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

JUMLAH

DOKTER UMUM

DOKTER GIGI

L+P

L+P

L+P

L+P

12

13

14

10

11

BUTON
MUNA
KONAWE
KOLAKA
KONAWE SELATAN
BOMBANA
WAKATOBI
KOLAKA UTARA
BUTON UTARA
KONAWE UTARA
KOTA KENDARI
KOTA BAU-BAU

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)


1 RSUD PASARWAJO
2 RSUD RAHA
3 RSUD UNAAHA
4 RSUD KOLAKA
5 RSU ANTAM POMALAA
6 RSUD ANDOOLO
7 RSUD BOMBANA
8 RSUD WAKATOBI
9 RSUD DJAFAR HARUN
10 RSUD OHEO KONUT
11 RSUD BUTUR
12 RSUD ABUNAWAS
13 RSUD BAU-BAU
14 RSUD PROVINSI
15 RSUD JIWA
16 RSU PMI
17 RSU DR. ISMOYO
18 RSU BHAYANGKARA
19 RSU SANTA ANNA
20 RSU GRIYA HUSADA
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU
22 RSIA PERMATA BUNDA
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH
RSU MURHUM
Rumah Bersalin Zafirah
RS Bersalin Hati Mulia
RS Bersalin Kasih Ibu
RS Bersalin Dewi Sartika

3
4
5
8

18
11
19
12
9
9
7
1
5
15
3
-

3
6
5
13

2
5
-

1
1
2

7
9
14
2

4
2
16

11
11
30
2
-

1
1

1
1

5,02

2,69

3,86

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


JUMLAH (KAB/KOTA)

58

31

68

140
18,55

20,33

89

1
1
1

2
5
5
5
1
2
2
5
21
1

31

89

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
Keterangan : a termasuk S3
b
termasuk Dokter Gigi Spesialis

68
15,31
11
188

18
11
19
12
9
9
7
1
5
15
3

1
1
1

179
3
2
5
4

4
6
2
3
4
4
6
17
1
3
1
1

37
27
38
35
28
27
22
7
11
23
26
7

109
6
10
9
10
5
7
4
3
4
11
15
31
3
3
2
2
1
126

58

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

109
3
6
4
2
-

1
1
4

19
16
19
23
19
18
15
6
6
8
23
7

288
6
8
9
6
4
2
9
11
7
4
6
6
11
38
2
3
1
1
2
1
-

21,44
6
253

19
16
19
23
19
18
15
6
6
8
23
7

37
27
38
35
28
27
22
7
11
23
26
7

179
3
4
5
9
2
5
5
7
1
2
6
7
37
1
2
1
1
1
99

288
9
14
14
19
2
10
12
11
4
6
17
22
68
4
3
2
2
2
1
1
1
1
225

24,13

22,23

17
445

11
246

6
284

17
530

5
1
5
2
-

9
5
11
-

14
6
16
2
-

2
-

2
3

3
1
8
5

5
1
8
8
-

18
1
1

44
1

62
2
1
2
3
1
2
1
1
2
1
1
4
4
3
5

2
3

1
1

1
1
3

2
1
1
3
3
3
2
-

10

23

34

2,42

5,82

4,16

28

2
69

2
98

TABEL 75
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

UNIT KERJA

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

BUTON
MUNA
KONAWE
KOLAKA
KONAWE SELATAN
BOMBANA
WAKATOBI
KOLAKA UTARA
BUTON UTARA
KONAWE UTARA
KOTA KENDARI
KOTA BAU-BAU

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)


1 RSUD PASARWAJO
2 RSUD RAHA
3 RSUD UNAAHA
4 RSUD KOLAKA
5 RSU ANTAM POMALAA
6 RSUD ANDOOLO
7 RSUD BOMBANA
8 RSUD WAKATOBI
9 RSUD DJAFAR HARUN
10 RSUD OHEO KONUT
11 RSUD BUTUR
12 RSUD ABUNAWAS
13 RSUD BAU-BAU
14 RSUD PROVINSI
15 RSUD JIWA
16 RSU PMI
17 RSU DR. ISMOYO
18 RSU BHAYANGKARA
19 RSU SANTA ANNA
20 RSU GRIYA HUSADA
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU
22 RSIA PERMATA BUNDA
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH
RSU MURHUM
Rumah Bersalin Zafirah
RS Bersalin Hati Mulia
RS Bersalin Kasih Ibu
RS Bersalin Dewi Sartika
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

BIDAN
bidan
PTT

PERAWAT

BIDAN

DIII BIDAN

JUMLAH

46
5
88
53
68
21
20
13
9
61
22
406
2
6
1
4
2
4
1
2
3
8
7

78
224
153
96
60
56
67
54
59
39
83
52

8
267

313

2
1
2

46

5
3

170
47
136
157
138
27

Sarana Kesehatan Lainnya

3
1
4
6
8
4
1
1
1

3
5
6
8
6
4
6
5
3
4
13

3
1
5
3
1
5
4
10
11

63
4
6
8
5
2
13
5
1
11
4
10
6
10
15
11

3
1
2

117

JUMLAH (KAB/KOTA)

L+P

10

11

12

13

14

92
5
7
10
10
3
13
8
2
16
7
11
11
14
25
22

593
4
15
12
16
10
13
10
19
17
1
5
8
19
35
21

5
1
4

5
6
7
8
3

1.514
27
50
68
98
21
26
16
29
69
16
22
24
83
290
18
2
8
5
36
26
1

174

JUMLAH

6
5
6
8
5

229
249
211
247
177
115
175
131
126
88
215
144
2.107
31
65
80
114
31
39
26
48
86
17
27
32
102
325
39
2
13
11
43
34
4
13
5
8
8
5

243

965

1.208

110,3
20

27

78
71
67
74
77
61
43
35
40
25
29
22
622
5
16
14
21
11
13
13
20
22
4
6
13
23
45
32
5
8
7
10
3
7
2
-

154
186
151
185
112
66
138
105
90
68
200
122
1.577
31
56
76
103
23
39
21
30
80
20
32
30
93
305
29
2
8
8
37
28
1
6
5
6
8
5

232
257
218
259
189
127
181
140
130
93
229
144
2.199
36
72
90
124
34
52
34
50
102
24
38
43
116
350
61
2
13
16
44
38
4
13
5
8
8
5

300

1.082

1.382

79,78

15

25

40

Bapelkes Kendari
DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA

151
181
145
177
106
62
132
100
87
64
187
122

57

78
68
66
70
71
53
43
31
39
24
28
22

L+P

3
8
7
12
12
12
6
9
4
5
14
-

29
1
1
2
5
1

PERAWAT b
P

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK


INSTITUSI PENDIDIKAN

255
229
411
149
175
192
88
231
72
186
144
101
2.233
11
26
10
14
7
13
16
12
14
12
16
18
29
75
2
2
3
7
5
2
5
4
2
8

1.021
9
20
9
10
5
13
12
11
12
12
16
15
21
68
2
2
3
6
5

131

SARJANA KEPERAWATAN a
L
P
L+P

19

230,9

155,2

28

47

21

27

48

10

32

31

63

38

35

73

493

1.322

2.621

107

209

316

873

2.514

3.387

980

2.723

3.703

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b
termasuk SLTA, D-I, dan D-III

TABEL 76
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

UNIT KERJA

1 BUTON

APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI a
L
P
L+P
3
4
5
-

TENAGA KEFARMASIAN
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKER
L
P
L+P
6
7
8
2

TENAGA GIZI
JUMLAH
L
9

P
10

D-IV/SARJANA GIZI
L+P
11

13

15

13

15

L
12

P
13

L+P
14
1

L
15

P
16

L+P
17

L
18

P
19

L+P
20

44

49

45

50

38

44

38

45

47

54

47

54

2 MUNA

10

3 KONAWE

15

17

16

21

4 KOLAKA

11

12

23

25

34

37

34

38

35

40

5 KONAWE SELATAN

10

10

11

19

21

21

30

10

24

34

11

15

26

10

19

20

25

45

12

14

10

22

32

22

24

46

7 WAKATOBI

11

13

15

17

12

15

12

15

8 KOLAKA UTARA

12

14

13

15

15

10

10

12

10

12

10

10

12

15

11

15

11

16

21

24

28

31

44

48

46

50

12

12

14

15

36

37

36

37

25

95

120

22

115

137

47

210

257

78

336

414

6 BOMBANA

9 BUTON UTARA

10 KONAWE UTARA
11 KOTA KENDARI
12 KOTA BAU-BAU

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)


1 RSUD PASARWAJO
2 RSUD RAHA

2
-

JUMLAH

DI DAN D-III GIZI

6
-

1
2
17

14

31

61

322

383

3 RSUD UNAAHA

10

12

4 RSUD KOLAKA

5 RSU ANTAM POMALAA

13

13

11

11

13

15

17

19

10

11

12

10

10

16

20

26

30

6 RSUD ANDOOLO

7 RSUD BOMBANA
8 RSUD WAKATOBI

9 RSUD DJAFAR HARUN


10 RSUD OHEO KONUT

11 RSUD BUTUR
12 RSUD ABUNAWAS

13 RSUD BAU-BAU
14 RSUD PROVINSI
15 RSUD JIWA

16 RSU PMI
17 RSU DR. ISMOYO

18 RSU BHAYANGKARA

19 RSU SANTA ANNA

20 RSU GRIYA HUSADA

5
-

1
-

2
-

2
-

2
-

1
-

1
-

RS Bersalin Hati Mulia

RS Bersalin Kasih Ibu

27

91

118

17

73

90

12

13

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

2
44

164

208

18

25

8,48

34,03

21,23

1
1
-

2
-

1
-

2
-

3
-

INSTITUSI PENDIDIKAN

Sarana Kesehatan Lainnya

25

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

23

RS Bersalin Dewi Sartika

1
1

22

20

23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH

Rumah Bersalin Zafirah

22 RSIA PERMATA BUNDA

RSU MURHUM

21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU

14

15

87

102

20

13

18

2
-

96

116

8,65

37,50

23,05

18

25

DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA

28

64

92

12

18

30

40

82

122

13

17

30

17

25

42

30

42

72

JUMLAH (KAB/KOTA)

84

261

345

55

215

270

139

476

615

40

53

93

97

441

538

137

494

631

Bapelkes Kendari

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
Keterangan : a termasuk S2 dan S3

TABEL 77
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
TENAGA KESMAS
NO

UNIT KERJA

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

BUTON
MUNA
KONAWE
KOLAKA
KONAWE SELATAN
BOMBANA
WAKATOBI
KOLAKA UTARA
BUTON UTARA
KONAWE UTARA
KOTA KENDARI
KOTA BAU-BAU

SARJANA KESMAS a
L
P
L+P

24
35
32
21
46
9
7
11
9
18
16
8

28
44
51
36
51
22
28
23
20
29
77
30

236
4
6
8
3

439
7
8
11
8

1
8
5
5
4
3
3
2
34
3
1

12
8
10
11
10
1
10
10
44
4

52
79
83
57
97
31
35
34
29
47
93
38

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

94

159

675
11
14
19
11
13
16
15
16
14
4
13
12
78
7
1
4
1
1
1
2
253

Sarana Kesehatan Lainnya

11

16

27

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)


1 RSUD PASARWAJO
2 RSUD RAHA
3 RSUD UNAAHA
4 RSUD KOLAKA
5 RSU ANTAM POMALAA
6 RSUD ANDOOLO
7 RSUD BOMBANA
8 RSUD WAKATOBI
9 RSUD DJAFAR HARUN
10 RSUD OHEO KONUT
11 RSUD BUTUR
12 RSUD ABUNAWAS
13 RSUD BAU-BAU
14 RSUD PROVINSI
15 RSUD JIWA
16 RSU PMI
17 RSU DR. ISMOYO
18 RSU BHAYANGKARA
19 RSU SANTA ANNA
20 RSU GRIYA HUSADA
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU
22 RSIA PERMATA BUNDA
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH
RSU MURHUM
Rumah Bersalin Zafirah
RS Bersalin Hati Mulia
RS Bersalin Kasih Ibu
RS Bersalin Dewi Sartika

1
1
2

D-III KESMAS b
P
L+P
7

15

11

12

13

24
35
32
21
46
18
7
11
9
20
16
8

28
44
51
36
51
37
28
23
20
29
77
30

52
79
83
57
97
55
35
34
29
49
93
38

247
4
6
8
3
1
8
5
5
4
3
3
2
34
3
1
2
-

454
7
8
11
8
12
8
10
11
10
1
10
18
44
4
2
1
1
2

701
11
14
19
11
13
16
15
16
14
4
13
20
78
7
1
4
1
1
2

92

168

260

11

16

27

24

2
-

11

15

26
-

8
-

23

40

11

16

DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA

187

337

524

JUMLAH (KAB/KOTA)

550

985

1.535

9
16
21
14
12
7
8
6
6
10
10
4

26
27
25
26
21
13
20
6
18
6
27
21

123

236

1
-

12
4

1
-

4
1
1
1

1
1
2
1
14
5

1
-

9
-

29,33
17

Bapelkes Kendari

L+P

10

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK


INSTITUSI PENDIDIKAN

TENAGA
SANITASI
P

JUMLAH

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
Keterangan: a termasuk S2 dan S3
b
termasuk D-I

11

24

35

54,00

41,64

17

23

40

11

16

187

337

524

559

1.009

1.568

13

43

L+P
14

35
43
46
40
33
20
28
12
24
16
37
25
359
2
3
13
4
1
1
1
2
1
18
6
1
2
1
56

2
11,77

24,22

2
17,98
-

33

49

82

169

331

500

TABEL 78
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
NO

UNIT KERJA

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

ANALIS LAB.
L
P
L+P

TENAGA TEKNISI MEDIS


TEM & P.RONTG
P.ANESTESI
L
P
L+P
L
P
L+P

BUTON
MUNA
KONAWE
KOLAKA
KONAWE SELATAN
BOMBANA
WAKATOBI
KOLAKA UTARA
BUTON UTARA
KONAWE UTARA
KOTA KENDARI
KOTA BAU-BAU

4
2

4
3

5
1
2

3
1
7
1
2

5
1
5
7
2

21
1

35
3

8
5

5
1
3

8
2
12
8
4
-

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)


1 RSUD PASARWAJO
2 RSUD RAHA
3 RSUD UNAAHA
4 RSUD KOLAKA
5 RSU ANTAM POMALAA
6 RSUD ANDOOLO
7 RSUD BOMBANA
8 RSUD WAKATOBI
9 RSUD DJAFAR HARUN
10 RSUD OHEO KONUT
11 RSUD BUTUR
12 RSUD ABUNAWAS
13 RSUD BAU-BAU
14 RSUD PROVINSI
15 RSUD JIWA
16 RSU PMI
17 RSU DR. ISMOYO
18 RSU BHAYANGKARA
19 RSU SANTA ANNA
20 RSU GRIYA HUSADA
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU
22 RSIA PERMATA BUNDA
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH
RSU MURHUM
Rumah Bersalin Zafirah
RS Bersalin Hati Mulia
RS Bersalin Kasih Ibu
RS Bersalin Dewi Sartika

56
4

3
9

4
9

5
2
3
3
1
2
3
8
12

1
1
2
5
3

1
3
4
1
1

2
2
2
-

7
4
3
3
1
3
4
10
17
3
1
5
4
1
1

2
2
-

1
1
2

1
1
3

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

25

68

93

Sarana Kesehatan Lainnya

13

29

42

2
-

1
2

3
12
-

1
3
-

1
4

1
-

43

2
-

1
-

4
1

6
2
-

58
9
1
7
17

4
17

2
2
4
3

5
2
6
15
1
2
6
14
21
2
1
3
5
1
1

3
2
9
11
4
1
3
3

2
3
5

17

10
2
12
8
4

L+P

37
4

4
4
2
3

P
16

5
1
3

7
1
5
7
2
-

L
15

21
5
1
3

FISIOTERAPIS

8
5

5
1
2

3
1
7
1
2
-

4
3

2
2
1
1

1
3
3

21

2
2
10
10
3

2
6
7
2

4
3
1

2
2
1
1

14

4
14

2
2
1

2
1

13

4
2

3
8

L
12

11

1
8

10

2
2

JUMLAH
P
L+P

9
6
8
18
1
5
8
23
32
6
2
6
8
1
1
6
2
-

1
1
2

1
1
4

25

68

114

182

13

29

42

2
2
4
3
-

4
-

1
1
2
2
2
1
1
-

3
1
2
3
9
9
3

1
7
8
2
-

1
-

64

22

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

7,70

INSTITUSI PENDIDIKAN

13,11

10,40

11

35

46
-

0,95

3,04

1,99

11

37

48

Bapelkes Kendari
DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA
JUMLAH (KAB/KOTA)

59

134

193

21

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012

44

65

22

27

102

183

285

TABEL 79
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


Rupiah

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:


1 APBD KAB/KOTA

357.811.609.653

a. Belanja Langsung

139.053.594.310

b. Belanja Tidak Langsung

218.758.015.343

2 APBD PROVINSI
a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung

93,57

24.595.095.400

6,43

2.358.600.000

0,62

22.236.495.400

5,81

3 APBN :

0,00

- Dana Dekonsentrasi

17.949.353.000

4,69

- Dana Alokasi Khusus (DAK)

73.023.604.830

19,10

- JAMKESMAS/Jampersal

15.690.970.940

4,10

3.670.199.058

0,96

28.619.400.000

7,48

- Lain-lain (sebutkan)
1. JAMKESSDA + BAHTERAMAS
2. TP (BOK + RUJUKAN)
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

0,00

- Global Fun - TB

2.482.182.475

0,65

- Global Fun - Malaria

2.207.254.273

0,58

- Global Fun - HIV-AIDS

626.468.475

0,16

- Global Fun - Kusta

375.145.000

0,10

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

382.406.705.053

TOTAL APBD KAB/KOTA

357.811.609.653

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA


Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

100

93,57

165.715

Anda mungkin juga menyukai